29 Maret ● MINGGU SUCI
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya
Yesaya 42:1-9
1
Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang,
orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan.
Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya,
supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
2Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suara
atau memperdengarkan suaranya di jalan.
3Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya,
dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya,
tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum.
4
Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai,
sampai ia menegakkan hukum di bumi;
segala pulau mengharapkan pengajarannya.
5Beginilah firman Allah, TUHAN,
yang menciptakan langit dan membentangkannya,
yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya,
yang memberikan nafas kepada umat manusia yang mendudukinya
dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya:
6
"Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan,
telah memegang tanganmu;
Aku telah membentuk engkau
dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia,
menjadi terang untuk bangsa-bangsa,
7
untuk membuka mata yang buta,
untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan
dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.
8Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku;
Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain
atau kemasyhuran-Ku kepada patung.
9
Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan,
hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan.
Sebelum hal-hal itu muncul,
Aku mengabarkannya kepadamu."
Renungan
Covid-19 dan pandemi telah mengungkap garis kegagalan sosial-ekonomi yang
besar. Sayangnya, globalisasi yang telah mengangkat banyak orang keluar dari
kemiskinan, juga secara tidak sengaja dari waktu ke waktu telah memperburuk
ketidakadilan antara yang kaya dan yang miskin, yang memiliki dan yang tidak
punya apa-apa, yang tak berdaya dan yang berkuasa.
CNN melaporkan penderitaan Rajesh Chouhan, seorang pekerja migran berusia
26 tahun, yang berjalan sekitar 1.000 km dalam lima hari. Dia termasuk di antara
100 juta orang pedesaan India yang terdampar tanpa pekerjaan, makanan atau
uang di kota-kota ketika India mengumumkan penguncian nasional. Banyak
yang harus berjalan ribuan mil kembali ke keluarga mereka. Banyak yang
meninggal karena kelelahan, dehidrasi, atau kelaparan. Dalam satu insiden, 16
buruh tertabrak kereta barang saat mereka tidur di rel kereta api. Itu hanya
bagian kecil puncak yang terlihat dari gunung es ketidakadilan mendalam yang
menakutkan.
Yesaya 42:1-9 berbicara tentang seorang hamba yang diutus oleh Allah sendiri
untuk mengantarkan kesembuhan atas tangisan kebutuhan kita akan keadilan.
Keadilan Allah, tema dominan dari 42:1-4, berarti bertindak benar di antara
sesama. Ketika kita memberikan keadilan "membuat kesejahteraan sesamamu"
dengan adil dalam kehidupan kita sehari-hari, hal itu menciptakan masyarakat
manusia yang ideal yang memuliakan Allah.
Allah memanggil Israel, umat-Nya dalam Perjanjian Lama, untuk keadilan yang
diidealkan ini tetapi dia gagal begitu jauh. Yesaya 1 menembakkan salvo
pembuka murka Tuhan atas kerusakan spiritual mereka: “Bagaimana ini, kota
yang dahulu setia sekarang sudah menjadi sundal! Tadinya penuh keadilan dan
di situ selalu diam kebenaran, tetapi sekarang penuh pembunuh.”
Ketidakadilan menjalar begitu dalam di nadi umat Allah - dari para raja hingga
orang biasa - sehingga Allah memanggilnya pelacur yang melacurkan
kebutuhan anak yatim dan janda demi keuntungan diri sendiri (Yes. 1:21-23).
Tidaklah heran Allah menjanjikan seorang hamba yang ditunjuk secara ilahi
untuk meresmikan akhir zaman dan keadilan kekal. Ini adalah yang pertama dari
empat Nyanyian Hamba yang mengubah keadaan. Hamba, terkadang, mengacu
pada bangsa Israel (42:19, 43:10). Di lain waktu, hamba menunjuk pada individu
yang merupakan perwujudan dan perwakilan dari umat Allah yang suci
(49:1-13).
Dari permulaan , sosok ini memiliki pernyataan eksplisit dan pengakuan dari
Allah (42:1 “Lihat, itu hamba-Ku”), sangat kontras dengan mesias-mesias
manusia yang menunjuk dirinya sendiri "Sesungguhnya, kamu ini" (Yes 41:24)
dan "Sesungguhnya, sekaliannya mereka”41:29). Dia adalah kesenangan Allah,
bukan kejijikan bagi Allah (41:24), dan diberkati dengan Roh Allah. Singkatnya,
hamba yang diperkenalkan Allah, berkenan dan dipenuhi Roh ini datang
sebagai penguasa melawan semua raja manusia, otoritas palsu dan perampas
keadilan Allah yang penuh kesombongan.
Namun, dengan semua kehebatannya, hamba Allah sangat lemah lembut. Dia
tidak akan menghancurkan tetapi membela yang tidak berdaya dan tidak
bersuara dengan setia dengan segala harga yang harus dibayar (42:3). Dia tidak
akan menjadi lemah atau tersandung meskipun misinya tidak lain adalah untuk
menawarkan keadilan seluruh bumi untuk "segala pulau" (42:4), simbol dari
orang-orang yang paling terpencil di bumi.
Jika 42:1-4 berbicara tentang misi ilahi-Nya, ayat 5-7 menceritakan implikasi
duniawi. Hamba Allah adalah "perjanjian umat-Nya", perwakilan yang
membawa pencerahan spiritual sejati ke kehidupan gelap mereka yang
diganggu oleh ketidakadilan yang membutakan. Pelayanannya yang membuka
mata adalah bagian dari pencapaian akhir yang lebih besar - pembebasan
spiritual umat Allah.
Tugas ganda hamba untuk mewujudkan pencerahan dan pembebasan spiritual
adalah bagian dari sesuatu yang luar biasa lebih besar. Alasan penuntutan
keadilan yang mahal dari hamba ini adalah agar TUHAN pada akhirnya dan
benar-benar dipermuliakan. Yahweh bukanlah salah satu dari banyak dewa atau
yang terbaik dari semua dewa. Dia adalah satu-satunya Allah yang harus
menghancurkan semua berhala buatan manusia, disembah selamanya oleh
semua bangsa sebagai Allah yang adil.
Tidak heran, Yesus diidentifikasikan sebagai hamba mesianik yang mewujudkan
keadilan sempurna dari Allah yang menciptakan kemanusiaan yang sempurna!
Apakah engkau menjadi korban ketidakadilan yang menghancurkan - dalam
pernikahan, dalam keluarga, di sekolah, di tempat kerja atau di media sosial -
saat engkau hidup di masa pandemi ini? Lebih buruk lagi, mungkin Anda adalah
pelaku ketidakadilan? Kita semua perlu berpaling kepada Yesus.
Doa
Allah, tolonglah kami agar tidak trauma, pincang, atau lumpuh karena
ketidakadilan. Tariklah diriku semakin mendekat dengan Kristus Yesus, hamba
setia-Mu yang menderita, dan percaya kepada-Nya membela kami dari
ketidakadilan yang kejam dalam kehidupan yang tidak adil.
Tindakan
Pandanglah Yesus, Tuhan kita, untuk memberikan keadilan dalam dosis kecil
kepada satu orang setiap hari - di rumah, pekerjaan sekolah atau kepada
tetangga - agar mereka dapat memuliakan keadilan Allah.
Oleh
Rev Christopher Chia
Senior Pastor
30 Maret ● SELASA MINGGU SUCI
Salib itu: aku bermegah
Galatia 6:11-18
11
Lihatlah, bagaimana besarnya huruf-huruf yang kutulis kepadamu dengan
tanganku sendiri.
12
Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha
memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak
dianiaya karena salib Kristus.
13Sebab mereka yang menyunatkan dirinyapun, tidak
memelihara hukum Taurat. Tetapi mereka menghendaki, supaya kamu menyunatkan
diri, agar mereka dapat bermegah atas keadaanmu yang lahiriah.
14
Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus
Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.
15Sebab
bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah
yang ada artinya.
16Dan semua orang, yang memberi dirinya dipimpin oleh patokan
ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan rahmat atas mereka dan atas Israel milik
Allah.
17
Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada
tanda-tanda milik Yesus.
18
Kasih karunia Tuhan kita Yesus Kristus menyertai roh kamu, saudara-saudara!
Amin.
Renungan
"Bermegah dalam salib!" deklarasi Paulus. Hal ini bertolak belakang dengan ide
bermegah dalam daging – pendapat yang keliru bahwa kita dapat melakukan
apa saja untuk menyelamatkan jiwa kita.
Keselamatan adalah hadiah yang cuma-cuma (hanya di dalam Kristus) yang
sering kali justru ditolak karena gratis. Banyak yang lebih suka untuk
mendapatkannya melalui usaha (Kristus plus).
"Hanya Kristus" menyiratkan iman yang total dalam karya Kristus yang telah
diselesaikan di kayu salib. Menambahkan pada apa yang telah Kristus lakukan
untuk mencapai keselamatan kita berarti mengurangi apa yang telah Kristus
capai. "Kristus plus" menggantikan Injil dengan kebenaran diri sendiri. Itu
memunculkan kesombongan dalam apa yang telah kita capai, bukan apa yang
Kristus telah capai untuk kita.
Untuk "bermegah di dalam daging" (ayat 12-14), Paulus memperingatkan, itu
adalah percaya kepada injil yang lain, pada zaman Paulus, itu adalah legalisme
(sunat). Hari ini, itu bisa merupakan kebanggaan kita karena setia dalam Studi
Alkitab kita atau persepuluhan dan persembahan kita. Semua adalah praktik
yang baik tetapi ketika itu menjadi kesombongan kita, itu secara halus
menambahkan persyaratan ke dasar keselamatan kita, percaya pada kebenaran
kita sendiri lebih daripada pada karya Kristus di kayu salib yang sudah Ia
selesaikan.
Obat penangkal racun dari Paulus untuk itu adalah dengan bermegah hanya
dalam salib - simbol penderitaan dan kematian Kristus untuk keselamatan kita -
"sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia" (ayat 14).
Pada zaman Paulus, salib barangkali adalah hal yang terburuk. Instrumen
eksekusi yang "merendahkan, menjijikkan, tercela, sangat dibenci, dan
memalukan."
Kristus tergantung di tempat kita karena kita "merendahkan, menjijikkan,
tercela, sangat dibenci, dan memalukan". Allah melakukan semuanya agar kita
diampuni dan menjadikan kita benar di hadapan-Nya.
Jadi tidak ada dalam diri kita yang layak untuk menyombongkan diri kecuali
membanggakan salib yang mengubah identitas fundamental kita. Salib
menjadikan kita satu-satunya milik-Nya, oleh iman melalui kasih karunia.
Doa
Tuhan, ampuni diriku atas kecenderungan untuk meninggikan diri atas orang
lain dalam pembenaran diri sendiri. Ampuni diriku jika menghargai diri saya
lebih baik dari orang lain. Berilah saya kerendahan hati untuk mengakui bahwa
tidak ada apa pun di tangan saya yang saya bawa, tetapi hanya ke salib-Mu saja
saya berpegang. Berikan, ya Tuhan, agar saya tidak pernah lupa bahwa di dalam
Kristus saja ada pengharapan dan keselamatanku. Biarkan diriku menjalani
kehidupan di mana Kristus benar-benar diutamakan dalam semua diri saya dan
semua yang saya lakukan, agar orang lain dapat melihat Kristus di dalam saya
dalam tutur kata dan tindakan.
Tindakan
Tuliskan tiga hal terakhir yang engkau lakukan bagi orang lain yang engkau
anggap saleh, baik dan layak dipuji, pada tiga lembar kertas. Letakkan nama
mereka di hadapan Tuhan saat Anda membaca Yesaya 64: 6 "… segala kesalehan
kami seperti kain kotor…". Sekarang pertimbangkan bahwa di hadapan Tuhan
semua perbuatan itu seperti kain kotor dan tidak menambahkan nilai apapun
untuk membuat Anda cukup benar untuk diterima oleh Tuhan. Tegaskan bahwa
Anda diselamatkan oleh Kristus saja. Lipat tiga lembar kertas dan robek menjadi
serpihan dan buang. Dengan tangan kosong yang terbuka, komitmen kembali
diri Anda kepada Kristus untuk memimpin engkau maju dan meninggikan Dia
sebagai Allah dan Juruselamat Anda. Undanglah Kristus yang
menyelamatkanmu untuk menjadi Allah atas keseluruhan dirimu dan semua
yang engkau miliki. Berikan kepada Allah semua kemuliaan dalam semua yang
Anda katakan dan lakukan.
Oleh
Rev Dr William Wan, JP., PhD.
General Secretary
31 Maret ● RABU MINGGU SUCI
Adil dan benar jalan-Mu
Wahyu 14:18 —15:4
18
Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru
dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya:
"Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di
bumi, karena buahnya sudah masak."
19Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke
atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke
dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
20Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar
kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan
jauhnya dua ratus mil.
15:1
Dan aku melihat suatu tanda lain di langit, besar dan ajaib: tujuh malaikat dengan
tujuh malapetaka terakhir , karena dengan itu berakhirlah murka Allah.
2
Dan aku melihat sesuatu bagaikan lautan kaca bercampur api, dan di tepi lautan
kaca itu berdiri orang-orang yang telah mengalahkan binatang itu dan patungnya dan
bilangan namanya. Pada mereka ada kecapi Allah.
3
Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba,
bunyinya:
"Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu,
ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa!
Adil dan benar segala jalan-Mu,
ya Raja segala bangsa!
4
Siapakah yang tidak takut, ya Tuhan,
dan yang tidak memuliakan nama-Mu?
Sebab Engkau saja yang kudus;
karena semua bangsa akan datang
dan sujud menyembah Engkau,
sebab telah nyata kebenaran segala penghakiman-Mu.
Renungan
Kitab Wahyu, sebagai kitab terakhir dalam Alkitab, dengan sendirinya,
diharapkan dan bahkan dibaca dengan penuh semangat. Namun tidaklah
demikian. Banyak orang Kristen memandang Wahyu dengan perasaan
kekaguman, sadar akan tantangan dan kesulitan dalam memahaminya.
Karenanya, mereka menghindari, menunda atau bahkan mundur tidak
membaca, apalagi mempelajari kitab tersebut.
Betapapun sulitnya, atau bahkan dengan perasaan tertekan dan menyedihkan
seperti gambaran yang mungkin ada di perikop hari ini, pesannya cukup jelas.
Keburukan, kejahatan dan dosa pada akhirnya serta pasti akan ditemui oleh
penghakiman dan murka Allah. Meskipun dikatakan bahwa trio keburukan,
kejahatan dan dosa yang disebutkan di atas, mungkin sering tidak terlihat atau
dikenali seperti itu, sifat dan keseriusan mereka yang terdalam, jangkauan dan
penyebarannya akan ditangani dengan pasti dan berat.
Ayat-ayat ini di sini, mengungkapkan dan mencerminkan fakta yang tak
terhindarkan bahwa Alkitab tidak menutup-nutupi ketika menunjukkan yang
sebenarnya tentang dosa dan tragedi dosa. Dunia tidak menyukai kata yang
kecil tapi penting ini. Mereka menyangkal realitasnya. Dalam pelarian, mereka
akan menggunakan rasionalisasi, membuat dan memberikan alasan serta
penjelasan tentang sikap, perilaku dan tingkah laku manusia. Dengan demikian,
seseorang dapat membayangkan ketakutan yang timbul yang akan
mencengkeram manusia ketika mereka akhirnya menyadari dan sepenuhnya
menyadari konsekuensi dari dosa.
Berbeda dan dibedakan secara kontras, mereka yang di dalam Kristus telah
mendapatkan penerimaan, kebenaran dan pelepasan dari yang jahat. Yang
menakjubkan adalah pemandangan sempurna dari orang-orang kudus di dalam
Kristus di rumah surgawi mereka yang agung dan mulia dan nyanyian spontan
mereka dengan puji-pujian tentang Allah dengan kata-kata kesaksian dan
kemenangan yang abadi itu. Di mana rasa takut mendominasi dan
menggambarkan orang-orang yang belum percaya; di sini, iman akan menjadi
pengalaman dan ekspresi dari orang percaya. Bahkan jika sejumlah ketakutan
telah menjadi perasaan alami dari orang-orang Kristen ini dalam perjalanan
duniawi mereka dengan semua rintangan dan pertentangan, pencobaan, ujian
dan kesengsaraan, mereka dijanjikan pembebasan dari rasa takut di sana dan
kemudian dan sepenuhnya di rumah surgawi mereka.
Doa
Ya Allah Bapa surgawi kami yang murah hati, kami tidak pernah dapat berterima
kasih dengan cukup dan memuji-Mu atas kepedulian dan perhatian-Mu yang
berdaulat bagi umat-Mu. Engkau telah mengutus Putra terkasih-Mu, Tuhan
kami Yesus Kristus, untuk menjadi Juruselamat dan Tuhan kami, membayar
lunas dosa-dosa kami di Kalvari. Kami khusus memperhatikan hal ini, di saat
menjelang Jumat Agung, di masa Paskah ini.
Kami juga berterima kasih kepada Engkau karena telah memberikan kami
Firman-Mu dan Roh Kudus untuk memastikan panggilan dan amanat-Mu bagi
kami, untuk membantu kami mengatasi semua badai kehidupan di dunia yang
tidak pasti dan bahkan peperangan. Ada jaminan rumah surgawi bagi semua
yang menaruh iman dan kepercayaan mereka kepada Engkau. Tolonglah kami
untuk taat dan setia kepada-Mu sekarang dan selalu, dalam nama Yesus, Amin.
Tindakan
Perikop hari ini harus membuat kita selalu sadar dan mengirimkan panggilan
membangunkan kita atas realitas spiritual. Banyak dan beragam tanggapan
serta implikasi atau kesimpulan terhadap kejadian global bahkan saat ini
tampak semakin kompleks atau bahkan membingungkan. Firman Allah
memungkinkan kita untuk melihat kejadian-kejadian yang sering kali
tampaknya tak berarti ini dengan berbagai tingkat kemungkinan dan
konsekuensi, sering kali sia-sia dan tampaknya fatalistik. Sebagai orang Kristen,
kita perlu membagikan Firman Allah dengan orang lain, menolong mereka
untuk menghargai perspektif dan tujuan Allah, termasuk kebutuhan mereka
untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan untuk keselamatan
mereka, untuk hidup berkelimpahan di sini dan saat ini, dan untuk
selama-lamanya.
Firman hari ini juga mengingatkan kita untuk bersiap menghadapi
pertentangan, permusuhan dan bahkan penganiayaan yang mungkin dihadapi
orang Kristen. Kita selalu diyakinkan akan kehadiran-Nya, perlindungan dan
pemeliharaan-Nya, dan terlebih lagi, sukacita dan penghargaan untuk kesetiaan
tersebut. Kiranya kita, di mana kita pada umumnya terhindar dari situasi yang
tidak bersahabat seperti itu, menjadi lebih peka, penuh doa dan mendukung
mereka yang di negara-negara lainnya dan keadaan yang berbeda dalam
menghadapi permusuhan seperti itu.
Oleh
Elder Dr Lawrence Chia
Chairman, Evangelical Alliance of Singapore (EAS, formerly known as EFOS)
Vice-President, Fellowship of Evangelical Students (FES)
1 APRIL ● KAMIS PUTIH (MAUNDY)
Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu
Keluaran 12:1-4, 11-14
1
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:
2"Bulan inilah akan
menjadi permulaan segala bulan bagimu; itu akan menjadi bulan pertama bagimu
tiap-tiap tahun.
3
Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini
diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga, seekor
anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.
4Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil
jumlahnya untuk mengambil seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan
tetangganya yang terdekat ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut
jumlah jiwa; tentang anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan
tiap-tiap orang.
11
Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan
tongkat di tanganmu; buru-burulah kamu memakannya; itulah Paskah bagi TUHAN.
12Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung,
dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di
Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
13Dan darah itu menjadi tanda
bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu,
maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di
tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.
14Hari ini akan menjadi
hari peringatan bagimu. Kamu harus merayakannya sebagai hari raya bagi TUHAN
turun-temurun. Kamu harus merayakannya sebagai ketetapan untuk selamanya.
Renungan
Kamis Putih dan Paskah dirayakan dengan makan malam, malam di mana Allah
berbelas kasihan pada umat-Nya. Kamis Putih mengenang pengkhianatan pada
Yesus yang menyebabkan eksekusi-Nya pada Jumat Agung. Orang-orang yang
menginginkan kematian-Nya merasa puas bahwa Dia telah mati karena
dieksekusi (Matius 27: 62-63). Tetapi pada Kamis malam itu, Dia mengajar murid
murid-Nya untuk menerima roti dan anggur sebagai tanda nubuatan dari
tubuh-Nya yang akan hancur dan darah-Nya yang akan tertumpah. Untuk
mengingat peristiwa-peristiwa tersebut, umat Allah telah mengambil makan
malam bersama, sejak saat itu, sebagai ketaatan pada Perintah-Nya.
Demikian juga, Paskah Yahudi adalah malam yang tak terlupakan saat Allah
Melalui dan Melewati. Penghakiman Allah sedang melewati negeri itu dan
menghajar rumah-rumah para penindas mereka. Tetapi Penghakiman Allah
telah Melalui dan menghindarkan rumah-rumah yang ditutupi dan dilindungi
oleh Darah Anak Domba. Itu adalah malam Penghakiman dan Belas Kasihan
melalui Anak Domba yang telah disembelih.
Seperti umat Israel, Tubuh Kristus merayakan tindakan keselamatan Allah
melalui perjamuan kudus. Anak Domba disembelih sebagai Pengganti umat
Allah. Beberapa ciri perjamuan Paskah yang patut diperhatikan oleh orang
Kristen hari ini:
1.
Paskah adalah tanda babak baru dalam kehidupan yang diberikan kepada
umat Allah 'bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun' (ayat 2). Jadi siapa
yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang (2 Korintus 5:17)
2.
Paskah adalah tanda kesiapan umat Allah untuk perjalanan panjang dan
penuh tantangan ke depan, “Dan beginilah kamu memakannya:
pinggangmu berikat, kasut pada kakimu dan tongkat di tanganmu
buru-burulah kamu memakannya” (ayat 11). Demikian pula, perjalanan hidup
Kristen tidak pernah mudah. Sebaliknya, ini adalah pertempuran spiritual
yang hebat dan perjalanan ziarah yang panjang di dunia ini menuju kota
surgawi Allah. (Ibrani 12:28)
3.
Perjamuan Paskah juga merupakan tanda penebusan seluruh keluarga,
bukan hanya untuk individu 'Anak Domba untuk tiap-tiap rumah tangga'
(ayat 3). Demikian, kita juga berharap untuk keselamatan anggota
keluarga kita, terutama mereka yang belum mengenal Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sungguh, Yesus Kristus menyelamatkan
baik individu maupun keluarga. "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus
dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu.“- Kisah 16:31.
4.
Perjamuan Paskah adalah tanda kemurahan hati dan saling mendukung,
terutama ketika keluarga kecil berbagi Anak Domba di antara mereka
(lihat ayat 4). Makanya, ada berbagi antar rumah tangga yang
membutuhkan karena jumlah anggota keluarga yang kecil jumlahnya.
Demikian juga, Tuhan Yesus memberikan Perintah Baru kepada
murid-murid-Nya di awal pada hari Kamis yang sama itu: Aku memberikan
perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama
seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling
mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu
adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi ". -Yohanes
13: 34-35. Maka dari itu, nama 'Kamis Putih' berasal dari bahasa Latin
Mandatum: Perintah. adalah hari di mana Perintah Baru dan karunia
Perjamuan Tuhan diberikan. Kiranya mereka yang ikut ambil bagian di
dalam Perjamuan Tuhan, memiliki kasih satu dengan lainnya, dalam
ketaatan kepada Firman Kristus.
Dia yang menyuruh kita untuk saling mengasihi satu dengan lainnya, juga
menunjukkan kasih-Nya yang besar ketika Dia memberikan diri-Nya untuk kita.
Allah menunjukkan kasih-Nya sendiri kepada kita dalam hal ini: Kristus telah
mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. - Roma 5: 8. Kristuslah Paskah kita
yang sesungguhnya (1 Korintus 5:7). Hubungan antara dua perjamuan suci di
dalam Perjanjian Lama dan Baru adalah Kristus. 'Perjanjian Baru yang ada di
Perjanjian Lama yang tersembunyi dan Perjanjian Lama yang diungkapkan di
dalam Perjanjian Baru.' (St Augustine). Rencana keselamatan Allah konsisten di
dalam Kristus di seluruh Perjanjian. Itu bukan hanya sekadar renungan. Marilah
kita bersukacita dan dengan yakin berkata: TUHAN adalah terangku dan
keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng
hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mazmur 27: 1) Jadi, apa yang
akan kita katakan sebagai tanggapan atas hal-hal ini? Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya
sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin
Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
(Roma 8:31, 32). Kiranya ketakutan kita dikalahkan oleh iman kita di dalam Yesus
Kristus, Tuhan kita, yang berserah sepenuhnya pada kehendak Bapa di Taman
Getsemani pada Kamis malam, untuk mati di kayu Salib di depan umum pada
Jumat Agung karena Kasih-Nya untuk kita.
Doa
Ya Allah, hari ini kami merayakan kesediaan Putra-Mu untuk pergi ke kayu Salib
demi keselamatan kami, terlihat dalam doa-Nya yang penuh penderitaan di
Getsemani. Tolonglah kami untuk selalu bersyukur atas pengorbanan yang telah
Engkau berikan untuk kami di dalam Dia. Ingatkan kami bahwa semua itu karena
Kasih-Nya kepada kami, bahwa Dia pergi ke kayu Salib untuk mati sebagai
orang berdosa, meskipun Dia tidak melakukan dosa apapun. Tolonglah kami
juga untuk mengasihi satu sama lain, sebagaimana Dia mengasihi kami dan
memerintahkan kami untuk melakukan hal yang sama. Tuhan, kami bersyukur
atas keselamatan yang begitu besar. Kiranya kami tidak gentar melainkan
menjalani hidup yang berguna untuk Injil. Demi Yesus, amin.
Tindakan
1.
Mulailah membuat daftar nama orang-orang yang harus didoakan yang
belum mengenal Tuhan Yesus
2.
Undang mereka ke acara sosial gereja-mu
3.
Undang mereka ke kebaktian gereja-mu
4.
Undang mereka ke pertemuan penginjilan yang diorganisir oleh
gereja-mu, ketika mereka siap.
5.
Carilah kesempatan untuk membagikan bagaimana Yesus adalah Anak
Domba Allah yang menghapus dosa dunia. (Yohanes 1:29) Lakukanlah ini
tanpa paksaan.
Oleh
Rev Dr Malcolm T H Tan O.S.L
Pastor-in-Charge
Covenant Community Methodist Church
Chaplain-in-Charge
2 APRIL ● JUMAT AGUNG
Ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepada-Nya
Yesaya 52:13—53:11
13
Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil,
ia akan ditinggikan, disanjung
dan dimuliakan.
14
Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia,
begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi,
dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi,
15demikianlah ia akan membuat tercengang banyak bangsa,
raja-raja akan mengatupkan mulutnya melihat dia;
sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka lihat,
dan apa yang tidak mereka dengar akan mereka pahami.
53:1Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar,
dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?
2Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN
dan sebagai tunas dari tanah kering.
Ia tidak tampan dan semaraknyapun tidak ada sehingga kita memandang dia,
dan rupapun tidak, sehingga kita menginginkannya.
3
Ia dihina dan dihindari orang,
seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan;
ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia
dan bagi kitapun dia tidak masuk hitungan.
4
Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya,
dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
padahal kita mengira dia kena tulah,
dipukul dan ditindas Allah.
5
Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita,
dia diremukkan oleh karena kejahatan kita;
ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya,
dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
6
Kita sekalian sesat seperti domba,
masing-masing kita mengambil jalannya sendiri,
tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya
kejahatan kita sekalian.
7
Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas
dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke
pembantaian;
seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting
bulunya,
ia tidak membuka mulutnya.
8
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil,
dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?
Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup,
dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
9Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik,
dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat,
sekalipun ia tidak berbuat kekerasan
dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
10
Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia
dengan kesakitan.
Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah,
ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut,
dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.
11
Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas;
dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar,
akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya,
dan kejahatan mereka dia pikul.
Renungan
Awalnya saya sangat enggan menonton film Mel Gibson tahun 2004, The
Passion of the Christ, setelah mendengar betapa kejamnya film itu. Film ini
meliput 12 jam terakhir Yesus sebelum penyaliban-Nya dan tentu saja termasuk
secara detail grafis penyiksaan yang diderita Yesus. Akhirnya, seorang teman
meminjamkan saya salinannya dan saya membaca sekilas film itu. Ketika saya
sampai pada adegan di mana anggota legiuner Romawi mencambuk Yesus,
saya tidak dapat melanjutkannya. Sungguh-sungguh sangat brutal. Tetapi
pemandangan itu membuat saya memahami ayat 14 di dalam perikop hari ini, "
begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi". Yesus dicambuk begitu
parah sehingga hampir tidak terlihat seperti manusia.
Dia dicambuk begitu parah sehingga Dia benar-benar tidak mampu untuk
memikul salib-Nya dan orang Romawi harus memaksa Simon dari Kirene untuk
memikulnya di belakang Yesus. Yesus dicambuk dengan sangat parah sehingga
Dia mati dengan cepat di kayu salib. Dia benar-benar ditikam karena
pelanggaran kita dan dihancurkan karena kesalahan kita. Allah meletakkan ke
atas Yesus kesalahan kita semua.
Namun oleh bilur-bilur Yesus kita disembuhkan. Perikop ini menjelaskan bahwa
Yesus "dipukul oleh Allah", tetapi "ganjaran yang mendatangkan keselamatan
bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh"
(ayat 5). Yesus melewati Jumat Agung hampir dua ribu tahun yang lalu untuk
menanggung segala dosa kita sehingga Allah akan melihat kita sebagai orang
benar: dari semua ini "hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan
membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.”
(ayat 11). Tuhan menganggap kita benar karena Yesus membayar harga untuk
semua kesalahan kita dan kesengajaan kita menjauh dari Allah. Bagaimana
tanggapan kita terhadap semua ini?
Saya memulai dengan sebuah film, biarkan saya mengakhiri dengan salah satu
film favorit saya, Saving Private Ryan. Kapten Miller dan rangers-nya dikirim ke
dalam kekacauan perang untuk mengeluarkan satu tentara, prajurit Ryan. Dalam
menyelamatkan satu prajurit itu, tim Penjaga Kapten Miller dihancurkan.
Dengan napas terakhirnya, Miller memanggil Ryan dan berkata, "... usahakan
peroleh ini ... usahakan peroleh!" Kita orang Kristen tidak mengusahakan untuk
memperoleh kesengsaraan Yesus. Kita tidak pantas menerima apa yang Yesus
lakukan untuk kita. Sebaliknya hanya karena Allah sangat mencintai kita dan
mencurahkan kasih karunia-Nya pada kita. Tetapi karena apa yang Yesus harus
lalui untuk kita, kita tidak dapat melanjutkan jalan kita yang berdosa. Kita harus
menjalani hidup yang lebih baik. Kita harus berusaha menjadi penuh kasih dan
karunia seperti Yesus.
Doa
Terima kasih, Yesus, telah melalui Jumat Agung untuk kami. Terima kasih telah
mengasihi kami. Karena apa yang telah Engkau tanggung bagi kami, ajari kami
untuk menjadi makin seperti Engkau. Tolonglah kami untuk tidak berbuat dosa
lagi dan untuk membawa kemuliaan bagi-Mu dalam seluruh hidup kami.
Tindakan
Pikirkan beberapa tindakan penuh kasih dan murah hati yang dapat engkau
lakukan untuk dalam nama Yesus memberkati orang tidak kita kenal, dan
lakukanlah.
Pikirkan juga beberapa dosa yang masih mencengkeram Anda, dan tekad dalam
kasih karunia Tuhan untuk menghentikan dosa tersebut.
Oleh
Rev Dr Chiang Ming Shun
Associate Dean and Lecturer in Church History
Trinity Theological College
3 APRIL ● SABTU KUDUS
Dia Berkata, “Sesudah tiga hari Aku akan bangkit.”
Matius 27:57-66
57
Menjelang malam datanglah seorang kaya, orang Arimatea, yang bernama Yusuf
dan yang telah menjadi murid Yesus juga.
58Ia pergi menghadap Pilatus dan meminta
mayat Yesus. Pilatus memerintahkan untuk menyerahkannya kepadanya.
59Dan
Yusufpun mengambil mayat itu, mengapaninya dengan kain lenan yang putih bersih,
60lalu membaringkannya di dalam kuburnya yang baru, yang digalinya di dalam bukit
batu, dan sesudah menggulingkan sebuah batu besar ke pintu kubur itu, pergilah ia.
61Tetapi Maria Magdalena dan Maria yang lain tinggal di situ duduk di depan kubur
itu.
62
Keesokan harinya, yaitu sesudah hari persiapan, datanglah imam-imam kepala dan
orang-orang Farisi bersama-sama menghadap Pilatus,
63dan mereka berkata: "Tuan,
kami ingat, bahwa si penyesat itu sewaktu hidup-Nya berkata: Sesudah tiga hari Aku
akan bangkit.”
64Karena itu perintahkanlah untuk menjaga kubur itu sampai hari
yang ketiga; jikalau tidak, murid-murid-Nya mungkin datang untuk mencuri Dia, lalu
mengatakan kepada rakyat: Ia telah bangkit dari antara orang mati, sehingga
penyesatan yang terakhir akan lebih buruk akibatnya dari pada yang pertama."
65Kata Pilatus kepada mereka: "Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan jagalah kubur itu
sebaik-baiknya.”
66Maka pergilah mereka dan dengan bantuan penjaga-penjaga itu
mereka memeterai kubur itu dan menjaganya.
Renungan
Di sini kita mendapati kata-kata dari Imam Kepala dan orang Farisi yang
mengutip kata-kata yang dicatat oleh Yesus dalam Matius 16:21.
Kerangka waktu ini telah menjadi bahan diskusi para teolog dan sejarawan;
pernyataan 'setelah tiga hari Aku akan bangkit'?
“Apakah Tuhan membutuhkan waktu sebanyak ini?”, adalah pertanyaan yang
paling banyak didiskon dengan kata 'tidak!'
Apakah di saat ini pertempuran dengan setan dimenangkan dan memberikan
kemenangan kita atas dosa? Sebagian besar akan setuju bahwa pertempuran
telah dilakukan dan dimenangkan saat Yesus di atas kayu salib sebagai 'korban
satu kali untuk semua dosa seluruh dunia!'
Apakah ini waktu pemulihan bagi Yesus setelah mengalami pengadilan,
mengatakan orang lumpuh itu segera berdiri dan berjalan, orang buta dapat
melihat, orang yang sakit disembuhkan seketika. Yesus tidak membutuhkan
waktu untuk pulih dari penderitaan yang telah Dia alami.
Lalu apa?
Tentu saja kita tahu, dari sudut pandang manusia, waktu hening, hari Sabat bagi
orang Yahudi, termasuk para murid, berarti tidak ada yang dapat dilakukan;
tidak ada pekerjaan, tidak ada kunjungan ke makam, tidak ada lobi kepada
Gubernur, tidak ada memasak makanan, dll. Itu adalah hari istirahat paksa dan
penghentian pekerjaan atau kerja keras.
Kita tahu itu juga hari yang penuh kesusahan bagi Imam Kepala dan orang
Farisi, lihat ayat 62 & 63, mereka percaya sesuatu mungkin terjadi pada tubuh
Yesus. Mereka bertindak di luar dari pedoman agama mereka yang sangat ketat,
mengajukan petisi kepada Gubernur untuk menempatkan penjaga di luar
kuburan tempat Yesus terbaring.
Hari-hari keheningan ini memungkinkan para murid, dan semua yang
menyaksikan kematian penuh kekejaman Yesus, untuk merenungkan apa yang
telah terjadi pada Yesus dan menentukan apa yang akan mereka lakukan
selanjutnya.
Saya yakin itu adalah saat berbagi cerita dan pertemuan mereka dengan Yesus,
yang baik, yang buruk, dan yang belum pernah dibicarakan sebelumnya.
Bagi beberapa orang, ini mungkin saat yang menyalahkan diri sendiri… apa yang
seharusnya saya lakukan secara berbeda untuk melindungi Tuhan kita? Andai
saja saya melakukan sesuatu yang berbeda!
Saya pikir banyak orang memiliki masalah serupa karena tindakan / reaksi /
tidak bertindak, kata-kata yang diucapkan / tidak diucapkan, yang mungkin saja
akan berbeda jika dipikirkan atau dipertimbangkan sebelumnya.
Tiga hari adalah waktu yang lama, tetapi hasilnya adalah kehancuran dunia dan
perubahan hidup.
Jangan pernah menolak peluang untuk merefleksikan, mempertimbangkan,
meninjau di mana kita saat ini, karena hari esok adalah hal baru dengan peluang
dan kemungkinan luar biasa di luar pemahaman kita yang terbatas.
Doa
Tuhan Yesus, Juruselamat kami yang murah hati, terima kasih telah membuat
spasi waktu, yang kami sebut Paskah, untuk mengakui dan menghargai
pengorbanan-Mu untuk menghapus dosa saya dan dosa seluruh dunia. Kami
telah melewati masa-masa sulit dan gelap COVID-19. Beberapa dari kami telah
kehilangan orang yang kami kasihi, beberapa dari kami menderita karena virus,
namun kami berpegang pada janji bahwa Engkau bersama kami dan bahwa
kami lebih dari sekadar pemenang. Terima kasih telah sangat mengasihi kami
sehingga tidak peduli bagaimana kami memperlakukan-Mu di masa lalu, Tuhan
terkasih, hari ini kami dapat memasuki hubungan yang baru dan benar
dengan-Mu.
Hari ini kita berdoa dalam Nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. Amin.
Tindakan
1. Seperti yang pernah dikatakan seseorang; luangkan waktu untuk berhenti
sejenak dan mencium keharuman bunga mawar! Hargai hidup dengan segala
keajaibannya.
2. Renungkan masa lalu, tuliskan jika ada seseorang / orang yang patut
mendapatkan permintaan maaf, maka lakukanlah!
3. Pertimbangkan sekali lagi apa yang Yesus lakukan sebagai korban 'sekali
untuk selamanya' bagi dosa-dosa kita.
4. Temukan cara untuk tetap diam selama beberapa waktu dan mengingat apa
yang telah Tuhan lakukan untuk Anda.
Oleh
Colonel Rodney S. Walters
Territorial Commander
The Salvation Army
4 APRIL ● KEBANGKITAN TUHAN KITA: HARI MINGGU PASKAH
Pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka
Yohanes 20:1-18
1
Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah
Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
2Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus,
dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami
tidak tahu di mana Ia diletakkan."
3Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu
ke kubur.
4Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih
cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
5Ia menjenguk ke
dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
6Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia
melihat kain kapan terletak di tanah,
7sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala
Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain
dan sudah tergulung. Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai
di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
9Sebab selama itu mereka belum
mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang
mati.
10Lalu pulanglah kedua murid itu ke rumah.
11