• Tidak ada hasil yang ditemukan

SATUAN ACARA PENYULUHAN SAP PENDIDIKAN K

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SATUAN ACARA PENYULUHAN SAP PENDIDIKAN K"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PENDIDIKAN KESEHATAN BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Dosen Pengampu :

Ana Farida Ulfa S.Kep., Ns., M.Kes Oleh :

Reza Nur Fitriani (7116017)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini. Tak terlupakan pula sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan cahaya dalam agama dan menunjukkan jalan yang diridhoi Allah SWT

Ucapan terima kasih ini tak lupa kami ucapkan kepada pihak-pihak yang telah mendukung maupun menyetujui dalam pembuatan proposal kami ini, yaitu :

1. Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan : Bapak Andi Yudianto, S.Kep.Ns., M.Kes 2. Kepala Prodi S1 Keperawatan : Ibu Pujiani, S.Kep.Ns., M.Kes

3. Dosen pembimbing : Ana Farida Ulfa S.Kep.Ns., M.Kes

Atas bimbingan dari bapak dosen untuk menyelesaikan tugas yang berjudul “SAP PENDIDIKAN KESEHATAN BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”, sehingga bermanfaat bagi pembacanya.

Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada orang tua kami atas semua do’a yang telah diberikan kepada kami sehingga tugas ini dapat terselesaikan, oleh karena itu kami mohon kritik dan saran dalam pembuatan tugas ini sehingga bisa bermanfaat bagi siapapun.

Jombang, 20 Januari 2018

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI...iii

SAP...1

(Satuan Acara Penyuluhan)...1

1.1 Latar Belakang...1

1.2. Tujuan...2

1.3 Pokok Bahasan...2

1.4 Sub Pokok Bahasan...2

1.5 Metode...2

1.6 Media dan Alat Pengajaran...3

1.7 Susunan Panitia...3

1.8 Kegiatan Penyuluhan...3

1.9 Setting Tempat...5

1.11 Materi...5

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN...6

“BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”...6

2.1 Pengertian Brain Excercise...6

2.2 Manfaat Brain Excercise...6

2.3 Pelaksanaan Brain Excercise...7

2.4 Gerakan Brain Excercise...8

(4)

SAP

(Satuan Acara Penyuluhan)

Topik : Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak dengan Senam Otak (Brain Excercise)

Tempat : SD Negeri 2 Peterongan Jombang

Hari, tanggal : Senin, 22 Januari 2018

Waktu : Pukul 08.00 –09.00

Sasaran : Siswa/i kelas 2 SD Negeri 2 Peterongan Jombang

1.1 Latar Belakang

Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability) yang berbeda-beda dan yang terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh ingkungan. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak kita. Berfungsinya otak kita, adalah hasil interaksi dari cetakan biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan itu. Kesepahaman umum telah menegaskan bahwa anak-anak adalah asset masa depan suatu bangsa. Anak-anak hari ini adalah generasi masa depan. Anak-anak tersebut tidak akan mempunyai pengaruh dan posisi yang besar kecuali jika mereka dididik dengan baik, dan jiwa mereka diasah dengan semua hal-hal yang baik dan bermanfaat. Karenanya, penting bagi seorang anak adalah pengembangan pembentukan kepribadian mereka semenjak pertumbuhan pertamanya (Wulandari, 2014).

(5)

kiri, juga dapat menyebabkan kelelahan pada otak sehingga konsentrasi dalam belajar anak menjadi menurun.

Brain Excercise adalah serangkaian latihan gerak yang sederhana untuk memudahkan kegiatan belajar dan penyesuaian dengan tuntutan sehari-hari. Brain Excercise membuka bagian-bagian otak yang sebelumnya tertutup atau terhambat sehingga kegiatan belajar/bekerja berlangsung menggunakan seluruh otak atau whole brain (Ayinosa, 2009). Rangkaian gerakan yang dilakukan bisa memudahkan kegiatan dan memperbaiki konsentrasi belajar siswa, menguatkan motivasi belajar, meningkatkan rasa percaya diri, membangun harga diri, rasa kebersamaan, meningkatkan daya ingat dan membuat siswa lebih mampu mengendalikan stress.

1.2. Tujuan

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit diharapkan para siswa/i kelas 2 SD Negeri 2 Peterongan Jombang dapat melakukan gerakan senam otak agar terjadi peningkatan konsentrasi belajar.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan dan promosi kesehatan selama 60 menit, diharapkan anak dapat :

1. Memotivasi dan mendukung para siswa untuk bersemangat dalam belajar 2. Mengetahui pentingnya konsentrasi saat belajar

3. Membantu siswa berkonsentrasi dalam belajar dengan senam otak 4. Mengetahui cara-cara melakukan senam otak

1.3 Pokok Bahasan Brain Excercise 1.4 Sub Pokok Bahasan

1. Menjelaskan pengertian senam otak 2. Menjelaskan manfaat senam otak 3. Menjelaskan pelaksanaan senam otak

4. Menjelaskan gerakan-gerakan dalam senam otak

1.5 Metode

(6)

2. Diskusi 3. Demonstrasi 4. Tanya jawab

1.6 Media dan Alat Pengajaran Leaflet dan presentasi (ppt)

(7)
(8)

kepada sasaran 3. Menutup acara dan

mengucapkan salam serta terima

kasih kepada

sasaran.

3. Mendengarkan penyuluh

menutup acara dan menjawab salam

Moderator

1.9 Setting Tempat

Keterangan A : Audience M : Moderator N : Notulen O : Observed P : Presentator

1.10 Evaluasi

1. Evaluasi struktur : Audience terkoordinasi dengan baik hanya beberapa saja yang belum terkoordinir

2. Evaluasi proses : - Penyaji menyampaikan materi dengan baik.

- Audience mengikuti penyampaian materi oleh penyaji dan demonstrasi senam otak dengan antusias.

- Ada beberapa audience yang kurang memperhatikan, tetapi lainnya lancar dan kondusif.

3. Evaluasi hasil : Audience merespon/memberikan feedback dengan baik.

(9)
(10)

MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

“BRAIN EXCERCISE PADA ANAK USIA SEKOLAH”

2.1 Pengertian Brain Excercise

Senam otak (Brain excercise) adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana. Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralis), meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian otak depan (dimensi pemfokusan), merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosi, yakni otak tengah (limbik), serta otak besar (dimensi pemusatan) (Dennison, 2009). Senam otak atau brain excercise diperlukan untuk mengurangi stres di otak akibat belajar terlalu keras, kurang berfungsinya bagian otak tertentu akibat melemahnya integrasi mekanisme otak, dan perasaan kurang mampu dan percaya diri yang mengakibatkan semangat belajar turun sehingga mempengaruhi semangat belajar (Wulandari, 2014).

2.2 Manfaat Brain Excercise

(11)

daya ingat, membuat anak menjadi lebih bersemangat, lebih kreatif, dan menimbulkan perasaan yang lebih sehat karena stress berkurang (Dennison, 2009).

Otak manusia memiliki cara kerja yang unik. Otak berfungsi sebagai pusat kegiatan tubuh, artinya otak akan menaktifkan organ dan sistem tubuh melalui saraf sadar maupun saraf tidak sadar. Otak bagian kanan mengatur pergerakan tubuh bagian kiri dan otak kiri berfungsi mengatur pergerakan tubuh bagian kanan. Dalam aplikasi senam otak digunakan istilah dimensi lateralis untuk batang otak dan otak depan, serta dimensi pemusatan untuk otak tengah dan otak besar (Dennison, 2009). Gerakan yang dilakukan dalam senam otak dapat memberikan stimulus langsung pada otak. Stimulus tersebut yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif tersebut meliputi kewaspadaan konsentrasi, kecepatan proses belajar, peningkatan memori, pemecahan masalah, dan meningkatkan kreativitas (As'adi, 2009).

Maka dengan Brain excercise, pikiran akan lebih jernih, hubungan antar manusia akan lebih rileks dan senang, lebih semangat berkonsentrasi, anak akan kreatif dan efisien juga lebih sehat dan prestasi belajar akan meningkat. Keuntungan lainnya adalah :

1. Memungkinkan belajar dan bekerja tanpa stress, karena dilakukan dalam waktu singkat.

2. Brain excercise juga tidak memerlukan bahan atau tempat khusus, sehingga dapat menyesuaikan situasi belajar dan bekerja dalam kehidupan sehari-hari.

3. Dengan Brain excercise dapat meningkatkan kepercayaan diri.

4. Hasil akan segera dirasakan dalam hal kemandirian anak dalam belajar dan seseorang dalam bekerja.

5. Secara aktif meningkatkan potensi dan keterampian yang dimiliki, karena Brain excercise menyenangkan dan menyehatkan.

2.3 Pelaksanaan Brain Excercise

(12)

2.4 Gerakan Brain Excercise

Berikut ini merupakan gerakan-gerakan yang dapat dilakukan dalam melakukan senam otak (Yanuarita, 2012) :

1. Cross Crawl (Gerak Diagonal)

Meningkatkan komunikasi dan intergrasi di antara kedua hemisfer serebri dengan terbentuknya percabangan dan mielinisasi persarafan di corpus callosum sehingga komunikasi antara kedua hemisfer bertambah cepat dan lebih terintegrasi. Gerakan ini meningkatkan koordinasi penglihatan, pendengaran, kemampuan kinestetik sehingga meningkatkan kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya ingat. Koordinasikan gerakan supaya kalau satu tangan bergerak, kaki yang berlawanan bergerak pada saat yang sama. Gerakkan badan ke depan, ke samping, ke belakang dan arahkan mata kesemua jurusan. Fungsi: Gerakan menyeberangi ini membantu menggunakan kedua belahan

otak secara bersamaan dan harmonis. 2. Angka 8 Tidur

Gerakan ini membuat angka 8 tidur sebanyak 3 kali tiap tangan, kemudian 3 kali dengan kedua tangan.

Fungsi: Bagi yang pelupa (seperti lupa dengan apa yang hendak dikatakan atau membaca sampai halaman berapa).

3. Double Doodle (menggambar dengan dua tangan)

(13)

bersamaan dan membantu pengembangan koordinasi tangan 2 mata untuk meningkatkan ketrampilan menulis. Menggambar dengan kedua tangan pada saat yang sama ke dalam, ke luar, ke atas dan ke bawah. Fungsi: menumbuhkan bakat seni,

merelakskan mata dan tangan.

4. Belly Breathing (pernapasan perut)

Meningkatkan persediaan oksigen untuk seluruh tubuh, terlebih untuk otak. Kegiatan ini merelakskan SSP sambil meningkatkan kadar energi, Gerakan ini terbukti meningkatkan kemampuan membaca dan berbicara. Taruh tangan di perut. Buang napas pendekpendek, lalu ambil napas dalam dan pelan-pelan. Tangan mengikuti gerakan perut waktu membuang dan mengambil napas. Fungsi: makanan lebih dicerna dengan baik, membaca lebih ekspresif dan interpretasi.

5. The Elephant (gajah)

Gerakan ini mengaktifkan dan menyeimbangkan semua sistem pada tubuh dan pikiran kita. Mengaktivasi sistem vestibuler terutama kanalis semisirkularis demikian juga koordinasi tangan dan mata. Gerakan ini memadukan sisi kiri dan kanan otak untuk penglihatan, pemahaman, pendengaran, memori jangka pendek/panjang dan berpikir abstrak. Tekuk lutut sedikit, lekatkan kepala kebahu dan tangan lurus kedepan. Gunakan tulang dada untuk menggerakkan seluruh badan atas membuat gerakan 8 tidur. Lihat ke jari anda dan ulangi dengan tangan satunya. Fungsi: membuat mata dan leher menjadi lebih relaks, menjadi pendengar yang baik.

6. Neck Rolls (memutar kepala)

(14)

menggerakkan mata dari kiri ke kanan melewati bidang tengah penglihatan, maka kemampuan baca juga meningkat. Tundukkan kepala ke depan, dan pelan-pelan putar dari satu sisi kesisi lainnya. Tengadahkan kepala ke belakang, dan putar lagi kekiri kekanan. Ulangi dengan bahu diturunkan. Fungsi: relaks, melindungi dari kemungkinan pengaruh negatif peralatan eletronik.

7. The Rocker (olengan pinggul)

Gerakan dengan duduk di lantai, tangan di belakang, siku ditekuk, kedua kaki diangkat sedikit, dan olengkan pinggul ke kiri dan kanan kemudian putar beberapa kali sampai relaks. Fungsi: membuat pinggul relaks setelah duduk lama dan menulis, koordinasi seluruh tubuh untuk olahraga dan bermain, berfikir kreatif, kemampuan menghayati pelajaran dan memasukkan ke dalam pikiran sendiri ataupun tindakan. 8. Cross Crawl Sit Up (gerak diagonal

telentang)

Gerakan ini mengaktifkan kedua belahan otak secara serempak. Ia menggabungkan otak untuk koordinasi penglihatan, pendengaran dan kemampuan kinestetik. Jadi meningkatkan kemampuan mendengar, membaca, menulis dan daya ingat. Gerakan ini membayangkan sedang naik sepeda dengan posisi tidur, menyentuhkan lutut dengan siu yang berlawanan. Fungsi: pemanasan sebelum olahraga, pikiran terasa jernih.

9. Energizer (Kepala kobra)

(15)

santai dan letakkan dahi diantara kedua tangan di atas meja. Tarik nafas sambil rasakan udara naik di garis tengah badan ke atas seperti air mancur sambil menegakkan kepala, tengkuk dan punggung bagian atas. Sambil mengembuskan nafas, air mancur hilang dan kepala bersentuhan dengan meja. Fungsi: relaks dan memberi energi untuk malam hari, refleks dasar otak badan untuk pengambilan keputusan ketika sedang bergerak.

10.The Owl (burung hantu)

Kegiatan ini menurunkan tegangan otot bahu & leher. Pada saat otot leher rileks kemampuan mendengar, berpikir dan berbicara meningkat. Cengkeram otot bahu, gerakkan kepala menengok ke belakang, tarik napas dalam dan tarik bahu ke belakang, kemudian menengok kesisi yang lain. Tundukkan kepala, napas dalam, biarkan otot relaks. Ulangi dengan mencengkeram bahu yang lain.

11.Arm Activation (mengaktifkan tangan)

Gerakan ini meregangkan otot bahu & dada atas. Gerakan ini merilekskan & mengkoordinasi otot-otot bahu dan lengan serta membantu otak dalam kemudahan menulis dengan tangan, mengucap dan menulis kreatif. Luruskan satu tangan ke atas, ke samping kuping. Buang napas pelan, sementara otot-otot diaktifkan dengan mendorong tangan melawan tangan satunya keempat jurusan (depan, belakang, ke dalam dan keluar).

12. The Footflex (melenturkan sendi kaki)

(16)
(17)

13.Calf Pump (pompa betis)

Gerakan dengan memajukan badan ke depan dan buang nafas, pelan-pelan telapak kaki belakang ke lantai, kemudian angkat tumit ke atas sambil ambil afas dalam. Ulangi 3x tiap kaki. Semakin maju, menekuk lutut depan, peregangan otot di betis belakang lebih terasa. Fungsi: membantu lebih semangat dalam belajar dan bergerak, kemampuan bekerja dalam media yang multi dimensi dan multi arah.

14.The Gravity Glider (bandul gravitasi)

Gerakan ini merelakskan kelompok otot, ini penting untuk keseimbangan dan koordinasi seluruh tubuh dan membantu pemahaman. Silangkan kaki, lutut tetap relaks. Tundukkan badan ke depan dengan tangan lurus, buang napas waktu turun, dan ambil napas waktu naik. Ulangi 3 x, kemudian ganti kaki. Fungsi: relaks sebelum permainan, pemahaman membaca dengan konsentrasi, antisipasi dan pendalaman bahasa.

15.The Grounder (kuda-kuda)

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Eva Imania Eliasa, S.Pd. 2007. BRAIN GYM, BRAIN GAMES (MARI BERMAIN OTAK DENGAN SENAM OTAK). Yogyakarta.

Dr. Siti Irene Astuti D. SENAM OTAK BERSAMA KELUARGA. Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

(4) Batas Kelurahan Jatisari Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dengan Desa Bojong Kulur Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor dan Desa Ciangsana Kecamatan Gunung Putri

Dilihat dari tingkat skoring keracunan dan dari efektifitas pengendalian gulma, perlakuan herbisida diuron 500 g/l SC dengan dosis 0.5 l/ha merupakan perlakuan

Sholihah (2013) menunjukkan bahwa rasio return pembiayaan profit loss sharing berpengaruh negatif signifikan terhadap non performing financing. Faktor penting lainnya yang

Penelitian ini menggunakan analisa Indeks Williamson (IW) dan analisa tipologi daerah. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) dengan analisa IW di Kabupaten Gresik

Pada akhirnya, setelah mengetahui kriteria dari stabilitas dan performansi robust untuk sistem dengan sumber ketidakpastian terstruktur yang lebih dari satu, hal

[r]

[r]

Berdasarkan pendapat Slameto di atas, cara meningkatkan motivasi belajar siswa dapat dikembangkan sebagai berikut; 1) Pemberian angka, pada umumnya setiap siswa ingin mengetahui