• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode 1990-2011"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

16 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator dari

perkembangan ekonomi di suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi

dipengaruhi oleh berbagai macam indikator ekonomi, salah satunya adalah

investasi. Investasi yang dilakukan di suatu daerah akan menunjang

perbaikan dari pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Oleh karena itu,

semakin banyak investasi yang dilakukan di suatu daerah akan memberi

dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.

Investasi adalah suatu faktor penting bagi kelangsungan

pembangunan ekonomi suatu daerah. Pembangunan ekonomi suatu daerah

meliputi kegiatan-kegiatan yang memproduksi barang dan jasa. Dengan

adanya kegiatan produksi barang dan jasa akan mendorong terciptanya

lapangan pekerjaan dan akan meningkatkan pendapatan masyarakat (Vio

Achfuda Putra, 2010). Tingginya investasi di suatu daerah menunjukkan

pertumbuhan ekonomi yang baik di suatu daerah. Oleh karena itu,

investasi merupakan salah satu indikator penting dalam pertumbuhan

ekonomi.

Semakin banyaknya kegiatan investasi dilakukan akan memberi

dampak positif bagi masyarakat di suatu daerah. Tenaga kerja akan banyak

dibutuhkan oleh investor yang memiliki usaha dan investor pun

(2)

commit to user

17 ini akan memperbaiki taraf hidup masyarakat di daerah tersebut.

Pendapatan masyarakat akan meningkat dengan banyaknya investasi yang

dilakukan.

Pertumbuhan investasi akan terus ditingkatkan dalam upaya

menciptakan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Investasi akan menunjang pertumbuhan ekonomi dengan pembangunan

sarana dan prasarana seperti sektor properti/konstruksi, telekomunikasi,

industri, energi, listrik dan lain- lain.

Investasi merupakan setiap kegiatan yang meningkatkan

kemampuan ekonomi untuk memproduksi output di masa yang akan

datang. Sukirno (2000:366) menjelaskan bahwa investasi adalah

pengeluaran-pengeluaran untuk membeli barang-barang modal dan

peralatan-perala tan produksi dengan tujuan untuk mengganti dan terutama

menambah barang-barang modal dalam perekonomian yang akan

digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa di masa depan.

Berdasarkan penelitian Suwarno (2008), variabel jumlah industri

manufaktur, PDRB, kurs valuta asing dan inflasi secara simultan

berpengaruh secara nyata terhadap Penanaman Modal Asing pada industri

manufaktur di Jawa Timur. Secara parsial, jumlah industri manufaktur dan

PDRB tidak berpengaruh secara nyata sementara kurs valuta asing dan

inflasi berpengaruh secara nyata. Penelitian Messayu Eliza (2013),

menunjukkan bahwa produk domestik bruto dan suku bunga SBI

berpengaruh terhadap investasi asing langsung di Indonesia sementara

(3)

commit to user

18 asing, hanya variabel produk domestik bruto yang memiliki pengaruh positif

signifikan sementara variabel kurs, inflasi dan suku bunga SBI tidak

memiliki pengaruh. Penelitian yang dilakukan oleh Bobby Kresna Dewata

dan I Wayan Yogi Swara (2013) memperlihatkan bahwa total ekspor,

LIBOR dan upah tenaga kerja berpengaruh signifikan secara simultan

terhadap investasi asing di Indonesia tahun 1990-2012. Secara parsial, total

ekspor berpengaruh positif signifikan, sementara LIBOR dan upah tenaga

kerja berpengaruh negatif signifikan.

Setiap daerah pasti akan berusaha menciptakan iklim investasi yang

kondusif agar investor tertarik untuk menanamkan modalnya di daerahnya

masing- masing. Kota Bogor termasuk salah satu kota yang memiliki nilai

investasi yang cukup tinggi di provinsi Jawa Barat. Iklim investasi di kota

Bogor sendiri sudah cukup baik dan menarik minat para investor yang

ingin menanamkan modalnya di kota Bogor. Namun, hal yang

menghambat para investor untuk menanamkan modalnya adalah sulitnya

perijinan dan masalah kepastian hukum yang mempersulit para investor.

Di tengah belum stabilnya perekonomian global, perekonomian di

kota Bogor diharapkan akan berjalan dengan baik. Dari Tabel 1.1 dapat

(4)

commit to user

19 Tabel 1.1 . Realisasi Investasi Kota Bogor Tahun 1990 -2011

Tahun Investasi (dalam juta rupiah)

1990 560.401,27

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor

Dari tabel di atas dapat dilihat bagaimana realisasi perkembangan

investasi di kota Bogor sejak tahun 1990 – 2011. Pada tahun 1990

investasi kota Bogor berjumlah sebesar 560.401,27 juta rupiah dan terus

meningkat sampai pada tahun 1996 sebesar 969.826,16 juta rupiah. Pada

tahun 1997 investasi kota Bogor mulai mengalami penurunan yang cukup

signifikan sampai denga n tahun 1999 diakibatkan krisis ekonomi yang

melanda Indonesia pada tahun 1998. Setelah tahun 1999, investasi di kota

Bogor mulai membaik dengan meningkatnya jumlah investasi hingga pada

tahun 2011 dapat mencapai 1.930.963,42 juta rupiah.

Namun, pada saat ini iklim investasi di kota Bogor sedikit menurun

(5)

commit to user

20 yang mencapai Rp 2.002.000. Padahal sebelumnya kota Bogor menempati

urutan kedua dalam hal sasaran investasi di Jawa Barat, namun kini kota

Bogor hanya menempati urutan kelima. Oleh karena itu, besarnya UMK di

kota Bogor membuat para pengusaha memindahkan tempat usahanya ke

wilayah lain yang lebih rendah UMK nya.

Dengan menurunnya minat para investor untuk menanamkan

modalnya di kota Bogor, hal ini sangat disayangkan karena kota Bogor

mempunyai peluang investasi yang besar di berbagai sektor baik di sektor

pertanian, pertambangan dan energi industri beserta perdagangan,

sekaligus sektor pariwisata. Wilayah Bogor merupakan wilayah yang

potensial, hanya saja kelemahan dari kota Bogor dalam menarik minat

para investor dari luar adalah perlunya perhatian khusus dalam penataan

kota Bogor, yaitu agar tertata rapi dalam penataannya. Begitu juga dengan

masalah perijinan dan kepastian hukumnya agar tidak dibuat sulit bagi

para investor.

Penurunan investasi yang dialami kota Bogor pada tahun 1997 –

1999 dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu : investor atau

pengusaha mempunyai masalah dengan inflasi yang tinggi pada tahun

1997 – 1999 sehingga menyebabkan kenaikan harga bahan baku yang

semakin tinggi. Pada situasi ekonomi yang tidak stabil pada tahun 1997 –

1999 menyebabkan terjadinya penurunan dalam kegiatan investasi.

Perkembangan investasi ini akan melihat perkembangan dari

indikator ekonomi seperti PDRB, inflasi, suku bunga dan tingkat upah dari

(6)

commit to user

21 pendanaan dan penerimaan investasi di kota Bogor. Investasi ini akan

dapat menunjang perekonomian di kota Bogor menjadi semakin maju ke

depannya.

Pengaruh PDRB terhadap investasi adalah dengan tingginya PDRB

suatu daerah, hal itu akan menarik minat investor untuk menanamkan

modalnya karena PDRB merupakan salah satu indikator dari membaiknya

pertumbuhan ekonomi suatu daerah.

Faktor kedua yang berpengaruh terhadap investasi adalah inflasi.

Inflasi menjadi salah satu pertimbangan bagi investor untuk menanamkan

modalnya. Apabila inflasi tinggi maka harga- harga dari faktor produksi

dan bahan baku juga akan ikut naik sehingga dengan sendirinya hal ini

akan mengakibatkan penurunan terhadap investasi.

Faktor selanjutnya yang berpengaruh terhadap investasi adalah

suku bunga. Jika suku bunga tinggi, masyarakat lebih suka menyimpan

uangnya di bank daripada menggunakannya untuk pengeluaran konsumsi.

Begitu juga sebaliknya, apabila suku bunga turun masyarakat cenderung

menggunakan uangnya untuk pengeluaran konsumsi.

Tingkat upah juga berpengaruh terhadap investasi. Apabila tingkat

upah suatu daerah tinggi, hal itu akan memberatkan para

investor/pengusaha. Dengan kenaikan tingkat upah tersebut tidak

menjamin akan diikuti dengan peningkatan dari kinerja para karyawan,

yang ada hal itu hanya akan menurunkan keuntungan dari perusahaan.

Secara keseluruhan dari apa yang telah dijelaskan di atas, krisis

(7)

commit to user

22 cukup serius terhadap perkembangan investasi di kota Bogor.

Perekonomian yang tidak stabil membuat para investor ragu untuk

menanamkan modalnya di daerah-daerah di Indonesia.

Oleh karena itu, untuk memberi masukan terhadap perkembangan

investasi di kota Bogor menjadi lebih baik dan semakin banyak investor

yang menanamkan modalnya di kota Bogor maka dilakukan penelitian

dengan faktor- faktor yang diduga mempengaruhi perkembangan investasi

di kota Bogor maka penulis mengambil judul penelitian “Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Investasi Di Kota Bogor Periode

1990-2011”.

B. Rumusan Masalah

Untuk memperjelas arah penelitian, dari latar belakang yang telah

diuraikan di atas, maka beberapa masalah yang akan diteliti adalah :

1. Bagaimana pengaruh Produk Domestik Regional Bruto, inflasi,

suku bunga dan tingkat upah terhadap investasi di kota Bogor ?

2. Dari semua variabel- variabel tersebut, variabel mana yang

paling berpengaruh terhadap perkembangan investasi di kota

Bogor ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB), inflasi, suku bunga dan tingkat upah

(8)

commit to user

23

2. Untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh dalam

perkembangan investasi di Kota Bogor.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari adanya penelitian ini adalah :

1. Bagi pemerintah, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

gambaran umum mengenai keadaan investasi di kota Bogor

saat ini.

2. Bagi pembuat kebijakan, diharapkan penelitian ini dapat

menjadi bahan untuk membuat kebijakan dalam pelaksanaan

investasi bagi masyarakat menjadi lebih baik.

3. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan

gambaran umum bagi masyarakat khususnya pengusaha untuk

Gambar

Tabel 1.1 . Realisasi Investasi Kota Bogor Tahun 1990 -2011

Referensi

Dokumen terkait

dasar Indikator Materi pokok Strategi Pembelajaran Alokasi waktu Referensi/ acuan luasi

Maka dari itu dapat dikatakan keberhasilan perusahaan dapat berpengaruh pada budaya organisasi suatu perusahaan dan semua itu juga berpengaruh besar terhadap semangat kerja

pendidikan 37Yo responden menjawab ingin beke{a dan melanjutkan strata dua. Responden kurang berani untuk mengambil resiko memulai sebuah usaha dengan kendala-kendala

Penelitian tindakan kelas ini difokuskan pada peningkatan kemampuan mahasiswa calon guru kimia dalam melakukan Praktikum Kimia Dasar dengan strategi learning cycle

Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau

The students were reportedly enjoy studying in the Monolingual class and support the use of English–only in their English classes for enhancing learning. In spite of their

The aim of this study are to analyze the text of female sexuality articles that realized in the women magazines (i.e. vocabulary, grammar, cohesion and text

Kebiasaan dalam pengelolaan pembuatan kue rumahan di Desa Lampanah memiliki kebiasaan kurang baik, hal ini di sebabkan karena pengelolaan kue rumahan oleh