• Tidak ada hasil yang ditemukan

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

P U T U S A N

Nomor : 16/G/2013/PTUN-JKT

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta yang memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara pada Tingkat Pertama dengan Acara Biasa, telah menjatuhkankan putusan dengan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut, dalam perkara antara :

---1 NY. AMINAH BINTI MOCHAMMAD THALIB, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, Tempat tinggal di Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 98, RT 007, RW 01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT I ;

2 ABDUL HADI BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Radio Dalam YADO II Nomor E.1, RT 004, RW. 04, Kelurahan Gandaria Utara Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT II ;

3 DINA ALWINI BINTI H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 98, RT 007, RW 01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT III ;

4 ABDULLAH BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Siaga Residence Blok C Nomor 1 Jalan Siaga IF/9 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT IV ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(2)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

5 ABDUL KADIR BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan

Swasta, Tempat tinggal di Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 98, RT 007, RW 01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT V ;

6 ABDUL HAKIM BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Pejaten Mas IV, Blok A-2, RT. 012 RW 02 Kelurahan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT VI ;

7 HANAN BINTI H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Kasturi Blok C1/8 Bandung Jawa Barat. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT VII ;

8 ABDUL MAJID BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 98, RT 007, RW 01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT VII ;

9 UMAR BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Darma Jaya Nomor 18 RT. 007, RW. 05 Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ... PENGGUGAT IX ;

10 ABDUL RASYID BIN H.R. SAID ALWINI, Kewarganegaraan Indonesia, Pekerjaan Swasta, Tempat tinggal di Jalan Iskandarsyah Raya No. 98, RT 007, RW 01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Selanjutnya disebut sebagai ...PENGGUGAT X;

dalam hal ini telah memberi Kuasa kepada :

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(3)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1 AGUSTIAN BERHAMSYAH, S.H. ; ---

2 SYAIFUDIN ZUHRI, S.H. ; ---Keduanya berkewarganegaraan Indonesia, masing-masing Advokat, pada Kantor Berhamsyah & Associates, beralamat di Jalan Komp. Sandang No. 7A, Palmerah, Jakarta 11480 berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Januari 2013, selanjutnya disebut sebagai ... PARA PENGGUGAT ;

M E L A W A N :

1. KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT, Berkedudukan di Jalan Tanah Abang I Nomor 1, Jakarta Pusat dalam hal ini telah memberi Kuasa

kepada:---1. NUR IHWAN, S.H. ;---2. SURITO, S.H. ---3. HERI WIDODO, B.A. ;---4. SYARIFUDDIN, S.H. ;---5. SUGANDI, S.H. ---6. SAMSI FITRIYANI, S.H. ;---7. YAYAN, S.H. ;---Kesemuanya Pegawai Pada Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 532/14-31.71-600/III/2013, tanggal 4 Maret 2013, selanjutnya disebut sebagai .. TERGUGAT ;

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(4)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2. GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA, Berkedudukan

di Jalan Medan Merdeka Selatan Nomor 8-9, Kota Administrasi Jakarta Pusat, dalam hal ini memberi Kuasa kepada : ---1. AGUSDIN SUSANTO, S.H. ; ---2. YAYAN YUHANAH, S.H., M.H. ; ---3. ALAM SYAH, S.H., M.H. ; -4. BAYU MAHENDRA, S.H. ; ---5. JOHAN H. IRWANTO, S.H. ; ---Semuanya Pegawai Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor : 440/-1.876, Tanggal 18 April 2013, selanjutnya disebut sebagai ... TERGUGAT II INTERVENSI ;

Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta tersebut ; ---Telah membaca :--- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor :

16/PEN-DIS/2013/PTUN-JKT, tertanggal 12 Februari 2013 tentang Pemeriksaaan Perkara dengan Acara

Biasa;--- Penetapan Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 16/PEN/2013/PTUN-JKT, tertanggal 12 Februari 2013 tentang Penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara

ini;--- Penetapan Hakim Ketua Majelis Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor : 16/ PEN-HS/2013/PTUN-JKT, tertanggal 13 Februari 2013 tentang Penetapan Hari Pemeriksaan

Persiapan;--- Putusan Sela Nomor : 16/G/2013/PTUN-JKT, tertanggal 7 Mei

2013;---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(5)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Berkas perkara yang

bersangkutan;---Telah mendengarkan : --- Keterangan para pihak di persidangan ;--- Keterangan Saksi-saksi di persidangan ;

---TENTANG DUDUK SENGKETA

Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan gugatan dengan surat gugatannya, tertanggal 30 Januari 2013 yang telah diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 31 Januari 2013, dengan Register Perkara Nomor : 16/G/2013/PTUN-JKT, dan telah diperbaiki dalam Pemeriksaan Persiapan, tanggal 19 Maret 2013, telah mengemukakan alasan-alasan sebagai berikut

:---I. TENTANG OBJEK SENGKETA ; ---1. Bahwa yang menjadi Objek Sengketa adalah Sertipikat Hak Pakai Nomor : 92/

Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Objek Sengketa) ;

II. TENGGANG WAKTU GUGATAN ;---2. Bahwa, yang menjadi dasar diajukan gugatan ini adalah Sertipikat Hak Pakai

Nomor 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052 M2 setempat dikenal dengan

Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dimana Para Penggugat baru mengetahui adanya Sertipikat yang dimaksud pada tanggal 11 Desember

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(6)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2012 pada saat Penggugat secara tidak resmi meminta Advis Planning di Dinas

Tata Kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta, maka berdasarkan ketentuan Pasal 55 Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara”, maka gugatan a quo Para Penggugat masih dalam tenggang waktu untuk dapat diajukan/didaftarkan di Kepaniteraan Pengadian Tata Usaha Negara Jakarta dan oleh karenanya Gugatan aquo adalah sah untuk diperiksa dan diputus oleh Pengadilan Tata

Usaha Negara Jakarta ;

---III. KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA BERSIFAT KONKRET, INDIVIDUAL DAN FINAL

3. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara (“KTUN”) atas Objek Sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat tersebut di atas, adalah KTUN yang bersifat Konkret, Individual dan Final sebagaimana diatur dalam Pasal 1angka 9 Undang Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara :

---Konkret :

Objek yang diatur dalam Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa adalah tertentu dan atau dapat ditentukan yaitu Sertipikat

Hak Pakai Nomor : 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(7)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ; ---Individual :

Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa ditujukan dan berlaku khusus kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

Final :

Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa yang dikeluarkan Tergugat tersebut di atas tidak lagi memerlukan persetujuan dari instansi/Pejabat Tata Usaha Negara lainnya, karena Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa telah berlaku definitif dan telah menimbulkan akibat hukum berupa terbitnya Hak Pakai atas Tanah dan bangunan yang dahulu dikuasai dan didiami Para Penggugat ;

---IV. PARA PENGGUGAT ADALAH SUBYEK HUKUM YANG KEPENTINGANNYA DIRUGIKAN

4. Bahwa, Para Penggugat selaku Ahli Waris Alm. Said Alwini adalah Subyek Hukum yang kepentingannya dirugikan akibat dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal 53 ayat (1) Undang Undang Nomor 9 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara ;

---a. Bahwa dengan dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa Para Penggugat tidak dapat melakukan proses permohonan Konversi untuk mendapatkan hak milik atas tanah yang Para Penggugat miliki selama bertahun-tahun, Para Penggugat juga mengalami penyerobotan tanah oleh pihak-pihak ketiga yang mengambil hak atas

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(8)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

tanah milik Para Penggugat berdasarkan bekas Eigendom Verponding No

9641;---b. Bahwa selain itu, untuk Para Penggugat pernah memohon kepada Dinas Tata Kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta untuk dibuatkan Peta Lokasi dan pendataan penghuni dalam tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 9641 tersebut serta meminta Kantor Badan Pertanahan Nasional dalam hal ini Tergugat untuk melakukan pengukuran ulang, untuk memastikan batas-batas tanah dan bangunan yang terletak di Jalan A.M Sangaji Nomor 21 (dahulu dikenal dengan Petojo Udik Nomor 21), namun Para Penggugat tidak pernah memperoleh kepastian hukum atau jawaban atas Surat-surat yang Para Penggugat kirim baik kepada Tergugat maupun Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan jelas terlihat disini kepentingan Para Penggugat sangat dirugikan ;

---V. ALASAN-ALASAN DIAJUKANNYA

GUGATAN

;---5. Bahwa Para Penggugat adalah pemilik sah atas tanah seluas 1.052m2 yang terletak atau setempat dikenal dengan di Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat dengan batas-batas sebagai berikut :

---Sebelah Utara : Jalan Gang Kaji IV ; ---Sebelah Timur : Jalan AM Sangaji;---Sebelah Selatan: Tanah Milik Gouw Foek Tjhong dan Bong Kioen

Sen;-Sebelah Barat : Gang Buntu;---Berdasarkan surat tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 9641,

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(9)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

yang tercatat atas nama Almarhum SAID ALWINI, kewarganegaraan

Indonesia, yang dahulu bertempat tinggal di Jalan Iskandarsyah Raya Nomor 98, RT.007, RW. 01, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dimana Para Penggugat merupakan ahli waris yang sah dari Almarhum Said Alwini sebagaimana yang dinyatakan Salinan Fatwa Waris yang ditetapkan dan dikeluarkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Selatan Nomor 177/ Pdt.P/2010/PA.JS tertanggal 06 Oktober 2010 ;

---6. Bahwa, semasa hidupnya Almarhum SAID ALWINI, adalah pemilik sah tanah dan bangunan yang terletak atau setempat dikenal dengan jalan A.M Sangaji Nomor 21 (dahulu di kenal dengan Petojo Udik Nomor 21, 25, 27, 27 a dan 29) yang terletak Jakarta Pusat, berdasarkan bekas Eigendom Verponding Nomor 9641 total seluas 6.500 M2 yang diterangkan dalam Akta Penjualan dan Pembelian Nomor 31 yang dibuat oleh Notaris Soetrono Prawiroatmodjo, Notaris di Jakarta pada tanggal 17 September 1961 dan akta Akta Penjualan dan Pembelian Nomor 39 yang dibuat oleh Notaris Soetrono Prawiroatmodjo, notaris di Jakarta pada tanggal 17 September

1961;---7. Bahwa, pada awalnya sekitar tahun 1939, tanah dan bangunan total seluas 6500 m2 (enam ribu lima ratus meter persegi) yang terletak atau setempat dikenal dengan jalan A.M Sangaji Nomor 21, 25, 27, 27 a dan 29 (dahulu di kenal dengan Petojo Udik Nomor 21, 25, 27, 27 a dan 29) adalah rumah tinggal Tuan SECH SALIM BALFAS berdasarkan Bouwbewijs Nomor 201/B.E yang diberikan kepada dan atas nama Oebid bin Mochsin (Muchsin) bin Umar

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(10)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Balfas, berdasarkan :

---a. Akte Van Eigendom No. 9641;

---b. Surat Ukur Tanah 1951;

dan

;---c. Surat Boubewijs (semacam Ijin Mendirikan

Bangunan);---8. Bahwa, pada tahun 1954 tanah dan bangunan Tuan SECH SALIM BALFAS yang terletak di jalan A.M Sangaji Nomor 21 (dahulu di kenal dengan Petojo Udik Nomor 21) sebagaimana tersebut diatas, dikontrak oleh sekolah Cina yang dipergunakan sebagai Sekolah Dasar berbahasa Cina (KUOMINTANG) selama kurang lebih 15 (lima belas) tahun yang mana sekolah tersebut dikelola oleh

Partai BAPERKI ;

---9. Bahwa, pada tahun 1961, Tuan OEBEID bin MOCHSIN (MUCHSIN) bin UMAR BALFAS telah menjual keseluruhan tanah dan bangunan yang terletak atau setempat dikenal dengan jalan A.M Sangaji Nomor 21, 25, 27, 27 a dan 29 (dahulu di kenal dengan Petojo Udik Nomor 21, 25, 27, 27 a dan 29) kepada Alm SAID ALWINI berdasarkan Akta Penjualan dan Pembelian Nomor 31 dan Nomor 39 yang dibuat dihadapan SOETRONO PRAWIROATMODJO, Notaris di Jakarta yang selanjutnya Akta Van Eigendom Nomor 9641 tersebut dicatatkan pada Departemen Pertanian dan Agrarian Djakarta ;

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(11)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

10. Bahwa, dengan terjadinya peristiwa yang dikenal dengan peristiwa G.30.S-PKI

pada tahun 1965, keseluruhan tanah dan bangunan yang terletak di jalan A.M Sangaji Nomor 21 (dahulu dikenal dengan Petojo Udik Nomor 21), yang pada saat itu digunakan untuk Sekolah Dasar Bahasa Cina, diambil alih dan dikuasai oleh para pemuda dari KAMI/KAPPI, dengan alasan sekolah tersebut milik Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mendalangi gerakan pemberontakan

G.30.S-PKI ;

---11. Bahwa, setelah berakhirnya pengambilalihan atau penguasaan para pemuda dari

KAMI/KAPPI sekitar tahun 1967 atau 1968, tanah dan bangunan yang terletak jalan A.M Sangaji Nomor 21 (dahulu dikenal dengan Petojo Udik Nomor 21) diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia – Angkatan Darat

(TNI-AD) – Komando Daerah Militer (KODAM), tanpa pemberitahuan baik tertulis maupun lisan kepada Alm SAID ALWINI selaku pemilik tanah yang

sah ;

---12. Bahwa, dengan berakhirnya penguasaan oleh TNI-AD (KODAM) sekitar tahun 1970 tanah dan bangunan yang terletak di jalan A.M Sangaji Nomor 21 (dahulu dikenal dengan Petojo Udik Nomor 21) berpindah tangan langsung kepada Dinas Pendidikan (DKI Jakarta), dan selanjutnya dimanfaatkan untuk :

--- Sekolah Dasar Negeri sampai dengan tahun 2002 (dibawah PGRI) ;

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(12)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

- Tempat Penitipan Anak-anak Balita oleh Dinas Sosial Daaerah Khusus

Ibukota Jakarta dari tahun 2002 hingga

sekarang;---13. Bahwa, Para Penggugat pernah mencoba untuk mengurus agar dapat memperoleh kembali kepemilikan atas tanahnya dengan cara Para Penggugat mengirimkan surat kepada Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, (pada masa Gubernur Sutiyoso) pada 20 Februari 2006 dan (pada masa Gubernur Fauzi Bowo) pada tahun 2007 yang pada pokoknya mempertanyakan status serta proses atau riwayat perolehan hak atas tanah yang sekarang digunakan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta casu quo Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta di atas bekas Eigendom Verponding Nomor 9641 milik Para Penggugat ;

---14. Bahwa, sebagai bukti acuan bahwa SAID ALWINI dan/atau sekarang ahli warisnya adalah pemilik sah atas sebagian bidang tanah tersebut, adalah PARA PENGGUGAT pada 03 Pebruari tahun 2006 telah menjual sebagian dari tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 9641 kepada Sdr. Gouw Foek Tjhong dan Sdr. Bong Kioen Sen, kemudian pada tanggal 08 Maret 2006 PARA PENGGUGAT telah menjual sebagian dari tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 9641 kepada Ny. Muniarti Sofyan dan terakhir PARA PENGGUGAT pada tanggal 09 Agustus 2007 telah menjual sebagian dari tanah bekas Eigendom Verponding Nomor 9641 kepada Sdr. Indra Tjahjono. Kesemua proses jual beli tersebut dibuat di hadapan Notaris RIFAT TADJOEDIN, SH Notaris di Jakarta, dan atas tanah berdasarkan bekas Eigendom Verponding

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(13)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Nomor 9641 yang telah diperjualbelikan tersebut telah lahir sertifikat hak milik

bagi pemegang

haknya;---15. Bahwa selanjutnya Para Penggugat yang diwakili oleh Sdr. Abdul Hadi Said dan Sdr. Abdullah Said pernah mengadakan Rapat di Balai Kota Daerah Khusus Ibukota Jakarta guna menindaklanjuti surat yang dikirim oleh Para Penggugat kepada Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta, dimana pada rapat tersebut Pihak Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta diwakili oleh masing-masing Kepala Dinas yang terkait yang berhubungan dengan permasalahan tanah milik Para Penggugat berdasarkan Eigendom Verponding Nomor 9641, Namun dari hasil rapat atau pertemuan tersebut tidak menghasilkan keputusan yang dapat menjadi dasar bagi Para Penggugat untuk mendapatkan atau memperoleh kembali hak-hak atas tanahnya. Bahkan Penggugat tidak pernah diberikan salinan atas Notulen Rapat dan copy sertipikat hak pakai yang menjadi Objek Sengketa dimana patut diduga bahwa Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota mencoba menghilangkan bukti bahwa tidak pernah ada rapat antara Penggugat dengan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota ;

---VI. KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA OBJEK SENGKETA BERTENTANGAN DENGAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DAN ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

16. Bahwa, mengingat PENGGUGAT telah menjelaskan Kedudukan dan Kepentingan PENGGUGAT, maka sesungguhnya Gugatan PENGGUGAT telah dilandasi oleh Dasar Hukum (Rechtelijke Grond) atau Dasar Fakta (Feitelijke Grond) untuk memenuhi suatu gugatan yang memiliki syarat formil maupun materiil ;

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(14)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

17. Bahwa pada akhirnya, Tergugat telah mengeluarkan Surat tentang Pemberian

Hak Pakai kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan lebih lanjut diterbitkan Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

---18. Bahwa, atas dasar pertimbangan dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa, pada maka Para Tergugat mempertanyakan status dan proses perolehan hak kepada instansi-instansi terkait di Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota, namun dari hasil rapat yang notulennya tidak pernah diberikan tersebut kepada Para Penggugat, maka Para Penggugat bahwa lahirnya Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengkata, didasarkan kepada adanya riwayat tanah yang salah dan cacat hukum, serta tidak menutup kemungkinan bahwa lahirnya Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa tersebut adalah “Perbuatan Melawan Hukum oleh Penguasa (Onrechtmatige Overheid Daad)” yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang

berlaku;---19. Bahwa selain itu berdasarkan uraian-uraian yang Para Pengugat sampaikan, maka “secara prosedural substansial dan penerbitan

Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga telah dilakukan secara

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(15)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

tidak cermat dan hal tersebut melanggar asas kecermatan dari asas-asas umum

pemerintahan yang baik ;

---A. Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa Bertentangan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 ahun 1979 Tentang Ketentuan-Ketentuan Mengenai Permohonan Dan Pemberian hak Baru Atas Tanah Asal Konversi Hak-Hak Barat (“Permendagri Nomor 3 Tahun 1979”) 20. Bahwa Pasal 12 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 1979

menyatakan “Tanah-tanah bekas hak guna bangunan atau hak pakai asal Konversi hak barat yang dimaksud dalam Pasal 1 dapat diberikan dengan sesuatu hak baru kepada bekas pemegang haknya jika :

---b) Tanah yang bersangkutan dikuasai dan digunakan sendiri oleh bekas pemegang

haknya;---d) Diatasnya berdiri suiatu bangunan milik bekas pemegang hak yang didiami digunakan

sendiri;---e) Diatasnya berdiri suatu bangunan milik bekas pemegang hak, yang didiami/digunakan oleh fihak lain dengan persetujuan pemilik bangunan/ bekas pemegang

hak;---21. Bahwa, jelaslah penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku

dikarenakan Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota tidak pernah memegang hak atas sebidang tanah yang berasal dari Konversi Hak Barat melainkan menerima pelimpahan dari Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Darat (TNI-AD)- Komando Daerah Militer (KODAM) yang pada masa lalu

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(16)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

mengusai tanah dan bangunan milik Para Penggugat. Dan selanjutnya Para

Penggugat berpendapat dan memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara menyatakan batal atau menyatakan tidak sah Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara Objek

Sengketa;---B. Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa Bertentangan Dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 Tentang Pokok-Pokok Kebijaksanaan Dalam rangka Pemberian Hak Baru Atas Tanah Asal Konversi Hak-Hak Barat

22. Bahwa Pasal 4 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 menyatakan “Tanah-tanah Hak Guna Usaha asal Konversi hak barat yang sudah diduduki oleh rakyat dan ditinjau dari sudut tata guna tanah dan keselamatan lingkungan hidup lebih tepat diperuntukan untuk pemukiman atau kegiatan usaha pertanian, akan diberikan hak rakyat yang mendudukinya” ;

---23. Bahwa Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tidak pernah menduduki / mendiami tanah tersebut, dan proses peralihan kepada Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang dianggap memiliki hak atas tanah Para Penggugat yang dahulu disebut bekas tanah Eigendom verbonding Nomor 9641, ternyata tidak memiliki hak sebagai mana diuraikan

sebelumnya;---24. Bahwa Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta cq. Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mendapatkan Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(17)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah

Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta berdasarkan pelimpahan dari pihak lain yaitu KODAM yang tidak menyerahkan kepada Para

Penggugat;---25. Bahwa Tergugat dalam mengeluarkan Objek Keputusan Tata Usaha Negara Sengketa bertentangan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 1979 yang memperuntukan tanah konversi hak Barat kepada Para Penggugat yang telah mendiami dan menguasai tanah yang dahulu dikenal sebagai bekas tanah Eigendom verponding Nomor 9641 sejak tahun 1961. Berdasarkan hal tersebut, maka Para Penggugat berpendapat dan memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara menyatakan batal atau menyatakan tidak sah Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa ;

--C. Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa Bertentangan Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 Tentang Pendaftaran Tanah 26. Bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

1961 menyatakan “Mengenai tanah yang sudah dibukukan, maka Pejabat dapat menolak permintaan untuk membuat akta sebagai yang dimaksud dalam Pasal 19, jika:---

a) Permintaan itu tidak disertai dengan sertifikat tanah yang bersangkutan;---b) Tanah yang menjadi obyek perjanjiaan ternyata masih dalam

perselisihan;---c) Tidak disertai surat-surat bukti pembayaran biaya

pendaftaran;---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(18)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

27. Bahwa untuk menekankan pentingnya syarat dalam Pasal 22 ayat (1) tersebut

diatas, Pasal 39 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961 menyatakan “Pejabat yang membuat akta tanpa memperhatikan syarat-syarat yang tercantum dalam Pasal 22 ayat (1) dan Pasal 25 ayat (1) dapat dituntut membayar kerugian yang ditimbulkan karena perbuatannya itu” ;

---28. Bahwa sebagaimana yang digambarkan dalam fakta hukum diatas, dikeluarkannya Keputusan Tata Usaha Negara Obyek Sengketa bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1961, dimana perolehan tanah oleh Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tidak disertai dengan “sertifikat tanah yang bersangkutan”, melainkan hanya berupa pelimpahan dari KODAM kepada Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan dapat

dipastikan bahwa penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara Obyek Sengketa tanpa memperhatikan syarat-syarat yang tercantum dalam Pasal 22 ayat (1), oleh karenanya Para Penggugat memohon kepada Yang Terhormat Majelis Hakim yang memeriksa perkara menyatakan batal atau menyatakan tidak sah Penerbitan Keputusan Tata Usaha Negara Obyek Sengketa ;

---D. Keputusan Tata Usaha Negara Objek Sengketa yang dikeluarkan Tergugat bertentangan dengan Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik

Asas

Kecermatan;---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(19)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

29. Bahwa terhadap tanah yang diterbitkan Keputusan Tata Usaha Negara Obyek

sengketa, diatasnya masih terdapat masalah hukum yang belum tuntas, yaitu Para Penggugat yang semula menduduki dan menguasai tanah tersebut telah dikeluarkan dari tanah tersebut secara paksa dengan melawan hukum, dan keluarnya Para Penggugat dari tanah tersebut belum diberi imbalan ganti rugi ;

---Asas Kepastian

Hukum;---30. Bahwa Keputusan Tata Usaha Negara Obyek sengketa yang dikeluarkan oleh Tergugat, bertentangan dengan asas kepastian hukum pengalihan dari KODAM kepada Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta cacat hukum, dikarenakan KODAM tidak memiliki riwayat perolehan hak yang diatur berdasarkan Undang-undang atau ketentuan-ketentuan yang berlaku ;

---31. Bahwa, berdasarkan uraiaan diatas, sesuai dengan Pasal 53 ayat (2) huruf (a), dan huruf (b) Pasal 53 Undang Undang Nomor 9 Tahun 2004

tentang Perubahan Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha Negara, maka Keputusan Tata Usaha Negara Obyek Sengketa telah melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan dan bertentangan dengan asas-asas umum pemerintah yang baik dan selanjutnya sudah sepantasnyalah Para Penggugat berpendapat dan memohon agar yang terhormat Majelis yang memeriksa perkara dapat Menyatakan batal atau tidak sah Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052 m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta serta mewajibkanTergugat

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(20)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

untuk mencabut Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara, Surat Ukur

Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052 m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

---Berdasarkan seluruh uraian dalil-dalil di atas, Para Penggugat mohon agar Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili dan memutus Gugatan/Sengketa Tata Usaha Negara aquo berkenan mengabulkan Gugatan Penggugat untuk seluruhnya, selanjutnya berkenan pula menjatuhkan Putusan sebagai berikut :

---1. Mengabulkan gugatan PARA PENGGUGAT untuk seluruhnya;---2. Menyatakan batal atau tidak sah Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara,

Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;---3. MewajibkanTergugat untuk mencabut Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo

Utara, Surat Ukur Tanggal 03 Desember 1983, Nomor : 1700/1983 seluas 1.052m2 setempat dikenal dengan Jalan A.M Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo, yang tercatat atas nama Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta;---4. Menghukum Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dari Perkara ini;----Menimbang, bahwa pada hari sidang yang telah ditentukan, Penggugat hadir Kuasa Hukumnya bernama AGUSTIAN BERHAMSYAH, S.H. dan SYAIFUDIN ZUHRI, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 14 Januari

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(21)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

2013, Tergugat hadir Kuasanya bernama SURITO, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus

Nomor : 532/14-31.71-600/III/2013, tanggal 4 Maret 2013 ;

---Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan Jawaban pada persidangan tanggal 9 April 2013 telah mengemukakan hal-hal sebagai berikut :

---DALAM EKSEPSI;---KOMPETENSI ABSOLUT

Bahwa dalam gugatan Para Penggugat mendalilkan kronologis kepemilikan dari Para Penggugat yang didasarkan pada Eigendom Verponding Nomor 9641 sampai saat ini, sementara proses penerbitan daripada sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Petojo Utara atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta tidak terlalu dipermasalahkan dan lebih mengutamakan pada bukti perolehan dari Para Penggugat yang merupakan ahli waris dari Said Alwini selaku pemilik dari Eig.Verp. Nomor 9641 tersebut. Para Penggugat dalam dalilnya ingin menegaskan bukti-bukti kepemilikan dari tanah a quo dimaksud, oleh karenanya seharusnya Para Penggugat melakukan gugatan di Pengadilan Negeri dan bukan ke Pengadilan Tata Usaha Negara yang nota bene gugatan Para Penggugat dengan jelas mempermasalahkan kepemilikannya atas tanah a quo yang berasal dari Eig.Verp. Nomor 9641 tersebut. Dan karenanya Pengadilan Tata Usaha Negara tidak berwenang untuk memeriksa dan mengadili perkara a quo tersebut dan lebih tepat gugatan diajukan ke Pengadilan Negeri

;---DALAM POKOK PERKARA:---1 Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas seluruh dalil yang dikemukakan oleh

para Penggugat kecuali apa yang diakui secara tegas kebenarannya ;

---2 Bahwa hal-hal yang diuraikan dalam Eksepsi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan pokok perkara ;

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(22)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

3 Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil gugatan Para Penggugat halaman

4 angka 4.b), menyatakan ”….serta meminta Kantor Badan Pertanahan Nasional dalam hal ini Tergugat untuk melakukan Pengukuran ulang, untuk memastikan batas-batas tanah dan bangunan yang terletak di Jalan A.M. Sangaji Nomor 21 (dahulu dikenal dengan Petojo Udik Nomor 21), namun Para Penggugat tidak pernah memperoleh kepastian hukum atau jawaban atas surat-surat yang para Penggugat kirim baik kepada Tergugat maupun Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota dan jelas terlihat disini kepentingan Para Penggugat sangat dirugikan”. Dalil Para Penggugat tersebut adalah tidak benar dan harus dikesampingkan, bahwa yang dapat mengajukan permohonan pengukuran ulang adalah pemilik tanah yang telah terdaftar di Kantor Pertanahan i.c. pemilik sertipikat dan bukan Para Penggugat yang tanahnya belum bersertipikat makanya pihak Kantor Pertanahan (i.c. Tergugat) menolak dengan tegas permohonan Para Penggugat tersebut ;

---4 Bahwa TERGUGAT menolak dengan tegas dalil gugatan Para Penggugat halaman 7 angka 17, 18 dan 19, dalil Para Penggugat tersebut tidak benar dan mengada-ada, bahwa Kantor Pertanahan (ic. Tergugat) dalam melakukan proses pensertipikatan telah melalui tahapan serta prosedur dan ketentuan yang berlaku sehingga kecermatan serta ketelitian yang diutamakan dalam proses tersebut tidak melanggar peraturan perUndang-Undang yang berlaku ;

---5 Dengan demikian TERGUGAT tidak sembarangan menerbitkan sertipikat tanpa adanya data-data perolehan yang jelas sehingga ada pihak lain yang

dirugikan, pertimbangan-pertimbangan TERGUGAT tentunya melihat keadaan fisiknya apakah memang benar-benar dikuasai atau tidak, sebagai

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(23)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

bukti ternyata Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah

menguasai lahan yang akan dimohonkan sertipikat tersebut. Apabila Para Penggugat mengaku memiliki tanah a quo yang saat ini telah terbit Hak Pakai Nomor 92/Petojo Utara atas nama Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, seharusnya pada saat dilakukan pengukuran oleh TERGUGAT, Para Penggugat dapat mencegah atau menolak pengukuran tersebut. Dengan jelas Para Penggugat tidak menguasai fisik atas tanah a quo sehingga terbit sertipikat Hak Pakai

Nomor 92/Petojo Utara

tersebut

;---6 Bahwa berdasarkan dalil-dalil para Penggugat yang menyatakan telah menguasai fisik atas tanah a quo adalah tidak benar, terbukti dengan jelas apa yang menjadi obyek perkara para penggugat sudah tidak lagi menguasai atau menempati atas bidang tanah a quo yang saat ini telah berdiri bangunan Sekolah ;---7 Bahwa dalil Para Penggugat adalah tidak benar yang menyatakan memiliki serta

menguasai tidak terbukti, dan apabila Para Penggugat memang menguasai atas a quo tentunya kenapa baru saat ini melakukan gugatan dengan alasan baru mengetahui ada sertipiikat, terhadap tanah yang diakui miliknya telah dikuasai oleh orang lain / pihak lain harusnya ada tindakan perlawanan / gugatan berarti menandakan Para Penggugat sudah tidak tinggal lagi di wilayah tersebut

;---Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Tergugat memohon kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo berkenan memutus perkara sebagai berikut :---DALAM

EKSEPSI:---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(24)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

1 Menerima Eksepsi Tergugat

seluruhnya;---2 Menolak Gugatan Penggugat

seluruhnya;---DALAM POKOK PERKARA:---1 Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan

gugatan Penggugat tidak dapat

diterima;---2 Menyatakan Sertipikat Hak Pakai Nomor 9diterima;---2/Petojo Utara atas nama Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah sah menurut

hukum;---3 Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara ini;---Menimbang, bahwa atas Jawaban Tergugat tersebut, Para Penggugat telah mengajukan Replik pada Persidangan Tanggal 16 April 2013 dan atas Replik Para Penggugat tersebut, Tergugat telah mengajukan Duplik secara lisan pada Persidangan tanggal 7 Mei 2013, yang untuk mempersingkat uraian putusan, maka Replik dan Duplik tersebut tidak dicantumkan dalam putusan akan tetapi termuat dalam Berita Acara Persidangan dalam perkara ini ;

---Menimbang, bahwa dalam sengketa ini telah masuk Permohonan Intervensi yang diajukan oleh Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta pada tanggal 23 April 2013 dengan Register Nomor : 16/G/2013/PTUN-JKT/INTV ;

---Menimbang, bahwa terhadap Permohonan Intervensi tersebut, Majelis Hakim telah menjatuhkan Putusan Sela pada Persidangan tanggal 7 Mei 2013, yang amar putusan pada pokoknya menyatakan menerima Permohonan Intervensi dari Gubernur Provinsi

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(25)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan didudukkan sebagai Pihak Tergugat II Intervensi dalam

Perkara Nomor :

16/G/2013/PTUN-JKT.;---Menimbang, bahwa pada hari yang telah ditentukan, Tergugat II Intervensi hadir Kuasa Hukumnya bernama BAYU MAHENDRA, S.H., berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor 440/-1.876, Tanggal 18 April 2013 ; ---

---Menimbang, bahwa atas Gugatan Para Penggugat tersebut, Tergugat II Intervensi telah mengajukan Tanggapan/Jawabannya pada Persidangan Tanggal 14 Mei 2013, yang isinya sebagai berikut :

---I DALAM EKSEPSI KOMPETENSI ABSOLUT

1 Bahwa Para Penggugat mendalilkan sebagai pemilik tanah di Jalan A.M. Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat yang saat ini telah terbit Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara Tanggal 11 September 1984 seluas 1.052 m2 atas nama Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

---2 Bahwa sebaliknya dengan terbitnya Sertipikat Hak Pakai Nomor 9---2/Desa Petojo Utara dimaksud membuktikan tanah dalam perkara a quo adalah milik Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan telah dikuasai oleh Tergugat II Intervensi sejak tahun 1970 an sebagai Sekolah Dasar dan saat ini digunakan sebagai Taman Asuhan Anak Pertiwi di bawah Dinas Sosial Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; 3 Bahwa klaim Para Penggugat terhadap tanah dalam perkara a quo didasarkan adanya

Akta Penjualan dan Pembelian Nomor 31 dan Nomor 39 tahun 1961 atas Eigendom Verponding Nomor 9641 antara Oebeid bin Mochsin bin Umar Balfas dengan Said Alwini ;

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(26)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

4 Bahwa dengan demikian, permasalahan dalam perkara a quo adalah sengketa

kepemilikan atas tanah di Jalan A.M. Sangaji Nomor 21,

Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat seluas 1.052 m2 antara Para Penggugat dengan Tergugat II Intervensi sehingga pengadilan yang berwenang untuk menentukan kepemilikan mana yang benar adalah Pengadilan Negeri dan bukannya Pengadilan Tata Usaha Negara ;

---5 Bahwa oleh karena itu, gugatan Para Penggugat keliru dan salah tempat kompetensi sehingga sudah sepatutnya gugatan Para Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Neit Onvankelijk Verklaard);

GUGATAN PENGGUGAT TELAH MELEWATI TENGGANG

WAKTU PENGAJUAN GUGATAN

6 Bahwa sesuai Pasal 55 Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara disebutkan “Gugatan dapat diajukan hanya dalam tenggang waktu sembilan puluh hari terhitung sejak saat diterimanya atau diumumkannya Keputusan Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara” ;

---7 Bahwa obyek sengketa yaitu Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara atas nama Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta diterbitkan pada tanggal 11 September 1984, sehingga gugatan Para Penggugat yang diajukan pada tanggal 30 Januari 2013 telah jauh melewati tenggang waktu pengajuan gugatan sebagaimana

ditentukan dalam undang-undang ;

---8 Bahwa Para Penggugat yang mendalilkan sebagai pihak ketiga baru mengetahui adanya Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara in litis obyek sengketa

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(27)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

pada tanggal 11 Desember 2012 pada saat Para Penggugat secara tidak resmi

meminta advis planning di Dinas Tata Ruang Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta ;

---9 Bahwa dalil Para Penggugat jelas mengada-ada dan tidak berdasar serta sekedar untuk lolos dalam dismissal procedure oleh Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara, karena berdasarkan gugatan Para Penggugat pada angka 12, angka 13, dan angka 15, Para Penggugat secara sadar mengetahui tanah yang diklaimnya tersebut sejak tahun 1970 an telah dikuasai dan digunakan oleh Tergugat II Intervensi sebagai Sekolah Dasar ;

---10 Bahwa selain itu, Para Penggugat pun telah mengirim surat kepada Tergugat II Intervensi pada tanggal 20 Februari 2006 yang mempertanyakan status serta proses atau riwayat perolehan hak atas tanah dari Tergugat II Intervensi ;

---11 Bahwa Para Penggugat juga telah menghadiri rapat di Balaikota Daerah Khusus Ibukota Jakarta dimana dalam rapat tersebut Para Penggugat menyatakan tidak diberikan salinan atas notulen rapat dan copy sertipikat hak pakai yang menjadi obyek sengketa ;

---12 Bahwa berdasarkan pengakuan Para Penggugat tersebut jelaslah Para Penggugat telah mengetahui secara yuridis, sadar dan pasti akan adanya Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara atas nama Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta in litis obyek sengketa sebelum tanggal 20 Februari 2006 atau setidak-tidaknya pada saat menghadiri rapat di Balaikota Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai tindak lanjut surat yang diajukan Para Penggugat ;

---Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(28)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

13 Bahwa menurut R. Wiyono, SH, dalam bukunya Hukum Acara Peradilan Tata

Usaha Negara, Jakarta : Sinar Grafika, 2008, halaman 126 disebutkan :

---“Yang dimaksud dengan “mengetahui” tersebut harus merupakan mengetahui secara yuridis, dalam arti pengetahuan itu dapat dipertanggungjawabkan dan dapat menimbulkan keyakinan pada hakim (bukan merupakan pengetahuan yang diperoleh secara auditu). Jadi, saat diketahui adanya Keputusan Tata Usaha Negara itu, dapat diperoleh misalnya dalam acara-acara kedinasan atau penjelasan dari pejabat yang berwenang” ; ---

14 Bahwa dengan demikian dapatlah diyakini Para Penggugat telah mengetahui adanya Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara atas nama Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta in litis obyek sengketa pada saat Para Penggugat menghadiri rapat di Balaikota Daerah Khusus Ibukota Jakarta tahun 2006 ;

---15 Bahwa oleh karena itu, gugatan Penggugat telah melewati tenggang waktu mengajukan gugatan sehingga sudah sepatutnya gugatan Penggugat dinyatakan tidak dapat diterima (Neit Onvankelijk Verklaard);

II DALAM POKOK PERKARA

PARA PENGGUGAT BUKAN SEBAGAI PEMILIK TANAH DI JALAN A.M. SANGAJI NOMOR 21, KELURAHAN PETOJO UTARA, JAKARTA PUSAT SELUAS 1.052 M2

1 Bahwa Para Penggugat yang mengaku ahli waris Said Alwini mengklaim sebagai pemilik tanah di Jalan A.M. Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat seluas 1.052 m2 berdasarkan adanya akta penjualan dan Pembelian Nomor 31 dan Nomor 39, tanggal 17 September 1961 atas Eigendom

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

(29)

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Mahkamah Agung Republik Indonesia

Verponding Nomor 9641 antara Oebeid bin Mochsin bin Umar Balfas dengan

Said Alwini dihadapan Notaris Soetrono Prawiroatmodjo dan dicatatkan pada Departemen Pertanian dan Agrarian Djakarta ;

---2 Bahwa klaim Para Penggugat tanah di Jalan A.M. Sangaji Nomor ---21, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat seluas 1.052 m2 tersebut adalah tidak benar dan mengada-ada ;

---3 Bahwa dalam akta Eigendom Verponding Nomor 9641 yang disimpan oleh Tergugat tidak tercatat adanya penjualan dari Oebeid bin Mochsin bin Umar Balfas kepada Said Alwini ;

---4 Bahwa hal ini membuktikan Oebeid bin Mochsin bin Umar Balfas tidak pernah menjual tanahnya seluas 6.500 m2 di Jalan A.M. Sangaji, Jakarta Pusat kepada Said Alwini ;

---5 Bahwa selain itu dalam akta Eigendom Verponding Nomor 9641 justru tercatat sebagian dari tanah Eigendom Verponding Nomor 9641 telah gugur menjadi tanah negara ;

---6 Bahwa apabila benar Para Penggugat sebagai pemilik tanah di Jalan A.M. Sangaji Nomor 21, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat seluas 1.052 m2 – quod non – mengapa Para Penggugat tidak pernah menguasai tanah tersebut bahkan tidak keberatan pada saat di atas tanah berdiri Sekolah Dasar Negeri dan Taman Asuhan Anak Pertiwi ;

7 Bahwa Para Penggugat juga baru keberatan dengan adanya Sertipikat Hak Pakai Nomor 92/Desa Petojo Utara tanggal 11 September 1984 atas nama Pemerintah

Disclaimer

Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu. Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id

Referensi

Dokumen terkait

DALAM POKOK PERKARA--- Bahwa setelah membaca dan mencermati gugatan dari Penggugat, maka terdapat beberapa masalah pokok (sunstansial) yang dipersoalkan oleh

- Dan gugatan Penggugat I dan Penggugat II Konvensi / Tergugat I dan Tergugat II Rekonvensi point 6 telah menguraikan oleh Tergugat I sekarang (Penggugat I waktu

Menimbang, bahwa gugatan Penggugat pada pokoknya mohon agar Majelis Hakim Pengadilan Agama Sampang menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat terhadap Penggugat

Dari hal tersebut sangatlah jelas bahwa gugatan yang diajukan Penggugat dalam Konvensi/Tergugat dalam Rekonvensi kabur/tidak jelas (obscuur libel) karena Penggugat dalam

Bahwa dalam dalil gugatan Penggugat butir 5 halaman 3 surat gugatan yang menyebutkan “Surat keputusan Tergugat dibuat antedateren (dibuat tanggal mundur) sehingga

Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, oleh karenanya permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; --- Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim

Bahwa sedangkan materi surat gugatan Para Penggugat tersebut, sebelumnya telah diajukan oleh Sdr.Binson Logis yang pada saat itu berkapasitas sebagai Penggugat

Bahwa pertimbangan hukum putusan Judex Facti dengan mengabulkan gugatan Penggugat dapat dibenarkan, karena ternyata Penggugat telah berhasil membuktikan kebenaran