BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Sejarah Singkat Desa Karya Baru
Pada awalnya Desa Karya Baru merupakan daerah Kecamatan Paguat yang kemudian lama kelamaan karena perubahan otonomi daerah, marisa menjadi suatu kabupaten tersendiri yang kita kenal dengan nama kabupaten Pohuwato. Karena telah menjadi suatu kabupaten tersendiri maka semua daerah pohuwato di mekarkan . akibat pemekaran daerah itulah berdirilah suatu desa yaitu Desa Karya Baru di Kecamatan Dengilo
Pada saat berdirinya , desa tersebut tersebut dipimpinan oleh Mohamad Saidi . Adapun orang-orang yang memimpin desa karya baru dari semenjak berdirinya sampai sekarang ini adalah sebagai berikut :
No Nama Kepala Desa Keterangan
1 2 3 4 5 Mohamad saidi Yusuf pakaya Ibrahim masulele Wahab ibrakim Sadrun Kone - 1998-2003 2003-2008 2008-2010 2010-sekarang
4.1.2. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Desa
Desa Karya Baru terletak pada poros jalan provinsi sebelah selatan dari Ibu kota Kabupaten Pohuwato menuju sulawesi tengah yang merupakan daerah induk induk sebelum pemekaran tahun 2000. Dari daerah ibu kota Kecamatan bergerak sekitar 17 KM, dari daerah ibu kota Kabupaten berjarak 30 KM dan dari daerah ibu Kota Provinsi berjarak 450 KM. Dengan batas-batas wilayah administratif sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan laut sulawesi - Sebelah selatan berbatasan dengan hutan negara - Sebelah barat berbatasan dengan desa Mongiilo - Sebelah timur berbatasan dengan desa Monano 2. Luas Wilayah dan Pemanfaatannya
Desa karya baru merupakan salah satu desa dari Kecamatan Dengilo, mempunyai luas wilayah secara keseluruhan 9 x 5 KM atau 4500 Ha. Adapun pemanfaatannya terlihat pada tabel 1 berikut :
Tabel 1
Gambaran Luas Wilayah dan Pemanfaatannya Desa Karya Baru
No Pemanfaatan Tanah Jumlah / Ha %
1 2 3 4 5 Perumahan / pemukiman Sawah Ladang Rawa - rawa Perkebunan Rakyat Lain-lain 2001 250 1040 227 957 25 44,47 5,56 23,11 5,04 21,27 0,55
Sumber Data : Kantor Desa Karya baru
Tampak pada tabel tersebut bahwa pemanfaatan tanah yang didominan adalah untuk pemukiman penduduk, yakni 2001 Ha atau berkisar 44,47%, kemudian yang dimanfaatkan oleh masyarakat guna sebagai mata pencaharian, yakni ladang seluas 1.040 Ha atau berkisar 23,11% dari total wilayah desa. Lahan ini oleh masyarakat dijadikan sebagai kebun ditanami dengan bermacam-macam jenis komoditi tanaman tahunan seperti : kelapa, coklat, kopi serta tanaman bulanan yang bukan hanya dikonsumsi oleh anggota keluarga akan tetapi dijual dipasaran.
4.1.3. Keadaan Demografis a. Keadaan Penduduk
Penduduk Desa karya baru secara keseluruhan sebelum terjadi pemekaran desa berjumlah 3,021 jiwa terdiri atas 647 KK, akan tetapi setelah terjadi pemekaran desa seiring dengan terbentuknya Kabupaten Pohuwato maka jumlah penduduk Desa karya baru tinggal berkisar 2,564 jiwa terdiri atas 561 KK. Untuk lebih jelasnya terlihat dalam tabel 2 berikut :
Tabel 2
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Desa Karya Baru
No Sebelum/Sesudah Pemekaran Laki-Laki Perempuan
1
2
Sebelum pemekaran desa
Sesudah pemekaran desa
Jumlah 1.556 1.363 3.929 1.455 1.201 2.656
Sumber Data : Kantor Desa Karya baru
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa komposisi jumlah laki-laki lebih banyak jika dibandingkan dengan perempuan baik sebelum pemekaran dan sesudah desa karya baru dimekarkan.
b. Gambaran Penduduk Menurut Mata Pencaharian
Sebagian besar atau (86.18%) penduduk desa karya baru memilih mata pencaharian sebagai petani, karena didukung oleh kondisi geografisnya dan luas wilayah pertanian yang dimiliki oleh Kecamatan ini. Sehingga kecamatan ini
memilih sektor pertanian menjadi prioritas utama dalam memajukan masyarakatnya.
Selain lahan pertaniannya yang menjadi potensi ekonomi lain juga yang masih berupa sawah tadah hujan dan tegelan, potensi ekonomi lain juga yang dimiliki adalah sektor perkebunan seperti, kelapa, cengkeh dan coklat dan areal pertambakan yang sebagian besar belum digarap oleh masyarakat.
Untuk meliat lebih jelas tentang gambaran mata pencaharian yang dipilih oleh masyarakat desa karya baru khususnya dari sektor pertanian dan perkebunan dapat dilihat dalam tabel 3 sebagai berikut :
Tabel 3
Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian Desa Karya baru
No Jenis Mata Pencaharian Jumlah %
1 2 3 4 5 6 7 Petani Nelayan Pedagang
Pegawai Negeri Sipil
Industri Kecil / Meubel
Tukang Kayu / Batu
Lain-Lain 170 120 38 15 9 20 25 42.82 30,23 9,57 3,78 2,27 5,04 6,29
Sumber Data : Kantor Desa karya baru
Berdasarkan gambar tabel tersebut, bahwa penduduk desa Busak yang menekuni pekerjaan sebagai petani yakni berkisar 42.82 %, angka ini adalah mayoritas, sedangkan yang masyarakat yang menekuni profesi sebagai nelayan hanya berkisar 30,23 %, selebihnya mampunyai profesi yang lain akan tetapi populasinya terbilang sedikit.
4.1.4. Potensi Sosial dan Ekonomi
Pada dasarya setiap daerah mempunyai potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang relatif berbeda, adapun berbagai aspek potensi yang dimiliki oleh desakarya baru sebagai berikut :
1. Potensi Sosial a. Agama
Agama adalah suatu ajaran bagi manusia yang wajib untuk dipahami, apalagi bangsa kita bangsa yang beragama. Melalui ajaran agama masyarakat dapat berperilaku dan bertindak sesuai dengan kapasitas manusia, tidak bertindaka sewenang-wenang, dan tidak menghalalkan segala cara, akan tetapi dalam hidupnya selalu mengacu pada aturan-aturan maupun norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Untuk mengetahui keberadaan agama yang dianut oleh masyarakat desa karya baru , tampak pada tabel 4 berikut :
Tabel. 4
Desa karya baru
No Agama / Kepercayaan Jumlah (Orang) %
1 2 3 4 5 Islam Kristen Hindu Budha Konghuchu 1836 2 - 16 - 99,03 0,11 - 0,86 -
Sumber data : kantor Desa Karya baru
Tabel tersebut di atas memberikan gambaran bahwa keadaan penduduk menurut golongan agama atau kepercayaan, bahwa mayoritas masyarakat di desa Karya baru beragama Islam, yakni mencapai 99,03%. Hal inipula terlihat dari keberadaan tempat ibadah yang dimiliki oleh masyarakat islam sebanyak tiga buah dan gereja hanya satu buah.
b. Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah merupakan salah satu faktor penting yang akan mendorong terlaksananya pembangunan di desa, oleh karena itu pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam rangka melakukan pencerdasan kepada masyarakat. Melalui pendiidkan seseorang biasa memiliki kesadaran intelektual yang dapat mendorong seseorang tersebut bisa berfikir kreatif, profesional serta akan menjadi bijaksana. Bagaimana gambaran kondisi pendidikan di Desa karya Baru Perhatikan tabel 5 berikut :
Tabel 5
Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Desa Karya Baru
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 2 3 4 5 6 Belum Sekolah
Tidak Tamat Sekolah Dasar
Tamat Sekolah Dasar
Tamat SLTP Tamat SMU Tamat PT D-I D-II D-III S-I 505 279 875 485 375 - 25 - 8 19,79 10,93 34,29 19,01 14,69 0,98 0,31
Sumber Data : Kantor Desa Karya baru
Sekilas berdasarkan tabel tersebut di atas bahwa keadaan pendidikan di Desa karya baru cukup memadai, sehingga mencerminkan potensi sumber daya manusia yang boleh diandalkan. Di Desa Karya Baru terdapat sekolah dari tingkat SD yang berjumlah 3 buah dan SMP berjumlah 2 buah.
c. Bidang Kesehatan
Masyarakat Desa karya baru sebagian besar sudah memahami arti penting kesehatan baik kesehatan jasmani maupun rohani. Kesehatan diartikan sebagai suatu kondisi kondusif yang dialami oleh manusia secara individu maupun kelompok. Misalnya lingkungan pemukiman yang harus dilengkapi dengan sarana dan prasarana kesehatan MCK serta keberhasilan tempat pemukiman dan kesehatan diri.
Sarana kesehatan di Desa karya baru telah terdaat satu buah Pustu sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan satu buah posyandu lengkap dengan petugas kesehatannya. Dan untuk menunjang kesehatan masyarakat dan sebagai penyaluran hobi maka di desa inipula terdapat sarana olah raga yaitu lapangan sepak bola dan bola volly.
2. Potensi Ekonomi
a. Sektor Pertanian dan Perkebunan
Desa karya baru adalah daerah yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian petani, hal ini didukung oleh luas wilayah yang sebagian besarnya adalah wilayah dataran dan memungkinkan untuk dijadikan lahan pertanian dan perkebunan. Adapun hasil-hasil pertanian yang merupakan hasil kerja masyarakat adalah beras, kelapa, jagung dan coklat yang kesemuanya adalah hasil pertanian yang merupakan komoditi ekspor.
b. Sektor Kelautan dan Pariwisata
Seperti yang dijelaskan pada penjelasan terdahulu bahwa, Desa karya baru terletak di pesisir pantai, desa ini juga mempunyai pontensi kelautan yang cukup
besar yang dimiliki oleh desa ini, karena terdapat beberapa pulau yang masih merupakan tempat obyek wisata yang telah banyak dikunjungi oleh masyarakat Desa karya baru maupun dari luar daerah karya baru, akan tetapi potensi pariwisata ini belum terolah dengan baik oleh pemerintah desa.
4.2. Hasil Penelitian
a. Hasil Wawancara
Wawancara yang di lakukan bertujuan untuk mengetahui seberapa besar paranan Kepala Desa dalam program keaksaraan fungsional. Untuk kepentingan ini maka peneliti menayakan:
- Menurut Kepala Desa bagaimanakah program keaksaraan fungsional di Desa Karya Baru?
Berikut jawaban responden terkait dengan peranan kepala Desa dalam program keaksaraan fungsional
Kepala Desa: Sebagai pemegang pucuk pemerintahan tertinggi di Desa saya juga ikut bertanggung jawab dalam masalah
kemasyarakatan seperti memperhatikan program
keaksaraan fungsional. Program ini lebih di utamakan di Desa Karya Baru karena program saya di Desa Karya Baru 2015 semua masyarakat di Desa Karya Baru sudah tidak ada lagi yang buta aksara..
Meninjau jawaban dari kepala desa bahwa sebagai seorang kepala desa harus ikut ikut bertanggung jawab dalam masalah kemasyarakatan yang ada di desanya seperti keaksaraan fungsional.
Konsep yang sama tentang keaksaraan fungsional di kemukakan oleh Kepala Cabang Dinas : Bagi warga di Desa karya Baru yang masih belum
mengikuti program keaksaraan fungsional, di harapkan untuk mengikuti program keaksaraan fungsional yang di laksanakan oleh dinas Pendidikan agar pada tahun 2015 kecamatan dengilo sudah bebas dari buta aksara
Mininjau jawaban dari Kepala Dinas Pendidikan Kecamatan Degilo bagi warga yang belum mengikuti program keaksaraan fungsional di harapkan segera mengikuti program tersebut demi untuk tercapainya proram dari pemerintah bahwa tahun 2015 kecamatan dengilo sudah bebas dari buta aksara.
Konsep yang sama juga tentang keaksaraan fungsional di kemukakan oleh Penilik PNFI : Kami penilik PNFI telah menjalankan semua program yang di berikan pemerintah Pusat untuk menunjang semua program keaksaraan fungsional di Desa Karya Baru demi kemajuan masyarakat Desa Karya Baru
Mininjau jawaban dari penilik PNFI telah menjalankan semua program yang di berikan pemerintah Pusat untuk menunjang semua program keaksaraan fungsional di Desa Karya Baru demi kemajuan masyarakat Desa Karya Baru. Tutor Keaksaraan fungsional : pertama tama yang saya lakukan adalah mendata
semua warga yang masih buta aksara di Desa Karya Baru, kemuadian saya melakukan jalinan
Masyarakat (LSM), lembaga lembaga keagamaan dan tokoh tokoh masyarakat
Meninjau jawaban dari Tutor pertama tama yang dilakukan adalah mendata semua warga yang masih buta aksara di Desa Karya Baru, kemuadian saya melakukan jalinan kerja sama dengan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga lembaga keagamaan dan tokoh tokoh masyarakat
Masyarakat: Proram keaksaran fungsional di Desa Karya Baru sangat kami syukuri karena dapat membantu kami dalam perkembangan pendidikan kami, kami yang tadinya tidak tau membaca dan berhitung kini sudah dapat membaca dan berhitung, kami sudah tidak merasa di sisihkan lagi di masyarakat sekitar.
Meninjau jawaban dari masyarakat Mereka mensyukuri karena dapat membantu kami dalam perkembangan pendidikan kami, kami yang tadinya tidak tau membaca dan berhitung kini sudah dapat membaca dan berhitung, kami sudah tidak merasa di sisihkan lagi di masyarakat sekitar.
b. Hasil Observasi
Dari hasil observasi yang peneliti lakukan bahwa kepala desa telah berupaya keras untuk meningkatkan peranannya dalam Program Keaksaraan Fungsional , namun masih ada beberapa masyarakat yang belum memahami pentingnya program ini.
4.3. Pembahasan
Perkembangan desa atua pembangunan masyarakat desa adalah seluruh proses kegiatan pembangunan yang berlangsung di desa / kelurahan dan merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional yang mencakup seluruh aspek kehidupan masyarakat. Selanjutnya pembangunan desa dan pembangunan masyarakat desa dapat didorong melalui peningkatan koordinasi dan peningkatan sumber daya alam dan penumbuhan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan swadaya masyarakat. Dengan cara ini peningkatan dan pengembangan desa swadaya ke desa swakarsa menuju ke tingkat desa swasembada dapat dipercepat.
Pembangunan desa mempunyai makna pembangunan menulis Indonesia seutuhnya dan masyarakat Indonesia seluruhnya. Pembangunan ini diarahkan kepada masyarakat dengan mengutamakan pada aspek kehidupan dan penghidupan terutama meningkatkan pendidikannya, yaitu melalui pendidikan non formal keaksaran fungsional
Oleh karena itu, semakin disasdari bahwa keterlibatan masyarakat secara langsung pada setiap tahapan peningkatan pendidikan di desa, mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut pembangunan, merupakan salah satu kunci keberhasilan pembangunan itu sendiri. Dengan demikian, pembangunan desa meliputi banyak aspek dan memiliki keterkaitan dengan berbagai sektor. Dalam pelaksanaannya melibatkan beberapa instansi pemerintah, lembaga pemberintah non-departemen, yakni pendidikan non formal. Oleh karena itu peningkatan pendidikan non formal perlu direncanakan secara partisipatif dan dilaksanakan secara terkoordinasi, terpadu dan berkesinambungan.
Dalam peraturan Desa karya Baru, kepala desa karya baru menekankan kepada warga selalu mengikuti keaksaraan. Sampai akhir tahun 2011 masih ada 5,3 penduduk usia 15 tahun ke atas yang buta aksara . sebagaian besar dari buta aksara adalah perempuan . Penduduk dewasa (15 tahun ke atas) dengan sendirinya tidak mempunyai harapan yang cerah karena tidak mempunyai keterampilan untuk mencari tantangan dan mencari penyelesaian terhadap masalah masalah kehidupan orang dewasa.
Kementrian pendidikan nasional menetapkan pada akhir tahun 2012 akan mencapai tingkat letirasi sebesar 95,21%. Untuk mencapai hal itu, kepala desa karya baru melaksanakan program pemberantasan buta aksara yang sejalan dengan program pemerintah.
Prakarsa keaksaraan untuk pemberdayaan yang di programkan oleh kepala desa karya baru ini sejalan juga dengan program pemerintah nasional bahkan Internasinal yang terfokus pada pemberantasan buta aksara melalui keaksaraan dasar, keaksaraan keluarga, Keaksaraan Usaha Mandiri, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keluarga berwawasan, gender dan peningkatan budaya baca. Tujuannya adalah membangun keaksaraan penduduk dewasa yang belum bisa membaca, menulis, berhitung dan berkomunikasi dalam bahasa nasinal melalui pengalaman dan penerapan keberhasilan seseorang dalam pendidikan keaksaraan dan pemberdayaan masyarakat
4.3.2. Keaksaraan tingkat Human Development Indeks
Tingkat keaksaraan penduduk suatu Negara sangat mempengaruhi tingkat kesehatan, gizi, kematian ibu dan anak kesejahteraan dan angka harapan hidup
(UNESCO, 2003 dan Bank Dunia, 2004). Oleh karena itu, keberaksaraan merupakan satu satunya cara yang signifikan untuk meningkatkan HDI ( human Development Indeks) yang paling murah dan secara cepat.
HDI adalah pengukuran perbandingan harapan hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidupuntuk semua negar seluruh dunia. HDI ini di gunakan untuk mengklasipikasikan apakah sebuah negara adalah maju, negara berkembang,atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakn ekonomi terhadap kwalitas hidup.
HDI mengukur pencapaian rata rata sebuah negara dalam 3 di mensi dasarpembangunan manusia yaitu:
1. Indeks kesehatan, yang di ukur dari rata rata usia harapan hidup
2. Indeks pendidikan, yang di ukur pada dua aspek yaitu: angka/ tingkat melek aksara orang dewasa dan rat rata.lama pendidikan
3. Indeks perekonomian,yang di ukur dari pengeluaran perkapita
Tingkat keaksaraan orang dewasa merupakan komponenpenting dari aspek pendidikan yag dapat menaikkan HD.Pengetahuan di ukur dengan angka tingkast baca tulis pada orang dewas dengan bobot penilaian dua pertiga dan kombinasi pendidikan dasar, menengah, dan atas dengan bobot satu pertiga.
Terkait dengan HDI buta aksara sangat erta hubungannya dengan kebodohan, keterbelakangan, pengangguran, dan ketidak berdayaan, yang bermuara pada kondisi ekonomi penduduk penyandangnya menjadi kurang beruntung / miskin yang bermuara rendahnya produksivitas penduduk.
Artinya buta aksara dan kemiskinanmerupakan dua dimensi yang tak terpisahkan, sehingga sangatlah perlu dilakukan program pemberantasan buta aksara secara integrasi dengan berbagai program lainnya, sepeti pengentasan kemiskinan, kesehatan, gizi dan kelauarga berencana
Permasalahan mendasar dalam pembengunan masyarakat miskin yang terjadi selama ini adalah tidak dimilikinya kemauan beraksara, yang mengakibatkan mereka tidak mampu mengakses informasi untuk dapat berpartisipasi dalam pembangunan. Untuk itu sangatlah perlu di lakukan berbagai program dan startegi yang inivatif, efisien, dan efektif untuk memberantas buta aksara.
Beberapa kendala yang dihadapi dalam program pemberantasan buta aksara adalah:
1. Penduduk miskin pada umumnya hidup di sibukkan dengan usaha usaha untuk bisa bertahan hhidup (survive). Mereka seolah olah tidak ada waktu untuk belajar keaksaraan (baca, tulis, hitung) motivasi belajar mereka rendah
2. Usia penduduk buta aksara yang menjadi sasaran rata rata sudah dewasa (usia 15 tahun ke atas). Kelompok usia tersebut sangat sulit di belajrkan
3. Faktor geografi, demografi dan ekonomi juga kendala dalam penyelenggaraan pendidikan keaksaraan.