• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Komunikasi merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Dalam kehidupannya manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, artinya setiap orang memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Begitu juga dalam setiap aktivitas dalam kehidupan manusia. Komunikasi memungkinkan dan mendukung sebuah sistem berjalan dengan baik. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin dan bawahan/karyawan. Dalam proses komunikasi dilingkungan sosial masyarakat atau suatu organisasi dibutuhkan komunikasi dua arah, atau two way communication atau komunikasi timbal balik.

Untuk mencapai tujuan suatu organisasi diperlukan kerjasama antar semua anggota organisasi. Kerjasama dilakukan pada setiap hubungan pribadi ataupun hubungan yang terkait tentang aktifitas untuk kepentingan organisasi. Joseph Devito dalam bukunya Human Communication menyatakan bahwa “komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan baik dalam organisasi di dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Beberapa hubungan yang

(2)

dilakukan dalam komunikasi organisasi adalah hubungan antara atasan dan bawahan seperti menjelaskan tugas pokok dan fungsi, instruksi pekerjaan, pengawasan. Begitu pula sebaliknya, hubungan antara bawahan kepada atasan seperti pertanyaan tentang pekerjaan, dan hubungan kerjasama antara sesama karyawan, dalam menyelesaikan suatu pekerjaan” (Devito:1997).

Dalam suatu organisasi komunikasi sangat dibutuhkan untuk membentuk terjadinya kerjasama antar karyawan dan antar bidang. Tanpa adanya komunikasi maka tidak akan terjadi sebuah koordinasi, tanpa adanya koordinasi maka tidak akan terjadinya kerjasama. Dalam menjalankan sistemnya, sebuah organisasi sangat memerlukan kerjasama antar semua stakleholder, karyawan antar bidang.

Begitu juga Pemerintah Daerah, dalam menjalankan sistemnya sangat memerlukan komunikasi yang baik di dalam organisasinya. Pemerintah daerah memerlukan para kepala OPD untuk memimpin organisasi nya sesuai bidangnya masing-masing untuk dapat bekerja di tengah masyarakat. Para Kepala OPD ini dipimpin oleh Walikota yang berperan sebagai pembuat kebijakan dan memonitor serta mengevaluasi kerja dari para Kepala OPD. Oleh karena itu, seorang Kepala Daerah dalam hal ini Walikota harus mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik agar pesan yang Ia sampaikan dapat efektif dan dapat dipahami oleh para Kepala OPD khususnya, dan seluruh aparatur Pemerintah Daerah umumnya.

Berangkat dari hal tersebut, peneliti merasa tertarik untuk mengetahui bagaimana Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah Kota.

(3)

Walikota Depok H. Nur Mahmudi Isma`il, MSc merupakan seorang kepala daerah yang terpilih dari hasil proses Demokrasi yaitu Pemilukada langsung, sejak 26 Januari 2006. Kemudian beliau terpilih kembali untuk periode kedua atas kepemimpinannya yaitu 2011 - 2016.

Beliau sempat menjabat sebagai menteri pada zaman kepemimpinan Gusdur 1999 – 2000 dan sempat menjabat sebagai Presiden PKS (1998 - 2000). Beliau juga berhasil meraih Gelar S3 Doctor of Philosopy and Science Technology di Texas A&M University.

Diantara sekian banyak Walikota, beliau terpilih menjadi ketertarikan untuk peneliti kaji, dari sisi Pola Komunikasi nya, karena beliau telah banyak memperoleh penghargaan, kompeten dan mempunyai latar belakang pendidikan serta kualitas akademis dan kepimpinan yang cukup baik.

Disamping itu, Kota yang beliau pimpin, Kota Depok sebagai Kota satelit Ibu Kota juga merupakan Kota yang terus menerus berkembang pesat, baik secara pembangunan fisik dan non fisik.

Menjadi Kota yang unik dan menjadi pilihan untuk bermukim oleh warga dari daerah sekitar Jabodetabek. Untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada masyarakatnya.

Dari hasil penelitian tentang pola komunikasi yang tergambar nantinya, diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan rekomendasi. Evaluasi dan rekomendasi baik dalam penerapan komunikasi seorang kepala daerah dalam memimpin aparatur sipil negara ataupun dalam penelitian berikutnya.

(4)

Pentingnya komunikasi dengan manusia adalah suatu hal yang tidak bisa dipungkiri oleh manusia, begitu juga halnya dengan organisasi. Tidak hanya pengetahuan dasar tentang komunikasi, pengetahuan dasar tentang organisasi sebagai suatu lingkungan tertentu yang berstruktur, berkarakteristik, serta memiliki fungsi tertentu adalah suatu hal yang mendukung kelancaran komunikasi organisasi orang yang tertarik untuk bergabung dalam suatu organisasi memilki alasan yang beragam. Ada yang karena alasan profit, tuntutan profesi, penyebaran ideologi maupun pemenuhan kebutuhan sosial. Para psikolog berpendapat bahwa kebutuhan utama manusia dan untuk menjadi manusia yang sehat secara rohani adalah kebutuhan akan hubungan sosial yang baik dengan orang-orang lain. Maslow menyebutkan bahwa “salah satu dari empat kebutuhan utama manusia adalah terfasilitasinya kebutuhan sosial untuk memperoleh rasa aman lewat rasa memiliki dan dimiliki, pergaulan, rasa diterima, memberi dan menerima persahabatan “(Tubbs and Moss, 2000: xii).

Hubungan yang hangat, ramah sangat dipengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi dengan orang lain. Proses komunikasi yang kita lakukan tiap hari berfungsi untuk memupuk dan memelihara hubungan kita dengan lingkungan. Oleh sebab itu ketrampilan berkomunikasi memiliki arti penting dalam kehidupan organisasi. Bahkan bisa dikatakan, ibarat organisasi adalah tubuh makhluk hidup maka komunikasi adalah darah yang mengalir dalam tubuh organisasi tersebut. Littlejohn (2002) menjelaskan bahwa komunikasi berlangsung dalam tingkatan konteks yaitu komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi dan yang terakhir komunikasi massa.

(5)

Berbagai pemikiran, ide dan segala upaya Walikota Depok dalam memajukan Kota Depok dan mensejahterakan masyarakat, yang berbentuk program memerlukan sebuah pola Komunikasi yang baik, agar pesan yang disampaikan dapat dimaknai dengan baik oleh Para Kepala OPD. Dimana para kepala OPD ini nantinya, akan meneruskan pesan-pesan yang mereka dapatkan, untuk kembali diteruskan diterima, pada sub- sub kerja, untuk merealisasikan pesan tersebut pada bentuk real, sebuah aksi, pengimplementasian program – program pemerintah. Sebagai salah satu contoh: ide Walikota Depok pada program One Day No Rice dan One Day No Car, serta beberapa program Pemerintah lainnya.

Salah satu contoh kasus atau sebuah masalah yang membuat peneliti merasa penting untuk meneliti, adalah seperti kejadian, Walikota sudah menghimbau agar satpol PP, menegakan perda, namun masih saja ditemukan spanduk –spanduk nakal dan profit oriented, yang dipasang pada tempat yang jelas-jelas dilarang dalam peraturan, yaitu: jembatan penyebrangan. Padahal Walikota sudah sering kali mengkomunikasikan hal ini kepada OPD yang berkaitan, dan juga disampaikan secara luas dalam apel, serta running text.

Pemerintah Daerah harus dapat bekerjasama antar OPD, dari seluruh Kota Depok dan dengan stakeholder lain. Dan untuk menjalankan semua kerjasama tersebut, Walikota selaku Kepala Daerah yang memimpin seluruh Aparatur Pemerintah Kota Depok melalui para Kepala OPD, dalam menyampaikan kebijakan dan isntruksinya, tentu melakukan proses komunikasi dalam segala

(6)

kegiatannya. Oleh karena itu, peneliti sangat tertarik untuk mengetahui bagaimana Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah Kota Depok.

1.2 Fokus Penelitian

Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan diatas, memimpin sebuah Pemerintah Daerah tidaklah mudah. Tidak semua Walikota mempunyai kemampuan berkomunikasi yang baik dan efektif. Berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat, menuntut pemerintah untuk dapat bekerja cepat, dan segera tanggap di tengah - tengah masyarakat. Walikota harus dapat mengkomunikasikan pesan-pesan kepada Kepala OPD, untuk respon terhadap masyarakat dapat segera terrealisasi dengan baik. Bahkan komunikasi yang dilakukan juga harus mengikuti perkembangan terknologi agar mempercepat proses sampainya pesan. Kemampuan menjadi seorang pemimpin dan kemampuan berkomunikasi sangat diperlukan untuk mendukung proses pelayanan kepada masyarakat melalui kerja-kepaja para Kepala OPD. Peran Walikota sebagai komunikator dalam menyampaikan pesan kepada Kepala OPD dan seluruh aparatur diperlukan pola yang benar dan dirasakan sangat penting, demi berjalannya sistem Pemerintah Kota Depok.

Oleh karena itu, untuk dapat menganalisis bagaimana Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah Kota Depok, peneliti akan focus

(7)

mengkaji Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah. Adapun focus nya yaitu:

1. Bagaimana Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah Kota Depok.

2. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam proses komunikasi Walikota Depok.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud Penelitian adalah untuk mengetahui Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah Kota Depok.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Bertitik tolak pada focus penelitian, dan pertanyaan penelitian yang telah disebutkan sebelumnya, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan Pola Komunikasi Walikota Depok dalam memimpin aparatur Pemerintah Kota Depok.

2. Mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dari proses komunikasi yang dilakukan

(8)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akadermis

1) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi bagi penelitian dimasa mendatang khususnya dalam hal ingin mengetahui Pola Komunikasi Walikota dalam mempimpin aparatur Pemerintah Kota. 2) Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk mengetahui kontribusi Pola

Komunikasi Walikota terhadap jalannya Pemerintah Daerah. 1.4.2 Manfaat Praktis

1) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu referensi dalam hal Memimpin sebuah organisasi, khususnya Pemerintah daerah.

2) Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi Kepala Daerah dalam hal ini Walikota Depok dalam melakukan proses komunikasi yang lebih baik lagi dalam mempimpin Aparatur Pemerintah Kota Depok.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mengurangi ketimpangan dalam kebutuhan pembiayaan dan penguasaan pajak antara Pusat dan Daerah telah diatasi dengan adanya perimbangan keuangan antara Pusat dan Daerah (dengan

Berdasarkan prakiraan beban Sistem dan Kesiapan pembangkit, dalam 1 Minggu kedepan pada Waktu Beban Puncak Malam di Sistem Khatulistiwa diperkirakan mengalami 0

Dari survei pendahuluan yang dilakukan diDesa Karangjoho Kecamatan Karangdowo Klaten terdapat 12 dari 15 orang, masyarakat lebih cenderung melakukan pengobatan sendiri

Memang secara umum, titik tekan pengertian komunikasi tidak dapat melepaskan diri dari model komunikasi klasik yang pernah diungkapkan Aristoteles bahwa inti dari komunikasi adalah

Darma Mindra Prasetyo telah melakukan segala rangkaian proses seleksi karyawan dengan baik dan sesuai dengan SOP yang ditetapkan perusahaan, meskipun ada salah

Jumlah pendamping kp yang meningkat daya saingnya dalam rangka pemberdayaan masyarakat mendukung peningkatan produksi usaha perikanan

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2007 tentang Konservasi Sumber Daya Ikan dan Ketentuan Pasal 12 Peraturan Bupati Alor

Dalam contoh kalimat 4, hontou dilekati dengan partikel no sebagai penyambung dengan kata benda kimochi, hontou dalam kalimat 4 ini berfungsi sebagai meishi yang menerangkan