• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Egrita Buntara Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERILAKU MEMPENGARUHI DAN HUMAN RELATION BAGI PERFORMAN KEPEMIMPINAN

Oleh: Egrita Buntara

Widyaiswara Muda Balai Diklat Kepemimpinan www.bppk.depkeu.go.id/bdpimmagelang

Kisah untuk kita renungkan;

Mike Templeton adalah manager cabang the Nothwest Bank di Davenport, Iowa. Mike mempunyai wewenang dalam kapasitasnya sebagai manager untuk mengupah, mengorbitkan dan mempromosikan pegawai. Dia telah lama melakukannya dengan baik dan atmosfir cabang tempat dia memimpin sangat bersahabat. Suatu hari, pimpinan pusat meminta laporan khusus tentang pinjaman yang ada di cabang yang dia pimpin sejauh ini. Mike tidak dapat mengerjakannya sendiri, sehingga dia membutuhkan seorang pegawai untuk membantunya menyusun laporan tersebut. Ada tiga pegawai bagian pinjaman di cabang yang dia pimpin. Setelah mempertimbangkan kemampuan dari tiga pegawai tersebut, dia memutuskan memanggil Jean, satu dari tiga pegawai tersebut, datang ke ruangannya, untuk membicarakan tugas tersebut.

Mike : Pagi Jean, Saya memanggilmu kemari karena kamu terpilih untuk membuat

laporan pinjaman kantor cabang kita ke kantor pusat. Ini bukan paksaan; Saya dapat memberikan tugas ini ke yang lainnya jika kamu tidak bersedia. Kamu tertarik?

Jean : Saya tidak tahu pak; Saya belum pernah mengerjakannya sebelumnya.

Mike : Saya mengerti, tapi saya yakin kamu dapat mengerjakannya; Saya

memilihmu karena saya percaya akan kemampuanmu.

Jean : Dapatkah Bapak membantu saya?

Mike : Tentu. Laporan tersebut tidak sekali jadi dikerjakan. Saya akan memberikan detail apa yang harus dilaporkan, dan kamu dapat membuatnya dalam format apa saja yang kamu inginkan, sepanjang saya menyetujuinya. Kita

(2)

dapat mendiskusikannya sekarang dan kemudian kamu dapat mengerjakannya. Kamu dapat meminta pendapat atas pekerjaan yang kamu buat dan saya yakin kamu dapat mengerjakannya dengan baik. Kamu mau menerima tugas itu?

Jean : Baiklah, Saya akan mencobanya.

Bersama-sama, Mike dan Jean mendiskusikan bagaimana nantinya laporan yang dibuat Jean.

Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi bawahan untuk bekerja demi mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan adalah hal yang sering dibicarakan, diteliti dan ditulis dalam topik-topik manajemen. Walaupun konsep kemampuan kepemimpinan dapat dipikirkan, tapi masih sering kesulitan menemukan kemampuan interpersonal dan kepemimpinan dalam setiap proses rekruitmen. Kepemimpinan yang kuat sangat dibutuhkan. Tuntutan pada kerja tim akhir-akhir ini membuat kemampuan kepemimpinan lebih penting untuk setiap orang dalam organisasi dan tidak sekedar sebagai manajer.

Kepemimpinan dapat membuat suatu perbedaan dalam performan. Kesuksesan karier individu dan takdir organisasi ditentukan oleh keefektifan pemimpin dalam bertindak. Dalam banyak kasus, kepemimpinan yang efektif menuju ke performan yang lebih baik. Perubahan kepemimpinan telah ditunjukkan pada hubungan yang positif dalam performan. Pemimpin terkemuka akan benar-benar memegang komitmen dan performan yang baik melalui hubungan kepercayaan tersebut.

Kepemimpinan dan manajemen adalah tidak sama. Orang cenderung menggunakan terminologi manajer dan pemimpin secara sama dan dapat saling mengganti. Hal tersebut kurang tepat. Manajemen dan kepemimpinan adalah berhubungan akan tetapi berbeda konsep. Seseorang dapat menjadi manajer tanpa menjadi pemimpin sejati. Seperti telah diketahui, bahwa ada manajer yang bukan pemimpin karena mereka tidak dapat mempengaruhi pengikutnya. Ada juga pemimpin yang baik yang bukan manajer. Contohnya pemimpin informal dalam suatu serikat pekerja. Selama bekerja mungkin kita pernah menyaksikan ada dari salah satu teman kerja yang lebih berpengaruh dalam suatu bagian dari pada sang manajer.

Kepemimpinan dapat digunakan setiap orang dan tidak hanya terbatas berlaku dalam suatu organisasi atau kantor tertentu. Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain, atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata krama birokrasi. Kepemimpinan tidak harus diikat dalam suatu organisasi tertentu, melainkan kepemimpinan

(3)

bisa tejadi dimana saja asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi orang lain ke arah tercapainya suatu tujuan tertentu.

Sebagai esensi dari kepemimpinan, pengaruh diperlukan untuk menyampaikan gagasan, mendapatkan penerimaan dari kebijakan atau rencana dan untuk memotivasi orang lain agar mendukung dan melaksanakan berbagai keputusan.

Jika kekuasaan merupakan kapasitas untuk menjalankan pengaruh, maka cara kekuasaan itu dilaksanakan berkaitan dengan perilaku mempengaruhi. Oleh karena itu, cara kekuasaan itu dijalankan dalam berbagai bentuk perilaku mempengaruhi dan proses-proses mempengaruhi yang timbal balik antara pemimpin dan pengikut, juga akan menentukan efektivitas kepemimpinan.

Jenis-jenis spesifik perilaku yang digunakan untuk mempengaruhi dapat dijadikan jembatan bagi pendekatan kekuasaan dan pendekatan perilaku mengenai kepemimpinan. Sejumlah studi telah mengidentifikasi kategori perilaku mempengaruhi yang proaktif yang disebut sebagai taktik mempengaruhi, antara lain :

 Persuasi Rasional:

Pemimpin menggunakan argumentasi logis dan bukti faktual untuk mempersuasi pengikut bahwa suatu usulan adalah masuk akal dan kemungkinan dapat mencapai sasaran.

 Permintaan Inspirasional:

Pemimpin membuat usulan yang membangkitkan entusiasme pada pengikut dengan menunjuk pada nilai-nilai, ide dan aspirasi pengikut atau dengan meningkatkan rasa percaya diri dari pengikut.

 Konsultasi:

Pemimpin mengajak partisipasi pengikut dalam merencanakan sasaran, aktivitas atau perubahan yang untuk itu diperlukan dukungan dan bantuan pengikut atau pemimpin bersedia memodifikasi usulan untuk menanggapi perhatian dan saran dari pengikut.

 Menjilat:

Pemimpin menggunakan pujian, rayuan, perilaku ramah-tamah, atau perilaku yang membantu agar pengikut berada dalam keadaan yang menyenangkan atau mempunyai pikiran yang menguntungkan pemimpin tersebut sebelum meminta sesuatu.

(4)

Pemimpin menggunakan perasaan pengikut mengenai kesetiaan dan persahabatan terhadap dirinya ketika meminta sesuatu.

 Pertukaran:

Pemimpin menawarkan suatu pertukaran budi baik, memberi indikasi kesediaan untuk membalasnya pada suatu saat nanti, atau menjanjikan bagian dari manfaat bila pengikut membantu pencapaian tugas.

 Taktik Koalisi:

Pemimpin mencari bantuan dari orang lain untuk mempersuasi pengikut agar melakukan sesuatu atau menggunakan dukungan orang lain sebagai suatu alasan bagi pengikut untuk juga menyetujuinya.

 Taktik Mengesahkan:

Pemimpin mencoba untuk menetapkan validitas permintaan dengan menyatakan kewenangan atau hak untuk membuatnya atau dengan membuktikan bahwa hal itu adalah konsisten dengan kebijakan, peraturan, praktik atau tradisi organisasi.  Menekan:

Pemimpin menggunakan permintaan, ancaman, seringnya pemeriksaan, atau peringatan-peringatan terus menerus untuk mempengaruhi pengikut melakukan apa yang diinginkan.

Pilihan mengenai perilaku mempengaruhi tergantung pada position power dan personal power yang dimiliki pemimpin terhadap orang yang dipimpinnya pada situasi tertentu. Perilaku mempengaruhi seorang pemimpin secara langsung mempengaruhi sikap dan perilaku orang yang dipimpin baik berupa komitmen, kepatuhan maupun perlawanan. Hasil dari proses mempengaruhi, juga mempunyai efek umpan balik terhadap perilaku pemimpin. Selain itu, dampak kekuasaan pemimpin pada dasarnya tergantung pada apa yang dilakukan pemimpin dalam mempengaruhi orang yang dipimpin. Dengan demikian, hasil dari usaha mempengaruhi merupakan akumulasi dari keterampilan mempengaruhi, perilaku mempengaruhi, dan kekuasaan pemimpin.

Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanaknya. Oleh sebab itu kepemimpinan akan tampak dalam proses di mana seseorang mengarahkan, membimbing, mempengaruhi dan atau menguasai pikiran-pikiran, perasaan-perasaan atau tingkah laku orang lain.

Untuk keberhasilan dalam pencapaian suatu tujuan diperlukan seorang pemimpian yang profesional, di mana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin. Di samping itu pemimpin harus

(5)

menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan bawahan, sehingga terciptanya suasana kerja yang membuat bawahan merasa aman, tentram, dan memiliki suatu kebebasan dalam mengembangkan gagasannya dalam rangka tercapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.

Keith Davids dalam bukunya yang berjudul Human Bahavior at Work; Human Relation and Organization Behaviour, mengemukakan empat macam kelebihan sifar-sifat yang perlu dimiliki oleh pemimpin:

a. Inteligensia (intelligence)

Dimana pemimpin harus memiliki kecerdasan yang lebih tinggi daripada bawahannnya. b. Kematangan dan keluasan pandangan social (social matury and Breadth)

Pemimpin harus lebih matang dan lebih luas dalam halhal yang bertalian dengan kemasyarakatan.

c. Mempunyai Motivasi dan keinginan berprestasi yang diharapkan selalu mempunyai dorongan yang besar untuk dapat menyelesaikan sesuatu.

d. Mempunyai kemampuan mengadakan hubungan antarmanusia (human Relation).

Fungsi Human Relation dalam management ialah memotivasi karyawan, membangkitkan motif mereka. Menggugah daya gerak mereka untuk bekerja lebih giat. Jadi jika dalam memotivasi para karyawan akan menggunakan kata-kata, maka kata kata itu harus positif, mengandung kebijaksanaan, menimbulkan sikap optimis; bukan kata-kata negative yang menjatuhkan mental. Davids dalam Effendy ( 2005) mengemukakan bahwa dipandang dari sudut pimpinan yang bertanggung jawab untuk memimpin suatu kelompok, hubungan manusiawi adalah interaksi orang – orang yang menuju suatu situasi kerja yang memotivasikan mereka untuk bekerjasama secara produktif dengan perasaan puas, baik ekonomi, psikologi, maupun social. Dengan cara demikian diharapkan dapat memberikan pengertian dan kesadaran kepada para bawahan sehingga mereka mau dan suka mengikuti apa yang menjadi kehendak pemimpin

Jadi dengan demikian tujuan human relation pada dasarnya untuk menciptakan suatu kerja sama yang akrab dan seirama dengan ahsil kerja hasil kerja yang memuaskan. Oleh karena sudah selayaknya seorang pimpinan organisasi berusaha untuk selalu menerapkan prinsip-prinsip human relation demi terciptanya hubungan kerja sama yang harmonis antara karyawan dalam organisasi.

Dengan kata lain, apabila seorang pimpinan organisasi melaksanakan fungsi dan tujuan human relation, maka dapat di usahakan untuk ;

(6)

a) Membantu memecahkan persoalan yang dihadapi oleh pegawai baik secara individual maupun secara kelompok sehingga mereka merasa puas dan mudah di gerakan kearah tercapainya tujuan yang di tetapkan.

b) Dapat menghindari adanya rintanga-rintangan dalam komunikasi dan salah pengertian. c) Dapat mengembangkan secara konstruktif sifat dan tabiat manusia.

d) Memperoleh kesan para pegawai akan di peroleh moral, loyalitas, disiplin dan produktivitas yang tinggi.

Dengan demikian, kegiatan human relation yang berlangsung dalam suatu kantor, memiliki fungsi dan tujuan yang lebih mengarah peningkatan hubungan yang harmonis demi tercapainya target atau tujuan yang telah di tetapkan.

Secara ringkas sebenarnya studi human relations memusatkan perhatian pada dua tema, yaitu memperbesar produktivitas dalam pekerjaan dan mempebesar kepuasaan manusia dalam organisasi. Jadi sebenarnya dalam human relations kita berbicara tentang pola-pola perilaku dalam organisasi. Keith Davis mengemukakan pendapatnya mengenai falsafah human relations, yaitu :

1. Mutual Interest atau kepentingan bersama. Bahwa antara pimpinan dan yang dipimpin harus ada “mutual interest”. Bila hal ini tidak ada, maka usaha untuk mengumpulkan orang-orang dalam suatu wadah atau badan untuk menciptakan kerjasama tidak akan berfaedah sama sekali. Pada umumnya untuk memenuhi suatu kebutuhan,seseorang akan mencari jalan untuk menggabungkan diri kedalam suatu organisasi, klub dan sebagainya atau seseorang bekerja pada sebuah perusahaan atau instansi biasanya untuk memenuhi kebutuhan materi. Dengan demikian untuk mencapai kepentingan bersama dalam suatu perusahaan harus diadakan suatu komunikasi dan interaksi dengan banyak orang.

2. Perbedaan-perbedaan individu. Setiap individu berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan yang ada pada setiap orang merupakan hal yang penting sekali dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, agar pegawai merasa puas dalam menjalankan tugas dan kewajibannya, mereka harus diperlakkan berdasarkan perbedaan-perbedaan tersebut.

3. Human Dignity (harga diri). Keith mengemukakan bahwa harga diri merupakan etika dan dasar moral bagi human relations. Hasil penelitian mengenai personal wants menunjukkan bahwa setiap manusia ingin diperlakukan sebagai human being (manusia).

Prinsip-prinsip human relations diatas memberikan petunjuk kepada kita bagaimana melaksanakan human relations dengan baik. Dengan prinsip-prinsip human relations

(7)

penilaian terhadap unsur manusia dalam suatu organisasi semakin jelas, bahwa manusia harus dipandang secara utuh secara jasmani dan rohani dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

Dengan di terapkannya prinsip - prionsip human relation tersebut dalam organisasi maka di harapkan dapat meningkatkan kinerja kariawan melaksanakan tugas-tugas para karyawan yang baik dan bertanggung jawab

Pimpinan yang baik dalah pimpinan yang mampu menciptakan hubungan yang baik antara personil atau orang–orang yang ada di dalam baik itu antara atasan dan bawahan maupun antara bawahan dan bawahan. Hubungan harmonis ini di maksudkan untuk meningkatkan Motifasi dalam organisasi.

Referensi :

Davis, Keith and Newstrom, W.John. 1989. Human Behavior at Work : Organizational Behavior. McGraw Hill International, New York.

Effendy, Onong Uchjana. 2005. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.

Lussier, Robert N. (2005) Human Relations in Organizations: Applications and Skill Building. 5th edition. The McGraw-Hill Companies, New York.

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sukoharjo Tahun Anggaran 2017, Nomor: 04.7/ PP/III/2017, Tanggal 24 Maret 2017,

The review of the literature in the area of university research management, R&D and technology transfer in university-industry context have found certain

2016 menetapkan Pemenang Pelelangan Sederhana dengan Pascakualifikasi pekerjaan tersebut di atas sebagai berikut :.

Penelitian Widodo (2007) Flypaper Effect pada Dana Alokasi Umum (DAU) dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Belanja Daerah (BD) pada Kabupaten/Kota di pulau Bali

ONGKOS KIRIM PASCA PANEN

Yang dimaksud dengan tempat lainnya adalah bangunan atau tempat tempat lain yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan Pasal 15 Cukup jelas. Pasal 17

Maka, mungkin terasa telah merupakan klise, tetapi bagaimanapun juga, penyelesaian masalah keagamaan, sebagai salah satu bagian dari sistem sosial, dalam menghadapi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor hasil belajar matematika siswa di kelas VIII.5 berada pada kategori tinggi dengan mean 80,15 dan deviasi standar 9,79,