• Tidak ada hasil yang ditemukan

GEOLOGI DAN ANALISIS MOLUSKA MIKRO DAERAH BANTARGADUNG DAN SEKITARNYA KECAMATAN BANTARGADUNG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GEOLOGI DAN ANALISIS MOLUSKA MIKRO DAERAH BANTARGADUNG DAN SEKITARNYA KECAMATAN BANTARGADUNG, KABUPATEN SUKABUMI, JAWA BARAT"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

GEOLOGI DAN ANALISIS MOLUSKA MIKRO

DAERAH BANTARGADUNG DAN SEKITARNYA

KECAMATAN BANTARGADUNG, KABUPATEN SUKABUMI,

JAWA BARAT

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat menyelesaikan kurikulum sarjana strata satu

di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian,

Institut Teknologi Bandung

Disusun oleh: DINI PARAMITA

12004018

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009

(2)
(3)

iii

SARI

Daerah penelitian terletak di daerah Bantargadung, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dengan luas 20 km2. Secara geografis daerah penelitian terletak pada 683.000 mE - 688.000 mE dan 9.225.000mN – 9.229.000mN pada sistem koordinat UTM dengan menggunakan WGS 84 dan zona 48. Pada daerah penelitian ini tersingkap batuan yang merupakan Formasi Nyalindung berumur Miosen Tengah yang mengandung moluska yang cukup melimpah.

Kondisi morfologi daerah penelitian dikontrol oleh aspek geologi yang ada, dalam hal ini litologi dan struktur geologi. Daerah penelitian dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu Satuan Perbukitan Lipatan dan Satuan Perbukitan Vulkanik. Stratigrafi daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan litostratigrafi tidak resmi, dari tua ke muda yaitu Satuan Batulempung – Batupasir, Satuan Batupasir, dan Satuan Batulempung dari Formasi Nyalindung yang berumur Miosen Tengah diendapkan pada lingkungan intertidal – neritik luar, Satuan Breksi Vulkanik yang berumur Pleistosen, dan Satuan Aluvial. Struktur geologi yang berkembang pada daerah penelitian antara lain berupa lipatan dan sesar naik yang berarah baratlaut – tenggara, dan sesar mendatar mengiri yang berarah timurlaut – baratdaya. Struktur geologi tersebut diperkirakan terjadi akibat aktivitas tektonik Plio-Pleistosen dengan gaya kompresi berarah timurlaut – baratdaya dan utara - selatan.

Dengan mengacu pada kisaran umur dari hasil analisis foraminifera plangton, maka Limacina

(Munthea) aff. bulimoides dapat dianggap memiliki umur N10 (Miosen Tengah), sementara Limacina (Munthea) aff. trochiformis dapat dianggap memiliki umur N13-N14 (Miosen

Tengah). Secara umum, analisis lingkungan pengendapan berdasarkan moluska mikro bentos sesuai dengan hasil analisis berdasarkan foraminifera bentos, yaitu lingkungan pengendapan Satuan Batulempung – Batupasir adalah intertidal – neritik luar dan lingkungan pengendapan Satuan Batulempung adalah neritik tengah – neritik luar ditandai dengan kehadiran moluska mikro Mormula sp., Pitar aff. citrinus,dan Euspira cf. pila.

(4)

iv

Terima kasih kepada:

Kedua orang tua Penulis; Masril Ilyas dan Meirina Mahdalena

Teman-teman GEA 2004; Fanny Artika Sari, Agung Gunawan,

Thomas Cafreza, Ardi Yoga Pradana, Syahrizal, Rahadyan Dhanur,

Jaka Hadinata, Ashri Perdana, Teguh Setiadi, Ryan Surjaudaja,

Farliz Nozanda, Ahmad Ridwan Sigit, Indah Edria Amorita,

Dody Suryadi, Dian Ultra, Paramita Wardhani, Meirina Elvihani,

Rachmat Utomo, Yulaika Hernawati, Daud Yusup Tanghamap,

Perdana Rakhmana, Kurnia Adji, M. Rifki Akbar,

Riky Regandara, A.M. Surya Nugraha, Endo Finaldhi,

Cory Indah Fistria, Andromeda Admiralis, Vivi Machzeri,

Rico Nouel, Grandis Ardhi, Asep Sandra Kusuma,

Windeati Argapadmi, Ginanjar Kusuma Wijaya,

Dadan Perdana Amiarsa, Yudha Irmansyah Siregar,

Nurul Aulia, Ambaria, Adhita Rachmanti,

Johan Adipratama, Kartika Ayuning Tias, Ridwan Permana,

Etikha, Masadhi Praguna, Alfredo Sugiarto, Pratama Akbar,

Rudy Bony F.S., Maranu Ricardo, Rachman Pasadaon,

Muharam Zamzam, Yudha Risnandar, Sapta Lestya D.J.,

Fairuz Fachrurozi, Sirozuddin, Fadly Utama,

Taufan Wiguna, Krishna Rinaldi, Freddy Hutapea,

Arrie Kurniawan, Diki Henriadi, Ivan Kharisma Barus,

Ichsan Nur Hakim, Albertus Ditya.

“Strength does not come from physical capacity. It comes from

an indomitable will”

(Mahatma Gandhi)

“Don’t judge each day by the harvest you reap, but by the seeds

(5)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan yukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “Geologi dan Analisis Moluska Mikro Daerah

Bantargadung dan Sekitarnya, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat”. Sesuai dengan judul tersebut, penulis berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan keilmuan geologi, khususnya di bidang paleontologi dan mikropaleontologi serta dapat membuka cakrawala berpikir baru seputar penelitian yang telah dilakukan.

Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

 Papa, Mama, Nenek, Alm. Datuk, Idang, Adang-Kak Linda, Om-Kak Santi, Melly, Fara dan semua anggota keluarga untuk limpahan kasih sayang, dukungan moral, dan doa yang tak pernah putus-putusnya untuk Penulis selama ini.

 Bapak Aswan dan Bapak Yahdi Zaim, sebagai dosen pembimbing, serta Bapak Yan Rizal dari Laboratorium Paleontologi, yang juga telah turut serta berbagi ilmu pengetahuan kepada Penulis selama proses pengerjaan tugas akhir sampai dengan selesai.

 Bapak Tjipto Rahardjo dan Bapak Khoiril Anwar yang telah memberi izin kepada Penulis untuk dapat melakukan analisis mikropaleontologi di Laboratorium Palinologi serta menggunakan fasilitas yang ada di dalamnya.

 Bapak Dardji Noeradi selaku ketua Program Studi Teknik Geologi.

 Bapak Imam A. Sadisun yang telah menjadi dosen wali Penulis selama menuntut ilmu di Program Studi Teknik Geologi ITB.

 Para dosen penguji sidang sarjana, Bapak Dardji Noeradi, Bapak Eddy A. Subroto, dan Bapak Theopillus Matasak, serta Bapak Budi Brahmantyo selaku ketua sidang.  Seluruh dosen dan karyawan di lingkungan Program Studi Teknik Geologi, Fakultas

Ilmu dan Teknologi Kebumian, ITB.

 Andi Kadir, Ferry Yulian, Astyka, Rizky Rinaldi Wandaru, Erry Haffriandy, Mira Meirawati, Ekaprasetya Yusnikusumah, Eko Putra Widhi, Agus Rahmat dan Idham Andri yang telah sabar dan meluangkan waktu untuk diskusi bersama Penulis, serta M. Syukrillah yang telah bersedia menemani Penulis ke lapangan.

 Teman-teman satu lapangan, Paramita Wardhani, Ahmad Ridwan Sigit, dan Windeati Argapadmi.

(6)

vi  Aditha Rachmanti, Dian Ultra, Ambaria, Yudha Risnandar, dan Dody Suryadi untuk

kesediannya menampung keluh kesah Penulis selama penyelesaian tugas akhir ini.  Dicky Hilmawan untuk doa, semangat, dan motivasi yang telah diberikan selama ini.  Thomas Cafreza, terima kasih untuk peta topografinya.

 Seluruh teman-teman GEA 2004, terima kasih untuk kebersamaan, canda tawa, serta suka dan duka selama hampir lima tahun terakhir ini.

“We are the big family”.

 Teman-teman penghuni kost Cisitu Baru No.7, Wulan Yulia Sari, Apriana Dwiputri, Citra Wahyudi, Elza Fadhila, Frilla Ariani dan Nova Gebria, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

 Bapak Acil, untuk pembuatan sayatan tipis batuannya.

 Mang Idin dan keluarga yang telah menyediakan rumah kontrakan di Sukabumi.  Teman-teman HMTG “GEA” ITB yang selalu memberikan semangat dan acara

jalan-jalannya.

Penulis telah berupaya untuk melakukan penulisan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Semoga penelitian tugas akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Maret 2009

Dini Paramita

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... ii

SARI... iii

KATA PENGANTAR... v

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR FOTO... x

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xii

BAB I PENDAHULUAN... I-1

1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Maksud dan Tujuan... I-1 1.3 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian... I-2 1.4 Kondisi Umum Daerah Penelitian... I-2 1.5 Rumusan Masalah... I-3 1.6 Metode dan Tahapan Penelitian... I-3 1.6.1 Tahap Persiapan... I-4 1.6.2 Tahap Studi Pendahuluan... I-4 1.6.3 Tahap Penelitian Lapangan... I-4 1.6.4 Tahap Analisis dan Pengolahan Data... I-5 1.6.5 tahap Penyusunan Laporan dan Penyajian Data... I-5

BAB II GEOLOGI REGIONAL... II-1

2.1 Fisiorafi Jawa Barat... II-1 2.2 Stratigrafi Jawa Barat... II-2 2.3 Struktur Geologi Jawa Barat... II-5

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN... III-1

3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian... III-1 3.1.1 Penafsiran Kondisi Geomorfologi... III-1 3.1.2 Satuan Geomorfologi Daerah Penelitian... III-3 3.1.2.1 Satuan Perbukitan Lipatan... III-3

(8)

viii 3.1.2.2 Satuan Perbukitan Vulkanik... III-4 3.2 Stratigrafi Daerah Penelitian... III-5 3.2.1 Satuan Batulempung – Batupasir... III-5 3.2.2 Satuan Batupasir... III-8 3.2.3 Satuan Batulempung... III-12 3.2.4 Satuan Breksi Vulkanik... III-15 3.2.5 Satuan Aluvial... III-16 3.2.6 Resume Stratigrafi Daerah Penelitian... III-18 3.3 Struktur Geologi Daerah Penelitian... III-19 3.3.1 Pengamatan Struktur Geologi di Lapangan... III-19 3.3.2 Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi... III-22

BAB IV ANALISIS UMUR DAN LINGKUNGAN PENGENDAPAN

BERDASARKAN MOLUSKA MIKRO... IV-1

4.1 Pembagian Filum Moluska... IV-1 4.2 Preparasi dan Metode Analisis Moluska... IV-2 4.2.1 Preparasi Moluska... IV-2 4.2.2 Metode Analisis Moluska... IV-3 4.3 Pembagian Lingkungan Pengendapan... IV-3 4.4 Penentuan Umur dan LingkunganPengendapan... IV-5 4.4 Moluska pada Daerah Penelitian... IV-5 4.5 Analisis Umur dan Lingkungan Pengendapan Berdasarkan Moluska Mikro... IV-11

BAB V SEJARAH GEOLOGI... V-1 BAB VI KESIMPULAN... VI-1

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Lokasi Daerah Penelitian (Suhardiman, 1996)... I-2 Gambar 2.1 Zona Fisiografi Jawa Barat.

(modifikasi dari van Bemmelen, 1949 oleh Martodjojo, 1984)... II-2 Gambar 2.2 Penampang Stratigrafi Terpulihkan U – S di Jawa Barat.

(Martodjojo, 1984)... II-4 Gambar 2.3 Peta Struktur Jawa Barat. (Baumann, dkk., 1973)... II-6 Gambar 3.1 Interpretasi batuan keras dan lunak berdasarkan citra radar Shuttle Radar

Topographic Mission (SRTM)...

III-2 Gambar 3.2 Peta pola aliran dan tipe genetik sungai daerah penelitian... III-3 Gambar 3.3 Peta struktur geologi pada daerah penelitian... III-19 Gambar 4.1 Pembagian lingkungan laut.

(Tipsword, dkk., 1966 op.cit. Pringgoprawiro, 1999)... IV-4 Gambar 4.2 Pembagian zona transisi – laut terbuka. (Fairbridge dan Bourgeois, 1978). IV-4 Gambar 4.3 Lokasi pengambilan sampel untuk analisis moluska mikro... IV-6 Gambar 4.4 Posisi stratigrafi pengambilan sampel analisis moluska mikro di lintasan

Sungai Cigadung...

(10)

x

DAFTAR FOTO

Foto 3. 1 Satuan Perbukitan Lipatan.

(Foto diambil dari Gunung Gandaria menghadap ke arah selatan)... III-4 Foto 3. 2 Satuan Perbukitan Vulkanik di Gunung Gandaria.

(Foto diambil dari tepi Sungai Cimandiri menghadap ke arah utara)... III-5 Foto 3.3 Singkapan perselingan batulempung – batupasir pada Satuan

Batulempung - Batupasir... III-7 Foto 3.4 Singkapan yang merupakan Satuan Batupasir pada daerah penelitian... III-11 Foto 3.5 Singkapan yang merupakan Satuan Batulempung pada daerah penelitian.... III-14 Foto 3.6 Singkapan yang merupakan Satuan Breksi Volkanik pada daerah

penelitian... III-16 Foto 3.7 Satuan Aluvial pada daerah penelitian... III-17 Foto 3.8 Gejala pensesaran yang teramati di lapangan... III-21 Foto 4.1 Moluska mikro yang terdapat pada Sungai Cimandiri

(Lokasi pengamatan CMD 002)... IV-7 Foto 4.2 Moluska mikro yang terdapat pada Sungai Cimandiri.

(Lokasi pengamatan CMD 005)... IV-8 Foto 4.3 Fosil moluska mikro pada Sungai Cigadung

(lokasi pengamatan CMG 004)... IV-10 Foto 4.4 Fosil moluska mikro pada Sungai Cigadung

(lokasi pengamatan CMG 04A)... IV-10 Foto 4.5 Fosil moluska mikro pada Sungai Cigadung

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kolom stratigrafi umum tidak resmi pada daerah penelitian (tanpa skala). III-18

Tabel 4.1 Kisaran lingkungan pengendapan berdasarkan moluska mikro dan

foraminifera bentos. (Satuan Batulempung-Batupasir, Sungai Cimandiri,

Lokasi pengamatan CMD 002)... IV-12

Tabel 4.2 Kisaran lingkungan pengendapan berdasarkan moluska mikro dan

foraminifera bentos. (Satuan Batulempung-Batupasir, Sungai Cimandiri,

Lokasi pengamatan CMD 005)... IV-12

Tabel 4.3 Kisaran lingkungan pengendapan berdasarkan moluska mikro dan

foraminifera bentos. (Satuan Batulempung, Sungai Cigadung, Lokasi

pengamatan CMG 004)... IV-13

Tabel 4.4 Kisaran lingkungan pengendapan berdasarkan moluska mikro dan

foraminifera bentos. (Satuan Batulempung, Sungai Cigadung, Lokasi

pengamatan CMG 04A)... IV-13

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A : Analisis Petrografi

LAMPIRAN B : Analisis Mikropaleontologi

LAMPIRAN C : Analisis Struktur Geologi

LAMPIRAN DALAM KANTONG

LAMPIRAN D1 : Peta Lintasan dan Lokasi

:

LAMPIRAN D2 : Peta Geomorfologi

LAMPIRAN D3 : Peta Geologi

LAMPIRAN E : Kolom Stratigrafi Lintasan Sungai Cigadung

Gambar

Gambar 1.1  Peta Lokasi Daerah Penelitian (Suhardiman, 1996)...................................
Foto 3. 1  Satuan Perbukitan Lipatan.
Tabel 3.1  Kolom stratigrafi umum tidak resmi pada daerah penelitian (tanpa skala).  III-18  Tabel 4.1  Kisaran lingkungan pengendapan berdasarkan moluska mikro dan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan aspek litostratigrafinya, daerah Hambalang terbagi menjadi lima satuan batuan, dengan urutan dari yang berumur paling tua sampai berumur paling muda yaitu satuan

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka daerah penelitian dapat dibedakan menjadi empat satuan batuan (gambar 5.2), dengan urutan dari tua ke muda: Satuan batulempung

Satuan batuan tersebut berurutan dari tua ke muda yaitu: Satuan Batulempung A, Satuan Batupasir-Batulempung, Satuan Breksi, Satuan Batulempung B, Satuan Batulempung C,

Satuan batuan tidak resmi di daerah penelitian dari tua ke muda yaitu Satuan Batugamping-Batulempung yang disetarakan dengan Formasi Rambatan,

Daerah penelitian merupakan kawasan yang terdiri atas 6 (enam) satuan batuan tidak resmi, dari tua ke muda adalah Satuan Tuf yang disetarakan dengan Formasi Jampang,

Satuan batuan tersebut berurutan dari tua ke muda yaitu: Satuan Kalkarenit – Batulempung (Kalkarenit) yang disetarakan degan Formasi Rambatan, Satuan Batupasir –

Secara stratigrafi, pada daerah penelitian dapat dibagi menjadi tiga satuan batuan dari tua ke muda yaitu Satuan batulempung Balikpapan, merupakan satuan

Secara umum stratigrafi daerah penelitian termasuk dalam Formasi Lati, yang terdiri dari tiga satuan batuan, dari tua ke muda yaitu : Satuan batulempung Lati, Satuan batupasir Lati, dan