Manaj em en Pr oyek
Manaj em en Pr oyek
CPM (
CPM (
Cr it ical
Cr it ical
-
-
Pat h Met hod
Pat h Met hod
) dan
) dan
PERT (
PERT (
Pr ogr am
Pr ogr am
Evaluat ion
Evaluat ion
and
and
Review
Review
Technique
Technique
24 Apr il 2009
1.
1.
Pendahuluan
Pendahuluan
Proyek : suatu sistem yang kompleks melibatkan
koordinasi dari sejumlah bagian yang terpisah dari
organisasi dan di dalamnya terdapat schedule dan
syarat-syarat di mana kita harus bekerja.
Keberhasilan proyek tergantung :
- ketepatan pemilihan manajer proyek
- kerja keras dan dedikasi anggota team proyek
Contoh proyek : - training karyawan - proyek konstruksi
Tiga tahapan manajemen proyek : 1. Perencanaan
meliputi identifikasi kegiatan, perkiraan waktu kegiatan, dan hubungan logika ketergantungan antar kegiatan. (dalam CPM dan PERT tahapan ini menghasilkan diagram network)
2. Scheduling
dibuat schedule sumber daya yang diperlukan
(tenaga kerja, mesin, dan uang) untuk setiap kegiatan. 3. Pengawasan
meliputi laporan perkembangan proyek,
memperbaharui diagram network setiap terjadi perubahan selama proyek berlangsung.
2.
2.
Metode Jalur Kritis
Metode Jalur Kritis
Critical
Critical
–
–
Path Method
Path Method
(CPM)
(CPM)
Dikembangkan oleh E.I. du pont de Nemours & Company tahun 1957 untuk pengawasan proyek konstruksi.
Contoh 1 : Proyek konstruksi
-Kegiat an pengik ut Lam a kegiat an ( hari)
Sim bul kegiat an
Dari tabel 1 dapat dibuat network menghasilkan CPM seperti pada gambar 1.
Tabel 1 Aktivitas Proyek Konstruksi PT Wika
1 0
Keterangan gambar 1 :
Setiap kegiatan berada di antara dua peritiwa yaitu peristiwa awal dan peristiwa akhir.
lingkaran menunjukkan peristiwa yang terbagi dalam 3 bagian :
bagian kiri : nomor peristiwa
bagian atas : Saat Paling Cepat (SPC) bagian awah : Saat Paling Lambat (SPL)
Jika SPC = SPL disebut peristiwa kritis atau peristiwa yang tidak mempunyai tenggang waktu (idle time)
anak panah : kegiatan
anak panah putus : kegiatan dummy (semu)
Terdapat delapan peristiwa dari 1 s/d 8
Peristiwa dummy antara 4 dan 5 ; 4 dan 6 karena di antara dua peristiwa hanya dibolehkan terdapat satu kegiatan.
Kegiatan B berada di antara peristiwa 2 dan 3
Pada peristiwa 2 lingkaran atas menunjukkan saat paling cepat untuk menyelesaikan kegiatan A juga menyatakan saat paling cepat memulai kegiatan B.
Pada peristiwa 3 lingkaran atas menunjukkan saat paling cepat untuk menyelesaikan kegiatan B juga menyatakan saat paling cepat memulai kegiatan D, E, F.
SPCi : Saat paling cepat memulai kegiatan
SPCj : Saat paling cepat menyelesaikan kegiatan
Li : Lama kegiatan
SPCj= Max ( SPCi+ Li )
j SPC
i
Li
Notasi j SPC
j
Contoh : kegiatan B
SPCj= SPCi+ Li = 7 + 4 = 11
2 7
4
Notasi 3
11
B
Apabila :
• satu peristiwa menunggu dua atau lebih peristiwa selesai • terdapat dua kegiatan atau lebih yang menuju satu peristiwa Maka SPCj diambil jumlah maksimum.
Contoh peristiwa G dan H sama menuju peristiwa 7 atau peristiwa 7 menunggu 5 dan 6
SPCj kegiatan G = 20 + 2 = 22 SPCj kegiatan H = 20 + 8 = 28
Berarti SPCj peristiwa 7 = 28(jumlah maksimum)
Pada peristiwa 2 bagian kanan bawah lingkaran menunjukkan saat paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan A juga menyatakan saat paling lambat memulai kegiatan B.
Pada peristiwa 3 bagian kanan bawah lingkaran menunjukkan saat paling lambat untuk menyelesaikan kegiatan B juga menyatakan saat paling lambat memulai kegiatan D, E, F.
SPLi : Saat paling lambat memulai kegiatan
SPLj : Saat paling lambat menyelesaikan kegiatan
Li : Lama kegiatan
SPLj= Min ( SPLi+ Li )
Menghitung Saat Paling Lambat (SPL)
Contoh : kegiatan E
SPLi= SPLj- Li = 20 - 9 = 11
j
SPLi
Li
Notasi j
SPLj
9
Notasi 3 11
E
Apabila :
• terdapat dua kegiatan atau lebih yang keluar dari satu peristiwa maka SPLi diambil jumlah minimum.
Contoh kegiatan D, E dan F sama-sama keluar dari peristiwa 3 maka
SPLi kegiatan D = 26 - 1 = 25 SPLi kegiatan E = 20 - 9 = 11 SPLi kegiatanF = 20 - 6 = 14
Berarti SPLi peristiwa3 = 11(jumlah minimum)
Hitunglah kegiatan network SPLj, SPLi, Lipada gambar1 dari kegiatanIsampai dengan A termasuk kegiatan dummy, dari kegiatan satu dan keluar dari peristiwa sebelumnya.
• Umur proyek PT. Wika selama 31 hari sama dengan SPCj kegiatan I, apabila proyek direncanakan selesai sesuai denga umur proyek, berarti :
kegiatanImemiliki SPCj = SPLjatau peristiwa 8 memiliki SPCj = SPLj
Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terdiri dari kegiatan kritis dan dummy apabila diperlukan.
Prosedur menghitung umur proyek : total waktu jalur kritis = umur proyek
Jalur kritis didefinisikan jalur yang mmiliki umur terpanjang dari semua jalur yang dimulai dari peristiwa awal hingga peristiwa yang terakhir. Apabila SPC = SPL maka peristiwa disebut peristiwa kritis
Kegiatan kritis : saat mulai paling cepat =saat mulai paling lambat dan saat selesai paling cepat =saat selesai paling lambat
Di antara dua peristiwa kritis terdapat kegiatan kritis apabila :
3.
3.
Biaya
Biaya
dan
dan
Waktu Pencepatan Proyek
Waktu Pencepatan Proyek
Menguji kemungkinan umur proyek diperpendek dengan Menaikkan biaya tertentu
Tabel 2 menunjukkan kegiatan proyek PT ABC dalam keadaan Waktu normal, biaya normal, waktu dipercepat dan biaya Dipercepat yang ditunjukkan dalam kolom 3, 4, 5 dan 6. Kolom 7 menunjukkan biaya pencepatan per hari untuk setiap kegiatan
Tabel 2 Kegiatan Proyek PT ABC
Biaya percepatan per hari dihitung atas dasar harga mutlak.
Kegiatan B memiliki waktu normal selama 3 hari dengan total biaya Rp 40.000,- Jika kegiatan B dipercepat menjadi 2 hari maka total Biaya menjadi Rp 50.000,-.
Biaya pencepatan per hari kegiatan B :
hari
Kegiatan B dipercepat dengan biaya Rp 10.000,- per hari dan maksimum waktu pencepatan selama 1 hari.
Diasumsikan fungsi biaya linear terhadap waktu.
Kegiatan G tidak dapat dipercepat maka biaya pencepatan per hari tak terhingga.
4.
4.
Analisa biaya langsung
Analisa biaya langsung
dan
dan
tak langsung
tak langsung
Biaya langsung (direct cost) : biaya tenaga kerja, bahan baku, peralatan dan biaya kerja lembur
Selama percepatan kegiatan biaya langsung besar
Biaya tidak langsung (indirect cost) : biaya overhead, pengawasan, modal administrasi dan biaya pinalti apabila
C*
Biaya (Rp)
Waktu
t* TC*
TC
BTL
BL
Gambar 2. Total biaya minimum penyelesaian proyek
Keterangan gambar 2 :
• Grafik biaya langsung dan biaya tidak langsung.
• Semakin cepat waktu penyelesaian proyek, semakin tinggi biaya langsung dan semakin rendah biaya tidak langsung.
• semakin lama penyelesaian proyek, biaya tidak langsung semakin tinggi dan biaya langsung semakin rendah.
5.
5.
Program
Program
Evaluation
Evaluation
and Review
and Review
Technique
Technique
(PERT)
(PERT)
Program Evaluation and Review Technique (PERT) adalah metode yang dirancang untuk menentukan lama waktu pengerjaan berupa variabel random.
Waktu setiap kegiatan dihitung berdasarkan 3 perkiraan : 1. Waktu optimis a
2. Waktu pesimis b 3. Waktu normal m
Rata-rata (mean) atau perkiraan lama waktu kegiatan :
6 b m 4 a+ +
=
Mean
• Setiap a dan b mempunyai bobot 1, waktu normal memiliki bobot 4.
6 a -b deviasi st andar
1 =
(1)
(2)
Langkah-lankah metode PERT
Langkah 1 : Tentukan nilai a, b dan m untuk setiap kegiatan, setelah itu hitung mean dan standar deviasi (pers 1 dan 2) Langkah 2 : Gunakan rata-rata (mean) waktu kegiatan langkah 1,
buat network PERT seperti metode CPM dan tentukan
SPCi, SPCj, SPLi, SPLjdan jalur kritisnya.
Langkah 3 : Rata-rata (mean) = jumlah rata-rata dari kegiatan kritis. Variance dari jalur kritis sama dengan jumlah variance kegiatan.
Contoh : Kegiatan ditunjukkan dalam tabel 3
Kegiatan pengikut 1
Kegiata n
Tabel 3. Kegiatan proyek untuk Network PERT
Langkah 1 : Dalam tabel 3 kolom 6 dan 7 menunjukkan hasil perhitungan mean dan standar deviasi setap kegiatan dengan pers 1 & 2
Langkah 2 : mean pada kolom 6 dapat dibuat network PERT dan perhitungan SPCi,SPCj, SPLi , SPLj setiap kegiatan (pada gambar 3, jalur kritis A-C-F-G)
Langkah 3 : Mean (rata-rata) waktu penyelesaian proyek 25 minggu. Varian waktu penyelesaian = jumlah varian kegiatan
dalam jalur kritis = kolom 7
Langkah 4 : Berapa tingkat probabilitas apabila proyek selesai dalam 27 hari ?
Dari tabel distribusi normal, ditemukan tingkat probabilitas 0.92. Kesempatan menyelesaikan proyek selama 27 hari = 92 % Probabilitas penyelesaian proyek selama 26 hari = 75.8 % Probabilitas penyelesaian 25 hari = 50 %
41 . 1 42 . 1
25 27
= − =
Sd
1 0
0 2
3 A
D
B E
3 3 4
1 4
C
8
3 4 14
5 18
18 6
25 25
4 11 F
7
Gambar 3. Network untuk tabel 3
G
7