227
adanya kontrak tersebut tidak mematuhi materi atau isi dari Undang-Undang pertambangan tebaru terkait Pasal 169 tentang pegantian sistem kontrak karya ke sistem izin usaha pertambangan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan dan analisis terhadap permasalahan yang diteliti dalam tesis ini, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pergantian Sistem Kontrak Karya ke Izin Usaha Pertambangan
Pemerintah dalam hal ini menciptakan peraturan baru terkait dengan pertambangan yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 2009. Adanya peraturan tersebut yang akhirnya diharapkan dapat membawa perubahan dunia pertambangan menjadi lebih baik. Dengan demikian pemerintah sesuai dengan amanat Pasal 169 Undang-undang No. 4 Tahun 2009 memberlakukan sistem yang baru yaitu sistem Izin Usaha Pertambangan (IUP). Namun sampai pada saat ini masih ada perusahaan asing dalam bidang pertambangan belum sepenuhnya melaksanakan amanat Pasal 169 tersebut atau masih menggunakan sistem kontrak karya. Hal tersebut yang akhirnya menimbulkan gagasan bagi pemerintah untuk melakukan Renegosiasi kontrak karya. Adanya proses renegosiasi tersebut diharapkan dapat menaikan posisi tawar antara pemerintah dengan pihak asing. Namun, proses renegosiasi tersebut tidak mendapatkan perhatian positif dari pihak asing, sehingga proses tersebut memakan waktu yang lama. Namun dalam proses renegosiasi ini peneliti menilai pemerintah
227
227
adanya kontrak tersebut tidak mematuhi materi atau isi dari Undang-Undang pertambangan tebaru terkait Pasal 169 tentang pegantian sistem kontrak karya ke sistem izin usaha pertambangan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan dan analisis terhadap permasalahan yang diteliti dalam tesis ini, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pergantian Sistem Kontrak Karya ke Izin Usaha Pertambangan
Pemerintah dalam hal ini menciptakan peraturan baru terkait dengan pertambangan yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 2009. Adanya peraturan tersebut yang akhirnya diharapkan dapat membawa perubahan dunia pertambangan menjadi lebih baik. Dengan demikian pemerintah sesuai dengan amanat Pasal 169 Undang-undang No. 4 Tahun 2009 memberlakukan sistem yang baru yaitu sistem Izin Usaha Pertambangan (IUP). Namun sampai pada saat ini masih ada perusahaan asing dalam bidang pertambangan belum sepenuhnya melaksanakan amanat Pasal 169 tersebut atau masih menggunakan sistem kontrak karya. Hal tersebut yang akhirnya menimbulkan gagasan bagi pemerintah untuk melakukan Renegosiasi kontrak karya. Adanya proses renegosiasi tersebut diharapkan dapat menaikan posisi tawar antara pemerintah dengan pihak asing. Namun, proses renegosiasi tersebut tidak mendapatkan perhatian positif dari pihak asing, sehingga proses tersebut memakan waktu yang lama. Namun dalam proses renegosiasi ini peneliti menilai pemerintah
227
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ﺎﮭﻬﻌﺳوﻭ ﻻإﺇ ﺎﺳﻔﻧ ﷲ فﻑﻠﻛﯾﻳ ﻻ
…
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ...
( Al- Baqaroh: 286 )
Ya Allah.... TanpaMu aku bukan apa-apa.
Terima Kasih atas segala kasih sayang yang telah Engkau curahkan kepadaku untuk
menyelesaikan Tesis ini.
Kupersembahkan Tesisku ini untuk almamaterku tercinta,
Program Studi Magister Ilmu Hukum,
Program Pascasarjana Fakultas Hukum,
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, dan
Rasa Hormatku dan Terimakasihku kepada Keluargaku Tercinta Istriku. dr. Ni'mah Hayati,
Anaku Zahwa Putri Anriani, Zufika RiZkiya Andriani dan Ibunda Wardoyo Wiyoto, Ibunda
Moch Asror,
Komandan Pangkalan TNI Aankatan Udara Adisutjipto
General Menejer Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adisutjipto
Kepala Dinas Hukum di Jakarta
227
adanya kontrak tersebut tidak mematuhi materi atau isi dari Undang-Undang pertambangan tebaru terkait Pasal 169 tentang pegantian sistem kontrak karya ke sistem izin usaha pertambangan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan dan analisis terhadap permasalahan yang diteliti dalam tesis ini, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pergantian Sistem Kontrak Karya ke Izin Usaha Pertambangan
Pemerintah dalam hal ini menciptakan peraturan baru terkait dengan pertambangan yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 2009. Adanya peraturan tersebut yang akhirnya diharapkan dapat membawa perubahan dunia pertambangan menjadi lebih baik. Dengan demikian pemerintah sesuai dengan amanat Pasal 169 Undang-undang No. 4 Tahun 2009 memberlakukan sistem yang baru yaitu sistem Izin Usaha Pertambangan (IUP). Namun sampai pada saat ini masih ada perusahaan asing dalam bidang pertambangan belum sepenuhnya melaksanakan amanat Pasal 169 tersebut atau masih menggunakan sistem kontrak karya. Hal tersebut yang akhirnya menimbulkan gagasan bagi pemerintah untuk melakukan Renegosiasi kontrak karya. Adanya proses renegosiasi tersebut diharapkan dapat menaikan posisi tawar antara pemerintah dengan pihak asing. Namun, proses renegosiasi tersebut tidak mendapatkan perhatian positif dari pihak asing, sehingga proses tersebut memakan waktu yang lama. Namun dalam proses renegosiasi ini peneliti menilai pemerintah
227
PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
ANDRI SUDJAMOKO, S.H
NPM
:
14912037
BKU
:
Hukum Bisnis
Judul Tesis :
Penerapan Asas Proporsionalitas dalam Perjanjian
Penggunaan Bersama Pangkalan TNI AU Adisutjipto
antara Pangkalan TNI AU Adisutjipto dengan PT. Angkasa
Pura I (Persero) Bandar Udara Adisutjipto Yogyakarta
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tesis saya ini adalah asli hasil karya atau laporan
penelitian yang saya lakukan sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain pada
Program Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam
Indonesia. Kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam acuan
daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Yogyakarta, Desember 2015
Yang menyatakan,
ANDRI SUDJAMOKO, S.H
227
adanya kontrak tersebut tidak mematuhi materi atau isi dari Undang-Undang pertambangan tebaru terkait Pasal 169 tentang pegantian sistem kontrak karya ke sistem izin usaha pertambangan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan dan analisis terhadap permasalahan yang diteliti dalam tesis ini, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pergantian Sistem Kontrak Karya ke Izin Usaha Pertambangan
Pemerintah dalam hal ini menciptakan peraturan baru terkait dengan pertambangan yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 2009. Adanya peraturan tersebut yang akhirnya diharapkan dapat membawa perubahan dunia pertambangan menjadi lebih baik. Dengan demikian pemerintah sesuai dengan amanat Pasal 169 Undang-undang No. 4 Tahun 2009 memberlakukan sistem yang baru yaitu sistem Izin Usaha Pertambangan (IUP). Namun sampai pada saat ini masih ada perusahaan asing dalam bidang pertambangan belum sepenuhnya melaksanakan amanat Pasal 169 tersebut atau masih menggunakan sistem kontrak karya. Hal tersebut yang akhirnya menimbulkan gagasan bagi pemerintah untuk melakukan Renegosiasi kontrak karya. Adanya proses renegosiasi tersebut diharapkan dapat menaikan posisi tawar antara pemerintah dengan pihak asing. Namun, proses renegosiasi tersebut tidak mendapatkan perhatian positif dari pihak asing, sehingga proses tersebut memakan waktu yang lama. Namun dalam proses renegosiasi ini peneliti menilai pemerintah
227
KATA PENGANTAR
ﻢــﯿﻴﺣّﺮﻟﺎ ﻨﻤﺣّﺮﻟﺎﮭﻬﻠﻟﺎﻤﺴ
ـ ـﺑ
ﻦﯿﻴﻤﻟﺎ ﻌﻟاﺍ ّبﺏرﺭ +
ﺪﻤـﺤﻟاﺍ
, هﻩﺮﻔﻐﺘﺴﻧوﻭ ﮫﻪﻨﯿﻴﻌﺘﺴﻧوﻭ هﻩﺪﻤﺤﻧ, ﻦﻣ #ﺎـــﺑ ذﺫﻮﻌﻧوﻭ
ﻦﻣوﻭ ﺎﻨﺴﻔﻧأﺃ رﺭوﻭرﺭ
ﺸ
ﷲ
ﺪﮭﻬﯾﻳ ﻦﻣ ﺎﻨﻟﺎﻤ ﻋأﺃ تﺕﺂﺌـّﯿﻴﺳ
ﮫﻪﻟ يﻱ
دﺩﺎھﮪﮬﻫ ﻼﻓ ﻞﻠﻀ
ﯾﻳ ﻦﻣوﻭ ﮫﻪﻟ ّﻞـﻀﻣ ﻼﻓ
, ﻻإﺇ ﮫﻪﻟإﺇﻻ نﻥأﺃﺪــﮭﻬﺷأﺃ ﷲ
ﮫﻪﻟﻮﺳ
رﺭوﻭ هﻩﺪﺒﻋ اﺍﺪــﻤﺤﻣ ّ نﻥأﺃ ﺪﮭﻬﺷأﺃوﻭ ﮫﻪﻟ ﻚﯾﻳﺮﺷﻻ هﻩﺪﺣوﻭ
, ﷲ
ﻰ
ﻠﺻ
ﮫﻪﻠّﻤ ﺟ نﻥآﺁﺮﻘﻟاﺍ ﻖﻠﺨﺑوﻭ ﮫﻪ ـــﻠ ﺳ
رﺭأﺃ
ﻦﯾﻳّﺪﻟاﺍ مﻡﻮﯾﻳ ﻰ
ﻟإﺇ نﻥﺎﺴ
ﺣﺈﺑ ﻢ ﮭﻬﻌﺒﺗ ﻦﻣوﻭ ﻦﯿﻴﻌ ﺑﺎ ّﺘﻟاﺍوﻭ ﮫﻪﺑﺎﺤﺻ
أﺃ وﻭ ﮫﻪﻟآﺁ ﻰ
ﻠ ﻋوﻭ ﮫﻪﯿﻴﻠﻋ كﻙرﺭﺎﺑوﻭ
. ﺪﻌﺑﺎّﻣأﺃ ,
Segala puji senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat yang sempurna, rahmat, hidayah dan kekuatan kepada penulis, sehingga dapat
menyelesaikan tugas akhir penyusunan tesis untuk memperoleh gelar Magister Strata Dua di
bidang Ilmu Hukum pada Program Magister Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
Shalawat serta Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, keluarga serta sahabat yang telah membawa perubahan bagi peradaban dunia dengan
hadirnya agama Islam sebagai peradaban terbesar yang tak pernah pudar oleh zaman, dan
telah memberikan contoh suri tauladan bagi seluruh umat.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tesis ini tidak dapat dipungkiri selama
penyusunannya telah banyak pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berjasa
dalam penyelesaiannya, baik dalam memotivasi, membimbing, dan berpartisipasi, sehingga
tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih yang
tak terhingga kepada:
• Bapak Drs. Agus Triyanta, M. A., M. H., Ph. D. dan Ibu Dr. Siti Anisah, S.H., M. Hum.,
selaku Ketua dan Sekretaris Program Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas
Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta.
• Bapak Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum., Nandang Sutrisno, S.H., LL.M., M.Hum., Ph.D. dan
Ery Arifudin, S.H., M.H., selaku pembimbing yang dengan ikhlas dan sabar telah
mencurahkan waktu dan perhatiannya untuk membimbing dan mengarahkan dalam
penyusunan tesis ini.
• Seluruh dosen Program Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta yang telah melimpahkan ilmunya dan selalu memberi
inspirasi.
227
adanya kontrak tersebut tidak mematuhi materi atau isi dari Undang-Undang pertambangan tebaru terkait Pasal 169 tentang pegantian sistem kontrak karya ke sistem izin usaha pertambangan.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Setelah melalui pembahasan dan analisis terhadap permasalahan yang diteliti dalam tesis ini, maka peneliti menyimpulkan sebagai berikut:
1. Pergantian Sistem Kontrak Karya ke Izin Usaha Pertambangan
Pemerintah dalam hal ini menciptakan peraturan baru terkait dengan pertambangan yaitu Undang-undang No. 4 Tahun 2009. Adanya peraturan tersebut yang akhirnya diharapkan dapat membawa perubahan dunia pertambangan menjadi lebih baik. Dengan demikian pemerintah sesuai dengan amanat Pasal 169 Undang-undang No. 4 Tahun 2009 memberlakukan sistem yang baru yaitu sistem Izin Usaha Pertambangan (IUP). Namun sampai pada saat ini masih ada perusahaan asing dalam bidang pertambangan belum sepenuhnya melaksanakan amanat Pasal 169 tersebut atau masih menggunakan sistem kontrak karya. Hal tersebut yang akhirnya menimbulkan gagasan bagi pemerintah untuk melakukan Renegosiasi kontrak karya. Adanya proses renegosiasi tersebut diharapkan dapat menaikan posisi tawar antara pemerintah dengan pihak asing. Namun, proses renegosiasi tersebut tidak mendapatkan perhatian positif dari pihak asing, sehingga proses tersebut memakan waktu yang lama. Namun dalam proses renegosiasi ini peneliti menilai pemerintah
227