KESIMPULAN & SARAN
A. Kesimpulan
1. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman jenis makrozoobentos di mata air Baumata, Kabupaten Kupang terdiri atas 3 kelas, 6 famili, dan 12 spesies yaitu Kelas Gastropoda yang terdiri dari famili Thiaridae dengan spesies Brotia
testudinaria, Brotia costula, Thiara scabra, Melanoides punctata, Melanoides requentii dan Tarebia granifera. Famili Lymnaecidae dengan
spesies Lymnae columella, famili Ampullariidae dengan spesies Pomacea
canaliculata dan famili Viviparidae dengan spesies Viviparous javanicus.
Kelas Bivalvia dengan famili Corbiculidae dengan spesiesnya Corbicula
javanica dan Corbicula moltkiana. Kelas Malacostraca dengan famili
Parathelphusidae serta spesiesnya Parathelphusa. Nilai indeks keanekaragaman makrozoobentos yaitu pada plot I (2,336), plot II (2,39), dan plot III (2,18).
2. Kelimpahan jenis makrozoobentos yang terdapat di mata air Baumata, Kabupaten Kupang dengan nilai kelimpahan tertinggi yaitu spesies
Melanoides requentii yang merupakan spesies dari kelas Gastropoda. Dan
kelimpahan terendah yaitu Parathelphusa convexa
3. Kualitas air di mata air Baumata, Kabupaten Kupang berdasarkan kriteria kualitas air menurut Sastrawijaya (2000) dengan nilai rata-rata indeks
keanekaragaman yang diperoleh H’=2,30 adalah tidak tercemar karena nilai H’>2.
B. Saran
1. Diharapkan agar peneliti selanjutnya dapat melanjutkan penelitian mengenai makrozoobentos sebagai bioindikator kualitas air dengan mengukur semua faktor lingkungan, baik fisik maupun kimia perairan. 2. Mengingat mata air Baumata merupakan salah satu sumber air yang
terdapat di Kota Kupang, maka diharapkan pemerintah bekerjasama dengan masyarakat agar lebih menerapkan aturan kebersihan dan penataan lingkungan yang baik di sekitar mata air sehingga dapat meningkatkan estetika lingkungan dan sekaligus akan berpengaruh terhadap kualitas perairan di mata air Baumata yang merupakan kebutuhan pokok masyarakat sebagai bahan baku air minum dan kebutuhan rumah tangga lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arthana.2014.Studi Kualitas Air Beberapa Mata Air di Sekitar Bedugul, Bali.Bali. Alaerts, G dan Santika, S. 1987. Metode Penelitian Air. Usaha Nasional. Surabaya. Anggoro,F.S. 990. Identifikasi Makroozoobenthos. http://www.pkukmweb.ukm.
Diakses 15 september 2016
Asry,A., Yunasfi, dan Harahap, Z. A. (2014).Komunitas Makrozoobentos Sebabai
Bioindikator Kualitas Perairan Kecamatan Labu Kabupaten Deli Serdang. Medan. Universitas Sumatera Utara.
Barnes, R. S. K. and R. N. Hughes. 1994. An Introduction to Marine Ecology 3rd
Edition. London: Blackwell Science Ltd
Brower J. Jerold, Z., Von Ende, C. 1990. Field and Third Edition. W.M.C. Brown Publisers, USA.
Cole, G.A. 1983. Buku Teks Limnologi. Dewan Bahasa Dan Pustaka Kementrian Pendidikan Malaysia, Kuala Lumpur. Hlm 73-78.
Darojah,Yuyun.2005. Keanekaragaman Jenis Mangrove Di Ekosistem Perairann
Rawapening Kabupaten Semarang.
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/archives/HASHalc4.dir/doc.p df
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: PT. Kanisius Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta Heri Rizky. 2007. Indikator Biologis. Tangerang : PT. TKCM
Hutchison, G. E. 1993. A. Treatise on limnology (Zoobenthons). Vol IV. New York: Jhon Wiley And Sons Inc. P. 153.
Ihlas. (2001). Struktur Komunitas Makrozoobentos pada Ekosistem Hutan
Mangrove di Pulau Sarapa Kecamatan Liukang Tupabiring Kabupaten Pangkap Sulawesi Selatan, Aqua marine.
Jembojemri. 2011. Studi Tentang Sarana Perlindungan Mata Air (PMA) dan
Kualitas Bakteriologis Air di Mata Air Baumata Kabupaten Kupang Tahun 2011. Kupang.
Koesbiono. 1987. Dasar - Dasar Ekologi Umum. Sekolah Pascasarjana Program Studi Lingkungan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Krebs, C.J. 1985. Ecology : The Experimental Analysis of Distribution and
Abundance. Third Edition. New York: Harper and Row Publisher Inc.
Krebs.C. J. 1985. Experimental Analysis of Distribubution of Abudance Third edition. Harper & Row Publisher, New York. hal. 186-187
Lailli, C.M & T.R. Parsons.1993. Biological Oceanography an Introduction. Pergamon Press. New York
Mahida, U.N. 1992. Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah Industri. Jakarta: Rajawali Press.
Marpaung , A.A. (2013). Keanekaragaman Makrozoobentos di Ekosistem
Mangrove Silvofisbery Dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai Boe Kecamatan Galeseong Kabupaten Tukalan. Makasar: Universitas
Hasanuddin Makasar.
Marsaulina, L. 1994. Keberadaan dan Keanekaragaman Makrozoobentos di
Sungai Semayang Kecamatan Sunggal. Karya Tulis. Lembaga Penelitian
USU, Medan.
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. UI Pres, Jakarta.
Nybakken, J. W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Diterjemahkan oleh Eidman dan Bengen. P. T. Gramedia. Jakarta.
Nybakken, J.W. 1998. Marine biology: An ecological approach. Fourth edition. USA: Addison-Wesley Educational Publishers Inc.
Odum, E.P. 1994. Dasar-dasar Ekologi. Edisi Ketiga. Alih Bahasa: Samingan, T. Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Odum, E.P. Dasar-dasar Ekologi. Dialihbahasakan oleh Tjahjono Samingan 1993. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
Payne, A.I. 1986. The Ecology Of Tropical Lakes and Rivers. John Wiley & Sons New York.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Pratiwi, N, Krisanti, Nursiyamah, I. Maryanto, R. Ubaidillah, & W. A. Noerdjito. 2004. Panduan Pengukuran Kualitas Air Sungai. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Purnomo, K.1989. Struktur & Komunitas Makrozoobentos dalam Kaitan
Pemantauan Dampak Aktivitas Manusia di Daerah Sungai Ciko
Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.Tesis. States. Second Edition. A.
Willey Interscience Publ. John Willey and Sons, New York. Pennak, R.W. 1989.Fresh Water Invertebrates Of United
Rini, D.A. 2007.Mengenal Makroinvertebrztz Bentos.Warta Konversi Lahan Basah.
Sahri, A. Budiman, W. Andriyana, N.2000. Keragaman Makrozoobentos Pada
Berbagai Substrat Buatan di Sungai Ciglagah Cilacap. Jurnal Biosfera 15.
ISSN:0853-1625
Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.Biologi Universitra Sumatra Utara. Medan
Setyobudiandi, I. 1997. Makrozoobentos. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Silviawaty, 1996. Komunitas Hewan Bentos di Sungai Air Bemban Desa
Kertadewa Kecamatan Dempo Selatan Kabupaten Lahat dan
pengajarannya di SMU. Skripsi. Palembang: FKIP Universitas Sriwijaya
Sinaga, T. 2009. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator kualitas Perairan Danau Toba Balige Kabupaten Toba Samosir. Tesis.
Sinambela , M. 1994. Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Indikator
Kualitas Sungai Babura. Tesis. Institut Pertanian Bogor
Soegianto, A.199.Ekologi Kwantitatif Metode Analisis Populasi Komunitas. Surabaya:Usaha Nasional
Susanto, P. 2000. Pengantar Ekologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Suriawiria, U.1996. Air Dalam Kehidupan & Lingkungan yang Sehat. Edisi I. Bandung.
Tarigan, L. C. 2009. Studi Keanekaragaman Makrozoobentos di Danau Lau
Kawar Desa Kutan Agung Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo.
Skripsi. Medan: USU
Walker, K. F. 1981. Ecology of Freshwater Mussles in The River Murray. Series Australia. Water Resources Council Technical Paper No. 63.
Wardana, W.A . 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Andi Offset.
Yogyakarta. WHO. 2004. Guidelines for Drinking-Water Quality. Third Edition. Volume 1 : Recomentadtion. Geneva.
Wargadinata, E.L. 1995.Makrozoobentos Sebagai Indikator Ekologi Sungai
Percut. Tesis. Medan
Welch, S. 1984. Limnology. New York: Mc Graw Hill Book Company. WHO.2004. Guidelines for Drinking-Water Quality. Third Edition. Susanto
(2000) Volume 1 : Recomentadtion. Geneva Ngabekti (2004). Wilhm, J.L. 1975. Biological indicator of pollution. Di dalam: B.A.Whitton.
Editor. River Ecology. Blackwell Scientific Publications, Oxford:p.375 402.
Zahidin, M. (2008). Kajian Kuaitas Air di Muara Sungai Pekalongan Ditinjau
Dari Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Dan Indeks Saprobitas Plankton.
Lampiran 1.
1. Perhitungan Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos di Mata Air Baumata, Kabupaten Kupang.
Indeks keanekaragaman makrozoobentos dihitung dengan menggunakan indeks Shannon Wiener (Koesoebiono, 1987) dengan rumus:
No Spesies
Plot I Plot II Plot III
Jmlh Pi Pi Ln Pi jmlh Pi Pi Ln Pi Jmlh Pi Pi Ln Pi 1 Brotia testudinaria 9 0,121 0,25555 6 0,086 0,21099 7 0,111 0,244 2 Brotia costula 8 0,108 0,24037 6 0,086 0,21099 7 0,111 0,244 3 Thiara scabra 5 0,067 0,18111 5 0,072 0,18944 6 0,095 0,2236 4 Melanoides punctata 7 0,094 0,22226 8 0,115 0,24872 7 0,111 0,244 5 Melanoides requentii 10 0,135 0,27033 8 0,115 0,24872 7 0,111 0,244 6 Tarebia granifera 6 0,081 0,20358 9 0,13 0,26523 9 0,142 0,2772 7 Lymnaea columella 8 0,108 0,24037 6 0,086 0,21099 5 0,079 0,2005 8 Pomacea canaliculata 7 0,094 0,22226 6 0,086 0,21099 8 0,126 0,261 9 Viviparous javanicus 7 0,094 0,22226 6 0,086 0,21099 7 0,111 0,244 10 Corbicula javanica 5 0,067 0,18111 5 0,072 0,18944 0 0 0 11 Corbicula moltkiana 2 0,027 0,09752 3 0,043 0,1353 0 0 0 12 Parathelphusa convexa 0 0 0 1 0,014 0,05976 0 0 0 ∑ 74 0,996 2,33671 69 0,991 2,39158 63 0,997 2,1823
Lampiran 2.
2. Perhitungan Kelimpahan Jenis Makrozoobentos di Mata Air Baumata, Kabupaten Kupang.
a. Jumlah Individu
Tabel. Jumlah individu spesies makrozoobentos di mata air Baumata, Kabupaten Kupang
No Spesies
Jumlah Individu
Total
Plot I Plot II Plot II
1 Brotia testudinaria 9 6 7 22 2 Brotia costula 8 6 7 21 3 Thiara scabra 5 5 6 16 4 Melanoides punctata 7 8 7 22 5 Melanoides requentii 10 8 7 25 6 Tarebia granifera 6 9 9 24 7 Lymnaea columella 8 6 5 19 8 Pomacea canaliculata 7 6 8 21 9 Viviparous javanicus 7 6 7 20 10 Corbicula javanica 5 5 0 10 11 Corbicula moltkiana 2 3 0 5 12 Parathelphusa convexa 0 1 0 1 Jumlah 74 69 63 206
50 b. Kelimpahan jenis makrozoobentos
Kelimpahan makrozoobentos dihitung dengan menggunakan rumus Welch (1984), yaitu:
Tabel. Perhitungan kelimpahan jenis spesies makrozoobentos di mata air Baumata, Kabupaten Kupang.
No Jenis spesies Kelimpahan
1 Brotia testudinaria 7,33 2 Brotia costula 7 3 Thiara scabra 5,33 4 Melanoides punctata 7,33 5 Melanoides requentii 8,33 6 Tarebia granifera 7 Lymnaea columella 6,33 8 Pomacea canaliculata 7 9 Viviparous javanicus 10 Corbicula javanica 5 11 Corbicula moltkiana 2,5 12 Parathelphusa convexa
51 Lampiran 3. Perhitungan nilai kecepatan arus
No Plot V
1 I =8,3 cm/dtk
2 II =10 cm/dtk
52
Lampiran 3. Gambar Spesies Makrozoobentos yang Ditemukan di Mata Air Baumata, Kabupaten Kupang
Brotia costula Thiara scabra
Brotia testudinaria Melanoides punctata
53
Pomacea canaliculata Lymnaea columella
Viviparous javanicus Corbicula javanica
Corbicula moltkiana
54 Lampiran 4. Foto Pengambilan Sampel