KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Kuasa atas anugrah dan karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Judul dari skripsi ini adalah “Analisis Efisiensi Penggunaan Pupuk Oleh Petani
Pada Tanaman Sayuran (Kubis, Kubis Bunga Dan Wortel)”
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dr.Ir.Salmiah, MS selaku Ketua Komisi pembimbing.
2. Ibu Sri Fajar Ayu SP.MM,DBA sebagai Anggota Komisi pembimbing.
3. Ayahanda tercinta Damhuri Nasution dan Ibunda tercinta Hamnah Baroroh, saudara tersayang Fahmi dan Niswah yang telah memberikan doa dan dukungan baik secara moril maupun materil bagi penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Universitas Sumatera Utara.
4. Tulang Ir.Irwan Zainal Nasution yang telah memberi dukungan bagi penulis. 5. Seluruh Dosen Departemen Agribisnis dan Kakak Bagian Tata Usaha dan
Bagian Perpustakaan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
6. Kawan-Kawan Seperjuangan, Mail, Aimi, Ahmad Suheili Bin Mahyutan, Rizki Taufik Harahap, Ridho, Kudri, Ijal, Muzzani , Fitrah, Budi Ginting, Fadil, Futri, Nelfita dan Kawan-Kawan 2011 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
7. Abang Kakak Senior yang telah banyak membantu 2010, 2009 dan 2008 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
8. Segenap pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dukungan selama penulis menempuh pendidikan dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis ucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.
Medan, Februari 2015
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
RIWAYAT HIDUP ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Identifikasi Masalah ... 8 1.3 Tujuan Penelitian ... 9 1.4 Kegunaan Penelitian... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka ... 11
2.2 Landasan Teori ... 19
2.3 Peneliti Terdahulu ... 32
2.4 Kerangka Pemikiran ... 33
2.5 Hipotesis Penelitian ... 37
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ... 38
3.2 Metode Penentuan Sampel ... 39
3.3 Metode Pengumpulan Data ... 41
3.4 Metode Analisis Data ... 41
3.5 Defenisi dan Batasan Operasional ... 49
3.5.1 Defenisi ... 36
3.5.2 Batasan Operasional ... 37
BAB IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Deskripsi Daerah Penelitian ... 52
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Efisiensi Teknis, Efisiensi Harga, dan Efisiensi Ekonomi Penggunaan Pupuk Tanaman Sayuan ... 66 5.2 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Pupuk pada Usahatani Sayuran ... 82 5.3 Penentuan Dosis Pupuk Optimal Berdasarkan Teori LDR ... 94 5.4 Perbandingan Penggunaan Pupuk yang Seharusnya Berdasarkan Teori Efisiensi dengan Penggunaan Pupuk oleh Petani ... 102 5.5 Penentuan Penggunaan Dosis Pupuk Untuk Tanaman Sayuran Oleh
Petani Sayuran di Daerah Penelitian ... 108
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ... 111 6.2 Saran ... 112
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
No. JUDUL HALAMAN
1. Data Produksi Sayuran dan Buah-buahan Semusim di Indonesia
1
2. Produksi Sayur-Sayuran di Sumatera Utara, Tahun 2012 2
3. Data Realisasi Ekspor Kubis Oleh Perusahaan Eksportir di Kabupaten Karo Tahun 2008-2012
3
4. Data Realisasi Ekspor Kubis Bunga Oleh Perusahaan Eksportir di Kabupaten Karo Tahun 2008-2012
4
5. Data Realisasi Ekspor Wortel Oleh Perusahaan Eksportir di Kabupaten Karo Tahun 2008-2012
4
6. Luas, Panen,Produksi Sayur-Sayuran di Kec.Tigapanah Kab.Karo Tahun 2012
38
7. Definisi Variabel Fungsi Produksi Usahatani Sayuran 42 8. Luas Wilayah Desa Aji Jahe Menurut Penggunaannya 53 9. Penduduk Desa Ajijahe Berdasarkan Mata Pencarian 53 10. Luas Wilayah Desa Aji Julu Menurut Penggunaannya 54 11. Penduduk Desa Aji julu Berdasarkan Mata Pencarian 55 12. Penduduk Desa Aji Buhara Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
56
13. Penduduk Desa Aji Buhara Berdasarkan Tingkat Usia 57 14. Penduduk Desa Aji Buhara Berdasarkan Mata Pencaharian 57
15. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Kubis 67
16. Hasil Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk pada Kubis
69
17. Hasil Analisis Efisiensi Harga Penggunaan Pupuk pada Kubis
69
18. Hasil Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Kubis
70
20. Hasil Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk pada Kubis Bunga
73
21. Hasil Analisis Efisiensi Harga Penggunaan Pupuk pada Kubis Bunga
74
22. Hasil Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Kubis Bunga
76
23. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Wortel 78
24. Hasil Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk pada Wortel
78
25. Hasil Analisis Efisiensi Harga Penggunaan Pupuk pada Wortel
79
26. Hasil Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Pupuk pada Wortel
81
27. Data Primer Dosis Pupuk, Harga Pupuk, Harga Kubis dan Pengalaman Bertani Kubis
83
28. Data Primer Dosis Pupuk, Harga Pupuk, Harga Kubis Bunga dan Pengalaman Bertani Kubis Bunga
87
29. Data Primer Dosis Pupuk, Harga Pupuk, Harga Wortel dan Pengalaman Bertani Wortel
91
30. Data Primer Penggunaan Pupuk pada Kubis 95
31. Data Primer Penggunaan Pupuk pada Kubis Bunga 97
32. Data Primer Penggunaan Pupuk pada Wortel 100
33. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Kubis 103
34. Hasil Analisis Statistik Kubis 104
35. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Kubis Bunga 105
36. Hasil Statistik Kubis Bunga 106
37 38 39.
Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Wortel Hasil Analisis Statistik Wortel
Data Primer Jumlah Responden Berdasarkan Penentuan Dosis Penggunaan Pupuk untuk Sayuran
107 107 109
DAFTAR GAMBAR
No. JUDUL HALAMAN
1. Tahap-Tahap Produksi 21
2. The Law Of Diminishing Return 24
3. Daerah diterima dan ditolak H0 30
4. Skema Kerangka Pemikiran 36
5. Grafik Penduduk Desa Aji Jahe Menurut Mata Pencarian 54 6. Grafik Penduduk Desa Julu Jahe Menurut Mata Pencarian 55 7. Grafik Penduduk Desa Aji Buhara menurut mata
pencaharian 58 8 9 10 11 12 13 14 15 16.
Grafik Jumlah Responden Petani Kubis Menurut Jenis Kelamin
Grafik Jumlah Responden Petani Kubis Bunga Menurut Jenis Kelamin
Grafik Jumlah Responden Petani Wortel Menurut Jenis Kelamin
Grafik Jumlah Responden Petani Kubis Menurut Umur Grafik Jumlah Responden Petani Kubis Bunga Menurut Umur
Grafik Jumlah Responden Petani Wortel Menurut Umur Grafik Jumlah Responden Petani Kubis Menurut
Pendidikan Terakhir
Grafik Jumlah Responden Petani Kubis Bunga Menurut Pendidikan Terakhir
Grafik Jumlah Responden Petani Wortel Menurut Pendidikan Terakhir 59 59 60 61 62 63 64 64 65
17. Kurva Penggunaan Pupuk Pada Petani Kubis 96
18. Kurva Penggunaan Pupuk Pada Petani Kubis Bunga 99 19
20.
Kurva Penggunaan Pupuk Pada Petani Wortel
Grafik Jumlah Responden Berdasarkan Penentuan Dosis Penggunaan Pupuk untuk Sayuran
101 109
DAFTAR LAMPIRAN
No. JUDUL
1. Karakteristik Petani Kubis Bunga Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2015
2. Karakteristik Petani Kubis Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2015
3. Karakteristik Petani Wortel Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo Tahun 2015
4. Hasil Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk pada Kubis Bunga dengan Menggunakan Frontier
5. Hasil Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk pada Kubis dengan Menggunakan Frontier
6. Hasil Analisis Efisiensi Teknis Penggunaan Pupuk pada Wortel dengan Menggunakan Frontier
7. Hasil Analisis Statistik Kubis Bunga 8. Hasil Analisis Statistik Kubis
9. Hasil Analisis Statistik Wortel
10. Hasil Analisis One Sample T-Test Kubis Bunga 11. Hasil Analisis One Sample T-Test Kubis 12. Hasil Analisis One Sample T-Test Wortel
13. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Kubis Bunga 14. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Wortel 15. Data Primer Penggunaan Pupuk Pada Tanaman Kubis
16. Grafik The Law of Diminishing Returns Produksi Kubis Bunga 17. Grafik The Law of Diminishing Returns Produksi Wortel 18. Grafik The Law of Diminishing Returns Produksi Kubis
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang
Salah satu sumber pemenuhan pangan dan peningkatan gizi manusia berasal dari sayuran. Sayuran berperan penting karena mengandung berbagai sumber mineral, vitamin, serat, antioksidan dan energi yang dibutuhkan oleh manusia. Namun, masih banyak dari penduduk Indonesia tidak menyadari akan pentingnya mengkonsumsi sayuran, hal ini diketahui dari tingkat konsumsi masyarakat akan sayuran yang masih rendah. Menurut FAO (Food and Agriculture Organization), yang mengeluarkan standar konsumsi sayuran menyatakan bahwa standar konsumsi ideal sayuran adalah sebesar 65,75 kg/kapita/tahun. Sedangkan konsumsi sayuran masyarakat Indonesia menurut Ditjen Hortikultura, Deptan, tahun 2007 yaitu sebesar 36,63 kg/kapita/tahun, tentu saja angka tersebut masih jauh lebih rendah dari standar FAO.
Konsumsi sayuran tentu berkaitan erat dengan produksi sayuran. Produksi sayuran Indonesia beberapa tahun ini mengalami peningkatan seperti pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Produksi Sayuran Semusim di Indonesia, 2009- 2012 Tahun Kol
Bunga
Kentang Kubis Cabai Petsai/ Sawi Wortel 2009 96.038 1.176.304 1.358.113 1.378.727 562.838 358.014 2010 101.205 1.060.805 1.385.044 1.328.864 583.770 403.827 2011 113.491 955.488 1.363.741 1.483.079 580.969 526.917 2012 135.837 1.094.240 1.450.046 1.656.615 594.934 465.534 Sumber: Badan Pusat Statistik, 2013
Berdasarkan Tabel 1.1 diperoleh informasi bahwa produksi sayuran Indonesia mulai tahun 2009-2012 untuk beberapa komoditi mengalami peningkatan produksi yakni, kubis, kol bunga dan sawi. Namun komoditi lain seperti, wortel, kentang dan cabai terkadang mengalami peningkatan namun terkadang mengalami penurunan produksi juga atau dengan kata lain produksinya berfluktuasi dari tahun ke tahun.
Di Provinsi Sumatera Utara, Kabupaten Karo masih menjadi kabupaten terbesar dalam hal potensi produksi sayur-sayuran. Keadaan alam dan iklim yang mendukung serta tersedianya tenaga kerja bidang pertanian di Kabupaten Karo menjadi salah satu faktor penting menjadikan Kabupaten Karo sebagai sentra produksi sayuran terbesar di Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat berdasarkan Tabel 1.2 yang menjelaskan produksi sayuran di beberapa kabupaten penghasil sayuran di Provinsi Sumatera Utara.
Tabel 1.2 Produksi Sayuran Per Kabupaten/Kota di Sumatera Utara Tahun 2012
Sumber: BPS 2012 diolah
Berdasarkan Tabel 1.2 diketahui bahwa total produksi sayuran Sumatera Utara yakni 1.026.433 ton dan Kabupaten Karo menjadi daerah penghasil sayuran terbesar di Sumatera Utara dengan total produksi 354.060 ton.
No. Kabupaten/Kota Produksi (Ton)
1. Simalungun 222.858 2. Dairi 29.517 3. Karo 354.060 4. Langkat 23.585 5. Samosir 22.065 6. 27 Kabupaten/kota lainnya 374.348
Berbagai tanaman hortikultura banyak dibudidayakan di Kabupaten Karo. Hal ini dikarenakan, Kabupaten Karo tidak hanya memproduksi tanaman hortikultura untuk kebutuhan di daerah itu saja, namun produksi hortikultura Kabupaten Karo juga dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan ekspor, seperti ke Singapura dan Malaysia. Kubis, kubis bunga dan wortel merupakan jenis-jenis komoditi sayuran dengan tujuan ekspor yang dibudidayakan di Kabupaten Karo. Berikut ini realisasi ekspor 3 komoditi tahun 2008- 2012 pada masing- masing eksportir :
Tabel 1.3 Realisasi Ekspor Kubis Oleh Perusahaan Eksportir di Kabupaten Karo Tahun 2008-2012
No. Nama Perusahaan Kol / Kubis(Kg)
2008 2009 2010 2011 2012
1 UD. Rohaya Tani 10.300.966 9.785.918 10.177.354 10.686.222 11.236.533 2 UD. Jaya Tani 15.451.449 14.678.876 15.266.032 16.029.333 16.854.800 3 UD. Cahaya Baru 7.725.724 7.339.438 7.633.016 8.014.667 8.427.400 4 Pagoda 7.725.724 7.339.438 7.633.016 8.014.667 8.427.400
5 PT. Selek Tani - - - - -
6 PT. Horti Jaya Lestari 5.150.483 4.892.959 5.088.677 5.343.111 5.618.267 7 PT. Tani Deli Nusa 5.150.483 4.892.959 5.088.677 5.343.111 5.618.267 Total Ekspor Kab.Karo 51.504.829 48.929.588 50.886.772 53.431.111 56.182.667
Sumber : Koperindag Kab. Karo 2013 diolah
Pada Tabel 1.3 dapat diperoleh data informasi bahwa volume ekspor kubis Kabupaten Karo cenderung tidak stabil atau berfluktuasi. Data 5 tahun terakhir, volume ekspor Kabupaten Karo tahun 2012 merupakan ekspor tertinggi sebesar 56.182.667 Kg dan ekspor terendah terjadi di tahun 2009 sebesar 48.929.588 Kg.
Tabel 1.4 Realisasi Ekspor Kubis Bunga Oleh Perusahaan Eksportir di Kabupaten Karo Tahun 2008-2012
No. Nama Perusahaan Kubis Bunga (Kg)
2008 2009 2010 2011 2012
1 UD. Rohaya Tani - - - - -
2 UD. Jaya Tani 10.275 9.967 10.446 10.990 11.539
3 UD. Cahaya Baru 3.162 3.067 3.220 3.381 3.550
4 Pagoda 2.371 2.300 2.415 2.536 2.663
5 PT. Selek Tani - - - - -
6 PT. Horti Jaya Lestari - - - - -
7 PT. Tani Deli Nusa - - - - -
Total Ekspor Kab.Karo 15.808 15.334 16.081 16.907 17.752
Sumber : Koperindag Kab. Karo 2013 diolah
Pada Tabel 1.4 dapat diperoleh data informasi bahwa volume ekspor kubis bunga Kabupaten Karo cenderung tidak stabil atau berfluktuasi. Data 5 tahun terakhir, volume ekspor tahun 2012 merupakan ekspor tertinggi sebesar 17.752 Kg dan ekspor terendah terjadi di tahun 2009 sebesar 15.334 Kg.
Tabel 1.5 Realisasi Ekspor Wortel Oleh Perusahaan Eksportir di Kabupaten Karo Tahun 2008-2012
No. Nama Perusahaan Wortel (Kg)
2008 2009 2010 2011 2012
1 UD. Rohaya Tani 143.022 135.871 139.947 146.944 152.822 2 UD. Jaya Tani 457.670 434.786 447.830 470.221 489.030 3 UD. Cahaya Baru 200.231 190.219 195.926 205.722 213.951
4 Pagoda 143.022 135.871 139.947 146.944 152.822
5 PT. Selek Tani 257.439 244.567 251.904 264.500 275.080
6 PT. Horti Jaya Lestari - - - - -
7 PT. Tani Deli Nusa 228.835 217.393 223.915 235.111 244.515
Total Ekspor Kab.Karo 1.430.219 1.358.707 1.399.469 1.469.442 1.528.220
Sumber : Koperindag Kab. Karo 2013 diolah
Pada Tabel 1.5 dapat diperoleh data informasi bahwa volume ekspor wortel Kabupaten Karo cenderung tidak stabil atau berfluktuasi. Data 5 tahun terakhir, volume ekspor tahun 2012 merupakan ekspor tertinggi sebesar 1.528.220 Kg dan ekspor terendah terjadi di tahun 2009 sebesar 1.358.707 Kg.
Faktor penting dalam budidaya sayuran adalah identifikasi ketersediaan unsur hara. Pengelolaan unsur hara yang salah melalui teknik budidaya yang
kurang baik akan mempengaruhi dan membatasi ketersediaannya sehingga produksi tanaman akan menurun.
Unsur hara utama dan esensial bagi tanaman sayuran adalah Fosfor (P) dan Kalium (K). Apabila unsur hara esensial tersebut tidak cukup bagi tanaman maka akan berakibat rendahnya pertumbuhan dan produksi tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memberikan tambahan suplai kedua unsur hara P dan K dengan penggunaan pupuk anorganik yang optimal melalui rekomendasi pemupukan sesuai dosis berimbang (Izhar,2010).
Pola penggunaan pupuk di kalangan petani sayuran juga menjadi sebuah masalah. Berdasarkan pernyataan beberapa petani sayuran di Kecamatan Tigapanah yang menjadi salah satu sentra produksi sayuran di Kabupaten Karo mengatakan bahwa pola penggunaan pupuk oleh petani sayuran di daerah tersebut masih belum sesuai prosedur pemupukan yang benar. Hal ini didasari, petani sayuran di sana menentukan jumlah pupuk yang akan diberikan berdasarkan tingkat produksi panen yang diperoleh pada musim tanam sebelumnya. Jadi, apabila produksi panen sebelumnya dinilai cukup memuaskan, maka petani sayuran di daerah tersebut akan berupaya menambah dosis pupuk untuk musim tanam berikutnya.
Di sisi lain, petani sayuran juga menyatakan ada berbagai faktor lain yang mempengaruhi mereka menggunakan dosis pupuk. Harga pupuk yang murah juga menjadi faktor penting petani sayuran menambah dosis penggunaan pupuknya meskipun itu sudah melewati aturan. Pada hakekatnya, hal yang mendasari petani sayuran memupuk lebih banyak yakni karena sebagian besar petani beranggapan semakin banyak dosis pupuk yang diberikan maka akan menghasilkan produksi
yang akan meningkat dari musim tanam sebelumnya. Peningkatan permintaan jumlah komoditi sayuran baik di pasar lokal maupun untuk pasar ekspor, menjadikan petani sayuran berpikir bagaimana meningkatkan produksi sayuran mereka dan salah satu alternatifnya yakni menambah jumlah pupuk yang digunakan dengan harapan peningkatan jumlah produksi sayuran.
Penggunaan dosis pemupukan yang belum tepat oleh petani sayuran secara tidak langsung mengakibatkan kerusakan pada lapisan tanah. Dalam jangka panjang, hal ini berdampak pada berkurangnya tingkat kesuburan tanah dan hal ini tentu akan mengurangi jumlah produksi sayuran. Misalnya, untuk sayuran kubis bunga dan kubis diperlukan pupuk buatan maksimal berupa Urea sebanyak 100 kg/ha, ZA 250 kg/ha. TSP atau SP-36 250 kg/ha dan KCl 200 kg/ha. Untuk tiap tanaman diperlukan Urea sebanyak 4 g + ZA 9 g, TSP (SP-36) 9 g, dan KCl 7 g. Namun ada saja petani sayuran yang menambah jumlah dosis pupuk dengan harapan dapat meningkatkan jumlah produksi (Tim Prima Tani Balitsa, 2007).
Apabila situasi di mana petani terus-menerus menambah jumlah pupuk sehingga pemakaian menjadi berlebih maka akan menyebabkan dampak negatif bagi beberapa aspek penting, seperti mencemarkan ekologi lingkungan, aspek kesehatan konsumen serta terjadi penurunan pendapatan petani akibat penggunaan pupuk yang berlebihan.
Penggunaan pupuk berlebihan mencemarkan ekologi lingkungan seperti rusaknya tanah apabila dipakai pupuk terus-menerus. Di mana apabila tanah diberi pupuk terus-menerus dan dalam dosis besar seperti penggunaan urea, maka dalam jangka panjang akan mengakibatkan tanah menjadi tidak subur dan cenderung keras dan tentu hal ini tidak baik untuk keberlangsungan usaha tani sayuran
karena salah satu faktor pentingnya yakni kesuburan tanah. Di sisi lain, pupuk juga bisa mencemari daerah perairan dikarenakan pupuk yang sulit terurai dalam waktu singkat terbawa oleh air hujan ke sungai-sungai dan bermuara ke laut. Hal ini berdampak pada semakin cepat dan tidak terkendalinya jumlah populasi tanaman di perairan, seperti enceng gondok. Di mana semakin banyaknya enceng gondok yang menutupi permukaan perairan sehingga sinar matahari dan oksigen susah menembus permukaan perairan yang berdampak pada matinya biota ada di dalamnya seperti, ikan.
Dari aspek kesehatan, penggunaan pupuk yang berlebihan pada makanan seperti sayuran dan buah-buahan juga berdampak buruk bagi kesehatan konsumen hal ini dikarenakan akan mengakibatkan penyakit seperti kanker, tumor, dan penyakit kronis lainnya apabila dikonsumsi dalam jangka panjang. Residu kimia yang ada di dalam makanan tersebutlah yang menjadi faktor utama penyebab penyakit sehingga perlu ada penggunaan pupuk dan pestisida secara tepat untuk meminimalisir dampak buruknya bagi kesehatan.
Penggunaan pupuk yang berlebihan sebenarnya juga berpengaruh terhadap pendapatan petani. Hal ini dikarenakan, semakin besarnya biaya yang dikeluarkan petani untuk menambah dosis pupuk ternyata tidak selalu memberikan peningkatan jumlah penerimaan kepada petani. Hal ini menjadi tidak efisien di dalam usahatani sayuran dimana seharusnya dengan penggunaan modal sekecil-kecilnya bisa memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya. Oleh karena banyaknya dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan dosis pupuk yang tidak sesuai dan bahkan penggunaan yang cenderung berlebihan oleh petani sayuran, maka diperlukan penelitian untuk mengkaji tingkat efisensi penggunaan
pupuk oleh petani sayuran dan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk oleh petani sayuran di daerah penelitian.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari hasil uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi ekonomi penggunaan pupuk pada usahatani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo?
2. Apakah harga sayuran ,harga pupuk dan pengalaman petani merupakan faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk oleh petani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo?
3. Bagaimana penggunaan pupuk pada usahatani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo yang berdasarkan teori The Law of Diminishing Returns (LDR)?
4. Bagaimana perbedaan penggunaan pupuk yang optimal berdasarkan teori The Law of Diminishing Returns (LDR) dengan penggunaan pupuk oleh petani di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo?
5. Bagaimana cara penentuan penggunaan dosis pupuk untuk tanaman sayuran oleh petani di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo?
1.3 Tujuan Penelitian
Terdapat beberapa tujuan dalam penelitian ini, antara lain sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis tingkat efisiensi teknis, efisiensi harga dan efisiensi
ekonomi penggunaan pupuk pada usahatani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.
2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan pupuk (harga sayuran, harga pupuk dan pengalaman petani) oleh petani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.
3. Untuk menganalisis penggunaan pupuk pada usahatani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo berdasarkan teori The Law of Diminishing Returns (LDR).
4. Untuk menganalisis perbedaan penggunaan pupuk optimal berdasarkan teori The Law Of Diminishing Returns (LDR) dengan penggunaan pupuk oleh petani Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.
5. Untuk mengetahui cara penentuan pupuk oleh petani di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai sumber informasi kepada petani sayuran di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo agar memperhatikan penggunaan pupuk secara efisien. 2. Sebagai sumber informasi dan pertimbangan kepada pemerintah di dalam
merumuskan kebijakan terhadap subsektor hortikultura di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo.
3. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi penelitian selanjutnya berhubungan dengan penggunaan pupuk pada tanaman sayuran.