• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM AKUNTANSI PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) PADA POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SISTEM AKUNTANSI PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) PADA POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

MILIK NEGARA (BMN) PADA POLITEKNIK

NEGERI BANJARMASIN

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

ESTER NOVITA

D010317008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2020

(2)

i

SISTEM AKUNTANSI PENGADAAN BARANG

MILIK NEGARA (BMN) PADA POLITEKNIK

NEGERI BANJARMASIN

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh Gelar

Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

ESTER NOVITA

D010317008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN 2020

(3)

ii

NOTA DINAS

Hal : Persetujuan Tugas Akhir sdri. Ester Novita

Kepada Yth. :

Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin

Di Tempat Dengan hormat,

Setelah membaca, mengoreksi, dan melakukan perbaikan, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa Tugas Akhir yang disusun oleh:

Nama : Ester Novita

NIM : D010317008

Program Studi : D3 Akuntansi

Judul Tugas Akhir : Sistem Akuntansi Pengadaan Barang Milik Negara (BMN) pada Politeknik Negeri Banjarmasin

Dapat diajukan dalam sidang ujian Tugas Akhir untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Akuntansi Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

Demikian persetujuan ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terimakasih.

Banjarmasin, Agustus 2020 Dosen Pembimbing I

Lea Emilia Farida, SE., MM NIP. 19780930 200212 2 003

Dosen Pembimbing II

Julkawait, SE.,MM NIP. 19770108 200501 1 002

(4)

iii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir dengan judul:

SISTEM AKUNTANSI PENGADAAN BARANG MILIK NEGARA (BMN) PADA POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Yang disusun oleh:

Nama : ESTER NOVITA

NIM : D010317008

Program Studi : D3 Akuntansi

Telah dinyatakan lulus dalam sidang ujian Tugas Akhir di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin pada tanggal 06 Agustus 2020 dengan predikat ... dan diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md)

Ketua Jurusan Akuntansi

Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd NIP 19801209 200501 2 002

Tim Penguji dan Pembimbing

Ketua Penguji : Sirajudin, SE., Ak., CA., MSA

NIP. 19760610 200501 1 001 (...)

Anggota Penguji : Rusman Irwansyah, SE., MM

NIP. 19720303 201409 1 002 (...)

Pembimbing I : Lea Emilia Farida, SE., MM

NIP. 19780930 200212 2 003 (...)

Pembimbing II : Julkawait, SE.,MM

(5)

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Ester Novita

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Tempat dan Tanggal Lahir Tamiang Layang, 02 Nopember 1999

4. Alamat Jl. A. Yani Gg. Karya Baru RT. 02 No. 35

Tamiang Layang

5. NIM D010317008

6. Program Studi D3 Akuntansi

7. Alamat e-mail Esternovita02@gmail.com

8. Nomor Telepon/HP 085345466465

9. Nama Ayah Hano Arayto

B. Riwayat Pendidikan

Nama Sekolah Kota Th. Lulus

SD SDN 1 Tamiang Layang Tamiang Layang 2011

SLTP SMPN 1 Tamiang Layang Tamiang Layang 2014

SLTA SMKN 2 Tamiang Layang Tamiang Layang 2017

C. Organisasi yang Pernah Diikuti

No. Nama Organisasi Jabatan Tahun

1 -

D. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti

No. Jenis Kegiatan Tempat dan Waktu Tahun

1. OKKMB Poliban, 1 s.d 4

Agustus 2017

2017 2. Gerakan Sadar Pajak “Pajak

Bertutur”

GSG Poliban, 11 Agustus 2017

2017

3. Seminar dengan Tema Menyambut

MEA

MM Poliban, 6 Oktober 2018

2018

4. Ranking 1 “PAP” HIMA Poliban MM Poliban, 13

Oktober 2018

2018

5. Seminar Public Speaking Poliban, 6 April

2019

2019

6. Seminar dengan Tema “Peran OJK

dan LJK Menghadapi Digitalisasi Ekonomi”

MM Poliban, 17 September 2019

(6)

v E. Prestasi/Penghargaan yang Pernah Diraih

No. Nama Prestasi/Penghargaan Pihak Penyelenggara Tahun

1 -

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Tertanda,

(7)

vi

MOTTO

(8)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir ini merupakan hasil karya asli saya untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya dari Politeknik Negeri Banjarmasin. Tugas Akhir ini belum pernah dipergunakan atau dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga. Semua sumber yang saya gunakan telah saya cantumkan sebagaimana mestinya sesuai ketentuan yang berlaku.

Apabila di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Politeknik Negeri Banjarmasin.

Banjarmasin, Agustus 2020 Yang membuat pernyataan,

Materai

Ester Novita NIM. D010317008

(9)

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir (TA) ini yang berjudul “Sistem Akuntansi Pengadaan Barang Milik Negara (BMN) pada Politeknik Negeri Banjarmasin”.

Dalam penyusunan laporan TA ini, Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan masih terdapat banyak kekurangan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu, Penulis mengharapkan saran-saran dan tanggapan yang membangun dari pembaca maupun pihak-pihak yang terlait dalam usaha penyempurnaan materi dan cara penulisan laporan TA. Bersama ini, Penulis ingin menyampaikan terimakasih atas bantuan, dukungan, petunjuk, saran, nasehat, bimbingan dan kesempatan yang telah diberikan selama penulisan laporan TA ini, ucapan terimakasih ini ingin saya sampaikan kepada:

1. Bapak Joni Riadi, ST.,MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin. 2. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd.,M.Pd selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik

Negeri Banjarmasin.

3. Ibu Lea Emilia Farida, SE, MM selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran, motivasi dan waktunya Penulis mengenai teori dan pembahasan isi dari TA Penulis selama dalam masa penyelesaian.

4. Bapak Julkawait, SE, MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, arahan, kritik, saran dan waktunya kepada Penulis mengenai Tata Penulisan selama masa penyelesaian TA.

5. Ibu Nurul Mukhlisah dan Ibu Nurul Qolbiah sebagai wali kelas Akuntansi 2017 yang dengan sabar dan penuh kasih sayang dalam membimbing, membina dan merangkul Penulis beserta teman-teman selama ini.

6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Akuntansi yang selama ini telah memberikan ilmu pengetahuan, nasehat dan bimbingan selama Penulis

(10)

ix

melaksanakan pendidikan di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.

7. Bapak Akbar sebagai PPK yang telah memberi izin dan data yang Penulis perlukan serta meluangkan waktu untuk Penulis dalam melakukan wawancara guna mengetahui gambaran kegiatan sistem akuntansi pengadaan BMN di Politeknik Negeri Banjarmasin.

8. Selaku Orang Tua, Mamah, Papah, yang Penulis cintai dan hormati, terkhususnya kak Panca yang sudah disurga bersama Tuhan Yesus, kakak kedua kak Resto, dan seluruh keluarga besar Penulis yang Penulis sayangi selalu memberikan semangat dan doa, serta dukungan baik secara moriil dan materiil kepada Penulis selama penyusunan TA.

9. Ainur, April, Raissa, Rosanty, Rieki, dan Aldi selaku teman-teman yang Penulis sayangi dan saling memberikan semangat satu sama lain dalam penyusunan TA.

10. The Gengs Shaey yang Penulis sayangi yang telah memberi semangat tiada habisnya untuk Penulis selama penyusunan TA.

11. Teman-teman Akuntansi angkatan 2017 yang telah menemani dan bersama- sama menjalani suka dan duka dalam perkuliahan hingga menyelesaikan TA dengan segala keterbatasan yang Penulis miliki.

12. Teman-teman dekat yang menjadi sohib Penulis yang telah meluangkan banyak waktu dan menyemangati selama pengerjaan TA.

13. Rius Sabarno yang telah menemani, membantu, dan memberikan motivasi serta dorongan yang sangat berharga kepada Penulis selama menyelesaikan TA.

Semoga apa yang mereka berikan kepada Penulis mendapatkan Berkat dan Penulis berharap semoga yang tertulis dalam laporan TA ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan kepada para pembaca, khususnya bagi penulis pribadi.

Banjarmasin, Agustus 2020 Penulis

(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Persetujuan Tugas Akhir ... ii

Pengesahan Tugas Akhir ... iii

Daftar Riwayat Hidup ... iv

Motto ... vii

Pernyataan Keaslian ... vii

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Gambar ... xiii

Abstrak ... xiv

Abstract ... xv

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Permasalahan ... 2

C. Rumusan Masalah ... 2

D. Tujuan Penelitian ... 3

E. Kegunaan Penelitian ... 3

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA... 4

A. Landasan Teori ... 4

1. Definisi Sistem Akuntansi ... 4

2. Pengertian Sistem ... 4

3. Definisi Sistem Akuntansi Aset Tetap ... 5

4. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap 5 5. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap ... 6

6. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Aset tetap ... 6

7. Jaringan Subsistem yang Membentuk Sistem Akuntansi Aset tetap ... 7

8. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap ... 8

9. Bagan Alir Sistem Akuntansi Aset Tetap ... 10

10. Metode Pemilihan Penyedia BMN ... 13

11. Metode Evaluasi Penyedia BMN ... 14

12. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran ... 14

13. Penyedia Jasa Konsultansi Metode Pengadaan Langsung ... 15

(12)

xi

BAB III : METODE PENELITIAN ... 19

A. Jenis Penelitian ... 19

B. Variabel Penelitian ... 19

C. Jenis dan Sumber Data ... 20

1. Jenis Data ... 20

2. Sumber Data ... 20

D. Teknik Pengumpulan Data ... 20

E. Teknik Analisis Data ... 22

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 23

A. Hasil Penelitian ... 23

1. Sejarah Singkat Politeknik Negeri Banjarmasin ... 23

2. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Banjarmasin ... 24

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 32

1. Sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung ... 32

BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. SIMPULAN ... 59

B. SARAN ... 60

(13)

xii

DAFTAR TABEL

(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Bagan 2. 1 Bagan Alir Sistem Pembelian Aset tetap ... 10

Bagan 4. 1 Struktur Organisasi Politeknik Negeri Banjarmasin ... 25

(15)

xiv

ABSTRAK

Ester Novita (D010317008). Sistem Akuntansi Pengadaan BMN pada Politeknik Negeri Banjarmasin. Tugas Akhir. Program Studi D3 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Banjarmasin, 2020.

Politeknik Negeri Banjarmasin merupakan salah satu pendidikan tinggi dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana Sistem Akuntansi Pengadaan BMN pada Politeknik Negeri Banjarmasin berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa. Penelitian ini merupakan studi kasus pada Politeknik Negeri Banjarmasin dengan jenis data kualitatif dan teknik analisis data kualitatif mengenai; deskripsi kegiatan, fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, informasi yang diperlukan manajemen, catatan akuntansi yang digunakan, jaringan prosedur, unsur pengendalian intern dan pembuatan bagan alir. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa Politeknik Negeri Banjarmasin telah menerapkan pengadaan BMN dengan pemilihan penyedia metode Pengadaan Langsung sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kata Kunci: Sistem Akuntansi, Pengadaan Barang Milik Negara, Pengadaan Langsung

(16)

xv

ABSTRACT

Ester Novita (D010317008). Accounting System for Procurement of State

Property at the Banjarmasin State Polytechnic. Thesis. D3 Accounting Study Program, Accounting Department, Banjarmasin State Polytechnic, 2020.

Banjarmasin State Polytechnic is one of the tertiary institutions under the auspices of the Ministry of Education and Culture. The purpose of this study is to describe how the Accounting System for the Procurement of State Property at the Banjarmasin State Polytechnic based on Presidential Regulation No. 16 of 2018 concerning Procurement of Goods / Services. This research is a case study in Banjarmasin State Polytechnic with qualitative data types and qualitative data analysis techniques regarding; description of activities, related functions, documents used, information needed by management, accounting records used, network procedures, elements of internal control and the creation of a flowchart. From the results of the study concluded that the Banjarmasin State Polytechnic has implemented the procurement of State Property by selecting the provider of the Direct Procurement method in accordance with applicable regulations.

Keywords: Accounting System, Procurement of State Property, Direct Procurement

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem akuntansi diperlukan untuk memproses data akuntansi dan keuangan yang ada dan mengubahnya menjadi informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Sistem akuntansi terbagi menjadi beberapa macam yaitu sistem akuntansi pokok, sistem akuntansi piutang, sistem akuntansi utang, sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, sistem akuntansi biaya, sistem akuntansi kas, sistem akuntansi persediaan, dan sistem akuntansi aset tetap (Mulyadi, 2016:3).

Sistem akuntansi aset tetap yang digunakan oleh instansi dikenal dengan istilah sistem akuntansi pengadaan Barang Milik Negara (BMN). Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah Pasal 38 ayat (1) ada 5 metode pemilihan Penyedia Barang/ Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Lainnya, yang terdiri atas: e-purchasing, Pengadaan Langsung, Penunjukan Langsung, Tender Cepat, dan Tender.

Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban) berdiri sejak 1997 sebagai salah satu politeknik negeri di Kalimantan Selatan yang berlokasi di Jalan Brigjend. H. Hasan Basri, Banjarmasin Utara, yang memiliki dosen dan staf sebanyak 372 orang. Pengadaan BMN di Poliban menggunakan Pemilihan Penyedia BMN metode E-Purchasing, Pengadaan Langsung, dan Penunjukan Langsung. Pembelian BMN secara elektronik disebut E-purchasing merupakan tata cara pembelian BMN melalui sistem katalog elektronik. Pengadaan langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia BMN yang nilai totalnya paling banyak sebesar Rp. 200.000.000. Penunjukan langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia BMN dalam keadaan tertentu, yaitu (a) keadaan yang mendadak, (b) BMN yang bersifat rahasia, (c) pekerjaan konstruksi yang merupakan satu kesatuan

(18)

2

sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggungjawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakan dan diperhitungkan sebelumnya, (d) BMN yang hanya dapat disediakan oleh satu pelaku usaha yang mampu, dan (e) BMN yang setelah dilakukan lelang ulang mengalami kegagalan.

Pengadaan BMN sangat mempengaruhi pelaksanaan kegiatan suatu instansi pemerintah. Pengadaan BMN bertujuan untuk : (a) menghasilkan BMN yang tepat dari setiap uang yang dibelanjakan, baik yang diukur dari aspek kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia; (b) meningkatkan penggunaan produk dalam negeri; (c) meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM); (d) meningkatkan peran pelaku usaha nasional; dan yang lainnya. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut dan mengingat pentingnya sistem Pengadaan BMN pada Poliban maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Sistem Akuntansi Pengadaan Barang Milik Negara (BMN) pada Politeknik Negeri Banjarmasin” sebagai judul Tugas Akhir.

B. Permasalahan

Poliban merupakan instansi yang menerapkan Pengadaan BMN dengan Pemilihan Penyedia BMN berdasarkan Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 dengan 3 metode yaitu E-Purchasing, Pengadaan Langsung, dan Penunjukan Langsung. Namun, kegiatan tersebut belum memiliki Prosedur Operasional Baku (POB) sistem akuntansi BMN yang terdokumentasi dalam penerapannya. Dalam penelitian ini, penulis membatasi penelitian hanya membahas tentang sistem akuntansi Pengadaan BMN dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung untuk tahun anggaran 2019.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah pada Poliban yaitu bagaimanakah sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung ?

(19)

3

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pembahasan masalah yang telah disebutkan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan sistem akuntansi Pengadaan BMN dengan metode pengadaan langsung yang diterapkan oleh Poliban.

E. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut : 1. Bagi Penulis

Untuk menerapkan dan mengembangkan wawasan serta ilmu pengetahuan tentang sistem akuntansi Pengadaan BMN di instansi pemerintah khususnya di Poliban sebagai bahan perbandingan antara pengetahuan yang diperoleh selama di bangku kuliah dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.

2. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin

Hasil dari penelitian ini diharapkan nantinya dapat dipakai sebagai Prosedur Operasional Baku (POB) bagi Poliban, serta dapat dijadikan acuan penyempurnaan penerapan sistem akuntansi tersebut.

3. Bagi Pihak Lain

Hasil dari penelitian ini dapat menjadi referensi dan perbandingan dalam pembuatan penelitian di bidang sistem akuntansi Pengadaan BMN dengan pemilihan penyedia BMN metode Pengadaan Langsung pada masa yang akan datang.

(20)

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Definisi Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2016:3). Sistem akuntansi adalah pengorganisasian dokumen atau formulir, catatan akuntansi yang dalam hal ini adalah jurnal, dan laporan dari tiap-tiap bagian yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen (Mirza Maulinarhadi Ranatarisza & Max Advian Noor 2013:1).

Sistem akuntansi pokok merupakan organisasi formulir, catatan, dan laporan (Mulyadi, 2016:11).

2. Pengertian Sistem

Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem pasti tersusun dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang juga saling tergantung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan (Anastasia Diana & Lilis Setiawati, 2011:3).

Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi secara berulang-ulang (Mulyadi, 2016:4)

(21)

3. Definisi Sistem Akuntansi Aset Tetap

Sistem akuntansi aset tetap merupakan perancangan sistem untuk menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi aset tetap. Sistem ini terdiri dari jaringan prosedur berikut salah satunya prosedur pengadaan aset tetap. Sistem tersebut yang menghasilkan berbagai dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilukiskan hubungannya dengan sistem akuntansi pokok (Mulyadi, 2016:14).

4. Dokumen yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengadaan barang milik negara adalah:

a. Surat Permintaan Otorisasi Investasi

Investasi dalam aset tetap biasanya meliputi jumlah rupiah yang relatif besar dan mencakup keterikatan dana dalam jangka waktu yang relatif panjang, maka pengendalian aset tetap dilakukan melalui perencanaan yang matang. Untuk melaksanakan investasi yang ada pada anggaran investasi, diperlukan dokumen untuk meminta dilaksanakannya investasi yang telah diizinkan secara prinsip oleh pemegang saham. Dokumen yang digunakan untuk meminta persetujuan pelaksanaan investasi dalam aset tetap disebut surat permintaan otorisasi investasi (Mulyadi, 2016:505).

b. Surat Order Pembelian

Dokumen ini diterbitkan oleh bagian pembelian yang merupakan surat untuk memesan aset tetap kepada pemasok (Mulyadi, 2016:510).

c. Laporan Penerimaan Barang

Dokumen ini diterbitkan oleh bagian penerimaan barang setelah fungsi ini melakukan pemeriksaan kuantitas, mutu, dan spesifikasi aset tetap yang diterima dari pemasok (Mulyadi, 2016:511).

(22)

d. Bukti Kas Keluar

Dokumen ini merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh bagian keuangan setelah dokumen surat permintaan otorisasi investasi, surat order pembelian, dan laporan penerimaan barang diperiksa dan diperiksa oleh bagian tersebut (Mulyadi, 2016:512). 5. Catatan Akuntansi yang Digunakan dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Catatan akuntansi yang digunakan dalam mencatat transaksi yang mengubah harga pokok aset tetap adalah:

a. Kartu Aset tetap

Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu aset tetap yang digunakan untuk mencatat secara rinci semua data yang terkait dengan aset tetap tertentu (Mulyadi, 2016:512).

b. Jurnal Umum

Jurnal umum digunakan untuk mencatat transaksi harga pokok aset tetap yang telah selesai dibangun, biaya-biaya untuk pemasangan dan pembongkaran aset tetap (Mulyadi, 2016:512). c. Register Bukti Kas Keluar

Jurnal ini digunakan untuk mencatat transaksi pembelian aset tetap dan pengeluaran modal yang berupa pengeluaran kas (Mulyadi, 2016:512).

6. Fungsi yang Terkait dalam Sistem Akuntansi Aset tetap a. Fungsi Pemakai

Dalam sistem akuntansi aset tetap, fungsi pemakai bertanggung jawab mengajukan usulan investasi dalam aset tetap dan

mengajukan surat perimntaan otorisasi investasi untuk

merealisasikan perolehan aset tetap seperti yang tercantum dalam anggaran investasi yang telah disetujui oleh rapat umum pemegang saham. Unit organisasi pemakai aset tetap berfungsi mengelola pemakaian aset tetap (Mulyadi, 2016:513).

(23)

Fungsi ini bertanggung jawab mengajukan usulan investasi aset tetap yang dimanfaatkan bersama oleh lebih dari satu fungsi. Di samping itu, fungsi ini bertanggung jawab melakukan studi kelayakan setiap usulan investasi dari berbagai fungsi lain dalam perusahaan (Mulyadi, 2016:513).

c. Fungsi Pembelian

Fungsi ini bertanggung jawab memilih pemasok dan menerbitkan surat order pembelian untuk pengadaan aset tetap (Mulyadi, 2016:514).

d. Fungsi Penerimaan

Fungsi ini bertanggung jawab memilih melakukan pemeriksaan terhadap aset tetap yang diterima dari pemasok. Hasil pemeriksaan terhadap aset tetap tersebut dicantumkan dalam laporan penerimaan barang (Mulyadi, 2016:514).

e. Fungsi Aset tetap

Fungsi ini bertanggungjawab atas pengelolaan aset tetap perusahaan. Fungsi ini memiliki wewenang dalam penempatan, pemindahan, dan penghentian pemakaian aset tetap (Mulyadi, 2016:514).

f. Fungsi Akuntansi

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pembuatan dokumen sumber (bukti kas keluar dan bukti memorial) untuk pencatatan mutasi aset tetap dan penyelenggaraan buku pembantu aset tetap. Di

samping itu, fungsi akuntansi bertanggung jawab atas

penyelenggaraan jurnal yang bersangkutan dengan aset tetap (register bukti kas keluar dan jurnal umum) (Mulyadi, 2016:514). 7. Jaringan Subsistem yang Membentuk Sistem Akuntansi Aset tetap

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi aset tetap yaitu: (1) sistem pembelian aset tetap, (2) sistem pencatatan harga pokok aset tetap yang dibangun, (3) sistem pengeluaran modal, (4) sistem penghentian pemakaian aset tetap, (5) sistem transfer aset tetap, (6)

(24)

sistem revaluasi aset tetap, (7) sistem akuntansi penyusutan aset tetap. Subsistem pada pembahasan teori penelitian yaitu sistem pembelian aset tetap.

1. Sistem pembelian aset tetap

Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pencatatan harga aset tetap yang diperoleh dari transaksi pembelian. Karena harga pokok aset tetap yang dibeli terdiri dari harga yang tercantum dalam faktur dari pemasok dan semua biaya yang dikeluarkan untuk pemasangan aset tetap sampai dengan aktiva tersebut siap untuk digunakan, maka dokumen sumber yang dipakai dalam prosedur ini adalah bukti kas keluar (yang dilampiri dengan surat otorisasi investasi, surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan bukti memorial (yang dilampiri dengan surat perintah kerja) (Mulyadi, 2016:514).

8. Unsur Pengendalian Internal dalam Sistem Akuntansi Aset Tetap

Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut:

a. Organisasi

Organisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut:

1) Fungsi pemakai harus terpisah dan fungsi akuntansi aset tetap. 2) Transaksi perolehan, penjualan, dan penghentian pemakaian

aset tetap harus dilaksanakan lebih dari satu unit organisasi yang bekerja secara independen.

b. Sistem Otorisasi

Sistem otorisasi dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut:

3) Anggaran investasi diotorisasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

(25)

4) Surat permintaan otorisasi investasi, surat permintaan otorisasi reparasi, surat permintaan penghentian pemakaian aset tetap, dan surat permintaan transfer aset tetap diotorisasi oleh Direktur yang bersangkutan dan Direktur Utama.

5) Surat perintah kerja diotorisasi oleh kepada Departemen yang bersangkutan.

6) Surat order pembelian diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

7) Laporan penerimaan barang diotorisasi oleh fungsi

penerimaan.

8) Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi akuntansi. 9) Bukti memorial diotorisasi oleh kepala fungsi akuntansi. c. Prosedur Pencatatan

Prosedur pencatatan dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi aset tetap adalah perubahan kartu aset tetap harus didasarkan pada bukti kas keluar, atau bukti memorial, atau surat permintaan transfer aset tetap yang dilampiri dengan dokumen pendukung yang lengkap, yang diotorisasi oleh pejabat yang berwenang.

d. Praktik yang Sehat

Praktik yang sehat dalam unsur pengendalian internal sistem akuntansi aset tetap sebagai berikut:

1) Secara periodik dilakukan pencocokan fisik aset tetap dengan kartu aset tetap.

2) Penggunaan anggaran investasi sebagai alat pengendalian investasi dalam aset tetap.

3) Penutupan asuransi aset tetap terhadap kerugian.

4) Kebijakan akuntansi tentang pemisahan pengeluaran modal (capital expenditure) dengan pengeluaran pendapatan (revenue expenditure).

(26)

9. Bagan Alir Sistem Akuntansi Aset Tetap

Tujuan penggunaan bagan alir (flowchart) adalah untuk dapat membuat gambaran ringkas (tanpa banyak kata) dan dengan nyata dalam suatu bagan tentang berbagai operasi.

Bagan alir sistem akuntansi penggajian disajikan sebagai berikut:

(27)
(28)

Lanjutan

(29)

10. Metode Pemilihan Penyedia BMN

Ada 5 metode pemilihan penyedia BMN untuk pengadaan BMN, kelima metode tersebut berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Tentang Pemilihan Penyedia BMN Pasal 38, yaitu:

a. E-purchasing; b. Pengadaan langsung; c. Penunjukan langsung; d. Tender cepat;

e. Tender.

Pembelian BMN secara elektronik disebut E-purchasing merupakan tata cara pembelian BMN melalui sistem katalog elektronik. Pengadaan langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia BMN yang nilai totalnya paling banyak sebesar Rp. 200.000.000. Penunjukan langsung adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia BMN dalam keadaan tertentu, yaitu (a) keadaan yang mendadak, (b) BMN yang bersifat rahasia, (c) pekerjaan konstruksi yang merupakan satu kesatuan sistem konstruksi dan satu kesatuan tanggungjawab atas risiko kegagalan bangunan yang secara keseluruhan tidak dapat direncanakan dan diperhitungkan sebelumnya, (d) BMN yang hanya dapat disediakan oleh satu pelaku usaha yang mampu, dan (e) BMN yang setelah dilakukan lelang ulang mengalami kegagalan. Tender adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia BMN. Tender cepat adalah metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia BMN dalam hal: a. Spesifikasi dan volume pekerjaannya sudah dapat ditentukan secara rinci; dan b. Pelaku usaha telah terkualifikasi dalam Sistem Informasi Kinerja Penyedia.

Berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 Pasal 3 Pengadaan BMN meliputi; a. Barang; b.Pekerjaan Konstruksi; c. Jasa Konsultansi; dan d. Jasa lainnya yang dilaksanakan dengan cara swakelola dan penyedia. Prinsip yang dijadikan dasar dalam pelaksanaan proses pengadaan BMN yang tertuang dalam Perpres No. 16 Tahun 2018 pasal 6 tentang

(30)

Pengadaan BMN Pemerintah yaitu efesien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil, dan akuntabel.

11. Metode Evaluasi Penyedia BMN

Ada beberapa metode evaluasi yang ditetapkan berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 pasal 39, metode evaluasi penawaran penyedia BMN dilakukan dengan:

1. Sistem nilai

2. Penilaian biaya selama umur ekonomis; atau 3. Harga terendah.

Dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Metode evaluasi sistem nilai digunakan untuk pengadaan BMN yang memperhitungkan penilaian teknis dan harga.

b. Metode evaluasi penilaian biaya selama umur ekonomis digunakan untuk pengadaan BMN yang memperhitungkan faktor umur ekonomis, harga, biaya operasional, biaya pemeliharaan, dan nilai sisa dalam jangka waktu operasi tertentu.

c. Metode evaluasi harga terendah digunakan untuk pengadaan BMN dalam hal harga menjadi dasar penetapan pemenang di antara penawaran yang memenuhi persyaratan teknis.

12. Metode Penyampaian Dokumen Penawaran

Pada Perpres No. 16 Tahun 2018 pasal 40 yang menjelaskan mengenai metode penyampaian dokumen penawaran dalam pemilihan Penyedia BMN dilakukan dengan:

a. 1 (satu) file; b. 2 (dua) file; dan c. 2 (dua) tahap.

Metode satu file digunakan untuk pengadaan BMN yang menggunakan metode evaluasi Harga Terendah. Metode dua file digunakan untuk pengadaan BMN yang memerlukan penilaian teknis terlebih dahulu. Metode dua tahap digunakan untuk pengadaan BMN yang memiliki karakteristik sebagai berikut: a. Spesifikasi teknisnya

(31)

belum bisa ditentukan dengan pasti; b.mempunyai beberapa alternatif penggunaan sistem dan desain penerapan teknologi yang berbeda; c. Dimungkinkan perubahan spesifikasi teknis berdasarkan klarifikasi penawaran teknis yang diajukan; dan/atau d. Membutuhkan penyetaraan teknis.

13. Penyedia Jasa Konsultansi Metode Pengadaan Langsung

Metode pemilihan penyedia menggunakan Pengadaan Langsung berdasarkan Perpres No. 16 Tahun 2018 pasal 41 ayat (3) yaitu pengadaan langsung dilaksanakan untuk Jasa Konsultansi yang bernilai sampai dengan paling banyak Rp. 100.000.000.

Pada pasal 42 mengenai metode evaluasi penawaran Penyedia Jasa Konsultansi dilakukan dengan: a Kualitas dan biaya; b. Kualitas; c. Pagu Anggaran; dan d. Biaya Terendah.

a. Metode evaluasi kualitas dan biaya digunakan untuk pekerjaan yang ruang lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan dapat diuraikan dengan pasti dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK).

b. Metode evaluasi kualitas digunakan untuk pekerjaan yang ruang lingkup pekerjaan, jenis tenaga ahli, dan waktu penyelesaian pekerjaan tidak dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK atau untuk pekerjaan Penyedia Jasa Konsultansi Perorangan.

c. Metode evaluasi Pagu Anggaran hanya digunakan untuk ruang lingkup pekerjaan sederhana yang dapat diuraikan dengan pasti dalam KAK dan penawaran tidak boleh melebihi Pagu Anggaran. d. Metode evaluasi Biaya Terendah hanya digunakan untuk pekerjaan

standar atau bersifat rutin yang praktik dan standar pelaksanaan pekerjaannya sudah mapan.

Pada pasal 43 untuk pengadaan Langsung ditetapkan Metode penyampaian dokumen penawaran pada pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi melalui Pengadaan Langsung dan Penunjukan Langsung menggunakan metode satu file.

(32)

Pada pasal 44 untuk pengadaan langsung pada kualifikasi ditetapkan bahwa Kualifikasi merupakan evaluasi kompetensi, kemampuan usaha, dan pemenuhan persyaratan sebagai Penyedia.

Pada pasal 45 menetapkan jadwal pemilihan untuk setiap tahapan ditetapkan berdasarkan alokasi waktu yang cukup bagiKelompok kerja pemilihan dan peserta pemilihan sesuai dengan kompleksitas pekerjaan.

Pasal 46 menetapkan dokumen pemilihan yang terdiri atas dokumen kualifikasi dan dokumen pengadaan langsung.

B. Hasil Penelitian Terdahulu

Berikut adalah hasil penelitian terdahulu yang menjadi referensi penulis dalam melakukan penelitian:

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu Aspek /

Nama Peneliti

Maharany Arsyad, La Ode Suriadi, Syamsul Anam 2016

Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Halu Oleo

Nur Ilmi Faisal, Jenny Morasa, Lidia M. Mawikere 2017

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sam Ratulangi

Judul Analisis Pengadaan Barang

dan Jasa secara Elektronik (E-procurement) pada LPSE Kota Kendari

Analisis Sistem Pengadaan Barang dan Jasa

(Penunjukan Langsung) Pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado

Institusi / Perusahaan yang diteliti

LPSE Kota Kendari Dinas Pekerjaan Umum dan

Penataan Ruang Kota Manado

Permasalahan Bagaimana efisiensi dan efektivitas dalam pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) yang dijalankan oleh LPSE Kota Kendari ?

Apakah kegiatan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa

(penunjukan langsung) khususnya Mobil Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado sudah sesuai

(33)

atau belum ? Tujuan

Penelitian

Untuk mendeskripsikan berbagai data yang diperoleh mengenai efisiensi dan efektivitas e-procurement dalam pengadaan barang dan jasa yang dijalankan oleh LPSE Kendari.

Untuk menganalisis memadai tidaknya sistem pengadaan barang dan jasa (penunjukan langsung) khususnya Mobil Dinas pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado.

Metode Penelitian

- Metode analisis data yang digunakan dalam penulisan penelitian ini yaitu analisis deskriptif memberikan gambaran atau

penjelasan pengadaan barang dan jasa secara elektronik (e-procurement) yaitu

dijalankan oleh LPSE Kendari dengan

menggunakan data primer berupa data yang diperoleh langsung dari

kontraktor, konsultan, dan kelompok kerja unit pengadaan jasa (POKJA ULP) dengan menggunakan kuesioner untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

- Metode analisis data yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu

menganalisis pelaksanaan kegiatan rencana umum pengadaan barang dan jasa di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang kota Manado, dan menganalisis prosedur penunjukan langsung Mobil Dinas di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Manado.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi

e-procurement di Kendari pada bulan Oktober-Desember 2014 berjalan efisien dari segi biaya dan waktu. Ini

ditunjukkan yang dapat menghemat biaya dalam anggaran daerah Kendari dan pengadaan barang / jasa dapat diselesaikan sebelumnya batas waktu yang ditentukan dari ULP. Selain itu e-procurement juga

meningkatkan efektivitas dengan yang mana nilai

rata-Berdasarkan hasil

penelitian dan pembahasan sehingga kesimpulan yang didapatkan adalah

Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Dinas Pekerjaan Umum dan PenataanRuang Kota Manado meliputi Penunjukan langsung, sudah sesuai dengan

PeraturanPresiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang

Perubahan keempat Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

(34)

rata berdasarkan skala likert yang didasarkan pada tanggapan dari kontraktor, konsultan, dan e-procurement yang disetujui WG ULP untuk meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan akses ke pasar dan persaingan dengan beberapa masukan di setiap variabel.

Barang dan Jasa Pemerintah.

Sumber: Maharany Arsyad, dkk (2016) & Nur Ilmi Faisal, dkk (2017)

Terdapat persamaan dan perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian terdahulu antara lain sebagai berikut:

Persamaan antara peneliti dari Universitas Halu Oleo dan UNSRAT dengan penulis yaitu topik yang diteliti tentang pengadaan Barang dan jasa yang diterapkan pada instansi pemerintah.

Perbedaan antara penelitian yang penulis lakukan dengan hasil penelitian Maharany Arsyad dkk dan Nur Ilmi Faisal dkk ada pada objek yang diteliti. Dari hasil penelitian Maharany Arsyad dkk membahas efektivitas dan efesiensi pengadaan barang dan jasa secara elektronik, sedangkan peneliti membahas mengenai Pengadaan BMN dengan metode pengadaan langsung. Pada penelitian Nur Ilmi Faisal dkk melakukan penelitian pada pengadaan BMN metode penunjukan langsung sedangkan penulis melakukan penelitian dengan metode Pengadaan langsung. Selain itu, peneliti tidak hanya membahas efektivitas dan efisiensi seperti pada penelitian Maharany Arsyad dkk dan juga tidak membahas mengenai memadai tidaknya kegiatan tersebut telah dilaksanakan seperti pada penelitian Nur Ilmi Faisal dkk, penulis meneliti Prosedur Operasional Baku (POB) dari sistem akuntansi di Poliban. Pada penelitian Maharany Arsyad dkk dan Nur Ilmi Faisal dkk meneliti perusahaan milik pemerintah, sedangkan penulis meneliti pada Instansi Perguruan Tinggi.

(35)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam penelitian ini merupakan penelitian studi kasus. Penelitian Studi kasus adalah penelitian yang menempatkan sesuatu atau objek yang diteliti sebagai kasus (Rukin, 2019:35). Penulis memilih penelitian studi kasus karena penelitian dilakukan secara intensif lebih terinci dan lebih mendalam terhadap sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mendeskripsikan satu atau lebih variabel tanpa perlu membandingkan hubungan antarvariabel yang dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang fakta tertentu secara sistematis, aktual, dan cermat (Timotius, Kris H. 2017:16). Penulis menggunakan pendekatan deskriptif karena penelitian dilakukan untuk menggambarkan fakta sebagaimana adanya terhadap sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung.

B. Variabel Penelitian

Suatu penelitian diperlukan adanya variabel atau alat sebagai pedoman agar tidak salah dalam mengartikan atau memberi maksud untuk istilah pokok yang sangat penting. Variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung. Sistem akuntansi Pengadaan BMN merupakan perancangan sistem untuk menangani mekanisme yang bersangkutan dengan pengadaan hingga BMN tersebut siap digunakan. Pada variabel ini penulis melakukan penelitian dengan metode pengadaan langsung.

(36)

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif tidak menggunakan statistik, tetapi melalui pengumpulan data, analisis, kemudian di interpretasikan. (Albi Anggito & Johan Setiawan, 2018:8-9).

Penulis menggunakan jenis data kualitatif dalam penelitian ini, berupa sejarah singkat instansi, struktur organisasi, dokumen dan catatan yang digunakan, fungsi yang terkait, sistem pengendalian internal, serta prosedur Pengadaan BMN di Poliban dengan metode pengadaan langsung. 2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek darimana data dapat diperoleh (Suharsimi Arikunto, 2013:129). Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua sumber data yaitu :

a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari survei lapangan yang menggunakan semua metode pengumpulan data original (Yulianto, Nur Achmad Budianto et al., 2018:37). Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini yang diperoleh penulis melalui wawancara.

b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data dan dipublikasikan kepada masyarakat (Yulianto, Nur Achmad Budianto et al., 2018:37). Dalam penelitian ini sumber data sekunder yang penulis peroleh berupa sejarah singkat dan struktur organisasi Poliban yang didapat dari Buku Pedoman Akademik Poliban tahun 2018, Standar dokumen Pengadaan BMN, SK panitia Pemeriksa BMN, dan Layanan pembuatan SK.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menurut Suharsimi Arikunto adalah sebagai berikut:

(37)

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. 2. Angket atau Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal lain yang diketahui.

3. Interviu (interview)

Interview yang sering disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara.

4. Observasi

Observasi adalah pengamatan langsung yang dilakukan dengan tes, kuesioner, rekaman gambar dan rekaman suara.

5. Skala Bertingkat (Rating) atau Rating Scale

Rating atau skala bertingkat adalah suatu ukuran subjektif yang dibuat berskala.

6. Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal kata dokumen, yang artinya barang- barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti mnyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2013:193-202).

Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam penelitian tugas akhir ini, maka penulis menggunakan dua teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Interview atau Wawancara

Yaitu penulis mengadakan wawancara langsung mengenai Pengadaan BMN kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yaitu Bapak Akbar dan Staf bagian Kepegawaian di Poliban.

(38)

2. Dokumentasi

Yaitu penulis mengumpulkan data berupa dokumen-dokumen yang terkait dengan sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung.

E. Teknik Analisis Data

Adapun tahapan-tahapan teknik analisis data yaitu berupa pengumpulan data sebagai berikut :

1. Deskripsi kegiatan Pengadaan BMN pada Poliban.

2. Fungsi yang terkait dengan Pengadaan BMN pada Poliban.

3. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung. 4. Informasi yang diperlukan manajemen Pengadaan BMN pada Poliban. 5. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pencatatan atas Pengadaan

BMN pada Poliban.

6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung.

7. Sistem pengendalian internal pada sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung.

Kemudian berdasarkan data yang telah dikumpulkan tersebut, penulis mempelajari data yang telah dikumpulkan, mendeskripsikan sistem akuntansi Pengadaan BMN dan membuat bagan alir dokumen dari prosedur Pengadaan BMN pada Poliban.

(39)

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Sejarah Singkat Politeknik Negeri Banjarmasin

Politeknik Mekanik Swiss telah dibuka sebagai politeknik pertama pada tingkat tarsier pada tahun 1976. Pendidikan politeknik tersebut dilaksanakan dalam rangka kerjasama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Federal Swiss, yang pada tingkat teknis ditangani secara bersama oleh Institut Teknologi Bandung dan Swiss Contact. Gagasan Pendidikan Politeknik sebagai lembaga pendidikan keahlian khusus pada tingkat tarsier memperoleh tanggapan yang baik, sehingga pada tahun 1978 pemerintah mendirikan 6 (enam) buah Politeknik Teknologi di 6 (enam) Perguruan Tinggi Negeri yaitu Politeknik USU di Medan, Politeknik UNSRI di Palembang, Politeknik UI di Jakarta, Politeknik ITB di Bandung, Politeknik Undip di Semarang dan Politeknik Unibraw di Malang. Ini merupakan suatu persetujuan antara Pemerintah Republik Indonesia dengan World Bank yang dinyatakan dalam suatu “Loan Agreement” untuk pelaksanaan program ini, yang dikemudian hari dikenal dengan nama Proyek Pengembangan Pendidikan Politeknik. Berbeda dengan Politeknik Mekanik Swiss ITB yang memusatkan pendidikan keahlian pada berbagai kemampuan spesifik disuatu bidang teknik yaitu Teknik Pengerjaan Logam untuk Industri Manufaktur, seperti Teknik Perawatan Mesin, Teknik Pembuatan Mesin Perkakas, Teknik Perancangan dan Teknik Pengecoran, maka 6 (enam) lembaga pendidikan Politeknik yang tersebut di atas meliputi bidang teknik yang lebih luas, yaitu bidang Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Listrik dan Teknik Elektronika.

Keenam Politeknik ini telah menerima mahasiswa untuk Program Diploma 3 pada tahun 1982 dan telah menghasilkan lulusan dengan keterampilan yang tinggi pada tahun 1985, sehingga dengan cepat

(40)

mendapatkan pekerjaan ataupun membuka usaha secara mandiri. Melihat bahwa Politeknik-politeknik ini memberikan hasil dan mempunyai prospek yang baik, maka melalui program “Loan Agreement” dengan World Bank, mulai di bangun 11 politeknik di sebelas Perguruan Tinggi lainnya pada tahun 1986, dimana progam pendidikannya pun diperluas dengan membuka program pendidikan ke-tataniaga-an. Satu diantara sebelas lembaga pendidikan Politeknik tersebut adalah Politeknik Universitas Lambung Mangkurat yang sejak tahun 1987 secara formal mulai menyelenggarakan pendidikan pada tingkat Diploma 2 dengan 3 jurusan, yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin dan Teknik Listrik.

Sesuai dengan perkembangan pendidikan di Indonesia maka pada tahun 1989 telah dikeluarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi maka akreditasi Politeknik semakin mantap. Pada perkembangan selanjutnya, dengan adanya bantuan dan EEDP (Engineering Education Development Project) maka jenjang pendidikan Politeknik Unlam ditingkatkan dari Diploma 2 menjadi Diploma 3 pada tahun akademik 1997/1998. Sesuai dengan Surat Keputusan Mendikbud Nomor 080/0/1997 pada tanggal 28 April 1997 Politeknik Unlam dinyatakan mandiri, terpisah dari Universitas Lambung Mangkurat, dan namanya menjadi Politeknik Negeri Banjarmasin (selanjutnya disebut Poliban) dan pada tahun akademik 1998/1999 ada perluasan program di bidang Tataniaga, yaitu Jurusan Akuntansi dan Administrasi Bisnis.

2. Struktur Organisasi Politeknik Negeri Banjarmasin

Struktur organisasi antara satu entitas dengan entitas pasti berbeda. Adapun struktur organisasi yang ada pada Poliban dapat dilihat pada gambar.

(41)

Sumber: Penulis 2020

(42)

Uraian Tugas Pimpinan serta Pegawai Instansi

Unsur-unsur yang Dalam melaksanakan tugas di Poliban dibagi menjadi beberapa unsur dalam organisasi, yaitu:

a. Unsur Pimpinan 1) Direktur

Direktur merupakan pembantu Menteri di bidang yang menjadi tugas dan kewajibannya. Tugas Direktur adalah memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan, mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi Poliban, serta membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi, badan swasta dan masyarakat untuk memcahkan permasalahan yang timbul, terutama yang menyangkut bidang tanggungjawabnya. 2) Wakil Direktur I

Wakil Direktur I adalah Pembantu Direktur di bidang Akademik yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3) Wakil Direktur II

Wakil Direktur II adalah Pembantu Direktur di bidang Keuangan yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang administrasi umum dan keuangan. 4) Wakil Direktur III

Wakil Direktur III adalah Pembantu Direktur di bidang Kemahasiswaan yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan bidang pembinaan serta pelayanan kesejahteraan mahasiswa.

5) Wakil Direktur IV

Wakil Direktur IV adalah Pembantu Direktur di bidang Kerjasama yang bertugas membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kerjasama dengan pihak yang bersangkutan.

(43)

b. Senat Politeknik Negeri Banjarmasin

Senat merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi. Senat mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

1) Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan Poliban; 2) Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan

kecakapan serta kepribadian sivitas akademik Poliban;

3) Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan Poliban; 4) Memberikan persetujuan atas Rencana Anggaran Pendapatan

dan Belanja Poliban yang diajukan Direktur;

5) Menilai pertanggungjawaban Direktur atas pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan;

6) Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan di lingkungan Poliban; Memberikan pertimbangan kepada Menteri berkenaan dengan calon-calon yang diusulkan untuk diangkat menjadi Direktur dan dosen yang akan dicalonkan memangku jabatan akademik di atas Lektor;

7) Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi sivitas akademik Poliban.

c. Unsur Bagian

1) Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan

Kepala Bagian Akademik, Kemahasiswaan dan

Perencanaan merupakan unsur pembantu pimpinan dibidang akademik, kemahasiswaan, perencanaan dan sistem informasi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. Bagian akademik, kemahasiswaan dan perencanaan mempunyai tugas dalam memberikan layanan di bidang administrasi akademik, kemahasiswaaan, perencanaan dan sistem informasi di lingkungan Poliban.

2) Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan

(44)

merupakan unsur pembantu pimpinan di bidang kepegawaian, keuangan, ketatalaksanaan dan kerumahtanggaan yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur. Bagian Administrasi Umum dan Keuangan mempunyai tugas memberi layanan dibidang urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan hubungan masyarakat di lingkungan Poliban.

3) Kepala Sub Bagian Akademik

Kepala Sub Bagian Akademik merupakan pembantu Kabag Akademik, Kemahasiswaaan dan Perencanaan di bidang Akademik yang bertugas melakukan administrasi pendidikan, penelitian dan hal-hal yang menyangkut bidang akademik mahasiswa.

4) Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan

Kepala Bagian Kemahasiswaan merupakan pembantu Kabag Akademik, Kemahasiswaan dan Perencanaan di bidang Kemahasiswaan yang bertugas melakukan administrasi mahasiswa, pengabdian kepada masyarakat, kerjasama pembinaan kemahasiswaan dan registrasi mahasiswa.

5) Kepala Sub Bagian Perencanaan

Kepala Sub Bagian Perencanaan merupakan pembantu Kabag Akademik, Kemahasiswaaan dan Perencanaan di bidang Perencanaan dan sistem informasi yang bertugas melakukan pelaksanaan administrasi perencanaan dan sistem informasi. 6) Kepala Sub Bagian Keuangan

Kepala Sub Bagian Keuangan merupakan pembantu Kabag Administrasi Umum dan Keuangan yang bertugas melakukan urusan keuangan.

7) Kepala Sub Bagian Kepegawaian

Kepala Sub Bagian Kepegawaian merupakan pembantu Kabag Administrasi Umum dan Keuangan yang bertugas

(45)

melakukan urusan kepegawaian. 8) Kepala Sub Bagian Tata Usaha

Kepala Sub Bagian Tata Usaha nerupakan pembantu Kabag Administrasi Umum dan Keuangan yang bertugas melakukan urusan persuratan, kearsipan, dokumentasi, kerumahtanggaan, perlengkapan, hukum dan ketatalaksanaan, serta hubungan masyarakat.

d. Unsur Satuan dan Unit Pengelola Teknis (UPT) 1) Kepala UPT Perpustakaan

Kepala UPT Perpustakaan bertugas untuk memberikan layanan bahan pustaka untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

2) Kepala UPT Teknologi, Informasi dan Komunikasi

Kepala UPT Teknologi, Informasi dan Komunikasi bertugas untuk memberikan layanan data dan informasi untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

3) Kepala UPT Bahasa

Kepala UPT Bahasa bertugas untuk memberikan layanan informasi bahasa untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

4) Kepala UPT Pemeliharaan dan Perbaikan

Kepala UPT Pemeliharaan dan Perbaikan bertugas untuk memberikan layanan dalam memelihara dan memperbaiki sarana dan prasarana untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di lingkungan Poliban. 5) Ketua Pusat Pengembangan Pembelajaran Penjaminan

Mutu Pendidikan (Pusat P3MP)

Ketua Pusat P3MP bertugas untuk mengembangkan teknis pembelajaran dan penjaminan mutu pendidikan Poliban.

(46)

(P3M)

Ketua P3M bertugas untuk memberikan pelayanan dalam melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. e. Unsur Jurusan

1) Ketua Jurusan

Ketua Jurusan mempunyai tugas menyusun rencana dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan yang dilaksanakan oleh Dosen di lingkungan Jurusan.

2) Sekretaris Jurusan

Sekretaris Jurusan mempunyai tugas melaksanakan

kegiatan administratif dan kesekretariatan jurusan,

mengkoordinasikan penyusunan dan pengembangan kurikulum pendidikan jurusan, menyusun jadwal perkuliahan tingkat jurusan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan administrasi jurusan.

3) Ketua Program Studi

Ketua Program Studi mempunyai tugas membantu Ketua Jurusan dalam pelaksanaan peningkatan mutu akademik, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pada tingkat program studi, berkoordinasi dengan ketua jurusan dan sekretaris jurusan dalam melakukan penjaminan mutu akademik serta dalam menyusun rencana dan program kerja program studi sebagai pedoman kerja.

4) Kepala Laboratorium/Bengkel

Kepala Laboratorium/Bengkel adalah unit pelaksana teknis di bidang laboratorium/bengkel yang berada di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur dan pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Direktur I. Kepala

Laboratorium/Bengkel bertugas melayani perbaikan,

lingkungan perawatan dan memproduksi berbagai jenis barang sesuai dengan jurusan yang ada di Poliban.

(47)

f. Unsur Unit Penunjang

Poliban memiliki unit-unit penunjang dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Adapun unit penunjang beserta uraian tugasnya yaitu:

1) Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP)

Lembaga setifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga sertifikasi profesi yang telah terlisensi BNSP untuk menyelenggarakan Uji kompetensi di bidang pendidikan khususnya bagi mahasiswa di Poliban.

2) Career Development Center (CDC)

Career Development Center (CDC-Poliban) sebagai media informasi kesempatan kerja serta pusat pengembangan sumberdaya yang siap menghadapi dunia kerja. Melalui CDC, poliban melaksanakan Pelatihan pembekalan kerja, Seminar-seminar soft skill dan Tracer Study. Selain itu CDC juga menjadi wadah bagi alumni Politeknik Negeri Banjarmasin untuk mencari informasi lowongan kerja serta membangun kerja sama yang intensif antara Politeknik Negeri Banjarmasin dengan perusahaan-perusahaan penyedia lapangan pekerjaan. 3) Satuan Pengawasan Internal (SPI)

Satuan Pengawasan Internal (SPI) menjalankan

fungsi pengawasan pada internal Perusahaan, termasuk melakukan assurance atas efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian dan proses tata kelola yang baik. SPI dipimpin oleh seorang Kepala SPI yang diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Pengawas. Mengingat fungsi utama SPI yang menuntut berkerja secara independen

maka kedudukan unit tersebut berada di bawah

dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur. 4) Unit Layanan Pengadaan (ULP)

(48)

Unit layanan pengadaan yang selajutnya disebut ULP

adalah unit organisasi pemerintah yang berfungsih

melaksanakan pengadaan BMN yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.Dalam melaksanakan pengadaan barang dan jasa dibutuhkan dokumen yang ditetapkan oleh ULP/pejabat pengadaan yang memuat informasi dan ketentuan yang harus ditaati oleh para pihak dalam proses pengadaan barang dan jasa. Kontrak pengadaan barang dan jasa yang selanjutnya disebut kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK (ULP) dengan penyedia BMN atau pelaksana swakelola.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung

a. Deskripsi Pokok

Sistem akuntansi pengadaan BMN berperan penting dalam kegiatan operasi instansi yaitu dengan cara menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi Prosedur Operasional Baku (POB). Pengadaan BMN pada Poliban dengan pemilihan Penyedia metode pengadaan langsung untuk tahun anggaran 2019. Pengadaan Langsung di Poliban melibatkan fungsi pemakai, fungsi penelitian dan pengembangan, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi aset tetap, dan fungsi aset tetap. Fungsi pemakai bertanggung jawab dalam mengajukan BMN yang dibutuhkan oleh jurusan serta mengadakan pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR) di jurusan masing-masing. Fungsi penelitian dan pengembangan bertanggung jawab untuk mengajukan usulan TOR serta melaksanakan pembahasan dalam instansi untuk kelayakan setiap usulan dari jurusan serta membuat usulan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA). Fungsi pembelian bertanggung jawab dalam pemilihan penyedia sampai BMN tersebut diterima di

(49)

Poliban yang dilaksanakan melalui pengadaan langsung, pelaksanaan dari pendaftaran hingga publikasi pemenang lelang dilakukan melalui website. Fungsi penerimaan bertanggung jawab melakukan pemeriksaan BMN yang diterima dari Penyedia BMN serta membuat Berita Acara Serah Terima Barang. Fungsi aset tetap bertanggung jawab atas pengelolaan BMN yang memiliki wewenang dalam penempatan BMN yang diterima dan diperiksa. Fungsi akuntansi bertanggung jawab dalam pencatatan BMN yang diterima hingga pembuatan surat penempatan BMN di Poliban serta pembuatan dokumen untuk pembayaran BMN.

b. Informasi yang Diperlukan Manajemen

Informasi yang diperlukan manajemen pada sistem akuntansi pengadaan BMN di Poliban adalah:

1) Nama, jenis, dan jumlah BMN yang diperlukan. 2) Data anggaran BMN yang diperlukan.

3) Nama, jenis, dan jumlah BMN yang telah disetujui. 4) Lokasi untuk penempatan BMN.

c. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait pada sistem akuntansi Pengadaan BMN di Poliban yaitu:

1) Fungsi Pemakai

Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengajukan BMN yang dibutuhkan oleh unsur satuan dan unit pelaksana teknis, unsur jurusan, dan unsur unit penunjang serta mengadakan pembuatan Kerangka Acuan Kerja (KAK) atau Term Of Reference (TOR). Fungsi ini dilakukan oleh Bagian yang memerlukan BMN.

2) Fungsi Penelitian dan Pengembangan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk mengajukan usulan TOR serta melaksanakan pembahasan dalam instansi untuk kelayakan setiap usulan dari jurusan serta membuat usulan

(50)

Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA). Fungsi ini dilakukan oleh sub bagian Perencanaan.

3) Fungsi Pembelian

Fungsi ini bertanggung jawab dalam pemilihan penyedia sampai BMN tersebut diterima di Poliban yang dilaksanakan melalui pengadaan langsung, pelaksanaan dari pendaftaran hingga publikasi pemenang lelang dilakukan melalui website. Fungsi ini dilakukan oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP). 4) Fungsi Penerimaan

Fungsi ini bertanggung jawab melakukan pemeriksaan BMN yang diterima dari Penyedia BMN serta membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB). Fungsi ini dilakukan oleh ULP.

5) Fungsi Aset Tetap

Fungsi ini bertanggung jawab atas pengelolaan BMN yang memiliki wewenang dalam penempatan BMN yang diterima dan diperiksa. Setelah menerima surat penempatan BMN dari sub bagian Tata Usaha (TU) maka bagian ULP menyerahkan barang ke Bagian yang Memerlukan BMN (BYBMN). Fungsi ini dilakukan oleh ULP.

6) Fungsi Akuntansi

Fungsi akuntansi dilakukan oleh dua bagian, yaitu:

1) Sub Bagian TU pada pencatatan BMN yang diinput pada aplikasi SIMAK-BMN Poliban serta pembuatan surat penempatan BMN di Poliban secara otomatis melalui aplikasi tersebut.

2) Sub bagian Keuangan yang melakukan pembuatan dokumen sumber untuk Surat Perintah Membayar yang dilaksanakan oleh ULP.

(51)

d. Jaringan Subsistem yang Membentuk Sistem Akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung

Jaringan subsistem yang membentuk sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung yaitu sistem pembelian Aset Tetap pada penelitian ini yaitu Pengadaan BMN dengan pemilihan penyedia BMN metode Pengadaan Langsung. Sistem ini dirancang untuk melaksanakan pengadaan BMN yang diterapkan sesuai dengan ketetapan Perpres No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Ada beberapa rangkaian prosedur dalam sistem akuntansi pengadaan BMN, sebagai berikut:

1) Prosedur Pembuatan DIPA

Bagian yang memerlukan BMN melakukan koordinasi dan rapat pembuatan TOR PBMN dan sub bagian perencanaan melaksanakan pembahasan TOR PBMN tersebut untuk dijadikan acuan pembuatan dokumen usulan DIPA yang

bersamaan dengan dokumen TOR PBMN untuk

dilaksakannya pembahasan di tingkat Pusat (Jakarta). Setelah disepakati pada pembahasan tingkat Pusat, maka sub bagian perencanaan dan direktur dapat membuat dokumen DIPA sebagai acuan untuk pelaksanaan pengadaan BMN yang dilaksanakan dan dilakukan oleh ULP.

2) Prosedur Pembuatan SK

Pada prosedur ini ada beberapa SK yang perlu dibuat yaitu SK POKJA, SK Panitia Pemeriksa BMN, dan SK Pemenang Lelang. ULP membuat memo yang diserahkan kepada Direktur untuk dibuat disposisi. Disposisi tersebut diserahkan ke bagian kepegawaian untuk dibuat Draft SK serta diverifikasi oleh bagian kepegawaian. Draft SK yang

(52)

telah diverifikasi diserahkan ke bagian umum & keuangan untuk diverifikasi kembali dan diserahkan ke bagian kepegawaian. Bagian kepegawaian membuat SK dan menyerahkan kepada Direktur untuk diotorisasi sebelum SK tersebut diberi nomor SK dan diserahkan kepada pihak yang memerlukan SK tersebut.

3) Prosedur Pengadaan BMN

ULP membuat dokumen pengumuman kualifikasi peserta lelang dan melakukan verifikasi untuk di piblikasi di website. ULP juga membuat dokumen pendaftaran penyedia BMN serta menerima dokumen penawaran harga dari penyedia BMN yag telah melakukan pendaftaran. Dari dokumen yang diterima, ULP melaksanakan evaluasi terhadap dokumen tersebut dan membuat dokumen penetapan pemenang lelang yang diverifikasi dan diotorisasi serta melakukan publikasi pemenang lelang. Setelah melaksanakan publikasi, ULP menerbitkan SPPBJ dan membuat SPK pada pengadaan BMN.

4) Prosedur Penerimaan BMN dan Pembayaran BMN

ULP menerima BMN dari Penyedia BMN dan

membandingkan dengan dokumen rekap BMN serta melakukan pemeriksaan BMN untuk dibuat dokumen BASTB dan diotorisasi oleh ULP. BASTB diserahkan ke sub bagian keuangan untuk dilakukan perbandingan dengan DIPA dan diverifikasi dan diserahkan ke ULP. ULP melakukan verifikasi dan membuat SPTJM yang diverifikasi untuk diinput ke database SPM serta mencetak SPM dan dokumen lainnya diserahkan ke sub bagian keuangan untuk diserahkan ke KPPN. ULP menerima dokumen dari KPPN untuk diinput ke database SP2D dan mencetak SP2D tersebut.

(53)

5) Prosedur Pencatatan dan Penempatan BMN

Sub bagian TU menerima SP2D dan membandingkan dengan rekap BMN. Dari data tersebut, sub bagian TU melakukan input data BMN ke database BMN di aplikasi SIMAK BMN dan mencetak SPBMN. SPBMN tersebut diserahkan ke ULP dan ULP menyerahkan ke bagian yang memerlukan BMN bersamaan dengan BMN. Bagian yang memerlukan BMN memeriksa BMN dan melakukan otorisasi pada SPBMN apabila sesuai dengan permintaan dan mengembalikan ke ULP apabila tidak sesuai. Pada BMN yang ditempatkan, ULP melakukan pemberian kode BMN sesuai dengn SPBMN.

e. Dokumen yang Digunakan Dalam Sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi Pengadaan BMN pada Poliban dengan Pemilihan Penyedia BMN metode Pengadaan Langsung sebagai berikut:

1) TOR PBMN 2019

Dokumen ini dibuat oleh BYBMN yaitu dari jurusan yang memerlukan BMN sebanyak dua rangkap. Rangkap pertama diserahkan ke sub bagian perencanaan dan rangkap kedua diarsip permanen berdasarkan urut tanggal. Rangkap pertama dijadikan dokumen untuk pelaksanaan pembahasan. Rangkap pertama tersebut diarsip permanen berdasarkan urut tanggal oleh direktur.

2) Usulan DIPA 2019 dan DIPA 2019

Dokumen usulan DIPA 2019 ini dibuat oleh sub bagian Perencanaan agar dijadikan dokumen sumber pembahasan ditingkat pusat (Jakarta) bersamaan dengan direktur, dan tim

Gambar

Tabel 2. 1 Hasil Penelitian Terdahulu  Aspek /
FOTO INSTANSI PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi aktiva tetap pada PDAM Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan adalah pihak pemakai, Direktur yang.. bersangkutan, Direktur utama, unit

1. Dalam perencanaan penggunaan suatu sistem aplikasi dalam pengelolaan aset, sangat diperlukan kebijakan yang riil terkait penggunaan aplikasi sesuai dengan kebutuhan,

(2) Pemindahtanganan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan yang bernilai sampai dengan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah) dilakukan setelah mendapat

Demikian, semakin banyaknya aset BMN yang dijadikan dasar penerbitan sukuk, maka hal ini akan berdampak pada jumlah dana investasi yang didapatkan oleh pemerintah untuk

Fungsi pembelian alat kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Banyudono dipegang oleh panitia pengadaan. Panitia pengadaan mempunyai beberapa tugas terkait dengan fungsi

Peraturan Kementrian Keuangan Mengenai Prosedur Penilaian Kembali Aset Tetap pada BMN di Kantor Wilayah DJKN Sumatera Utara: Berdasarkan ketentuan dalam peraturan menteri keuangan

Oleh karena itu, dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban atas barang milik negara telah dibuatkan sebuah sistem yang diberi nama Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik

17 Agus Santoso1, Aditya Kurniawan2, Gita Astyka Rahmadana3 PENGARUH PENATAUSAHAAN DAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN AKUNTANSI BARANG MILIK NEGARA SIMAK BMN TERHADAP