ANT ARA
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
DAN
PEMERINTAH AUSTRALIA
MENGENAI KERJASAMA DALAM BIDANG
KEOLAHRAGAAN
Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Australia (selanjutnya d1sebut para pihak):
MENGAKUI pentingnya pembinaan dan pengembangan olahraga, BERHASRA T untuk mempererat jaJinan persahabatan clan
kerjasarna bilateral antara para pihak;
TELAB MENYETUJUI HAL-HAL BERIKUT :
Pasal 1 TlJJlJAN UMUM
Memorandum Saling Pengertian ini menetapkan kerangka kerja yang mencakup rincian proposal tentang program-program kerjasama keolahragaan untuk dipertimbangkan oleh para pihak secara timbal balik dan atas dasar sating menguntungkan.
Pasal 2.
KERANGKA KERJA
I. Para pihak akan berusaha untuk mendorong dan memberikan kemudahan, sebagaimana layaknya, dalam perkembangan hubungan dan kerjasama antar instansi-instansi keolahragaan pemerintah, lembaga:lembaga dan organisasi-organisasi keolahragaan lainnya dari Australia dan Indonesia, di mana kesimpulan persetujuan antara instansi-instansi tersebut dapat dilaksanakan.
2. Keg1atan kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini akan didasarkan pada hukum dan peraturan perundang-undangan ma~ng-masing negara.
3. Dalam hal pelaksanaan kegiatan di bawah Memorandum Saling Pengertian m1, masing-masing pihak bertanggung jawab untuk berusaha semaksimal mungkin guna memudahkan lalu lintas keluar masuknya peralatan dan personil dari pihak lain.
.
-.-
-·
---·
Pasal 3.
BlDANG-BIDANG KERJASAMA
1. Dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan kerjasama di atas, para pihak hendaknya mengajukan bidang-bidang kerjasarna keolahragaan yang sating menguntungkan
sebagai pertirnbangan bagi pihak lain.
2. Bidang-bidang kerjasama dengan memperhatikan prioritasnya adalah sbg berikut : • sarana dan prasarana olahraga;.
• pelatihan olahraga;
• pendidikan olahraga~
• manajer olahraga;
• pengembangan kurikulum dalam pelatihan;
• sistem informasi di bidang olahraga dan
• pengembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi olahraga termasuk doping.
Pasal 4.
BENTUK-BENTUK KERJASAMA Kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini meliputi :
a) Pertukaran pakar, staf instansi pemerintah terkait di bidang olah raga, pelatih dan
at let;
b) Pertukaran materi kurikulum pengajaran, kerjasama pengembangan kurikulum,
pengembangan dan publikasi materi;
c) Pertukaran informasi tentang pengembangan olahraga dan sistem pelatihan, termasuk inforrnasi mengenai kuaifikasi pendidikan olahraga dan persyaratan tenaga kerja di bidang olahraga;
d) Kerjasama di dalam penelitian dan pengembangan olahraga~ e) Interaksi melalui pertemuan, konperensi dan simposium .
PENDANAAN
Segala biaya kcgiatan kerjasama di bawah Memorandum Saling Pengertian ini
disesuaikan dengan anggaran yang ada. Jasa dan materi yang ada dalam kaitan dengan
kegiatan kerjasama yang dipertimbangkan secara bersama akan diselesaikan menurut basis pemulihan biaya.
Pasal 6.
PELAKSANAAN
1. a) Para pihak akan menyusun pengaturan dalam rangka pelaksanaan dan
pengembangan program - program khusus di bawah Memorandum Saling
Pengert1an ini melalui saluran diplomatik, pertemuan, surat menyurat atau cara-cara lainnya. Para pihak bertanggung jawab juga untuk mengkoordinasikan setiap
pelaksanaan rencana atau program-program tennaksud.
b) Pengaturan khusus dimaksudkan akan mencakup pokok - pokok kerjasama,
prosedur yang harus dijalankan, penghargaan kekayaan intelektual (property
intelektual), pembiayaan dan hal-hal lain yang berkaitan.
2. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab secara prinsip atas nama Pemerintah Australia adalah the Australian Sports Commission yang akan bertanggung jawab
untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan program dari pihak Australia.3. Jnstansi pemerintah yang bertanggung jawab secara prinsip atas nama Pemerintah
Republik Indonesia adalah Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga yang
bertanggungjawab mengkoordinasikan pelaksanaan program dari pihak Indonesia.
4. Pertemuan tahunan para wakil dari para pihak akan meninjau kembali pelaksanaan
Memorandum Saling Pengertian ini dan menentukan jadwal kegiatan kerjasama yang
akan dilaksanakan.
-Pasal 7. PERUBAHAN
Memorandum Saling Pengertian ini akan diubah atas persetujuan bersama antara para pihak secara tertulis.
Pasal 8.
PENYELESAIAN PERS.ELISIHAN
Apabila terjadi perselisihan antara para pihak dalam hal pcnafsiran dan pelaksanaan
r Memorandum Saling Pengertian ini akan diselesaikan secara bersahabat dengan jalan
mengadakan konsultasi atau negoisasi.
Pasal 9. KONSULTASI
Para pi hak akan mengadakan konsultasi secara bersama atas permohonan salah satu
pihak mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan Memorandum Saling
Pengertian ini.
Pasal 10.
MASA BERLAKU DAN BERAKBIRNYA
l. Memorandum Saling Pengertian ini mulai berlaku sejak tanggal penandata.nganan. Memorandum Saling Pengertian ini akan tetap berlaku sampai kurun waktu 3 (tiga) tahun dan secara otomatis akan diperbaharui untuk kurun waktu 3 (tiga) tahun berikutnya, kecuali jika salah satu pihak berkeinginan untuk mengakhirinya dengan menyampaikan pennintaan secara tertulis paling lambat 6 bulan sebelum berakhimya masa berlakunya.
2. Apabila Memorandum ini berakhir masa berlakunya, pengaturan-pengaturan yang mencakup didalamnya dapat diubah dengan pertimbangan para pihak, dan akan tetap efektif sampai program kegjatan telah dilaksanakan secara tuntas.
-bawah ini, telah diberi kuasa oleh Pemerintah masing-masing untuk menandatangani Memorandwn ini.
DIBUAT di Canberra pada tanggal 29 bulan Juni tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh lima dalam dua naskah asli berbahasa Inggris dan Indonesia, kedua naskah mempunyai kekuatan hukum yang sama.
UNjUK PEMERINTAH
REfUBLl.K INDONESIA
Signed
HAYONOISMAN
MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA UNTUK PEMERINT AH AUSTRALIA
Signed
JOHN FAULKNER MENTERI LINGKUNGAN. OLAHRAGA DAN TERITORI.MEMORANDUM OF UNDERSTANDING BEIWEEN
THE GOVERNMENT OF 1HE REPUBUC OF INDONFSIA AND
'DIE
GOVERNMENT OF AUSTRALIA ON SPORTS CO-OPERATIONThe Government of the Republic of Indonesia and the Government of Australia (hereinafter referred to as the "Parties").
RECOGNISING the importance of sustaining and developing sports.
DESIRING to strengthen the existing friendly relations
and
co-operation between the twocountries,
HA VE REACHED THE FOLLOWING UNDERSTANDINGS:
Anicle 1
GENERAL OBJECTIVFS
This Memorandum of Understanding provides the framework within which detailed proposals for programmes of sports co-operation are to be jointly considered between the Parties on the basis of reciprocity and mutual benefit.
Article 2 FRAMEWORK
I. The Parties shall endeavour to encourage and facilitate, as appropriate, the
advancement of connection and co-operation between government sports agencies,
institutions
and
other sports organisationsof
Australiaand
Indonesia,and
theconclusion of arrangements between such bodies for conducting co-operative activities.
2. Co-operative activities wider this Memorandum of Understanding shall be subject to
the respective laws and regulations of Australia and Indonesia.
3. With respect to co·operative activities under this Memorandum of Understanding,
each Party shall endeavour to facilitate prompt entry into and exit from its territory of equipment and personnel of the other Party.
FIELDS OF CO-OPERATION
1. In order to pursue the above objectives of co-operation, either Party shall propose
fields of sports .co-operation of mutual benefit for consideration by other Party.
2. Fields of sports co-operation identified as priority areas shall include the following:
- sports facilities; - sports equipment; - sports training; - sports education; - coaching; - sports management;
- curriculum and resource development;
- education;
- information systems; and
- science and technology development in sports, including doping.
Article 4
FORMS OF CO-OPERATION
Co-operation under this Memorandum of Understanding shall include:
a. exchange of experts, staff of relevant governments agencies, coaches and
athletes in areas of sports;
b. exchange of teaching and curriculum materials on sports, collaboration on
curriculum development, and joint development and publication of materials;
c. exchange of information on sports development and training systems, including
information on sports education qualifications and employment requirements;
d. collaboration in the area of sports research and development; and
Anicle s FUNDING
All co·operative activities under this Memorandum of Understanding shall be subject to
the availability of funds. Services and materials provided in addition to those in relation
to mutually determined co-operative activities shall be done
so
ona
cost·recovery basis.Article 6 IMPLEMENTATION
I. (a) The Parties shall make arrangements for the implementation and development
of specific programmes under this Memorandum of Understanding through diplomatic channels, meetings, exchanges of letters or other instruments. Each Party shall be responsible for co-ordinating the implementation of its side of such plans or programmes.
(b) Such specific arrangements shall cover the subjects of co-operation, procedures,
treatment of intellectual property. funding, and other appropriate matters.
2. The principal responsible government agency on behalf of the Government of
Australia is the Australian Sports Commission which shall be responsible for . co-ordinating the implementation of programmes on the Australian side.
3. The principal responsible government department on behalf of the Government of the
Republic of Indonesia is the Office of the State Minister for Youth Affairs and Sports which shall be responsible for co-ordinating the implementation of programmes on the Indonesian side.
4. An annual meeting of representatives of both Parties shall review the operation of
this Memorandum of Understanding and determine the schedule of co-operative activities to be undertaken .
AMENDMENT
This Memorandum of Understanding may be amended by mutual consent in writing
between the Parties.
Anicle 8
SETI'LEMENT OF DISPUTE
Any dispute between the two Parties arising out of the interpretation or implementation of
this Memorandum of Understanding shall be settled amicably by consultation or negotiation.
Anicle 9 CONSULTATIONS
The Parties shall consult together upon request of either Party regarding any matter
relating to the terms of this Memorandum of Understanding.
Anicle 10
COMING INTO EFFECT AND TERMINATION
I. This Memorandum of Understanding shall come into effect on the date of its signing.
It shall remain in force for a period of 3 (three) years and shall be renewed
automatically for 3 (three) years consecutively unless it is terminated by either Party by giving a 6 (six) month written notice in advance to the other Party.
2. If this Memorandum of Understanding is terminated, any arrangements concluded
under it shall, subject to the mutual determination of both the Parties, remain effective until any activities pursuant to such arrangements have been carried out to its completion.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned. being duly authorised by their respective Governments, have signed this Memorandum of Understanding.
SIGNED at Canberra on this twenty-ninth day of the year one thousand nine hundred and ninety five, in two original copies in the English and Indonesian languages, all text being equally authentic.
FO~ THE GOVERNMENT TO THE
REPUBLIC OF INDONESIA
Signed
HAYONOISMAN
THE STATE MINISTER FOR YOUTH AFFAIRS AND SPORTS
FOR THE GOVERNMENT OF AUSTRALIA
Signed
JOHN FAULKNER
MINISTER FOR TIIE ENVIRONMENT,
SPORT AND TERRITORIES