PENERAPAN PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN MULTI REPRESENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF DAN PEMECAHAN MASALAH SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN GERAK PARABOLA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
oleh: Agnesita Mardatila
NIM 1505492
DEPARTEMEN PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Penerapan Pembelajaran Fisika Menggunakan Multi Representasi untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Pemecahan
Masalah Siswa SMA pada Pokok Bahasan Gerak Parabola
Oleh Agnesita Mardatila
Sebuah skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam
©Agnesita Mardatila Maret 2019 Universitas Pendidikan Indonesia
2019
Hak Cipta dilindungi undang-undang
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, di fotokopi, atau cara lain tanpa ijin penulis
Penerapan Pembelajaran Fisika Menggunakan Multirepresentasi untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Pemecahan
Masalah Siswa SMA pada Pokok Bahasan Gerak Parabola
Agnesita Mardatila NIM 1505492 Pembimbing I : Dr. Hera Novia, M.T.
Pembimbing II : Prof. Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si. Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
ABSTRAK
Fisika dalam menguasainya dibutuhkan pemahaman dan kemampuan cara representasi yang berbeda-beda. Penggunaan multirepresentasi memfasilitasi peserta didik dengan latarbelakang kecerdasan yang berbeda untuk dapat memahami suatu konsep tertentu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan pemecahan masalah siswa, level pemecahan masalah siswa, hubungan antara kemampuan kognitif dengan pemecahan masalah, serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran menggunakan multirepresentasi. Metode Penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian nonequivalent control group design. Instrumen penelitian berupa tes pilihan ganda untuk mengukur kemampuan kognitif, tes uraian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah, lembar observasi untuk mengetahui keterlaksanaan pembelajaran, dan angket tanggapan siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran multirepresentasi. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan kemampuan kognitif berdasarkan nilai N-gain. Pada kelas eksperimen peningkatan kemampuan kognitif berada pada kategori “sedang” sedangkan kelas kontrol berada pada kategori “rendah”. Kemampuan pemecahan masalah siswa dievaluasi menggunakan rubrik multiple ways Rosengrant, dengan rata-rata level pemecahan masalah kelas eksperimen berada pada level needs some improvement, sedangkan kelas kontrol berada pada level inadequate. Adapun hubungan kemampuan kognitif dengan pemecahan masalah adalah linier dengan kriteria “cukup”. Tanggapan siswa “positif” terhadap pembelajaran menggunakan multirepresentasi pada pokok bahasan gerak parabola.
Kata kunci— Multirepresentasi, Kemampuan kognitif, kemampuan pemecahan masalah
Penerapan Pembelajaran Fisika Menggunakan Multirepresentasi untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif dan Pemecahan
Masalah Siswa SMA pada Pokok Bahasan Gerak Parabola
Agnesita Mardatila NIM 1505492 Pembimbing I : Dr. Hera Novia, M.T.
Pembimbing II : Prof. Dr. Parlindungan Sinaga, M.Si. Departemen Pendidikan Fisika, FPMIPA, UPI
ABSTRAK
Physics in mastering requires a different understanding and ability to represent ways. The use of multiple representations facilitates students with different intelligence backgrounds to be able to understand a particular concept. The purpose of this study was to determine the increase in cognitive abilities and problem solving of students, the level of problem solving students, the relationship between cognitive abilities and problem solving, and student responses to learning using multiple representations. The research method used was quasi-experimental with nonequivalent control group design research design. The research instruments were multiple choice tests to measure cognitive abilities, description tests to measure problem solving abilities, observation sheets to find out the implementation of learning, and questionnaires for students 'responses to determine students' responses to multi-representation learning. The results showed an increase in cognitive abilities based on N-gain values. In the experimental class an increase in cognitive abilities is in the "moderate" category while the control class is in the "low" category. Students' problem solving abilities were evaluated using the rubric of multiple ways Rosengrant, with the average level of problem solving in the experimental class at the level of some improvement needs, while the control class was at the inadequate level. The relationship between cognitive ability and problem solving is linear with the criteria "enough". The "positive" student response to learning uses multiple representations on the subject of parabolic motion.
Keywords: multiple representation, cognitive ability, problem solving ability
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ORISINALITAS ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4 1.3 Batasan Masalah ... 5 1.4 Hipotesis Penelitian... 5 1.5 Tujuan Penelitian ... 5 1.6 Manfaat Penelitian ... 5 1.7 Variabel Penelitian ... 6 1.8 Definisi Operasional ... 6
1.9 Struktur Organisasi Skripsi... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1 Multirepresentasi ... 9
2.2 Kemampuan Kognitif ... 13
2.3 Kemampuan pemecahan Masalah ... 17
2.4 Multirepresentasi pada materi Gerak Parabola ... 19
2.5 Penelitian yang Relevan ... 27
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Metode dan desain Penelitian ... 29
3.2 Partisipan ... 30
3.3 Populasi dan teknik pengambilan Sampel ... 30
3.4 Instrumen Penelitian ... 31
3.4.1 Instrumen Kemampuan Kognitif ... 31
3.4.2 Instrumen Kemampuan pemecahan Masalah ... 31
3.4.3 Tanggapan Siswa ... 31
3.4.4 Lembar Observasi ... 31
3.5 Prosedur Penelitian ... 31
3.5.1 Tahapan Persiapan Penelitian ... 32
3.5.2 Tahap pelaksanaan Penelitian ... 32
3.6 Analisis Data... 34
3.6.1 Hasil Validitas Ahli dan Uji coba Instrumen ... 38
3.7 Teknik analisis data ... 48
3.7.1 Analisis peningkatan kemampuan kognitif & pemecahan masalah ... 48
3.7.2 Analisis Hubungan Kemampuan Kognitif & pemecahan masalah ... 48
3.7.3 Analisis Level Kemampuan pemecahan masalah ... 51
3.7.4 Analisis Tanggapan Siswa ... 52
3.7.5 Analisis Lembar Observasi ... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54
4.1 Hasil Penelitian ... 54
4.1.1 Peningkatan Kemampuan Kognitif ... 54
4.1.2 Uji beda kemampuan kognitif ... 55
4.1.3 Peningkatan Kemampuan pemecahan masalah ... 57
4.1.4 Uji Beda kemmapuan pemecahan masalah ... 58
4.1.5 Level kemampuan pemecahan masalah ... 59
4.1.6 Profil kemampuan pemecahan masalah ... 61
4.1.7 Modus Representasi yang dibuat Siswa ... 65
4.1.8 Hubungan Kemampuan kognitif dan pemecahan masalah68 4.1.9 Persentase Tanggapan Siswa ... 67
4.2 Pembahasan ... 75
4.2.1 Peningkatan Kemampuan Kognitif ... 75
4.2.2 Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah ... 77
4.2.3 Level Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa ... 77
4.2.5 Hubungan kemmapuan kognitif dan pemecahan masalah ... 87
4.2.5 Keterlaksanaan Pembelajaran dengan Multirepresentasi 88 4.2.6 Hasil Angket Tanggapan Siswa terhadap multirepresentasi ... 88
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI ... 90
5.1 Simpulan ... 90
5.2 Implikasi dan Rekomendasi ... 91
DAFTAR PUSTAKA ... 93
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Indikator Pemecahan Masalah ... 20
Tabel 2.2 Tinjauan Konsep Gerak Parabola ... 22
Tabel 2.3 Tinjauan Konsep Jangkauan ... 23
Tabel 2.4 Tinjauan Konsep Tinggi Maksimum ... 25
Tabel 2.5 Tinjauan Konsep Hubungan Sudut dan Jarak ... 28
Tabel 3.1 Desain Penelitian Non Equivalent Control Group Design .. 32
Tabel 3.2 Kategori Validitas Berdasarkan Indeks Aike’s V ... 37
Tabel 3.3 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 38
Tabel 3.4 Klasifikasi Indeks Kesukaran... 40
Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda ... 41
Tabel 3.6 Hasil Validasi Instrumen Kemampuan Kognitif ... 42
Tabel 3.7 Hasil Validasi Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah47 Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Kognitif ... 48
Tabel 3.9 Hasil Uji Coba Instrumen Kemampuan Pemecahan Masalah50 Tabel 3.10 Kriteria untuk n-gain menurut Hake... 51
Tabel 3.11 Daftar Analsiis (Anava) Regresi Linier Sederhana ... 52
Tabel 3.12 Rubrik Penilaian Kemampuan Pemecahan Masalah ... 54
Tabel 3.13 Level Kemampuan Pemecahan Masalah Berdasarkan Rosengrant ... 55
Tabel 3.14 Penilaian Tanggapan Siswa Terhadap Multirepresentasi .. 55
Tabel 3.15 Kualifikasi Keterlaksanaan Pemeblajaran ... 56
Tabel 4.1 Nilai rata-rata pretest, postest, dan n-gain kemampuan kognitif ... 57
Tabel 4.2 Nilai Rerata n-gain Untuk Setiap Aspek Kognitif ... 57
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Kognitif Pretest ... 59
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Kognitif Pretest ... 59
Tabel 4.5 Hasil Uji-t Analisis Beda Kemampuan KOgnitif Pretest .... 60
Tabel 4.6 Nilai rerata pretest, posttest, dan n-gain pemecahan masalah60 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest ... 61
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest ... 62
Tabel 4.9 Hasil Uji Man Whitney Beda Kemampuan Pemecahan Masalah ... 62
Tabel 4.10 Tahapan Pemecahan Masalah Kelas Eksperimen ... 63
Tabel 4.11 Tahapan Pemecahan Masalah Kelas Kontrol ... 63
Tabel 4.12 Profil Pemecahan Masalah Menggunakan Multirepresentasi ... 64
Tabel 4.13 Kemampuan siswa Menggunakan representasi FBD ... 65
Tabel 4.15 Kemampuan siswa menggunakan representasi matematis
... 66
Tabel 4.16 kemampuan siswa merepresentasikan dengan multimodus ... 67
Tabel 4.17 Kemampuan siswa merepresentasikan informasi ... 68
Tabel 4.18 Analisi regresi dan korelasi variable penelitian ... 68
Tabel 4.19 Data Uji Linieritas ... 69
Tabel 4.20 Hasil Angket tanggapan terhadap kemamuan pemahaman siswa ... 70
Tabel 4.21 Hasil Angket tanggapan terhadaop pemecahan masalah siswa ... 71
Tabel 4.22 Hasil Angket tanggapan terhadap proses pembelajatan dikelas ... 73
Tabel 4.23 Hasil Angket tanggapan terhadap aktivitas pembelajaran dikelas ... 75
Tabel 4.24 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Multirepresentasi ... 89
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Level Missing pada kelas Kontrol ... 78
Gambar 4.2 Level Missing pada kelas Eksperimen ... 78
Gambar 4.3 Level Inadequate pada Kelas Kontrol ... 79
Gambar 4.4 Level Inadequate pada Kelas Eksperimen ... 79
Gambar 4.5 Level Needs Some Improvement Kelas Kontrol ... 80
Gambar 4.6 Level Needs Some Improvement Kelas Eksperimen... 81
Gambar 4.7 Level Adequate Kelas Eksperimen ... 81
Gambar 4.8 Kemampuan Siswa Merepresentasikan FBD ... 83
Gambar 4.9 Kemapuan Siswa Merepresentasikan Gambar ... 85
DAFTAR PUSTAKA Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: ITB. Abdullah, M. (2007). Fisika Dasar 1. Bandung: ITB.
Ainsworth, S. (1999). The Functions of multiple representations. Computers & education, 33(2 3), 131-152.
Ainsworth, S. (2006). DeFT: A conceptual framework for considering learning with multiple representations. Learning and instruction, 16(3), 183-198.
Anderson, L.W dan Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran dan Assesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anisa, Y. (2016). Pembelajaran Fisika Menggunakan Multirepresentasi Untuk Meningkatkan Kognitif dan Kemampuan Pemacahan Masalah Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Fluida Statis. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Arikunto, S. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2015). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dahar, R. W. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Dahar, R. W. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti P2LPTK.
Dwi, I. M., Arif, H., & Sentot, K. (2013). Pengaruh strategi problem based learning berbasis ICT terhadap pemahaman konsep dan kemampuan pemecahan masalah fisika. Jurnal Pendidikan Fisika
Indonesia, 9(1). Diakses dari:
https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JPFI/article/view/2575. Dwi Prastiwi, M. E. R. R. Y., & Nurita, T. (2018). Kemampuan
Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas VII SMP. Pendidikan
Sains, 6(02). Diakses dari:
https://media.neliti.com/media/publications/253503-kemampuan-pemecahan-masalah-pada-siswa-k-06c4cb2f.pdf
Dwi Mustika Arum, I., & Abdurrahman, A. (Tanpa Tahun). Pengaruh Kemampuan Representasi Visual Terhadap Hasil Belajar Fisika. Jurnal Pembelajaran Fisika Universitas Lampung, 2(5).
Diakses dari:
Hake, R.R. (1998). Interactive Engagement versus traditional Methods: A six-thousand-student survey of mechanics test data for Introductory Physics Courses. American Journal of Physics, 66(1), 64-74.
Heller, P., Keith, R., & Anderson, S. (1991). Teaching problem solving through cooperative grouping. Part 1: Group versus individual problem solving. American journal of physics, 60(7), 627-636.
Diakses dari:
http://www.physics.emory.edu/faculty/weeks//journal/Heller_AJP_ 91a.pdf.
Hendryadi, H. (2017). Validitas Isi: Tahap Awal Pengembangan Kuesioner. Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, 2(2), 169-178.
Hubber, P., Tytler, R., & Haslam, F. (2010). Teaching and learning about force with a representational focus: Pedagogy and teacher change. Research in Science Education, 40(1), 5-28.
Irwandani, I. (2014). Multi Representasi sebagai Alternatif Pembelajaran dalam Fisika. Jurnal Ilmiah Pendidikan Fisika Al-Biruni, 3(1), 39-48. Diakses dari: http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/al-biruni/article/view/64/57
Kohl, P. B., Rosengrant, D., & Finkelstein, N. D. (2007). Strongly and weakly directed approaches to teaching multiple representation use in physics. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 3(1), 010108. Diakses dari: https://journals.aps.org/prper/pdf/10.1103/PhysRevSTPER.3.01010 8
Kozhevnikov, M. (2007). Cognitive styles in the context of modern psychology: Toward an integrated framework of cognitive style. Psychological bulletin, 133(3), 464. Diakses dari: https://pdfs.semanticscholar.org/039d/2b47a0cc38e222044892d2d 11771e065cd61.pdf?_ga=2.29516287.1167215814.1548844642-1092638169.1548844642
Kurnaz, M. A., & Arslan, A. S. (2014). Effectiveness of multiple representations for learning energy concepts: Case of Turkey. Procedia-Social and Behavioral Sciences, 116, 627-632.
Diakses dari:
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1877042814002 869
Mayer, R. E. (2003). The promise of multimedia learning: using the same instructional design methods across different media. Learning and instruction, 13(2), 125-139.
Meltzer, D. E. (2005). Relation between students’ problem-solving performance and representational format. American Journal of Physics, 73(5), 463-478.
Mustofa, M. H., & Rusdiana, D. (2016). Profil Kemampuan pemecahan masalah siswa pada pembelajaran gerak lurus. Jurnal Penelitian & Pengembangan Pendidikan Fisika, 2(2), 15-22.
Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.
Nulhaq, S. (2015). Pengaruh Mutirepresentasi pada pembelajaran fisika terhadap kemampuan siswa memahami materi fisika dan konsistensi ilmiah. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Putri, Nakita Noviandari. (2018). Pembelajaran Berbasis Multiple External Representations (MER) untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah dan Kemampuan Kognitif Siswa pada Topik Gerak Harmonik Sederhana. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Riduwan. (2002). Skala Pengukuran Variabel – variable Penelitian. Bandung: Alfabeta
Risman, Fauzan Eris. (2016). Penerapan Pendekatan Multirepresentasi Pada Pembelajaran Fisika Untuk meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Memecahkan Persoalan Fisika Isomorfik. (Skripsi). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Rizky, G., Tomo, D., & Haratua, T. M. S. (2014). Kemampuan Multirepresentasi Siswa SMA dalam Menyelesaikan Soal-Soal Hukum Newton. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 3(8).
Diakses dari:
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/6733/6967 Rosengrant, D., Etkina, E., & Van Heuvelen, A. (2007, January). An
overview of recent research on multiple representations. In AIP Conference Proceedings (Vol. 883, No. 1, pp. 149-152). AIP. Rosengrant, D., Van Heuvelen, A., & Etkina, E. (2009). Do students use
and understand free-body diagrams?. Physical Review Special Topics-Physics Education Research, 5(1), 010108. Diakses dari: https://journals.aps.org/prper/pdf/10.1103/PhysRevSTPER.5.01010 8.
Rosengrant, D. R. (2007). Rubric Multiple Representation. [Online]. Tersedia:
http://www.evc.edu/AcademicAffairs/Documents/A_MultRepRub 2007.pdf.
Rusli, A., & Waldrip, B. Implementasi Pembelajaran Berbasis Multi Representasi untuk Peningkatan Penguasaan Konsep Fisika Kuantum. Cakrawala Pendidikan, (1). Diakses dari: http://lppmp.uny.ac.id/sites/lppmp.uny.ac.id/files/3%20Abdurrahm an,%20Liliasari,%20A.%20Rusli,%20dan%20Bruce%20Waldrip.p df
Sanjaya, Wina. (2008). Perencanaan dan desain sistem pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Santia, I. (2015). Representasi Siswa SMA Dalam Memecahkan Masalah Matematika Berdasarkan Gaya Kognitif. JIPM (Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika), 3(2). Diakses dari: https://www.researchgate.net/publication/318090257_REPRESEN TASI_SISWA_SMA_DALAM_MEMECAHKAN_MASALAH_ MATEMATIKA_BERDASARKAN_GAYA_KOGNITIF
Schunk, Dale. (2012). Teori – Teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan Edisi Keenam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Simamora, M. R. (2016). Pembelajaran Fisika Menggunakan Multirepresentasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa SMP Pokok Bahasan Getaran Dan Gelombang (Doctoral dissertation, Universitas
Pendidikan Indonesia). Diakses dari:
http://portal.fmipa.itb.ac.id/snips2016/kfz/files/snips_2016_mariny _rilen_simamora_33555489c6a0a02f48182f0260433b21.pdf Simbolon, M. (2016). Pengembangan Buku ajar fisika yang
menggunakan multimodus representasi untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan pemecahan masalah siswa SMA. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pemdidikan Indonesia, Bandung.
Sudar. (2016). ESPS Fisika Kelompok Peminatan SMA Kelas X. Erlangga.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia
Dini [E-Reader Version]. Retrieved from
Tawil, Muh. Analisis Kemampuan Multirepresentasi Bagi Guru dan Calon Guru IPA-Fisika. In Seminar Nasional Universitas Negeri Makassar.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Van Heuvelen, A., & Zou, X. (2001). Multiple representations of work– energy processes. American Journal of Physics, 69(2), 184-194. Wu, Z. (2004). The study of middle school teachers' understanding and
use of mathematical representation in relation to teachers' zone of proximal development in teaching fractions and algebraic functions (Doctoral dissertation, Texas A&M University). Diakses
dari :
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.467.371 6&rep=rep1&type=pdf
Yusup, M. (2009). Multirepresentasi dalam Pembelajaran Fisika. In Seminar Nasional Pendidikan FKIP Universitas Sriwijaya (Vol.
1, No. 1, pp. 21-32). Diakses dari :
http://eprints.unsri.ac.id/1607/1/Multirepresentasi_dalam_Pembelaj aran_Fisik a.pdf.