• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN ASAM URAT DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN ASAM URAT DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KLIEN ASAM URAT DENGAN GANGGUAN RASA NYAMAN NYERI

Soni Adi Prayoga 1312010058

SUBJECT :

Asuhan keperawatan keluarga , Asam Urat, Nyeri

DESCRIPTION

Asam urat merupakan penyakit metabolik yang di sebabkan kelebihan kadar senyawa urat dalam tubuh baik karena reproduksi berlebih, eliminasi yang kurang, atau peningkatan asupan purin. Tujuan dari studi kasus ini adalah studi kasus untuk mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan keluarga penderita asam urat dengan gangangguan rasa nyaman nyeri di wilayah puskesmas bangsal.

Desain penelitian ini adalah studi kasus, penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 Juli 2016 sampai tanggal 24 Juli 2016, partisipan yang di ambil dengan gangguan rasa nyaman nyeri sebanyak 2 responden, di wilayah puskesmas bangsal.

Dari pengkajian didapatkan keluhan keluarga klien 1 dan 2 mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit asam urat yang benar. Diagnosa keperawatan gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal penyakit asam urat. Sehingga perlu diberikan rencana intervensi yakni edukasi tentang pengetahuan penyakit asam urat. Tindakan yang di lakukan antara lain bina hubungan saling percaya, edukasi tentang pengetahuan penyakit asam urat dan Kompres jahe untuk mengurangi nyeri. Dan evaluasi didapatkan bahwa keluarga klien 1 dan 2 terutama klien 1 dan 2 mengatakan telah mengerti tentang pengetahuan penyakit asam urat.

Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan dapat menjadi masalah serius karena keluarga tidak dapat menjalankan 5 tugas keluarga oleh sebab itu perlu di lakukan edukasi pada keluarga. Dapat disimpukan bahwa edukasi akan menambah wawasan tentang pengetahuan penyakit asam urat dengan gangguan rasa nyaman nyeri.

ABSTRACT

(2)

This research design was a case study, research conducted on 23 july 2016 until the 24 july 2016, participant taken were having impaired sense of comfort : pain as many as 2 respondents in Puskesmas Bangsal area.

Assessment obtained from the family of client 1 and 2 family showed they didnot know about gout well. The nursing diagnosis was impaired sense of comfort : pain relared to the inability of families to know the gout. So it should be given an intervention plan that was health education about knowledge of gout. Actions that have been done included building a trusting relationship, gave helth education about knowledge of gout and ginger compress to relieve pain. And from evaluation, obtained from the family of client 1 and 2 mainly client 1 and 2said they understood about the knowledge of gout.

Lack of knowledge about the health of the family can be a serious problem because the family can not run 5 family duties therefore it is necessary to educate the family. It can be concluded that education will enrich the knowledge about gout with impaired sense of comfort.

Keywords : nursing care, gout, pain.

Contributor : 1. Dwi Harini Puspitaningsih, M kep NIK. 220 250 092

2.Umul Fatkhiyah, S.Kep, Ns NIK. 220 250 137

Date : 24 Agustus 2016

Type Material : Studi Kasus Identifiter : -

Right : Open Document

Summary : -

LATAR BELAKANG

Banyak orang membicarakan tentang penyakit asam urat, penyakit ini popular dikalangan luas, namun pemahaman tentang penyakit ini sangat terbatas, sehingga tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat (Zuhdi, 2013). Jadi untuk memastikannya perlu di lakukan pemeriksaan laboratorium, sehingga penyakit asam urat merupakan penyakit sendi yang disebabkan karena adanya kandungan asam urat yang masuk dan tersimpan di dalam sendi (Julianto, 2014). Masuknya asam urat kedalam sendi terjadi apabila kadarnya melebihi batas normal dan asam urat dapat mengenai laki – laki maupun perempuan (Hermawati, 2014).

(3)

(Husnah & Chayamasinta, 2013). Menurut (RISKESDES) Riset Kesehatan Dasar di Indonesia tahun 2013, prevalensi penyakit sendi adalah 11,9 % Angka prevalensi asam urat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya asam urat semakin tinggi kadar asam urat semakin besar resiko terjadinya asam urat. Pada studi kasus ini di dapatkan insidensi asam urat 0,1% pada kadar <7 mg/dl, 0,5% pada kadar 7 – 8,9 mg/dl,4,9% pada kadar asam urat dalam darah >9 mg/dl. Prevalensi gout di Jawa Timur sebesar 17% (Riskesdes RI, 2013). Berdasarkan studi pendahuluan di Puskesmas Bangsal tanggal 17 juli 2016 dalam satu tahun terakhir 2015 sebnyak 810 penderita asam urat.

Menurut Departemen Republik Indonesia (1998) dikutip (Setiadi, 2008) dalam (Priatna, 2014) keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam keadaan ketergantungan. Sesuai dengan fungsinya, keluarga mempunyai tugas dibidang pemeliharaan kesehatan seperti : mengenal masalah kesehatan dalam keluarga, memutuskan tindakan, merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan keluarga, dan memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya.

Penyakit asam urat adalah merupakan penyakit metabolik yang disebabkan kelebihan kadar senyawa urat dalam tubuh, baik karena produksi berlebih,eliminasi yang kurang, atau peningkatan asupan purin (Ester, at, al,2010) dalam (Zuhdi,2013.) Kelebihan zat asam urat ini akhirnya menumpuk dan tertimbun pada persendian - persendian termasuk di ginjal dalam bentuk kristal – kristal yang akhirnya menyebabkan persendian menjadi nyeri (Sandjaya, 2014) dalam (Priatna 2014). Tanda awalnya tubuh terkena asam urat adalah rasa nyeri mendadak di persendian pangkal ibu jari, warna merah, dan bengkak pada persendian yang disertai demam (Misnadiarly,2007, dalam Priatna,2014)

Menurut Hidayat(2015) dalam (Igirisa,2015) dan Sandjaya(2014) dalam julianto (2014), dengan menggunakan terapi kompres hangat merupakan cara untuk menghilangkan atau menurunkan rasa nyeri secara non farmakologis seperti :memberikan secara hangat, memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi rasa nyeri dengan suhu (37 – 40’c) air hangat, berdasarkan asuhan keperawatan keluarga diatas saya tertarik untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga penderita asam urat dengan gangguan rasa nyaman nyeri di wilayah Puskesmas Bangsal.

METODOLOGI

Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, dengan jumlah partisipan 2 orang pada Keluarga pada Klien Asam Urat dengan Gangguan rasa nyaman nyeri di Wilayah Puskesmas Bangsal. Pengambilan data dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016 sampai 24 Juni 2016 di Dusun Mojotampil Desa Bangsal. Uji keabsahan menggunakan triangulasi data. Analisa data dilakukan dengan membandingkan antara fakta dan teori selanjutnya dituangkan dalam bentuk opini, penyajian data dalam bentuk narasi dan tabel. Hasil Dan Pembahasan

Pengkajian :

(4)

kesemutan pada saat bangun tidur dan berjalan dan setelah di cek lab.urat acit klien memiliki penyakit asam urat 5,6 mg/dl dan Keluarga klien mengatakan terutama Klien tidak mengerti tentang masalah penyakit yang dialami klien. Data klien 2 (Ny. S/59 tahun) data yang muncul yaitu Klien mengatakan klien mempunyai penyakit asam urat dan kedua kakinya terasa nyeri seperti kesemutan pada saat berjalan dan setelah di periksa lab asam urat (urat acite) 7,4 mg/dl . Dan Klien mengatakan klien sudah dibawa ketempat-tempat pelayanan kesehatan terdekat tapi belum mendapatkan hasil yang maksimal.

Menurut teori Banyak orang membicarakan tentang penyakit asam urat, penyakit ini popular dikalangan luas, namun pemahaman tentang penyakit ini sangat terbatas, sehingga tidak semua keluhan dari nyeri sendi disebabkan oleh asam urat (Zuhdi, 2013). Jadi untuk memastikannya perlu di lakukan pemeriksaan laboratorium, sehingga penyakit asam urat merupakan penyakit sendi yang disebabkan karena adanya kandungan asam urat yang masuk dan tersimpan di dalam sendi (Julianto, 2014). Masuknya asam urat kedalam sendi terjadi apabila kadarnya melebihi batas normal dan asam urat dapat mengenai laki – laki maupun perempuan (Hermawati, 2014).

Berdasarkan ulasan diatas, data klien 1 dan klien 2 memiliki kesesuaian dengan teori yaitu sama-sama muncul pada keluhan utamanya, pada kedua kakinya terasa nyeri seperti kesemutan pada saat berjalan dan bangun tidur klien tidak mengerti tentang penyakitnya yang tak kunjung sembuh – sembuh. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang kesehatan dapat menjadi masalah serius karena keluarga tidak dapat menjalankan 5 tugas keluarga oleh sebab itu perlu di lakukan edukasi pada keluarga. Sehingga dengan pemberian pendidikan kesehatan mampu memberikan pengertian dan pemahan tentang penyakit asam urat.

Diagnosa Keperawatan

Klien 1 dan klien 2 berdiagnosa sama yaitu : Nyeri pada persendian berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah penyakit asam urat.

Menurut teori pada keluarga klien yang mengalami Nyeri pada persendian berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah penyakit asam urat. (Priatna, 2014)

Intervensi

klien 1 dan klien 2 dilakukan intervensi yang sama yaitu : Bina hubungan saling percaya : untuk menjalin hubungan saling percaya antara perawat dan klien, Kaji pengetahuan klien tentang penyakit asam urat : untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan klien dan keluarga, kaji nyeri klien : untuk mengetahui intensitas nyeri, lokasi nyeri, durasi nyeri, dan faktor pemberat nyeri, anjurkan klien untuk kompres hangat menggunakan jahe, : untuk menghambat nyeri dan mengurangi nyeri, anjurkan pada keluarga dan klien untuk berkolaborasi dengan tim medis (dokter) : untuk mengetahui ada penyakit lain.

(5)

Menurut Bachtiar, 2010, menjelaskan bahwa Salah satu teknik non farmakologis yang dapat dilakukan dalam menurunkan nyeri sendi adalah dengan pemberian kompres jahe. Kompres jahe merupakan pengobatan tradisional atau terapi alternative untuk mengurangi nyeri. Kompres jahe hangat memiliki kandungan enzim siklo-oksigenasi yang dapat mengurangi peradangan pada penderita asam urat, selain itu jahe juga memiliki efek farmakologis yaitu rasa panas dan pedas, dimana rasa panas ini dapat meredakan rasa nyeri, kaku, dan spasme otot atau terjadinya vasodilatasi pembuluh darah, manfaat yang maksimal akan dicapai dalam waktu ≤ 30 menit sesudah aplikasi panas

Menurut Doengoes, (2000) intervensi yang diberikan kepada keluarga dan klien terdiri dari 3 bagian, yaitu; Afektif / pengetahuan antara lain: Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga klien tentang pengertian pentingnya kompres hangat jahe bagi penderita asam urat. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara kompres hangat menggunakan jahe yang benar bagi penderita asam urat. Kognitif / sikap antara lain: Berikan informasi pada klien dan keluarga tentang adanya resiko nyeri pada penderita asam urat, Demonstrasikan cara menurunkan nyeri yang benar bagi klien dan keluarga.Psikomotor / ketrampila antara lain: : Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan kembali cara menurunkan nyeri dengan kompres jahe yang benar bagi penderita asam urat, Motivasi klien untuk melakukan cara menurunkan nyeri dengan kompres jahe yang benar bagi penderita asam urat.

Implementasi

Keluarga klien1 dan klien 2 di lakukan tindakan yang sama yaitu: Membina hubungan saling percaya kepada keluarga klien, keluarga dan klien menerima perawat dengan baik, mengkaji pengetahuan klien tentang penyakit asam urat, klien tidak mengerti tentang penyakit asam urat, mengkaji nyeri klien, klien mengatakan nyeri di kaki terus menjalar kelutut dan pinggang nyeri seperti kesemutan pada saat bangun tidur dan berjalan, menganjurkan pada klien untuk kompres hangat menggunakan jahe, klien merasa nyaman dan hangatnya terasa lama, menganjurkan pada keluarga klien untuk berkolaborasi dengan tim medis (dokter), keluarga klien mau mengikuti perintah perawat.

Membina hubungan saling percaya kepada keluarga klien, keluarga dan klien menerima perawat dengan baik, mengkaji pengetahuan klien tentang penyakit asam urat, klien tidak mengerti tentang penyakit asam urat, mengkaji nyeri klien, klien mengatakan nyeri di kaki terus menjalar kelutut dan pinggang nyeri seperti kesemutan pada saat bangun tidur dan berjalan, menganjurkan pada klien untuk kompres hangat menggunakan jahe, klien merasa nyaman dan hangatnya terasa lama, menganjurkan pada keluarga klien untuk berkolaborasi dengan tim medis (dokter), keluarga klien mau mengikuti perintah perawat dan memberikan pujian atas kemampuan keluarga mengenal masalah.

Evaluasi

(6)

dan menyimpulkan hasil kemajuan masalah dan kemajuan pencapaian tujuan keperawatan keluarga. Sehingga keluarga klien 1 dan 2 terutama klien 1 dan 2 mengatakan bahwa beliau sudah mengenal tentang penyakit asam urat dan perawatan menggunakan kompres hangat jahe (Priatna, 2014).

Kriteria Hasil :

Keluarga dan klien mengerti tentang penyakit asam urat dan menerapkanya cara kompres hangat menggunakan jahe. Sehingga, antara fakta dan teori sama yaitu memberikan penjelasan kepada keluarga tentang penyakit asamurat meliputi : pengertian, tanda dan gejala, penyebab dan cara kompres hangat menggunakan jahe yang tepat dan benar.

Kesimpulan

Berdasarkan data dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Asuhan Keperawatan Keluarga pada klien Asam urat dengan Gangguan rasa nyaman nyeri di Desa Mojotamping. Pada saat sebelum di lakukan tindakan Jelaskan pada keluarga tentang Asam urat : definisi, tanda dan gejala, penyebab, pencegahanpada penderita asam urat dan memberikan contoh tentang cara kompres hangat menggunakan jahe kepada ke dua klien, Sehingga keluarga dan klien tahu tentang cara kompres hangat menggunakan jahe.

Saran bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatanDiharapkan hasil penelitian ini dapat sebagai acuan dan bahan masukan dalam penelitian sejenis, sehingga diperoleh hasil yang lebih untuk menyelidiki bagaimana carakompres hangat menggunakan jahe pada klien asam urat.

Rekomendasi

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini untuk mengembangkan penelitian ini misalnya dengan mengkombinasikan antara penelitian ini dengan judul yang baru, selain itu diiharapkan melakukan upaya promosi kesehatan seperti penyuluhan tentang gangguan rasa nyaman nyeri pada klien asam urat.

Daftar Pustaka

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan. Riset kesehatan dasar. Jakarta : Bakti Husada ; 2013.

http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas %202013.pdf. (Dikutip pada tanggal 20 juli pukul 01.25 WIB)

Marilynn E, Doengoes , 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Edisi 3. EGC : jakarta

Hermawati, A. (2014). Kasiat Ajaib Daun Sirsak. (N. H. Priatna, Penyunt.) Pemberian Pendidikan Kesehatan Rebusan Daun Sirsak , 12-13.

(7)

Igirisa, v, j. (2015) Pengaruh kompres air hangat terhadap penurunan nyeri. http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/article/download/11237/11110. (Dikutippadatanggal 20 julipukul 01.25 WIB).

Julianto, T. A (2014) Asuhan keperawatan pada keluarga Tn. P dengan masalah utamaasamurat.

http://eprints.ums.ac.id/30928/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdf. (Dikutip pada tanggal 20 juli 2016 pukul 02.00 WIB)

Kartiningrum, E.D., 2015. Pengetahuan dan Sikap Keluarga tentang Jamban Sehat di Desa Gayaman RT 1 RW 2 Mojoanyar Mojokerto. Hospital Majapahit,2(2).01.30 wib).

Priatna, (2014).Asuhan Keperawatan Pada Keluarga DenganMasalah Utama Gout. NaskahPublikasi.

http://eprints.ums.ac.id/33878/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf. (Dikutippadatanggal 20 juli 2016 pukul 23.39 wib).

Zuhdi, F.T . (2013) Asuhan Keperawatan KeluargaDengan Masalah Utama Gout (Asam Urat.

Alamat Correspondensi :

- Email :soniadiprayoga@yahoo.com - No. HP : 082311627908

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan : Untuk mengetahui asuhan keperawatan pada keluarga Tn.P dengan masalah utama asam urat (Gout) pada Tn. P yang meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi

Perencanaan tindakan keperawatan dengan diagnosa gangguan rasa aman nyaman (nyeri) berhubungan dengan adanya batu pada ginjal. No

Intervensi asuhan keperawatan pada Ny.N dengan gangguan rasa nyaman. nyeri dilakukan tindakan dengan tujuan selama 2x24 jam, masalah

Agar lebih mengerti dan memahami Asuhan Keperawatan pada lansia dengan Gangguan Rasa Nyaman : Nyeri untuk meningkatkan mutu kesehatan lansia yang ada

Pada prioritas diagnosa keperawatan yang pertama adalah gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan agen injury fisik (post sectio caesar), implementasi yang dilakukan

Suharyanto, Am, 2013, Asuhan Keperawatan pada Klien Gangguan Sistem. Perkemihan, Jakarta: Trans

Dapat menambah wawasan bagi penulis dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien yang mengalami masalah utama asam urat. Bagi keluarga

Gangguan rasa aman nyaman: nyeri berhubungan dengan hiperurisema ditandai dengan pasien tampak meringis, pasien mengatakan nyeri dibagian lutut dan pergelangan kak, intensitas