9
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hotel
Hotel adalah suatu bentuk bangunan, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menawarkan jasa penginapan kepada siapa saja yang mampu dan bersedia membayar dengan jumlah yang masuk akal untuk mendapatkan layanan dan fasilitas yang disediakan (Mackenzie Chan 2009). Hotel dapat diklasifikasikan berdasarkan lokasi, fungsi, segmen pasar, fasilitas, harga dan grading. Klasifikasi hotel menurut Mackenzie dan Chan (2009), yaitu:
1. Hotel pusat kota
Ciri hotel ini terletak dipusat kota, Jenis hotel ini bisa berupa hotel bisnis, suite, rumah tinggal, ekonomi, skala menengah, sampai hotel mewah.
2. Suburban hotel
Hotel ini memiliki bangunan yang lebih kecil, terletak di pinggiran kota, tetapi tetap memberikan layanan penuh.
3. Hotel Bandar udara
Hotel ini ditujukan khususnya untuk mengakomodasi para pengguna jasa penerbangan. Hotel ini menawarkan gabungan antara fasilitas dan kenyamanan. Hotel ini biasanya menawarkan transportasi dari dan menuju Bandar udara. Berada di sekitar lokasi Bandar udara.
4. Hotel jalan raya
Biasanya hotel jenis ini dibangun di dekat jalan raya di pinggiran kota dan dijadikan tempat persinggahan bagi pengendara mobil. Hoetel ini berukuran
lebih kecil dari hotel kebanyakan dan hanya menyediakan fasilitas standar. Kamar hotel ini biasanya mempunyasi akses langsung ke tempat parkir kendaraan.
5. Hotel konvensi
Hotel ini dapat memiliki 2000 kamar atau lebih. Disamping akomodasi, hotel ini menyediakan ruang pertemuan dan ruang serba guna yang luas untuk menggelar konvensi, ada tempat perjamuan di dalam dan di sekitar kompleks hotel. Kebanyakan dari hotel ini menyediakan layanan binatu, pusat bisnis, layanan antar-jemput bandara, dan layanan kamar 24 jam.
6. Hotel komersil
Hotel ini berada di daerah pusat kota. Mereka cenderung lebih kecil dari hotel konvensi. Ruang pertemuan dan ruang serba guna yang lebih kecil.
7. Hotel resort
Adalah hotel yang dibangun di lokasi wisata atau di lokasi yang memiliki daya tarik wisata, seperti pantai dan pegunungan. Hotel ini menyediakan pelayanan ekstra untuk tamu hotel yang biasanya berkunjung untuk keperluan rekreasi. 8. Hotel casino
Hotel ini memiliki operasi perjudian yang merupakan pusat pendapatan utama. Mereka juga menyediakan live entertainment. Berbagai macam fasilitas mewah, termasuk pelayanan hotel yang baik dan suasana makan yang casual dan pusat perbelanjaan yang biasanya tersedia di situs hotel.
9. Hotel all-suite
Kamar pada hotel ini lebih besar dari kamar hotel kebanyakan, dengan area tidur, bersantai dan ruangan kerja yang terpisah. Ruang tamu dan kamar tidur
biasanya dalam ruang terpisah. Hotel jenis ini dapat ditemukan di beberapa lokasi seperti di pusat kota, pinggiran kota hingga di perumahan.
10.Hotel konversi bersejarah
Bangunan dari hotel ini memiliki makna bersejarah. Mereka telah dikonversi menjadi perusahaan penginapan dengan retensi karakter bersejarah mereka. 11.Hotel bed & breakfast
Hotel jenis ini juga sering disebut guest house, memiliki konsep tempat menginap untuk semalam berupa rumah. Yang ingin ditawarkan oleh hotel jenis ini adalah suasana seperti di rumah sendiri. Pemilik atau pengurus yang tinggal di sekitar hotel hanya menyediakan tempat menginap yang bersih dan sarapan. 12.Boutique hotels
Hotel jenis ini biasa juga dikenal dengan nama “design hotels” atau “lifestyle hotels”. Hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang berbeda dengan hotel besar lainnya. Boutique hotels memiliki arsitektur unik, gaya, ukuran dan dekorasi yang berbeda.
13.Extended-stay hotels
Hotel ini melayani tamu yang tinggal untuk periode yang lama. Mereka biasanya menawarkan fasilitas dapur lengkap, layanan belanja, layanan bisnis dan layanan rumah tangga yang terbatas.
2.2 Analisis regresi
Menurut Walpole (1995), Regresi umumnya membicarakan masalah pendugaan atau peramaln nilai peubah tak bebas Y berdasarkan peubah bebas X yang diketahui nilainya dan menghasilkan sebaran nilai yang kemudian ditebarkan atau dipoltkan dan menghasilkan apa yang disebut diagram pencar terlihat bahwa
titik-titiknya mengikuti sebuah garis lurus, menunjukkan bahwa kedua peubah tersebut saling berhubungan secara linear.
(Gujarati, 2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel yang disebut sebagai variabel yang diterangkan (the explained variable) dengan satu atau dua variabel yang menerangkan (the explanatory variable). Variabel yang mempengaruhi sering disebut variabel bebas, variabel independen atau variabel penjelas. Variabel yang dipengaruhi sering disebut dengan variabel terikat atau variabel dependen.
(X. Yan & X. G. Su, 2009) Ada tiga jenis regresi. Yang pertama adalah regresi linier sederhana. Regresi linear sederhana adalah untuk memodelkan hubungan linier antara dua variabel. Salah satunya adalah variabel dependen y dan lainnya adalah variabel independen x. Model regresi yang sederhana sering ditulis sebagai bentuk berikut:
y = β0 + β1x + ε
di mana y adalah variabel dependen, β0 adalah intersep y, β1 adalah gradien atau kemiringan garis regresi, x adalah variabel independen, dan ε adalah random error. Hal ini biasanya diasumsikan bahwa ε biasanya didistribusikan dengan E (ε) = 0 dan varians konstan Var (ε) = σ2 dalam regresi linier sederhana.
Tipe kedua regresi adalah regresi linier berganda yang merupakan model regresi linear dengan satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Regresi linier berganda mengasumsikan bahwa variabel respon adalah fungsi linear dari parameter model dan ada lebih dari satu variabel independen dalam model. Bentuk umum dari model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
dimana y adalah variabel dependen, β0, β1, β2, · · ·, βn adalah koefisien regresi, dan x1, x2, · · ·, xn adalah variabel independen dalam model.
Jenis ketiga adalah regresi regresi nonlinear, yang mengasumsikan bahwa hubungan antara variabel independen dan variabel dependen tidak linear dalam parameter regresi. Contoh model regresi nonlinear (growth model) dapat ditulis sebagai:
y = α /(1 + eβt)+ ε
di mana y adalah pertumbuhan organisme tertentu sebagai fungsi waktu t, α dan β adalah parameter model, dan ε adalah random error.
2.3 Regresi Linier Ganda
Regresi linier berganda merupakan model regresi linear dengan satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Regresi linier berganda mengasumsikan bahwa variabel respon adalah fungsi linear dari parameter model dan ada lebih dari satu variabel independen dalam model. Bentuk umum dari model regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
y = β0 + β1x1 + ··· + βnxn + ε (2.1)
dimana y adalah variabel dependen, β0, β1, β2, · · ·, βn adalah koefisien regresi, dan x1, x2, · · ·, xn adalah variabel independen dalam model (X. Yan & X. G. Su, 2009).
Notasi matriks regresi linier berganda adalah sebagai berikut.
(2.2)
Dimana:
y = vektor variabel respon.
X = matriks (n * k) variabel – variabel independent
= vektor koefisien-koefisien regresi.
didapat dari persamaan:
= vektor residual
Teorema 1
Vektor sisaan e, suatu penduga terhadap vektor acak
ε
, dapat dituliskan sebagaiβ
X
y
e
=
−
ˆ
. Dengan demikiane
′
e
=
(y
−
X
β
ˆ
)
′
(y
−
X
β
ˆ
)
, dan bila dijabarkan akan diperoleh)
β
X
(y
)
β
X
(y
e
e
′
=
−
ˆ
′
−
ˆ
β
X
X
β
y
X
β
β
X
y
y
y
′
−
′
ˆ
−
ˆ
′
′
+
ˆ
′
′
ˆ
=
. (2.3)Karena
β
ˆ
′
X
′
y
adalah matriks yang berukuran1×
1
makaβ
ˆ
′
X
′
y
=
(
β
ˆ
′
X
′
y)'
=
y
′
X
β
ˆ
. Dengan mensubtitusikan hasil ini pada persamaan ((2.3) akan diperolehβ
X)
X
(
β
β
X
y
2
y
y
e
e
′
=
′
−
′
ˆ
+
ˆ
′
′
ˆ
β
X)
X
(
β
β
)
y
X
2(
y
y
e
e
′
=
′
−
′
′
ˆ
+
ˆ
′
′
ˆ
(2.4)Untuk memperoleh nilai dugaan
β
ˆ
yang meminimumkan e′e, maka persamaan (2.4) diturunkan masing-masing terhadapβ
ˆ
=
(
β
ˆ
0,
β
ˆ
1,
β
ˆ
2,
Λ
,
β
ˆ
k)
.β X) X ( β X) X ( ) y X 2( β e e =− ′ ′+ ′ + ′ ′ ∂ ′ ∂ ˆ ˆ ˆ
β
X)
X
(
)
y
X
2(
′
′
+
2
′
ˆ
−
=
Dengan mengambil 0 β e e = ∂ ′ ∂ ˆ akan diperoleh0
β
X)
X
(
)
y
X
2(
′
′
+
′
=
−
2
ˆ
(2.5) atauy
X
β
X)
X
(
′
ˆ
=
′
.Jika kedua ruas dikalikan dengan
(
X
′
X
)
−1 akan diperolehy
X
X
X
β
X
X
X
X
′
)
−(
′
)
ˆ
=
(
′
)
′
(
1 .y
X
X
X
β
ˆ
=
(
′
)
−1′
. (2.6) 2.3.1 Pengujian parameterPengujian parameter digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara variabel respon(dependen) dan variabel bebas(independen). Uji parameter dalam regresi linier berganda terdapat dua pengujian yaitu pengujian koefisien regresi secara bersama-sama dan pengujian koefisien regresi parsial.
a. Uji hipotesis keseluruhan koefisien regresi secara bersama-sama
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi model regresi atau tidak. Proses pengujian dapat dilakukan dengan pendekatan analisis variansi (Qudratullah, 2013)
H1 : minimal ada satu (k = 0,1,2,…p)
statistik uji :
Apabila Fhitung> Fα (k, n-k-1) dengan k adalah parameter maka H0 ditolak pada tingkat signifikansi α. Artinya paling sedikit ada satu βk yang tidak sama dengan nol.
Tabel 2.1 Analysis Of Variance (ANOVA)
Sumber Degrees of freedom (Df) Sum of Square Mean Square F-Statistic p-value Regresi K SSR MSR MSR/MSE P(Fk,n−k−1 > F)
Residual n-k-1 SSE MSE
Total n-1 SST
Pengambilan keputusan juga dapat melalui p-value dimana H0 ditolak jika p-value < α.
b. Uji hipotesis parsial untuk tiap koefisien regresi
Uji parsial tiap koefisien regresi bertujuan untuk menguji kesignifikanan sebuah parameter. Hipotesis uji parsial adalah:
H0 : βk = 0
H1 : βk ≠ 0
Statistik uji
2.4Heteroscedastic Models
Salah satu asumsi yang berlaku dalam pemodelan dengan menggunakan regresi adalah variance error untuk semua pengamatan harus konstan. Asumsi ini disebut dengan asumsi homoskedastisitas (Chatterjee and Hadi, 2006). Jika variance error tidak konstan di semua pengamatan maka hal ini disebut dengan heteroskedastisitas. Identifikasi awal untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan grafik atau plot antara error standardisasi (standardized residual) dengan masing-masing variabel bebas. Jika plot tersebut membentuk pola-pola tertentu maka dapat dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Beberapa contoh plot dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Contoh Pola Data yang Mengandung Heteroskedastisitas
Ada beberapa alasan terjadinya heteroskedastisitas. Alasan-alasan tersebut adalah sebagai berikut (Xin Yan and Xiao Gang Su, 2009).
1. Variabel respon dapat berubah nilainya menurut nilai-nilai satu atau lebih variabel bebas. Hal ini menyebabkan error tidak konstan untuk semua pengamatan.
2. Untuk meningkatkan teknik pengumpulan data, peneliti lebih memilih mengurangi keragaman dan melakukan lebih sedikit kesalahan.
3. Pengamatan-pengamatan outlier sangat berbeda dalam hal hubungannya dengan pengamatan-pengamatan yang lain.
4. Dihilangkannya variabel-variabel penting dari model.
Konsekuensi heteroskedastisitas adalah sebagai berikut.
1. Penduga kuadrat terkecil (ordinary least square) dan prediksi regresi tetap tak bias dan konsisten.
2. Penduga kuadrat terkecil menjadi tidak efisien. 3. Hasil uji t dan F menjadi tidak valid.
Identifikasi awal yang dilakukan dapat berbeda pada masing-masing individu. Oleh karena itu identifikasi awal harus dilanjutkan dengan uji statistik yang menunjukkan adanya heterokedastisitas. Ada beberapa uji statistik yang dapat dilakukan, misalnya uji Breusch-Pagan.
Uji Breusch-Pagan merupakan suatu uji yang mengasumsikan error independen dan berdistribusi normal. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut.
(2.7)
SSR* merupakan jumlah kuadrat regresi ketika meregresikan residual kuadrat dengan variabel-variabel bebas dan SSE merupak jumlah kuadrat error ketika meregresikan variabel respon dengan variabel-variabel bebas.
2.5 Weighted Least Squares
Penggunaan metode analisis regresi untuk membentuk model regresi didasari oleh asumsi error atau residual yang bersifat identik, independen, dan berdistribusi normal, dengan mean bernilai nol dan va-riansi bernilai tertentu, yaitu σ2; dinotasikan εi ~ iidn(0, σ2). Pada Teorema 1 diketahui bahwa untuk penaksiran parameter koefisien regresi digunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square, disingkat OLS). Penduga koefisien regresi yang diperoleh dengan cara OLS dapat dilihat juga pada Persamaan (2.6). Jika plot residual terhadap masing-masing variable bebas membentuk titik-titik yang tidak random, tetapi membentuk pola, misal berbentuk corong atau bando lengkung, ini menunjukkan asumsi identik tidak terpenuhi. Kondisi ini dinamai juga heteroskedastisitas (lawannya adalah homoskedastisitas). Metode penaksiran parameter yang sesuai adalah kuadrat terkecil terboboti (Weighted Least Square, disingkat WLS).
Model regresi WLS sama seperti model regresi OLS, yaitu pada persamaan (2.1). Perbedaannya terletak pada penduga koefisien regresi. Penduga koefisien regresi OLS dapat dilihat pada persamaan (2.8).
Pada Persamaan (2.8) terdapat W yang berperan sebagai matriks bobot, yang bentuknya dapat dilihat sebagai berikut (Kutner et al, 2005).
w1,w2,…wn, merupakan bobot yang diperoleh dari persamaan (2.9)
(2.9)
ŷ merupakan nilai dugaan untuk variable respon yang diperoleh setelah
meregresikan absolut residual dengan variabel - variabel bebas. Sedangkan nilai residual diperoleh dengan cara mengurangkan y dan ŷ yang didapat setelah meregresikan y dengan variabel - variabel bebas
2.6 Software Engineering
Dalam rangka membangun perangkat lunak yang siap untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (Pressman 2010):
• Ketika sebuah aplikasi baru atau sistem embedded akan dibangun, banyak saran dan pendapat yang perlu diperhatikan. Hal ini bertujuan untuk memahami masalah sebelum solusi perangkat lunak yang dikembangkan.
• Teknologi informasi yang diminta oleh individu, bisnis, dan pemerintah tumbuh semakin kompleks setiap tahun. Kompleksitas dari sistem berbasis komputer menuntut perhatian terhadap interaksi dari semua elemen sistem. Oleh karena itu desain sistem menjadi hal yang penting.
• Individu, bisnis, dan pemerintah semakin bergantung pada perangkat lunak untuk keputusan strategis dan taktis. Oleh karena itu perangkat lunak harus menunjukkan kualitas tinggi.
• Software harus bersifat maintainable.
Sebuah kerangka proses generik untuk rekayasa perangkat lunak meliputi lima kegiatan:
1. Communication, Sebelum pekerjaan teknis dimulai, sangat penting
untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tujuan dan membantu mendefinisikan fitur perangkat lunak dan fungsi.
2. Planning, rekayasa perangkat lunak bekerja dengan menjelaskan
tugas-tugas teknis yang akan dilakukan, risiko yang mungkin terjadi, sumber daya yang akan dibutuhkan, produk pekerjaan yang harus diproduksi, dan jadwal kerja
3. Modeling, software engineer menciptakan model untuk lebih memahami
persyaratan perangkat lunak dan desain yang akan memenuhi persyaratan.
4. Construction, Kegiatan ini menggabungkan pembuatan kode (baik
manual atau otomatis) dan melakukan pengujian yang dibutuhkan untuk mengungkap kesalahan dalam kode.
5. Deployment, Perangkat lunak dikirimkan ke pelanggan, pelanggan akan
melakukan evaluasi produk dan memberikan feedback berdasarkan hasil evaluasi.
2.6.1 Process Models A. The Waterfall Model
The waterfall model, disebut juga classic life cycle, menunjukkan kesistematisan, pendekatan sekuensial untuk pengembangan perangkat lunak yang diawali dengan spesifikasi persyaratan dan berkembang melalui perencanaan, pemodelan, konstruksi, dan penyebaran, yang berpuncak pada dukungan yang berkelanjutan dari hsail perangkat lunak (Pressman, 2010).
Gambar 2.2 The Waterfall Model Sumber gambar(pressman, 2010)
Gambar 2.3 The V-Model Sumber gambar (Pressman, 2010)
B. Incremental Process Models
The incremental model menggabungkan unsur linear dan proses paralel arus. The incremental model menerapkan urutan linear secara bergiliran seiring waktu. Setiap urutan linier menghasilkan penyampaian "increments" dari perangkat lunak dengan cara yang mirip dengan increments yang dihasilkan oleh aliran proses evolusi.
Gambar 2.4 The Incremental Models Sumber gambar (pressman, 2010) C. Evolutionary Process Models
Evolutionary models adalah model yang berulang. Mereka dicirikan dalam suatu cara yang memungkinkan Anda untuk mengembangkan versi semakin lebih lengkap dari perangkat lunak. Ada dua jenis Evolutionary models yang biasa digunakan.
1. The prototyping paradigm 2. The Spiral Model
Prototyping
Gambar 2.5 The prototyping paradigm Sumber gambar (pressman, 2010) The Spiral Model
Gambar 2.6 The Spiral Model Sumber gambar (pressman, 2010)
2.7 Unified Modeling Language
The Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa pemodelan standar untuk pengembangan perangkat lunak dan system. Sebuah bahasa pemodelan dapat terdiri dari pseudo-code, kode aktual, gambar, diagram, atau deskripsi. Sejak diperkenalkan tahun 1997, Unified Modeling Language telah merevolusi pengembangan perangkat lunak.
Setiap pendekatan untuk pemodelan memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda, namun UML memiliki enam keuntungan utama:
1.Bahasa formal 2.Ringkas
Seluruh bahasa terdiri dari notasi yang sederhana dan mudah. 3.Komprehensif
menggambarkan semua aspek penting dari sebuah sistem. 4.Scaleable
UML dapat menangani proyek-proyek menangani proyek-proyek sistem pemodelan mulai dari yang kecil sampai yang besar.
5.UML adalah puncak dari praktek-praktek terbaik dalam object-orinted selama 15 tahun terakhir.
6.UML adalah standar
UML memiliki berbagai jenis diagram dan sebagainya guna mendukung terciptanya banyak berbagai jenis model sistem. Terdapat use case modeling, activity diagram, class diagram dan sequence diagram yang dapat mewakili suatu sistem.
2.7.1 Use Case Modeling
Use case adalah cara untuk menggambarkan fungsionalitas sistem dan persyaratan dalam UML. Diagram use case terdiri dari potongan-potongan yang bernama fungsi (use cases), orang-orang atau hal-hal memanggil fungsi (aktor), dan mungkin unsur-unsur yang bertanggung jawab untuk implementasi use cases (subjek).
1. Use case diagram
Use case diagram menggambarkan interaksi antara sistem, eksternal sistem dan pengguna. Bagian-bagian dari use case diagram :
a) Use case
Use case merupakan identifikasi dari model dan penggambaran fungsi sistem. Sebuah use case di UML digambarkan sebagai oval dengan nama yang menggambarkan interaksi yang mewakili.
b) Actor
Sebuah use case harus dimulai oleh seseorang atau sesuatu di luar lingkup use case tersebut. Pihak yang berkepentingan ini disebut aktor. aktor tidak terbatas sebagai manusia, sistem eksternal atau unsur luar use case dapat memicu use case (atau menjadi penerima hasil use case). Actor digambarkan dalam bentuk stick figure dengan label peran actor tersebut dalam sistem. c) Associations
hubungan dari dua symbol dalam use case diagram yang digambarkan dalam bentuk garis.
Gambar 2.7. Contoh Use Case Diagram Sumber gambar (Pilone Pitman, 2005)
1. Use Case Narrative adalah bagian dari use case modeling yang berisi rincian dari setiap event dan menerangkan bagaimana user berinteraksi dengan sistem selama event terjadi.
2.7.2 Activity Diagram
Activity diagram digunakan untuk menggambarkan proses dari aktivitas dalam suatu sistem. Activity diagram fleksibel, dapat digunakan selama analisis dan desain (Whitten dan Bentley, 2007). Terdapat beberapa notasi yang terlibat dalam activity diagram, diantaranya dapat dilihat pada Tabel 2.2
Tabel 2.2. Notasi-Notasi Activity Diagram
Notasi Keterangan
Initial Node
Notasi ini menggambarkan awal proses dari activity diagram
Actions
Notasi ini menggambarkan sebuah aktivitas yang
jika disusun secara keseluruhan akan
menggambarkan keseluruhan aktivitas dalam activity diagram.
Flow
Notasi ini menggambarkan jalannya aktivitas dalam activity diagram.
Notasi ini menggambarkan keadaan bersyarat, yaitu decision dan merge.
1. Decision
Satu aliran akan masuk ke dalam decision dan menghasilkan dua atau lebih aliran lainnya yang merupakan hasil pilihan dari kondisi
Decision/Merge
yang ada.
2. Merge
Dua atau lebih aliran hasil dari decision akan
masuk ke dalam merge dan
menggabungkannya menjadi satu aliran.
Activity Final
Notasi ini menggambarkan akhir proses dari activity diagram
Gambar 2.8. Contoh Activity Diagram Sumber gambar (Whitten dan Bentley, 2007)
2.7.3 Class Diagram
Class diagram adalah grafik struktur objek statis dari sistem dimana kelas objek menunjukkan bahwa sistem terdiri dari hubungan antar kelas objek. Pada sebuah kelas objek terdiri dari tiga elemen yaitu nama class, attribute, dan method. Attribute merupakan karakteristik dari suatu objek kelas dan method merupakan operasi/fungsi yang dapat dilakukan oleh kelas objek tersebut. Pada elemen attribute dan method ada tiga visibility yang digunakan yakni public (+), private (-), dan protect (#). Visibility public menunjukkan attribute atau method dapat dipanggil
oleh kelas objek yang lain. Visibility private menunjukkan attribute atau method hanya dapat dipanggil oleh class objek yang bersangkutan, sedangkan visibility protect menunjukkan hanya dapat dipanggil oleh class objek yang bersangkutan dan anak class objek yang mewarisinya.
Terdapat keterikatan relasi, antara lain (Connolly & Begg, 2010): Relasi One-to-One (1:1)
Hubungan antara entitas yang paling banyak berpasangan dengan satu entitas saja. Relasi One-to-Many (1:*)
Hubungan antar entitas di mana satu entitas dapat berhubungan dengan banyak entitas lainnya. Contohnya entitas A dapat berhubungan banyak dengan entitas B tetapi entitas B hanya dapat berhubungan dengan entitas A.
Relasi Many-to-Many (*:*)
Hubungan antar entitas di mana entitas C dapat berhubungan banyak dengan entitas D dan entitas D dapat berhubungan banyak dengan entitas C.
Gambar 2.9. Contoh Class Diagram Sumber: (Whitten dan Bentley, 2007)
2.7.4 Sequence Diagram
Sequence diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem pada use case. Berikut adalah Tabel 2.3. yang menunjukkan notasi notasi yang ada dalam sequence diagram.
Tabel 2.3. Notasi-notasi Sequence Diagram
Nama Notasi Fungsi
1. Actor Sesuatu yang berinteraksi
dengan sistem.
2. System Digambarkan dengan kotak
yang berisikan nama
sistemnya. Tanda titik dua
menunjukkan urutan
pengerjaan pada sistem.
3. Lifelines
|
|
|
|
Garis vertical putus-putus yang memanjang ke bawah dari notasi aktor dan notasi sistem, yang menunjukkan urutan kehidupan sistem.
4. Activation Bar Bar/batang yang melewati
jalur hidup yang menunjukkan periode waktu ketika peserta aktif dalam interaksi.
5. Input Message Digambarkan dengan anak
panah dari aktor menuju sistem yang menunjukkan adanya pesan/operasi yang masuk ke sistem.
6. Output Message Digambarkan dengan anak
panah putus-putus dari sistem ke aktor yang menunjukkan message input telah dikerjakan pada sistem.
7. Receiver Actor Aktor lain atau sistem
eksternal yang menerima pesan dari sistem utama.
8. Frame Kotak yang menyertakan satu
atau lebih pesan untuk membagi-bagi dari sebuah urutan fragmen. Didalam kotak tersebut terdapat
fragmen opsional yang
ditunjukkan dalam tanda kurung siku.
Gambar 2.10. Contoh Sequence Diagram Sumber: (Whitten dan Bentley, 2007) 2.8 Bahasa Pemrograman R
R adalah bahasa pemrograman untuk memanipulasi data statistik dan analisis. Hal ini terinspirasi dan sebagian besar kompatibel dengan bahasa statistic S yang dikembangkan oleh AT & T. Nama S, untuk statistik, adalah sebuah referensi terhadap bahasa pemrograman lain dengan nama satu huruf dikembangkan di AT & T yaitu bahasa C yang terkenal. S kemudian dijual kepada sebuah perusahaan kecil, yang menambahkan antarmuka pengguna grafis (GUI) dan diberi nama S-Plus. R saat ini menjadi lebih populer dari S atau S-Plus, baik karena gratis dan karena lebih banyak orang yang memberikan kontribusinya. R kadang-kadang disebut GNU S, untuk mencerminkan sifat open source. (Proyek GNU adalah kumpulan utama dari perangkat lunak open source.)
R merupakan bagian dari proyek GNU. Kode sumbernya tersedia secara bebas di bawah Lisensi Publik Umum GNU, dan versi biner perkompilasinya tersedia untuk berbagai system operasi. R menggunakan antarmuka berbasis perintah, walau beberapa antarmuka pengguna grafik juga tersedia (Matloff 2011).
Keunggulan bahasa R:
• Bahasa R kini menjadi standar de facto diantara statistikawan untuk pengembangan perangkat lunak statistika, serta digunakan secara luas untuk pengembangan perangkat lunak statistika dan analisis data.
• R sebanding, bahkan lebih unggul dari produk komersial dalam hal variasi operasi yang tersedia,kemampuan tata bahasa, grafis, dan sebagainya.
• R tersedia untuk system operasi Windows, Linux, dan Mac.
• Selain menyediakan operasi statistik, R adalah bahasa pemrograman untuk tujuan umum, sehingga Anda dapat menggunakannya untuk mengotomatisasi analisis dan membuat fungsi baru yang memperpanjang fitur bahasa yang ada.
• R menggabungkan fitur yang ditemukan pada object-oriented dan fungsi bahasa pemrograman.
• Karena R adalah perangkat lunak open source, sangat mudah untuk mendapatkan bantuan dari komunitas pengguna. Juga, banyak fungsi baru yang disumbangkan oleh pengguna.
Fitur-fitur statistika yang terdapat pada R antara lain:
• Linear dan nonlinear modeling
• Uji statistik klasik
• Analisis deret waktu
• Klasifikasi
• Klasterisasi
Berikut ini adalah beberapa Graphical User Interface yang mendukung R :
• RGUI
• Tinn-R
• Java Gui for R
• Deducer
• Rattle GUI
• RStudio 2.9 Java
Java dikembangkan oleh James Gosling, Patrick Naughton, Chris Warth, Ed Frank, dan Mike Sheridan di Sun Microsystems, Inc pada tahun 1991. Butuh waktu 18 bulan untuk mengembangkan versi pertamanya. Bahasa ini pada awalnya disebut "Oak," namun kemudian diganti "Java" pada tahun 1995. Pada penerapan awal Oak tahun 1992 sampai diluncurkan Java kepada public tahun 1995, telah banyak pihak yang berkontribusi pada desain dan evolusi bahasa java, Bill Joy, Arthur van Hoff, Jonathan Payne, Frank Yellin, dan Tim Lindholm adalah contributor penting dalam pengembangan prototipe asli.(Herbert Schlidt, 2007)
Perkembangan Java yang sangat pesat dan penerimaannya di kalangan pengguna dapat dijejak dari karakteristik perancangannya, khususnya dari janji pengembangan Java bahwa begitu anda menciptakan suatu program, maka anda bias menjalankannya dimana saja. Seperti yang dikutip dari Sun, JAVA is simple, object-oriented, distriuted,interpreted, robust, secure, architecture neutral, high performance, multithread, and dynamic.(Sianipar, 2013)
Java applets, applets adalah program spesial java yang didisain khusus untuk menghubungkan dengan internet, dan otomatis di eksekusi oleh web browser yang mendukung Java.
Security, Java sudah dapat membuat system keamanan dengan mengikat applet dengan Java itu sendiri, dan tidak memungkinkan untuk mengakses bagian lain dari computer.
Portability, portability adalah aspek utama dalam internet, karena terdapat banyak computer dan sistem operasi yang terhubung. Jika program java ingin diakses secara virtual oleh computer lain yang terhubung oleh internet, maka dibutuhkan cara untuk memungkinkan program dijalankan dalam system yang berbeda.
2.9.1 Netbeans
NetBeans merupakan sebuah proyek open source yang sukses dengan pengguna yang sangat luas, komunitas yang terus tumbuh, dan memiliki hampir 100 mitra (dan terus bertambah!). Sun Microsystems mendirikan proyek open source NetBeans pada bulan Juni 2000 dan terus menjadi sponsor utama. Saat ini terdapat dua produk : NetBeans IDE dan NetBeans Platform (anonim, 2013 ).
NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan - sebuah kakas untuk pemrogram menulis, mengompilasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program. Netbeans IDE ditulis dalam Java - namun dapat mendukung bahasa pemrograman lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas Netbeans IDE. Netbeans IDE adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.
Tersedia juga NetBeans Platform; sebuah fondasi yang modular dan dapat diperluas yang dapat digunakan sebagai perangkat lunak dasar untuk membuat
aplikasi desktop yang besar. Mitra ISV menyediakan plug-in bernilai tambah yang dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam Platform dan dapat juga digunakan untuk membuat kakas dan solusi sendiri.
Kedua produk ini adalah kode terbuka (open source) dan bebas (free) untuk penggunaan komersial dan non komersial. Kode sumber tersedia untuk guna ulang dengan lisensi Common Development and Distribution License (CDDL) (anonim, 2013).