• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

29 Maret ● MINGGU SUCI

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya

Yesaya 42:1-9

1

Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang,

orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.

Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya,

supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.

2

Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara

atau memperdengarkan suaranya di jalan.

3

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,

dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya,

tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.

4

Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai,

sampai ia menegakkan hukum di bumi;

segala pulau mengharapkan pengajarannya.

5

Beginilah firman Allah, TUHAN,

yang menciptakan langit dan membentangkannya,

yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya,

yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya

dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:

6

"Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan,

telah memegang tanganmu;

Aku telah membentuk engkau

dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,

menjadi terang untuk bangsa-bangsa,

7

untuk membuka mata yang buta,

untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan

dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.

8

Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku;

Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain

atau kemasyhuran-Ku kepada patung.

9

Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan,

hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan.

Sebelum hal-hal itu muncul,

Aku mengabarkannya kepadamu."

Renungan

Covid-19 dan pandemi telah mengungkap garis kegagalan sosial-ekonomi yang

besar. Sayangnya, globalisasi yang telah mengangkat banyak orang keluar dari

(2)

kemiskinan, juga secara tidak sengaja dari waktu ke waktu telah memperburuk

ketidakadilan antara yang kaya dan yang miskin, yang memiliki dan yang tidak

punya apa-apa, yang tak berdaya dan yang berkuasa.

CNN melaporkan penderitaan Rajesh Chouhan, seorang pekerja migran berusia

26 tahun, yang berjalan sekitar 1.000 km dalam lima hari. Dia termasuk di antara

100 juta orang pedesaan India yang terdampar tanpa pekerjaan, makanan atau

uang di kota-kota ketika India mengumumkan penguncian nasional. Banyak

yang harus berjalan ribuan mil kembali ke keluarga mereka. Banyak yang

meninggal karena kelelahan, dehidrasi, atau kelaparan. Dalam satu insiden, 16

buruh tertabrak kereta barang saat mereka tidur di rel kereta api. Itu hanya

bagian kecil puncak yang terlihat dari gunung es ketidakadilan mendalam yang

menakutkan.

Yesaya 42:1-9 berbicara tentang seorang hamba yang diutus oleh Allah sendiri

untuk mengantarkan kesembuhan atas tangisan kebutuhan kita akan keadilan.

Keadilan Allah, tema dominan dari 42:1-4, berarti bertindak benar di antara

sesama. Ketika kita memberikan keadilan "membuat kesejahteraan sesamamu"

dengan adil dalam kehidupan kita sehari-hari, hal itu menciptakan masyarakat

manusia yang ideal yang memuliakan Allah.

Allah memanggil Israel, umat-Nya dalam Perjanjian Lama, untuk keadilan yang

diidealkan ini tetapi dia gagal begitu jauh. Yesaya 1 menembakkan salvo

pembuka murka Tuhan atas kerusakan spiritual mereka: “Bagaimana ini, kota

yang dahulu setia sekarang sudah menjadi sundal! Tadinya penuh keadilan dan

di situ selalu diam kebenaran, tetapi sekarang penuh pembunuh.”

Ketidakadilan menjalar begitu dalam di nadi umat Allah - dari para raja hingga

orang biasa - sehingga Allah memanggilnya pelacur yang melacurkan

kebutuhan anak yatim dan janda demi keuntungan diri sendiri (Yes. 1:21-23).

Tidaklah heran Allah menjanjikan seorang hamba yang ditunjuk secara ilahi

untuk meresmikan akhir zaman dan keadilan kekal. Ini adalah yang pertama dari

empat Nyanyian Hamba yang mengubah keadaan. Hamba, terkadang, mengacu

pada bangsa Israel (42:19, 43:10). Di lain waktu, hamba menunjuk pada individu

(3)

yang merupakan perwujudan dan perwakilan dari umat Allah yang suci

(49:1-13).

Dari permulaan , sosok ini memiliki pernyataan eksplisit dan pengakuan dari

Allah (42:1 “Lihat, itu hamba-Ku”), sangat kontras dengan mesias-mesias

manusia yang menunjuk dirinya sendiri "Sesungguhnya, kamu ini" (Yes 41:24)

dan "Sesungguhnya, sekaliannya mereka”41:29). Dia adalah kesenangan Allah,

bukan kejijikan bagi Allah (41:24), dan diberkati dengan Roh Allah. Singkatnya,

hamba yang diperkenalkan Allah, berkenan dan dipenuhi Roh ini datang

sebagai penguasa melawan semua raja manusia, otoritas palsu dan perampas

keadilan Allah yang penuh kesombongan.

Namun, dengan semua kehebatannya, hamba Allah sangat lemah lembut. Dia

tidak akan menghancurkan tetapi membela yang tidak berdaya dan tidak

bersuara dengan setia dengan segala harga yang harus dibayar (42:3). Dia tidak

akan menjadi lemah atau tersandung meskipun misinya tidak lain adalah untuk

menawarkan keadilan seluruh bumi untuk "segala pulau" (42:4), simbol dari

orang-orang yang paling terpencil di bumi.

Jika 42:1-4 berbicara tentang misi ilahi-Nya, ayat 5-7 menceritakan implikasi

duniawi. Hamba Allah adalah "perjanjian umat-Nya", perwakilan yang

membawa pencerahan spiritual sejati ke kehidupan gelap mereka yang

diganggu oleh ketidakadilan yang membutakan. Pelayanannya yang membuka

mata adalah bagian dari pencapaian akhir yang lebih besar - pembebasan

spiritual umat Allah.

Tugas ganda hamba untuk mewujudkan pencerahan dan pembebasan spiritual

adalah bagian dari sesuatu yang luar biasa lebih besar. Alasan penuntutan

keadilan yang mahal dari hamba ini adalah agar TUHAN pada akhirnya dan

benar-benar dipermuliakan. Yahweh bukanlah salah satu dari banyak dewa atau

yang terbaik dari semua dewa. Dia adalah satu-satunya Allah yang harus

menghancurkan semua berhala buatan manusia, disembah selamanya oleh

semua bangsa sebagai Allah yang adil.

Tidak heran, Yesus diidentifikasikan sebagai hamba mesianik yang mewujudkan

keadilan sempurna dari Allah yang menciptakan kemanusiaan yang sempurna!

(4)

Apakah engkau menjadi korban ketidakadilan yang menghancurkan - dalam

pernikahan, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja atau di media sosial -

saat engkau hidup di masa pandemi ini? Lebih buruk lagi, mungkin Anda adalah

pelaku ketidakadilan? Kita semua perlu berpaling kepada Yesus.

Doa

Allah, tolonglah kami agar tidak trauma, pincang, atau lumpuh karena

ketidakadilan. Tariklah diriku semakin mendekat dengan Kristus Yesus, hamba

setia-Mu yang menderita, dan percaya kepada-Nya membela kami dari

ketidakadilan yang kejam dalam kehidupan yang tidak adil.

Tindakan

Pandanglah Yesus, Tuhan kita, untuk memberikan keadilan dalam dosis kecil

kepada satu orang setiap hari - di rumah, pekerjaan sekolah atau kepada

tetangga - agar mereka dapat memuliakan keadilan Allah.

Oleh

Rev Christopher Chia

Senior Pastor

(5)

30 Maret ● SELASA MINGGU SUCI

Salib itu: aku bermegah

Galatia 6:11-18

11

Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan

tanganku sendiri.

12

Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha

memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak

dianiaya karena salib Kristus.

13

Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak

memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan

diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.

14

Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus

Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.

15

Sebab

bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah

yang ada artinya.

16

Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan

ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik

Allah.

17

Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada

tanda-tanda milik Yesus.

18

Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara!

Amin.

Renungan

"Bermegah dalam salib!" deklarasi Paulus. Hal ini bertolak belakang dengan ide

bermegah dalam daging – pendapat yang keliru bahwa kita dapat melakukan

apa saja untuk menyelamatkan jiwa kita.

Keselamatan adalah hadiah yang cuma-cuma (hanya di dalam Kristus) yang

sering kali justru ditolak karena gratis. Banyak yang lebih suka untuk

mendapatkannya melalui usaha (Kristus plus).

"Hanya Kristus" menyiratkan iman yang total dalam karya Kristus yang telah

diselesaikan di kayu salib. Menambahkan pada apa yang telah Kristus lakukan

untuk mencapai keselamatan kita berarti mengurangi apa yang telah Kristus

capai. "Kristus plus" menggantikan Injil dengan kebenaran diri sendiri. Itu

memunculkan kesombongan dalam apa yang telah kita capai, bukan apa yang

Kristus telah capai untuk kita.

(6)

Untuk "bermegah di dalam daging" (ayat 12-14), Paulus memperingatkan, itu

adalah percaya kepada injil yang lain, pada zaman Paulus, itu adalah legalisme

(sunat). Hari ini, itu bisa merupakan kebanggaan kita karena setia dalam Studi

Alkitab kita atau persepuluhan dan persembahan kita. Semua adalah praktik

yang baik tetapi ketika itu menjadi kesombongan kita, itu secara halus

menambahkan persyaratan ke dasar keselamatan kita, percaya pada kebenaran

kita sendiri lebih daripada pada karya Kristus di kayu salib yang sudah Ia

selesaikan.

Obat penangkal racun dari Paulus untuk itu adalah dengan bermegah hanya

dalam salib - simbol penderitaan dan kematian Kristus untuk keselamatan kita -

"sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (ayat 14).

Pada zaman Paulus, salib barangkali adalah hal yang terburuk. Instrumen

eksekusi yang "merendahkan, menjijikkan, tercela, sangat dibenci, dan

memalukan."

Kristus tergantung di tempat kita karena kita "merendahkan, menjijikkan,

tercela, sangat dibenci, dan memalukan". Allah melakukan semuanya agar kita

diampuni dan menjadikan kita benar di hadapan-Nya.

Jadi tidak ada dalam diri kita yang layak untuk menyombongkan diri kecuali

membanggakan salib yang mengubah identitas fundamental kita. Salib

menjadikan kita satu-satunya milik-Nya, oleh iman melalui kasih karunia.

Doa

Tuhan, ampuni diriku atas kecenderungan untuk meninggikan diri atas orang

lain dalam pembenaran diri sendiri. Ampuni diriku jika menghargai diri saya

lebih baik dari orang lain. Berilah saya kerendahan hati untuk mengakui bahwa

tidak ada apa pun di tangan saya yang saya bawa, tetapi hanya ke salib-Mu saja

saya berpegang. Berikan, ya Tuhan, agar saya tidak pernah lupa bahwa di dalam

Kristus saja ada pengharapan dan keselamatanku. Biarkan diriku menjalani

kehidupan di mana Kristus benar-benar diutamakan dalam semua diri saya dan

semua yang saya lakukan, agar orang lain dapat melihat Kristus di dalam saya

dalam tutur kata dan tindakan.

(7)

Tindakan

Tuliskan tiga hal terakhir yang engkau lakukan bagi orang lain yang engkau

anggap saleh, baik dan layak dipuji, pada tiga lembar kertas. Letakkan nama

mereka di hadapan Tuhan saat Anda membaca Yesaya 64: 6 "… segala kesalehan

kami seperti kain kotor…". Sekarang pertimbangkan bahwa di hadapan Tuhan

semua perbuatan itu seperti kain kotor dan tidak menambahkan nilai apapun

untuk membuat Anda cukup benar untuk diterima oleh Tuhan. Tegaskan bahwa

Anda diselamatkan oleh Kristus saja. Lipat tiga lembar kertas dan robek menjadi

serpihan dan buang. Dengan tangan kosong yang terbuka, komitmen kembali

diri Anda kepada Kristus untuk memimpin engkau maju dan meninggikan Dia

sebagai Allah dan Juruselamat Anda. Undanglah Kristus yang

menyelamatkanmu untuk menjadi Allah atas keseluruhan dirimu dan semua

yang engkau miliki. Berikan kepada Allah semua kemuliaan dalam semua yang

Anda katakan dan lakukan.

Oleh

Rev Dr William Wan, JP., PhD.

General Secretary

(8)

31 Maret ● RABU MINGGU SUCI

Adil dan benar jalan-Mu

Wahyu 14:18 —15:4

18

Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru

dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya:

"Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di

bumi, karena buahnya sudah masak."

19

Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke

atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke

dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

20

Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar

kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan

jauhnya dua ratus mil.

15:1

Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan

tujuh malapetaka terakhir , karena dengan itu berakhirlah murka Allah.

2

Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan

kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan

bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.

3

Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,

bunyinya:

"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu,

ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!

Adil dan benar segala jalan-Mu,

ya Raja segala bangsa!

4

Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan,

dan yang tidak memuliakan nama-Mu?

Sebab Engkau saja yang kudus;

karena semua bangsa akan datang

dan sujud menyembah Engkau,

sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.

Renungan

Kitab Wahyu, sebagai kitab terakhir dalam Alkitab, dengan sendirinya,

diharapkan dan bahkan dibaca dengan penuh semangat. Namun tidaklah

demikian. Banyak orang Kristen memandang Wahyu dengan perasaan

kekaguman, sadar akan tantangan dan kesulitan dalam memahaminya.

Karenanya, mereka menghindari, menunda atau bahkan mundur tidak

membaca, apalagi mempelajari kitab tersebut.

(9)

Betapapun sulitnya, atau bahkan dengan perasaan tertekan dan menyedihkan

seperti gambaran yang mungkin ada di perikop hari ini, pesannya cukup jelas.

Keburukan, kejahatan dan dosa pada akhirnya serta pasti akan ditemui oleh

penghakiman dan murka Allah. Meskipun dikatakan bahwa trio keburukan,

kejahatan dan dosa yang disebutkan di atas, mungkin sering tidak terlihat atau

dikenali seperti itu, sifat dan keseriusan mereka yang terdalam, jangkauan dan

penyebarannya akan ditangani dengan pasti dan berat.

Ayat-ayat ini di sini, mengungkapkan dan mencerminkan fakta yang tak

terhindarkan bahwa Alkitab tidak menutup-nutupi ketika menunjukkan yang

sebenarnya tentang dosa dan tragedi dosa. Dunia tidak menyukai kata yang

kecil tapi penting ini. Mereka menyangkal realitasnya. Dalam pelarian, mereka

akan menggunakan rasionalisasi, membuat dan memberikan alasan serta

penjelasan tentang sikap, perilaku dan tingkah laku manusia. Dengan demikian,

seseorang dapat membayangkan ketakutan yang timbul yang akan

mencengkeram manusia ketika mereka akhirnya menyadari dan sepenuhnya

menyadari konsekuensi dari dosa.

Berbeda dan dibedakan secara kontras, mereka yang di dalam Kristus telah

mendapatkan penerimaan, kebenaran dan pelepasan dari yang jahat. Yang

menakjubkan adalah pemandangan sempurna dari orang-orang kudus di dalam

Kristus di rumah surgawi mereka yang agung dan mulia dan nyanyian spontan

mereka dengan puji-pujian tentang Allah dengan kata-kata kesaksian dan

kemenangan yang abadi itu. Di mana rasa takut mendominasi dan

menggambarkan orang-orang yang belum percaya; di sini, iman akan menjadi

pengalaman dan ekspresi dari orang percaya. Bahkan jika sejumlah ketakutan

telah menjadi perasaan alami dari orang-orang Kristen ini dalam perjalanan

duniawi mereka dengan semua rintangan dan pertentangan, pencobaan, ujian

dan kesengsaraan, mereka dijanjikan pembebasan dari rasa takut di sana dan

kemudian dan sepenuhnya di rumah surgawi mereka.

Doa

Ya Allah Bapa surgawi kami yang murah hati, kami tidak pernah dapat berterima

kasih dengan cukup dan memuji-Mu atas kepedulian dan perhatian-Mu yang

(10)

berdaulat bagi umat-Mu. Engkau telah mengutus Putra terkasih-Mu, Tuhan

kami Yesus Kristus, untuk menjadi Juruselamat dan Tuhan kami, membayar

lunas dosa-dosa kami di Kalvari. Kami khusus memperhatikan hal ini, di saat

menjelang Jumat Agung, di masa Paskah ini.

Kami juga berterima kasih kepada Engkau karena telah memberikan kami

Firman-Mu dan Roh Kudus untuk memastikan panggilan dan amanat-Mu bagi

kami, untuk membantu kami mengatasi semua badai kehidupan di dunia yang

tidak pasti dan bahkan peperangan. Ada jaminan rumah surgawi bagi semua

yang menaruh iman dan kepercayaan mereka kepada Engkau. Tolonglah kami

untuk taat dan setia kepada-Mu sekarang dan selalu, dalam nama Yesus, Amin.

Tindakan

Perikop hari ini harus membuat kita selalu sadar dan mengirimkan panggilan

membangunkan kita atas realitas spiritual. Banyak dan beragam tanggapan

serta implikasi atau kesimpulan terhadap kejadian global bahkan saat ini

tampak semakin kompleks atau bahkan membingungkan. Firman Allah

memungkinkan kita untuk melihat kejadian-kejadian yang sering kali

tampaknya tak berarti ini dengan berbagai tingkat kemungkinan dan

konsekuensi, sering kali sia-sia dan tampaknya fatalistik. Sebagai orang Kristen,

kita perlu membagikan Firman Allah dengan orang lain, menolong mereka

untuk menghargai perspektif dan tujuan Allah, termasuk kebutuhan mereka

untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan untuk keselamatan

mereka, untuk hidup berkelimpahan di sini dan saat ini, dan untuk

selama-lamanya.

Firman hari ini juga mengingatkan kita untuk bersiap menghadapi

pertentangan, permusuhan dan bahkan penganiayaan yang mungkin dihadapi

orang Kristen. Kita selalu diyakinkan akan kehadiran-Nya, perlindungan dan

pemeliharaan-Nya, dan terlebih lagi, sukacita dan penghargaan untuk kesetiaan

tersebut. Kiranya kita, di mana kita pada umumnya terhindar dari situasi yang

tidak bersahabat seperti itu, menjadi lebih peka, penuh doa dan mendukung

mereka yang di negara-negara lainnya dan keadaan yang berbeda dalam

menghadapi permusuhan seperti itu.

(11)

Oleh

Elder Dr Lawrence Chia

Chairman, Evangelical Alliance of Singapore (EAS, formerly known as EFOS)

Vice-President, Fellowship of Evangelical Students (FES)

(12)

1 APRIL ● KAMIS PUTIH (MAUNDY)

Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu

Keluaran 12:1-4, 11-14

1

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:

2

"Bulan inilah akan

menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu

tiap-tiap tahun.

3

Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini

diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor

anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.

4

Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil

jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan

tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut

jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan

tiap-tiap orang.

11

Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan

tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.

12

Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung,

dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di

Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.

13

Dan darah itu menjadi tanda

bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu,

maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di

tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.

14

Hari ini akan menjadi

hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN

turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.

Renungan

Kamis Putih dan Paskah dirayakan dengan makan malam, malam di mana Allah

berbelas kasihan pada umat-Nya. Kamis Putih mengenang pengkhianatan pada

Yesus yang menyebabkan eksekusi-Nya pada Jumat Agung. Orang-orang yang

menginginkan kematian-Nya merasa puas bahwa Dia telah mati karena

dieksekusi (Matius 27: 62-63). Tetapi pada Kamis malam itu, Dia mengajar murid

murid-Nya untuk menerima roti dan anggur sebagai tanda nubuatan dari

tubuh-Nya yang akan hancur dan darah-Nya yang akan tertumpah. Untuk

mengingat peristiwa-peristiwa tersebut, umat Allah telah mengambil makan

malam bersama, sejak saat itu, sebagai ketaatan pada Perintah-Nya.

Demikian juga, Paskah Yahudi adalah malam yang tak terlupakan saat Allah

Melalui dan Melewati. Penghakiman Allah sedang melewati negeri itu dan

(13)

menghajar rumah-rumah para penindas mereka. Tetapi Penghakiman Allah

telah Melalui dan menghindarkan rumah-rumah yang ditutupi dan dilindungi

oleh Darah Anak Domba. Itu adalah malam Penghakiman dan Belas Kasihan

melalui Anak Domba yang telah disembelih.

Seperti umat Israel, Tubuh Kristus merayakan tindakan keselamatan Allah

melalui perjamuan kudus. Anak Domba disembelih sebagai Pengganti umat

Allah. Beberapa ciri perjamuan Paskah yang patut diperhatikan oleh orang

Kristen hari ini:

1.

Paskah adalah tanda babak baru dalam kehidupan yang diberikan kepada

umat Allah 'bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun' (ayat 2). Jadi siapa

yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah

berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17)

2.

Paskah adalah tanda kesiapan umat Allah untuk perjalanan panjang dan

penuh tantangan ke depan, “Dan beginilah kamu memakannya:

pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu

buru-burulah kamu memakannya” (ayat 11). Demikian pula, perjalanan hidup

Kristen tidak pernah mudah. Sebaliknya, ini adalah pertempuran spiritual

yang hebat dan perjalanan ziarah yang panjang di dunia ini menuju kota

surgawi Allah. (Ibrani 12:28)

3.

Perjamuan Paskah juga merupakan tanda penebusan seluruh keluarga,

bukan hanya untuk individu 'Anak Domba untuk tiap-tiap rumah tangga'

(ayat 3). Demikian, kita juga berharap untuk keselamatan anggota

keluarga kita, terutama mereka yang belum mengenal Yesus Kristus

sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sungguh, Yesus Kristus menyelamatkan

baik individu maupun keluarga. "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus

dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.“- Kisah 16:31.

4.

Perjamuan Paskah adalah tanda kemurahan hati dan saling mendukung,

terutama ketika keluarga kecil berbagi Anak Domba di antara mereka

(lihat ayat 4). Makanya, ada berbagi antar rumah tangga yang

membutuhkan karena jumlah anggota keluarga yang kecil jumlahnya.

Demikian juga, Tuhan Yesus memberikan Perintah Baru kepada

(14)

murid-murid-Nya di awal pada hari Kamis yang sama itu: Aku memberikan

perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama

seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling

mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu

adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi ". -Yohanes

13: 34-35. Maka dari itu, nama 'Kamis Putih' berasal dari bahasa Latin

Mandatum: Perintah. adalah hari di mana Perintah Baru dan karunia

Perjamuan Tuhan diberikan. Kiranya mereka yang ikut ambil bagian di

dalam Perjamuan Tuhan, memiliki kasih satu dengan lainnya, dalam

ketaatan kepada Firman Kristus.

Dia yang menyuruh kita untuk saling mengasihi satu dengan lainnya, juga

menunjukkan kasih-Nya yang besar ketika Dia memberikan diri-Nya untuk kita.

Allah menunjukkan kasih-Nya sendiri kepada kita dalam hal ini: Kristus telah

mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. - Roma 5: 8. Kristuslah Paskah kita

yang sesungguhnya (1 Korintus 5:7). Hubungan antara dua perjamuan suci di

dalam Perjanjian Lama dan Baru adalah Kristus. 'Perjanjian Baru yang ada di

Perjanjian Lama yang tersembunyi dan Perjanjian Lama yang diungkapkan di

dalam Perjanjian Baru.' (St Augustine). Rencana keselamatan Allah konsisten di

dalam Kristus di seluruh Perjanjian. Itu bukan hanya sekadar renungan. Marilah

kita bersukacita dan dengan yakin berkata: TUHAN adalah terangku dan

keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng

hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mazmur 27: 1) Jadi, apa yang

akan kita katakan sebagai tanggapan atas hal-hal ini? Jika Allah di pihak kita,

siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya

sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin

Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

(Roma 8:31, 32). Kiranya ketakutan kita dikalahkan oleh iman kita di dalam Yesus

Kristus, Tuhan kita, yang berserah sepenuhnya pada kehendak Bapa di Taman

Getsemani pada Kamis malam, untuk mati di kayu Salib di depan umum pada

Jumat Agung karena Kasih-Nya untuk kita.

(15)

Doa

Ya Allah, hari ini kami merayakan kesediaan Putra-Mu untuk pergi ke kayu Salib

demi keselamatan kami, terlihat dalam doa-Nya yang penuh penderitaan di

Getsemani. Tolonglah kami untuk selalu bersyukur atas pengorbanan yang telah

Engkau berikan untuk kami di dalam Dia. Ingatkan kami bahwa semua itu karena

Kasih-Nya kepada kami, bahwa Dia pergi ke kayu Salib untuk mati sebagai

orang berdosa, meskipun Dia tidak melakukan dosa apapun. Tolonglah kami

juga untuk mengasihi satu sama lain, sebagaimana Dia mengasihi kami dan

memerintahkan kami untuk melakukan hal yang sama. Tuhan, kami bersyukur

atas keselamatan yang begitu besar. Kiranya kami tidak gentar melainkan

menjalani hidup yang berguna untuk Injil. Demi Yesus, amin.

Tindakan

1.

Mulailah membuat daftar nama orang-orang yang harus didoakan yang

belum mengenal Tuhan Yesus

2.

Undang mereka ke acara sosial gereja-mu

3.

Undang mereka ke kebaktian gereja-mu

4.

Undang mereka ke pertemuan penginjilan yang diorganisir oleh

gereja-mu, ketika mereka siap.

5.

Carilah kesempatan untuk membagikan bagaimana Yesus adalah Anak

Domba Allah yang menghapus dosa dunia. (Yohanes 1:29) Lakukanlah ini

tanpa paksaan.

Oleh

Rev Dr Malcolm T H Tan O.S.L

Pastor-in-Charge

Covenant Community Methodist Church

Chaplain-in-Charge

(16)

2 APRIL ● JUMAT AGUNG

Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepada-Nya

Yesaya 52:13—53:11

13

Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil,

ia akan ditinggikan, disanjung

dan dimuliakan.

14

Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia,

begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi,

dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi,

15

demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa,

raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia;

sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat,

dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.

53:1

Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar,

dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?

2

Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN

dan sebagai tunas dari tanah kering.

Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia,

dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.

3

Ia dihina dan dihindari orang,

seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;

ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia

dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.

4

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya,

dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,

padahal kita mengira dia kena tulah,

dipukul dan ditindas Allah.

5

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,

dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;

ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,

dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

6

Kita sekalian sesat seperti domba,

masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,

tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya

kejahatan kita sekalian.

7

Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas

dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke

pembantaian;

(17)

seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting

bulunya,

ia tidak membuka mulutnya.

8

Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,

dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?

Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,

dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.

9

Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik,

dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,

sekalipun ia tidak berbuat kekerasan

dan tipu tidak ada dalam mulutnya.

10

Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia

dengan kesakitan.

Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah,

ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut,

dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

11

Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas;

dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar,

akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya,

dan kejahatan mereka dia pikul.

Renungan

Awalnya saya sangat enggan menonton film Mel Gibson tahun 2004, The

Passion of the Christ, setelah mendengar betapa kejamnya film itu. Film ini

meliput 12 jam terakhir Yesus sebelum penyaliban-Nya dan tentu saja termasuk

secara detail grafis penyiksaan yang diderita Yesus. Akhirnya, seorang teman

meminjamkan saya salinannya dan saya membaca sekilas film itu. Ketika saya

sampai pada adegan di mana anggota legiuner Romawi mencambuk Yesus,

saya tidak dapat melanjutkannya. Sungguh-sungguh sangat brutal. Tetapi

pemandangan itu membuat saya memahami ayat 14 di dalam perikop hari ini, "

begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi". Yesus dicambuk begitu

parah sehingga hampir tidak terlihat seperti manusia.

Dia dicambuk begitu parah sehingga Dia benar-benar tidak mampu untuk

memikul salib-Nya dan orang Romawi harus memaksa Simon dari Kirene untuk

memikulnya di belakang Yesus. Yesus dicambuk dengan sangat parah sehingga

Dia mati dengan cepat di kayu salib. Dia benar-benar ditikam karena

(18)

pelanggaran kita dan dihancurkan karena kesalahan kita. Allah meletakkan ke

atas Yesus kesalahan kita semua.

Namun oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. Perikop ini menjelaskan bahwa

Yesus "dipukul oleh Allah", tetapi "ganjaran yang mendatangkan keselamatan

bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh"

(ayat 5). Yesus melewati Jumat Agung hampir dua ribu tahun yang lalu untuk

menanggung segala dosa kita sehingga Allah akan melihat kita sebagai orang

benar: dari semua ini "hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan

membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.”

(ayat 11). Tuhan menganggap kita benar karena Yesus membayar harga untuk

semua kesalahan kita dan kesengajaan kita menjauh dari Allah. Bagaimana

tanggapan kita terhadap semua ini?

Saya memulai dengan sebuah film, biarkan saya mengakhiri dengan salah satu

film favorit saya, Saving Private Ryan. Kapten Miller dan rangers-nya dikirim ke

dalam kekacauan perang untuk mengeluarkan satu tentara, prajurit Ryan. Dalam

menyelamatkan satu prajurit itu, tim Penjaga Kapten Miller dihancurkan.

Dengan napas terakhirnya, Miller memanggil Ryan dan berkata, "... usahakan

peroleh ini ... usahakan peroleh!" Kita orang Kristen tidak mengusahakan untuk

memperoleh kesengsaraan Yesus. Kita tidak pantas menerima apa yang Yesus

lakukan untuk kita. Sebaliknya hanya karena Allah sangat mencintai kita dan

mencurahkan kasih karunia-Nya pada kita. Tetapi karena apa yang Yesus harus

lalui untuk kita, kita tidak dapat melanjutkan jalan kita yang berdosa. Kita harus

menjalani hidup yang lebih baik. Kita harus berusaha menjadi penuh kasih dan

karunia seperti Yesus.

Doa

Terima kasih, Yesus, telah melalui Jumat Agung untuk kami. Terima kasih telah

mengasihi kami. Karena apa yang telah Engkau tanggung bagi kami, ajari kami

untuk menjadi makin seperti Engkau. Tolonglah kami untuk tidak berbuat dosa

lagi dan untuk membawa kemuliaan bagi-Mu dalam seluruh hidup kami.

(19)

Tindakan

Pikirkan beberapa tindakan penuh kasih dan murah hati yang dapat engkau

lakukan untuk dalam nama Yesus memberkati orang tidak kita kenal, dan

lakukanlah.

Pikirkan juga beberapa dosa yang masih mencengkeram Anda, dan tekad dalam

kasih karunia Tuhan untuk menghentikan dosa tersebut.

Oleh

Rev Dr Chiang Ming Shun

Associate Dean and Lecturer in Church History

Trinity Theological College

(20)

3 APRIL ● SABTU KUDUS

Dia Berkata, “Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”

Matius 27:57-66

57

Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf

dan yang telah menjadi murid Yesus juga.

58

Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta

mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.

59

Dan

Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,

60

lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit

batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.

61

Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur

itu.

62

Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan

orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus,

63

dan mereka berkata: "Tuan,

kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku

akan bangkit.”

64

Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari

yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu

mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga

penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama."

65

Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu

sebaik-baiknya.”

66

Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu

mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.

Renungan

Di sini kita mendapati kata-kata dari Imam Kepala dan orang Farisi yang

mengutip kata-kata yang dicatat oleh Yesus dalam Matius 16:21.

Kerangka waktu ini telah menjadi bahan diskusi para teolog dan sejarawan;

pernyataan 'setelah tiga hari Aku akan bangkit'?

“Apakah Tuhan membutuhkan waktu sebanyak ini?”, adalah pertanyaan yang

paling banyak didiskon dengan kata 'tidak!'

Apakah di saat ini pertempuran dengan setan dimenangkan dan memberikan

kemenangan kita atas dosa? Sebagian besar akan setuju bahwa pertempuran

telah dilakukan dan dimenangkan saat Yesus di atas kayu salib sebagai 'korban

satu kali untuk semua dosa seluruh dunia!'

Apakah ini waktu pemulihan bagi Yesus setelah mengalami pengadilan,

(21)

mengatakan orang lumpuh itu segera berdiri dan berjalan, orang buta dapat

melihat, orang yang sakit disembuhkan seketika. Yesus tidak membutuhkan

waktu untuk pulih dari penderitaan yang telah Dia alami.

Lalu apa?

Tentu saja kita tahu, dari sudut pandang manusia, waktu hening, hari Sabat bagi

orang Yahudi, termasuk para murid, berarti tidak ada yang dapat dilakukan;

tidak ada pekerjaan, tidak ada kunjungan ke makam, tidak ada lobi kepada

Gubernur, tidak ada memasak makanan, dll. Itu adalah hari istirahat paksa dan

penghentian pekerjaan atau kerja keras.

Kita tahu itu juga hari yang penuh kesusahan bagi Imam Kepala dan orang

Farisi, lihat ayat 62 & 63, mereka percaya sesuatu mungkin terjadi pada tubuh

Yesus. Mereka bertindak di luar dari pedoman agama mereka yang sangat ketat,

mengajukan petisi kepada Gubernur untuk menempatkan penjaga di luar

kuburan tempat Yesus terbaring.

Hari-hari keheningan ini memungkinkan para murid, dan semua yang

menyaksikan kematian penuh kekejaman Yesus, untuk merenungkan apa yang

telah terjadi pada Yesus dan menentukan apa yang akan mereka lakukan

selanjutnya.

Saya yakin itu adalah saat berbagi cerita dan pertemuan mereka dengan Yesus,

yang baik, yang buruk, dan yang belum pernah dibicarakan sebelumnya.

Bagi beberapa orang, ini mungkin saat yang menyalahkan diri sendiri… apa yang

seharusnya saya lakukan secara berbeda untuk melindungi Tuhan kita? Andai

saja saya melakukan sesuatu yang berbeda!

Saya pikir banyak orang memiliki masalah serupa karena tindakan / reaksi /

tidak bertindak, kata-kata yang diucapkan / tidak diucapkan, yang mungkin saja

akan berbeda jika dipikirkan atau dipertimbangkan sebelumnya.

Tiga hari adalah waktu yang lama, tetapi hasilnya adalah kehancuran dunia dan

perubahan hidup.

(22)

Jangan pernah menolak peluang untuk merefleksikan, mempertimbangkan,

meninjau di mana kita saat ini, karena hari esok adalah hal baru dengan peluang

dan kemungkinan luar biasa di luar pemahaman kita yang terbatas.

Doa

Tuhan Yesus, Juruselamat kami yang murah hati, terima kasih telah membuat

spasi waktu, yang kami sebut Paskah, untuk mengakui dan menghargai

pengorbanan-Mu untuk menghapus dosa saya dan dosa seluruh dunia. Kami

telah melewati masa-masa sulit dan gelap COVID-19. Beberapa dari kami telah

kehilangan orang yang kami kasihi, beberapa dari kami menderita karena virus,

namun kami berpegang pada janji bahwa Engkau bersama kami dan bahwa

kami lebih dari sekadar pemenang. Terima kasih telah sangat mengasihi kami

sehingga tidak peduli bagaimana kami memperlakukan-Mu di masa lalu, Tuhan

terkasih, hari ini kami dapat memasuki hubungan yang baru dan benar

dengan-Mu.

Hari ini kita berdoa dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.

Tindakan

1. Seperti yang pernah dikatakan seseorang; luangkan waktu untuk berhenti

sejenak dan mencium keharuman bunga mawar! Hargai hidup dengan segala

keajaibannya.

2. Renungkan masa lalu, tuliskan jika ada seseorang / orang yang patut

mendapatkan permintaan maaf, maka lakukanlah!

3. Pertimbangkan sekali lagi apa yang Yesus lakukan sebagai korban 'sekali

untuk selamanya' bagi dosa-dosa kita.

4. Temukan cara untuk tetap diam selama beberapa waktu dan mengingat apa

yang telah Tuhan lakukan untuk Anda.

Oleh

Colonel Rodney S. Walters

Territorial Commander

The Salvation Army

(23)

4 APRIL ● KEBANGKITAN TUHAN KITA: HARI MINGGU PASKAH

Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka

Yohanes 20:1-18

1

Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah

Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.

2

Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus,

dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami

tidak tahu di mana Ia diletakkan."

3

Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu

ke kubur.

4

Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih

cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.

5

Ia menjenguk ke

dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.

6

Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia

melihat kain kapan terletak di tanah,

7

sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala

Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain

dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai

di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.

9

Sebab selama itu mereka belum

mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang

mati.

10

Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.

11

Tetapi Maria berdiri dekat kubur itu dan menangis. Sambil menangis ia menjenguk

ke dalam kubur itu,

12

dan tampaklah olehnya dua orang malaikat berpakaian putih,

yang seorang duduk di sebelah kepala dan yang lain di sebelah kaki di tempat mayat

Yesus terbaring.

13

Kata malaikat-malaikat itu kepadanya: "Ibu, mengapa engkau

menangis? " Jawab Maria kepada mereka: "Tuhanku telah diambil orang dan aku

tidak tahu di mana Ia diletakkan. "

14

Sesudah berkata demikian ia menoleh ke

belakang dan melihat Yesus berdiri di situ, tetapi ia tidak tahu, bahwa itu adalah

Yesus. Kata Yesus kepadanya: "Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang

engkau cari?" Maria menyangka orang itu adalah penunggu taman, lalu berkata

kepada-Nya: "Tuan, jikalau tuan yang mengambil Dia, katakanlah kepadaku, di mana

tuan meletakkan Dia, supaya aku dapat mengambil-Nya."

16

Kata Yesus kepadanya:

"Maria!" Maria berpaling dan berkata kepada-Nya dalam bahasa Ibrani: "Rabuni! ",

artinya Guru.

17

Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku , sebab

Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan

katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan

Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

18

Maria Magdalena pergi dan berkata

kepada murid-murid: "Aku telah melihat Tuhan!" dan juga bahwa Dia yang

mengatakan hal-hal itu kepadanya.

Renungan

(24)

sesuai dengan Kitab Suci;”

- The Nicene Creed

Kebangkitan Kristus adalah salah satu kepercayaan inti dari iman Kristen. Tanpa

Kebangkitan, tidak akan ada Kekristenan. Seperti yang dijelaskan oleh

Rasul Paulus, “Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah

pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu.” (1 Kor. 15:14)

Mengapa Kebangkitan begitu penting? Pertama, itu membuktikan bahwa

Kristus berdaulat atas maut, dan oleh karena itu, dengan pengorbanan-Nya di

kayu salib, dosa-dosa kita telah dibayar lunas (1 Kor 15: 14-19). Jika

pengorbanan Kristus di kayu salib tidak mencukupi, maka iman kita tidak

berguna, karena kita masih tetap berada dalam dosa.

Yang kedua, dalam perubahan tidak terduga, yang belum pernah terjadi

sebelumnya, seseorang telah mengatasi kematian! Dalam kata-kata CS Lewis:

“Dia telah memaksa membuka pintu yang telah dikunci sejak kematian orang

pertama. Dia telah bertemu, bertarung, dan mengalahkan raja Kematian." Kita

hidup di dunia yang rusak yang penuh dengan penyakit dan penderitaan. Kubur

yang kosong meyakinkan kita bahwa penyakit, penderitaan, dan kematian tidak

akan menentukan keputusan akhir. Kematian tidak lagi menjadi akhir, tetapi

harapan kita ada pada hari saat orang mati, termasuk orang yang kita kasihi,

akan dibangkitkan bersama Kristus ke dalam tubuh kemuliaan baru dan masuk

ke hadirat kekal-Nya (2 Kor 4:14).

Yang ketiga, Kebangkitan memotivasi kita dalam nama Yesus untuk melakukan

kebaikan melawan kejahatan dan ketidakadilan, dan untuk melayani Dia di saat

kita masih hidup. Tanpa Kebangkitan, tindakan kita tidak akan berdampak

apa-apa, oleh karena itu marilah kita "makan dan minum, sebab besok kita mati". (1

Kor 15:32).

Salah satu saksi pertama dari peristiwa besar ini adalah Maria Magdalena, yang

memiliki hak istimewa untuk bertemu dengan Kristus yang bangkit, lebih dahulu

sebelum yang lainnya, termasuk para rasul yang paling dekat dengan Yesus.

Dalam masyarakat pada masa itu, wanita tidak dianggap sebagai saksi yang

(25)

diperhitungkan. Selain itu, Maria sebelumnya dirasuki oleh tujuh setan,

kemudian telah diusir oleh Yesus dari diri Maria (Lukas 8:2; Markus 16: 9). Oleh

karena itu tidak terpikirkan bahwa Yesus 'mengutus' dia untuk misi 'kerasulan'

(kata 'rasul' berasal dari kata Yunani 'apostolos' dari apo = dari + stello =

mengutus) untuk mewartakan Kabar Baik dari Tuhan yang bangkit kepada para

rasul!

Mengapa Yesus memilih seseorang seperti Maria - tidak memenuhi syarat di

mata dunia - untuk melaksanakan tugas penting ini? Perikop hari ini

memberikan kita sekilas gambaran tentang hati Allah: Meskipun kita semua

tidak layak, Allah lebih tertarik pada postur hati kita, dan pengaturan-Nya

didasarkan pada kasih karunia daripada perbuatan baik.

Maria memang benar-benar berbakti kepada Yesus. Dia bepergian dengan

Yesus dan mendukungnya secara materi (Lukas 8: 2-3), tetap dekat untuk

menyaksikan penyaliban dan penguburan-Nya (Yoh 19; 25; Mrk 15:47), dan dia

juga orang pertama yang mengunjungi kuburan Yesus (Yoh. 20: 1). Ini

mengilhami kita generasi-generasi kemudian dengan kebenaran yang indah

bahwa Tuhan akan memilih mereka yang bersedia, meskipun mereka mungkin

dibenci oleh manusia, untuk melakukan pekerjaan besar untuk-Nya.

Sebagai penutup, dalam memperingati hari Kebangkitan, kita diingatkan tidak

hanya tentang jaminan harapan kekal kita, tetapi juga kewajiban untuk

membagikan Kabar Baik kepada 'saudara dan saudari' dari seluruh umat

manusia. Jika Maria dipanggil untuk membawa Kabar Baik kepada para rasul,

maka kita juga tidak perlu takut untuk mewartakan Kabar Baik kepada siapa pun

tanpa memandang status atau kedudukan. Saat ini, masih banyak orang-orang

yang belum mendengar Kabar Baik. Apakah engkau mau pergi kepada

saudara-saudari Kristus untuk memberi tahu mereka berita terbaik yang pernah ada -

berita tentang Tuhan kita yang telah bangkit?

Doa

Ya Tuhan,

Terpuji bagi Engkau yang melalui Kebangkitan-Mu dari antara orang mati telah

menyelamatkan kami dari kematian, masuk kepada hidup, dan menjamin

(26)

keselamatan kekal kami! Kiranya Engkau terus mengisi hati kami dengan

harapan untuk mengantisipasi hari Kebangkitan kami, dan juga memberikan

kami kuasa dengan keberanian untuk pergi kepada saudara-saudari-Mu dan

memberi tahu mereka kabar baik ini. Amin.

Tindakan

Renungkan Kebangkitan dan implikasinya, dan bagikan kesaksian Anda tentang

pekerjaan Tuhan dalam hidup Anda (dari kematian hingga hidup) kepada orang

lain. Berdoa agar Tuhan memberi Anda keyakinan untuk melakukannya

meskipun ada potensi tantangan yang dihadapi.

Oleh

Rev Ezekiel Tan

General Secretary

The Bible Society of Singapore

Referensi

Dokumen terkait

berikut: 1) Secara simultan dapat diambil kesimpulan bahwa Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah, Kondisi Sosial Ekonomi Orang Tua, dan Motivasi Belajar secara

Using the factor analysis and OLS regression, this study finds that entrepreneurship orientation is a key variable in improving innovation success, human capital

Dalam penelitian ini diketahui bahwa , tidak ada hubungan yang bermakna antara indeks kapasitas adaptif banjir rob dengan status kesehatan.. Dalam penelitiannya di

Tempat-tempat implantasi kehamilan ektopik antara lain ampulla tuba (lokasi tersering), isthmus, fimbriae, pars interstitialis, kornu uteri, ovarium, rongga abdomen, serviks

Untuk meningkatkan Kualitas Kekuatan Bahan (kekerasan dan ketahanan aus permukaan Plat Baja Lapisan Dinding Corong Tuang (Hopper) Pada Sistem Produksi Batu Bara,

Menurut pernyataan The Chief of Internal Auditors (2005:28) tujuan audit internal adalah untuk menyediakan suatu pedoman bagi organisasi yang dapat membantu manajemen

Satu hari setelah induk bertelur dapat diambil (dipanen) kemudian kita masukan ke dalam ember/bokor dan telur dikeluarkan dari sarang dengan sangat hati-hati,