• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sambutan Presiden RI pada Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera, Palembang, 29 Juli 2011 Jumat, 29 Juli 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sambutan Presiden RI pada Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera, Palembang, 29 Juli 2011 Jumat, 29 Juli 2011"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Sambutan Presiden RI pada Rapat Koordinasi Gubernur Se-Wilayah Sumatera,

Palembang, 29 Juli 2011

Jumat, 29 Juli 2011

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

RAPAT KOORDINASI GUBERNUR SE WILAYAH SUMATERA PALEMBANG, 29 JULI 2011 Â Â Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,

Yang Mulia Duta Besar Singapura untuk Indonesia,

Para Gubernur dan Wakil Gubernur,

(2)

Para Pimpinan Badan-badan Usaha Milik Negara,

Para Pejabat Pemerintahan, baik Pusat maupun Daerah,

Para Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah se wilayah Sumatera,

Para Pimpinan Perguruan Tinggi,

Hadirin sekalian, baik yang ada di Palembang maupun yang ada di Lahat yang saya cintai dan saya banggakan,

Â

Alhamdulillah, hari ini kita dapat kembali bersama-sama, melaksanakan rapat koordinasi, untuk meningkatkan tugas dan pengabdian kita, kepada bangsa dan negara. Dan sejatinya, untuk terus meningkatkan pembangunan bangsa, menuju Indonesia yang lebih maju, lebih adil, dan lebih sejahtera.

Â

Saya memberikan penghargaan yang tinggi atas

dilaksanakannya rapat koordinasi seperti ini. Ini menunjukkan kesungguhan dari

para Gubernur, para Pimpinan DPRD dengan seluruh jajaran, untuk menyukseskan pembangunan di provinsi masing-masing, di daerah masing-masing, dan juga di seluruh wilayah Sumatera.

Oleh karena itu, mestinya para Gubernur hadir semua dalam

kesempatan seperti ini, menunjukkan keseriusannya bekerja untuk rakyatnya, itu tanggung jawab bagi para pemimpin yang dipilih oleh rakyat, untuk memajukan provinsi atau daerahnya.

(3)

Â

Saudara-saudara,

Â

Dengan koordinasi seperti ini, dengan sinergi yang

dilakukan oleh kita semua, saya yakin, bahwa Sumatra akan lebih berhasil lagi dalam pembangunannya.

Â

Para Gubernur dan hadirin yang saya hormati,

Â

Sebenarnya, saya tidak perlu lagi

harus banyak bicara, menyangkut pembangunan ekonomi, apalagi sebagai implementasi dari MP3EI, Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011-2025.

Mengapa? Pertama, para Gubernur dengan jajarannya sudah

tahu dan sudah paham tentang banyak hal, yang berkaitan dengan pembangunan yang kita lakukan ini, utamanya pembangunan ekonomi. Yang kedua, saya sendiri juga sudah sering menyampaikan kepada para Gubernur dan Saudara semua, apa yang

harus kita lakukan bersama ke depan ini, agar Indonesia semakin ke depan semakin maju dan semakin sejahtera.

Â

Dalam hal ini, para Gubernur beserta

jajarannya tentu amat memahami mengapa kita perlu terus membangun. Kita membangun, Saudara-saudara, untuk penyegaran kembali ingatan kita, tiada lain agar kesejahteraan rakyat Indonesia terus meningkat, dan negeri kita semakin maju. Kesejahteraan rakyat dikatakan semakin baik, semakin meningkat manakala, rakyat kita memiliki kecukupan pangan, kecukupan sandang, kecukupan papan, memiliki pendidikan yang baik, pelayanan kesehatan yang baik, memenuhi

(4)

keperluan energinya, lingkungannyapun juga baik, memperoleh rasa aman dalam

kehidupannya, dan banyak hal yang itu merupakan basic human needs, kebutuhan dasar manusia, apa yang diperlukan oleh masyarakat kita, untuk hidup semakin layak dan semakin sejahtera. Itulah

sesungguhnya hakekat pembangunan yang kita lakukan ini, akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat di seluruh Indonesia.

Â

Sedangkan Indonesia dikatakan maju, manakala ekonomi kita

itu semakin kuat dan semakin adil. Oleh karena itu, pertumbuhan yang ingin kita capai, adalah bukan hanya pertumbuhan yang

kuat semata, strong growth, tetapi

juga pertumbuhan yang inklusif, yang berimbang dan juga berkelanjutan.

Â

Di samping ekonomi yang

kuat dan adil, kita juga ingin, Saudara-saudara, demokrasi di

negeri kita ini semakin matang. Dengan kehidupan politik yang semakin stabil, dan di

atas segalanya, kita sungguh ingin, dan oleh karena itu

berikhtiar agar peradaban bangsa kita semakin maju, our civilization. Itulah sesungguhnya dalam jangka sangat panjang, yang ingin dicapai oleh

sebuah bangsa, termasuk bangsa kita, adalah peradaban yang maju, yang unggul, dan yang mulia.

Para Gubernur dan para pimpinan daerah juga mengetahui,

bahwa untuk mencapai sasaran-sasaran besar itu, kita telah menetapkan strategi pembangunan, utamanya, strategi pembangunan ekonomi, yang saudara semua sudah tahu, kita memiliki empat sasaran yang harus kita raih, kita capai secara

bersama, yang sering kita sebut dengan four

track strategy, yaitu pembangunan yang pro pertumbuhan atau pro growth, pro penciptaan lapangan pekerjaan atau pro job, pro

pengurangan kemiskinan atau pro poor, dan semuanya itu mesti

kita capai tanpa merusak lingkungan, dengan demikian pro environment. Itulah pilihan kita, strategi kita pro growth, pro job, pro poor and proenvironment; economic strategy.

Â

Di samping strategi itu, kita juga sudah punya rencana, mulai dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah, Rencana Kerja Pemerintah, baik

pusat maupun daerah, yang setiap tahun kita susun, juga APBN dan APBD, yang tiap tahun juga kita tetapkan, dan

(5)

ditambah lagi

apa yang telah kita rumuskan dan sedang kita jalankan, adalah sebuah rencana besar kita, atau master plan untuk mempercepat dan meningkatkan pembangunan ekonomi di

seluruh Indonesia, untuk lima belas tahun ke depan. Jadi kita sudah punya, punya tujuan dan sasaran, punya strategi dan

punya rencana.

Â

Dengan semuanya itu, saya yakin bahwa kita memiliki keyakinan dan optimisme, itu semua dapat kita capai. Ini tentu bukan hanya sebuah utopia atau ilusi, tetapi memang patut kita mengatakan Insya Allah itu bisa kita capai. Paling tidak ada empat hal yang

kita harus mengatakan seperti itu, pertama kita punya potensi, potensi nasional kita, atau national resources, besar,

saya kira geografi Indonesia, demografi Indonesia, tanah air kita, kalau boleh kita simpulkan dalam satu kata, kita memiliki potensi nasional yang besar.

Â

Yang kedua, kita terbukti bisa bangkit dari krisis yang luar biasa, yang terjadi di negeri kita pada tahun

1998, dan pada krisis berikutnya lagi, sepuluh tahun kemudian krisis tahun 2008 yang lalu, Indonesia selamat, Indonesia bertahan, bahkan dunia mengatakan, Indonesia menjadi contoh dari sedikit negara, yang bisa menjaga pertumbuhan ekonominya yang positif, ketika dunia sedang terguncang oleh krisis

perekonomian global, yang sekarangpun masih dirasakan oleh banyak negara di Eropa, di Amerika Serikat dan negara-negara lain.

Â

Yang ketiga, dengan kemajuan ekonomi kita tahun-tahun

terakhir ini, terbuka peluang yang lebih besar, greater opportunity, untuk kita semakin berhasil lagi dalam pembangunan ekonomi, kalau ini tidak kita sia-siakan, tentu peluang besar atau opportunity ini kita letakkan dalam konteks nasional, konteks kawasan ekonomi Asia yang juga tumbuh baik, dibandingkan kawasan di

belahan dunia yang lain dan juga dalam konteks global. Itu yang ketiga.

Â

Yang keempat, yang barangkali luput dari pengamatan kita,

(6)

Saudara tahu, kita tahu di negeri kita masih banyak masalah, infrastruktur yang

kurang, permasalahan birokrasi yang belum responsif benar, kemudian permasalahan hukum, yang kadang-kadang masih kita jumpai gangguan terhadap keadilan dan

apa yang ingin kita capai, belum bottlenecking

dalam pelaksanaan pembangunan di banyak sektor, di banyak daerah. Kita tahu, kita masih punya masalah-masalah yang fundamental

seperti itu,

tetapi, masih dalam keadaan seperti itu,

ekonomi kita tumbuh dan boleh dikatakan tumbuh baik, ini realitas. Dalam kaitan ini saya juga mencatat, para Gubernur, misalnya ekonomi di wilayah

Sumatera, ini riil, nyata, ini bukan hanya untuk menyenang-nyenangkan, yang mengukur bukan saya, juga bukan para Gubernur, ada lembaga yang mengukur kemajuan ekonomi ini, baik dari sisi pertumbuhan, sisi penciptaan lapangan pekerjaan, sisi pengurangan kemiskinan dan lain-lain itu menunjukkan capaian.

Â

Oleh karena itu, dengan empat hal tadi, patut kita memiliki keyakinan sebenarnya, memiliki optimisme bahwa kalau kita tidak sia-siakan momentum ini, bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih

bersatu, dengan kepemimpinan di seluruh negeri yang

sungguh bertanggung jawab dimulai dari saya, para menteri, gubernur, bupati, walikota

maka harapan kita semua untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Insya Allah akan dapat kita wujudkan.

Â

Para Gubernur se Sumatra dan hadirin sekalian yang saya hormati,

Â

Dengan semuanya itu, sebenarnya saya sudah bisa

mengakhiri sambutan saya ini, dengan mengatakan just do it, let's do together, mari kita laksanakan. Kita sudah

memiliki segalanya, sudah tahu tujuannya, tahu sasarannya, sudah ada

strateginya, sudah punya rencana, sumber dayanya ada, potensinya ada, peluang terbuka, menunggu apa lagi, kalau tidak tinggal, mari kita laksanakan dengan sungguh-sungguh.

Â

Jalankan para Gubernur dan seluruh jajaran pemerintah di

(7)

daerah. Pembangunan ekonomi di provinsi, kabupaten dan kota Saudara dan dalam kaitan koridor Sumatera, jalankan secara sinergis dengan penuh koordinasi yang baik se wilayah Sumatera.

Manakala itu sudah dijalankan, tugas saya lebih ringan,

saya tinggal memantau, mengecek apa yang Saudara-saudara lakukan.

Â

Tentu saya punya kewajiban untuk membantu memecahkan

masalah, manakala masalah itu demikian komplek, dan tidak bisa diatasi oleh para Gubernur, Bupati, dan Walikota, itu tugas saya bersama jajaran pemerintah

pusat. Dan tentu saya juga akan terus membantu mengalokasikan sumber daya, termasuk anggaran yang lebih tepat, lebih adil dan Insya

Allah lebih besar,

sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kita, sejalan dengan

penerimaan negara kita, sejalan dengan besaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Â

Hadirin sekalian yang saya cintai,

Â

Khusus MP3EI, saya kira Menko Perekonomian sudah

menjelaskan dan sudah dibahas berkali-kali, demikian juga menteri-menteri yang lain, saya ingin menyampaikan, bahwa rencana itu kita susun secara bersama. Satu tahun lebih kita mengembangkan pemikiran, memadukan semua yang kita miliki, mengujinya dan akhirnya menuangkan dalam sebuah rencana yang lebih realistik dan tentu lebih jelas, lebih gamblang, dan bisa diukur progress-nya.

Â

Rencana kita itu, atau MP3EI itu baik, tidak kalah dengan rencana serupa yang dimiliki negara-negara lain, karena ketika kita

mengembangkan rencana itu, saya sendiri membandingkan rencana serupa yang dimiliki negara-negara sahabat. Ada dokumen yang saya pelajari, Tiongkok misalnya seperti apa, Korea Selatan seperti apa, India seperti apa, bahkan yang terakhir Malaysia juga punya rencana. Saya baca, saya bandingkan, rencana kita juga tidak kalah, karena ada arahnya, ada konsepnya, ada kebijakan dasarnya, begitu juga ada sasaran-sasaran yang riil, dengan memadukan sumber daya dan

(8)

dengan langkah-langkah pembangunan yang kita lakukan.

Â

Banyak pihak yang menyambut baik MP3EI itu, termasuk

kalangan dunia usaha, bahkan bukan hanya di dalam negeri tetapi mitra-mitra kita, partner-partner kita, yang selama ini bekerja sama di dalam membangun

ekonomi. Oleh karena itu, tiada lain sukseskanlah MP3EI di koridor Sumatera. Saya percayakan penuh, saya mandatkan kepada para Gubernur dengan para

Bupati, Walikota dan semua unsur pemerintahan di Sumatera ini.

Â

Saya mengingatkan, kalau kita sulit mengingat-ingat MP3EI

itu yang penting itu apa, atau apa yang segera kita ingat kalau kita bicara MP3EI. Sebenarnya MP3EI itu, intinya, bagaimana kita

melaksanakan investasi besar-besaran di seluruh Indonesia, untuk jangka waktu 15 tahun mendatang. Membangun negara tidak seperti membalik telapak tangan,

bukan kerja satu hari, dua hari, setahun, dua tahun, it is a long process, sebagaimana pengalaman negara-negara lain yang berhasil dalam membangun.

Â

Jadi MP3EI itu investasi besar-besaran jangka panjang

yang kita laksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Yang menonjol, tolong dicatat secara khusus, dan yang membikin sukses atau

tidak sukses MP3EI ini adalah, setelah kita bicara investasi tadi, infrastruktur.

Kalau pembangunan infrastruktur tepat waktu dan

betul-betul sesuai dengan yang menjadi sasaran kita, akan berhasil, MP3EI itu.

Â

Jadi, terus ingat infrastructure building, membangun infrastruktur, jalan-jalan, bandara, pelabuhan, apapun yang bisa menggerakkan perekonomian di daerah

ini. Saya dengar tadi ada Sumatera highway, Sumatera railway, itu contoh infrastruktur yang akan kita bangun.

(9)

Â

Yang kedua listrik. Listrik ini engine dari pembangunan ekonomi. Tanpa listrik sektor manufacture tidak tumbuh,

industri tidak tumbuh, tanpa sektor manufacture dan listrik tidak tumbuh, lapangan pekerjaan tidak

tercipta dengan banyak. Tanpa lapangan pekerjaan tidak tercipta lebih banyak lagi, pengangguran tidak akan berkurang. Kalau pengangguran tidak berkurang, kemiskinan tidak cepat berkurang. Jadi ada mata rantai, dari urusan listrik

yang harus kita sukseskan pembangunannya ke depan ini, dengan keseluruhan proses ekonomi di negeri ini.

Â

Setelah itu pendanaan, kita punya rencana ada komitmen

investasi, tetapi tanpa pendanaan, tanpa finance, tanpa anggaran

tidak mungkin diwujudkan. Yang lain adalah karena kita membangun proyek-proyek infrastruktur, seringkali di lapangan terganjal, terhambat karena urusan lahan, urusan tanah. Oleh karena itulah penyediaan lahan, penyediaan tanah yang benar dan adil, tidak merugikan rakyat. Tetapi,

jangan sampai disandera oleh pihak-pihak tertentu yang ingin memungut keuntungannya sendiri, bukan untuk rakyatnya, begitu, dan inilah yang harus kita pastikan bahwa penyediaan lahan, dan tanah itu berjalan dengan baik, agar semua proyek pembangunan infrastruktur juga dapat kita jalankan.

Â

Dan yang

kelima, sukses dan tidak suksesnya adalah, iklim investasi, termasuk kebijakan dan peraturan yang kita buat, termasuk di dalamnya kebijakan dan peraturan di daerah. Singkatnya begini, Saudara-saudara, para Gubernur, para Bupati, dan para Walikota. Kita perlu investasi, kita perlu bergeraknya dunia usaha. Kalau iklimnya tidak baik, peraturannya berbelit-belit, kebijakannya tidak jelas,

mana mungkin ada investasi, kalau tidak ada investasi, tidak mungkin ekonomi di daerah Saudara bergerak, kalau ekonomi di daerah tidak bergerak, ekonomi nasional juga tidak bergerak, sesederhana itu sebetulnya.

Â

Oleh

karena itu, ingat, kelalaian kita untuk membikin peraturan yang baik, regulasi yang baik, kebijakan yang tepat, iklim investasi, yang juga kondusif bagi

pembangunan dan bergeraknya dunia usaha. Itulah yang menurut saya harus sungguh kita perhatikan. Dan terhadap itu semua, pada kesempatan yang baik ini, saya

(10)

berharap para gubernur, para bupati,

dan para walikota

menanganinya secara langsung. Kalau tahu ada bottlenecking, ada hambatan, menyangkut yang saya sebutkan tadi, jangan dibiarkan berlarut-larut. Berlarutnya

isu yang tidak dipecahkan, dicarikan solusinya, itu menghentikan semua proses investasi pembangunan ekonomi, dan yang merugi

adalah rakyat kita, masyarakat kita.

Â

Saudara-saudara,

Â

Itulah sebetulnya yang ingin saya sampaikan, berkaitan

dengan Rapat Koordinasi para Gubernur se wilayah Sumatera ini. Menutup sambutan dan pengarahan saya ini, saya ingin menyampaikan instruksi

khusus, arahan khusus kepada jajaran pemerintah se Sumatera dan sesungguhnya juga jajaran pemerintah seluruh Indonesia.

Â

Pertama, pada tingkat dunia, sekarang ini sedang terjadi

pergerakan harga, yang menurut saya bukan hanya tidak stabil, tetapi juga

cenderung meningkat, yaitu harga pangan dan harga minyak. Di banyak negara, lonjakan harga ini, utamanya harga pangan, itu begitu tinggi. Indonesia sebetulnya dibandingkan negara-negara

seperti itu masih tergolong moderat, minus ada satu-dua komoditas yang kenaikannya juga menurut saya sudah boleh dikatakan relatif tinggi.

Â

Yang kita lakukan, meskipun tidak semua bisa kita

lakukan, karena ada hukum-hukum ekonomi yang belum tentu pemerintah bisa mengontrolnya, begitulah ekonomi dunia, ekonomi global, dan kita tidak hanya sendiri dalam merasakan gejolak kenaikan harga minyak dan pangan pada tingkat dunia, karena memang begitu globalisasi sekarang ini, suka atau tidak suka.

(11)

Â

Tetapi bagaimanapun pemerintah harus melaksanakan

langkah-langkah stabilisasi harga. Saya melihat, karena saya selalu melihat

pergerakan harga di provinsi-provinsi, ataupun secara nasional. Adakalanya di provinsi kenaikan harga komoditas tertentu, beras misalnya,

daging sapi misalnya, kedelai misalnya, jagung dan yang lain-lain, itu dalam waktu yang tidak terlalu lama kembali stabil. Tetapi ada juga

yang sudah agak lama tidak stabil-stabil, dalam konteks itu menjadi tugas

pemimpin, tidak boleh kita apatis, tidak boleh kita, ah biarkan saja, tidak boleh, karena dalam ekonomi itu ada yang disebut the invisible

hand, tangan-tangan tidak kentara. Begitu menurut hukum ekonomi, yang mengatur, yang menetapkan harga pada tingkat pasar, apakah pasar domestik atau pasar global.

Â

Tetapi saya percaya ada juga tangan-tangan yang kentara, the visible hand, yaitu pemerintah, dengan kebijakan, dengan ikhtiar, termasuk stabilisasi harga, kalau itu

berkaitan dengan harga.

Dalam konteks itu saya minta atensi

sungguh-sungguh untuk rakyat kita, untuk masyarakat kita, pedulilah pada inflasi, pada kenaikan harga-harga. Kalau solusinya harus operasi pasar, dan kita melaksanakan operasi pasar, dukunglah operasi pasar itu, supaya harganya kembali stabil dan turun.

Â

Kalau ada solusi lain, distribusi yang macet, bikin lancar distribusi itu.

Kita ingin semua aktif untuk mengelola harga, utamanya bahan pokok untuk rakyat kita ini. Jangan hanya dilaksanakan

pemerintah pusat semata, mari kita bekerja sama. Saya akan mengikuti nanti dan saya akan menelpon, saya akan mengirim surat kalau sebuah provinsi harganya tidak turun-turun, sementara provinsi yang lain bisa turun. Ada provinsi yang

bergejolak terus, sementara provinsi yang lain stabil. Pasti ada yang tidak beres, there must be something wrong. Mari kita peduli pada seperti itu.

Â

Yang kedua, saya mengintruksikan pada jajaran pemerintah dan akan berlaku 1 Agustus nanti, saya minta para Gubernur, Bupati, Walikota menyukseskan untuk melaksanakan

gerakan penghematan BBM dan listrik. APBN kita yang alhamdulillah sesungguhnya, jumlahnya semakin ke depan semakin tinggi. Dari dulu misalkan, saya masih ingat 400 triliun sekarang

sudah 1200 triliun, naik 300%, tetapi porsi untuk subsidi tinggi dan besar,

(12)

subsidi listrik, subsidi BBM, subsidi bahan komoditas pertanian, jasa pertanian dan lain-lain.

Â

Subsidi untuk rakyat manakala itu sangat

diperlukan, itu dibenarkan, begitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia dalam implementasinya. Tetapi kalau tidak tepat sasaran, subsidinya besar karena berfoya-foya, berboros-boros, itu merusak ekonomi kita. Dan terus terang

saya katakan, komponen subsidi ini sudah tinggi. Kalau dari APBN kita porsi untuk subsidi sudah tinggi, tidak akan banyak untuk pembiayaan yang lain, untuk pembangunan infrastruktur

misalnya, untuk dialirkan ke daerah-daerah misalnya, untuk pendidikan,

kesehatan dan sebagainya. Mari kita lihat utuh. Kalau kita bisa melaksanakan penghematan besar-besaran. Maka subsidi itu akan susut, kita pernah bisa dahulu, tahun

2008 kita laksanakan penghematan listrik, BBM besar-besaran, mengubah, turunnya drastis dan itu penghematan, uang yang bisa kita hemat kita gunakan untuk yang lain, untuk rakyat kita, untuk daerah kita, untuk semua.

Â

Saya ingin kita sukseskan, saya berharap

kepemimpinan para Gubernur, Bupati dan Walikota dalam penghematan ini. Bersama-sama saya, mari kita lakukan. Saya akan lihat perkembangan setiap minggunya nanti,

potret daerah demi daerah, mana yang berhasil melakukan penghematan, dan mana yang tidak berhasil, dan mengapa penghematan itu tidak berhasil.

Â

Ini penting sekali, Saya berharap

misalkan TNI, Polri, jajaran pemerintah, semua, siang hari kalau memang tidak

perlu listrik menyala , matikan. Malam hari yang juga tidak perlu, matikan, jangan biarkan menyala terus, AC terus hidup dan pemborosan terjadi dimana-mana, demikian juga bahan bakar minyak. Mari kita lakukan

penghematan yang sungguh-sungguh, agar bisa kita tekan volume, atau jumlah BBM yang digunakan untuk menggerakkan listrik, maupun untuk transportasi kita.

Â

Itu yang kedua. Jadi yang pertama tadi

adalah, bersama-sama kita kelola stabilitas harga, utamanya harga bahan pokok, utamanya lagi harga pangan, yang kedua adalah gerakan penghematan menyeluruh,

(13)

utamanya listrik dan BBM.

Â

Dan yang ketiga, atau

yang terakhir, sebentar lagi kita akan memasuki bulan suci Ramadhan, dan berlanjut kepada kegiatan mudik lebaran, yang ditunggu oleh masyarakat kita. Ini

tradisi yang baik sebenarnya untuk saling bersilaturrahim, berhalal bi halal, anak ketemu orang tua, ketemu sahabat, saling

bepergian lintas pulau, lintas provinsi, tugas kita sebagai pemerintah, mari kita berikan pelayanan yang terbaik, aman, lancar, tertib, dan seterusnya.

Â

Jangan menunggu kurang seminggu dari Idul

Fitri baru kita sibuk, berbenah, baru sibuk memperbaiki hal-hal yang mesti kita perbaiki. Mari mulai sekarang

juga kita lakukan, mari kita berikan pelayanan terbaik untuk rakyat kita, hanya setahun sekali. Ibaratnya kalau saudara kita ingin berlibur, sekali-sekali

bertemu dengan sanak keluarga dan handai taulan, pemerintahlah yang piket, yang bekerja, yang melayani, jangan kita libur duluan dan tidak memberikan pelayanan untuk rakyat kita sehingga ada

masalah-masalah.

Â

Selama ini karena saya sering langsung

datang ke Kepolisian, saya melihat pos-pos di jalan-jalan, pos kesehatan, pompa bensin, segala macam, memang ada saudara kita yang 2-3 minggu siang dan malam bekerja, itu pahlawan sebetulnya. Dan selalu ada perbaikan-perbaikan, tetapi

tetap masalahnya selalu ada. Ingat contohnya, barangkali karena ekonomi tumbuh, penghasilan rakyat kita sebagian besar mengalami kenaikan, membeli motor, membeli mobil akhirnya menumpuk transportasi di jalan-jalan di negeri kita ini. Itu konsekuensinya memang dari

gerak pembangunan. Oleh karena itu

muncul masalah baru, kemacetan, hambatan, kecelakaan, jalan yang tidak cukup dan sebagainya. Mari kita atasi semuanya itu dengan penuh tanggung jawab.

Saudara-saudara intinya itulah, dan ini

Saudara-saudara kita di Lahat sudah berdiri sejak tadi bersama-sama saya, sama-sama berdiri kita, bikin sehat badan kalau berdiri seperti itu.

(14)

Â

Jadi hari ini sebagaimana disampaikan oleh pak Alex Nurdin tadi, pak

Gubernur, kita juga akan melakukan groundbreaking,

terhadap satu proyek infrastruktur, yaitu pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga

Uap, Mulut Tambang di Banjarsari, dengan kapasitas 2 x 110 megawatt di Kabupaten Lahat.

Â

Mudah-mudahan pada saatnya nanti bisa

meningkatkan daya listrik di tempat ini, dan Insya Allah Saudara-saudara sesuai dengan MP3EI, kita akan terus lakukan groundbreaking, di

koridor-koridor ekonomi diseluruh Indonesia. Dan pada saatnya secara

berturut-turut kita resmikan penggunaannya, dengan demikian makin banyak lagi yang bisa kita layani, semakin banyak lagi yang bisa kita gerakkan perekonomian kita, yang akhirnya untuk kesejahteraan saudara-saudara kita.

Â

Itulah yang ingin saya sampaikan dan sebelum saya akhiri,

saya dijadwalkan oleh panitia untuk berdiri lagi disini, untuk mendengarkan

penjelasan saudara kita yang ada di Lahat, silakan nanti disampaikan melalui video conference ini, supaya yang lain juga dengar dan yang penting kita sukseskan proyek pembangunan PLTU di Lahat

ini.

Â

Demikian Saudara-saudara, terima kasih

Â

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

(15)

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI

Referensi

Dokumen terkait

(1) Ketentuan perizinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 62 ayat (2) huruf b merupakan acuan bagi pejabat yang berwenang dalam pemberian izin pemanfaatan ruang berdasarkan

”Aplikasi Persediaan Obat pada BIDOKKES Yogyakarta". Dengan adanya sistem baru ini setidaknya akan bisa sedikit menutup kekurangan yang ada pada

Rini, dkk (2013) menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara penyuluhan dengan perubahan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap Makrosomia. Ada

(2) Dinas Peternakan, Kelautan dan Perikanan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah..

Acara : Seleksi Akademik Program Studi Magister Pendidikan Dasar 1.Tes Potensi Akademik (TPA). Dimohon hadir 30 menit sebelum acara dimulai

Test TOEFL dilakukan oleh lembaga/instansi yang berwenang dan untuk.. melakukan test maka peserta harus mengeluarkan biaya sesuai dengan ketentuan

Studi ini menemukan beberapa faktor penghambat ibu hamil dan nifas minum tablet tambah darah selama kehamilan, termasuk: (1) efek samping yang timbul akibat

Dalam rangka untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pendelegasian wewenang terhadap prestasi kerja karyawan pada Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara, maka sangat dibutuhkan