• Tidak ada hasil yang ditemukan

Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

Disetujui oleh:

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan

Program Studi Sastra Cina Ketua,

(4)

PENGESAHAN

Diterima oleh:

Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk

melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Ilmu Budaya dalam bidang Ilmu Sastra

China pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada :

Hari/Tanggal : Jumat, 27 Juli 2012 Pukul : 12.00 WIB

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Dekan,

Dr. H. Syahron Lubis, M.A NIP. 19511013 197603 1 001

Panitia Ujian

No Nama Tanda Tangan

1. Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A ( )

2. Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si. ( )

3. Dra. Lila Pelita Hati, M.Si. ( )

4. Julina, MTCSOL. ( )

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya

buat ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar

kesarjanaan yang saya peroleh.

Medan, 27 Juli 2012 Penulis,

(6)

ABSTRACT

The title of this study is "Death Ceremony Chinese Communities in the District Berastagi Karo". The authors would like to assess the death ceremonies in the Chinese community in the District Berastagi, Karo from beginning to end, how the rituals of death and meaning of any stage in the ceremony. The author uses the theory of structuralism and functionalism in the study of death rituals in the Chinese community in Berastagi, while the method used is descriptive method with qualitative approach. From the results of this study the authors could find death ceremonies in the Chinese community in the District Berastagi, Karo. Death rituals in the Chinese community in the District Berastagi is a traditional ritual that took place with the intent to show a big respect for the parents who have died. Implementation of the death ceremonies, there are several stages namely; ceremony before entering the crate, in this phase will be prepared of all matters relating to such funerals, wash (cleanse) the body, to clothe the body, preparing the altar (the altar of prayer), fixtures or attributes of death and determine the day put the corpse into the coffin, closing casket, burial or cremation. Entry box and the closing ceremony the coffin, the corpse at this stage will be put in the coffin after the arrival day and time has been specified in advance, if all processes have been completed in this phase is executed then the casket will be closed. After the closing ceremony the coffin, in this stage remains will be buried or cremated. Ceremonies after the burial, the funeral ceremonies at this stage has been completed. Subsequently performed in this phase is the period of mourning for the deceased family. Long period of mourning may last for 7 days, 49 days, 1 year and 3 years. The duration of the mourning period is dependent on the far or close kinship with the deceased.

(7)

PRAKATA

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul ”Upacara Adat

Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo”, ini diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana S–1 pada Departemen Sastra

Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulis mengakui dengan sepenuh hati bahwa penulisan skripsi ini masih jauh

dari kesempurnaan, dan masih banyak memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun

berkat bimbingan dan arahan dari seluruh pihak, kesulitan yang ada dapat diatasi dan

skripsi inipun dapat diselesaikan.

Oleh karena itu dengan penuh keikhlasan hati penulis mengucapkan terima

kasih terutama kepada :

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya dan

Pembantu Dekan (PUDEK) I, II, III, Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. T. Thyrhaya Zein, M.A selaku Ketua Program Studi Sastra China

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nur Cahaya Bangun, M.Si selaku Sekretaris Program Sastra China

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Lila Plita Hati, M.Si sebagai Dosen Pembimbing I, yang dengan

(8)

memberikan pengarahan kepada saya. Dimana beliau telah banyak

mengorbankan waktu dan tenaga dalam perbaikan dan penyempurnaan skripsi

ini.

5. Laoshi Yu Xueling, M.A, selaku Pembimbing II yang telah banyak

memberikan masukan dan waktunya bagi pengerjaan skripsi ini.

6. Dosen-dosen dari Jinan University 暨南大 yang mengajar di Sastra Cina;

Yang Run Zheng M.A, Shao Zhang Chao,M.A, Dr. Zhu Xiao Hong,Ph.D,

Dr. Chen Yi Hua,Ph.D, Yu Xin, M.A, Liu Jin Feng, M.A, Yu Xueling, M.A,

Chen Susu MTCSOL.(谢谢您,老师。我肯定不忘你们!!)

7. Bapak/Ibu Dosen Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara yang telah bersusah payah memberikan ilmu yang dimiliki kepada

penulis selaku mahasiswi Satra Cina (S1) selama masa perkuliahan.

8. Teristimewa penulis ucapkan untuk kedua orang tua saya, Ayah (Ir.

Benyamin Tarigan Silangit) dan Ibu (Ndebbi br Sembiring Kembaren) yang telah mengorbankan segala-galanya. Saya persembahkan skripsi ini

sebagai tanda terima kasih kepada Ayah dan Ibu.

9. Kepada abangku Silangit Tarigan Silangit dan kakakku Apuli br Tarigan

Silangit yang telah memberikan semangat dan dorongan kepadaku untuk

menyelesaikan studi Sastra Cina ini.

10.Kak Yosie, Kak Kori, Kak Tri, Kak Endang selaku karyawan Sastra Cina

yang dengan sabar membantu dalam penyusunan dan pengurusan

(9)

11.Teman-teman S.China stambuk 2008, khususnya buat sahabat-sahabatku;

Mateus Sitepu, Joisefrii Ginting, Dedi A Purba, Syellwem Wilton Sembiring,

Nelli Juita Sijabat, Reni Evaulina Sihaloho, dan teman-teman 08 lainnya yang

tidak bisa disebutkan satu persatu. SUKSES BUAT KITA SEMUA,

SASCHIN 2008 !!!

12.Adik-adik Sastra Cina 2009-2011 yang telah menjalin tali silaturahmi yang

baik selama masa perkuliahan.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menyadari masih belum sempurna,

oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi

kesempurnaan skripsi ini. Penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan dalam bidang Kebudayaan.

Medan, 23 Juli 2012

Penulis

Set Benzen Tarigan S

(10)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

PRAKATA ... iii

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Batasan Masalah ... 4

1.3 Rumusan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Manfaat Teoritis ... 5

1.4.2 Manfaat Praktis ... 6

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN KAJIAN PUSTAKA ... 7

2.1 Konsep ... 7

2.1.1 Kebudayaan ... 8

2.1.2 Masyarakat Tionghoa ... 9

2.1.3 Upacara Adat Kematian ... 11

2.2 Landasan Teori ... 12

2.3. Kajian Pustaka ... 16

(11)

3.1 Metode Penelitian ... 18

3.2 Data dan Sumber Data ... 19

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 20

3.4 Teknik Analisis Data ... 21

3.5 Lokasi Penelitian ... 22

BAB IV GAMBARAN UMUM ... 23

4.1. Gambaran Umum Kecamatan Berastagi ... 23

4.1.1 Letak Geografis Kecamatan Berastagi ... 23

4.1.2 Keadaan Demografi Kecamatan Berastagi ... 25

4.2 MasyarakatTionghoa di Kecamatan Berastagi ... 27

4.2.1 Masuknya Etnis Tionghoa ke Kecamatan Berastagi ... 27

4.2.2 Populasi Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi .... ... 28

4.2.3 Mata Pencaharian ... 28

4.2.4 Kepercayaan ... 29

4.2.5 Suku-suku Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi... ... 29

BAB V PEMBAHASAN ... 30

5.1 Upacara Adat Kematian Masyarakat Tionghoa di Kecamatan Berastagi ... 30

(12)

5.3 Pantangan-pantangan Dalam Upacara Adat Kematian ... 34

5.4 Persiapan Upacara Adat Kematian ... 35

5.5 Mengabarkan Berita Kematian ... 37

5.6 Upacara Sebelum Masuk Peti ... 37

5.7 Upacara Memasukkan Jenazah ke Dalam Peti dan Penutupan Petidan penutupan peti ... 40

5.8 Upacara Pemakaman dan Setelah Pemakaman ... 43

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

6.1 Kesimpulan ... 48

6.2 Saran ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

Referensi

Dokumen terkait

For example, education about dual use issues could be incorporated into the channels through which life scientists already receive exposure to issues of responsible conduct,

Selepas menerima dosier dan yuran permohonan untuk mendaftarkan vaksin, pegawai Unit Kawalan Biologik dan Drug Veterinar yang bertanggungjawab akan menjalankan penilaian

[r]

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa, tingkat kompetensi pedagogik guru dalam pembelajaran bernyanyi di SD Negeri Dabin IV Kecamatan Tegal Barat

Tulisan ini lebih menyoroti fenomena lukisan yang banyak mengambil figur perempuan dalam kajian gender, untuk melihat apakah representasi perempuan dalam lukisan di bak truk

“The launching of the new communication format is intended to enhance public and customer awareness of the variety of Indosat’s products and services as well as the benefits

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai kalor tertinggi pada temperatur karbonisasi 550 o C pada komposisi 75% BK : 15% PP dengan nilai kalor sebesar 7036

anak yang cerdas secara emosional dengan kemampuan mengenali emosi diri,. mengelola emosi, memanfaatkan emosi secara produktif, empati