PETA JALAN PENELITIAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TAHUN 2020-2024
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahNya, buku “Peta Jalan Penelitian Fakultas Farmasi Tahun 2020-2024” telah dapat diselesaikan. Terima kasih disampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Biologi Farmasi, Farmakologi Farmasi, Teknologi Farmasi dan Kimia Farmasi yang telah mengakomodir minat dan keahlian dosen di departemennya yang kemudian dituangkan menjadi suatu peta jalan penelitian. Buku ini disusun sebagai landasan penelitian dosen di Fakultas Farmasi, agar penelitiannya terarah dan saling bersinergi satu sama lain untuk menghasilkan tujuan akhir yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia. Buku ini dievaluasi dan diperbaharui setiap 5 tahun sekali, untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Buku ini selanjutnya akan menjadi acuan dalam pengajuan pendanaan penelitian baik dari internal maupun eksternal Universitas Sumatera Utara. Pada akhirnya semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh dosen dan pencapaian visi dan misi Fakultas Farmasi serta Universitas Sumatera Utara.
Medan, 16 Oktober 2020 Wakil Dekan III,
apt. Marianne, S.Si., M.Si.
ii
KATA SAMBUTAN
Assalamu’alaikum wr.wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, berkat tuntunannya buku “Peta Jalan Penelitian Fakultas Farmasi Tahun 2020-2024” dapat diselesaikan oleh Tim Wakil Dekan 3 sehingga dapat menjadi pedoman bagi penelitian dosen yang bisa terarah dan bersinergis satu sama lain dari departemen yang ada di Fakultas Farmasi. Dalam melakukan suatu rencana perlu adanya suatu pedoman yang jelas. Pedoman yang jelas dapat merupakan tuntunan, arahan yang harus dijalankan dalam mencapai suatu tujuan akhir. Oleh karena itu Fakultas Farmasi sebagai lembaga akademik perlu memiliki Buku “Peta Jalan Penelitian Tahun 2020-2024”. Sehubungan dengan terbitnya Buku “Peta Jalan Penelitian Fakultas Farmasi Tahun 2020-2024”, kami menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada para penyusun Buku Peta Jalan Penelitian tersebut. Dalam Buku Peta Penelitian ini dimuat mengenai ketentuan-ketentuan dan informasi-informasi penting dalam pengusulan penelitian. Dengan demikian, buku Peta jalan Penelitian ini sangat penting artinya dan semoga bermanfaat bagi dosen dilingkungan Fakultas Farmasi USU .
Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin Wassalamu’alaikum wr.wb.
Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
iii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
KATA SAMBUTAN DEKAN... ii
DAFTAR ISI ... iii
BAB 1 VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI USU ... 1
1.1 Visi ... 1
1.2 Misi ... 1
1.3 Tujuan ... 1
BAB 2 RENCANA INDUK FAKULTAS FARMASI USU ... 2
BAB 3 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN FARMAKOLOGI FARMASI ... 3
BAB 4 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN KIMIA FARMASI ... 4
BAB 5 PETA JALAN PENELITIAN DEPARTEMEN BIOLOGI FARMASI ... 6
1 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
BAB 1
VISI, MISI DAN TUJUAN FAKULTAS FARMASI USU
1.1 Visi
Menjadi institusi pendidikan tinggi farmasi unggulan di Indonesia dan bertaraf internasional.
1.2 Misi
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi farmasi yang berkualitas dan berkarakter dengan semangat demokratisasi.
b. Menyelenggarakan penelitian yang inovatif, kompetitif, dan berkesinambungan dalam bidang kefarmasian yang bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang farmasi.
c. Melaksanakan pengabdian masyarakat yang berkomitmen pada pemecahan masalah bangsa.
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam pengembangan kefarmasian di pendidikan tinggi adalah : a. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berkarakter sesuai dengan tata nilai
Bertakwa, INovatif dan TANGguh dan arif (BINTANG).
b. Menghasilkan penelitian yang berkualitas secara berkesinambungan yang unggul dan inovatif
c. Menghasilkan pengabdian yang memberi kemanfaatan yang besar bagi pemecahan permasalahan masyarakat
2 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
BAB 2
PETA JALAN PENELITIAN FAKULTAS FARMASI USU
Fakultas Farmasi USU terdiri dari 5 program studi yaitu: Program Studi Diploma 3 Analis Farmasi dan Makanan, Sarjana Farmasi, Profesi Apoteker, Magister Ilmu Farmasi dan Doktor Ilmu Farmasi. Selain itu juga terdapat 4 departemen yaitu: Departemen Farmakologi Farmasi, Kimia Farmasi, Biologi Farmasi dan Teknologi Farmasi. Pembagian departemen adalah berdasarkan bidang keilmuan. Setiap departemen dipimpin oleh ketua departemen dan dibantu oleh sekretaris departemen. Setiap departemen memiliki peta jalan penelitian berdasarkan pengembangan keahlian dosen di departemen tersebut.
3 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
BAB 3
PETA JALAN DEPARTEMEN FARMAKOLOGI FARMASI
2017 sd 2018
Penyakit dengan morbiditas dan mortalitas tertinggi Indonesia (Riskesdas 2013; CDC Global Health, 2017; Indonesia Health System):
- ISPA - TB paru - Hepatitis - Diare - Malaria - Stroke - Asma
- penyakit paru obstruksi kronis (PPOK) - Kanker - Diabetes Melitus - Hipertensi - Jantung koroner - Stroke
- Gagal ginjal kronis
- Penyakit sendi/rematik
Penyakit lain dengan morbiditas dan mortalitas tertinggi
- Gangguan gastrointestinal
- Gangguan sistem imun
Peningkatan tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan keterbatasan sumber kesehatan (health resources)
Farmakodinamika
Eksploitasi aktivitas tanaman terkait penyakit yang tertera pada “problem”: Bangun-bangun Pugun tanoh Temu manga Attarasa Vitex trifolia Brotowali 2017sd 2021
Area Penelitian Objektif Penelitian Identifikasi Problem Tahun
Farmasi Klinis - Identifikasi masalah-masalah terkait penerapan asuhan kefarmasian - Identifikasi Masalah Terkait Obat (MTO) pada penatalaksanaan penyakit prevalensi tertinggi seperti pada “identifikasi problem”
- Study parameter-parameter yang dapat digunakan dalam analisis farmakoekonomi sistem kesehatan Indonesia - Analisis Farmakoekonomi: CoI, CMA, CEA, CUA, CBA penatalaksanaan penyakit prevalensi tertinggi seperti pada “identifikasi problem”
- hemaglutinasi
Studi perbandingan
aktivitas tanaman terkait penyakit yang tertera pada “problem”: Bangun-bangun Pugun tanoh Temu manga Attarasa Vitex trifolia Brotowali Pengembangan produk dari ekstrak unggulan 2019
2020 sd 2021
4 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
BAB 4
PETA JALAN DEPARTEMEN KIMIA FARMASI
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2021 2022 2023 2024
Pemodelan molekul senyawa obat secara kimia komputasi
Teknologi kimia
komputasi memungkinkan proses penemuan dan pengembangan obat baru melalui modifikasi
struktur molekul obat dan sintesis senyawa obat.
Sintesis dan pengembangan senyawa obat
berdasarkan modifikasi struktur senyawa obat secara in silico Sintesis dan pengembangan senyawa obat berdasarkan modifikasi struktur senyawa obat secara in silico
Uji HKSA senyawa obat modifikasi molekuler
Uji HKSA senyawa obat hasil sintesis
Pengembangan metode
penetapan kadar senyawa obat dan senyawa aktif bahan alam
Penetapan kadar senyawa obat dan senyawa aktif bahan alam umumnya menggunakan banyak pelarut organik, waktu yang lama dan biaya yang besar. Oleh sebab itu perlu dikembangkan metode baru yang lebih efisien dan efektif
Pengembangan metode penetapan kadar senyawa obat dan senyawa aktif bahan alam yang efektif dan efisien
Pengembangan metode penetapan kadar senyawa obat dan senyawa aktif bahan alam yang efektif dan efisien
Pengembangan metode penetapan kadar senyawa obat dan senyawa aktif bahan alam yang efektif dan efisien
Pengembangan metode penetapan kadar senyawa obat dan senyawa aktif bahan alam yang efektif dan efisien
Pengendalian mutu bahan baku obat bahan alam
Obat bahan alam bukan hanya berperan sebagai obat alternatif, tetapi juga sebagai pendamping obat-obat sintetik
(ko-kemoterapi). Konsistensi mutu merupakan jaminan
Standarisasi ekstrak dan kuantifikasi senyawa bioaktif/biomarker pengembangan ekstrak dan simplisisa dalam bentuk nanopartikel pengembangan ekstrak dan simplisisa dalam bentuk nanopartikel pengembangan ekstrak dan simplisisa dalam bentuk nanopartikel
5 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2021 2022 2023 2024
khasiat obat bahan alam,sehingga diperlukan model sistem
pengendalian mutu yang spesifik dan terstandar.
Analisis
komponen kimia pangan
Pangan merupakan salah satu yang mempengaruhi kesehatan manusia. Pangan mengandung mineral-mineral yang bermanfaat bagi tubuh manusia sehingga dapat dikembangkan sebagai suplemen makanan
Pengembangan mineral dan bioaktif pangan sebagai suplemen makanan untuk meningkatkan sistem imun dan kesehatan Pengembangan mineral dan bioaktif pangan sebagai suplemen makanan untuk meningkatkan sistem imun dan kesehatan
Pengembangan mineral dan bioaktif pangan sebagai suplemen makanan untuk meningkatkan sistem imun dan kesehatan yang berfokus pada komponen kimia
Pengembangan mineral dan bioaktif pangan sebagai suplemen makanan untuk meningkatkan sistem imun dan kesehatan yang berfokus pada komponen kimia
6 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
BAB 5
PETA JALAN DEPARTEMEN BIOLOGI FARMASI
5.1 Profil Singkat Departemen Ketua Departemen
Dr. Marline Nainggolan, M.Si., Apt.
Uraian Singkat:
Departemen Biologi Farmasi adalah salah satu unsur pelaksana akademik di Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara dalam kelompok keilmuan biologi farmasi yang berkaitan dengan bahan farmasi alami (dari tanaman dan hewan), obat tradisional, mikrobiologi, bioteknologi farmasi, dan teknologi sediaan bahan alam yang melaksanakan kegiatan tridharma berupa pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misi Fakultas Farmasi USU. Departemen Biologi Farmasi terdiri dari 3 staf pengajar dosen PNS dan 5 staf pengajar Dosen Tetap non PNS serta 4 Dosen Tidak Tetap non PNS yang akan membantu kepala laboratorium melaksanakan fungsinya.
Staf Pendidik Departemen Biologi Farmasi 1. Dr. Marline Nainggolan, M.Si., Apt. 2. Dr. Panal Sitorus, M.Si., Apt.
3. Dra. Suwarti Aris, M. Si., Apt. 4. Drs. Suryadi Achmad, M. Sc., Apt. 5. Dra. Herawaty Ginting, M. Si., Apt. 6. Popi Patilaya, S.Si., M.Sc., Apt.
7. Imam Bagus Sumantri, S. Farm., M.Si., Apt. 8. Sony Eka Nugraha, S. Farm., M.Si., Apt. 9. Dewi Pertiwi, S. Farm., M.Si., Apt. 10.Jane Melita Keliat, S.Si., M.Si
11.Mahatir Muhammad, S. Farm., M.Si., Apt. 12.Muhammad Fauzan Lubis, S. Farm., M.Si., Apt.
7 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
5.2 Laboratorium Biologi Farmasi
Laboratorium Biologi Farmasi sebelumnya terdiri dari 5 (lima) laboratorium yaitu Botani Farmasi, Mikrobiologi Farmasi, Farmakognosi, Obat Tradisional, dan Fitokimia. Namun, pada tahun 2017 sehubungan dengan kondisi berkurangnya staf pengajar di Departemen Biologi Farmasi maka Laboratorium dilakukan konsep penggabungan menjadi 1 (satu) laboratorium yaitu Laboratorium Biologi Farmasi (Kepala Laboratorium: Imam Bagus Sumantri, S. Farm., M.Si., Apt.) yang dalam prakteknya tetap mengkoordinasikan beberapa laboratorium sebelumnya. Staf laboran yang membantu kerja dari Kepala Laboratorium ada 2 (dua) orang.
5.2.1 Bidang Ilmu Farmakognosi
Bidang ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu farmakognosi dan identifikasi tumbuhan. Bidang Farmakognosi mengkoordinasi Praktikum Botani Farmasi dan Praktikum Farmakognosi. Selain praktikum tersebut, penelitian dilaksanakan di ruang bidang ilmu farmakognosi oleh para staf pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar lingkungan Fakultas Farmasi USU.
5.2.2 Bidang Ilmu Fitokimia
Bidang ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu kimia tumbuhan (fitokimia) yang bersangkut paut dengan senyawa tumbuhan dan Isolasi senyawa aktif untuk dapat dikembangkan menjadi senyawa pembanding atau senyawa obat baru. Bidang Ilmu Fitokimia mengkoordinasi Praktikum Fitokimia dan Praktikum analisis Kromatografi (KLT/TLC). Selain praktikum tersebut, penelitian juga dilaksanakan di ruang bidang ilmu fitokimia oleh para staf pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar lingkungan Fakultas Farmasi USU.
5.2.3 Bidang Ilmu Mikrobiologi Farmasi
Bidang Ilmu ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan ilmu Mikrobiologi dan konsep pengujian mikrobiologi. Bidang Ilmu Mikrobiologi Farmasi mengkoordinasi Praktikum Mikrobiologi dan Praktikum Bioteknologi. Selain praktikum tersebut, penelitian dilaksanakan di ruang bidang ilmu
8 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
mikrobiologi oleh para staf pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar lingkungan Fakultas Farmasi USU
5.2.4 Bidang Ilmu Obat Tradisional dan Teknologi Sediaan Obat Alam
Bidang Ilmu ini bertanggungjawab dalam disiplin ilmu yang berkaitan dengan Obat Tradisonal, produksi ekstrak bahan alam, perkembangan teknologi bahan alam dan Industri mini Herbal. Bidang Ilmu Obat Tradisional dan Teknologi Sediaan Obat Alam mengkoordinasi Praktikum Teknologi Sediaan Pembuatan Sediaan Obat Alam dan Praktikum analisis Obat Tradisional. Selain praktikum tersebut, penelitian dilaksanakan di ruang bidang ilmu mikrobiologi oleh para staf pengajar, mahasiswa program S1, S2, dan S3 baik di dalam maupun di luar lingkungan Fakultas Farmasi USU
5.3 Landasan Roadmap Penelitian Departemen
1. Renstra Universitas Sumatera Utara 2. Kontrak Kinerja Rektor USU
3. Renstra Fakultas Farmasi USU
4. Rencana Induk Penelitian Fakultas Farmasi 5. Kontrak Kinerja Dekan Fakultas Farmasi USU 6. Kontrak Kinerja Departemen Biologi Farmasi USU
7. Kontrak Kinerja Kepala Laboratorium Biologi Farmasi USU
5.4 Visi, Misi dan Tujuan Departemen
Sejalan dengan visi Universitas Sumatera Utara yaitu “Menjadi perguruan tinggi yang memiliki keunggulan akademik sebagai barometer kemajuan ilmu pengetahuan yang mampu bersaing dalam tataran dunia global”, serta visi dan misi Fakultas Farmasi USU “Menjadi Program Pendidikan Farmasi unggulan yang bertaraf internasional”, maka visi dan misi Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU adalah seperti yang diuraikan di bawah ini.
5.4.1 Visi dan Misi
9 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
dengan kelompok keilmuan bidang biologi farmasi yang mampu bersaing secara global”.
Gambaran pada kurun waktu lima tahun ke depan, Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU mampu berfungsi sebagai sentra layanan bidang biologi farmasi secara profesional yang mengedepankan konsep peningkatan mutu/kualitas tridharma (pendidikan, penelitian dan pengabdian) dan sarana/prasarana yang bermutu dalam menjamin pelaksanaan berbagai program tridharma perguruan tinggi sesuai dengan standar nasional dan global.
Dalam rangka mewujudkan visinya, Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU memiliki misi untuk:
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran secara profesional, bermoral dan beretika berdasarkan tata nilai BINTANG (Bertakwa, INovatif, TANGguh, dan arif);
b. Melaksanakan penelitian melalui bidang keunggulan kompetetif TALENTA (Tropical science and medicine, Agroindustry, Local wisdom, Energy, Natural resources, Technology dan Arts); c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat berbasis riset aplikatif untuk perkembangan
dan kesejahteraan masyarakat berdasarkan kompetensi bidang biologi farmasi khususnya bidang jamu dan obat tradisional/tanaman obat.
d. Melakukan kerjasama dengan institusi lain baik pemerintah dan swasta berlandaskan prinsip keadilan, kesetaraan, dan keberkelanjutan.
5.4.2 Tujuan
Tujuan yang akan dicapai dalam mewujudkan visi dan misi Departemen Biologi Farmasi Fakultas Farmasi USU adalah:
a. Meningkatkan SDM Biologi Farmasi baik kuantitas maupun kualitas yang berkarakter dan berdaya saing tinggi sesuai standar global.
b. Menghasilkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang inovatif dan kompetitif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang unggulan TALENTA, khususnya bidang biologi farmasi yang berkontribusi pada peningkatan derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
c. Menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah terutama internasional bereputasi dan jurnal ilmiah nasional terakreditasi dan/atau kegiatan ilmiah berskala nasional dan internasional;
10 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
d. Menghasilkan Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bidang Biologi Farmasi khususnya formulasi jamu, obat herbal terstandar dan fitofarmaka.
e. Mendukung konsep kemitraan oleh Seluruh Program studi dan Fakultas Farmasi dengan perguruan tinggi lain, lembaga penelitian, industri, dan instansi pemerintah/swasta baik dalam negeri maupun luar negeri dalam pengembangan program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
5.5 Road Map Penelitian
Road Map Penelitian Departemen Biologi Farmasi merujuk pada Rencana Induk Penelitian (RIP) Fakultas Farmasi (Rincian RIP Biologi Farmasi dari Fakultas Farmasi pada tabel berikut). Penelitian di bidang biologi ke depannya akan ditampikan dalam topik-topik tugas akhir mahasiswa yang pembimbing skripsinya berasal dari staf pengajar Departemen Biologi Farmasi. Hasil-hasil penelitian dosen Departemen ini baik skripsi mahasiswa maupun penelitian dosen akan disebarluaskan melalui jalur publikasi dalam jurnal ilmiah, baik terakreditasi maupun tidak, dalam skala lokal, regional, nasional maupun internasional. Juga perlu disebarluaskan melalui seminar atau presentasi ilmiah, dan pemaparan poster pada kegiatan seminar/konferensi ilmiah baik lokal, regional, nasional maupun internasional.
11 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
12 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
TOPIK PENELITIAN UNGGULAN FAKULTAS FARMASI BIDANG BIOLOGI FARMASI
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2020 2021 2022 2023 2024
Inventarisasi tanaman berkhasiat obat di Sumatera Utara dan Pembuatan Data Base
Tumbuhan yang terdapat di daerah Sumatera Utara banyak yang memiliki efek farmakologi yang dibuktikan dengan penggunaan secara empiris oleh
masyarakat setempat, upaya inventarisir jenis dan khasiat farmakologi tumbuhan ini sangat perlu untuk dapat
mengembangkan potensi tumbuhan Sumatera Utara sebagai obat dan sumber obat. Data Base Tanaman Obat Tradisional ini perlu ada untuk
mempermudah penelusuran rekaman jejak fakultas farmasi dalam penelitian tanaman obat. Inventarisasi Penelitian tumbuhan berkhasiat obat dari Penelitian Fakultas Farmasi Inventarisasi dan Pembuatan sistem Data Base Tanaman Obat hasil penelitian Mahasiswa Inventarisasi dan Pembuatan sistem Data Base Tanaman Obat hasil penelitian Mahasiswa (lanjutan) Inventarisasi Inventarisasi dan Pembuatan sistem Data Base Tanaman Obat di 4 lokasi di Sumatera Utara Inventarisasi Inventarisasi dan Pembuatan sistem Data Base Tanaman Obat di 6 lokasi di Sumatera Utara
Target 1 Laporan 1 Sistem data base Update sistem data base Data base 2 daerah Data base 4 daerah (2 + 2)
13 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2020 2021 2022 2023 2024
Penemuan dan pengembangan obat baru dari bahan alam
Bahan alam terutama tanaman dan produk bahari Indonesia mengandung senyawa kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai obat dan senyawa penuntun dalam pengembangan obat.
Selain untuk menanggulangi penyakit-penyakit menular dan tidak menular, upaya untuk menemukan dan
mengembangkan obat baru dari bahan alam juga merupakan salah satu strategi untuk mewujudkan kemandirian
penyediaan bahan baku obat di Indonesia Uji aktivitas biologi dari ekstrak/fraksi produk bahan alam Uji aktivitas biologi dari ekstrak/fraksi produk bahan alam Isolasi senyawa bioaktif dari bahan alam Isolasi senyawa bioaktif dari bahan alam Elusidasi struktur senyawa bioaktif (profile senyawa bioaktif)
Target 2 fraksi aktif 4 fraksi aktif 2 senyawa 2 senyawa 2 senyawa
Pengembangan metode ekstraksi ramah
lingkungan (green
Metode Ekstraksi merupakan suatu proses yang diharapkan dapat
meningkatkan rendemen ekstrak yang optimal. Ekstraksi dilakukan dengan menggunakan pelarut organik maupun
Optimasi ekstraksi menggunakan pelarut yang ramah Optimasi ekstraksi menggunakan pelarut yang ramah Optimasi ekstraksi menggunakan pelarut yang ramah Optimasi ekstraksi menggunakan pelarut yang ramah Optimasi ekstraksi menggunakan pelarut yang ramah
14 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2020 2021 2022 2023 2024
extraction) non organik. Dalam upaya mendukung gerakan ramah lingkungan dengan mnegurangi penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya maka diperlukan suatu konsep ekstraksi ramah lingkungan (green extraction) menggunakan bahan pelarut yang bisa digunakan kembali (reuseable) lingkungan (Konsep teknologi dan pelarut) lingkungan (Konsep teknologi dan pelarut) lingkungan (Konsep teknologi dan pelarut) lingkungan (Konsep teknologi dan pelarut) lingkungan (Konsep teknologi dan pelarut)
Target 1 metode 2 metode 2 metode 2 metode 2 metode
Pengendalian mutu bahan baku obat bahan alam
Obat bahan alam bukan hanya berperan sebagai obat alternatif, tetapi juga sebagai pendamping obat-obat sintetik (ko-kemoterapi). Konsistensi mutu merupakan jaminan khasiat obat bahan alam,sehingga diperlukan model sistem pengendalian mutu yang spesifik dan terstandar. Karakterisasi bahan baku simplisia Karakterisasi simplisia dan ekstrak Standarisasi pembuatan simplisia dan ekstrak Standarisasi ekstrak secara kromatografi dengan senyawa pembanding Standarisasi ekstrak secara spektroskopi dengan senyawa pembanding
Target 1 Tanaman 2 Tanaman 3 Tanaman 4 Tanaman 6 Tanaman
15 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2020 2021 2022 2023 2024
produk Obat Herbal
Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka
dapat digunakan secara terintegrasi dalam pelayanan kesehatan adalah harus terklasifikasi sebagai Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Untuk menghasilkan produk Fitofarmaka diperlukan pembuktian secara preklinis dan klinis, terutama dari aspek
keamanan dan efikasi (kemanjuran).
simplisia/ ekstrak standar (toksisitas dan aktivitas) simplisia/ ekstrak standar (toksisitas dan aktivitas) simplisia/ ekstrak standar (toksisitas dan aktivitas) Produk Bahan Alam pada subjek sehat Produk Bahan Alam pada subjek sakit dalam jumlah terbatas
Target 1 Tanaman 1 Tanaman 2 Tanaman 1 produk 1 Produk
Pemanfaatan bahan alam sebagai bahan tambahan farmasi
Bahan tambahan farmasi sebesar 95% masih diimport dari negara luar,
sementara Indonesia kaya akan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan
Pembuatan dan karakterisasi selulosa dan pati Pembuatan dan karakterisasi selulosa, pati atau BTF alami Pembuatan dan karakterisasi turunan selulosa dan pati termodifikasi Pembuatan dan karakterisasi turunan selulosa, pati atau BTF termodifikasi Pembuatan dan karakterisasi turunan selulosa, pati atau BTF termodifikasi
16 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
5.6 Future Plan
Departemen Biologi Farmasi memiliki perencananaan masa depan sebagai suatu tim dalam kegiatan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi sesuai dengan Visi dan Misi serta Rentra Fakultas maupun Universitas. Hasil dari kegiatan tersebut akan dapat dirasakan besar manfaatnya oleh civitas akademik . Dari uraian diatas telah digambarkan Roadmap Departemen Biologi Farmasi yang dapat disimpulkan dalam beberapa konsep dibawah ini.
A. Sumber Daya Manusia
Dalam pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) di Departemen baik dari Dosen maupun tenaga kependidikan (Laboran) departemen Biologi Farmasi berupaya untuk dapat menambah SDM dengan cara usulan ke Fakultas Tenaga Pendidik (Dosen) non PNS baik dosen tetap maupun dosen tidak tetap. Dosen tidak tetap non PNS diusulkan oleh Departemen dengan melihat dosen dari Departemen Biologi Farmasi yang telah masuki purna bakti dan diminta untuk tetap sebagai tenaga pendidik atau mengajar Mata Kuliah tertentu sesuai dengan Peraturan Universitas.
B. Kerjasama
Kerjasama di Departemen Biologi Farmasi direncanakan dalam 5 tahun ke depan akan melakukan kerjasama dengan Instansi Pemerintah dan Swasta. Target kerjasama yang sudah ada sebelumnya adalah pelaksanaan penelitian dengan Kementerian Kesehatan RI cq. Dirjen Yanfar dan Alkes . Kerjasama penelitian ini adalah dengan pembuatan Buku Standar Nasional Farmakope Herbal dan Penelitian Bahan Baku Obat Tradisional. Kerjasama lainnya akan diupayakan yaitu:
1. Kerjasama dengan Balai Besar POM (BBPOM) RI di Medan mengenai uji Bahan Kimia Obat (BKO) Produk jamu.
2. Kerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara yaitu:
a. Kerjasama dalam pelaksanaan Pusat Pengelolaan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) dengan bantuan hibah peralatan ekstraksi nantinya ke Laboratorium Biologi Farmasi cq. Bidang Obat Tradisional dan Teknologi Sediaan Bahan Alami. b. Kerjasama dalam penelitian Tanaman Obat di P4TO
c. Kerjasama penelitian dengan Sentra Pengembangan Penelitian dan Penerapan Pengobat Tradisional (SP3T) Sumatera Utara
17 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i e. Kerjasama lainnya
3. Kerjasama dengan pihak swasta (Industri Jamu) direncanakan akan dilakukan dengan melakukan konsep pelayanan publik dalam hal uji standarisasi produk-produk oleh perusahaan jamu.
4. Kerjasama dalam pembentukan Taman Obat Tradisional di Fakultas Farmasi USU
C. Program Layanan Publik
Program layanan Publik di Departemen Biologi Farmasi termasuk layanan Mahasiswa (dalam/luar Universitas) dan Swasta (Industri Jamu).
a. Layanan Mahasiswa
Layanan Mahasiswa yaitu layanan dalam bentuk pendampingan pendidikan, pendampingan penelitian dan pendampingan pengabdian. Layanan pendampingan pendidikan dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap nilai mahsasiswa dari mata kuliah yang diampu oleh Departemen. Pendampingan pendidikan juga dilakukan dengan konsep update materi perkuliahan dan pendampingan bagi mahasiswa yang merasa cukup sulit untuk menerima pelajaran. Pendampingan penelitian dilakukan dengan memberikan pendampingan dan fasilitas penelitian bai mahasiswa baik yang dari dalam unversitas maupun luar universitas. Pendampingan ini dilakukan dengan mengikuti peraturan yang berlaku di Fakultas Farmasi. Pendampingan pengabdian dilakukan dengan ikut serta dalam kegiatan pengabdian baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengabdian yang dilakukan dengan
b. Layanan Swasta
Layanan swasta yang direncanakan oleh Departemen Biologi Farmasi adalah layanan dalam pelatihan pembuatan sediaan jamu standar dan layanan pengujian jamu. Kedua layanan ini akan dilakukan dengan mengikuti peraturan dan standar
D. Fasilitas Laboratorium dan Penelitian
Fasilitas laboratorium yang direncanakan dalam 5 (tahun) kedepan adalah:
Tahun 2020
Pada tahun 2020 peningkatan fasilitas laboratorium diutamakan untuk penelitian di bidang Mikrobiologi dan Teknologi Sediaan Bahan Alam (ex Laboratorium Obat Tradisional). Peralatan
18 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
yang diutamakan pada Laboratorium Mikrobiologi Farmasi seperti Inkubator CO2, Otoklaf, Colony Counter , Spektrofotometeri, Laminar air flow, mikroskop dan Oven.
Tahun 2021
Pada tahun 2021 peningkatan fasilitas laboratorium untuk penelitian di bidang Fitokimia dan Farmakognosi. Peralatan yang diperlukan pada Laboratorium Fitokimia seperti oven, Densitometri, Lampu UV, Chamber, Alat preparatif KLT, Tanur, Rotary evaporator khusus (tabung kecil), Spektrofotometeri, dan Kolom preparatif. Pada laboratorium Farmakognosi peralatan yang diperlukan adalah mikroskop dan peralatan penentuan kadar (tanur, oven).
Tahun 2022
Tahun 2022 merupakan awal dimulainya pembuatan produk-produk bahan alam hasil penelitian dengan kerjasama lintas departemen (departemen teknologi farmasi). Produk produk bahan alam ini dimulai dari bentuk formulasi kosmetik dan sediaan oral. Produk ini diharapkan dapat meningkatkan HaKI dari para peneliti. Selain produk, telah diupayakan juga dalam kegiatan isolasi senyawa alam dengan skala pilot project (1-10 gram per senyawa) yang dapat dijadikan bahan pembanding penelitian internal.
Tahun 2023
Pada tahun 2023, penelitian menuju isolasi senyawa aktif bahan alam (senyawa kimia alam yang umum) secara optimal untuk dilakukan penelaah secara biologi baik aktifitas maupun kadar senyawa dalam tubuh (biofarmasetik). Penelitian ini dikerjasamakan dengan departemen di lingkungan Farmasi USU. Selain itu, telah dilakukan uji profile senyawa aktig tersebut untuk dapat dijadikan bahan pembanding untuk kalangan eksternal.
Tahun 2024
Pada tahun 2024, penelitian menuju isolasi senyawa aktif bahan alam (senyawa kimia alam yang umum) secara optimal untuk dilakukan penelaah secara biologi secara khusus dibidang biologi molekuler.
19 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
BAB 6
PETA JALAN DEPARTEMEN TEKNOLOGI FARMASI
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2020 2021 2022 2024
Pengembangan bentuk sediaan farmasi dalam sistem penyampaian obat Pengembangan bentuk sediaan farmasi (pelepasan terkontrol, diperlambat, dipercepat) dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas terapi dan mengurangi efek samping
Kajian formulasi dan uji pelepasan in vitro bahan obat dari sediaan
gastroretentif
Uji efektivitas terapi in vivo pada hewan percobaan sediaan gastroretentif
Kajian formulasi dan uji pelepasan in vitro bahan obat dari sediaan transdermal
Uji efektivitas terapi in vivo pada hewan percobaan sediaan transdermal Pemanfaatan nanoteknologi dalam pengembangan produk farmasi
Bentuk sediaan dalam ukuran nano akan meningkatkan stabilitas, efektifitas terapi dan mengurangi efek samping bahan obat
Pengembangan formula dan metode pembuatan sediaan obat: - Nanopartikel untuk pemakaian oral - Nanoemulsi untuk pemakaian Studi stabilitas jangka pendek dan menengah sediaan obat : - Nanopartikel untuk pemakaian oral - Nanoemulsi untuk
Uji pelepasan in vitro bahan obat dari sediaan: - Nanopartikel untuk pemakaian oral - Nanoemulsi untuk pemakaian oral dan topical
Uji efektivitas terapi in vivo pada hewan percobaan: - Nanopartikel untuk pemakaian oral - Nanoemulsi untuk pemakaian oral
20 | P e t a J a l a n P e n e l i t i a n 2 0 2 0 - 2 0 2 4 , F a k u l t a s F a r m a s i
Isu Strategis Konsep Pemikiran 2020 2021 2022 2024
oral dan topikal
- Nanokrim, nanogel dan nanoemulgel untuk pemakaian topikal pemakaian oral dan topikal - Nanokrim, nanogel dan nanoemulgel untuk pemakaian topikal - Nanokrim, nanogel dan nanoemulgel untuk pemakaian topikal dan topical - Nanokrim, nanogel dan nanoemulgel untuk pemakaian topikal