• Tidak ada hasil yang ditemukan

1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1 BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015 Jenis Operator Produk"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi adalah komoditas dengan permintaan sangat tinggi di era ini. Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap komunikasi menjadikan perusahaan telekomunikasi gencar dalam memasarkan produknya. Kondisi ini juga berimplikasi terhadap maraknya perusahaan penyedia layanan telekomunikasi di Indonesia, setiap perusahaan penyedia layanan telekomunikasi dituntut untuk lebih kreatif, inovatif, dan menarik dalam memasarkan produknya agar tetap bisa bersaing dengan para pesaingnya. Daftar perusahaan telekomunikasi yang ada di Indonesia untuk tahun 2015 bisa dilihat dari tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015

Jenis Operator Produk

CDMA

PT. Bakrie Telecom

Bakrie Telecom

Esia, Wifone, Wimode

PT. Indosat Indosat StarOne

PT. Sampoerna

Telekomunikasi Indonesia Sampoerna Ceria PT. Smartfren

Smartfren

Smartfren, Kartu Ummat PT. Telekomunikasi

(2)

GSM

PT. Hutchison 3 Indonesia Hutchison 3 PT. Indosat Indosat IM3, Mentari, Matrix PT. Internux Internux BOLT Super 4G LTE PT. Telekomunikasi Selular, Tbk Telkomsel

Simpati, Kartu As, Kartu Loop, Kartu

Halo PT. XL Axiata XL Axiata XL, Axis, Hauraa Satelit PT. Pasifik Satelit Nusantara PSN/Aces ByRU, PASTI

Sumber : akses internet - wikipedia.com 06 Juni 2015 12:00

Kotler dan Keller (2008: 234) menjelaskan bahwa perusahaan yang cerdas akan mencoba memahami sepenuhnya proses pengambilan keputusan pelanggan, semua pengalaman mereka dalam belajar, memilih, menggunakan, bahkan dalam mendisposisikan produk. Di antara proses alternatif dan pengambilan keputusan terdapat minat beli konsumen atau yang biasa disebut dengan purchase intention. Minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk, melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.

Dikutip dari topbrand-award.com, hasil top brand index (TBI) di kategori telekomunikasi, untuk simcard prabayar dan simcard pascabayar dimenangkan oleh Simpati dan Kartu Halo, yang merupakan produk-produk dari perusahaan telekomunikasi milik PT. Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel). Dan top brand index (TBI) untuk smartphone, dimenangkan oleh Samsung, yang merupakan produk telekomunikasi dari perusahaan di Korea dengan nama yang sama, Samsung. Top Brand Index kategori telekomunikasi untuk tahun 2015 dapat dilihat pada tabel 1.2 berikut :

(3)

Tabel 1.2 Top Brand Index Kategori Telekomunikasi Tahun 2015

Sumber : akses internet - topbrand-award.com 07 Juni 2015 13:00

Top brand index (TBI) menunjukkan bagaimana konsumen menempatkan merek tertentu dalam benaknya, penggunaan merek, dan keinginan konsumen untuk menggunakan merek. Pencitraan merek dapat dikatakan baik jika merek tersebut melekat dalam benak konsumen melalui keunikan dan keistimewaan yang membuat terjadinya penggunaan merek pada saat sekarang dan yang akan datang.

Persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi pemakainya, dengan kata lain peranan merek mengalami pergeseran. Pada tingkat persaingan yang rendah, merek hanya sekedar membedakan antara satu produk dengan produk lainnya atau merek sekedar nama. Sedangkan pada tingkat persaingan yang tinggi, merek memberikan kontribusi dalam menciptakan dan menjaga daya saing sebuah produk. Merek akan dihubungkan dengan citra khusus yang mampu memberikan asosiasi tertentu dalam benak konsumen, dan syarat merek yang kuat adalah citra merek. Citra merek menjadi sangat penting untuk diperhatikan.

Dalam perkembangannya, perusahaan semakin menyadari merek sebagai aset perusahaan yang paling bernilai. Untuk menjadi merek yang favorit, ukuran yang paling umum dalam sebuah produk adalah kualitas produk itu sendiri. Demi memenuhi kebutuhan pelanggannya, perusahaan harus selalu memperbarui produk lama dengan memunculkan produk-produk baru dan memperbaiki kualitasnya ke arah yang semakin baik. Apabila produk dianggap berkualitas di mata konsumen,

(4)

maka produk itu akan selalu dicari. Konsumen memberikan penilaian pada suatu produk setelah konsumen mencoba untuk menggunakan suatu produk. Lalu konsumen bisa menilainya dari segi kualitas produk.

Berbagai strategi pemasaran dijalankan untuk memenangkan pangsa pasar. Trend dalam dunia pemasaran industri telekomunikasi yang sedang ramai akhir-akhir ini adalah dengan strategi bundling. Di mana produk tidak dijual dalam bentuk tunggal, melainkan dengan cara bundling, atau dijadikan satu paket dengan produk lain sejenis yang biasanya merupakan produk komplemen.

Pemilihan strategi bundling dalam memasarkan produk merupakan cara mudah dalam menjual dua produk sekaligus. Namun ada kendala dalam menggabungkan kedua produk tersebut. Kendala utama yaitu menciptakan kecocokan dari penggabungan dua atau lebih produk yang berbeda. Konsumen tentunya mempunyai harapan dengan produk yang dibelinya agar memiliki nilai dan manfaat yang sesuai atau lebih dengan kebutuhan mereka. Penggabungan dua produk yang baik, selanjutnya dapat memberikan nilai tambah, dan dapat dirasakan manfaatnya dengan baik oleh konsumen. Produk bundling umumnya memiliki harga yang lebih murah jika dibandingkan dengan membeli produk tersebut secara terpisah. Harga yang murah menjadi daya tarik bagi para konsumen. Harga tersebut yang menciptakan daya beli konsumen pada produk pilihannya.

Dikutip dari cnnindonesia.com, PT Telekomunikasi Selular Tbk (PT Telkomsel) mengklaim hingga kuartal pertama tahun 2015 ini, mempunyai 143 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, sebanyak 140 juta pelanggan menggunakan kartu SIM prabayar. Telkomsel menyediakan tiga layanan prabayar, yaitu Simpati, Kartu As, dan Loop. Sementara layanan pascabayar, hanya tersedia KartuHalo, dan jumlahnya sangat kecil dibandingkan pelanggan prabayar.

Adapun program bundling yang termasuk kategori 10 besar dari PT Telkomsel untuk tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat dari tabel 1.3 dan tabel 1.4 berikut ini :

Tabel 1.3 Sepuluh Besar Program Bundling Telkomsel Tahun 2013 No Program Bundling Jumlah Penjualan

1 Nokia 1209 B 383.820

2 Haier Z1600i 379.483

(5)

4 SPC 70.118 5 Tipad Justin 48.248 6 Nokia 1202 47.282 7 Nexian G353 40.955 8 TiPhone 2G T-Series 38.558 9 CSL Blueberry Kartu AS 16.625 10 LG GB 110 8.710

Sumber : data internal perusahaan 2013

Tabel 1.4 Sepuluh Besar Program Bundling Telkomsel Tahun 2014

No Program Bundling Jumlah Penjualan

1 Nokia 1209B 52.496 2 Nokia 1202 27.356 3 LG GB 110 21.994 4 Haier Z1600i 11.478 5 Nokia 1661 9.660 6 Jackmania 7.050 7 LG KP 175 6.491 8 Nokia Indomaret 916 9 TiPhone 2G T-Series 146 10 Smartphone Combo 115

Sumber : data internal perusahaan 2014

Pada tabel 1.3 dan pada tabel 1.4 terlihat bahwa minat beli konsumen terhadap produk bundling Haier Z1600i (bundling dengan kartu As) mengalami penurunan. Berdasarkan jumlah penjualan, pada tahun 2013 jumlah penjualan produk bundling Haier Z1600i berada di peringkat ke dua (2) dengan jumlah penjualan sebanyak 379.483 unit, namun pada tahun 2014 jumlah penjualan produk bundling Haier Z1600i mengalami penurunan peringkat ke posisi empat (4) dengan jumlah penjualan sebanyak 11.478 unit. Hal ini menunjukkan berkurangnya minat beli konsumen terhadap produk bundling Telkomsel dengan Haier Z1600i.

PT Telkomsel memiliki beberapa masalah yang menghambat penjualan produknya, salah satunya adalah kurangnya minat konsumen dalam memilih produk bundling Telkomsel, khususnya untuk produk Haier Z1600i. Karena kurangnya

(6)

minat beli konsumen untuk produk tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Di samping itu, Telkomsel perlu mengetahui faktor-faktor pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian, terutama untuk produk bundling Haier Z1600i.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis melakukan penelitian guna mengetahui pengaruh antara kualitas produk, produk bundling, dan citra merek terhadap minat beli dan dampaknya pada keputusan pembelian pada PT Telkomsel Tbk. Penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Produk, Produk Bundling dan Citra Merek terhadap Minat Beli dan dampaknya pada Keputusan Pembelian pada PT. Telekomunikasi Selular (Studi Kasus Produk Bundling Telkomsel dengan Haier Z1600i)”.

1.2 Ruang Lingkup

Agar lebih terarah, ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Penelitian ini berfokus pada produk bundling Telkomsel (Kartu As) dengan produk Haier Z1600i.

2. Objek penelitian ini yaitu pengguna produk bundling Telkomsel (Kartu As) dengan produk Haier Z1600i di Jakarta.

3. Penelitian dilakukan di Jakarta dimulai bulan Juli – Oktober 2015.

1.3 Rumusan Masalah

Dari ruang lingkup di atas, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap minat beli pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial?

2. Apakah ada pengaruh produk bundling terhadap minat beli pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial?

3. Apakah ada pengaruh citra merek terhadap minat beli pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial?

4. Apakah ada pengaruh kualitas produk, produk bundling dan citra merek terhadap minat beli pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara simultan?

5. Apakah ada pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial?

(7)

6. Apakah ada pengaruh produk bundling terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial?

7. Apakah ada pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial? 8. Apakah ada pengaruh kualitas produk, produk bundling dan citra merek terhadap

keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara simultan?

9. Apakah ada pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap minat beli pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial. 2. Untuk menganalisis pengaruh produk bundling terhadap minat beli pada produk

Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial. 3. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap minat beli pada produk Haier

Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial.

4. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, produk bundling dan citra merek terhadap minat beli pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara simultan.

5. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial.

6. Untuk menganalisis pengaruh produk bundling terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial.

7. Untuk menganalisis pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial.

8. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, produk bundling dan citra merek terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara simultan.

(8)

9. Untuk menganalisis pengaruh minat beli terhadap keputusan pembelian pada produk Haier Z1600i di PT Telekomunikasi Selular, Tbk (Telkomsel) secara parsial.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari kegiatan penelitian ini adalah : Bagi Perusahaan

1. Sebagai bahan masukan dan evaluasi praktek perusahaan tentang citra merek dalam perspektif konsumen dan bisa diterapkan sebagai rekomendasi untuk strategi pemasaran yang akan dijalankan perusahaan.

2. Selain itu, perusahaan (dalam hal ini Telkomsel) juga bisa mengetahui bagaimana penilaian konsumen atas produk bundling yang diberikan perusahaan kepada konsumennya, dan apakah hal itu bisa berdampak terhadap minat beli yang akan mempengaruhi keputusan pembelian.

3. Perusahaan (dalam hal ini Telkomsel) juga bisa mendapatkan rekomendasi saran yang sebaiknya dilakukan untuk menanggulani permasalahan ini.

Bagi Pihak Lain

1. Penelitian ini bisa dijadikan rekomendasi atas penelitiannya.

2. Penelitian ini bisa menjadi secondary data jika ada peneliti dengan perusahaan yang sama dan variabel serta masalah yang sama.

3. Pihak lain bisa menjadikan penelitian ini sebuah informasi, atau juga bisa menjadi perbandingan atas hasil penelitian yang sama yang sedang atau akan dikerjakannya.

Gambar

Tabel 1.1 Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Tahun 2015
Tabel 1.2 Top Brand Index Kategori Telekomunikasi Tahun 2015
Tabel 1.4 Sepuluh Besar Program Bundling Telkomsel Tahun 2014  No  Program Bundling  Jumlah Penjualan

Referensi

Dokumen terkait

In conclusion, her life is touched by hardship and personal tragedy, namely, she is abandoned by her biological parents, her love is betrayed by Hideo, her marriage is cancelled

Selain penggunaan Hardware dalam penyelesaian proses editing film pendek No Kudos penulis juga menggunakan beberapa software yang sangat berpengaruh terhadap selesainya film No

Tekhnik analisis data untuk penelitian kualitatif Menyimak kuliah dari dosen, diskusi, responsi dan mengerjakan tugas Membuat rangkuman materi tekhnik analisis data -OHP

Permasalahan yang timbul dalam pembuatan roti manis dengan substitusi tepung labu kuning akan menghasilkan volume pengembangan roti manis akan menurun, sehingga roti manis

• Siswa dapat menyebutkan orang-orang yang berhak menerima zakat mal dan fitrah dengan membaca dan mengartikan dalil naqli tentang orang-orang yang berhak menerima zakat Karakter

Bentuk interaksi sosial menjadi kebutuhan utama dalam menjalani kehidupan bermasyarakat secara damai yaitu dalam bentuk sosial seperti kerja sama dan akomodasi

Adanya formularium rumah sakit, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan juga efektivitas pengelolaan persediaan obat mulai dari perencanaan, pengadaan, dan distribusi

Meskipun kegiatan PKM ini hanya merupakan suatu langkah kecil, tapi karena dilakukan dengan kepedulian yang besar dari anggota SEMA, semoga dapat dirasakan