PERAN NYATA HORTIKULTURA, AGRONOMI DAN PEMULIAAN TANAMAN TERHADAP KONTINYUITAS KETAHANAN PANGAN
SERTA PENGEMBANGAN PERTANIAN PERKOTAAN MELALUI MODEL KAWASAN RUMAH PANGAN LESTARI
oleh : Haryono
Kepala Badan Litbang Kementerian Pertanian
Disampaikan pada Seminar Nasional 3 in One (Hortikultura, Agronomi dan Pemuliaan Tanaman) Universitas Brawijaya
PENDAHULUAN (1)
Dominasi sektor industri, perdagangan dan jasa di
perkotaan mempercepat alih fungsi lahan pertanian
50% penduduk hidup di perkotaan (pada tahun
2015, diperkirakan 800 juta orang), dan memerlukan bahan makanan sekitar 6.600 ton setiap hari harus didatangkan dari luar
Ketersediaan dan akses terhadap bahan pangan
makin terbatas
Tekanan pada sumber-sumber produksi pangan
meningkat dan jumlah masyarakat miskin kota bertambah
PENDAHULUAN (2)
Pengembangan pertanian
perkotaan menjadi sangat penting, untuk : Ketahanan pangan keluarga Sumber pendapatan Kesempatan kerja Agrowidyawisata
MAKNA PERTANIAN PERKOTAAN
Pertanian perkotaan: sebagai setiap bentuk kegiatan/usaha komersial atau non komersial, yang berkaitan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi bahan pangan atau hasil pertanian lain serta untuk pemenuhan wisata yang dilakukan di lingkungan perkotaan
Memberikan akses pangan yang lebih luas bagi konsumen miskin perkotaan
Menjamin ketersediaan pangan dengan produk yang
lebih segar
Berpotensi menciptakan kesempatan kerja dan
sumber pendapatan
Akses yang lebih luas dan lebih mudah terhadap
pelayanan (informasi, pengolahan limbah/daur ulang dsb)
Meminimalkan perlakuan/kegiatan pengepakan,
penyimpanan, dan transportasi
Potensi dan Peluang Pengembangan
Pertanian Perkotaan
Prinsip Dasar
Harus hemat lahan, memperhatikan estetika
Proses produksi yang bersih dan ramah lingkungan Komoditas bernilai ekonomi dan berdaya saing
Dukungan inovasi teknologi maju
Persyaratan
Sesuai tata ruang kota dan tata ruang wilayah Tidak merusak keindahan kota
Tidak menimbulkan masalah sosial akibat penggunaan lahan Tidak menggunakan input kimiawi yang berlebihan
Tidak menerapkan cara budidaya yang mendorong terjadinya erosi dan degradasi lingkungan
Pemanfaatan Lahan Pekarangan
Pembuatan kebun-kebun komunitas (dikelola
kelompok dengan menggunakan fasilitas
umum/sosial yang biasanya disediakan oleh pengembang: “lahan tidur”, halaman sekolah, pinggir jalan, dsb)
Pembuatan kebun atap (dapat memanfaatkan
daur ulang limbah air, namun perlu
memperhatikan kekuatan konstruksinya)
Pembuatan kebun vertikal
Model Sistem Pertanian Perkotaan Berdasarkan Pemanfaatan Lahan/Ruang Terbuka
1) Ketahanan dan kemandirian pangan rumahtangga 2) Diversifikasi pangan berbasis sumber daya lokal
3) Konservasi sumberdaya genetik pertanian untuk masa depan
4) Peningkatan kesejahteraan rumahtangga dan masyarakat
M-KRPL Plus :
1) Pendidikan dan Pelatihan
2) Kesehatan dan Gizi Masyarakat 3) Modal dan Pasar
4) Antisipasi perubahan iklim
• Pemanfaatan pekarangan rumahtangga (RPL) • Memperhatikan luas lahan: sempit, sedang, luas • Komoditas yang diusahakan: yang dibutuhkan
keluarga: tanaman pangan (non padi), hortikultura
(sayuran dan buah-buahan), tanaman obat keluarga (toga), budidaya ternak/ikan, yang terintegrasi dan berkesinambungan.
• Kunci Lestari:
• Pengembangan Kebun Bibit Kota (KBK)
• Penumbuhan/pengembangan kawasan (KRPL) • Pelaku (kepemimpinan)
• Pasar
Pengelompokan Rumah Pangan Lestari
(RPL)
RPL tanpa pekarangan
- Model budidaya: vertikultur, pot, polibag, tan. gantung
RPL pekarangan sempit (PERKOTAAN):
- Model budidaya: vertikultur, pot, polibag, tan. gantung
RPL pekarangan sedang:
- Model budidaya: vertikultur, pot, polibag, tan gantung, tanam langsung, kolam ikan/lele
RPL pekarangan luas:
- vertikultur, pot, polibag, tan.gantung, tanam langsung, kolam ikan/lele, ternak (unggas, kelinci, kambing, dsb)
1
2
3
Dasar Pemilihan Komoditas
1. Pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga,
diversifikasi pangan berbasis sumber pangan lokal,
pelestarian sumber daya genetik
2. Kemungkinan
pengembangannya secara komersial berbasis kawasan 3. Pengaturan kalender tanam
Komoditas untuk KRPL:
• Sayuran (lokal: bawang merah, cabai
merah, sayuran daun, sayuran buah,
sayuran merambat, sayuran umbi) • Buah-buahan (pepaya, belimbing,
jambu biji, srikaya, sirsak, buah lain spesifik lokasi)
• TOGA
• Pangan lokal (ubijalar, ubikayu, ganyong, garut, talas, dll spesifik)
• Ikan dalam kolam mini (kolam terpal) • Unggas (ayam kampung, itik, entok),
PEMULIAAN HORTIKULTURA:
Bawang Merah
Kuning
Potensi hasil : 21,4 t/ha Trisula
Potensi hasil : 23,1 t/ha Sembrani Potensi hasil : 24 t/ha Katumi Potensi hasil : 24 t/ha
Budidaya: dalam polibag/pot Hasil: 1 umbi menjadi 8-10 umbi bawang
PEMULIAAN HORTIKULTURA: Cabai Merah
Tanjung 2:
Tanam polibag/pot, tanam langsung
Varietas KENCANA: tahan banjir/curah hujan tinggi, produksi tinggi.
Tanam dalam polibag/pot atau tanam langsung
Tomat var. Opal
• Memiliki potensi hasil tinggi (30-50ton/ha),
• Tipe pertumbuhan pendek,
• bentuk buah lonjong dengan warna
buah masak merah,
• daya simpan lama (9 hari),
• toleran terhadap penyakit bakteri layu. • Sesuai ditanam di dataran rendah.
Tomat var. Mirah
• Mirah merupakan varietas hasilpemurnian tomat PB Malang dilepas Balitsa tahun 1999.
• Memiliki potensi hasil tinggi (30-35
ton/ha),
• tipe pertumbuhan pendek,
• bentuk buah bulat agak gepeng dengan
warna buah masak merah,
• daya simpan lama (8 hari),
• toleran terhadap penyakit bakteri layu. • Sesuai ditanam di dataran rendah.
Saturnus: sesuai dataran rendah-tinggi, panen umur 35-52 hari (hst)
Mars: sesuai dataran rendah-tinggi, panen 34-55 hari (hst)
Pluto: sesuai dataran
rendah-tinggi, panen 34-41 hari (hari setelah tanam)
Kacang panjang
• Produksi per hektar 6,2 t/ha • Umur panen 59 -79 hari
• Agak tahan terhadap Maruca testulatis & Colletrotichum sp.
• Cocok ditanam pada
ketinggian < 500 m.dpl.
• Produksi per hektar 3.5 ton • Umur panen 30 hst
• Rasa daun masak enak dan keras
• Produksi per hektar 5.6 ton • Umur panen 28 hst
• Rasa daun masak agak getir dan
keras
Bayam cabut
Giti Merah
Giti Hijau Giti Merah
Kangkung darat
• Produksi per hektar 6 ton • Umur panen 35-45 hst
• Cukup tahan terhadap penyakit karat
daun dan virus keriting
• Baik dikembangkan di lahan kering
Sutera
Caisim LV-145
• Potensi hasil : ± 20 t/ha • Sesuai untuk dataran
PEMULIAAN HORTIKULTURA: Mangga
• Mangga Garifta: tanaman dapat dibuat cebol/pendek, sesuai untuk ditanam di
halaman rumah di perkotaan (iklim sesuai)
Garifta Orange Garifta Merah
Garifta Kuning
24
Kepok Tanjung
Merah Delima
PEMULIAAN HORTIKULTURA: Buah-buahan Tropis sesuai untuk Pekarangan
Varietas sayuran/buah lokal,
dengan syarat:
(1) toleran naungan (2) umur pendek
(3) toleran kekeringan (4) tahan penyakit tanah
(5) daya simpan produk sangat lama (6) memiliki sifat-sifat pangan fungsional (7) potensi produksinya tinggi
(8) Unik (9) Novelty
Kebun Bibit
• Jantungnya pengembangan pertanian perkotaan
• Unit produksi benih dan bibit untuk memenuhi kebutuhan RPL, kawasan, dan masyarakat umum
• Bisa produksi benih/bibit secara komersial
• Terkoneksi dalam sistem logistik benih dengan KBI (di BPTP tiap provinsi) dan Balit Komoditas (benih sumber, hasil pemuliaan)
DUKUNGAN
AGRONOMI
Penataan di Perkotaan
Berbasis pekarangan Lahan sempit
Menyiasati di Perkotaan
• Efisien dalam penggunaan lahan (Vertikultur, Tanaman pot)
• Tanaman bernilai ekonomis tinggi (Toga, Cabe, Selada, Bawang daun, dll)
Berbagai Media Tanam
di Perkotaan
Contoh Model Budidaya
Vertikultur
SISTEM POT
SAYURAN DAUN
• Jenis vertikultur : (1) Rak (talang, bambu);
(2) Tabung (plastik, paralon, dll)
• Jenis tanaman :
1. Sayuran daun (sawi, selada, bayam, kangkung, dll);
2. Bumbu (bawang daun, kucai, seledri, kemangi, dll);
3. Sayuran buah (cabai, teron, tomat, dll)
AQUAPONIK MINI
Pengertian kalender tanam : jadual rotasi tanam dalam upaya
optimalisasi pekarangan, dimana jenis tanaman yang ditanam dan panen sesuai dengan kebutuhan pangan rumah tangga, khususnya dalam
rangka pemenuhan karbohidrat non beras dan atau protein non hewani, yaitu ubi-ubian, kacang-kacangan, sayuran, buah-buahan selama periode tertentu.
Tujuan :
1. optimalisasi produktivitas pekarangan, 2. meningkatkan produksi tanaman,
3. memperkaya variasi menu,
4. meningkatkan dan menjaga sumberdaya genetik lokal, 5. memelihara keseimbangan biologis,
6. memperbaiki kusuburan tanah pekarangan, 7. memperkecil risiko gagal panen.
Sekitar Kanal Banjir Timur Jakarta
M-KRPL
di Konawe (Sultra)
M-KRPL
di Banyuasin
(Sumsel)
M-KRPL
di Jambi
Salah satu KBD dengan rumah pesemaian (kiri) yang dibuat sederhana tapi fungsional dan kebun pembibitannya (kanan)
Penampilan berbagai tanaman dalam vertikultur
KALIMANTAN
SELATAN
Gambar 2. Pemanfaatan pekarangan dengan luas lahan diatas 400 meter persegi
Gambar 3. Partisipasi masyarakat dalam mensukseskan kegiatan KRPL
NANGROE ACEH
DARUSSALAM
SULAWESI SELATAN
SUMATERA UTARA
Kebun Bibit Desa (KBD) di Kelurahan Terjun
Kec. Medan Marelan, Kota Medan Tampilan Pertanaman KRPL di pekarangan Kelurahan Terjun Kec. Medan Marelan, Kota Medan
Lanjutan SUMUT
Kunjungan Menteri Pertanian RI ke lokasi KRPL Medan MarelanBasis Komoditas dan Contoh Model Budidaya Rumah Pangan Lestrasi di PERKOTAAN
No.
Kelompok Lahan Model Budidaya Basis Komoditas
1. Perumahan Tipe 21 (Total lahan sekitar 36 m2) Vertikultur (model gantung, dan tempel)
Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung,
Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun
Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong • Pot/ polibag Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Buncis tegak
Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Temu Lawak, Kumis kucing 2. Perumahan Tipe 36 (Total lahan sekitar 72 m2) Vertikultur (model gantung, dan tempel)
Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung,
Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun
Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong
Pot/ polibag
Tanaman buah dalam pot: jeruk, mangga, jambu, belimbing
Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir, Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung
Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya.
No.
Kelompok
Lahan Model Budidaya Basis Komoditas
3. Perumahan Tipe 45 (Total lahan sekitar 90 m2) Vertikultur (model gantung, dan tempel)
Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Caisim,
Bayam, Kangkung, Kemangi, Seledri, Selada Bokor
Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong
Pot/ polibag / tanam langsung
Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir,
Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung
Buah semusim: Pepaya, Jambu biji, Srikaya, Sirsak, Belimbing, Jeruk Nipis/Limau
Toga: Jahe, Kencur, Kunyit, Kumis Kucing, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya, Sambiloto, Temulawak, Gempur batu.
Kolam mini Pemeliharaan ikan : Lele/Nila
Basis Komoditas dan Contoh Mode Budidaya Rumah Pangan Lestrasi di PERKOTAAN (2)
N o.
Kelompok
Lahan Model Budidaya Basis Komoditas
4. Perumahan Tipe 54 (Total lahan sekitar 120 m2) Vertikultur (model gantung, dan tempel)
Sayuran : Sawi, Kucai, Pakcoi, Kangkung, Bayam, Kemangi, Caisim, Seledri, Selada Bokor, Bawang daun
Toga: Kencur, Antanan, Gempur Batu, Daun Jinten, Sambiloto, Jahe merah, Binahong
Pot/ polibag
/tanam langsung
Sayuran: Cabai, Terong, Tomat, Kecipir,
Kacang panjang, Mentimun, Kenikir, Bayam, Kangkung
Tanaman buah: pepaya atau jeruk, sirsak, srikaya, jambu, belimbing, mangga
Toga : Jahe, Kencur, Kunyit, Sirih Hijau/Merah, Pegagan, Lidah Buaya.
Kolam mini Pemeliharaan ikan : Lele/Nila
Ternak unggas dalam kandang Ayam buras 5. Lahan terbuka hijau •Tanaman buah •Intensifikasi pagar
Mangga, Rambutan, Pohon Salam, Belimbing sayur, Tanaman khas daerah/ tanaman langka Katuk, Kelor, Daun mangkokan, Beluntas,
Pandan, Sereh
Basis Komoditas dan Contoh Mode Budidaya Rumah Pangan Lestrasi di PERKOTAAN (3)