• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BPR PUNDI DANA MANDIRI TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) BPR PUNDI DANA MANDIRI TAHUN 2020"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

2020

Jl. Abd. Kartawirana No. 07-08 RT.14

Talang Banjar – Kota jambi 36145

Telp. : (0741) 7553686

(0741) 7553687

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD

CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

BPR PUNDI DANA MANDIRI

TAHUN 2020

(2)
(3)

DAFTAR ISI

Daftar Isi ……… i

BAB I PENJELASAN UMUM………. 1

1. Pendahuluan ………. 1

2. Kometmen Pelaksanaan Tata Kelolah……….. 3

3. Struktur Pelaksanaan Organisasi Tata Kelolah……… 4

BAB II FORMAT TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLAH……… 5

A. Pengungkapan Penerapan Tata Kelolah……… 5

1.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Anggota Direksi……… 5

2.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Anggota Dewan Komisaris 6

3.

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite (jika ada)……… 7

B. Rapat Umum Pemegang Saham……….. 7

C. Kepemilikan saham Direksi……….. 8

1.

Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada BPR……….. 8

2.

Kepemilikan Saham Anggota Direksi pada Perusahaan Lain…………. 9

D. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi …..

Dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau …….

Pemegang Saham BPR………. 9

1.

Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada BPR……….….. 9

2.

Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada BPR……….. 9

E. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris………. 10

1.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada BPR……….. 10

2.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan…

Lain………. 10

F. Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan …..

10Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi …

Dan/atau Pemegang Saham BPR………. 10

1.

Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada BPR……….….. 10

2.

Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada Perusahaan…

Lain………. 11

G. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan Dewan

Komisaris yang ditetapkan Berdasarkan RUPS……….. 11

1.

Paket/Kebijakan Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris…..

yang ditetapkan berdasarkan RUPS……….……….. 11

2.

Uraian Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang……..….

ditetapkan Berdasarkan RUPS………. 11

H. Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah……….. 12

(4)

1.

Pelaksanaan Rapat Dalam 1 Tahun……….……… 12

2.

Kehadiran Anggota Dewan Komisaris……… 12

J.

Jumlah Penyimpangan Internal (Internal Fraud)………. 13

K. Permasalahan Hukum yang Dihadapi………... 13

L. Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan……… 13

M. Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik………... 14

BAB III HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASESSMEN) ATAS PELAKSANAAN …………

TATA KELOLAH (GCG) BPR………. 15

1. Penilaian Komposit dan Predikatnya ………. 15

2. Self Asessment Pelaksanaan Tata Kelolah BPR……… 15

BAB IV LAMPIRAN LAMPIRAN……… 16

1. Kertas Kerja Penilaian Penerapan……….. 16

2. Hasil Penerapan tata Kelolah BPR……….. 50

3. Tabel Peringkat Kompusit……… 51

(5)

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA

(GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

PT. BPR PUNDI DANA MANDIRI

TAHUN 2020

BAB I

PENJELASAN UMUM

1.

PENDAHULUAN

Tata Kelola adalah tata kelola BPR yang menerapkan prinsip-prinsip

keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggung

jawaban (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran

(fairness). Dalam industri perbankan, tata kelola perusahaan adalah faktor

penting dalam upaya memelihara kepercayaan dan keyakinan pemegang

saham dan nasabah. Tata kelola perusahaan yang baik dirasakan semakin

penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan tantangan yang

dihadapi oleh industri perbankan.

Dengan mengutamakan Good Corporate Governance (GCG) dan

pengelolaan risiko yang baik, Bank diharapkan dapat terhindar dari dampak

buruk krisis perekonomian global. Setiap keputusan bisnis dapat

menimbulkan risiko, untuk itu Bank harus mengelola risiko melalui

pengawasan yang efektif dan pengendalian internal yang merupakan bagian

dari pelaksanaan prinsip – prinsip GCG. Struktur pengendalian internal yang

terpadu dan komprehensif dapat meminimalkan dampak tersebut.

Uraian singkat prinsip-prinsip dalam pelaksanaan Tata Kelola (GCG) pada

PT. BPR Pundi Dana Mandiri, adalah sebagai berikut :

a. Keterbukaan

(Transparency) yaitu keterbukaan dalam

mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan

dalam proses pengambilan keputusan.

Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas,

akurat dan mudah diperbandingkan serta mudah diakses oleh

stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank

tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank

sesuai Undang-Undang yang berlaku.

b. Akuntabilitas (Accountibility) yaitu kejelasan fungsi dan pelaksanaan

pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan

secara efektif. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran

berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan nilai-nilai

perusahaan, sasaran, dan usaha dan strategi Bank sebagai

pencerminan akuntabilitas Bank.

Dalam hubungan ini Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari

masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi,

sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya

(6)

c. Tanggung Jawab (Responsibility) yaitu kesesuaian pengelolaan Bank

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan

prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat.

Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga kelangsungan

usahanya, Bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential

banking practices) dan menaati peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (warga

perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan

melaksanakan tanggung jawab sosial.

d. Independensi (Independency) yaitu pengelolaan Bank secara

profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun.

Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh

stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak

serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest), dan setiap

keputusan berdasarkan objektifitas serta bebas dari tekanan dari pihak

manapun.

e. Kewajaran (Fairness) yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi

hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan

asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta

memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau

mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip

keterbukaan.

PT. BPR Pundi Dana Mandiri senantiasa berupaya menerapkan praktek tata

kelola perusahaan yang sehat (GCG), dengan tujuan :

a. Meningkatkan kinerja Bank dengan menerapkan GCG dalam segala

kegiatan Bank sejalan dengan visi, misi dan rencana strategi usaha

yang telah ditetapkan Bank.

b. Menjaga agar kegiatan operasional Bank mematuhi peraturan internal

dan eksternal Bank, serta perundangan yang berlaku.

c. Meningkatkan pertanggungjawaban dan memberikan nilai tambah Bank

kepada Stakeholders.

d. Memperbaiki budaya kerja Bank.

e. Mengelola sumber daya Bank secara lebih amanah.

Dalam pelaksanaan tata kelola (GCG), PT. BPR Pundi Dana Mandiri

berpedoman pada ketentuan yang diatur pada :

1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 4/POJK.03/2015

tanggal 31 Maret 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank

Perkreditan Rakyat

2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 13/POJK.03/2015

tanggal 3 November 2015 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi

Bank Perkreditan Rakyat.

3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor

5/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata

Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat

(7)

4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor

6/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Penerapan fungsi

Kepatuhan Bagi Bank Perkreditan Rakyat.

5. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor

7/SEOJK.03/2016 tanggal 10 Maret 2016 tentang Standar Pelaksanaan

Fungsi Audit Intern Bank Perkreditan Rakyat

BPR wajib menyusun laporan penerapan tata kelola (GCG) dan laporan

hasil penilaian sendiri (self assessment) atas penerapan Tata Kelola (GCG)

setiap tahun. Penerapan Tata Kelola (GCG), paling sedikit harus diwujudkan

dalam bentuk:

1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi

2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris

3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi Komite

4. Penanganan benturan kepentingan

5. Penerapan fungsi kepatuhan

6. Penerapan fungsi audit intern

7. Penerapan fungsi audit ekstern

8. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian intern

9. Batas maksimum pemberian kredit

10. Rencana Bisnis BPR

11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan

2.

KOMITMEN PELAKSANAAN TATA KELOLA

(GOVERNANCE

COMMITMENT)

Komitmen pelaksanaan tata kelola yang baik telah dicanangkan dan

dilaksanakan oleh seluruh jajaran manajemen Bank. Praktik-praktik

penerapan aspek GCG dan nilai-nilai yang dianut oleh Bank yakni : visi,

misi, etika, kerjasama, dinamis serta komitmen menjadi dasar bagi

governance commitment pada BPR PUNDI DANA MANDIRI

Komitmen tersebut diwujudkan dalam bentuk pengelolaan yang baik

terhadap aktivitas kerja, kualitas sumber daya manusia dan pelaksanaan

code of conduct (komitmen integritas) serta kepatuhan terhadap peraturan

(8)

3.

STRUKTUR PELAKSANAAN TATA KELOLA

(GOVERNANCE

STRUCTURE)

STRUKTUR ORGANISASI PT. BPR. PUNDI DANA MANDIRI

---

-Pembagian tugas, fungsi dan tanggung jawab yang jelas antar bagian di PT.

BPR Pundi Dana Mandiri, mencerminkan adanya upaya penerapan prinsip

tata kelola serta sistem pengendalian internal yang baik.

RUPS

Direktur Utama / Direktur Kepatuhan

Direktur

PE (KABAG) Fungsi Audit Internal

PE (KABAG) Fungsi Kepatuhan & MR

Kabag Kredit

Vacant

Kabag. Acunting

Kabag Operasional

(9)

BAB II

FORMAT TRANSPARANSI PENERAPAN TATA KELOLA

A.

Pengungkapan Penerapan Tata Kelola

1.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Anggota Direksi.

No

Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Anggota Direksi

1

Nama : Hasano, SE

NIK :

Jabatan : Direktur Utama

Tugas dan Tanggungjawab :

1 Bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank.

2 Mengelola Bank sesuai kewenangan dan tanggung jawab

sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan

perundang-undangan yang berlaku sesuai dengan prinsip-prinsip

GCG.

3 Menindaklanjuti temuan audit interen dan auditor ekstern dari

OJK dan Kantor Akuntan Publik.

4 Melakukan tugas operasional penyaluran dan penghimpunan

dana

5 Melakukan tugas operaional dibidang pengembangan & SDM

4

2

Nama : Ir. Iskandar

NIK :

Jabatan : Direktur

Tugas dan Tanggungjawab :

1.

Menetapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan

BPR telah memenuhi seluruh peraturan Otoritas Jasa Keuangan

dan peraturan perundang-undangan lain dalam rangka

pelaksanaan prinsip kehati-hatian;

2.

Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha BPR tidak

menyimpang dari peraturan perundang-undangan; dan

3.

Memantau dan menjaga kepatuhan BPR terhadap seluruh

komitmen yang dibuat oleh BPR kepada Otoritas Jasa Keuangan.

4.

Melakukan tugas dibidang operasional back office, penagihan,

(10)

2.

Pelaksanaan Tugas dan Tanggungjawab Anggota Dewan Komisaris

No

Pelaksanaan Tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris

1

Nama : Karunia

NIK :

Jabatan : Komisaris Utama

Tugas dan Tanggungjawab Komisaris Utama:

1.

Memastikan terselenggaranya Penerapan Tata Kelola dalam setiap kegiatan

usaha BPR pada seluruh tingkatan / jenjang organisasi

2.

Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab

Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi

3.

Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi

dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan

audit intern BPR, auditor ekstern, hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas

Jasa Keuangan, dan/atau otoritas lainnya.

4.

Mengawasi Direksi di dalam menjalankan operasional perusahaan dan

memberikan nasihat kepada Direksi.

2

Nama : Supreh

NIK :

Jabatan : Komisaris Independen

Tugas dan Tanggungjawab Komisaris Independen

1. Memastikan terselenggaranya Penerapan Tata Kelola dalam setiap

kegiatan usaha BPR pada seluruh tingkatan / jenjang organisasi

2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi

3.

Memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit dan

rekomendasi dari satuan kerja atau pejabat yang bertanggung

jawab terhadap pelaksanaan audit intern BPR, auditor ekstern,

hasil pengawasan Dewan Komisaris, Otoritas Jasa Keuangan,

dan/atau otoritas lainnya.

.

3.

Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite.

BPR Pundi Dana Mandiri Modal Intinya kurang dari Rp.50.000.000.000

(lima puluh milyar rupiah) berdasarkan ketentuan OJK BPR tidak wajib

(11)

membentuk komite audit, komite pemantau risiko dan komite

remunerasi dan nominasi, namun pelaksanaan fungsi komite tersebut

menjadi bagian dari fungsi dan tugas Dewan Komisaris.

B.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Pada tahun 2020, BPR PUNDI DANA MANDIRI telah menyelenggarakan

Rapat Umum Pemegang Saham sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu :

1.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan pada tanggal 03

Maret 2020 sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat,

tanggal 03 Maret 2020, bertempat di Kantor PT. BPR. PUNDI DANA

MANDIRI dalam rapat telah diambil keputusan, yaitu.

a.

Menerima dan menyetujui Laporan Tahunan Direksi mengenai

Keadaan dan jalannya Perusahaan selama Tahun Buku 2019

serta Laporan Pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku

yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019.

b.

Menerima dan mensahkan Laporan Keuangan Tahun Buku 2019

yang termasuk didalamnya Neraca dan perhitungan Laba-Rugi

yang telah diaudit Kantor Akuntan Publik Drs. HENDRY &

SUGENG sebagaimana termuat dalam Laporan Auditor No.

00019/2.0791/AU.2/07/0067-2/I/II/2020, tanggal 17 Februari

2020.

c.

Menetapkan Rugi bersih BPR tahun 2019 yang telah disahkan

oleh RUPS ditetapkan sebagai berikut :

Deviden pemegang saham tidak ada deviden karena Bank

Merugi

Jasa Produksi tidak dianggarkan

d.

Memberi wewenang dan kuasa kepada Direksi untuk menunjuk

Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit terhadap

laporan keuangan BPR tahun buku 2020.

2.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. BPR.

Pundi Dana Mandiri pada tanggal 03 Maret 2020 sebagaimana

tercantum dalam Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

pada tanggal 3 Maret 2020. Rapat tersebut menetapkan

Rotasi/perubahan Direksi yaitu :

Ir. Iskandar Menjadi Direktur Utama dengan membawahi Kredit,

Internal Audit dan penghimpunan Dana.

Hasano, SE menjadi Direktur yang membawahi Operasional,

Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Namun Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

merubah susunan Direksi tersebut dibatalkan oleh Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) karena Ir. Iskandar tidak lulus uji kemampuan dan

(12)

Kepatutan (Fit and Proper Test) untuk menduduki jabatan Direktur

Utama, sehingga Komposisi Direksi kembali seperti semula.

Hasano sebagai Direktur Utama yang membawahi,

operasional, Kepatuhan, Manajemen Risiko, Internal Audit dan

SDM.

Ir. Iskandar selaku Direktur yang membawai Kredit dan

penagihan.

3.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal

14 Desember 2020 sebagaimana tercantum dalam Risalah Rapat

Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 Desember

2020. Rapat tersebut menetapkan Rotasi/perubahan tugas dan

wewenang Direksi yaitu :

Hasano, SE selaku Direktur Utama dengan membawahi bidang

Manajemen Risiko, Penghimpunan Dana, Penyaluran Kredit,

pembayaran angsuran, Audit Internal dan Pengembangan & SDM.

.

Ir. Iskandar selaku Direktur yang membawahi Operasional dan

Kepatuhan.

Namun Hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

merubah tugas dan wewenang Direksi tersebut mengalami kendala

karena Ir. Iskandar tidak lulus uji kemampuan dan Kepatutan (Fit and

Proper Test) yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk

menduduki jabatan Direktur yang membawahi Fungsi Kepatuhan.

Untuk itu sesuai ketentuan anjuran Otoritas Jasa Keuangan dan

berpedoman pada ketentuan terutama POJK Nomo : 4/POJK.03/2015

tentang Tata Kelola, BPR harus mengajukan kembali calon Direktur

yang membawahi fungsi kepatuhan.

C.

Kepemilikan Saham Direksi.

1.

Kepemilikan Saham Anggota Direksi Pada BPR Pundi Dana Mandiri

N

o

Nama Anggota

Direksi

NIK

Nominal

(Rp)

Prosentase

Kepemilika

n

1.

Hasano, SE

450.000.000 5,63%

2.

Ir. Iskandar

450.000.000 5,63%

2.

Kepemilikan Saham Anggota Direksi Pada Perusahaan Lain

(13)

No

Anggota

Direksi

Bank Lain

Perusahaan

lain

Kepemilikan

1.

Hasano, SE

Tidak ada Tidak ada

Tidak ada

2.

Ir. Iskandar

Tidak ada Tidak ada

Tidak ada

D.

Hubungan Keuangan dan atau Hubungan Keluarga Anggota Direksi

Dengan Anggota Direksi Lain, Anggota Dewan Komisaris dan/atau

Pemegang Saham.

1.

Hubungan Keuangan Anggota Direksi pada BPR.

No

Nama Anggota

Direksi

NIK

Hubungan Keuangan

Anggota

Direksi

Lain

Anggota

Dewan

Komisaris

Pemegang

Saham

1.

Hasano, SE

Tidak ada

Tidak ada Tidak ada

2.

Ir. Iskandar

Tidak ada

Tidak ada Tidak ada

2.

Hubungan Keluarga Anggota Direksi pada BPR.

No

Nama Anggota

Direksi

NIK

Hubungan Keluarga

Anggota

Direksi

Lain

Anggota

Dewan

Komisaris

Pemegang

Saham

1.

Hasano, SE

Tidak ada

Tidak ada Tidak ada

2.

Ir. Iskandar

Tidak ada

Tidak ada Tidak ada

E.

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

1.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Pada BPR Pundi Dana

Mandiri

(14)

N

o

Nama Anggota

Dewan

Komisaris

NIK

Nominal (Rp)

Prosentase

Kepemilika

n

1.

Karunia

7.100.000.00

0

88,75%

2.

Supreh

Tidak ada

-2.

Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris Pada Perusahaan

Lain.

No

Anggota

Nama

Dewan

Komisaris

NIK

Sandi

Bank Lain

Perusahaan

Nama

lain

Prosentase

Kepemilikan

1

Karunia

3674012103750001

Tidak ada

PT. AIM

99%

PT. GNS

50%

PT. HAG

18%

PT. MIT

50%

2

Supreh

Tidak ada Tidak ada

Tidak ada

F.

Hubungan Keuangan dan/atau Hubungan Keluarga Anggota Dewan

Komisaris Dengan Anggota Dewan Komisaris Lain, Anggota Direksi

dan/atau Pemegang Saham BPR.

1. Hubungan Keuangan Anggota Dewan Komisaris pada BPR.

No

Nama Anggota

Dewan

Komisaris

NIK

Hubungan Keuangan

Anggota

Dewan

Komisaris

lain

Anggota

Direksi

Pemegang

Saham

1.

Karunia

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

2.

Supreh

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

2. Hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris pada BPR.

No

Nama Anggota

NIK

Hubungan Keluarga

(15)

Dewan

Komisaris

Dewan

Komisaris

Lain

Direksi

Saham

1.

Karunia

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

2.

Supreh

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

G.

Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan

Komisaris yang Ditetapkan Berdasarkan RUPS.

1. Paket/Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain bagi Direksi dan

Dewan Komisaris Yang Ditetapkan berdasarkan RUPS.

No

Jenis

Remunerasi

(dalam 1 Tahun

)

Direksi

Dewan Komisaris

Jumlah

Orang

Jumlah

Keseluruhan

(Rp)

Jumlah

Orang

Keseluruhan

Jumlah

(Rp)

1

Gaji

2

420.000.000

2

156.000.000

2

Tunjangan

2

107.330.760

2

20.071.572

3

Tantim

-

-

-

-4

Kompensasi

berbasis saham

-

-

-

-5

Remunerasi

Lainnya

-

-

-

-Total

527.330.760

176.071.572

2. Uraian Fasilitas Lain Bagi Direksi dan Dewan Komisaris yang

Ditetapkan Berdasarkan RUPS.

No

Jenis Fasilitas Lain

(Dalam 1 Tahun)

Uraian Fasilitas Disertai Dengan

Jumlah Fasilitas (Unit)

Direksi

Dewan Komisaris

1

Perumahan

Tidak ada

Tidak ada

2

Transportasi

Tidak ada

Tidak ada

3

Asuransi Kesehatan

Tidak ada

Tidak ada

4

Fasilitas lainnya

Tidak ada

Tidak ada

H.

Rasio Gaji Tertinggi dan Gaji Terendah

(16)

Keterangan

Perbandingan

(a/b : 1

Rasio gaji Pegawai tertinggi (a) dan gaji

pegawai terendah (b)

1,9 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan

gaji anggota Direksi yang terendah (b)

1,06 : 1

Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang

tertinggi (a) dan gaji anggota Dewan Komisaris

terendah (b)

1,02 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi dan

gaji anggota Dewan Komisaris tertinggi (B)

3,05 : 1

Rasio gaji anggota Direksi yang tertinggi (a) dan

gaji pegawai yang tertinggi (b)

3,66 : 1

I.

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris

1.

Pelaksanaan Rapat Dalam 1 (satu) Tahun.

No

Tanggal Rapat

Jumlah Peserta

Topik/Materi Pembahasan

1

14 April 2020

2 orang

Evaluasi Kinerja BPR

Triwulan I Tahun 2020

2

23 Juli 2020

2 Orang

Evaluasi RBB BPR

semester I Tahun 2020

3

04 Nopember

2020

2 Orang

Evaluasi kinerja BPR

Triwulan III Tahun 2020

4

18 Januari 2021 2 Orang

Evaluasi Kinerja BPR

semester II Tahun 2020

2.

Kehadiran Anggota Dewan Komisaris.

N

o

Nama Anggota

Dewan Komisaris

NIK

Frekuensi Kehadiran

Tingkat

Kehadiran

Dalam (%)

Fisik

Telekonferens

i

1

Karunia

2

2

100%

2

Supreh

2

2

100%

J. Jumlah Penyimpangan.

Jumlah Penyimpang an internal

Jumlah Kasus (satuan) yang dilakukan oleh

Anggota Direksi Anggota Dewan

(17)

(dalam 1 tahun) Tahun sebelum nya Tahun Lapora n Tahun sebelum nya Tahun Lapora n Tahun sebelum nya Tahun laporan Tahun sebelum nya Tahun laporan

Total Frout

Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada

Telah

Diselesaikan

Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada

Dalam Proses Penyelesaian

Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada

Belum

diupayakan

Penyelesaian

nya

Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada

Telah

ditindaklanjuti

melalui Proses

Hukum

Tdk ada Tdk ada Tdk ada Tdk ada

K.

Permasalahan Hukum Yang Dihadapi

Permasalahan

Hukum

Jumlah (Satuan)

Perdata

Pidana

Telah Selesai (telah

mempunyai

kekuatan

hukum yang tetap)

Tidak ada

Tidak ada

Dalam Proses Penyelesaian

Tidak ada

Tidak ada

Total

L.

Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan.

No

Pihak Yang Memiliki Benturan Kepentingan

Pengambil Keputusan Jenis Transaksi

Nilai Transaksi

Ketera ngan Nama Jabatan NIK Nama Jabatan NIK

1

2

3

M.

Pemberian Dana untuk Kegiatan Sosial dan Kegiatan Politik.

No

Tanggal

Pelaksanaan

Jenis Kegiatan

(Sosial/Politik)

Penjelasan

Kegiatan

Penerima

Dana

Jumlah

(Rp)

1 28 Februari 2020 Sosial Orang Tua Pegawai

Meninggal dunia

Edi Hartono (Pegawai

(18)

BPR)

2 5 Juni 2020 Sosial Mertua Nasabah

Meninggal

Nasabah 200.000

3 08 Juni 2020 Sosial Uang duka Nasabah Nasabah 800.000

4 28 Juli 2020 Sosial Bantuan

Pembbangunan Pos Pemuda

Masyarakat 200.000

5 31 Agustus 2020 Sosial Papan ucapan duka

suami Komisaris

CNA Meninggal

dunia

Rekanan 200.000

BAB III

HASIL PENILAIAN SENDIRI (SELF ASESSMEN)

PELAKSANAAN TATA KELOLAH (GCG)

(19)

1

Penilaian Komposit dan Predikatnya.

Nilai Komposit

Peringkat Komposit

1,0 ≤ Nilai Komposit ≤ 1,8

Sangat Baik

1,8 ≤ Nilai Komposit ≤ 2,6

Baik

2,6 ≤ Nilai Komposit ≤ 3,4

Cukup Baik

3,4 ≤ Nilai Komposit ≤ 4,2

Kurang Baik

4,2 ≤ Nilai Komposit ≤ 5,0

Tidak Baik

Pemantauan penerapan Good Corporate Governance (GCG) dilakukan

dengan cara melakukan penilaian sendiri (self assessment) pelaksanaan

tata kelola (GCG) BPR tahun 2019 sebagaimana ditetapkan dalam Surat

Edaran Otoritas Jasa Keuangan (SEOJK) Nomor 5/SEOJK.03/2016 tanggal

10 Maret 2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan

Rakyat.

2.

Self Assessment Pelaksanaan Tata Kelola (GCG) BPR

No.

Aspek

Yang

Dinilai

Bobot

(a)

Peringkat

(b)

Nilai

(a)X (b)

Catatan

Pelaksanaa

n tugas dan

tanggungja

wab Direksi

20%

2,63

0.53

Jumlah, Komposisi, Integritas dan

Kompetensi anggota Direksi cukup

sesuai dengan ukuran dan

kompleksitas usaha Bank serta

telah memenuhi ketentuan yang

berlaku, hanya saja Direktur yang

membawakan fungsi kepatuhan

sedang kosong

Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Anggota Direksi masih ada

kurang memenuhi prinsip-prinsip

GCG.

Rapat Direksi selama tahun 2020

sangat minim sekali dan tidak

(20)

dibuat Risalah rapat sehingga tidak

terdokumen dan kurang efektif dan

kurang efesien, karena belum

begitu berdampak terhadap

kemajuan Bank

Asfek transparansi anggota Direksi

cukup baik namun perlu

ditingkatkan karena masih ada

pelanggaran

ketentuan/perundangan

yang

berlaku.

2

Pelaksanaan

tugas dan

tanggungjaw

ab Dewan

Komisaris

15%

1,80

0.27

Jumlah, komposisi, integritas dan

kompetensi anggota Dewan

Komisaris sudah sesuai dengan

ukuran dan kompleksitas usaha

Bank serta telah memenuhi

ketentuan yang berlaku.

Dewan Komisaris mampu

bertindak

dan

mengambil

keputusan secara independen.

Pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab Dewan Komisaris telah

memenuhi prinsip GCG berjalan

efektif namun masih terdapat

kelemahan minor.

Rapat Dewan Komisaris cukup

berjalan efektif dan efesien.Asfek

transparansi anggota Dewan

Komisaris cukup baik dan tidak

pernah

melanggar

peraturan/perundangan

yang

berlaku.

3

Kelengkapa

n

dan

Pelaksanaan

Tugas atau

Fungsi

Komite

0%

0

0.00

Modal inti BPR dibawah

Rp.50.000.000.000 (lima puluh

milyar rupiah), maka BPR tidak

wajib membentuk komite audit,

komite pemantau risiko dan komite

remunerasi dan nominasi, namun

pelaksanaan fungsi komite menjadi

bagian fungsi dan tugas Dewan

Komisaris.

4

Penanganan

Benturan

Kepentingan

10%

3,30

0.33

BPR telah memiliki SOP benturan

Kepentingan yang cukup lengkap

dan efektif

Benturan kepentingan telah cukup

diungkap dalam keputusan, telah

sesuai ketentuan tidak dilakukan

diluar kewajaran, namun belum

dilengkapi dengan risalah rapat.

Benturan kepentingan tidak

merugikan keuntungan Bank.

5

Penerapan

Fungsi

Kepatuhan

Bank

10%

4,03

0.40

Kepatuhan Bank cukup baik

namun selama tahun 2020 masih

banyak terjadi pelanggaran yang

tidak material terhadap ketentuan

dan kometmen yang telah dibuat.

Direktur yang membawakan fungsi

(21)

kepatuhan sedang kosong karena

calon yang diajukan tidak lolos Uji

kemampuan dan kepatutan dari

ojk.

Pedoman sistem dan prosedur

seluruh jenjang organisasi tersedia

cukup lengkap dan sesuai dengan

ketentuan dan

perundang-undangan yang berlaku, namun

perlu ditingkatkan karena masih

banyak ketentuan dan kebijakan

belum dibuat.

Pelaksanaan

tugas

dan

independensi Direktur Kepatuhan

dan Pejabat Eksekutip Fungsi

Kepatuhan berjalan cukup efektif..

6

Penerapan

Fungsi

Audit Intern

10%

2,68

0.27

Pelaksanaan fungsi Audit Intern

bank telah berjalan cukup baik,

pedoman intern sebagai acuan

pemeriksaan (risk based audit)

telah memenuhi standar minimum

yang ditetapkan, pejabat audit

intern menjalankan fungsinya

secara independen

7

Penerapan

Fungsi

Audit

Ekstern

2,5%

1,10

0,03

Penetapan dan Pemilihan Kantor

Akuntan Publik telah

sesuai

ketentuan dan KAP yang ditunjuk

terdaftar di OJK dan telah

melaksanakan

Audit secara

independen dan memenuhi kriteria

yang ditetapkan

8

Penerapan

Fungsi

Manajemen

Risiko

Termasuk

Sistem

Pengendali

an Intern

10%

2,07

0,20

Penerapan Manajemen Risiko

selama tahun 2020 ini cukup baik,

Bank baru mulai melakukan proses

manajemen risiko untuk 3 risiko

yang diwajibkan bagi BPR yaitu

Risiko Kredit, Operasional dan

Kepatuhan .

Penerapan Manajemen Risiko

termasuk sistem pengendalian

intern akan terus ditingkatkan

pelaksanaanya di tahun 2021

mendatang, dalam rangka

meningkatkan GCG.

9

Batas

Maksimum

Pemberian

Kredit

(BMPK)

7.5%

3,70

0.28

Bank belum memiliki SOP khusus

BMPK terkait maupun penyediaan

dana kepada Debitur Besar,

ketentuan BMPK maupun

penyediaan dana kepada debitur

besar diatur dalam SOP Kredit

yang dijadikan pedoman dalam

pemberian Kredit.

(22)

Bank selama tahun 2020, Bank

selalu berupaya menjalankan

prinsip kehati-hatian dalam

pemberian kredit.

Pengambilan keputusan dalam

penyediaan dana kepada pihak

terkait dan penyediaan dana besar

dilakukan

dengan

cukup

independen.

10

Rencana

Bisnis BPR

7.5%

2,90

0.22

Rencana Bisnis BPR telah

disiapkan dan buat sesuai dengan

ketentuan dan telah disetujui oleh

Dewan Komisaris serta telah

memperhatikan rencana jangka

panjang dan jangka pendek BPR,

namun Realisasi Rencana Bisnis

Bank tersebut belum secara

signifikan tercapai.

11

Transparansi

KondisiKeuan

gan dan Non

Keuangan

7,5%

3,75

0.28

Bank cukup transparan dalam

menyampaikan

informasi

keuangan dan non keuangan

kepada public melalui media yang

cukup mudah diakses.

Cakupan informasi keuangan dan

non keuangan tersedia secara

tepat waktu, lengkap, akurat dan

terkini.

Bank cukup transparan dalam

menyampaikan informasi produk

dan jasa, menerapkan pengelolaan

pengaduan nasabah dengan cukup

efektif serta memelihara data dan

informasi pribadi nasabah secara

cukup memadai.

Nilai

Komposit

100%

2,81

Peringkat Komposit (Cukup

Baik)

Demikian Laporan pelaksaaan tata kelola (GCG) BPR ini disampaikan sebagai

gambaran yang komprehensif atas hasil usaha manajemen serta seluruh jajaran

BPR PUNDI DANA MANDIRI dalam mewujudkan tata kelola perusahaan yang

baik.

Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh

stakeholder yang telah memberikan kepercayaan serta dukungan yang konstruktif

bagi kemajuan dan perkembangan BPR PUNDI DANA MANDIRI

Semoga pada masa-masa yang akan datang kerja sama yang telah terjalin dapat

terus dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

(23)

Terakhir kepada Direksi dan seluruh karyawan/i BPR PUNDI DANA MANDIRI

kami sampaikan penghargaan atas segala jerih payah, pengorbanan dan loyalitas

yang diberikan selama ini. Semoga Allah SWT selalu mengiringi gerak langkah

perbuatan dan usaha kita. Amin Yaa Rabbal Alamin.

(24)

Lampiran I

KERTAS KERJA PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA

PT. BPR. PUNDI DANA MANDIRI

POSISI DESEMBER 2020

No

Kriteria/Indikator

Skala Penerapan

Keterangan

SB

(1)

B

2

CB

(3)

KB

(4)

TB

(5)

1

Pelaksanaan

Tanggung Jawab Direksi

Tugas

dan

A. Struktur dan Infrastruktur

Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 3 (tiga) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

V

Anggota Direksi ada 2,

Direktur Utama dan Direktur

Namun saat ini Direktur yang

membawakan

Fungsi

Kepatuhan sedang kosong

karena terjadi Rotasi tugas

dan wewenang Direksi dan

yang diusulkan tidak lolos fit

and Propet Test dari OJK

BPR dengan modal inti kurang dari

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Jumlah anggota Direksi paling sedikit 2 (dua) orang, dan salah satu anggota Direksi bertindak sebagai Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan.

2) Seluruh anggota Direksi bertempat

tinggal di kota/kabupaten yang sama, atau kota/kabupaten yang berbeda pada provinsi yang sama, atau kota/kabupaten di provinsi lain yang berbatasan langsung dengan kota/kabupaten pada provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

V

Seluruh Anggota Direksi

bertempat tinggal di Kota

Jambi (sesuai KTP)

3) Anggota Direksi tidak merangkap

jabatan pada Bank, Perusahaan Non Bank dan/atau lembaga lain (partai

politik atau organisasi

kemasyarakatan). V

Anggota Direksi tidak ada

yang merangkap Jabatan

baik diperusahaan maupun

perusahaan non Bank

sesuai dengan Surat

Pernyataan

yang

ditandatangani oleh anggota

Direksi.

4) Mayoritas anggota Direksi tidak

memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota

Direksidan/atau anggota

Dewan Komisaris.

V

Anggota Direksi tidak

memiliki hubungan keluarga

atau semenda sampai

derajat kedua dengan

sesama anggota Direksi

dan/atau Komisaris, sesuai

dengan Surat Pernyataan

dan

dokumen

kependudukan dari anggota

Direksi tersebut

(25)

5) Direksi tidak menggunakan penasihat perorangan dan/atau penyedia jasa profesional sebagai konsultan kecuali memenuhi persyaratan yaitu untuk proyek yang bersifat khusus yang dari sisi karakteristik proyeknya

membutuhkan adanya konsultan; telah didasari oleh kontrak yang jelas meliputi lingkup pekerjaan, tanggung jawab, produk yang dihasilkan, dan jangka waktu pekerjaan, serta biaya; dan perorangan dan/atau penyedia jasa

profesional adalah pihak

independen yang memiliki

kualifikasi untuk proyek yang bersifat khusus dimaksud.

V

Direksi dalam menjalankan

tugasnya/kegiatan

operasionalnya

tidak

menggunakan penasehat

ataupun konsultan

6) Seluruh anggota Direksi telah lulus

Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS termasuk perpanjangan masa jabatan Direksi telah ditetapkan oleh RUPS sebelum berakhir masa jabatannya.

V

Baik Direktur Utama

maupun Direktur telah lulus

uji kemampuan dan

kepatutan dan telah

mendapat persetujuan dari

OJK, sesuai dengan Surat

Persetujuan dari OJK No

S-354/KO.071/2016, tgl. 3

Nopember 2016, namun

Direktur yang membawakan

fungsi kepatuhan sedang

kosong karena calon

Direktur yang membawakan

fungsi kepatuhan tidak lolos

uji kemampuan dan

kepatutan dari ojk.

Jumlah jawaban pada Skala

Penerapan 4 x 1 b x 2 c x 3 2 x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk

masing-masing Skala Penerapan 4 0 0 8 0 Total nilai untuk seluruh Skala

Penerapan

12

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 6

12 : 6 = 2

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastuktur Tata Kelola (S):

50%

2 x 50% = 1

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

7) Direksi melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya secara

independen dan tidak memberikan kuasa umum yang dapat mengakibatkan pengalihan tugas

dan wewenang tanpa batas. V

Direksi dalam menjalankan

tugasnya telah independen

dan

tidak

pernah

memberikan kuasa kepada

pihak lain yang berakibat

pada pengalihan tugas dan

wewenang tanpa batas

(26)

8) Direksi menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Pejabat Eksekutif yang ditunjuk sebagai auditor intern, auditor ekstern, dan hasil pengawasan Otoritas Jasa

Keuangan dan/atau hasil

pengawasan otoritas lain.

V

Masih terdapat Temuan audit yang belum ditindaklanjuti atau belum diselesaikan:

 Temuan OJK dari tahun

sebelumnya masih

terdapat 1 kasus yang belum diselesaikan.

 Temuan Audit Internal

terdapat 22 temuan hingga kini belum

diselesaikan oleh

manajemen.

9) Direksi menyediakan data dan

informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.

V

Direksi telah berupaya untuk dapat menyediakan data dan informasi perusahaan secara sistimatis lengkap dan tepat waktu kepada Komisaris, akan tetapi masih belum memadai secara baik karena belum

mempunyai SIM yang

terintegritas dan mudah diakses. Penyajian data masih dilakukan secara manual.

10) Pengambilan keputusan rapat

Direksi yang bersifat strategis dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting

opinion jika terdapat perbedaan

pendapat.

V

Pengambilan keputusan strategis telah dilakukan melalui mekanisme Rapat Direksi dan hasilnya diputuskan berdasarkan musyawarah mufakat oleh para peserta rapat, namun selama tahun 2020 rapat Direksi sangat minim sekali karena hubungan kedua Direksi tidak harmonis dan hasil keputusan rapat tidak dibuat Notulen rapat sehingga

keputusan rapat tidak

terdekomen dengan baik.

11) Direksi tidak menggunakan BPR

untuk kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

V

Direktur Kredit ditahun 2020 ini masih ada klaim biaya minyak bensin dan service mobil pribadinya kepada BPR, alasanya karena mobil pribadinya digunakan untuk kepentingan kantor seperti menagih bahkan survey kepada calon Debitur, sesuai Memo Intrn Tahun 2012 hal tersebut masih dibolehkan karena BPR hanya punya 1 unit mobil saja, namun semenjak tahun 2013 BPR udah punya 2 unit mobil semestinya tidak patut lagi menggunakan kendaraan pribadi, terkecuali kendaraan inventaris BPR sedang rusak, hal ini dapat merugikan perusahaan.

(27)

12) Anggota Direksi membudayakan pembelajaran secara berkelanjutan

dalam rangka peningkatan

pengetahuan tentang perbankan dan perkembangan terkini terkait bidang keuangan/lainnya yang mendukung pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi antara lain dengan peningkatan keikutsertaan pegawai BPR dalam pendidikan/pelatihan dalam rangka pengembangan kualitas individu.

V

Direksi selama tahun 2020 ini

telah mengupayakan

pelaksanaan pelatihan dan

pendidikan berkelanjutan

terhadap seluruh karyawan guna meningkatkan kompetensi dan ketrampilan namun belum membuahkan hasil yang maksimal tercermin dari :

 Masih terbatasnya

penggunaan anggaran pendidikan yang tersedia.

 Secara kualitas

karyawan belum

memadai hal ini terkoreksi dari target tak pernah tercapai baik AO maupun collector.

 masih terdapat

pelanggaran yang

dilakukan baik intern

maupun peraturan

Ekstern (OJK)

 Masih sering terjadi

kekosongan

tenaga/karyawan pada bagian tertentu.

 Masih seringa ada

pegawai yang merangkap jabatan.

Bank belum memiliki SOP khusus

BMPK terkait maupun penyediaan

dana kepada Debitur Besar.

Tidak ada pelanggaran BMPK Bank

selama tahun 2018, namun terdapat

pelampauan BMPK tidak terkait

maupun prinsip kehati-hatian yang

sampai akhir 2018 belum selesai dan

akan diselesaikan sesuai action plan.

Pengambilan keputusan dalam

penyediaan dana kepada pihak terkait

dan penyediaan dana besar dilakukan

dengan cukup independen.

Direksi belum maksimal

mengimplementasikan

kompetensi yang dimilikinya

dalam menjalankan tugas dan

tanggungjawab di BPR Pundi

Dana Mandiri, terutama

selama tahun 2020 ini hal ini

tercermin dari

Masih

adanya

pelanggaran

dan

penyimpangan

ketentuan

dalam

pengambilan

keputusan terutama

masalah kredit.

Masih adanya temuan

audit yang belum

ditindaklanjuti.

Belum bisa keluar dari

permasalahan

bagaimana strategi

yang

diperlukan

sehingga BPR dapat

lebih berkembang maju

(28)

V

Diakui memang selama

Tahun 2020 Bank telah

mengalami

laba

sebesar

Rp.

94.894.780,- namun

secara komulatif masih

mengalami kerugian

sebesar

Rp.

1.922.081.222,-

Selama tahun 2020

antara Direktur Utama

dan Direktur sering

terjadi

ketidak

harmonisan sehingga

mengganggu kinerja

dalam mengembangkan

Bank

14) Direksi memiliki dan melaksanakan

pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi yang paling sedikit mencantumkan etika kerja, waktu

kerja, dan peraturan rapat.

V

Direksi telah memiliki Pedoman dan tata tertib kerja anggota Direksi namun belum dijalankan secara maksimal tercermin masih adanya temuan audit internal yang belum diselesaikan, adanya pelanggaran terhadap ketentuan dan Adanya ketidakharmonisan hubungan kerja antara Kedua Direksi

Jumlah jawaban pada Skala

Penerapan 1 x 1 b x 2 2 x 3 5 x 4 0 x 5

Hasil perkalian

untukmasing-masing Skala Penerapan 1 0 6 20 0

Total nilai untuk seluruh Skala

Penerapan

27

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (P): 8

27 : 8 = 3,37

Dikali dengan bobot Proses

Penerapan Tata Kelola (P): 40%

3,37 x 40% = 1,35

C. Hasil Penerapan Tata Kelola (H)

15) Direksi mempertanggungjawabkan

pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS.

V

Direksi telah

mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Para Pemegang saham melalui

RUPS Tahunan yang

dilaksanakan setiap tahun, sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham yang telah dibuat dan ditandatangani bersama oleh para pemegang saham.

(29)

16) Direksi mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian.

V

Direksi belum cukup maksimal

mengumumkan dan

mengkomunikasikan kepada seluruh pegawai mengenai kebijakan strategis BPR di bidang kepegawaian baik langsung maupun tidak langsung dan/atau melalui surat pengumuman maupun kepala bagian-kepala bagian, tercermin masih banyaknya para pegawai yang kurang disiplin kerja dan tidak efektif.

17) Hasil rapat Direksi dituangkan dalam

risalah rapat dan didokumentasikan dengan baik, termasuk

pengungkapan secara jelas

dissenting opinions yang terjadi

dalam rapat Direksi, serta dibagikan

kepada seluruh Direksi.

V

Selama tahun 2020 ini

Direksi mengaku telah

melakukan beberapa kali

rapat Direksi namun

keputusan tersebut tidak

pernah dibuat dalam Risalah

rapat, sehingga tidak

terdokumen dengan baik.

Keputusan rapat sering tidak

tidak

tercapai

dan

pelaksanaan Rapat Masih

minim dan setiap rapat

terjadi perbedaan pendapat

yang berujung tidak berbuah

keputusan.

18) Terdapat peningkatan pengetahuan,

keahlian, dan kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai dalam pengelolaan BPR yang ditunjukkan antara lain dengan peningkatan

kinerja BPR, penyelesaian

permasalahan yang dihadapi BPR, dan pencapaian hasil sesuai ekspektasi stakeholders.

V

Kemampuan anggota Direksi dan seluruh pegawai belum maksimal tercermin dari :

 Masih ada pelanggaran

ketentuan.

 Masih tingginya turn over keluar masuk pegawai.

 Masih banyak temuan audit

yang berulang.

 Masih adanya denda akibat

kesalahan pelaporan.

 Pelatihan dan training

karyawan masih minim tercermin dari penggunaan dana pelatihan yang masih banyak tersisa

 BPR selama tahun 2020

memang laba namun belum signifikan karena secara komulatif masih merugi Rp.1.922.081.222.

 Pencapaian RBB banyak

19) Direksi menyampaikan laporan

penerapan Tata Kelola pada Otoritas Jasa Keuangan, Asosiasi BPR di Indonesia, dan 1 (satu) kantor media atau majalah ekonomi dan keuangan

sesuai ketentuan. V

Direksi telah menyampaikan laporan penerapan tata kelola setiap tahun yang dikirim sesuai ketentuan POJK yang berlaku dan tidak pernah terlambat. Jumlah jawaban pada Skala

(30)

Hasil perkalian untuk

masing-masing Skala Penerapan 2 0 0 12 0

Total nilai untuk seluruh Skala

Penerapan

14

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (H): 5

14 : 5 = 2,8

Dikali dengan bobot Hasil Penerapan

Tata Kelola (H): 10%

2,8 x 10% = 0,28

Penjumlahan S + P + H

1 + 1,35 + 0,28 = 2,63

Total Penilaian Faktor 1

Dikalikan dengan bobot Faktor 1:

20%

2,63 x 20% = 0,53

2 Pelaksanaan Tugas danTanggung Jawab Dewan Komisaris

A. Struktur dan Infrastruktur Tata Kelola (S)

1) BPR dengan modal inti paling sedikit Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 3 (tiga) orang.

V

Jumlah anggota Dewan

Komisaris ada 2 (dua) orang

sama dengan jumlah anggota

Direksi

BPR dengan modal inti kurang dari Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah):

Jumlah anggota Dewan Komisaris paling sedikit 2 (dua) orang.

2) Jumlah anggota Dewan Komisaris

tidak melampaui jumlah anggota

Direksi sesuai ketentuan. V

Jumlah anggota Dewan

Komisaris ada 2 (dua) orang

dan tidak melampaui jumlah

anggota Direksi

3) Seluruh anggota Dewan Komisaris

telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat melalui RUPS. Dalam hal BPR memperpanjang masa jabatan anggota Dewan Komisaris, RUPS yang menetapkan perpanjangan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dilakukan sebelum berakhirnya masa jabatan.

V

Seluruh anggota Dewan

Komisaris telah lulus uji

kemampuan dan kepatutan

dari OJK sesuai suratnya No.

S-441/KO.071/2016, tanggal

8 Desember 2016 dan

diangkat melalui Rapat

Umum Pemegang Saham

Luar Biasa Perseroan tahun

2016

dalam

rangka

perpanjangan

masa

jabatannya.

4) Paling sedikit 1 (satu) anggota Dewan

Komisaris bertempat tinggal di provinsi yang sama atau di kota/kabupaten pada provinsi lain yang berbatasan langsung dengan provinsi lokasi Kantor Pusat BPR.

V

1 (satu) anggota Dewan

komisaris bertempat tinggal

di Jambi dan satu lagi

bertempat tinggal di Jakarta

(sesuai KTP masing-masing

Dewan komisaris)

(31)

5) BPR memiliki Komisaris Independen: a. Untuk BPR dengan modal

inti paling sedikit Rp. 80.000.000.000,00

puluh milyar rupiah) paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.

b. Untuk BPR dengan modal

inti palingsedikit

Rp50.000.000.000,00

(lima puluh milyar rupiah) dan

kurang dari Rp

80.000.000.000,00 (delapan puluh milyar rupiah), paling sedikit satu anggota Dewan

V

Modal Inti kurang dari Rp.

50.000.000.000,- (lima puluh

milyar rupiah)

6) Dewan Komisaris memiliki pedoman

dan tata tertib kerja termasuk pengaturan etika kerja, waktu kerja,

dan rapat. V

Dewan Komisaris sudah

memiliki pedoman dan tata

tertib kerja, pelaksanaan

tugas masih mengacu pada

uraian tugas dan jabatan.

7) Dewan Komisaris tidak merangkap

jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris pada lebih dari 2 (dua) BPR atau BPRS lainnya, atau sebagai Direksi atau pejabat eksekutif pada

BPR, BPRS dan/atau Bank Umum. V

Dewan Komisaris tidak ada

merangkap jabatan sebagai

Dewan Komisaris pada bank

lain, Direksi atau Pejabat

Eksekutif pada Bank lainnya

sebagaimana ternyata dari

Surat Pernyataan dari

masing-masing

anggota

Komisaris

8) Mayoritas anggota Dewan Komisaris

tidak memiliki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris atau Direksi.

V

Anggota Dewan Komisaris

tidak ada memiliki hubungan

keluarga sesama anggota

Dewan Komisaris atau

Direksi,

sebagaimana

ternyata dari dokumen

kependudukan berupa KTP,

KK dan surat nikah

masing-masing anggota Direksi

9) Seluruh Komisaris Independen tidak

ada yang memiliki hubungan

keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lain, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan lain yang dapat mempengaruhi

kemampuannya untuk bertindak independen.

V

Komisaris Independen tidak

memiliki

hubungan

keuangan, kepengurusan,

kepemilikan saham dan/atau

hubungan keluarga dengan

anggota Dewan Komisaris,

Direksi atau hubungan lain

yang dapat mempengaruhi

kemampuannya

untuk

bertindak

independen,

demikian berdasarkan Surat

Pernyataan yang dibuat oleh

Komisaris Independen.

Jumlah jawaban pada Skala

Penerapan 8 x 1 1 x 2 c x 3 d x 4 e x 5

Hasil perkalian untuk

(32)

Total nilai untuk seluruh Skala Penerapan

10

Perhitungan rata-rata dengan dibagi jumlah pertanyaan (S): 9

10 : 9 = 1,11

Dikali dengan bobot Struktur dan Infrastuktur Tata Kelola (S): 50%

1,11 x 50% = 0,55

B. Proses Penerapan Tata Kelola (P)

10) Dewan Komisaris telah

melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab serta memberikan nasihat kepada Direksi, antara lain pemberian rekomendasi atau nasihat tertulis terkait dengan pemenuhan ketentuan BPR termasuk prinsip

kehati-hatian.

V

Dewan Komisaris telah

melaksanakan pengawasan

dan memberikan nasehat

kepada Direksi dalam

melaksanakan tugas dan

tanggungjawab, baik melalui

rapat dengan Direksi,

evaluasi rencana kerja, surat

pemberitahuan dan laporan

pengawasan

Dewan

Komisaris setiap semester,

namun belum efektif karena

minimnya rapat atau

koordinasi antara Komisaris

dengan Direksi, terutama

Komisaris Utama

11) Dalam rangka melakukan tugas

pengawasan, Komisaris

mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis BPR.

V

Dewan Komisaris telah

melakukan tugas pengawasan

dengan

mengevaluasi

kebijakan strategis BPR

melalui persetujuan terhadap

rencana bisnis (Rencana

Kerja) dan mengevaluasi

Rencana Kerja yang

dilakukan 2 kali dalam

setahun Namun masih perlu

ditingkatkan, karena belum

berdampak baik terhadap

pengurusan BPR oleh Direksi.

12) Dewan Komisaris tidak terlibat

dalam pengambilan keputusan kegiatan operasional BPR, kecuali dalam hal penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit BPR dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam peraturan perundangan dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan.

V

Dewan Komisaris tidak

terlibat dalam pengambilan

keptusan pada kegiatan

operasional kecuali dalam

pemberian kredit kepada

pihak terkait atau yang

ditetapkan dalam ketentuan

yang berlaku.

(33)

13) Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi menindaklanjuti temuan audit intern, audit ekstern, hasil

pengawasan Otoritas Jasa

Keuangan, dan/atau hasil

pengawasan otoritas lainnya antara lain dengan meminta Direksi untuk menyampaikan dokumen hasil

tindak lanjut temuan. V

Dewan Komisaris selalu mendorong agar Direkasi segera menindaklanjuti temuan-temuan audit, baik audit ekstern, Intern maupun OJK dan hasilnya telah disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan melalui laporan pengawasan setiap 3 bulan sekali namun dorongan dan saran dari komisaris belum sepenuhnya dijalankan oleh Direksi karena masih terdapat temuan audit hingga kini belum diselesaikan.

14) Dewan Komisaris menyediakan

waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara optimal dan menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 bulan yang dihadiri oleh

seluruh anggota Dewan Komisaris.

V

Dewan Komisaris belum secara maksimal terutama Komisaris Utama dalam menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya dan dapat menyelenggarakan rapat paling sedikit 1 kali dalam 3 bulan kecuali Rapat Umum Pemegang saham dan dokumen

rapat tersebut telah

terdekomentasi dengan baik karena arsip risalah rapat sudah ada dan telah dilaporkan kepada OJK

15) Pengambilan keputusan rapat

Dewan Komisaris yang bersifat

strategis telah dilakukan

berdasarkan musyawarah mufakat atau suara terbanyak dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, atau sesuai ketentuan yang berlaku dengan mencantumkan dissenting

opinion jika terdapat perbedaan

pendapat.

V

Pengambilan

keputusan

Dewan Komisaris selalu

dilakukan dengan azas

musyawarah mufakat antara

anggota Komisaris sehingga

tidak pernah keputusan

diambil dengan poting.

16) Anggota Dewan Komisaris tidak

memanfaatkan BPR untuk

kepentingan pribadi, keluarga, dan/atau pihak lain yang merugikan atau mengurangi keuntungan BPR, serta tidak mengambil dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BPR, selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS.

V

Dewan Komisaris tidak

pernah memanfaatkan BPR

untuk kepentingan pribadi

yang dapat merugikan Bank

atau mengurangi keuntungan

Bank.

17) Anggota Dewan Komisaris

melakukan pemantauan terhadap laporan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab anggota Direksi yang membawahkan fungsi kepatuhan yang memerlukan tindak lanjut Direksi

V

Dewan Komisaris telah

melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan tugas dan Tanggungjawab Direksi yang membawakan fungsi kepatuhan melalui laporan evaluasi kinerja Direksi setiap 3 bulan sekali, namun perlu ditingkatkan agar tidak terjadi lagi pelanggaran ketentuan dimasa-masa yang akan datang.

Referensi

Dokumen terkait

1) Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi, jalannya pengurusan perseroan (BPR) dan memberi nasihat kepada Direksi. 2) Pengawasan dan

Hasil perkalian untuk masing-masing Skala Penerapan Anggota Direksi yang membawahkan Fungsi Kepatuhan menyampaikan laporan khusus kepada Otoritas Jasa Keuangan apabila

Sesuai POJK Nomor 4/POJK.03/2015 tentang Penerapan Tata Kelola bagi Bank Perkreditan Rakyat, setiap anggota Direksi dilarang untuk rangkap jabatan pada Bank dan/atau perusahaan

Agar tata kelola dapat berjalan dengan baik, Bank telah membuat kebijakan dan prosedur yang lengkap dan selalu dilakukan proses pengkinian serta disesuaikan

a. Anggota Direksi PT BPR Pusaka bertempat tinggal di Kota Madya Denpasar yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Badung. Anggota Direksi PT BPR Pusaka telah

Fungsi Kepatuhan merupakan serangkaian tindakan atau langkah-langkah yang bersifat Preventif untuk memastikan bahwa kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta

 Seluruh Dewan Pengawas tidak ada yang merangkap jabatan lebih dari 2 (dua) jabatan Anggota Dewan Pengawas, tidak merangkap sebagai anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif pada

Bank Royal Indonesia telah memiliki kebijakan dan prosedur kerja sebagai pedoman kerja yang memungkinkan Satuan Kerja Kepatuhan dapat menetapkan langkah-langkah yang diperlukan