• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (STUDI KASUS: PT. YUANSA ABADI LESTARI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERENCANAAN OPTIMALISASI KAPASITAS PRODUKSI DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (STUDI KASUS: PT. YUANSA ABADI LESTARI)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN OPTIMALISASI KAPASITAS

PRODUKSI DENGAN METODE ROUGH CUT

CAPACITY PLANNING

(STUDI KASUS: PT. YUANSA ABADI LESTARI)

Vania Kusuma, Haryadi Sarjono

Jurusan, Fakultas, Universitas Bina Nusantara

Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530, Indonesia vaniakusuma@hotmail.com

Abstract

PT. Yuansa Abadi Lestari is a manufactur company which produces polyethylene plastics. In the last periods, this company got inability to fulfill consumer demand for plastic products because the amount of finish goods doesn’t match the demand. This mismatch happens because required capacity exceeds available capacity. Methods that considered right to solve this problem are forecast next periods demand; calculate Rough Cut Capacity Planning (RCCP); and provision of production capacity planning proposals. Forecasting is done to find out estimation of demand, RCCP is used to determine the work center that is experiencing a shortage production capacity, and the proposed production capacity is used as an alternative for work center in increasing production capacity. The result from this study are estimated plastics demand for next 12 months is 434.766 Kg; there are 4 work centers which experiencing shortage production capacity in this company, those are manual cutting, machine cutting, sealing, and printing; the chosen proposed capacity plans are those which are considered as the most optimal alternative. Based on the proposed capacity plan, it is concluded that all the consumer demand could be fulfilled and company’s revenue will increase about 53.725%. (VK)

Key Words: Capacity Planning, Rough Cut Capacity Planning, Forecasting, Production Capacity, Capacity

Shortage

Abstrak

PT. Yuansa Abadi Lestari adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi plastik berjenis polyethylene. Dalam beberapa periode lalu, perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan konsumen akan produk plastik karena jumlah produk jadi dan jumlah permintaan konsumen yang tidak sesuai. Ketidaksesuaian ini terjadi akibat dari kapasitas produksi yang dibutuhkan melebihi kapasitas produksi yang tersedia pada perusahaan. Metode yang dianggap tepat untuk pemecahan masalah adalah dengan melakukan peramalan permintaan untuk periode mendatang; perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP); dan pemberian usulan perencanaan kapasitas produksi. Peramalan dilakukan untuk mengetahui perkiraan permintaan konsumen, RCCP digunakan untuk mengetahui work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi, dan usulan kapasitas produksi digunakan sebagai alternatif work center dalam meningkatkan kapasitas produksi. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini, antara lain jumlah perkiraan permintaan plastik dari konsumen untuk 12 bulan kedepan adalah sebanyak 434.766 Kg; terdapat 4 work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi pada perusahaan, yaitu work center cutting manual, work center cutting mesin, work center sealing, dan work center printing; pemilihan rekomendasi alternatif perencanaan pemenuhan kapasitas adalah rekomendasi yang dianggap paling optimal. Dari hasil perencanaan kapasitas produksi yang diusulkan dapat diketahui bahwa seluruh perkiraan permintaan konsumen dapat terpenuhi dan akan meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 53,72%. (VK)

Kata Kunci : Perencanaan Kapasitas, Rough Cut Capacity Planning, Forecasting, Kapasitas Produksi, Kekurangan Kapasitas

(2)

A.

Pendahuluan

Permintaan konsumen akan suatu produk dapat terpenuhi seluruhnya dalam jadwal induk produksi jika didukung oleh kapasitas produksi yang sesuai dengan kebutuhan produksi untuk memproduksi produk jadi. Jadwal induk produksi dapat dengan mudah direalisasikan apabila permintaan konsumen bersifat konstan, namun pada kenyataannya perusahaan sering karli mengalami fluktuasi permintaan dari konsumen yang cenderung tidak stabil.

Sepanjang tahun 2013 dan 2014, PT. Yuansa Abadi Lestari sering kali tidak mampu untuk memenuhi permintaan konsumen akan produk plastik polyethylene. Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan dengan kepala pabrik PT. Yuansa Abadi Lestari, Bapak Ukas, diketahui bahwa perusahaan sering mengalami kendala untuk menentukan jumlah produksi yang optimum karena jumlah permintaaan yang berfluktuasi. Akhirnya perusahaan jadi kesulitan untuk memenuhi jumlah permintaan dari konsumen ketika jumlah permintaan melonjak tinggi dan tidak sebanding dengan kapasitas produksi perusahaan. Ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan konsumen ini disebabkan karena perusahaan tidak memiliki kapasitas produksi yang dibutuhkan untuk memproduksi plastik sejumlah yang diminta oleh konsumen. Selain karena perusahaan belum menerapkan metode peramalan untuk memprediksi jumlah permintaan pada periode berikutnya, kesulitan memenuhi permintaan perusahaan ini juga dikarenakan oleh masalah proses produksi seperti keterbatasan bahan baku, kekurangan tenaga kerja, kapasitas mesin dan perencanaan kerja yang belum terstruktur. Perusahaan sering kali terlambat memenuhi pesanan atau bahkan menolak pesanan plastik dari konsumen. Hal tersebut mengakibatkan perusahaan tidak dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang di harapkan. Perusahaan juga menjadi sulit untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. Jika masalah tersebut tidak diselesaikan dan terus berlanjut, akan mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.

Berdasarkan penelitian Liske F. (2012) pada perusahaan yang memproduksi kayu lapis, perencanaan kapasitas yang dilakukan dengan baik dapat memenuhi permintaan konsumen yang ada serta mampu meningkatkan pendapatan perusahaan. Berdasarkan penelitian Ria Amalia (2012) pada industry logam dan perekayasaan di Sidoarjo, dengan melakukan perencanaan kapasitas dengan menambah mesin pada work center yang mengalami kekurangan kapasitas, permintaan konsumen dapat terpenuhi.

Dengan mengacu pada permasalahan tersebut, PT. Yuansa Abadi Lestari membutuhkan solusi untuk perencanaan jumlah produksi dan alternatif produksi yang dapat meningkatkan keefektifan dan keefisienan aktivitas produksi perusahaan. Tujuan dari perencanaan dan alternatif produksi tesebut adalah untuk meminimalkan biaya produksi dan mengoptimalkan jumlah produksi berdasarkan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan agar perusahaan dapat memenuhi permintaan plastik dari konsumen serta memaksimalkan keuntungan perusahaan.

B.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menentukan metode peramalan yang paling tepat digunakan untuk menentukan jumlah permintaan plastik yang harus dipenuhi oleh PT. Yuansa Abadi Lestari pada periode mendatang.

2. Mengetahui masalah yang menyebabkan PT. Yuansa Abadi Lestari sulit untuk memenuhi jumlah permintaan plastik konsumen.

3. Menentukan alternatif strategi yang paling tepat untuk mengatasi masalah produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari.

C.

Metode

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data, dimana data yang telah terkumpul kemudian disajikan kembali dengan disertai analisis sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas. Penelitian ini dilakukan pada periode September 2014 sampai dengan Januari 2015 dengan PT. Yuansa Abadi Lestari yang merupakan pabrik plastik sebagai objek penelitian. Penelitian ditujukan untuk mengetahui faktor penyebab PT. Yuansa Abadi Lestari tidak mampu memenuhi permintaan plastik pada periode-periode lalu, dan penelitian ini juga dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi, keadaan, dan sistem mengenai kemampuan produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari.

Instrumen yang dipergunakan dalam melakukan pengumpulan data adalah penelitian kepustakaan melalui buku dan internet serta penelitian lapangan melalui wawancara dan observasi. Penelitian lapangan yang bertujuan untuk mengumpulkan data secara akurat dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan pihak perusahaan. Data-data yang berhasil dikumpulkan untuk melakukan perencanaan kapasitas, antara lain: data kebijakan perusahaan, data sumber daya perusahaan, data biaya, dan data permintaan historis.

Permintaan konsumen untuk tahun berikutnya diramalkan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deret waktu. Selanjutnya disusun laporan RCCP (Rough Cut Capacity Planning) yang terdiri dari

(3)

kebutuhan kapasitas dan kapasitas tersedia. Kebutuhan kapasitas dihitung berdasarkan rencana produksi dan kebutuhan kapasitas per unit. Kapasitas tersedia dihitung berdasarkan jam kerja, hari kerja, dan jumlah mesin tersedia. Usulan alternatif keputusan diberikan untuk mengatasi kebutuhan kapasitas yang lebih besar daripada kapasitas tersedia. Selanjutnya analisis dilakukan terhadap setiap alternatif yang diusulkan.

D.

Hasil dan Pembahasan

Peramalan Jumlah Permintaan Produk

Peramalan dilakukan untuk mengethaui perkitaan permintaan 12 periode ke depan yakni untuk periode Oktober 2014 sampai dengan September 2015 dengan menggunakan data permintaan 21 periode sebelumnya yang dimulai dari Januari 2013 sampai September 2014. Ada 7 metode peramalan yang digunakan, yaitu naïve method, moving average, weighted moving average, exponential smoothing, exponential smoothing with trend, linear regression, dan multiplicative decomposition. Setelah dilakukan perbandingan tingkat kesalahan peramalan menggunakan Mean Absolute Deviation (MAD) dan Mean Squared Error (MSE) dari ketujuh peramalan yang dilakukan, didapatkan bahwa metode Multiplicative Decomposition memiliki nilai MAD dan MSE terkecil sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai dasar dari penelitian selanjutnya. Hasil peramalan produk plastik dengan menggunakan metode multiplicative decomposition dapat dilihat pada tabel 1.

Tabel 1. Hasil Peramalan Permintaan Plastik Bulan Hasil Peramalan (Kg) Oktober 2014 33737 November 2014 36975 Desember 2014. 34072 Januari 2015 37340 Febuari 2015 34406 Maret 2015 37705 April 2015 34741 Mei 2015 38070 Juni 2015 35075 Juli 2015 38435 Agustus 2015 35410 September 2015 38800 Total 434766

Rough Cut Capacity Planning (RCCP)

Tabel RCCP berisikan perbandingan antara kapasitas yang tersedia dan kapasitas yang dibutuhkan pada setiap work center. Kapasitas yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:

Kapasitas yang tersedia dapat dihitung dengan menggunakan persamaan: Capacity available = d x e x f

d: jumlah hari kerja/bulan (hari) e: jumlah jam kerja/hari (jam) f: jumlah mesin produksi yang tersedia Capacity requirement = (axd)+(bxc) Keterangan:

a: waktu setup (jam)

b: jumlah permintaan hasil peramalan (Kg) c: waktu operasi (jam/unit)

(4)

Dari tabel RCCP yang memuat perbandingan kapasitas yang dibutuhkan dengan kapasitas tersedia pada setiap work center untuk memproduksi plastik sebanyak perkiraan jumlah permintaan konsumen, dapat dilihat bahwa dari 5 work center yang ada pada PT. Yuansa Abadi Lestari, yakni blowing, cutting manual, cutting mesin, sealing, dan printing, terdapat 4 work center yang mengalami kekurangan kapasitas. Keempat work center tersebut adalah cutting manual, cutting mesin, sealing, dan printing. Tabel RCCP untuk keempat work center tersebut dapat dilihat pada tabel 2.

Tabel 2. Hasil Perbandingan RCCP Work Center Bulan Capacity Requirement Capacity Available Keterangan Cutting Manual

Oktober 2014 1017.86 Jam 1104 Jam Mencukupi November 2014 1114.25 Jam 960 Jam Tidak Mencukupi Desember 2014. 1027.66 Jam 1056 Jam Mencukupi

Januari 2015 1125.45 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi Febuari 2015 1036.68 Jam 864 Jam Tidak Mencukupi Maret 2015 1136.65 Jam 1056 Jam Tidak Mencukupi

April 2015 1047.73 Jam 1056 Jam Mencukupi Mei 2015 1147.35 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi Juni 2015 1057.50 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi Juli 2015 1158.05 Jam 960 Jam Tidak Mencukupi Agustus 2015 1067.30 Jam 960 Jam Tidak Mencukupi September 2015 1169.25 Jam 1008 Jam Tidak Mencukupi

Cutting Mesin

Oktober 2014 341.10 Jam 368 Jam Mencukupi November 2014 372.53 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi Desember 2014. 344.18 Jam 352 Jam Mencukupi

Januari 2015 376.41 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Febuari 2015 346.50 Jam 288 Jam Tidak Mencukupi Maret 2015 380.29 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi

April 2015 350.83 Jam 352 Jam Mencukupi Mei 2015 383.67 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Juni 2015 353.90 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Juli 2015 387.04 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi Agustus 2015 356.98 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi September 2015 390.92 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi

Sealing

Oktober 2014 484.82 Jam 368 Jam Tidak Mencukupi November 2014 530.05 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi Desember 2014. 489.32 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi Januari 2015 535.48 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Febuari 2015 493.07 Jam 288 Jam Tidak Mencukupi Maret 2015 540.91 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi April 2015 498.82 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi Mei 2015 545.84 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Juni 2015 503.32 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Juli 2015 550.78 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi

(5)

Agustus 2015 507.82 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi September 2015 556.21 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Work

Center Bulan Requirement Capacity

Capacity

Available Keterangan Oktober 2014 343.12 Jam 368 Jam Mencukupi

Printing

November 2014 374.75 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi Desember 2014. 346.22 Jam 352 Jam Mencukupi

Januari 2015 378.65 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Febuari 2015 348.56 Jam 288 Jam Tidak Mencukupi Maret 2015 382.55 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi April 2015 352.91 Jam 352 Jam Tidak Mencukupi Mei 2015 385.95 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Juni 2015 356.00 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi Juli 2015 389.35 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi Agustus 2015 359.10 Jam 320 Jam Tidak Mencukupi September 2015 393.25 Jam 336 Jam Tidak Mencukupi

Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa banyak periode dimana perusahaan tidak mampu memenuhi kapasitas yang dibutuhkan sehingga proses produksi menjadi tidak optimal.

Alternatif Strategi untuk Perencanaan Kapasitas Produksi

Pemberian usulan dalam perencanaan kapasitas produksi dilakukan terhadap work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi agar perkiraan permintaan konsumen dapat terpenuhi seluruhnya. Ada beberapa alternatif strategi yang dapat ditawarkan untuk menutupi masalah kekurangan kapasitas produksi pada 4 work center tersebut. Alternatif stategi yang ditawarkan antara lain adalah: penggunaan jam lembur, membeli mesin baru dan menambah jumlah tenaga kerja, mempekerjakan pekerja part time dan mixed strategy.

Pada work center cutting manual, dilakukan perhitungan 2 macam alternatif solusi untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur dan alternatif menambah jumlah tenaga kerja part time. Berikut adalah tabel 3 hasil perbandingan biaya antara kedua alternatif tersebut:

Tabel 3. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Cutting Manual No Alternatif Strategi Biaya

1 Jam lembur Rp 17,707,200 2 Pekerja part time Rp 8,263,360

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alternatif strategi dengan mempekerjakan pekerja part time untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi pada work center cutting manual memiliki biaya yang lebih rendah dibanding dengan alternatif strategi penggunaan jam lembur.

Pada work center cutting mesin, hanya dilakukan 1 macam perhitungan alternatif solusi untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur. Berikut adalah tabel 4 hasil biaya alternatif tersebut:

Tabel 4. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Cutting Mesin No Alternatif Strategi Biaya

(6)

Untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi pada work center cutting mesin, sebaiknya PT. Yuansa Abadi Lestari memberlakukan alternatif jam kerja lembur.

Pada work center sealing, dilakukan perhitungan 3 macam alternatif solusi untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur, alternatif menambah jumlah mesin dan tenaga kerja part time, dan alternatif mixed strategy. Alternatif mixed strategy adalah kombinasi dari penggunaan jam lebur dan pembelian mesin baru. Berikut adalah tabel 5 hasil perbandingan biaya antara ketiga alternatif tersebut:

Tabel 5. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Sealing No Alternatif Strategi Biaya

1 Jam lembur Rp 39,388,544 2 Membeli mesin baru Rp 36,685,981 3 Mixed Strategy Rp 21,128,204

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alternatif strategi mixed strategy untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi memiliki biaya yang lebih rendah dibanding dengan alternatif strategi penggunaan jam lembur dan alternatif strategi membeli mesin baru.

Pada work center printing, dilakukan perhitungan 2 macam alternatif solusi untuk menutupi kekurangan kapasitas produksi, yaitu dengan alternatif jam lembur dan alternatif menambah jumlah mesin dan tenaga kerja part time. Berikut adalah tabel 6 hasil perbandingan biaya antara kedua alternatif tersebut:

Tabel 6. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Printing No Alternatif Strategi Biaya

1 Jam lembur Rp 6,376,050

2 Membeli mesin baru Rp 9,392,153

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa alternatif strategi menggunakan jam lembur memiliki biaya yang lebih rendah dibanding dengan alternatif strategi penggunaan jam lembur.

E.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan mengenai permasalahan kapasitas produksi, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil pengolahan data menunjukan bahwa metode peramalan Multiplicative Decomposition memiliki nilai MAD dan MSE yang terkecil sehingga merupakan metode peramalan yang paling akurat diantara metode lainnya. Hasil peramalan akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengolahan data lebih lanjut.

2. Permasalahan yang dialami oleh PT. Yuansa Abadi Lestari adalah kurangnya kapasitas produksi yang dapat mendukung kebutuhan produksi sesuai dengan jumlah permintaan konsumen. Dari hasil pengolahan data, diketahui kekurangan kapasitas produksi terjadi pada 4 work center yang ada dalam perusahaan, yaitu work center cutting manual, work center cutting mesin, work center sealing, dan work center printing. Sedangkan work center blowing tidak mengalami kekurangan kapasitas produksi. Dengan adanya kekurangan kapasitas produksi pada 4 work center tersebut mengakibatkan perusahaan tidak dapat memproduksi plastik secara optimal dan tidak mampu memenuhi kebutuhan plastik dari konsumen.

3. Dalam mengatasi masalah kekurangan kapasitas produksi pada PT. Yuansa Abadi Lestari, ada beberapa alternatif solusi yang ditawarkan pada masing-masing work center yang mengalami kekurangan kapasitas produksi. Alternatif solusi yang ditawarkan berbeda-beda untuk masing-masing work center karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan dari perusahaan. Berdasarkan hasil pengolahan data, alternatif solusi terpilih adalah tambahan pekerja part time untuk work center cutting manual, menerapkan jam lembur untuk work center cutting mesin dan printing, dan mixed strategy untuk work center sealing. Dengan mengimplementasikan alternatif solusi yang ditawarkan pada masing-masing work center ini, perusahaan akan mampu meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 31.54%.

(7)

F.

Daftar Pustaka

Angalakuditi, Jawahar Babu dan Kurnool, Rajagopal. (2013). Decision Support System (DSS) for Capacity Planning: A Case Study. International Journal of Advance Research in Computer Science and Management Studies. Vol. 1, Issue 4.

Black, Ken. (2013). Applied Business Statistics: Making Better Business Decisions. USA: Wiley

Chase, Richard B. & Jacobs, F. Robert, (2013). Operations and Supply Chain Management. New York: McGraw-Hill.

Collier, David Alan & Evans, James R. (2009). OM2. USA: South-Western Cengage Learning Harrison, Francis. (2011). Supply Chain Management Workbook. USA: Butterworth-Heinemann

Hutagalung, Ira Rumiris; Rambe, A. Jabbar M.; Nazlina. (2013). Perencanaan Kebutuhan Kapasitas Produksi pada PT. XYZ. E-Journal Teknik Industri FT USU. Vol.2, No.1, Mei 2013, p.15-23.

Prasetya, H. & Lukiastuti, F. (2009).Manajemen Operasi. Yogyakarta: CAPS Proud, John F. (2007). Master Scheduling. USA: John Wiley & Sons

Rangkuti, Freddy. (2005). Manajemen Persediaan. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada

Sellani Robert. J (2009). Journal of the International Academy for Case Studies. Rascal-Mildew, Inc.: A Case of the Inventory Hot Potato. Vol. 15 Issue 3, p91

Sillekens, Thomas, Koberstein, Achim, and Shul, Lena. (2010). Aggregate production planning in the automotove industry with special consideration of workforce flexibility. International Journal of Production Research, 2010, Vol. 00 No.00 :1-24

Sungkawa, Iwa, & Megasari, Ries Tri. (2011). Penerapan ukuran ketepatan nilai ramalan data deret waktu dalam seleksi model peramalan volume penjualan PT. Satriamandiri Citramulia. Jurnal ComTech, Vol. 2, No. 2, 2011: 636-645

(8)

G.

Riwayat Penulis

1

Nama Lengkap

: Vania Kusuma

2 Jenis Kelamin

: Perempuan

3 Program Studi

: Manajemen

4 NIM

: 1501146634

5 Tempat dan Tanggal Lahir

: Jambi, 24 Juli 1993

6 E-mail

:

vaniakusuma@hotmail.com

7 Nomor Telepon / HP

: 087883680508

Pendidikan

SD

SMP

SMA

Nama Instansi

Xaverius II

Xaverius I

Xaverius I

Jurusan

-

-

IPS

Tahun Masuk - Lulus

1999-2005

2005-2008

2008-2011

Pengalaman Organisasi

No

Organisasi

Tahun

Jabatan

1

Management Laboratory Binus

2012-2015

Teaching Assistant

2

Binus Learning Community

2012-2014

Mentor

Penghargaan

No

Jenis Penghargaan

Institusi Pemberi Penghargaan

Tahun

Gambar

Tabel 1. Hasil Peramalan Permintaan Plastik  Bulan  Hasil Peramalan (Kg)
Tabel 2. Hasil Perbandingan RCCP  Work  Center  Bulan  Capacity  Requirement  Capacity  Available  Keterangan  Cutting  Manual
Tabel 3. Perbandingan Alternatif Strategi Work Center Cutting Manual  No  Alternatif Strategi  Biaya

Referensi

Dokumen terkait

Chapter 12 provides a guide to software that is already available, either as full programs or as libraries that can be used to build new applications with little or no

Hasil uji signifikansi (sig.) secara parsial dari variabel X3 yaitu Semangat Kerja, terhadap Y yaitu Kinerja Karyawan sebesar 0,001 yang berarti koefisien regresi X3 terhadap

Judul skripsi : Pengaruh Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Terhadap Hasil Belajar Mekanika Teknik Pada Siswa Kelas X TGB SMKN 2 Sukoharjo

“Laporan Penelitian Pusat Budaya Megalitik Kawasan Lima Puluh Koto, Sumatera Barat, Kajian Budaya dan Manusia”, Riset Terapan Puslitbang Arkeologi Nasional, Jakarta:

Judul laporan akhir ini adalah “ Pengaruh Debt to Equity Ratio , Return on Equity dan Net Profit Margin terhadap Price Earning Ratio (Studi Pada Perusahaan yang

mempunyai produksi primer yang relatif besar karena adanya interaksi mutualistik diantara spesies yang ada. e) Kehadiran beragam jenis pohon pada komunitas polyculture

Tepung Purslane (Portulaca oleracea) dalam Ransum terhadap Penampilan Produksi Ayam Petelur ”.. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas

Berdasarkan persamaan regresi pada Gambar 5 maka nitrit akan mencapai batas maksimum pada umur 55 hari sebelum masa panen, sehingga pengelolaan kualitas air pada budidaya