• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-5 BULAN DI DESA PLALANGAN DAN DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-5 BULAN DI DESA PLALANGAN DAN DESA AJUNG KECAMATAN KALISAT"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI USIA 3-5

BULAN DI DESA PLALANGAN DAN DESA AJUNG

KECAMATAN KALISAT

Nurrella Handayani1, Awatiful Azza2, Shofia Rhosma3

Program S1 Keperawatan Fakultas Ilmu KesehatanUniversitas Muhammadiyah Jember

1. Mahasiswa S1 KeperawatanUniversitasMuhammadiyahJember nurrella@yahoo.co.id

2. Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember awatiful.azza@yahoo.com

3. Dosen Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember shofiarhosma84@gmail.com

Abstrak

Kondisi fisiologis bayi dapat dipengaruhi banyak faktor. Salah satu faktor tersebut adalah keefektifan istirahat atau tidur pada bayi. Bayi dengan kualitas tidur yang baik akan memberikan pengaruh baik untuk kondisi fisiologis bayi. Pijat bayi merupakan sensasi sentuhan sensori yang menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak. Pijat bayi dalam hal ini peneliti anggap akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur yang baik dapat dibantu treatment pijat bayi yang memiliki peran untuk menurunkan tingkat ketegangan sehingga akan membuat bayi lebih nyaman dalam pola istirahat dan tidurnya. Penelitian ini menggunakan Quasy-Experiment dengan rancangan posttest only control group design yang bertujuan untuk menganaliasis pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidurnya. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh bayi yang berusia 3-5 bulan di wilayah kerja puskesmas Kalisat dengan jumlah 72 bayi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dan memilih sanpel minimal sebanyak 30 bayi. 15 bayi sebagai kelompok perlakuan dan sisanya sebagai kelompok komtrol. Hasil penelitian dari 30 sampel rata-rata nilai tertinggi didapat olek kelompok perlakuan dengan kategori baik sebanyak 86,7% sedangkan pada kelompok kontrol jumlah terbanyak adalah responden dengan kualitas tidur cukup 66.7%..Hasil analisis uji maan whitney diperoleh nilai p-value yaitu 0,003≤ α 0,05 maka dapat disimpulkan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara pijat bayi trhadap kualitas tidur bayi usia 3-5bulan. Dari hsil penelitin ini direkomendasikan pada ibu untuk dapat mempelajari atau memahami teknik pijat yang baik dan benar agar bisa membantu ibu untuk meningkatkan kualitas tidur bayi.

Kata kunci : Pijat bayi, kualitas tidur, bayi

Abstract

Physiological condition of the baby can be affected by many factors. One such factor is the effectiveness of rest or sleep in infants. Baby with a good quality sleep will give good influence for infant physiological conditions. Infant massage is a sensory sensation of touch that shows that touch of affection and massage helps babies grow stronger and more nyenyak.Pijat sleeping baby in this case the researchers consider to be a significant influence on the quality of good sleep can be assisted treatment of infant massage which has a role to lower the level of tension

(2)

that will make the baby more comfortable in the patterns of rest and sleep. This study uses Quasy-Experiment with design posttest only control group design that aims to menganaliasis effect of infant massage on sleep quality. The population in this study were all infants aged 3-5 months in the working area health centers Kalisat the number of 72 babies. The sampling technique using the technique of cluster and choose sanpel minimum of 30 babies. 15 baby as the treatment group and the rest as a group komtrol. The results of the 30 samples average of the highest value obtained olek group treated with both categories as much as 86.7% while the control group is the largest number of respondents with 66.7% getting enough sleep quality .. maan Whitney test analysis results obtained p-value is 0.003 ≤ α 0.05 it can be concluded H1 accepted which means a significant difference between the reactor baby massage infant sleep quality 3-5bulan.Dari age HSIL this experiment recommended the mother to be able to learn or understand the technique of massage is good and right in order to help mother to improve the quality of infant sleep.

Key word: Baby massage, the quality of sleep, baby

PENDAHULUAN

Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat inil ah terjadi repair neuro brain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan diproduksi oleh karenanya, kualitas dan kuantitas tidur bayi perlu dijaga. Kualitas dan kuantitas tidur buah hati dapat dilihat dari cara tidurnya, kenyamanan tidur dan pola tidur. Perkembangan tidur bayi berkaitan dengan umur dan maturitas otak, maka jumlah total tidur yang diperlukan berkurang akan diikuti dengan penurunan proporsi Rapid Eyes Movement (REM) dan non REM. Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas saja namun juga kualitasnya. Dengan kualitas tidur yang baik, pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat dicapai secara optimal (Maya Widyanti dkk, 2008).

Cukup banyak bayi di Indonesia yang mengalami masalah tidur, yaitu sekitar 44,2% bayi mengalami gangguan tidur seperti sering terbangun di malam hari. Menurut hasil penelitian Sekartini tahun 2004 yang berjudul “ Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan” yang dilakukan di 5 kota yaitu Jakarta, Bandung, Medan, Palembang dan Batam dengan jumlah responden 385 orang, diperoleh data 51,3% bayi mengalami gangguan tidur, 42% jam tidur malamnya kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga kali dan lama terbangun pada malam hari lebih dari satu jam. Berdasarkan studi pendahuluan di Posyandu Dahlia 32 Dusun Krajan Desa Palalangan Kecamatan Kalisat pada bulan Maret 2015, dengan mewawancarai 6 orangtua bayi yang berusia

(3)

3-5 bulan, diperoleh data 66,7% mengatakan bahwa bayi sulit untuk tidur malam hari, sering terbangun pada malam hari lebih dari setengah jam,bayi sering tebangun 4 kali dalam 24 jam, total jumlah tidur perhari kurang dari 13 jam, dan hanya 33,3% yang hanya mempunyai jumlah jam tidur normal dengan rata-rata 15 jam perhari. Bayi yang belum mempunyai jam tidur yang cukup, keesokan harinya seringkali menangis dan rewel.Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa masih ada bayi yang belum mempunyai jam tidur yang cukup.

Tidur yang tidak adekuat dan kualitas tidur yang buruk dapat mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi. Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capai, lemah, koordinasi neuromuskular buruk, proses penyembuhan lambat dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak psikologinya meliputi emosi lebih labil, cemas, tidak konsentrasi, kemampuan kognitif dan menggabungkan pengalamannya lebih rendah (Saputra, 2009).

Mengingat akan pentingnya waktu tidur bagi perkembangan bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk

terhadap perkembangannya. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan pijatan. Bayi yang dipijat akan dapat tidur dengan lelap, sedangkan pada waktu bangun, daya konsentrasinya akan lebih penuh (Roesli, 2013). Peningkatan kuantitas atau lama tidur bayi yang dilakukan pemijatan disebabkan oleh adanya peningkatan kadar sekresi serotonin yang dihasilkan pada saat pemijatan (Roesli, 2013). Menurut Guyton (2001), serotonin merupakan zat transmitter utama yang menyertai pembentukan tidur dengan menekan aktivitas sistem pengaktivasi retikularis maupun aktivitas otak lainnya.Melatonin mempunyai peran dalam tidur dan membuat tidur lebih lama dan lelap pada saat malam hari (Pierpoli dan Regerson, 2005). Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang (Mas’ud, 2001).

Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak, mempersingkat masa tinggal perawatan bayi di rumah sakit (setelah dilahirkan). Menurut penelitian Dieter et al (2003), pijat dapat meningkatkan berat badan bayi sampai 47%. Pada penelitian yang dilakukan oleh Scafidi et all dalam

(4)

Subakti dan Anggraini, 2009 memperlihatkan bahwa terapi sentuhan yang dilakukan pada bayi prematur dapat memperbaiki pola tidur.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin meneliti tentang “Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-5 Bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat”.Penelitian ini bertujuan untuk Mengidentifikasi pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi pada usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat.Hal ini dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kualitas tidur sehingga dapat mempengaruhi perkembangan fisiologis bayi.

METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan desain Quasy-Experiment dengan rancangan posttest only control group design dengan kelompok kontrol , yang membandingkan kualitas tidur pada kelompok perlakuan dan kelompok control.

Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah semua di desa Plalangan dan desa Ajung semua dengan usia 3-5 bulan. Peneliti mengambil 30 sampel sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan cara Non Probability Sampling dengan teknik Random Sampling.

Tempat dan Waktu

KEelompok control : 21- 27 Juni di Desa Ajung

Kelompok Perlakuan : 5- 19 Juni 2015 di Desa Plalngan

Instrumen Penelitian

Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang di uji validitasnya. Kuesioner kualitas tidur bayi yang digunakan dalam peneitian ini mengacu pada Morrell’s Infant Sleep Qustionairre (MISQ) dan A Brief Screening Questionnaire For Infant Sleep Problems (BISQ).

Prosedur Pengumpulan Data

Penelitian ini membutuhkan 2 kelompok responden, yaitu kelompok perlakuan berjumlah 15 dan kelompok control berjumlah 15 yang memenuhi kriteria inklusi.

Selanjutnya peneliti memberikan lembar persetujuan (informed consent) kepada masing-masing setelah responden , selesai mengisi lembar persetujuan, kemudian bayi akan diberikan pijat bayi kelompok perlakuan oleh peneliti dengan menggunakan SOP telah ditetapkan.Pijat bayi dilakukan 2 kali selama satu minggu.

(5)

Setelah responden mendapatkan pijat bayi pada kelompok perlakuan dilanjut dengan kepada kelompok control yang dilakukan 2 kali tetapi tidak sesuai SOP, peneliti melakukan observasi kualitas tidur pada respnden dengan menggunakan lembar instrument yang sudah ditetapkan. Hasil

penelitian membandingkan kualitas tidur pada kelompok perlakuan dan kelompok control untuk mengetahui pengaruh kualitas tidur bayi pada usia 3-5 bulan.

HASIL PENELITIAN A. Analisa Data Umum

Tabel 5.1

Distribusi frekuensi bayi berdasarkan usia bayi 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung di Kecamatan Kalisat pada bulan Juli, 2015

Usia

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

NO Usia Frekuensi Presentase Usia Frekuensi Presentase

1 3 Bulan 4 26,7% 3 bulan 3 20%

2 4 Bulan 6 40% 4 bulan 3 20%

3 5 Bulan 5 33,3% 5 Bulan 9 60%

Total 15 100% Total 15 100%

Tabel 5.1 menunjukkan presentase usia responden 3-5 bulan pada kelompok perlakuan jumlah terbanyak yaitu responden dengan usia 4 bulan berjumlah 6

(33,3%) dan kelompok kontrol jumlah terbanyak yaitu responden dengan usia 5 bulan berjumlah 9 (60%).

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi bayi berdasarkan jenis kelamin bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015

Jenis Kelamin

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol NO

Jenis

Kelamin Frekuensi Presentase

Jenis

Kelamin Frekuensi Presentase

1 Laki-laki 9 60% Laki-laki 9 60%

2 Perempuan 6 40% Perempuan 6 40%

Total 15 100% Total 15 100%

Tabel 5.2 menunjukkan presentase jenis kelamin bayi 3-5 bulan pada kelompok perlakuan jumlah terbanyak yaitu bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 (60%)

sedangkan pada kelompok kontrol yang terbanyak bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9 (60%).

(6)

Distribusi frekuensi pemberian susu formula pada bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015

Susu Formula

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

NO Susu Formula Frekuensi Presentase Susu Formula Frekuensi Presentase

1 Iya 4 26,7% Iya 3 20%

2 Tidak 11 73,3% Tidak 12 80%

Total 15 100% Total 15 100%

Tabel 5.3 menunjukkan sebagian besar bayi pada kelompok perlakuan minum susu formula yaitu berjumlah 11 (73,3%)

sedangkan pada kelompok kontrol sebagian besar bayi juga minum susu formula dengan jumlah 12 (80%).

Tabel 5.4

Distribusi frekuensi pendidikan ibu pada bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015

Pendidikan ibu

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

NO Pendidikan Frekuensi Presentase Pendidikan Frekuensi Presentase

1 SD 10 66,7% SD 5 33,3%

2 SMP 4 26,7% SMP 3 20%

3 SMA 1 6,7% SMA 5 33,3%

4 S-1 - - S-1 2 13,3%

Total 15 100% Total 15 100%

Tabel 5.4 menunjukkan sebagian besar ibu pada bayi kelompok perlakuan berpendidikan SD dengan jumlah 10

(66,7%) sedangkan pada kelompok kontrol jumlah terbanyak rata-rata pendidikan SD dan SMA yaitu berjumlah 5 (33,3%).

Tabel 5.5

Distribusi frekuensi pendidikan ibu pada bayi usia 3-5 bulan di Desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juni, 2015

Pekerjaan Ibu

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

NO Pekerjaan Frekuensi Presentase Pekerjaan Frekuensi Presentase

1 Wiraswasta Wiraswasta

2 Pegawai Pegawai 2 13,3%

3 Buruh Tani 1 6,7% Buruh Tani

4 IRT 14 93,3% IRT 13 86,7%

(7)

Tabel 5.6 menunjukkan sebagian besar pekerjaan ibu pada kelompok perlakuan adalah ibu rumah tangga berjumlah 14

(93,3%) sedangkan pada kelompok kontrol terbanyak adalah ibu rumah tangga yaitu berjumlah 13 (86,7%).

B. Analisa Data Khusus

Tabel 5.6

Karakteristik bayi berdasarkan kualitas tidur pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Jember, Juni 2015

Kelompok

N

Mean Median Modus SD Min-Maks

Perlakuan 15 40,6 43 43 4,3552 28-44

Kontrol 15 33 33,9 34 36 2,752645 28-38 Tabel 5.6 menunjukan perbedaan nilai

mean, median, modus, SD, min-maks dimana pada kelompok perlakuan nilai tersebut lebih tinggi.

dibandingkan nilai pada kelompok control yaitu nilai mean (40,6), nilai median (43), modus (43), dengan SD (4,3552), dan nilai min-maks (28-44).

Tabel 5.7

Hasil analisis pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur pada bayi usia 3-5 bulan di desa Plalangan dan Desa Ajung Kecamatan Kalisat pada bulan Juli, 2015

Kelompok N

Mean Median Modus SD Min-Maks p-value Perlakuan 15 40,6 43 43 4,3552 28-44 0,003

Kontrol 15 33,9 34 36 2,752645 28-38

Berdasarkan table diatas menunujukkan hasil analisis statistik dengan dengan menggunakan uji mann-whitney test (α = 0,05) didapatkan p value = 0,003. maka H1 diterima, artinya pijat bayi mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan.

(8)

PEMBAHASAN

A. Interpretasi dan Diskusi Hasil Penelitian Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol

Kelompok perlakuan pada penelitian ini adalah kelompok yang akan diberikan treatment sesuai yang diteliti oleh peneliti. Treatment yang dilakukan pada kelompok ini adalah treatment pijat bayi. Pijat adalah sentuhan atau tekanan yang akan merangsang peredaran darah dan menambah energi. Pijat bayi merupakan salah satu bentuk rangsang raba. Rangsang raba adalah yang paling penting dalam perkembangan. Pijat bayi merupakan sensasi sentuhan sensori yang paling berkembang saat lahir. Penelitian klinis menunjukkan bahwa sentuhan sayang dan pijatan membantu bayi tumbuh lebih kuat dan tidur lebih nyenyak.

Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok perlakuan menunjukan karasteristik nilai dalam kategori baik,cukup dan kurang. Hasil data dari 15 sampel kelompok perlakuan rata-rata mempunyai karateristik kualitas tidur yang baik sebanyak 13 responden (86.7%) dengan tidur malam rata-rata 11 jam, bayi dalam kondisi berkeringat, rata-rata bayi tidur selama 15-18 jam dalam waktu 24 jam dan rata-rata pada kelompok perlakuan bayi

terbangun sebanyak 3 kali dalam 24 jam. Hasil ini menunjukkan bahwa pijat bayi dapat mempengaruhi kualitas tidur pada bayi usia 3-5 bulan ini dibuktikan diantara 15 sample kelompok perlakuan terdapat 13 bayi berkualitas tidur baik. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terbaru dalam Berdasarkan penelitian Lilik Mardiana dan Diah Eko Martini pada tahun 2014 dengan judul “ Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan”, menunjukkan rerata kuantitas tidur bayi sebelum dilakukan pemijatan adalah 12,42 jam/hari dan sesudah pemijatan adalah 13,77 jam/hari dengan rerata peningkatan 1,29 jam dan penelitian tersebut juga didukung oleh penelitian Fitriani dan Nurhidayati (2007) tentang pijat bayi terhadap nafsu makan, hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh semakin sering bayi dipijat dengan frekuensi yang teratur peningkatan nafsu makannya terus naik. Dari hasil penelitian diperoleh 14 bayi dengan peningakatan nafsu makan lebih dari biasa, 3 bayi dengan peningkatan nafsu makan lebih sedikit dan 3 bayi dengan nafsu makan tetap.

Kelompok control pada penelitian ini adalah kelompok yang menjadi pembanding dengan kelompok perlakuan namun dengan

(9)

treatment yang berbeda. Treatment yang dilakukan pada kelompok ini adalah treatment massase oral. Massase oral adalah suatu teknik pijat yang dilakukan pada area mulut pada bayi. Adapun massase oral merupakan suatu sentuhan dan pemijatan pada jaringan otot daerah sekitar mulut untuk melancarkan peredaran darah dan merangsang saraf-saraf yang akan memberikan pengaruh positif (Roesli, 2012).

Hasil penelitian pada kelompok kontrol menunjukkan karasteristik nilai dalam kategori baik,cukup dan kurang. Hasil data dari 15 sample kelompok kontrol rata-rata mempunyai karateristik kualitas tidur yang cukup sebanyak 10 (66.7%) responden dengan rata-rata tidur malam 9-10 jam, bangun maksimal 4 kali selama 2 jam, tidur siang selama 5-6 jam dan tidur 11-15 jam selama 24 jam. Dari hasil penelian tersebut membuktikan bahwa masase oral kurang berpengaruh pada kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan karena masase oral lebih mempengaruhi reflek hisap pada bayi untuk pemenuhan ASI. Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian terbaru dalam buku Molika (2014), menunjukkan bahwa bayi prematur yang dipijat dua kali sehari selama sepuluh hari akan mendapatkan kenaikan berat badan hampir 50% lebih banyak, lebih aktif dan dapat meninggalkan

rumah sakit enam hari lebih cepat dibandingkan bayi prematur lainnya dan hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Penelitian Retnowati (2010), dengan judul “Pengeruh Fisioteri Oral Terhadap Reflek Hisap pada Bayi Berat Badan Lahir Rendah Di Ruang Perinatologi RSD dr. Soebandi Jember” pada penelitian ini didapat reflek hisap bayi BBLR sebelum diberi fisioterapi oral 100% didapat reflek hisap lemah, sesudah dilakukan fisioterapi oral 73,3% reflek hisap kuat.

Berdasarkan hasil penelitian kualitas tidur bayi diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 86.7% memiliki kualitas tidur yang baik. Sedangkan pada kelompok control jumlah terbanyak responden yaitu 66.7% memiliki kualitas tidur yang cukup. Berdasarkan hasil analisis statistik dengan dengan menggunakan uji mann-whitney test(α = 0,05) didapatkan p value = 0,003. maka H1 diterima, artinya pijat bayi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan.

KESIMPULAN

1. Kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan kelompok perlakuan di wilayah kerja puskesmas Kalisat, dari 15 responden pada kelompok perlakuan 13 responden

(10)

termasuk kategori kualitas tidur baik dan 2 responden termasuk kategori cukup.

2. Kualitas tidur usia 3-5 bulan kelompok kontrol di wilayah kerja puskesmas Kalisat, dari 15 responden pada kelompok perlakuan 10 responden termasuk kategori kualitas tidur cukup dan 5 responden termasuk kategori baik. 3. Pijat bayi berpengaruh terhadap kualitas tidur bayi usia 3-5 bulan di wilayah kerja puskesmas Kalisat dengan hasil analisis statistik p value = 0,003.

SARAN 1. Orang tua

Disarankan kepada orang tua untuk termotivasi dalam belajar melakukan pijat bayi secara mandiri sesuai dengan SOP yang telah di tetapkan sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur pada bayi

2. Petugas kesehatan

Disarankan pada petugas kesehatan hendaknya dapat melakukan pemijatan sebagai salah satu implementasi keperawatan pada bayi atau anak yang dirawat di ruangan terutama pada perawat anak dan bayi.

3. Institusi pendidikan

Disarankan penelitian ini dapat dipublikasikan secara luas kepada

praktisi pelayanan, sehingga dapat dijadikan sumber referensi dalam memberikan pijat bayi. Dan bagi institusi pendidikan disarankan untuk agar selalu meningkatkan penelitian-penelitian di bidang kesehatan.

4. Bagi Institusi

Bagi petugas kesehatan Puskesmas diharapkan dapat menyebarluaskan metode pemberian pijat bayi ini ke masyarakat, terutama bagi ibu-ibu yang baru melahirkan atau sedang melakukan imunisasi kepada bayinya sehingga ibu dapat melakukan teknik pijat bayi itu sendiri dan sedini mungkin kepada bayinya sebagai salah satu intervensi yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur bayi

5. +-+++++++++++++++++Peneliti selanjutnya

Disarankan pada peneliti selannjutnyan dapat melakukan uji homogenitas pada semua varian atau karateristik bayi sehingga dapat di ketahui pengaruh variab tersebut, selain itu disaran pada peneliti selanjutnya dapat mengontrol variable counfounding atau faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur bayi dan peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan

(11)

pengukuran kualitas tidur lebih dari 1x24 jam.

DAFTAR PUSTAKA

Daniati, M. (2010). Pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan neonatus. Skripsi. PSIK UR.

Fitriani & Nurhidayati,2007 Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Nafsu Makan Bayi Usia Diatas 6 Bulan Di Ploklinik Fisioterapi Handicamp International Wedi Klaten diunduh 15 September 2014

Hartini. 2009. Kebutuhan Tidur Bayi dan

Anak-nak. Artikel Kesehatan, (online), (http://berbagisehat.com/index.php/adve

rtorial/index.php?view=article&catid=9 3:baby atoddler&id=319:kebutuhan-tidur-bayi&format=pdf, diakses 24 April 2012

Kundarti, F. I. (2010). Pengaruh pemijatan terhadap kenaikan berat badan dan lama tidur bayi usia 1 sampai 3 bulan. Jurnal Penelitian Suara Forikes. Diperoleh tanggal 23 Februari 2015 Mardiana dan Martini,2014 Pengaruh Pijat

Bayi Terhadap Kuantitas Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan Di Desa Munungrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan Diunduh 29 Oktober 2014 Manuaba. (2007). Ilmu Penyakit Kandungan

dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

Ningsih, S. ST, 2014 Pengaruh Berat Badan

Bayi Usia 0-6 Bulan Yang

Diberiterapi Pijat Sesuai Sop Dan Tidak Sesuai Sop Di Puskesmas Banyuputih diunduh 31 Maret 2015 Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian

Ilmu Kesehatan: Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.

Rahayu, (2006), Faktor-faktor yang

mempengarui kualitas tidur Jakarta : EGC

Rakhmawati, S.Kp, M.Kep. 2007.Pijat Bayi Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Padjadjaran Di Akses Tanggal 05 Mei 2015

Rini Dri Retnowati. (2010). Pengaruh Fisioterapi Oral Terhadap Reflek Hisap Pada Bayi BBLR Di Ruang Perinatologi RSD dr. Soebandi Jember. Skripsi Universitas Muhammadiyah Jember.

Syaukani,2015.Petunjuk Praktis Pijat Senam dan Yoga Sehat untuk Bayi.Yogyakarta : Araska

Gambar

Tabel 5.3 menunjukkan sebagian  besar bayi  pada kelompok perlakuan minum susu  formula yaitu berjumlah 11 (73,3%)
Tabel 5.6 menunjukkan sebagian besar  pekerjaan ibu pada kelompok perlakuan  adalah ibu rumah tangga berjumlah 14

Referensi

Dokumen terkait

Total tingkat morbiditas rata-rata ketiga perlakuan 48,71 persen bayi dalam kategori tingkat morbiditas tinggi (> 146,7), dengan persentasi pada masing-masing kelompok

Dari kesimpulan diatas maka peneliti memberikan saran kepada masyarakat terutama pada ibu yang mempunyai bayi untuk rutin melakukan pijat bayi karena pijat bayi

Berdasarkan hasil uji data diatas diketahui bahwa uji beda pengaruh dari kedua kelompok tersebut diperoleh hasil p - value 0,040 dimana p< 0,05 maka

Pengaruh Peningkatan Pertumbuhan Pada Eksperimen Ini Sebelum Dan Sesudah Di Lakukan Pijat Bayi Hasil penelitian Berat Badan sebelum diberikan pijat bayi Rata-rata adalah 5696,67

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan ada pengaruh yang signifikan dari intervensi pijat bayi terhadap peningkatan kualitas

Penelitian Dasuki tahun 2003 tentang pengaruh pijat bayi terhadap kenaikan berat badan bayi umur 4 bulan memperoleh hasil bahwa pada kelompok kontrol kenaikan

Pengaruh Baby Massage Terhadap Kualitas Tidur Bayi Usia 3-12 Bulan Berdasarkan tabel 5.6 menunjukkan bahwa kualitas tidur bayi usia 3-12 bulan sebelum dilakukan baby massage

Hal ini disebabkan karena melatonin lebih banyak diproduksi pada keadaan gelap saat cahaya yang masuk ke mata berkurang (Mas’ud, 2001). METODOLOGI PENELITIAN