• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 2. Landasan Teori. digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

10 Bab 2

Landasan Teori

Dalam penulisan skripsi pada bab ini, penulis akan menguraikan teori yang akan digunakan sebagai landasan teori untuk mendukung penelitian skripsi ini. Teori-teori yang digunakan tersebut anatara lain:

2.1 Hinshi

Hinshi berarti jenis kata atau kelas kata (word class, part of speech), sedangkan bunrui berarti penggolongan, klasifikasi, kategori, atau pembagian. Jadi, hinshi bunrui dapat berarti klasifikasi kelas kata berdasarkan berbagai karateristiknya secara gramatikal.

Masuoka dan Takubo (1993) menyatakan “「語は文の材料であり、文を組み

立てる上 で一定動きを する。こ の動きの違 いによって語を種類分 けしたもの

が 「 品 詞 」 で あ る 」 ”(hal.4). Yang artinya, “Bahasa merupakan materi dari

kalimat dan berfungsi tetap dalam membangun kalimat. Hal yang membagi jenis kata berdasarkan perbedaan fungsi inilah yang disebut hinshi.” Tomita (1991, hal.1-3) menyatakan bahwa hinshi adalah kata yang telah dikelompokkan secara tata bahasa. Hinshi dibagi menjadi 10 jenis yaitu:

1. Doshi (Verba) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan dapat menjadi predikat. Doshi biasanya berakhiran bunyi ~u. Contoh: nomu (minum), yobu (memanggil). 2. I-keiyoshi (Adjektiva ~i) adalah kata yang dapat berdiri sendiri, juga dapat

(2)

11 berakhiran ~i. I-keiyoshi disebut juga kata sifat golongan satu. Contoh: omoi (berat), takai (mahal).

3. Na-keiyoshi (Adjektiva ~na) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan merupakan kata sifat golongan dua, memiliki perubahan sendiri yang berbeda dengan kata sifat golongan satu (i-keiyoshi). Contoh: shizuka (sepi), jozu (pandai).

4. Meishi (Nomina) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan dapat menjadi subjek. Meishi tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: kasa (payung), isu (kursi). 5. Rentaishi (Prenomina) adalah kata yang hanya berfungsi menerangkan meishi.

Rentaishi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: kono (ini), chiisana (kecilnya).

6. Fukushi (Adverbia) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi sebagai kata keterangan yang menerangkan yogen (kelas kata yang dapat mengalami perubahan dan dapat menjadi predikat seperti doshi, i-keiyoshi, dan na-keiyoshi). Fukushi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memilliki perubahan bentuk. Contoh: zutto (terus), taihen (seperti, seolah-olah).

7. Setsuzokushi (Konjungsi) adalah kata yang dapat berdiri sendiri dan berfungsi untuk menyatakan hubungan antar kalimat atau bagian kalimat atau frase dengan frase. Setsuzokushi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: sorekara (karena itu), suru to (selanjutnya, dengan demikian). 8. Kandoshi (Interjeksi) adalah kata yang dapat berdiri sendiri tanpa bantuan kelas

kata lain. Pada umumnya menyatakan ekspresi, perasaan, cara memanggil, cara menjawab dan lain sebagainya. Kandoshi tidak dapat menjadi subjek dan tidak memiliki perubahan bentuk. Contoh: eto (hmm), moshi moshi (halo).

(3)

12 banyak melekat pada doshi, keiyoshi, dan juga pada jodoshi lain. Sebagian jodoshi memiliki perubahan sendiri. Contoh: ~nakerebenaranai (bentuk harus), ~temo ii (~pun boleh).

10. Joshi (Partikel) adalah kata yang tidak dapat berdiri sendiri dan tidak memiliki perubahan. Bila kata ini terpisah dari kata lain, maka kata ini tidak mempunyai arti. Joshi hanya berfungsi untuk menyambung kata dengan kata, nomina dengan nomina, dan klausa dengan klausa. Contoh: no (kepunyaan, milik), de (di, dengan).

Tango (kata) dalam bahasa Jepang dibagi menjadi dua bagian besar yaitu jiritsugo (自立語) dan fuzokugo (付属語). Yang dimaksud dengan jiritsugo adalah kelompok kata yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Kelas kata yang termasuk kelompok ini adalah doshi, i-keiyoshi, na-keiyoshi, meishi, rentaishi, fukushi, setsuzokushi, dan kandoshi. Sedangkan fuzokugo adalah kelompok kata yang tidak dapat berdiri sendiri. Fuzokugo baru akan bermakna dan berfungsi apabila digabungkan dengan kata lain. Kelas kata yang termasuk kelompok ini adalah jodoshi dan joshi.

Dari sepuluh kelas kata yan g merupakan bagian dari hinshi tersebut, beberapa k e l a s k a t a y a n g t e r s e b u t dapat dibagi lagi ke dalam ruang lingkup yang lebih kecil. Peneliti akan membahas mengenai salah satu diantara sepuluh kelas kata yaitu joshi.

(4)

13 Joshi (partikel) termasuk dalam salah satu pembagian kelas kata dalam bahasa

Jepang. Joshi terbagi ke dalam berbagai jenis. Pengertian Joshi menurut Masuoka dan Takubo (2000): 名詞に接 続して補足語や 主題を作る動きを するもの、語と語、節と節 を 接 続す る動 き をする も の、 等を 一 括して 「助 詞 」と い う。助詞 は 文 を 組 み立 てに お ける動 き の違 いに よ って主 とし て 、「 格 助詞」、 「 提 題 助 詞」 、「 取 り立て 助 詞」 、「 接 続助詞 」、 「 終助 詞 」、等に 分 か れる。(hal.49) Terjemahan:

Joshi adalah partikel yang menghubungkan antara kalimat, kata, kata benda sebagai kalimat tambahan ataupun subjek utama. Pembagian joshi berdasarkan perbedaan penyusunan kalimat dibagi menjadi kakujoshi, teidaijoshi, toritatejoshi, setsuzokujoshi dan shujoshi.

Joshi dipakai setelah suatu kata untuk menunjukan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas. Masuoka dan Takubo (2000, hal.49-53) membagi joshi menjadi 5 jenis yaitu:

1. Kakujoshi (格 助 詞) adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah nomina untuk menunjukan hubungan antara nomina tersebut dengan kata lain. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah ga, o, ni, kara, to, de, e, made, dan yori.

Contoh: 鈴木さんが街で旧友に会った。

Terjemahan: Suzuki bertemu dengan teman lama di jalan.

2. Teidaijoshi ( 提 題助詞 ) adalah joshi yang pada umumnya dipakai untuk menunjuk pada subjek utama. Pada umumnya, subjek utama dibentuk dari kata benda dan teidaijoshi. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah wa, nara, tte, dan ttara.

(5)

14

Contoh: 日本では、土地の値上がりが深刻化している。

Terjemahan: Di Jepang, harga tanah semakin meningkat.

3. Toritatejoshi (取り立て助詞) adalah joshi yang pada umumnya dipakai di depan ataupun di belakang kakujoshi. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah wa, mo, sae, demo, sura, date, made, dake, bakari, nomi, shika, koso, nado, nanka, nante, dan kurai.

Contoh: 花子からも返事がなかった。

Terjemahan: Tidak ada balasan dari Hanako.

4. Setsuzokujoshi (接続助詞) adalah joshi yang dipakai setelah yogen atau setelah jodoshi untuk melanjutkan kata yang ada sebelumnya terhadap kata-kata yang ada pada bagian berikutnya. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah ba, to, keredo, keredomo, ga, kara, shi, temo, te, nagara, tsutsu, tari, noni, node, dan lainnya.

Contoh: 用 事 は す ぐ 終 わ り ま す か ら 、 こ こ で 待 っ て い て く だ さ い 。 Terjemahan: Pekerjaan saya akan segera selesai, silakan tunggu di sini.

5. Shuujoshi (終助詞) adalah joshi yang pada umumnya dipakai setelah berbagai macam kata benda pada bagian akhir kalimat untuk menyatakan suatu pernyataan, larangan, seruan, rasa haru, dll. Joshi yang termasuk dalam kelompok ini adalah sa (menyatakan keputusan), ka, kai, kana, kashira (menyatakan keraguan), ne, na (menyatakan persetujuan), yo, zo, ze (menyatakan pemberitahuan), naa, wa (menyatakan perasaan), kke (menyatakan pemastian ingatan), dan lainnya.

Contoh: 財布が落ちましたよ。

(6)

15 2.2.1 Setsuzokujoshi

Setsuzokujoshi atau kata bantu sambung merupakan salah satu jenis joshi atau partikel untuk menghubungkan antar kata maupun kalimat. Dalam pembagian joshi, ~noni termasuk ke dalam contoh setsuzokujoshi. Okutsu (1990) yang dalam bukunya mengenai setsuzokujoshi mengemukakan,

接 続 助 詞 は 文 と 文 を 結 び つ け る 働 き を も つ も の と 一 般 に さ れ て い る 。

そ し て 、 こ れ に は 2 種 類 あ っ て 、 文 と 文 を 対 等 に 結 合 す る も の と 、

従属的に結合するものとがある、とされる。(hal.17)

Terjemahan:

Pada umumnya, setsuzokujoshi adalah kata yang menghubungkan perbuatan antara kalimat yang satu dengan kalimat lainnya. Setsuzokujoshi terbagi menjadi dua jenis, yaitu setsuzokujoshi yang menghubungkan antara kalimat secara sejajar dan setsuzokujoshi yang menghubungkan antara kalimat yang saling melengkapi.

Pengertian setsuzokujoshi juga dikemukakan oleh Masuoka dan Takubo (2000, hal.51- 52) yaitu:

1. 語と語、節と節を接続する助詞を、「接続助詞」と呼ぶ。

Terjemahan: Setsuzokujoshi adalah joshi yang menyambungkan antara kata dan kata, serta kalimat dan kalimat.

例:・太郎と花子。(語と語を接続する助詞)

・用事はすぐ終わりますから、ここで待っていてください。(節と節を

接続する助詞)

(7)

16 ・Karena pekerjaan saya akan segera selesai, silakan anda menunggu di sini. (Joshi yang menghubungkan kalimat dan kalimat)

2. Setsuzokujoshi dibagi menjadi dua jenis yaitu heiretsusetsuzokujoshi dan juzokusetsuzokujoshi. 接 続 助 詞 には 、 並列的 な 関係 で接 続 する働 きを 持 つ「 並 列接続助 詞 」 と 、 従 属 的な 関 係で接 続 する 働き を 持つ「 従属 接 続助 詞 」がある 。 こ の う ち 、 並列 接 続助詞 に は、 語と 語 (具体 的に は 、名 詞 と名詞) を 接 続するものと、節と節を接続するものがある。 Terjemahan:

Setsuzokujoshi yang berfungsi untuk menunjukkan adanya kesinambungan antara kata yang satu dengan kata berikutnya dan bersifat setara disebut heiretsusetsuzokujoshi, dan setsuzokujoshi yang menghubungkan tindakan yang saling bersubsitusi atau melengkapi disebut juzokusetsuzokujoshi. Heiretsusetsuzokujoshi menghubungkan antara kata dan kata (yaitu nomina dan nomina), juga antara kalimat dan kalimat.

a. 名詞と名詞を接続するもの:「と、や、も、に、か」

Menghubungkan nomina dan nomina: to, ya, mo, ni, ka

例:スポーツの中では、テニスや水泳が好きだ。

Contoh: Di antara jenis olahraga, saya menyukai tenis dan renang.

b. 並 列 節 と 主 節 を 接 続 す る も の ( 述 語 の 基 本 形 ・ タ 形 に 接 続 す る ) :

「し、が」等。

Menghubungkan antara induk kalimat dan anak kalimat (bentuk dasar dan ta)

(8)

17

例:・日本は、車も多いし、道路も狭い。

・この街は、道路は広いが、車も多い。

Contoh: ・Di Jepang banyak mobil dan jalanan juga sempit.

・Jalanan ini meskipun luas, mobilnya juga banyak.

3. 従 属 接 続 助 詞 に も 、 語 と 語 ( 具 体 的 に は 名 詞 と 名 詞 ) を 接 続 す も の と、

節と節を接続するものがある。

Terjemahan: Juzokusetsuzokujoshi juga menghubungkan antara kata dan kata (yaitu nomina dan nomina) serta antara kalimat dan kalimat.

a. 名詞と名詞を接続するもの:「の、という」

Menghubungkan nomina dan nomina: no, toiu. 例:日本語の本。

Contoh: Buka bahasa Jepang.

b. 従属節と主節を接続するもの。

Menghubungkan induk kalimat dan anak kalimat.

a) 述語の基本形に接続するもの:「と、まで、なり」

Menghubungkan bentuk dasar dari predikat: to, made, nari 例:

トンネルを抜けると、そこは一面の菜の花畑だった。

Contoh: Jika melewati terowongan, di sana adalah kebun yang penuh dengan sayuran.

b) 述語のタ形に接続するもの:「きり」

(9)

18 例:花子は出て行ったきり、戻ってこない。

Contoh: Hanako pergi, tidak pernah kembali.

c) 述語の基本形・タ形に接続するもの:「から、けれども、なら」

Menghubungkan bentuk ta dan bentuk dasar dari predikat: kara, keredomo, nara

例:ベルを押したけれども、返事がなかった。

Contoh: Meskipun sudah menekan bel, namun tidak ada balasan.

d) 述語の基本形・タ形、連体形に接続するもの:「ので、のに」

Menghubungkan bentuk ta, bentuk dasar dan kata sifat dari predikat: node, noni

例:この国の人は皆親切なので、とても暮しやすい。

Contoh: Penduduk negara ini semuanya baik hati, sangat mudah untuk beradaptasi.

e) 述語の連用形に接続するもの:「ながら、つつ」

Menghubungkan bentuk sambung dari predikat: nagara, tsutsu 例:花子はいつも、音楽を聞きながら勉強する。

Contoh: Hanako selalu belajar sambil mendengarkan musik.

f) 述語のテ形に接続するもの:「から」

Menghubungkan bentuk te dari predikat: kara 例:よく考えてから、ご返事します。

(10)

19 2.3 Teori Fungsi Setsuzokujoshi「のに「のに」「のに「のに」」」

Menurut pendapat Chino (1991, hal.79-81) ~noni memiliki tiga fungsi, yaitu:

1. Digunakan diantara dua klausa untuk mengindikasikan bahwa mereka memiliki makna yang bertentangan, ‘meskipun’ dan ‘walaupun’. Noni mengindikasikan pertentangan dalam makna yang lebih kuat dari ga dan keredomo.

Contoh: 池田さんは風で咳が出るのに、タバコばかりすっています。

Meskipun Ikeda batuk dan flu, dia tetap menghisap rokok.

2. Digunakan di akhir kalimat untuk mengindikasikan perasaan ketidakpuasan ‘meskipun faktanya bahwa’ dan ‘padahal’. Fungsi kedua ini pada dasarnya sama dengan fungsi pertama, kecuali klausa kedua tidak diungkapkan secara langsung (kalimat yang di dalam kurung di bawah ini hanya menunjukkan salah satu dari konteks imajinasi).

Contoh: 勉強をしなさいと言ったのに。。。

Meskipun faktanya saya telah menyuruhmu untuk belajar (tetapi kamu tidak belajar). 3. Fungsi ketiga noni bermakna ‘untuk’, ‘agar’, dan ‘guna’.

Contoh: 漢字を覚えるのにいい方法を教えてください。

Referensi

Dokumen terkait

untu# mela#u#an pemeri#saan seara epat dan seder-ana pada pasien /ang baru masu# ,uma- !a#it dengan tujuan untu# mengidentifi#asi apa#a- pasien berisi#" masala- gii atau

Tuna mata besar yang merupakan pelagis besar di perairan selatan Jawa banyak ditangkap dengan menggunakan longline. Produktivitas alat tangkap longline cukup tinggi dimana daya

Berdasarkan temuan alat-alat batu yang ada menunJukkan bahwa penghuni Gua Macan memiliki keahlian teknologi yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan kondisi

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan, baik berupa materil maupun support selama

FFA ini dipisahkan dengan trigliserida sehingga produk utama dialirkan menuju reaktor esterifikasi 2 (R-02). Reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksotermis sehingga

Trend Bullish & Fase Akumulasi; Candle Bullish Hammer, Stochastic Bullish. Trend Bearish & Fase Distribusi; Candle Doji, Stochastic Bearish.. 3997

Tahapan penelitian yang dilakukan pertama adalah identifikasi permasalahan yang ada pada gempabumi dan cuaca pelayaran yang didapatkan dari berita-berita terkait

Rina Sari Nainggolan (2012) dengan penelitiannya yang berjudul “Equivalence strategies in translating slang in the novel Akeelah and The Bee by Sapardi Djoko Damono” merupakan