ALGORITMA SEMUT UNTUK MENCARI JALUR TERPENDEK
YAAYU
060803040
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012
ALGORITMA SEMUT UNTUK MENCARI JALUR TERPENDEK
SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains
YAAYU
060803040
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : ALGORITMA SEMUT UNTUK MENCARI JALUR
TERPENDEK
Kategori : SKRIPSI
Nama : YAAYU
Nomor Induk Mahasiswa : 060803040
Program Studi : SARJANA (S!) MATEMATIKA
Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dituliskan di
Medan, 27 Juni 2012
Komisi Pembimbing :
Pembimbing 2 Pembimbing 1
Dra. Elly Rosmaini, M.Si Drs. James P. Marbun, M.Kom
NIP. 19600520 198503 2 002 NIP. 19580611 198603 1 002
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Prof. Dr. Tulus, M.Si
PERNYATAAN
ALGORITMA SEMUT UNTUK MENCARI JALUR TERPENDEK
SKRIPSI
Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan, 27 Juni 2012
YAAYU 060803040
PENGHARGAAN
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpahan karunia-Nya kertas kajian ini mampu diselesaikan dalam yang telah ditetapkan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Drs. James P. Marbun, M.Kom. dan Dra. Elly Rosmaini, M.Si. selaku pembimbing pada penyelesaian skripsi ini yang telah memberikan panduan dan penuh keprcayaan kepada saya untuk menyempurnakan kajian ini. Panduan ringkas dan padat serta profesional telah diberikan kepada saya agar penulis dapat menyelesaikan tugas ini. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada ketua dan sekretaris Departemen Prof. Dr. Tulus, M.Si. dan Dra. Mardiningsih M.Si., Bapak dan Ibu Dosen di Departemen Matematika FMIPA USU dan Staf Administrasi Departemen Matematika FMIPA USU. Penulis mengucapkan terima kasih terkhusus kepada kedua orangtua tercinta, Alm. Ayahanda Hadi Wasito dan Ibunda Latifa atas do’a, kasih sayang, keprcayaan serta dukungan moril maupun materil yang menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi penulis untuk tetap semangat dalam perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada adik-adik penulis Nur Laila, Wijannatun dan Nurjannah atas do’a dan dukungannya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada sahabat-sahabat penulis (Ade Junita Parinduri, Laila Syafitri, Siti Sahara, Misna Wati, Novi Juanda Lubis, M. Haikal dan Rini Andria Ningsih) buat persahabatan, kebersamaan, dukungan, dan motivasinya bagi penulis selama perkuliahan dan penulisan skripsi ini. Pehulis juga mengucapkan terima kasih kepada Abang dan Kakak senior atas nasehat, motivasi dan bantuannya selama perkuliahan serta dalam penyusunan skripsi ini dan juga kepada adik-adik junior yang telah membantu dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan kepada penulis.
ABSTRAK
Secara umum, pencarian jalur terpendek dapat dibagi menjadi dua metode yaitu metode konvensional dan metode heuristik. Metode konvensional cenderung lebih mudah dipahami daripada metode heuristik, tetapi metode heuristik lebih variatif dan waktu perhitungan yang diperlukan lebih singkat. Pada metode heuristik terdapat beberapa algoritma, salah satunya algoritma semut. Algoritma semut adalah algoritma yang diadopsi dari perilaku koloni semut. Secara alamiah koloni semut mampu menemukan jalur terpendek dalam perjalanan dari sarang menuju sumber makanan berdasarkan jejak kaki pada jalur yang telah dilaluinya. Semakin banyak semut yang melewati suatu jalur, maka akan semakin jelas bekas jejak kakinya. Algoritma semut tepat digunakan untuk diterapkan dalam penyelesaian masalah optimasi, salah satunya adalah untuk menentukan jalur terpendek.
ANT ALGORITHM FOR FIND THE SHORTEST PATH
ABSTRACT
In general, the search for the shortest path can be divided into two methods, namely conventional methods and heuristic methods. Conventional methods tend to be more easily understood than the heuristic method, but more varied and heuristic methods the computation time required is shorter. In the heuristic method, there are several algorithms, one of which ant algorithms. Ant algorithm is an algorithm that was adopted from the behavior of ant colonies. Ant colonies naturally able to find the shortest path on the way from nest to food sources based on a path of footprints that have been passed. The more ants that pass through a lane, it will be more clearly ex-footprint. Ant algorithm is used to apply the proper completion of the optimization problem, one of which is to determine the shortest path.
DAFTAR ISI Halaman Persetujuan ii Pernyataan iii Penghargaan iv Abstrak v Abstract vi
Daftar Isi vii
Daftar Tabel viii
Daftar Gambar x Bab 1 Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Perumusan Masalah 3 1.3 Pembatasan Masalah 3 1.4 Tinjauan Pustaka 4 1.5 Tujuan Penelitian 7 1.6 Kontribusi Penelitian 7 1.7 Metode Penelitian 7
Bab 2 Landasan Teori 8
2.1 Teori Dasar Graf 8
2.1.1 Graf Berbobot (Weighted Graph) 11
2.1.2 Representasi Graf 11
2.2 Optimisasi 14
2.2.1 Pengertian Optimisasi 14
2.2.2 Pengertian Nilai Optimasi 14
2.2.3 Macam-Macam Permasalahan Optimisasi 14
2.2.4 Penyelesaian Masalah Optimisasi 15
2.3 Jalur Terpendek (Shortest Path) 16
2.3.1 Penerapan Algoritma Semut 16
2.3.2 Contoh Kasus 16
Bab 3 Pembahasan 18
3.1 Algoritma Semut 18
3.2 Cara Kerja Semut Mencari Jalur Terpendek 19
3.3 Analisis Algoritma Semut Untuk Mencari Nilai Optimal
Menggunakan Graf 21
3.4 Penyelesaian Masalah dengan Algoritma Semut 24
Bab 4 Kesimpulan dan Saran 39
4.1 Kesimpulan 39
4.2 Saran 39
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jarak Antarkota dij 25
Tabel 3.2 Visibilitas Antarkota
ij
d 1 =
η 25
Tabel 3.3 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-1 Kasus 1 26
Tabel 3.4 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-1 Kasus 1 26
Tabel 3.5 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-2 Kasus 1 27
Tabel 3.6 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-2 Kasus 1
dengan τij Telah Diperbaharui 27
Tabel 3.7 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-2 Kasus 1 27
Tabel 3.8 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-3 Kasus 1 28
Tabel 3.9 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-3 Kasus 1
dengan τijTelah Diperbaharui 28
Tabel 3.10 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-3 Kasus 1 28
Tabel 3.11 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-1 Kasus 2 29
Tabel 3.12 Panjang Jalur Semui Siklus Ke-1 Kasus 2 29
Tabel 3.13 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-2 Kasus 2 30
Tabel 3.14 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-2 Kasus 2
dengan τijTelah Diperbaharui 30
Tabel 3.15 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-2 Kasus 2 30
Tabel 3.16 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-3 Kasus 2 31
Tabel 3.17 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-3 Kasus 2
dengan τijTelah Diperbaharui 31
Tabel 3.18 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-3 Kasus 2 31
Tabel 3.19 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-1 Kasus 3 32
Tabel 3.20 Panjang Jalur Semui Siklus Ke-1 Kasus 3 32
Tabel 3.21 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-2 Kasus 3 33
Tabel 3.22 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-2 Kasus 3
dengan τijTelah Diperbaharui 33
Tabel 3.23 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-2 Kasus 3 33
Tabel 3.24 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-3 Kasus 3 34
Tabel 3.25 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-3 Kasus 3
dengan τijTelah Diperbaharui 34
Tabel 3.27 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-1 Kasus 4 35
Tabel 3.28 Panjang Jalur Semui Siklus Ke-1 Kasus 4 35
Tabel 3.29 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut
τ
ijAntarkota Siklus Ke-2 Kasus 4 36
Tabel 3.30 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-2 Kasus 4
dengan τijTelah Diperbaharui 36
Tabel 3.31 Panjang Jalur Semut Siklus Ke-2 Kasus 4 36
Tabel 3.32 Perubahan Harga Intensitas Jejak Kaki Semut τij
Antarkota Siklus Ke-3 Kasus 4 37
Tabel 3.33 Probabilitas Kota untuk Dikunjungi Siklus Ke-3 Kasus 4
dengan τijTelah Diperbaharui 37
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Graf G(4,5) 8
Gambar 2.2 Graf Berarah 9
Gambar 2.3 Graf Tak-berarah 10
Gambar 2.4 Graf Terhubung 10
Gambar 2.5 Graf Tak-terhubung 10
Gambar 2.6 Graf Berbobot 11
Gambar 2.7 Dua Buah Graf dengan Matriks ketetanggaannya
Masing-Masing 12
Gambar 2.8 Graf dengan Matriks Bersisian 13
Gambar 2.9 Graf dengan Daftar ketetanggaan 13
Gambar 2.10 Graf Berarah dan Berbobot 17
Gambar 3.1 Jalur Awal Semut Menuju Tempat Makanan 19
Gambar 3.2 Jalur Optimal Semut Menuju Tempat Makanan 20
Gambar 3.3 Jalur Awal Semut Menuju Tempat Makanan 21
Gambar 3.4 Jalur Semut Menuju Sarang 22
Gambar 3.5 Jalur Semut Menuju Makanan pada Iterasi Ke-1 22
Gambar 3.6 Jalur Semut Menuju Sarang pada Iterasi Ke-2 23
Gambar 3.7 Jalur Optimal Semut Untuk Menuju Tempat Makanan 23