Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke
Tarsisius Kana
Universitas Musamus, Merauke, Indonesia
(tarsisiuskana@yahoo.com)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebarapa besar pengaruh lokasi dan fasilitas terhadap kepuasan pengguna jasa. Lokasi memiliki indikator : akses, visibilitas, lalulintas dan fasilitas memiliki indikator : sifat dan tujuan organisasi, ketersediaan tanah dan kebutuhan ruang dan tempat, fleksibilitas, faktor estetis, masyarakat dan lingkungan sekitar, biaya konstruksi dan operasi sedangkan kepuasan pengguna jasa memiliki indikator : kepuasan pelanggan, dimensi kepuasan pelanggan, konfirmasi harapan, minat pembelian ulang, kesediaan untuk merekomendasikan, ketidakpuasan pelanggan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan dengan menggunakan teknik pengolahan datan deskritif, teknik pengumpuluan data dengan wawancara, kuesioner dan studi kepustakaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan sampling incidental. Pengukuran menggunakan Skala Likert dan diolah menggunakan program hitung SPSS versi 23 untuk menghitung uji validitas dan uji releabilitas, menghitung uji hipotesis yaitu uji t, uji f dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukan variabel lokasi dan fasilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan pengguna jasa pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil F hitung 39.984 > 3.11
dengan tingkat signifikasi 0.000 ≤ 0,05, maka Ho ditolak Ha diterima. dapat disimpulkan
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lokasi dan fasilitas terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke.
Kata kunci : Lokasi, Fasilitas, Kepuasan Pengguna Jasa
PENDAHULUAN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang ada di Indonesia sangat berpengaruh dalam perkembangan dunia usaha dan masyarakat dalam menjalankan usahanya, karena kebanyakan dari perusahaan milik pemerintah tersebut telah memonopoli beberapa bidang usaha yang mengatur kehidupan dan kebutuhan hidup masyarakat banyak. Oleh karena itu, dalam mengatur dan menjalankan usahanya, BUMN diatur
dan dikelola oleh pemerintah
baik di mata masyarakat. BUMN harus dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat selaku konsumen dan memberikan citra yang baik di mata masyarakat dengan cara memberikanpelayanan yang berkualitas. Melihat keadaan tersebut, pemerintah berupaya agar BUMN berusaha dapat memperbaiki keadaan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat. Dengan pelayanan yang baik, diharapkan masyarakat akan merasa dihargai dantidak merasa diabaikan haknya dan akhirnya masyarakat sebagai pengguna atau pelanggandari jasa yang ditawarkan oleh perusahaan milik pemerintah tersebut akan merasa puas.
Sebagai salah satu pusat kepelabuhan di
Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang membawahi beberapa cabang pelabuhan dengan kantor pusatnya yang berada di Makassar, PT. Pelabuhan Indonesia IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa kepelabuhan yang menyediakan sarana dan prasarana kepelabuhan dalam rangka menunjang kelancaran arus kapal laut, angkutan penumpang, dan pengiriman barang. Adapun tujuan utama dari PT. Pelabuhan Indonesia IV(Persero) ini adalah untuk melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan melalui pelayanan jasa kepelabuhan, serta untuk memperoleh keuntungan bagiperusahaan
dengan cara menyelenggarakan usaha jasa kepelabuhan dan usaha-usaha lainnya yang
mendukung mutu pelayanan jasa kepelabuhan, misalnya dermaga dan fasilitas lainuntuk bertambat bongkar muat barang, angkutan penumpang, alat bongkar muat, serta jasa-jasa lain yang berhubungan dengan pemanduan kapal dan penundaan kapal.
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten yang berada pada wilayah Provinsi Papua dimana secara geografis terletak antara 137° - 141° Bujur Timur dan 5° - 9° Lintang Selatan. Dengan luas
mencapai hingga 46.791,63 km² atau 14,67 persen dari keseluruhan wilayah Provinsi Papua menjadikan Kabupaten Merauke sebagai kabupaten terluas tidak hanya di Provinsi Papua namun juga di antara kabupaten lainnya di Indonesia. Secara Geografis, Kabupaten Merauke disebelah utara berbatasan langsung dengan Kabupaten Mappi dan Kabupaten Boven Digoel, sebelah Timur berbatasan dengan Papua New Guinea, disebelah selatan dan barat berbatasan dengan Kabupaten
Kabupaten Merauke mencapai 5.089,71 km² (Merauke dalam Angka, 2014).
Pelabuhan Merauke merupakan pintu gerbang perekonomian daerah dimana pelabuhan Merauke sebagai tempat konsolidasi barang yang akan di distribusikan ke daerah-daerah kecamatan (pedalaman) seperti Kimam, Wanam, Kepi, Mur, Senggo, Atsy, Sawa Erma, sebagai jembatan mobilisasi/transportasi untuk percepatan pemerataan pembangunan daerah melalui Pelabuhan Bade (Kabupaten Mappi), Pelabuhan Agats (Kabupaten Asmat) Pelabuhan Tanah Merah (Kabupaten Boven Digul).
Undang–undang No. 17 Tahun 2008
tentang Pelayaran, menyatakan : “ Pelabuhan
adalah tempat yang terdiri atas daratan dan/atau perairan dengan batas – batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi “.
Kepelabuhan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi pelabuhan untuk menunjang kelancaran, keamanan, dan ketertiban arus lalu lintas kapal, penumpang dan/atau barang,
keselamatan dan keamanan berlayar, tempat perpindahan intra dan/atau antarmoda serta
mendorong perekonomian nasional dan daerah dengan tetap memperhatikan tata ruang wilayah.
PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yangbergerak di bidang jasa kepelabuhanan, kehadiran PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke sebagai pelabuhan konvensional mengelola pelabuhan yang diusahakan oleh pemerintah untuk turut serta membangun daerah dalam wilayah kesatuan
Republik Indonesia melalui bidang jasa kepelabuhanan yang dikelola, sehingga distribusi barang masuk dan keluar Kabupaten Merauke dapat berjalan dengan lancar, aman dan tepat waktu.
Salah satu pelayanan jasa di bidang kepelabuhan yang disiapkan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke adalah jasa bongkar muat yang disiapkan khusus untuk penanganan petikemas, untuk melayani kegiatan bongkar muat petikemas
(Stevedoring), kegiatan
mengangkut petikemas
menaikan/menurunkan (lift on/lift off)
petikemas, penumpukan petikemas, memasukan/mengeluarkan barang dari petikemas (stuffing/striping), penerimaanatau pengiriman (receiving/delivery) petikemas, angsur petikemas dan shifting petikemas.
Arus kapal petikemas yang menyinggahi Pelabuhan Merauke hanya 1 (satu) perusahaan pelayaran yaitu PT. Spil dengan rata-rata perbulan 4 sampai 5 Call Kapal dengan kapasitas muatan per call kapal kurang lebih 150 sampai dengan 350 box, kegiatan bongkar muat peti kemas p ada
p e l a b u h a n Merauke dilaksanakan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Merauke, Fasilitas bongkar muat yang dimiliki oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke diantaranya, dermaga milik PT Pelabuhan Indonesia IV
(Persero) Cabang Merauke dengan panjang 258 m,1 unit
Reach Stacker Kapasitas 45 Ton, 3 unit Forklift, 1 unit
Tronton, 1 unit Head Truck dan
Casis 20 Fit dan lokasi penumpukan petikemas seluas 13.170 m².Ar u s p e t i k e m a s terus mengalami peningkatan y a n g cukup signifikan, dilihat dari laporan re alisasi arus petike mas PT. Pe labuhan Indone sia
IV (Pe rse ro) Cabang Me rauke Tahun 2011 samp ai de ngan Tahun
2015 se bagai be rik ut :
Tabel 1. Realisasi Arus Peti KemasTahun 2011 S/D Tahun 2015
NO URAIAN SAT
REALISASI
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
1 2 3 4 5 6 7 8
Perdagangan Dalam negeri
1. Bongkar a. Isi
- Ukuran 20" Feet
Box
11,235 12,814 13,449 14,112 14,475
- Ukuran 40" Feet
Box
- - - 42 359
Jumlah a Box 11,235 12,814 13,449 14,154 14,834 b. Kosong
Feet
Jumlah b Box - - - - - Jumlah Bongkar Box 11,235 12,814 13,449 14,154 14,834 2. Muat
a. Isi
- Ukuran 20" Feet
Box
828 1,020 1,268 939 979
- Ukuran 40" Feet
Box
- - - 1 43
Jumlah a Box 828 1,020 1,268 940 1,022 b. Kosong
- Ukuran 20" Feet
Box
7,414 9,986 11,799 13,255 12,893
- Ukuran 40" Feet
Box
- - - 42 364
Jumlah b Box 7,414 9,986 11,799 13,297 13,257 Jumlah Muat Box 8,242 11,006 13,067 14,237 14,279 Jumlah Total Box 19,477 23,820 26,516 28,391 29,113
Dengan melihat arus petikemas pada tabel diatas danfasilitas peralatan bongkar muat dankapasitaslapangan pe numpukuan pe tike mas yang te rse dia se luas 1 3.17 0m²,
se ring me ngalami ke padat an baik itu waktu tunggu kapal untuk be rtamb at maupun bongkar muat pe tike mas , se hingga te rjadi pe numpukan pe tike mas yang
be rdamp ak pad a prose s memasukan/mengeluarkan barang dari petikemas (stuffing/striping), penerimaan atau pengiriman
(receiving/delivery) petikemas ke pengguna jasa di dalam pelabuhan.
Sebagai informasi tambahan, saat ini proses penerimaan atau
pengiriman (receiving/delivery)
Tarsisius Kana-Pengaruh Lokasi dan Fasilitas Terhadap…..
Tabel 2 DaftarPerusahaan Pengguna Jasa PT Pelabuhan Indonesi IV (Persero) Cabang Merauke
NO EMKL (EXPEDISI MUATAN
KAPAL LAUT) PIMPINAN KARYAWAN
1
PT. Bina Karya Mega Mandiri PT. Berkah Mutiara Laut
PT. Cakrawala Azfatama PT. Caraka Nusantara Expres
PT. Digul jaya Nusantara PT. Irja Purnama Expres PT. Jamarindo Sapta Perkasa PT. Karya Baruna Raya PT. LINDA EXPRES PT. Marlin Expres
PT. Merauke Nusantara Jaya PT. Mutiara Samudera
PT. Purnama Raya
PT. Salam Pasific Indonesia Lines
PT. Sarana Bandar Nusantara PT. Sarana Timur Mandiri Utama
PT. Sarinah Cipta Mandiri
PT. Sarana Niaga Utamaa PT. Sarana Cipta Mandiri Utama
PT. Varuna Jaya
1 Tjiptono (2008), kepuasan atau ketidak puasan pelanggan adalah
respon pelanggan terhadap evaluasi persepsi atau perbedaan antara harapan awal sebelum pembelian (atau standar kinerja lainnya) dan
kinerja aktual produk sebagaimana dipersiapkan setelah memakai atau mengonsumsi produk yang
yang ia persepsikan dibandingkan dengan harapannya (Kotler dalam Tjiptono, 2008).
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang diberi judul “Pengaruh Lokasi dan fasilitas Terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Bongkar Muat Peti Kemas pada PT. Pelabuhan Indonesia
IV (PERSERO) Cabang Merauke”
Tujuan Penelitian Bertolak dari permasalahan diatas maka, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi terhadap kepuasan pengguna, pengaruh fasilitas terhadap kepuasan
pengguna, pengaruh lokasi dan fasilitas secara bersama-sama terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke.
METODE
Tempat penelitian dilakukan pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke yang terletak di jalan Yos Sudarso No. 9.Waktu yang digunakan peneliti dalam melakukan
penelitian ini yaitu selama 3 (tiga) bulan yaitu dimulai dari Bulan
Januari sampai dengan Bulan Maret 2016.
Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke. Populasi dalam penelitian ini adalah pengguna jasa bongkar muat pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke yang berjumlah 80 Orang. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda
(multiple regression analysis). Alat
analisis ini digunakan untuk menguji variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linier berganda digunakan karena variabel terikat yang dicari dipengaruhi oleh lebih dari satu variabel bebas atau variabel penjelas. Untuk mendapatkan tingkat kepercayaan yang tinggi, maka dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian hipotesis pada koefisien regresi yang telah di peroleh.
Tabel 3 Hasil Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B
Std.
(Constant) .551 4.142 .133 .894
LOKASI .538 .119 .456 4.539 .000 FASILITAS
.386 .115 .338
3.360 .001
Berdasarkan tabel 3diatas,
makadidapatkan hasil analisis regresi seperti berikut ini :
Y = α + b1X1 + b2 X2 + e
Y = 0.551 + 0.538 (X1) + 0.386 (X2) Hasil penelitian ini menjelaskan Koefisien konstanta sebesar 0.551 berpengaruh positif, menunjukan bahwa apabila variabel lokasi (X1) dan
fasilitas (X2) nilainya 0 maka
kepuasan (Y) nilainya sebesar 0.551. Koefisien X1 sebesar 0.538,
menunjukan bahwa variabel lokasi memiliki hubungan positif terhadap kepuasan. Dengan kata lain apabila variabel lokasi meningkat sebesar 1 % maka variabel kepuasan akan meningkat sebesar 0.538 atau 53%.
Koefisien X2 sebesar 0.386,
menunjukan bahwa variabel fasilitas memiliki hubungan positif terhadap kepuasan. Dengan kata lain apabila variabel fasilitas meningkat sebesar 1 % maka variabel kepuasan akan meningkat sebesar 0.386 atau 38%.
Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T)
Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah secara individu
(parsial) variabel independen
mempengaruhi variabel dependen secara signifikan atau tidak.
1.Pengaruh lokasi terhadap kepuasan
Hasil output dari SPSS pada tabel 4.9 menunjukan variabel kepuasan(X1) diperoleh nilai thitung =
4.539 sedangkan ttabel = 1.664 dan
sig = 0,000 jadi Ha diterima, karena ttabel<thitung. Ini berarti
variabel independen lokasi (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kepuasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis yang menyatakan lokasi
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadapkepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke.
2.Pengaruh fasilitas terhadap kepuasan.
Hasil output dari SPSS pada Tabel 4.9 menunjukan variabel fasilitas (X2) diperoleh nilai thitung =
3.360 sedangkan ttabel = 1.664 dan
ttabel<thitung. Ini berarti variabel
independen fasilitas(X2)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen kepuasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis yang menyatakan fasilitas mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan
Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke.
b.Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen atau sering disebut uji kelinieran persamaan regresi. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini :
Tabel 4 Hasil Uji F
ANOVAa
Model
Sum of
Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 1056.199 2 528.099 39.984 .000b
Residual 1017.001 77 13.208 Total 2073.200 79
Pada tabel 4 diperoleh nilai Fhitung = 39.984 sedangkan di ftabel =
3.11dan sig = 0,000 jadi Ha diterima, karena ftabel<fhitung. Ini
berarti variabel independen lokasi (X1) dan fasilitas (X2), secara
simultan benar-benar berpengaruh signifikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan
Ha diterima sehingga hipotesis yang menyatakan lokasi dan fasilitas secara bersama-sama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke dapat di terima.
c. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Untuk melihat kemampuan variabel independen dalam
Tabel 5 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of
the Estimate 1 .714a .509 .497 3.63425
Pada tabel 4.11 diperoleh nilai
Adjusted R2= 0,497 = 49% ini berarti
kemampuan variabel lokasi (X1) dan
fasilitas (X2), dalam menjelaskan
variabel kepuasan (Y) sebesar 49% dan sisanya 51% dapat di jelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
PEMBAHASAN
Dari hasil pengolahan data dan perhitungan yang terangkum pada tabel-tabel diatas yang diperoleh dari kuesioner yang disebar kepada 80 responden didapati hasil bahwa lokasi dan fasilitas sangat berpengaruh positif terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke, dimana nilai koefisien konstanta sebesar 0.551 berpengaruh positif, menunjukan bahwa variabel lokasi (X1) dan
fasilitas (X2) nilanya 0 maka kepuasan
(Y) nilainya sebesar 0.551, nilai koefisien variabel X1sebesar 0.538
menunjukan bahwa variabel lokasi berpengaruh positif terhadap
kepuasan, dengan kata lain apabila variabel lokasi meningkat sebesar 1% maka variabel kepuasan akan
meningkat sebesar 0.538 atau 53%, nilai koefisien variabel X2menunjukan
bahwa variabel fasilitas berpengaruh positif terhadap kepuasan, dengan kata lain apabila variabel lokasi meningkat sebesar 1% maka variabel kepuasan akan meningkat sebesar 0.386 atau 38%.
Dengan demikian maka hasil penelitian ini dapat dihubungkan dengan teori yang dikemukakan oleh Kolter, dalam Tjiptono (2008) yang mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai tingkat perasan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang ia persepsikan dibandingkan dengan harapannya. Jika kinerja berada di bawah
Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang ditulis oleh Lucki Hermanto (2014), yang meneliti dengan judul “Pengaruh Lokasi, Fasilitas dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen pada Wisata Air Gita Water Park Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo” yang menyatakan bahwavariabel lokasi, fasilitas dan kualitas pelayanan berpengaruh secara serempak terhadap kepuasan konsumen. Sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Asep Sukmo Raharjo (2009), yang meneliti dengan Judul Pengaruh Fasilitas, Pelayanan, dan Lokasi terhadap
Kepuasan Konsumen dalam Menggunakan Jasa Internet di Kecamatan Gajahmungkur Semarang, dimana hasil pengujian hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa fasilitas, pelayanan, dan lokasi secara parsial dan simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen.
Dengan melihat tujuan penelitian, hasil analisis data, perhitungan serta teori-teori yang berkaitan dengan judul penelitian, maka penulis berkesimpulan bahwa :
Pengaruh Lokasi terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Bongkar
Muat Petikemas Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Merauke dengan variabel lokasi dibentuk oleh tiga indikator yaitu akses lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau dalam pelabuhan, visibilitaslokasi yang mudah dilihat, lalulintas/lalulalang kendaran yang lancar dan tempat parkir yang tersedia di dalam pelabuhan. Dari hasil data statistik bahwa lokasi yang disediakan oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke kepada pengguna jasa bongkar muat petikemas sudah memadai.Berdasarkan hasil uji t untuk variabel lokasi, dapat disimpulkan bahwa secara parsial lokasi mempunyai pengaruh positif
dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas.
Pengaruh Fasilitas terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Bongkar Muat Petikemas Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Meraukedengan variabel fasilitas dibentuk oleh enam indikator yaitu sifat dan tujuan organisasi/identitas fasilitas yang disediakan, ketersediaan tanah dan kebutuhan ruang/lokasi fisik yang disesuaikan dengan perkembangan peraturan pemerintah setempat, fleksibilitasfasilitas jasa yang disesuaikan dengan perkembangan
minat konsumen, masyarakat dan lingkungan sekitaryang mendukung aktifitas bongkar muat di dalam pelabuhan yang berdampak pada masalah sosial dan lingkungan hidup, biaya konstruksi dan operasi/aspek tata letak fasilitas jasa yang sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa bongkar muat. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda untuk variabel fasilitas, disimpulkan bahwa fasilitas juga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas.
Pengaruh Lokasi dan Fasilitas terhadap Kepuasan Pengguna Jasa
Bongkar Muat Petikemas Pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang MeraukeVariabel lokasi dan fasilitass secara simultan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa berdasarkan indikator-indikator kepuasan diantaranya : kepuasan pengguna jasa bongkar muat secara keseluruhan, dimensi kepuasan pelanggan yang diukur dengan mengidentifiksi dimensi-dimensi kepuasan pelanggan dan meminta pengguna jasamenilai jasa bongkar muat yang ditawarkan, konfirmasi harapan yang disimpulkan berdasar kesesuaian/ketidak sesuaian harapan
pengguna jasa bongkar muat, kesediaan untuk merekomendasikan
kepada kerabat,sehingga meminimalisir ketidakpuasan pengguna jasa bongkar muat yang diuji menggunakan uji f, dimana nilai fhitung= 39.984 sedangkan ftabel= 3.11
dan sig = 0.000 jadi Ha diterima, karena ftabel< fhitung. Ini berarti variabel
independen Lokasi (X1)dan Fasilitas
(X2), dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga hipotesis yang menyatakan lokasi dan fasilitas secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas pada PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang
Merauke
KESIMPULAN
Variabel lokasi (X1) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas (variabel Y). Hal ini dibuktikan dengan nilai t hitung lebih besar dari pada nilai t tabel. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, dimana indikatornya akses, visibilitas, lalulintas sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat. Variabel Fasilitas (X2) secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas(variabel Y).
hitung lebih besar dari pada nilai t tabel. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, dimana indikator sifat dan tujuan organisasi, ketersediaan tanah dan kebutuhan ruang, fleksibilitas, faktor estetis, masyarakat dan lingkungan sekitar sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat.Secara simultan variabel lokasi dan fasilitas memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan pengguna jasa bongkar muat petikemas. Hal ini dibuktikan dengan nilai f hitung lebih besar dari pada f tabel, dengan demikian Ho ditolak Ha diterima.
Hasil penelitian ini kiranya dapat memberikan masukan yang positif bagi PT. PELINDO IV (PERSERO) Cabang Merauke agar dapat terus meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi, hal ini dimaksudkan guna tetap dapat menunjang kepuasan pengguna jasa. Diharapkan agar pihak PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke untuk dapat terus meningkatkan kualitas pelayanan jasa dan SDM perusahaannya seiring berkembangnya zaman dengan cara memberikan pelatihan-pelatihan peningkatan kemampuan individu secara berkala kepada para
karyawan, sehingga pelayanan jasa akan terjalin lebih maksimal yang
berdampak pada keuntungan perusahaan. Sebagai satu-satunya penyedia jasa kepelabuhan, maka PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Cabang Merauke disarankan untuk mengembangkan sistem, fasilitas, dan peralatan pelabuhan dengan mengikuti teknologi yang terkini, agar menjadi perusahaan kepelabuhan yang besar dan kuat.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 1998. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:Edisi Rineka Cipta.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke. 2014. Merauke dalam Angka: CV. Sekar Wangi.
Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: PT Sarana.
Engel, J.F. et.al., 1994, Consumer Behavior, Jilid 1, Alih Bahasa Budiyanto, Penerbit : Binarupa Aksara, Jakarta.Penerbit : Erlangga, Jakarta.
Fandy Tjiptono. 1999. Strategi
Ghozali.2005. Aplikasi Analisis Multivariate desngan Program SPSS.Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponogoro.
Kotler, Philip, and Gary Armstrong, 1996. Principles of Marketing, Seventh Edition, Prentice Hall Inc., Englewood Cliffs, New Jersey.
Kotler dan Amstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran, edisi Ke 7
Prenhallindo. Jakarta.
Kotler, Philip, dan Kevin
Lane Keller. 2006. Marketing Management, New Jersey : Pearson Prentice Hall, Inc.
Kotler dan Keller, 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi 12, Jilid 1, PT.Indeks, Jakarta.
Kotler, Philip, dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran,Jilid 1, edisi Ketiga.
Lupiyoadi, 2001, Manajemen
Pemasaran Jasa (Teori dan Praktik), Salemba Empat, Jakarta.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006.
Manajemen Pemasaran Jasa,
Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Madura, Jeff. 2001. Pengantar Bisnis. Jakarta : Penerbit. Salemba Empat.
Mariotti. J (2003), Marketing, London
Masri & Riduwan. 2009. Metode dan Teknik Menyusun tesis. Bandung : Penerbit Alfabeta.
R.G. Soekadijo. 2000. Memahami Pariwisata sebagai Systematic Linkage.Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
Rangkuti. 2004. The Power Of Brand.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Raharjani, J. 2008. Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Pasar Swalayan Sebagai Tempat Berbelanja. Semarang, Jurnal Studi Manajemen dan Organisasi, Vol.2 No.1, Januari 2008.
Ririhena, S.W.2010. Metode Penelitian
Suharsimi. 2002. Metodologi Penelitian. Penerbit PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Sugiono. 2008. Metode penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta.
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta.
Tjiptono, F. (1997). Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
Tjiptono, F (2000). Pemasaran Jasa, Malang : Banyumedia Publishing.
Tjiptono. 2006. Manajemen Jasa. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi.
Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, CV.Andi Offset, Yogyakarta.
Tjiptono,F 2009. Strategi Pemasaran Jasa. CV. Andi:Yogyakarta.
Tjiptono,(2011), Pemasaran Jasa, Bayumedia, Malang.
Undang-undang No.17 Tahun 2008
tentang Pelayaran
Zeithaml, Valarie A and Mary Jo Bitner. 2000. Service Marketing. Singapore: Mc