• Tidak ada hasil yang ditemukan

DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DINAS KESEHATAN PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2012 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. PROFIL DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2012. DINAS KESEHATAN. Jl. Syahroeddin No.293 Dalik Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman Propinsi Sumatera Barat Telp : 0753 20484, fax 0753 20484 Email : dinkeskabpasaman@gmail.com. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 1.

(2) DESRIZAL,SKM,MKes NIP.19630219 198610 1 001 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 2.

(3) KATA PENGANTAR. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Puji syukur kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT,berkat rahmat dan karuniaNYA sehingga kami telah dapat menyelesaikan buku ”Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012 “ profil ini memuat informasi dan data untuk mengevaluasi pencapaian program yang telah dilaksanakan selama tahun 2012. Profil Kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Pasaman,serta dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan informasi (evidence based) dan digunakan sebagai rujukan informasi. Pada kesempatan yang berbahagia ini kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua bidang di Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Puskesmas, Direktur RSUD Lubuk Sikaping, Kepala BPS Kabupaten Pasaman dan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman. Demi penyempurnaan profil kesehatan Kabupaten Pasaman selanjutnya kami mengharapkan saran serta kritikan dari semua pihak. Lubuk Sikaping Mei 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN. DESRIZAL, SKM,MKes NIP. 19630219 198610 1 001. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 3.

(4) DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II GAMBARAN UMUM A. Keadaan Geografis B. Keadaan Penduduk C. Keadaan Pendidikan D. Keadaan Lingkungan E. Keadaan Perilaku masyarakat BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. Mortalitas B. Morbiditas C. Penyakit Menular yang dapat Dicegah dengan Immunisasi ( PD3I ) D. Penyakit Potensi KLB E. Status Gizi masyarakat. BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN A. Pelayanan Kesehatan Dasar B. Ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan PKD C. Pembinaan Kesehatan Lingkungan dan Sanitasi Dasar D. Perbaikan Gizi Masyarakat. BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. Sarana Kesehatan B. Tenaga Kesehatan C. Pembiayaan Kesehatan. BAB VI PENUTUP LAMPIRAN. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 4.

(5) DAFTAR TABEL. Tabel 1. Luas. wilayah,Jumlah. Desa/Kelurahan/Jorong,jumlah. penduduk,jumlah Rumah tangga dan Kepadatan penduduk menurut Kecamatan Tabel 2. Jumlah penduduk menurut jenis kelamin,kelompok umur, rasio beban tanggungan rasio jenis kelamin menurut kecamatan Kecamatan. Tabel 3. Jumlah Penduduk menurut jenis kelamin dan kelompok umur. Tabel 4. Persentase penduduk berumur 10 tahun keatas yang melek huruf. Tabel 5. Persentase penduduk laki-laki dan perempuan berusia 10 tahun ke atas dirinci menurut tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan menurut Kecamatan. Tabel 6. Jumlah kelahiran menurut Kecamatan dan puskesmas. Tabel 7. Jumlah kematian bayi dan Balita menurut Kecamatan dan puskesmas. Tabel 8. Jumlah kematian ibu menurut kelompok umur, kecamatan dan puskesmas. Tabel 9. Jumlah kasus AFP (Non Polio) dan AFP Rate (Non Polio) Menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 10. Jumlah kasus baru TB Paru dan kematian akibat TB Paru menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 11. Jumlah kasus dan angka penemuan kasus TB Paru BTA+ menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 12. Jumlah kasus dan kesembuhan TB Paru BTA+ menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 13. Penemuan. kasus. pneumonia. balita. menurut. jenis. kelamin,kecamatan dan puskesmas Tabel 14. Jumlah kasus baru HIV,AIDS, dan Infeksi menular seksual lainnya menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 5.

(6) Tabel 15. Presentase donor darah dan diskrining terhadap HIV menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 16. Kasus diare yang ditangani menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 17. Jumlah kasus baru kusta menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 18. Kasus baru kusta 0 – 14 tahun dan cacat tingkat 2 menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 19. Jumlah kasus dan angka prevalensi penyakit kusta menurut Kecamatan dan Puskesmas. Tabel 20. Presntase. penderita. kusta. selesai. berobat. menurut. jenis. kelamin,kecamatan dan puskesmas Tabel 21. Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 22. Jumlah kasus penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 23. Jumlah kasus DBD menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 24. Kesakitan. dan. kematian. akibat. malaria. menurut. jenis. kelamin,kecamatan dan puskesmas Tabel 25. Penderita filariasis ditangani menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 26. Bayi berat badan lahir rendah menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 27. Status gizi balita menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 28. Cakupan kunjungan ibu hamil, persalinan ditolong tenaga kesehatan, dan pelayanan kesehatan ibu nifas menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 29. Persentase cakupan imunisasi TT pada ibu hamil menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 30. Jumlah ibu hamil yang mendapatkan tablet FE 1 dan FE 2 menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 6.

(7) Tabel 31. Jumlah. dan. presentase. ibu. hamil. dan. neonatal. resiko. tinggi/komplikasi ditangani menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas Tabel 32. Cakupan pemberian vitamin A pada bayi, anak balita dan ibu nifas menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 33. Proporsi peserta KB aktif menurut jenis kontrasepsi, kecamatan dan puskesmas. Tabel 34. Proporsi peserta KB baru menurut jenis kontrasepsi, kecamatan dan puskesmas. Tabel 35. Jumlah peserta KB baru dan KB aktif menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 36. Cakupan kunjungan neonatus menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 37. Cakupan kunjungan bayi menurut jenis kelamin,kecamatan dan puskesmas. Tabel 38. Cakupan desa / kelurahan UCI menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 39. Cakupan imunisasi DPT, HB, dan campak pada bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 40. Cakupan imunisasi BCG dan Polio pada bayi menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 41. Jumlah bayi yang diberikan ASI EKSLUSIF menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 42. Pemberian makanan pendamping ASI anak usia 6-23 bulan keluarga miskin menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 43. Cakupan pelayanan anak balita menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 44. Jumlah balita ditimbang menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 45. Cakupan balita gizi buruk yang mendapat perawatan menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 7.

(8) Tabel 46. Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD & setingkat menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 47. Cakupan pelayanan kesehatan siswa SD dan Setingkat menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 48. Cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 59. Persentase sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan gawat darurat (GADAR) level 1. Tabel 50. Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB. Tabel 51. Desa / Kelurahan terkena KLB yang ditangani < 24 jam menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 52. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 53. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada anak SD dan setingkat menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 54. Jumlah kegiatan penyuluhan kesehatan. Tabel 55. Cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan pra bayar menurut jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 56. Cakupan pelayanan rawat jalan masyarakat miskin (dan hampir miskin) menurut strata sarana kesehatan, jenis kelamin, kecamatan dan puskesmas. Tabel 57. Cakupan pelayanan rawat inap masyarakat miskin (dan hampir miskin) menurut strata saranan kesehatan,. jenis kelamin,. kecamatan dan puskesmas Tabel 58. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan kunjungan gangguan jiwa di sarana pelayanan kesehatan. Tabel 59. Angka kematian pasien di Rumah Sakit. Tabel 60. Indikator kinerja pelayanan di Rumah Sakit. Tabel 61. Persentase rumah tangga berprilaku hidup bersih dan sehat menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 62. Persentase rumah sehat dan menurut kecamatan dan puskesmas. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 8.

(9) Tabel 63. Persentase rumah / bangunan bebas jentik nyamuk aedes menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 64. Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan, kecamatan dan puskesmas. Tabel 65. Persentase keluarga menurut sumber air minum yang digunakan, kecamatan dan puskesmas. Tabel 66. Persentase keluarga dengan kepemilikan sarana sanitasi dasar menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 67. Persentase tempat umum dan pengelolaan makanan (TUPM) sehat menurut kecamatan dan puskesmas. Tabel 68. Persentase. institusi. dibina. kesehatan. lingkungan. menurut. kecamatan dan puskesmas Tabel 69. Ketersediaan obat menurut jenis obat. Tabel 70. Jumlah saranan pelayanan kesehatan menurut kepemilikan. Tabel 71. Sarana pelayanan kesehatan dengan kemampuan LABKESDA dan memiliki 4 spesialisasi dasar. Tabel 72. Jumlah posyandu menurut strata, kecamatan dan puskesmas. Tabel 73. Upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat (UKBM) menurut kecamatan. Tabel 74. Jumlah tenaga medis di sarana kesehatan. Tabel 75. Jumlah tenaga keperawatan di sarana kesehatan. Tabel 76. Jumlah tenaga kefarmasian dan gizi di sarana kesehatan. Tabel 77. Jumlah tenagag kesehatan masyarakat dan sanitasi di sarana kesehatan. Tabel 78. Jumlah tenaga teknisi medis dan fisioterapi di sarana kesehatan. Tabel 79. Anggaran kesehatan kabupaten / kota. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 9.

(10) BAB I PENDAHULUAN Sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, yaitu belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based sehingga belum mampu menjadi alat manajemen kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan sistem informasi kesehatan, diantaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya overlapping kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan sistem informasi kesehatan itu sendiri masih belum dilakukan secara efisien masih terjadi data bias, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya, hal ini sebagai akibat dari adanya sistem informasi kesehatan yang ada pada saat ini masih terfragmentasi. Situasi demikian menimbulkan tersendatnya pendistribusian informasi terutama dari sumber data di unit pelayanan kesehatan atau kabupaten/kota ke propinsi dan pusat yang mengakibatkan terjadinya krisis informasi diberbagai unit teknis di pusat, disamping itu adalah terhambatnya aliran komunikasi data antar pengguna atau bahkan tertutupnya sumber informasi yang memadai (lack of informations). Situasi yang demikian pada akhirnya menyulitkan dalam pengambil keputusan berdasarkan evident based. Salah satu alat yang kita miliki untuk menggambarkan hasil dari pembangunan kesehatan kabupaten Pasaman adalah profil kesehatan, yang berisi data tahunan dari hasil pembangunan kesehatan kabupaten Pasaman yang dilaksanakan oleh semua komponen yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata yang diukur dari berbagai indikator yang meliputi indikator angka harapan hidup, angka kematian, angka kesakitan dan status gizi masyarakat.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 10.

(11) Sejak di berlakukannya desentralisasi, beberapa peraturan perundangundangan bidang kesehatan sebagai tindak lanjut undang- undang No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diganti dengan undangundang No.32 Tahun 2004 dan undang-undang No.25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah yang kemudian juga diganti dengan undang-undang No.33 Tahun 2004, telah dan terus disusun. Peraturan perundang-undangan bidang kesehatan antara lain: 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.574/Menkes/SK/IV/2000 tentang Kebijakan Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010. 2. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.120/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Propinsi Sehat dan Kabupaten Sehat. 3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.741/MENKES/PER/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan di Kabupaten /Kota. Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan yang optimal sebagai salah satu indikator kesejahteraan. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dituangkan dalam visi pembangunan kesehatan Kabupaten Pasaman yaitu “ Masyarakat Pasaman Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan berkeadilan“ Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pasaman diperlukan indikator kinerja dari SPM (Standar Pelayanan Minimal) bidang kesehatan yang diselenggarakan oleh kabupaten/kota, serta indikator kinerja lainnya yang pelayanannya ada pada kabupaten/kota tertentu. Indikator Kinerja dari SPM bidang kesehatan sebanyak 18 indikator yang tertuang dalam 79 tabel.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 11.

(12) Penyajian profil kesehatan kabupaten Pasaman tahun 2012 ini selain sebagai alat ukur sampai dimana capaian indikator pembangunan kesehatan kabupaten Pasaman dibandingkan dengan target propinsi, pusat bahkan target MDGs (Millenium Development Goals), dalam setiap indikator pembangunan kesehatan di usahakan untuk ditampilkan berbagai data dan informasi yang menjawab Visi dan Misi serta berbagai data dan inrformasi lainnya. Untuk kelancaran proses penyusunan profil kesehatan kabupaten Pasaman yang merupakan salah satu produk dari berhasilnya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi, dimasa mendatang maka strategi pertama yang perlu dilakukan adalah penguatan kebijakan dan perencanaan dibidang sistem informasi kesehatan. Penguatan kebijakan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan menyusun aturan-aturan yang menjamin sistem informasi kesehatan dapat diselenggarakan dengan baik Pada pasal 168 Undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan telah diamanatkan bahwa penyelenggaraan sistem informasi kesehatan diatur dalam peraturan pemerintah. Diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman dapat menyediakan data dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanaan program yang lengkap, akurat dan up to date sebagai dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan program dan acuan kegiatan monitoring, serta pengendalian dan evaluasi pelaksanaan program kesehatan dalam rangka mencapai visi kesehatan di Kabupaten Pasaman.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 12.

(13) BAB II GAMBARAN UMUM 1. Kondisi Geografis Kabupaten Pasaman merupakan salah satu dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Sumatera Barat dengan luas 4,011.1 km2 atau setara dengan 9,33% dari luas Propinsi Sumatera Barat, yang terdiri dari 12 Kecamatan dan 32 Nagari. Secara geografis Kabupaten Pasaman dilintasi garis khatulistiwa dan berada pada 0°55’ Lintang Utara sampai dengan 0°06’ Lintang Selatan dan 99°45’ sampai dengan 100°21’ Bujur Timur. Ketinggian antara 50 meter sampai dengan 2.240 meter di atas permukaan laut. Wilayah Kabupaten Pasaman merupakan Kabupaten paling Utara dari Propinsi Sumatera Barat dan berbatasan bagian utara dengan Kabupaten Mandahiling Natal dan Kabupaten Padang Lawas Propinsi Sumatera Utara. Bagian Selatan. dengan Kabupaten Agam, Bagian Barat dengan Kabupaten. Pasaman Barat Bagian Timur, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu Propinsi Riau dan Kabupaten lima puluh kota 2. Kondisi Topografi Wilayah Kabupaten Pasaman terdiri dari tiga satuan topografi yaitu dataran rendah, dataran tinggi dan pergunungan, dengan daerah terendah adalah Kecamatan Tigo nagari dan tertinggi adalah kecamatan Lubuk Sikaping dengan kemiringan rata-rata 8 – 15 derajat. Topografi Kabupaten Pasaman berupa lereng terjal atau sangat curam terdiri dari hutan lindung atau kawasan kehutanan sekitar 48,24 %, 19,07 % atau 75,274 Ha adalah padang rumput, sawah 26.531,32 Ha atau 6,72 %, lahan perkebunan dan ladang sebesar 41,445,94 Ha atau 10,50 %, sedangkan untuk kawasan industri relatif kecil yakni 0,01 % dari total luas wilayah Kabupaten Pasaman.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 13.

(14) a. Iklim Kabupaten Pasaman beriklim tropis basah, dengan suhu berkisar antara 20 s/d 31°C. Curah hujan rata-rata tahunan adalah 276,78 mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata-rata 6,94 hari dalam setahun. b. Hidrologi Kabupaten Pasaman merupakan daerah hulu dari beberapa sungai besar yang mengalir di Propinsi Riau, seperti Sungai Siak dan Sungai kampar. Kabupaten Pasaman juga memiliki banyak sungai besar yang menjamin ketersediaan tata air bagi kawasan ini. Beberapa sungai besar yang penting adalah Batang Sumpur, batang Fatimah, Batang Masang dan batang Sontang. Berdasarkan data debit air aliran sungai pada Batang Sumpur dan Batang Sontang secara statistik menunjukkan perbedaan yang signifikan antara tingkat debit air sungai maksimum dan tingkat debit air minimum. Debit air sungai maksimum selalu terjadi setiap bulan bukan sepanjang bulan, namun bila terjadi tidak turun hujan dalam beberapa hari debit air sungai akan turun secara drastis. c. Sumber daya alam dan lingkungan hidup. Di Kabupaten Pasaman terdapat berbagai potensi bahan tambang dan sumber air bersih alami yang dapat dimanfaatkan. Kawasan hutan lindung yang memanjang dari utara ke selatan menyimpan keanekaragaman hayati yang sangat beragam. Pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam yang ada dilakukan dengan mengacu pada azas keberkelanjutan dan berwawasan lingkungan. d. Kawasan rawan bencana. Kabupaten Pasaman termasuk daerah rawan bencana geologis karena sebagaimana daerah lainnya di Sumatera Barat juga terletak pada daerah patahan semangka Bukit Barisan. Kawasan rawan longsor di kabupaten Pasaman mempunyai kecendrungan untuk semakin banyak. Hal ini terjadi dengan semakin tingginya aktivitas manusia untuk menempati daerah-daerah yang seharusnya menjadi kawasan konservasi. Aktivitas ini semakin nyata terjadi pada daerah yang berpotensi terjadinya longsor seperti di Lubuk Sikaping, Bonjol, Rao dan panti. Adanya kecendrungan masyarakat untuk menempati dan memanfaatkan kawasan ini sebagai tempat hunian dan kawasan budidaya seringkali disebabkan. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 14.

(15) karena faktor ekonomi yang mendorong mereka untuk tetap bertahan sehingga ancaman bencana longsor yang akan menimpa sepertinya tidak dipedulikan. 3. Ekonomi Dibandingkan dengan delapan sektor ekonomi lainnya, peranan sektor pertanian di kabupaten Pasaman sangat dominan. Hal ini terlihat pada tahun 2011 mampu memberikan kontribusi sebesar 8,72 % dari tahun sebelumnya sebesar 8,49%. Berdasarkan kondisi geografis dan potensi sumber daya alam yang telah dimanfaatkan saat ini terdapat tiga sektor potensi yang diunggulkan dalam rangka percepatan peningkatan ekonomi masyarakat yang meliputi : sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan sub sektor perikanan.. 3. Kepadatan dan Pertumbuhan Jumlah Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Pasaman tahun 2011 mencapai 255.186 jiwa yang terdiri dari 126.181 penduduk laki – laki dan 129.005 penduduk Perempuan. Angka Kepadatan penduduk tahun 2011 di Kabupaten Pasaman setiap km2 adalah 64 jiwa. Kecamatan yang paling padat penduduknya adalah Kecamatan Padang gelugur dengan kepadatan penduduk 203 jiwa/km2. diikuti oleh Kecamatan Simpati dengan 190 jiwa/km2 Sedangkan Kecamatan yang paling jarang penduduknya adalah Kecamatan mapat Tunggul Selatan 10 jiwa/km2 .. 5. Banyak Anggota Keluarga Per RT Dengan jumlah penduduk 255.186 jiwa dan 54.682 rumah tangga, berarti tiap keluarga rata-rata mempunyai 4,8 jiwa dan kepadatan penduduk setiap 1 km2 sebanyak 64 jiwa.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 15.

(16) 6. Distribusi Menurut Golongan Umur Kabupaten Pasaman mulai pada Tahun 2006, disajikan sebaran penduduk menurut kelompok umur disetiap Kecamatan, selain itu juga disajikan kelompok umur usia 5 tahun kebawah dan kelompok umur usia sekolah, pada tahun 2011 tercatat penduduk laki-laki usia 5 tahun ke bawah sebanyak 15.695 orang yang lebih tinggi dari pada penduduk perempuan yaitu 15.052 orang, secara keseluruhan penduduk usia 5 tahun ke bawah terbesar berada di Kecamatan Lubuk Sikaping. Sedangkan penduduk menurut kelompok usia sekolah paling besar merupakan kelompok usia 5-14 tahun baik penduduk laki-laki sebesar 30.761 org sedangkan penduduk perempuan yaitu 60.125 orang.. 7. Tingkat Pendidikan Pembangunan di bidang pendidikan dapat dilihat dari pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, yang tergambar dari jumlah TK sebanyak 54 unit derngan jumlah murid sebanyak 2.062 orang, jumlah SD sebanyak 239 unit dengan jml murid 38.281 orang dan 2 MIN dengan murid 66 orang , 8 MIS dengan murid sebanyak 1.151 orang. SLTP sebanyak 34 unit, dengan murid sebanyak 9.264 orang MTSN 5 bh negeri dan 11 buah swasta.dengan jumlah murid 4.389 orang. SLTA 11 unit dengan jumlah murid 6.678 orang dan swasta 5 unit, MAN 12 unit dengan jumlah murid 1.366 orang.. 8. Keadaan Lingkungan Untuk menggambarkan keadaan lingkungan akan disajikan indikatorindikator prosentase Rumah Sehat dan prosentase Tempat-tempat umum serta. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 16.

(17) pengelolaaan makanan (TUPM) sehat. Selain itu disajikan pula beberapa indikator tambahan yang dianggap masih relevan yaitu prosentase keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih. 1. Rumah Sehat Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai tidak terbuat dari tanah. Pada tahun 2012 dari jumlah rumah yang ada sebanyak 54.814 rumah dan diperiksa 42.688 rumah (78%) dan yang memenuhi syarat kesehatan 22.028 rumah (52%). Kalau dilihat dari jumlah KK yang diperiksa 97.030 KK yang memiliki jamban 58.035 KK (60%) dan Tempat sampah Jumlah KK yang diperiksa 40.140 KK yang memiliki Tempat sampah 26.332 KK (66%) serta Pengelolaan Air Limbah yang diperiksa 39.736 KK yang memiliki sarana Pembuangan Air Limbah 22.741 KK (57%).. 2. Tempat-tempat umum dan Tempat Pengelolaan makanan Tempat-tempat umum (TTU dan Tempat-tempat Umum Pengelolaan makanan (TUPM) merupakan suatu sarana yang dikunjungi banyak orang , dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. TUPM meliputi di restoran, pasar dan lain-lain. Sedangkan TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai (luas ruangan) yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memiliki pencahayaan ruangan yang memadai. Data. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 17.

(18) yang diperoleh memperlihatkan bahwa dari jumlah TTU/TPM yang ada sebanyak 2.075 buah, yang diperiksa dan memenuhi syarat sebanyak 1049 unit (63%).. 3. Akses terhadap air minum Sumber air minum yang digunakan rumah tangga dibedakan menurut air kemasan, ledeng, sumur pompa tangan, sumur gali, air hujan dan lainnya. Dari jumlah KK yang diperiksa 111.219 KK, jumlah yang memiliki 81.968 KK (74%). 4. Kepemilikan Sanitasi dasar Kepemilikan sanitasi dasar yang dimiliki oleh keluarga meliputi persedian air bersih (PAB), jamban, tempat sampah dan pengelolaan air limbah (PAL).. 9. Keadaan Prilaku Masyarakat Untuk menggambarkan keadaan perilaku masyarakat yang berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat, disajikan dalam beberapa indikator yaitu prosentase penduduk yang mempunyai keluhan kesehatan menurut cara pengobatan. Prosestase penduduk yang berobat jalan menurut tempat berobat, prosentase anak 2-4 tahun yang pernah disusui, kebiasaan merokok, prosentase penduduk yang melakukan aktifitas fisik, dan kebiasaan mengkonsumsi jenis makanan sehat. Sedangkan indikator komposisi rumah tangga sehat terdiri dari 10 indikator yaitu persalinan oleh nakes, pemberian asi ekslusif, mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, tidak merokok, melakukan aktivitas fisik setiap hari, makan sayur dan bauh setiap hari, tersedianya alses terhadap air bersih, tersedianya jamban, kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni dan lantai bukan tanah.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 18.

(19) 1. Rumah Tangga Sehat Pemetaan rumah tangga sehat di 32 nagari yang ada di Kabupaten Pasaman, jumlah rumah tangga yang ada sebanyak 49.040 rumah dengan jumlah yang diperiksa sebanyak 40.491 rumah maka dapat dinyatakan yang sehat baru 48 % (19.237 RT). Pada tahun 2012 persentase rumah tangga yang berperilaku hidup bersih dan sehat di pantau dari pencapaian masing-masing program dan kegiatan yang terkait dengan PHBS itu sendiri, kecamatan yang paling tinggi persentasenya adalah kecamatan lubuk sikaping (85%) dan kecamatan simpang tonang (85%) 2. ASI Ekslusif Air Susu Ibu (ASI) memberi manfaat bagi bayi baik dari sisi aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikilogok, aspek kecerdasan, aspek neurologik, aspek ekonomik, serta aspek penundaan kehamilan. Selain aspek-aspek tersebut, dengan ASI juga dapat melindungi bayi dan sindrom kematian bayi secara mendadak. Dari jumlah bayi 3.706 bayi yang diberi ASI eklusif 3.095 bayi (84%) berdasarkan rekapitulasi laporan ASI eksklusif per Puskesmas. 3. Posyandu Dalam. rangka. meningkatkan. cakupan. pelayanan. kesehatan. kepada. masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang paling dikenal oleh masyarakat, posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas di kelompokkan menjadi 4 starata. Posyandu Purnama yaitu dengan cakupan 5 program atau lebih dengan melaksanakan 8 kali atau lebih pertahun. Dilihat dari. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 19.

(20) 345 Posyandu yang ada di Kabupaten Pasaman untuk posyandu pratama 7 %, Madya 31 %, Purnama 53 % dan yang Madiri baru 9 %. 4. Pembiayaan Kesehatan oleh Masyarakat Dalam rangka meningkatkan kepesertaan masyarakat dalam pembiayaan kesehatan, telah dikembangkan berbagai cara untuk memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Pada saat ini pemerintah telah mengembangkan sistem pembiayaan kesehatan prabayar, yaitu dana sehat, asuransi kesehatan, asuransi tenaga kerja (Askes), JPKM, Askeskin (Asuransi Kesehatan Keluarga Miskin), asuransi kesehatan lainnya, kartu sehat, Jamkesmas/Jamkesda.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 20.

(21) BAB III DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dalam masyarakat dari waktu ke waktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian pada umumnya dapat dihitung dengan melakukan berbagai survey dan penelitian.. 1. Angka Kematian bayi (AKB) Ada banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AKB tetapi tidak mudah untuk menemukan faktor yang paling dominan. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat diperoleh melalui survey, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah, sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan akses rujukan. Kalau kita lihat di Kabupaten Pasaman pada tahun. 2011 jumlah kematian bayi 36 kasus, anak balita 17 kasus dan. balita 53 kasus. beberapa faktor antara lain kegiatan PWS kesehatan masih belum mencapai target, hal ini disebabkan masih adanya daerah yang tidak memiliki bidan di desa maupun tenaga kesehatan lainnya yang akan melakukan pencatatan. yang mempengaruhi jumlah kematian, masih ada daerah terpencil. yang belum memiliki tenaga kesehatan dll, dan banyak lagi faktor lain yang mempengaruhinya. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibilitas dan pelayanan kesehatan dari tenaga medis yang terampil, serta kesediaan masyarakat. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 21.

(22) untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat AKB.. 2. Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) diperoleh berbagai survey yang dilakukan secara khusus. Dengan dilaksanakannya Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) dan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) maka cakupan wilayah penelitian AKI menjadi lebih luas dibanding survey sebelumnya. Untuk daerah Kabupaten Pasaman pada tahun 2011 jumlah kematian ibu tercatat sebanyak 17 kasus dan tahun 2012 sebanyak 11 kasus. Terjadi penurunan kasus dari tahun sebelumnya.. 3. Umur Harapan Hidup Waktu Lahir (UHH) Penurunan Angka Kematian Bayi sangat berpengaruh pada kenaikan umur harapan Hidup (UHH) waktu lahir. Angka kematian Bayi sangat peka terhadap perubahan dengan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, sehingga perbaikan sehingga derajat kesehatan tercermin pada penurunan AKB dan kenaikan Umur Harapan Hidup (UHH) pada waktu lahir, meningkatnya umur harapan hidup secara tidak langsung juga memberi gambaran tentang adanya peningkatan kualitas hidup dan derajat kesehatan masyarakat. Angka harapan hidup Kabupaten Pasaman tahun 2012 sebesar 70 tahun. B. MORBIDITAS Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masayarakat (Community Based Data) yang dapat diperoleh dengan melalui pengumpulan data baik dari Puskesmas maupun sarana pelayanan kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 22.

(23) (facility based data) yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap, serta pelayanan gangguan jiwa di sarana kesehatan tercatat sebanyak 234.586 kunjungan dengan persengtase rawat jalan 85,2 % dan rawat inap 6,4 %. 1. Penyakit Menular Penyakit menular disajikan dalam profil kesehatan antara lain penyakit Malaria, TB Paru, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).. a. Penyakit Malaria Penyakit malaria tidak ada kasus di Kabupaten Pasaman tahun 2012 tidak ada kasus.. b. Penyakit TB Paru Dari Tabel 11, menunjukkan adanya kasus BTA (+) pada tahun 2012 yang di obati sebanyak 206 orang dan sembuh sebanyak 178 orang, dari penderita klinis yang semuanya berjumlah sebanyak 505 orang yang tersebar diseluruh Kecamatan yang ada di kabupaten Pasaman.. c. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Pnemonia merupakan penyebab kematian pada balita. ISPA sebagai penyebab utama kematian pada balita dan bayi diduga karena pneumonia dan merupakan penyakit akut dan kualitas penata laksananya masih belum memadai. Upaya dalam rangka pemberantasan penyakit infeksi saluran pernafasan akut lebih difokuskan pada upaya penemuan dini dan tatalaksana kasus yang cepat dan tepat terhadap penderita pneumonia balita yang ditemukan. Jumlah penderita pneumonia balita pada tahun pada tahun. 2011 jumlah penderita 260 org dan. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 23.

(24) tahun 2012 berjumlah 592 org terjadi kenaikan dari tahun sebelumnya dan seluruh penderita sudah ditangani.. d. Penyakit Kusta Meskipun Indonesia sudah mencapai eliminasi Kusta, namun sampai saat ini penyakit Kusta masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat. Penyakit Kusta dapat mengakibatkan kecacatan pada penderita. Masalah ini diperberat dengan masih tingginya stigma di kalangan masyarakat dan sebagian petugas. Akibat dari kondisi ini sebaan penderita dan mantan penderita dikucilkan sehingga tidak mendapatkan akses pelayanan pada meningkatnya angka kemiskinan. Di Kabupaten Pasaman pada tahun 2011 ditemukan sebnyak 11 kasus. Sedangkan tahun 2012 ditemukan 8 kasus. Ada penurunan dari tahun sebelumnya.. 2. Penyakit menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) PD3I merupakan penyakit yang diharapkan dapat diberantas / ditekan dengan pelaksanaan program imunisasi. Pada Profil Kesehatan ini akan dibahas penyakit tetaus neonatorum, campak, difteri, pertusis, dan hepatitis B a. Tetanus Neonatorum Penanganan tetanus neonatorum tidak mudah, yang terpenting adalah usaha pencengahan yaiu pertolongan persalinan yang hygienis ditunjang dengan imunisasi TT pada ibu hamil. Jumlah kasus tetanus neonatorum di Kabupaten Pasaman pada tahun 2011 hasil dari data di 12 Kecamatan tidak ditemukannya Kasus Tetanus Neonatorum begitu juga dengan tahun 2012 tidak ditemui kasus neonatorum. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 24.

(25) b. Campak Campak merupakan penyakit menular yang sering menyebabkan kejadian luar biasa. Untuk jumlah kasus campak di Kabupaten Pasaman sepanjang tahun 2012 di temukan sebanyak 450 kasus yaitu di Puskesmas Sundatar.. c. Difteri Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah, rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi dengan adanya program imunisasi. Jumlah kasus Difteri di Kabupaten Pasaman pada tahun 2011dan tahun 2012 tidak ditemukannya penderita Difteri d. Pertusis Jumlah kasus pertusis di Kabupaten Pasaman pada tahun 2011 dan tahun 2012, tidak ditemukan kasus.. e. Hepatitis B Jumlah kasus Hepatitis B di Kabupaten Pasaman pada tahun 2012, dari hasil 12 Kecamatan ditemui 446 kasus Hepatitis B di Puskesmas Sundatar.. 5. Penyakit Potensi KLB/Wabah a. Demam Berdarah Dengue Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah menyebar luas keseluruh wilayah kabupaten. Penyakit ini sering muncul sebagai KLB dengan angka kesakitan dan kematian relatif tinggi. Angka insiden DBD secara nasional berfluktuasi dari tahun ke tahun. Pada awalnya pola endemic terjadi setiap lima tahunan, namun dalam kurun waktu lima belas tahun terakhir mengalami perubahan dengan periode antara 2 – 5 tahunan, sedangkan angka kematian. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 25.

(26) cenderung menurun. Upaya pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan potensi masyarakat untuk dapat berperan serta dalam pemberantasan sarang nyamuk (gerakan 3 M), pemantauan angka bebas jentik (ABJ) serta pengenalan gejala DBD dan penanganannya di rumah tangga. Untuk tahun 2012 ditemuinya 25 Kasus DBD yang tersebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Pasaman kasus terbanyak di temui di wilayah kerja puskesmas Lubuk Sikaping sebanyak 20 kasus dan wilayah kerja puskesmas Bonjol sebanyak 3 kasus, dan Puskesmas Ladang Panjang sebanyak 2 kasus.. b. Diare Jumlah penderita diare pada balita tahun 2012 sebanyak 5.064 kasus, ratarata disemua kecamatan dan semuanya sudah tertangani dengan baik. c. Filariasis Tidak ditemukan penderita Filariasis pada tahun 2012. C. STATUS GIZI Status Gizi masayarakat dapat diukur melalui beberapa indikator, antara lain bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), status gizi balita, status gizi wanita usia subur Kurang Energi Kronis (KEK).. 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. BBLR dibedakan dalam 2 kategori yaitu BBLR karena prematur atau BBLR karena intrauterine growth retardation (IURG), yaitu bayi yang lahir cukup bulan tetapi. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 26.

(27) berat badannya kurang. Jumlah BBLR di Kabupaten Pasaman pada tahun 2011 jumlah BBLR 108 bayi (2%) dari 5.493 bayi lahir hidup.. 2. Status Gizi Balita Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan keadaan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara anthropometrik yang menggunakan indeks berat badan menurut Umur.Berdasarkan penimbangan balita yang dilakukan. Pada tahun 2012 cakupan penimbangan balita sebanyak 22.171 balita yang ditimbang dan ditemukan 380 balita BGM (1%).. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 27.

(28) BAB IV SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut :. 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar di dalam pertumbuhan bayi dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami seorang ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a.. Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan. professional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilannya, yang mengikuti program pedoman pelayanan antennal yang ada dengan titik berat pada kegiatanpromotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk Mendapatkan pelayanan antenatal.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 28.

(29) Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar serta paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi sekali pada trimester pertama, sekali pada trimester dua dan dua kali pada trimester ke tiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Gambaran persentase cakupan pelayanan K4 di Kabupaten Pasaman pada tahun 2012 sebesar 5.275 (67%).. b. Pertolongan Persalinan oleh tenaga kesehatan dengan kompetensi kebidanan Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (professional).Hasil data / indikator kinerja SPM bidang kesehatan di Kabupaten Pasaman pada tahun 2012 sebesar 100% angka ini telah mencapai target.. c. Ibu Hamil Resiko Tinggi yang Dirujuk Dalam memberikan pelayanan khususnya oleh Bidan di Jorong dan Puskesmas, beberapa ibu hamil diantaranya tergolong dalam kasus resiko tinggi (risti) dan memerlukan pelayanan kesehatan rujukan. Untuk tahun 2012 jumlah ibu hamil risti yang ditangani di Kabupaten Pasaman sebesar 592 (38 %) ibu dari jumlah ibu hamil sebesar 7.853 bumil . d. Kunjungan Neonatus Bayi hingga usia kurang dari satu bulan merupakan golongan umur yang paling rentan atau memeiliki resiko gangguan kesehatan paling tinggi. Upaya. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 29.

(30) kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan pada neonatus (0-28 hari). Dalam melaksanakan pelayanan neonatus, petugas kesehatan disamping melakukan pemeriksaan kesehatan bayi juga melakukan konseling perawatan bayi kepada ibu. Cakupan kunjungan neonatus pada tahun 2012 sebesar 95 % (5.232) dari 5.493 jumlah bayi lahir hidup. 2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah, Usia Sekolah, dan Remaja Pelayanan kesehatan pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja dilakukan dengan pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pematauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/sederajat, serta pelayanan kesehatan pada remaja, baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Dari hasil pengumpulan data di 12 Kecamatan tahun 2011 pelayanan kesehatan bagi siswa SD & Setingkat sebesar 80 %. (5.381 org) siswa mendapat pelayanan kesehatan.. 3. Pelayanan Keluarga Berencana Jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) menurut hasil pengumpulan data di 12 Kecamatan pada tahun 2012 jumlah PUS sebesar 37.630 orang. dan yang menjadi peserta KB aktif sebesar 35.361 (94%). 4. Pelayanan Immunisasi Pada tahun 2012, Kabupaten Pasaman telah mencapai Nagari UCI sebesar 46 % (93 jorong) dari 201 jorong. Pelayanan imunisasi bayi mencakup vaksinasi. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 30.

(31) BCG, DPT (3 kali), Polio (4 kali), Hepatitis B (3 kali) dan imunisasi campak (1 kali), yang dilakukan melalui pelayanan rutin di Posyandu dan fasilitas kesehatan lainnya. Cakupan imunisasi rutin yaitu. BCG sebesar ( 100 % ). 3.706. bayi,. DPT1+HB1 (100 %), 3.706 bayi, DPT3+HB3 (100 %) dari 3.706 bayi, Polio 3 (100%), dari 3.706 bayi, Campak (100 %) dari 3.706 bayi.. 5. Pelayanan Pengobatan / Perawatan dan Kesehatan Jiwa Cakupan rawat jalan di sarana kesehatan (Puskesmas dan Rumah sakit) Kabupaten Pasaman tahun 2012 mencapai 217.508 (85,2%) dari total jumlah penduduk jumlah penduduk 255.186 jiwa.. 6. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut Cakupan pelayanan kesehatan pra usila dan usila lanjut pada tahun 2012 Cakupan pelayanan kesehatan usila sebesar 7.325 (44%) dari sejumlah usila yang dilaporkan sebanyak 16.502 orang.. B. KETERSEDIAAN OBAT Dari data ketersediaan obat sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar di Kabupaten Pasaman. terlihat ada beberapa item obat yang. ketersediaannya tidak sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar.. C. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit gangguan kesehatan akibat dari lingkungan yang kurang sehat, dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan, antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 31.

(32) institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar.. D. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya dimaksudkan untuk menangani permasalah gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada kelompok masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. Upaya. perbaikan. gizi. masyarakat. pada. tahun. 2012. adalah. :. Penanggulangan masalah KEP, Penanggulangan dan pencegahan Anemia Gizi Besi, Penanggulangan kurang Vitamin A, Penanggulangan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Peningkatan Kemandirian Keluarga dalam Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat (UPGM) dan Sistim Kewaspadaan Gizi (SKG ). 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di Posyandu secara rutin setiap bulan. Di Kabupaten Pasaman, jumlah balita yang ada sebanyak 16.948 orang yang ditimbang sebanyak 27.937 dengan hasil penimbangan jumlah balita dengan berat badan naik sebanyak 19.601 orang (70 %). Sementara itu balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 380 (1%).. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 32.

(33) 2. Pemberian Kapsul Vitamin A Pada tahun 2012 bayi yang mendapat vit A sebesar 3.774 (100%) dari jumlah bayi 3.706 orang. Untuk anak balita yang mendapat vit.A 2x sebesar 18.585 (89%) dari jumlah balita 20.775 org.. 3. Pemberian Tablet besi Pada tahun 2012 jumlah ibu hamil yang ada sebesar 7.853 bumil dan yang mendapatkan pemberian tablet besi (Fe1) 7.326 bumil (93 %), dan (Fe3) 4.781 (61 %). Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 33.

(34) BAB V SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN Pembangunan. kesehatan. di. Kabupaten. Pasaman. telah. berhasil. menyediakan sarana dan prasarana kesehatan secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Pasaman. Pada saat ini untuk memenuhi pelayanan kesehatan dasar telah tersedia sarana kesehatan diantaranya Puskesmas, Rumah Sakit, sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dan sarana pelayanan kesehatan swasta di Kabupaten Pasaman. 1.. Puskesmas Pada tahun 2012 jumlah Puskesmas di Kabupaten Pasaman sebanyak 16. Puskesmas dengan jumlah Puskesmas Rawat Inap sebanyak. 6 buah yaitu. Puskesmas Bonjol, Ld Panjang, Cubadak, Rao, Tapus, dan Pintu Padang dengan kapasitas tempat tidur sejumlah 6 TT per Puskesmasnya, 42 Puskesmas Pembantu, 16 Puskesmas Keliling, 85. poskesdes. Dengan demikian setiap. kecamatan telah memiliki sebuah Puskesmas dan hampir 90 % jorong telah dilayani oleh sarana pelayanan kesehatan milik pemerintah. Rasio Puskesmas terhadap penduduk tercatat 1 : 15.874 dan Puskesmas Pembantu terhadap penduduk sebesar 1 : 6.030. 2. Rumah Sakit Pada tahun 2012 jumlah Rumah sakit di Kabupaten Pasaman sebanyak 1 buah yang terdiri dari 1 buah Rumah Sakit Pemerintah (RSUD) dan 1 buah Balai Pengobatan Swasta ( Yarsi Panti).. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 34.

(35) 3. Gudang Farmasi Guna menjamin kelancaran distribusi obat untuk melayani Puskesmas dan Rumah sakit telah dibentuk sebuah Gudang Farmasi Kabupaten (GFK), Sedangkan di sektor swasta telah beroperasi sebanyak 9 Apotik yang tersebar diseluruh Kabupaten Pasaman.. 4.. UPT Labkesda Pada tahun 2008 sesuai dengan perubahan SOTK baru di lingkungan. Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman maka dibentuk Laboratorium Kesehatan Daerah ( LABKESDA) Kabupaten Pasaman yang bertujuan untuk melindungi masyarakat dari potensi pengaruh buruk akibat konsumsi baik air bersih dan air minum, dengan demikian msasyarakat akan terhindar dari kemungkinan terkena resiko dari penyakit yang di sebabkkan oleh air. Untuk tahun 2012, Pemeriksaan kualitas air masyarakat ini terdiri dari air sumber gali, perpipaan, mata air yang digunakan masyarakat untuk pribadi maupun untuk usaha seperti pabrik tahu,tempe,kerupuk dll. Pemeriksaan yang dilakukan pada Labkesda terdiri dari pemeriksaan sampel dan pemeriksaan bakteriologis sebanyak. kimia terbatas. sebanyak. sampel.. 5. Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya Posyandu, Polindes, Pos Obat Desa (POD). Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang menyelenggarakan minimal 5 program. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 35.

(36) prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi dan penaanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya Posyandu dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Madya, Purnama, dan Mandiri. Jumlah Posyandu di Kabupaten Pasaman tahun 2012 sebanyak 345 posyandu dengan rincian Posyandu Pratama sebesar 23 (7 %), Madya sebesar 106 (31 %), Purnama sebesar 184 (53 %) dan Mandiri sebesar 32 (9 %). merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. Pada tahun 2012 jumlah Polindes di Kabupaten Pasaman 85 unit.. B. TENAGA KESEHATAN Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui. Data ketenagaan pada Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman terdiri dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman, Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas dan UPTD Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. Adapun jumlah tenaga Kesehatan menurut 8 kelompok yaitu. medis,. perawat-bidan,farmasi, gizi, teknis medis, sanitasi, kesehatan masyarakat dan tenaga lainnya. Dapat dilihat pada tampilan grafik dibawah ini :. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 36.

(37) Jumlah Tenaga Medis Tahun 2012 puskesmas. RSUD. Dinkes. 24 15 6 2. 0. 1. 0. dr.spesialis. 1. dr. umum. 0. dr. gigi. Jumlah Tenaga Bidan dan Perawat Tahun 2012 Bidan. Perawat. 312. 106. 91 13. puskesmas. 2. 1 RSUD. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. Dinkes. 37.

(38) Jumlah Tenaga farmasi dan Gizi Tahun 2012 Farmasi 15 12. Gizi. 14 9 5 2. puskesmas. RSUD. Dinkes. Jumlah Tenaga Kesmas dan Sanitasi Tahun 2012 Kesmas. Sanitasi 31. 14. 11 6. puskesmas. 4. 3 RSUD. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. Dinkes. 38.

(39) Jumlah Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapi Tahun 2012 Teknisi Medis. Fisioterapi. 9. 4. 4 1. 0 puskesmas. RSUD. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 0 Dinkes. 39.

(40) C. PEMBIAYAAN KESEHATAN Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari Pemerintah dan masyarakat. Anggaran pemerintah bersumber dari APBN, APBD I, APBD II, BLN, DAK. Total anggaran Kesehatan Kabupaten Pasaman tahun 2012 Rp 42.257.276.230. dengan APBD Kabupaten sebesar Rp.697.925.944.317. Hal ini menunjukan anggaran kesehatan per kapita per tahun sebesar Rp. 187.428 dan % APBD kesehatan terhadap APBD Kabupaten sebesar 6,05 % dimana terjadi kenaikan dari tahun lalu sebesar 5,3 %.. Persentase Dana Berdasarkan Sumber Anggaran Tahun 2012 APBN PUSAT 11% APBD PROP 1%. APBD KAB 88%. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 40.

(41) BAB VI ANALISA DATA PROFIL Dalam. rangka. mencapai. tujuan. pembangunan. kesehatan. untuk. meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berdasarkan gambaran upaya yang dilakukan dalam pelaksanaan SPM bidang kesehatan Kabupaten Pasaman tahun 2012, dapat ditunjukkan tingkat pencapaian masing-masing indikator dan dibandingkan dengan target tahunan dan nasional. A. Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Bayi 1. Cakupan kunjungan bumil (ibu hamil) K4 Persentase kunjungan bumil yang telah memperoleh pelayanan antenatal 4 kali sesuai dengan standar (K4) tahun 2011 sebesar 86 %. Sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 67% . Ada sedikit penurunan dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain sosialisasi P4K yang masih kurang, masih kurangnya kunjungan rumah yang dilakukan bidan desa, laporan yang belum tepat waktu dll, untuk meningkatkan jumlah kunjungan diantaranya adalah meningkatkan motivasi tenaga kesehatan dalam pencarian bumil untuk rajin memeriksakan kehamilan ke sarana kesehatan, dan perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan lebih ditingkatkan lagi dan lebih meningkatkan sosialisasi P4K terhadap ibu hamil.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 41.

(42) Persentase Pencapaian Kunjungan K4 Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. realisasi. 55,6. 70,6. 73. 84,7. 85,6. 67. 2007. 2008. 2009. 2010. 2011. 2012. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi ibu dan lansia Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. 2. Ibu hamil risiko tinggi yang ditangani Pencapaian program bumil risiko tinggi yang ditangani tahun 2011 sebesar 60 %, sementara pencapaian tahun 2012 sebesar 38 %. Dilihat dari tahun sebelumnya terjadi penurunan sebesar 22 %.. Persentase Pencapaian Bumil Resti Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. realisasi. 60 28,9 2007 1. 11,2. 12,9. 0. 2008. 2009. 2010. 2. 3. 4. 2011 5. 38 2012 6. Sumber data : Seksi Ibu dan lansia Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 42.

(43) 3. Cakupan BBLR (bayi berat lahir rendah) yang ditangani Cakupan BBLR yang ditangani pada tahun 2011 adalah 1.8%, sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 2 %. ini masih di bawah target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan diantaranya masih ada sebagian masyarakat yang memilih melahirkan ke dukun dan tidak mau merujuk bayinya jika ditemukan ada kasus. Untuk meningkatkan cakupan BBLR perlu mengupayakan kesadaran masyarakat untuk melahirkan ke sarana kesehatan, meningkatkan asupan gizi keluarga dan kesadaran perawatan kesehatan ibu dan bayi.. Persentase Pencapaian BBLR Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. 28,9 2007 1. 11,2. 12,9. 2008. 2009. 2. 3. realisasi. 0. 1,8. 2. 2010. 2011. 2012. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi Ibu dan lansia Dinas Kesehatan Kabupaten Pasaman. B. Pelayanan Imunisasi Target cakupan pelayanan immunisasi pada Desa/Kelurahan UCI tahun 2011 pencapaian sebesar 37.6% , sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 46 % dengan target 100 %. Dapat dilihat danya kenaikan 8% dari tahun sebelumnya, Terjadi penurunan cakupan Kelurahan UCI yang disebabkan oleh beberapa faktor. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 43.

(44) antara lain seringnya terjadi rolling petugas immunisasi di Puskesmas, pengiriman laporan yang tidak tepat waktu dan tidak lengkap setiap bulannya, pemanfaatan Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) dan sweeping belum berjalan dengan optimal.Melihat pencapaian tersebut tampak bahwa cakupan pencapaian pelayanan imunisasi masih belum optimal. Namun harus selalu dilakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat potensial sebagai upaya mempertahankan bahkan meningkatkan status Desa/Kelurahan UCI menjadi lebih baik.. Persentase Pencapaian Desa UCI Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. 68,8. 84,1. 2007. 2008. 1. 2. 59 2009 3. realisasi. 36. 37,6. 46. 2010. 2011. 2012. 4. 5. 6. Sumber data: Seksi P2 Dinas Kesehatan kabupaten pasaman. D. Pelayanan Kesehatan Jiwa Target cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa pada tahun 2011 sebesar 0.16%, sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 0.3%. Melihat pencapaian tersebut tampak bahwa cakupan Pelayanan Kesehatan Jiwa mengalami sedikit kenaikan dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan rendahnya kesadaran masyarakat untuk. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 44.

(45) memeriksakan anggota keluarganya ke Puskesmas, dimana masyarakat merasa bahwa Pelayanan Kesehatan Jiwa masih belum diperlukan. Diperlukan upaya penyuluhan dan pembinaan secara terus menerus kepada masyarakat dengan melibatkan tokoh masyarakat potensial sebagai upaya meningkatkan kesehatan masyarakat jasmani dan rohani.. Persentase Pencapaian Pelayanan Kesehatan Jiwa Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. 8,5 0. 0,2 2007 1. 2008 2. 2009. 3. realisasi. 0,5. 0,2. 0,3. 2010. 2011. 2012. 4. 5. 6. Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar. E. Pelayanan Gizi Target cakupan Pelayanan Gizi dengan pemberian tablet Fe tahun 2011 pencapaian Fe 3 sebesar 84 % dan untuk tahun 2012 sebesar 61 %. Melihat pencapaian tersebut tampak bahwa terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. cakupan pencapaian pelayanan gizi belum cukup baik walaupun terus terjadi peningkatan tapi masih harus ditingkatkan kualitasnya. Harus selalu dilakukan penyuluhan dan pembinaan kepada masyarakat tentang pentingnya kunjungan ibu hamil ke Puskesmas atau Polindes dengan melibatkan tokoh masyarakat potensial sebagai upaya mempertahankan bahkan meningkatkan status gizi ibu hamil,. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 45.

(46) demikian juga upaya peningkatan motivasi petugas kesehatan dalam memberikan tablet Fe pada ibu hamil di wilayahnya.. Persentase Pencapaian Gizi Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. 58,9. 68,9. 70,1. 2007. 2008. 2009. 1. 2. 3. realisasi. 94. 84. 61. 2010. 2011. 2012. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi Ibu dan lansia. F. Pelayanan Gawat Darurat Target cakupan Pelayanan Gawat Darurat tahun. 2011dan 2012. pencapaiannya sebesar 100 %. Melihat pencapaian tersebut tampak bahwa pencapaian Pelayanan Gawat Darurat sudah mulai maksimal. Kondisi ini disebabkan antara lain sarana dan prasarana pelayanan gawat darurat sudah mulai memadai, Tenaga dokter yang sudah tersedia di setiap Puskesmas. Sehingga kondisi tersebut dapat mampu melayani masyarakat dalam pelayanan Gawat Darurat. Diperlukan advokasi yang lebih baik kepada semua pihak yang terkait dalam penanganan masalah kegawat daruratan.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 46.

(47) G. Penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi Dan Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) Dan Gizi Buruk Upaya penyelenggaraan Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB (Kejadian Luar Biasa) dan Gizi Buruk dimaksudkan untuk mencegah dan mengurangi kejadian rawan pangan di wilayah kecamatan se Kabupaten Pasaman.Melihat pencapaian program penanggulangan gizi buruk khususnya pada anak usia < 15 tahun tampak bahwa pencapaian tersebut masih jauh di bawah target. Kondisi ini disebabkan antara lain Tim SKPG baik di tingkat Kabupaten maupun di tingkat Kecamatan belum dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan, selain itu rendahnya daya beli penduduk untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dalam artian tingkat kemiskinan yang cukup tinggi di Kabupaten Pasaman. Melihat kondisi di atas, maka diperlukan koordinasi yang intensif dan terpadu dengan lintas sektor terkait khususnya Tim SKPG.. H. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Upaya. Kesehatan. Lingkungan. dimaksudkan. untuk. meningkatkan. pembinaan pada seluruh institusi yang meliputi : sarana kesehatan, pendidikan, ibadah, perkantoran dan lain sebagainya. Target Persentase institusi yang dibina. tahun. 2011 sebesar 84 %. sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 69 % berarti belum mencapai terget, meskipun demikian secara berkala pembinaan terhadap institusi ini harus terus dilaksanakan dan dipantau secara berkala sehingga target yang telah dicapai bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 47.

(48) Persentase Pencapaian Institusi Yang Dibina Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. realisasi. 58,9. 68,9. 70,1. 94. 84. 69. 2007. 2008. 2009. 2010. 2011. 2012. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi PL Dinas Kesehatan kabupaten pasaman. I. Pelayanan Pengendalian Vektor Target tahun 2010 sebesar > 95%, dan pada tahun 2009 sebesar 83 %. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap kenaikan rumah /bangunan bebas jentik di karenakan terjadinya kasus DBD yang cukup tinggi di Kabupaten Pasaman sehingga masyarakat terpicu untuk melaksanakan 3 M maupun 3 M Plus yang hasilnya cukup mendongkrak pencapaian rumah/bangunan bebas jentik, dan pada tahun 2010 pencapaian tetap 83 %. Untuk tahun 2011 pencapaian sebesar 76% sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 65% terjadi penurunan sebesar 11 % dari tahun sebelumnya. Jentik nyamuk aedes merupakan penyebab terjadinya penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) yang dapat menyebabkan kematian. Tahun 2012 terjadi 25 kasus DBD yang di temui pada Kecamatan Tigo Nagari, Kecamatan Bonjol dan Kecamatan Lubuk Sikaping, angka bebas jentik yang masih di bawah. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 48.

(49) target nasional disebabkan antara lain oleh kesadaran masyarakat untuk melakukan gerakan 3M plus yang masih rendah. Oleh karena itu diperlukan upaya promosi yang lebih intensif oleh tenaga kesehatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat.. Persentase Pencapaian Rumah Bebas Jentik Dalam Kurun Waktu 6 Tahun. 34 2007 1. Tahun. realisasi. 61. 83. 83. 76. 65. 2008. 2009. 2010. 2011. 2012. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi PL Dinkes Kabupaten Pasaman. J. Penyuluhan Perilaku Sehat 1. Rumah tangga sehat Indikator rumah tangga sehat terdiri dari 10 indikator seperti telah disebutkan di atas. Rendahnya pencapaian rumah tangga sehat di Kabupaten Pasaman antara lain dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat masih rendah, misalnya kebiasaan untuk tidak merokok dan pemberian ASI Eksklusif untuk bayi umur 0-6 bulan. Pada tahun 2011 sebesar 53 % sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 52% . Terjadi penurunan pencapaian dari tahun sebelumnya sebesar 1%. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 49.

(50) Diperlukan peningkatan upaya promosi kesehatan yang lebih intensif untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan komitmen penentu kebijakan sehingga mampu mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan.. Persentase Pencapaian Rumah Sehat Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. realisasi. 58. 60. 62,5. 53. 52. 2008. 2009. 2010. 2011. 2012. 20,9 2007 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi Promkes Dinkes kabupaten Pasaman. 2. Bayi yang mendapat ASI Eksklusif Jumlah bayi yang mendapat ASI Eksklusif umur 0-6 bulan pada tahun 2011 pencapaian Asi Ekslusif sebesar 45% sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 84%. Terjadi peningkatan dari tahun sebelumnya.. harus ada pendekatan-. pendekatan yang lebih intens oleh tenaga kesehatan terutama bidan yang di desa terhadap ibu-ibu melahirkan agar memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan. Kegiatan. promosi. kesehatan. sangat. diperlukan. dalam. rangka. meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kegiatan yang lebih kreatif dan kerjasama dengan tokoh agama dan masyarakat untuk mendukung penerimaan masyarakat.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 50.

(51) Persentase Pencapaian Bayi Yang Diberi ASI Ekslusif Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. 76,3. 2007 1. 76,3. 2008 2. 60,5 2009 3. realisasi. 84 24,1 2010 4. 45,3 2011 5. 2012 6. Sumber data : Seksi Promkes Dinkes kabupaten Pasaman. 3. Posyandu purnama Jumlah posyandu tahun 2010 sebanyak 345 posyandu termasuk kategori posyandu purnama 49,86 % terjadi peningkatan dari tahun 2009 yaitu dari 49 % Posyandu atau sebanyak 49,9 %. Pada tahun 2011 pencapaian sebesar 53.1 %, dan pada tahun 2012 jumlah posyandu sebanyak 358 dengan capaian persentase sebesar 53%. Melihat pencapaian posyandu purnama yang masih belum seperti yang di harapkan, diperlukan upaya revitalisasi posyandu yang lebih intensif untuk meningkatkan status posyandu, antara lain meliputi kelengkapan sarana posyandu, perbaikan administrasi posyandu dan kuantitas kader yang dilatih.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 51.

(52) Persentase Pencapaian Posyandu Purnama Dalam Kurun Waktu 6 Tahun. 26,6 2007 1. Tahun. realisasi. 43. 49. 49,9. 53,1. 53. 2008. 2009. 2010. 2011. 2012. 2. 3. 4. 5. 6. Sumber data : Seksi Promkes Dinkes Kabupaten pasaman. K. Penyuluhan Pencegahan Dan Penanggulangan NAPZA Berbasis Masyarakat Masalah penggunaan NAPZA merupakan masalah yang berdampak sangat besar terhadap kualitas kesehatan masyarakat, oleh karena itu diperlukan upaya pencegahan untuk menghindari dampak yang ditimbulkan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah peningkatan frekuensi penyuluhan NAPZA oleh tenaga kesehatan.. L. Pelayanan Penyediaan Obat Dan Perbekalan Kesehatan Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan dasar belum begitu sesuai dengan yang diharapkan karena masih ada beberapa item obat yang ketersediaannya sangat rendah sekali, hal ini kalau tidak disikapi secara bijaksana akan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan contohnya terjadi kekurangan obat di Puskesmas.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 52.

(53) M. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan. Penyelenggaraan Pembiayaan Untuk Pelayanan Kesehatan Perorangan (JPKM) di Kabupaten Pasaman masih di bawah target. Tahun 2012 cakupan jaminan pemeliharaan kesehatan prabayar sebesar 50 % yang sudah termasuk didalamnya askes, jamkesmas, jamkesda. Melihat persentase tersebut tampak bahwa pencapaian program JPKM belum mencakup seluruh penduduk, masih sebagian masyarakat kabupaten Pasaman. yang. memanfaatkan. JPKM. untuk. mendapat. pelayanan. pengobatan,mudah-mudahan untuk masa yang akan datang lebih banyak lagi masyarakat yang memanfaatkan JPKM untuk mendapatkan yankes ,sehingga derajat kesehatan yang optimal bisa di dapatkan untuk menuju masyarakat indonesia sejahtera.. N. Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Pencapaian cakupan pelayanan kesehatan usia lanjut tahun 2010 adalah sebesar 15,32 % sangat rendah dibandingkan dengan target yang ditetapkan, sementara target tahun 2010 sebesar 70%,. masih jauh dari target yang. diharapkan. Untuk tahun 2011 pencapaian kesehatan usia lanjut sebesar 38.5% sedangkan untuk tahun 2012 sebesar 44%. Untuk meningkatkan cakupan, kegiatan pelayanan kesehatan tidak hanya terbatas pada saat pelaksanaan posyandu usila, namun juga ditingkatkan melalui pelayanan kesehatan dalam dan luar gedung serta perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 53.

(54) Persentase Pencapaian Kesehatan USILA Dalam Kurun Waktu 6 Tahun Tahun. 0 2007 1. 0 2008 2. 0 2009 3. realisasi. 15,3 2010 4. 35,8 2011 5. 44. 2012 6. Sumber : Seksi kesehatan ibu dan anak. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 54.

(55) BAB VII PENUTUP Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan informasi yang eviden based, sangat menentukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Dalam bidang kesehatan, data dan informasi diperoleh melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan. Sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara optimal, apalagi di era globalisasi teknologi informasi, dimana kondisi ini dapat berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012 yang diterbitkan saat ini,. masih belum sesuai dengan. harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012 dapat memberikan gambaran tentang seberapa jauh. pelayanan. kesehatan masyarakat yang telah dicapai.. Profil Kesehatan Kabupaten Pasaman Tahun 2012. 55.

(56) RESUME PROFIL KESEHATAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2012 NO A. 1 2 3 4 5 6 7 8 9. INDIKATOR. L. ANGKA/NILAI L+P. P. Satuan. No. Lampiran. GAMBARAN UMUM Luas Wilayah Jumlah Desa/Kelurahan Jumlah Penduduk Rata-rata jiwa/rumah tangga 2 Kepadatan Penduduk /Km Rasio Beban Tanggungan Rasio Jenis Kelamin Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi SMP+. B. B.1 10 11 12 13 14 15 16 17. DERAJAT KESEHATAN Angka Kematian Jumlah Lahir Hidup Angka Lahir Mati (dilaporkan) Jumlah Bayi Mati Angka Kematian Bayi (dilaporkan) Jumlah Balita Mati Angka Kematian Balita (dilaporkan) Jumlah Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (dilaporkan). B.2 18 19 20. Angka Kesakitan AFP Rate (non polio) < 15 th Angka Insidens TB Paru Angka Prevalensi TB Paru. 126.181. 129.005. 0,0. 0,0. 32,1. 37,7. 2.814 6,0 20 7,1 31 11,0. 2.679 5,6 12 4,5 18 6,7 11 200,3. 173 212. 104 128. 4.011 241 255.186 5 64 67 98 -. 2. Km Desa/Kel Jiwa Jiwa 2 Jiwa/Km. Tabel 1 Tabel 1 Tabel 2 Tabel 1. %. Tabel 1 Tabel 2 Tabel 2 Tabel 4. 35 %. Tabel 5. 5.493 6 36 7 53 10. Bayi Bayi per 1.000 KH Balita per 1.000 KH Ibu per 100.000 KH. 1 per 100.000 pend <15thn 112 per 100.000 penduduk 135 per 100.000 penduduk. Tabel 6 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 7 Tabel 8 Tabel 8. Tabel 9 Tabel 10 Tabel 10.

(57) NO 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51. INDIKATOR Angka kematian akibat TB Paru Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) Success Rate TB Paru Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru HIV Jumlah Kasus Baru AIDS Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Jumlah Kematian karena AIDS Donor darah diskrining positif HIV Persentase Diare ditemukan dan ditangani Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta Angka Prevalensi Kusta Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) Jumlah Kasus Difteri Case Fatality Rate Difteri Jumlah Kasus Pertusis Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum Jumlah Kasus Campak Case Fatality Rate Campak Jumlah Kasus Polio Jumlah Kasus Hepatitis B Incidence Rate DBD Case Fatality Rate DBD. L. P. 10 71,23 116,24 23,80 1 0 0 0 0,00 72,45 2 4 5 0,00 0,00 0,55 0,00 100,00 0. 1 68,22 126,97 23,27 1 0 0 0 0,00 85,90 0 2 2 0,00 0,00 0,23 0,00 0,00 0. 0 0. 0 0. 0. 0. 175. 275. 210 210 10,30 0,00. 227 236 9,30 0,00. ANGKA/NILAI L+P 4 77 121 25 2 79 2 6 3 0 50 450 437 446 10 -. Satuan per 100.000 penduduk % % % Kasus Kasus Kasus Jiwa % % Kasus Kasus per 100.000 penduduk % % per 10.000 Penduduk % % Kasus % Kasus Kasus % Kasus % Kasus % Kasus Kasus per 100.000 penduduk %. No. Lampiran Tabel 10 Tabel 11 Tabel 12 Tabel 13 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 14 Tabel 15 Tabel 16 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 17 Tabel 18 Tabel 18 Tabel 19 Tabel 20 Tabel 20 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 21 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 22 Tabel 23 Tabel 23.

(58) NO. INDIKATOR. 52 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 53 Case Fatality Rate Malaria 54 Angka Kesakitan Filariasis B.3 55 56 57 58 59. Status Gizi Bayi baru lahir ditimbang Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) Balita Gizi Baik Balita Gizi Kurang Balita Gizi Buruk. C. C.1 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77. UPAYA KESEHATAN Pelayanan Kesehatan Kunjungan Ibu Hamil (K1) Kunjungan Ibu Hamil (K4) Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan Pelayanan Ibu Nifas Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 Bumil Risti/Komplikasi ditangani Neonatal Risti/Komplikasi ditangani Bayi Mendapat Vitamin A Anak Balita Mendapat Vitamin A Ibu Nifas Mendapat Vitamin A Peserta KB Baru Peserta KB Aktif Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) Desa/Kelurahan UCI Cakupan Imunisasi Campak Bayi. L. P 0,00 0,00 0. 0,00 0,00 0. 94 2,23 97,66 1,91 0,13. 95 1,92 96,07 3,08 0,30. 14,21 84,32 93,53. 80,10 0,79 92,79. 83 67,17 103,17 88,00 56,13 60,88 37,69 13,44 117,46 94,25 92,70. 90,71 87,76 92,65. ANGKA/NILAI L+P Satuan 0 per 1.000 penduduk % per 100.000 penduduk. 95 2 97 2 0. 14 102 89 17 94 98 95 99 46 139. No. Lampiran Tabel 24 Tabel 24 Tabel 25. % % % % %. Tabel 26 Tabel 26 Tabel 27 Tabel 27 Tabel 27. % % % % % % % % % % % % % % % % % %. Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 28 Tabel 29 Tabel 30 Tabel 31 Tabel 31 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 32 Tabel 35 Tabel 35 Tabel 36 Tabel 36 Tabel 37 Tabel 38 Tabel 39.

(59) NO 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96. INDIKATOR Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak Bayi yang diberi ASI Eksklusif Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) Balita ditimbang Balita berat badan naik Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap SD/MI yang melakukan sikat gigi massal SD/MI yang mendapat pelayanan gigi Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut. C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan 97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar 98 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup Askeskin/Jamkesmas 99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1 100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3. L. P. 76,76 28,62 52,75 159,24 66 1 50,00 83,37. 84,99 27,44 54,68 157,66 77 2 70,37 74,89. 65,39. 63,45. 35,57. 49,86. 0,12. 0,12. ANGKA/NILAI L+P 7 84 29 55 165 70 1 64 80. Satuan. No. Lampiran. % % % % % % % % %. Tabel 39 Tabel 41 Tabel 42 Tabel 43 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 44 Tabel 45 Tabel 46. 65 %. Tabel 47. 44 100 0 43 162 18 39. % % % sekolah sekolah % %. Tabel 48 Tabel 49 Tabel 51 Tabel 52 Tabel 49 Tabel 49 Tabel 53 Tabel 53. 14,63 30,58. 17,74 47,07. 30,58. 47,07. 39 %. Tabel 53. 44,48. 55,07. 55 %. Tabel 55. 69,87 50,67. 85,71 61,09. 86 % 60 %. Tabel 56 Tabel 56. 0,70. 0,84. 1 % Tabel 56.

(60) NO. INDIKATOR. 101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1 102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3 103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 105 Gross Death Rate (GDR) di RS 106 Nett Death Rate (NDR) di RS 107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 108 Length of Stay (LOS) di RS 109 Turn of Interval (TOI) di RS. L 6,48. P 6,30. ANGKA/NILAI L+P 6 %. 0,12. 0,13. 0 %. 73,05 6,19 0,38 0,33. 87,07 6,54 0,62 0,53. Keadaan Lingkungan Rumah Sehat Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes Keluarga dengan sumber air minum terlindung Keluarga memiliki Jamban Sehat Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat TUPM Sehat Institusi dibina kesehatan lingkungannya. D. D.1 119 120 121 122. SUMBERDAYA KESEHATAN Sarana Kesehatan Jumlah Rumah Sakit Umum Jumlah Rumah Sakit Khusus Jumlah Puskesmas Perawatan Jumlah Puskesmas non-Perawatan. No. Lampiran Tabel 57. 85 6 0 0 4 0 4. C.3 Perilaku Hidup Masyarakat 110 Rumah Tangga ber-PHBS C.4 111 112 113 114 115 116 117 118. Satuan. % % per 100.000 pasien keluar per 100.000 pasien keluar % Hari Hari. Tabel 57 Tabel 58 Tabel 58 Tabel 59 Tabel 59 Tabel 60 Tabel 60 Tabel 60. 48 %. Tabel 61. 52 65 74 60 62 65 63 69. Tabel 62 Tabel 63 Tabel 65 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 66 Tabel 67 Tabel 68. 1 6 10. % % % % % % % %. Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70 Tabel 70.

(61) NO. INDIKATOR. 123 124 125 126 127 128 129 130 131. Jumlah Apotek Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar Jumlah Posyandu Posyandu Aktif Rasio posyandu per 100 balita Jumlah Desa Siaga Desa Siaga Aktif Jumlah Poskesdes. D.2 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145. Tenaga Kesehatan Jumlah Dokter Spesialis Rasio Dokter Spesialis Jumlah Dokter Umum Rasio Dokter Umum Jumlah Dokter Gigi Jumlah Bidan Rasio Bidan per 100.000 penduduk Jumlah Perawat Jumlah Tenaga Kefarmasian Jumlah Tenaga Gizi Jumlah Tenaga Kesmas Jumlah Tenaga Sanitasi Jumlah Tenaga Teknisi Medis Jumlah Fisioterapis. D.3 146 147 148. Pembiayaan Kesehatan Total Anggaran Kesehatan APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota Anggaran Kesehatan Perkapita. L. 9,00 7,13 68,00 29,00 4,00 2,00 7,00 2,00 3,00 -. P. 2,00 1,55 31,00 23,25 7,00 259,00 127,36 169,00 25,00 20,00 13,00 12,00 10,00 4,00. ANGKA/NILAI L+P 9 100 100 345 67 1 77 25 113. Satuan % % Posyandu % per 100 balita Desa % Poskesdes. 2 1 40 15 7 327. Orang per 100.000 penduduk Orang per 100.000 penduduk Orang Orang. 198 29 22 20 14 13 4. Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang. 47.829.082.284 Rp 6 % 187.428 Rp. No. Lampiran Tabel 70 Tabel 71 Tabel 71 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 72 Tabel 73 Tabel 73 Tabel 73. Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 74 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 75 Tabel 76 Tabel 76 Tabel 77 Tabel 77 Tabel 78 Tabel 78. Tabel 79 Tabel 79 Tabel 79.

(62) TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA, DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN KABUPATEN PASAMAN TAHUN 2012. NO 1. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12. KECAMATAN 2. Tigo Nagari Bonjol Simpang Alahan Mati Lubuk Sikaping Duo Koto Panti Padang Gelugur Rao Rao Utara Rao Selatan Mapat Tunggul Mapat Tunggul Selatan. JUMLAH (KAB/KOTA). LUAS WILAYAH 2 (km ). JUMLAH DESA. KELURAHAN. DESA+KEL.. JUMLAH PENDUDUK. JUMLAH RUMAH TANGGA. RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA. KEPADATAN PENDUDUK 2 per km. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 349 212 56 347 424 267 105 155 717 158 375 846. 13 30 9 32 21 9 4 18 24 23 15 11. 3 4 2 6 2 1 1 2 3 3 3 2. 16 34 11 38 23 10 5 20 27 26 18 13. 23264 23266 10634 44175 24685 35657 21506 22300 10324 21814 8931 8630. 4718 5392 2441 5943 6332 8303 5018 5049 2474 4948 2147 1917. 5 4 4 7 4 4 4 4 4 4 4 5. 67 110 190 127 58 133 204 144 14 138 24 10. 4011. 209. 32. 241. 255186. 54682. 5. 64. Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota - sumber lain…... (sebutkan).

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Darurat Nomor 10 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah dan Perubahan Undang-Undang Nomor 25 tahun 1956 tentang

[r]

International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XXXIX-B5, 2012 XXII ISPRS Congress, 25 August – 01 September 2012,

[r]

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti mengajukan beberapa saran yakni: Universitas diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan work engagement dari

Hasil analisis ABC VEN adalah pengabungan analisa ABC Indeks kritis dan Analisa VEN sehingga diperoleh kelompok obat yang termasuk kategori A (dalam analisis ABC) adalah

Sewing, Quilting, Design, Creative, Embellish, Fabric, Notions, Recycle, Green, Thrift, Reclaim, Crafts, Crafting,..

Ciptagraha Nusalaras dengan konsumenpada Perumahan Timoho Griyalaras di Yogyakarta dimana konsumen biasanya hanya tinggal menerima saja isi perjanjian yang telah dibuat oleh