• Tidak ada hasil yang ditemukan

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul, serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul, serta"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

K a ta P e n g a n ta r

Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terlaksananya semua tugas-tugas Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul, serta terselesaikannya penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan selama tahun 2019.

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, dengan semangat dan tekad yang kuat untuk menginformasikan capaian kinerja secara transparan dan akuntabel atas kinerja Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2019.

Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 sebagaimana ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Menindaklanjuti RPJMD tersebut, makan disusunlah Rencana Strategis Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul ditetapkan dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2018 tentang Perubahan Rencana Strategis Perangkat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.

Secara keseluruhan penyelenggaran tugas pokok dan fungsi di Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul telah banyak membuahkan hasil, namun disadari masih terdapat beberapa indikator kinerja yang belum tercapai. Dengan adanya laporan ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi agar kinerja ke depan menjadi lebih lebih produktif, efektif dan efisien, baik dari aspek perencanaan, pengorganisasian, manajemen keuangan maupun koordinasi pelaksanaannya.

Akhirnya kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan, bimbingan serta partisipasi dalam penyusunan Laporan Kinerja Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2019.

(3)

I k h t i s a r E k s e k u t i f

Penyusunan Laporan Kinerja menjadi salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik, dimana instansi pemerintah, melaporkan kinerjanya dalam memberikan pelayanan publik. Proses penilaian yang terukur ini juga menjadi bagian dari skema pembelajaran bagi organisasi pemerintah untuk terus meningkatkan kapasitas kelembagaan sehingga kinerjanya bisa terus ditingkatkan. Laporan Kinerja Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2019 ini merupakan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Penyusunan Laporan Kinerja dilakukan dengan mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja, di mana pelaporan capaian kinerja organisasi secara transparan dan akuntabel merupakan bentuk pertanggungjawaban atas kinerja Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

Pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2019 telah berpedoman kepada RPJMD yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Kabupaten Bantul Nomor 19 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Menindaklanjuti hal tersebut, Kecamatan Srandakan telah menetapkan Rencana Strategis Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Sedangkan Rincian tugas, fungsi dan tata kerja Kecamatan Srandakan diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 Tahun2016 tentang Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan funsi, serta tata kerja kecamatan se-Kabupaten Bantul.

(4)

Tugas pokok Kecamatan Srandakan adalah menyusun program dan rencana kegiatan kecamatan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan urusan tata usaha, kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan data dan informasi, menyusun produk hokum kecamatan, membuat laporan dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh camat sesuai dengan bidang tugasnya. Kecamatan Srandakan memiliki fungsi yang cukup luas dan strategis dalam menjalankan roda Pemerintahan, antara lain :

a. Pelaksanaan urusan pemerintahan umum

b. Pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat

c. Pengkoordinasian upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

d. Pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan daerah dan peraturan bupati

e. Pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum f. Pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang

dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan

g. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan kegiatan desa

h. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh bupati untukmelaksanakan sebagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

i. Pelaksanaan kesekretariatan kecamatan

j. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh bupati terkait dengan tugas dan fungsinya

Laporan Kinerja ini disusun dengan melakukan analisa dan mengumpulkan bukti untuk menjawab pertanyaan, sejauh mana sasaran pembangunan yang ditunjukkan dengan keberhasilan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul yang telah mendapatkan bimbingan dan arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

(5)

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU), disimpulkan bahwa seluruh indikator berkriteria Sangat Tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 100%. Ada 2 (Dua) IKU pencapaiannya masuk dalam kriteria sangat tinggi (90,1 % lebih), meliputi :

1. Presentase desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu 2. Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

Sedangkan 2 (Dua) indikator sisanya masuk dalam kriteria Tinggi (75,1% s/d 90%) , yaitu :

1. IKM

2. Persentase realisasi program prioritas musrenbang kecamatan

Sebagai bagian dari perbaikan kinerja Kecamatan Srandakan yang menjadi tujuan dari penyusunan Laporan Kinerja, hasil evaluasi capaian kinerja ini juga penting dipergunakan untuk perbaikan perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan di tahun yang akan datang. Dengan ini, upaya perbaikan kinerja dan pelayanan publik untuk peningkatan kesejahteraan rakyat akan bisa dicapai.

(6)

D a fta r I s i

Kata Pengantar ... ii

Ikhtisar Eksekutif ... iii

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Bab I Pendahuluan ... 9 A. Latar Belakang ... 9 B. Pembentukan OPD... ... 12 C. Susunan Organisasi ... 13 D. Keragaman SDM ... 14 E. Isu Strategis ... 15

Bab II Perencanaan Kinerja ... 18

A. Rencana Strategis ... 18

1. Visi dan Misi ... 18

2. Tujuan dan Sasaran ... 18

3. Kebijakan, Strategi dan Program ... 19

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 ... 22

C. Program untuk Pencapaian Sasaran ... 26

Bab III Akuntabilitas Kinerja ... 29

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ... 30

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja ... 30

1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat ... 30

2. SasaranMeningkatnya Kualitas dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Wilayah………... ... 34

C. Akuntabilitas Anggaran ... 41

D. Efisiensi Sumber Daya ... 43

(7)

D a fta r Ta b e l

Tabel II.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran ... Tabel II.2 Strategi dan Kebijakan ... Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama ... Tabel II.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019 ... Tabel II.5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019 ...

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja ... Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ...

Tabel III.3 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat ... Tabel III.4 Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran meningkatnya Kualitas dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Wilayah ... Tabel III.5 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019 ... Tabel III.6 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 ...

(8)

D a fta r G a m b a r

Gambar 1. Peta Wilayah Kecamatan Srandakan ... Gambar 2. Struktur organisasi Kecamatan ... Gambar 3. Komposisi Pegawai ditinjau dari Aspek Pendidikan ...

(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan satu diantara 17 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Bantul dan secara administratif berada di kawasan wilayah sebelah barat dari pusat pemerintahan Kabupaten Bantul dan berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo dengan sungai Progo yang menjadi pembatas wilayah. Sektor potensial perekonomian yang mendukung upaya pengembangan Kecamatan Srandakan selain kegiatan sektor pariwisata, juga sektor jasa, Industri, UMKM dan perdagangan serta pertanian.

Hal ini sejalan dengan arah pengembangan wilayah DIY yang akan membangun Bandara bertaraf internasional di kawasan Kabupaten Kulon Progo, yang menjadikan wilayah Kecamatan Srandakan mendapat efek positif karenanya.

Kondisi wilayah Kecamatan Srandakan berdasarkan Monografi Kecamatan tahun 2017 :

Gambar 1

(10)

1. Aspek Geografi

Kecamatan Srandakan berada di arah sebelah Barat dari Ibukota Kabupaten Bantul. Kecamatan Srandakan mempunyai luas wilayah 1.832 Ha dan secara administratif memiliki 2 desa yaitu Desa Trimurti dan Poncosari dengan sebaran wilayah dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 1

Luas wilayah desa dalam Kecamatan Srandakan

No Desa Luas (km2) % terhadap luas kecamatan Jumlah pedukuhan RT 1. Poncosari 11.86 64.74 24 120 2. Trimurti 6.46 35.26 19 134 Jumlah 18.32 100 43 254

Sumber: Kecamatan Srandakan Dalam Angka, 2018

Secara geografis, wilayah Kecamatan Srandakan berbatasan dengan :

 Sebelah Utara : Sungai Progo

 Sebelah Barat : Sungai Progo

 Sebelah Selatan : Samudra Indonesia

 Sebelah Timur : Kecamatan Pandak dan Sanden

Jarak tempuh Desa ke Ibukota Kecamatan Srandakan dari desa Poncosai 2,7 Km dan dari Desa Trimurti 0,2 Km, sedangkan jarak tempuh ke Ibukota Kabupaten Bantul dari Desa Poncosari 15 Km, dan dari Desa Trimurti 12 Km.

2. Demografi,

Kecamatan Srandakan

Dihuni oleh 10.487 kepala keluarga (KK). Jumlah keseluruhan penduduk Kecamatan Srandakan adalah 31.217. Secara umum terdapat adanya keseimbangan antara jumlah dan sex rasio penduduk di dua desa di wilayah Kecamatan Srandakan sehingga diharapkan peran serta dan penyetaraan gender dapat ditingkatkan untuk meningkatkan kelancaran pembangunan dan pengembangan ekonomi wilayah secara umum. Jumlah penduduk Kecamatan Srandakan menurut data BPS Kabupaten Bantul disampaikan dalam tabel berikut.

(11)

Tabel 2

Jumlah penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan Srandakan

No Desa Jumlah penduduk (jiwa) Sex

rasio Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Poncosari 6.466 6.612 13.078

2 Trimurti 9.069 9.070 18.139

Sumber: Seksi Pemerintahan Kecamatan Srandakan

B. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan

Tugas pokok dan fungsi sesuai dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 130 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja Kecamatan se- Kabupaten Bantul .

1. Tugas Kecamatan

a. Camat mempunyai tugas:

Membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan Pemerintahan Umum, Pelayanan Publik dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.

2. Fungsi Kecamatan

Kecamatan se-Kabupaten Bantul mempunyai fungsi:

a. Penyelenggaraan tugas umum pemerintahan yang meliputi: 1) pengkoordinasian kegiatan pemberdayaan masyarakat;

2) pengkoordinasian upaya penyelenggarakaan ketentraman dan ketertiban umum

3) pengkoordinasian penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

4) pengkoordinasian pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; 5) pengkoordinasian penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di tingkat

kecamatan;

6) pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa; dan

7) pelaksanaan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa

(12)

b. pelaksanaan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah;

c. pelaksanaan tugas lain yang diberian oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah;

3. Struktur Organisasi

Struktur bagi suatu oranisasi sangat berguna untuk memperjelas dan memaham tugas dan fungsi masing-masing bagian dalam suatu organisasi. Dengan struktur, tugas masing-masing bagian dalam organsiasi menjadi jelas. Struktur yang baik adalah struktur yang berorientasi kepada visi-visi organisasi yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja organisasi dan profesionalisme jajaran di dalamnya. Mengenai struktur organisasi Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul secara jelas digambarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor : 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan Se-Kabupaten Bantul.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 18 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Kecamatan se Kabupaten Bantul, Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai Perangkat Daerah dan sesuai dengan Peraturan Bupati No. 130 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan se-Kabupaten Bantul , maka Kecamatan merupakan Perangkat Daerah unsur penunjang yang dipimpin oleh seorang Camat dan berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melaui Sekretaris Daerah.

Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan yaitu membantu Bupati dalam mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintaha umum, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat desa. Di dalam menjalankan tugas dimaksud, maka Kecamatan memiliki fungsi sebagai berikut :

(13)

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat ;

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; 3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang undangan; 4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; 5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan ditingkat

kecamatan;

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan desa; dan

7. Melaksanakan pelayanan masyrakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan/atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan Desa.

Dalam melaksanakan tugas Camat dibantu oleh ; a. Sekretaris Kecamatan;

b. Sub Bagian Umum

c. Sub Bagian Program dan Keuangan d. Seksi Tata Pemerintahan;

e. Seksi Ketenteraman dan Ketertiban

f. Seksi Ekonomi Pembangunan dan Lingkungan Hidup; g. Seksi Kemasyarakatan.

h. Seksi Pelayanan;

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kecamatan mengadakan koordinasi dengan Instansi terkait sehingga dapat mencapai hasil kerja yang optimal.

Gambar 2

Struktur Organisasi Kecamatan

CAMAT

Sekretaris

SubBag Umum & Kepegawaian SubBag Prog.Keu. & Aset Klp. Jbtn Fugsional/ Arsiparis Seksi Pemerintahan

Seksi Ekbang & LH

Seksi Trantib Seksi

Pelayanan Seksi

Kemasyarakatan kretaris

(14)

C. SUMBER DAYA SKPD 1. Sumber Daya Manusia

Kepegawaian

Jumlah pegawai pada Kecamatan Srandakan sebanyak 19 pegawai dengan rincian:

 Unit kerja kecamatan : 17 Pegawai

 Carik Desa : 1 Pegawai

Dilihat Jabatan Struktural :

 Eselon III : 2 orang

 Eselon IV a : 5 orang

 Eselon IV b : 2 orang

Jumlah pegawai berdasarkan Golongan:

 Gol IV : 2 orang

 Gol III : 13 orang

 Gol II : 2 orang

Berdasarkan pendidikan yang diperoleh, maka profil pegawai Kecamatan Srandakan adalah sebagai berikut :

Gambar 3

Komposisi Pegawai ditinjau dari aspek pendidikan

40%

0% 55%

5%

PENDIDIKAN PEGAWAI

SLTA SARMUD SARJANA PASCA SARJANA

Sumber : Data Kepegawaian Kec. Srandakan th. 2019

Klp. Jabatan Fungsional/ Arsiparis Seksi Pemerintahan Seksi Pemerintahan Seksi Ekonomi Pembanguna n & LH Seksi Pelay anan Seksi Pemerintahan

(15)

Status kepegawaian terdiri dari:

 Pegawai Organik : 17 orang

 Pegawai Kontrak Kerja : 4 orang

Kelengkapan

Kelengkapan berupa sarana dan prasarana kecamatan yang dimiliki.

Luas lahan Kantor Kecamatan 2.726 M2 yang terbagi menjadi Ruang Perkantoran, Pendopo,,Mushola, Kantor UPK, Kantor PLKB, Rumah Dinas Camat, Gudang Arsip dan tempat parkir.

2. Isu Strategis

Isu-isu strategis berpengaruh terhadap pelaksanaan kegiatan di Kecamatan Srandakan, kelebihan maupun kekurangan disebabkan oleh faktor eksternal dan internal. Faktor-faktor internal banyak dipengaruhi oleh beberapa sumber pada kebijakan vertikal dan horizontal.

Permasalahan yang mungkin timbul berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD Kecamatan Srandakan yaitu :

1. Kurangnya jumlah personil / staf di Kantor Kecamatan Srandakan.

2. Kualitas / kapasitas dan jumlah SDM aparatur Kecamatan belum merata dan terbatas baik dibidang teknis maupun fungsional.

3. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang produk-produk hukum dan dokumen kependudukan

4. Masih rendahnya kesadaran hukum masyakarat dan belum optimalnya fungsi penegakkan hukum.

5. Masih kurangnya sarana dan prasarana aparatur untuk mendukung operasional administrasi dan pelayanan dokumen kependudukan dan legalitas pencatatan sipil.

Dalam rangka meningkatkan kinerja menuju pelaksanaan tata pemerintahan yang baik serta untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya bidang pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan dengan adanya standar pelayanan minimal. Standar pelayanan minimal merupakan tolok ukur bagi aparatur dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

(16)

Berdasarkan analisis tersebut diatas, maka dapat diidentifikasikan beberapa faktor kunci keberhasilan yang berfungsi untuk memfokuskan strategi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan visi/misi dan efisien.

Adapun beberapa hal yang perlu dilakukan untuk keberhasilan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, antara lain :

1) Mengoptimalkan kinerja pegawai agar berkualitas sesuai dengan keahliannya; tugasnya

2) Meningkatkan sistem pelayanan masyarakat yang efektif dan efisien 3) Meningkatkan sistem informasi manajemen yang efektif dan efisien;

4) Mengoptimalkan aparatur yang profesional yang didukung oleh sistem pengembangan

Dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsi Kecamatan Srandakan bahwa ditentukan isu-isu penting yaitu sebagai berikut:

1. Pengembangan transparansi dalam penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka terwujudnya tata pemerintahan Kecamatan dan Desa yang baik dan benar.

2. Optimalisasi pelaksanaan pelimpahan pelayanan publik dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik kecamatan dan desa.

3. Pendayagunaan aparatur pemerintah kecamatan dalam rangka peningkatan akuntabilitas publik.

4. Fasilitasi kegiatan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan di wilayah Kecamatan Srandakan.

5. Penegakkan peraturan perundang-undangan dalam rangka peningkatan keamanan, ketertiban dan ketentraman umum.

6. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur kecamatan dalam rangka memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat.

7. Pengembangan dan peningkatan pengelolaan administrasi kecamatan dan desa yang baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

8. Pengembangan kerjasama antar organisasi pemerintah dengan dinas instansi di tingkat kecamatan.

(17)

10. Fasilitasi program-program nasional / pemerintah dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan pengembangan pembangunan sarana prasarana desa-desa di wilayah Kecamatan Srandakan

11. Peningkatan peran pendidikan, kesehatan dan sosial budaya dalam rangka ikut menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas (cerdas, beretika dan berbudaya, serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME) agar mampu untuk menghadapi tantangan masa depan.

Usulan program dan kegiatan Kecamatan Srandakan dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum dan kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati dalam rangka penguatan otonomi daerah diarahkan pada:

a) Peningkatan kualitas pelayanan publik yang menjadi kewenangan kecamatan dan peningkatan kualitas aparaturnya;

b) Peningkatan kualitas pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan pemerintahan desa;

c) Upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, penegakan peraturan perundang-undangan serta mendorong kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi pemerintahan lainnya yang ada di wilayah.

(18)

B a b I I P e r e n c a n a a n K i n e r j a

A. Rencana Strategis

1. Visi dan Misi

Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah. Visi Bupati yaitu : adalah “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang Sehat, Cerdas dan Sejahtera Berdasarkan nilai-nilai Keagamaan, Kemanusiaan dan Kebangsaan Dalam Wadah Negara Kesatuan Indonesia (NKRI)

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan dapat mengetahui dan mengenal keberadaan dan peran instansi pemerintah dalam penyelenggaran pemerintahan negara. Misi Kecamatan Srandakan sebagai berikut

a. Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, efisien dan bebea dari KKN, percepatan reformasi birokrasi, meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah menuju pemerintahan yang empatik;

b. Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang sehat,cerdas, terampil dan berbudi luhur;

c. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan;

d. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana prasarana umum, pemanfaatan sumberdaya alam dengan memperhatikan kelestarianlingkungan hidup dan pengelolaan resiko

e. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis, aman dan harmonis derta berbudaya istimewa.

2. Tujuan dan Sasaran

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.

(19)

Sasaran adalah hasil yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik, mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan.

Tabel II.1

Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

Visi

Terwujudnya Kecamatan Srandakan Sebagai Pendamping Dan Fasilitator Yang Handal Bagi Desa

Dan Masyarakat Menuju Kemandirian

Misi Tujuan Sasaran Indikator

1. Meningkatkan kelola pemerintahan tata yang baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi 1.Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima 2.Terwujudnya Perencanaan pembangunan yang Berkualitas a. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat  IKM Kecamatan  Persentase Desa Yang Menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat waktu Meningkatnya.  Rata-ratapersentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes  Prosentase Realisasi Program Prioritas Musrenbang Kecamatan b. Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah .

3. Kebijakan, Strategi dan Program

Strategi dan arah kebijakan dalam mencapai tujuan dan sasaran dalam rangka pencapaian visi dan misi yang diuraikan dalam tujuan dan sasaran, penyusunan

(20)

strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Sementara, kebijakan adalah arah atau tindakan yang diambil oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan. Dalam kerangka tersebut, Kecamatan Srandakan merumuskan strategi dan arah kebijakan perencanaan pembangunan daerah secara komprehensif untuk mencapai tujuan dan sasaran Renstra dengan efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna), sebagai berikut :

Tabel II.2

Strategi dan Kebijakan Kecamatan Srandakan Th. 2019

Visi

Terwujudnya Kecamatan Srandakan Sebagai Pendamping Dan Fasilitator Yang Handal Bagi Desa Dan Masyarakat

Menuju Kemandirian

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

Terwujudnya pelayanan masyarakat yang prima a. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat  Peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur dan sarana prasarana layanan publik  Mengembangkan model layana public berbasis IT

b. Meningkatnya kualitasdan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah  Peningkatan sisten dan tata kelola perencanaan pembangunan

 Memperkuat sinkronisasi dan optimalisasi

perencanaan dengan desa

Sumber : Renstra Kecamatan Srandakan Tahun 2016 -2021

Dengan mengacu pada sejumlah kebijakan tersebut di atas maka dijabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Program operasional yang dimaksud merupakan proses penentuan atau penjabaran suatu kebijakan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program Kecamatan Srandakan sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

(21)

4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

5. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat 6. Program Pembinaan Pemerintahan Umum

7. Program Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Kecamatan 8. Program Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kecamatan

Dari visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan di atas kemudian dirumuskan IKU yang merupakan ukuran keberhasilan Kecamatan Srandakan dalam mencapai tujuan dan merupakan ikhtisar Hasil (outcome) berbagai program dan kegiatan sebagai penjabaran tugas dan fungsi organisasi.

Tujuan penetapan IKU adalah memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

Sasaran strategis dan IKU disajikan sebagai berikut :

Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

1 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat

IKM Kecamatan

2 Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

Presentase desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu

Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

Prosentase realisasi program prioritas musrenbang kecamatan

(22)

B. Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019

Dokumen perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU dalam dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2019 yang disusun sesuai dengan Rencana Strategis Kecamatan Srandakan Tahun 2016 – 2021.

Sejak tahun 2015 Kecamatan Srandakan melakukan cascade down Perjanjian Kinerja kepada eselon III dan IV. Adapun target dan realisasi indikator kinerja program (cascading eselon III) serta target dan realisasi indikator kinerja kegiatan (cascading eselon IV) dapat dilihat pada esakip.bantulkab.go.id,

Dokumen ini memuat sasaran strategis, indikator kinerja utama beserta target kinerja dan anggaran. Penyusunan PK 2019 dilakukan dengan mengacu kepada RPJMD, Renstra, renja 2019, IKU dan APBD. Kecamatan Srandakan Pemerintah Kabupaten Bantul telah menetapkan PK Tahun 2019 sebagai berikut :

(23)
(24)
(25)
(26)

Tabel II.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Utama Target

1 Meningkatnya kualitas

pelayanan kepada

masyarakat

IKM Kecamatan 90

2 Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

Presentase desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu

95 Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes 88 Prosentase realisasi program prioritas musrenbang kecamatan 90

C. Program untuk Pencapaian Sasaran

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas Kecamatan Srandakan. Adapun program-program yang mendukung masing-masing sasaran tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel II.5 Program Untuk Pencapaian Sasaran Tahun 2019

No Sasaran Strategis Didukung jumlah program 1. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada

masyarakat

a. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat meliputi kegiatan :  Peningkatan pelayanan

public dalam bidang kependudukan.

(27)

2. Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah Program Pemberdayaan Masyarakat meliputi kegiatan :  Pengembangan produk unggulan kecamatan  Pembinaan Organisasi Perempuan  Pemberdayaan Petani  Pemantauan Penyebarluasan Informasi Bencana Alam Program Pembinaan Pemerintahan Umum Kecamatan meliputi kegiatan :  Sosilaisasi Sistem Pendaftaran Tanah  Penyusunan Profil Desa, Monografi Kecamatan  Pengendalian Keamanan Lingkungan  Peningkatan Peran

Serta Masyarakat dalam Pengendalian Lingkungan Hidup  Penyebarluasan dan Sosialisasi berbagai Informasi Pendidikan Dasar  Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-Nilai Luhur Budaya Bangsa  Peningkatan Pemberdayaan Keagamaan  Peningkatan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Sumber-Sumber Pendapatan Daerah  Fasilitasi dan Pengendalian Pengelolaan Keuangan Desa  Rapat-Rapat Koordinasi Unsur Muspika  Pelaksanaan Rakorpem Desa  Musrenbang tingkat kecamatan

Program Pembinaan Sosial Kemasyarakatan

Kecamatan, meliputi kegiatan :

(28)

Kemampuan (Capacity Building) Petugas Pendamping Sosial Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT, dan PMKS lainnya.

 Pembinaan Organisasi Kepemudaan.

 Fasilitasi

Penyelenggaraan

Festival Budaya Daerah.  Peningkatan Kesegaran

Jasmani dan rekreasi.  Penyuluhan pemberatsan penyakit masyaerakat.  Fasilitasi Kelancaran Pelaksanaan Demokrasi.  Penyelenggaraan lomba desa

(29)

B a b I I I Ak u n t a b i l i t a s K i n e r j a

Manajemen pembangunan berbasis kinerja mengandaikan bahwa fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang sudah direncanakan. Esensi dari manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perubahan, di mana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan, baik pada level keluaran, hasil maupun dampak.

Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good governance di mana salah satu pilarnya, yaitu akuntabilitas, akan menunjukkan sejauh mana sebuah instansi pemerintahan telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Karena itulah, pengendalian dan pertanggungjawaban program/kegiatan menjadi bagian penting dalam memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah kepada publik telah dicapai. Pijakan yang dipergunakan adalah sistem akuntabilitas kinerja ini adalah berpedoman kepada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja. Dalam regulasi ini, antara lain juga mengatur tentang kriteria yang dipergunakan dalam penilaian kinerja organisasi pemerintah. Tabel berikut menggambarkan skala nilai peringkat kinerja dikutip dari Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017, yang juga digunakan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini.

Tabel III.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja

No Interval Nilai Realisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja Kode 1 91 ≤ 100 Sangat Tinggi 2 76 ≤ 90 Tinggi 3 66 ≤ 75 Sedang 4 51≤ 65 Rendah 5 ≤ 50 Sangat Rendah

(30)

A. Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

Secara umum Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul telah melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021. Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja.

Capaian Indikator Kinerja Utama Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2019 sebagai berikut :

Tabel III.2 Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

No Indikator Kinerja Utama

2019

Target Realisasi %

Realisasi

1 Indek Kepuasan Masyarakat 90 86 96

2 Persentase Desa yang menyelesaikan

APBDes Tepat Waktu

95 100 105

3 Rata-rata Kesesuaian APBDes dengan

RPJMDes

88 88 100

4 Prosentase Realisasi Program Proiritas

Musrenbang Kecamatan

90 90 100

Sumber : Esakip-ROPK Tahun 2019

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja utama Kecamatan Srandakan Tahun 2019, disimpulkan bahwa seluruh indikator sasaran berkriteria tinggi, dengan rata-rata capaian sebesar 100%.

B. Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja

1. Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat

Untuk mengetahui meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat, evaluasi pencapaian IKU terhadap akhir Renstra adalah 90%, Analisa secara perbandingan terhadap capaian IKM adalah sebagai berikut :

(31)

Tabel III.3

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kepada Masyarakat No Indikator Kinerja Utama Capaian 2018 2019 Target Akhir Renstra (2021) Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%) Target Realisasi % Realisasi 1. IKM 85 90 86 96 90 95.56

Sumber : Esakip-ROPK Tahun 2019

Capaian kinerja yang sudah diraih menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 90 realisasi sebesar 86, tercapai 95,56%, atau bernilai kinerja sangat tinggi.

Nilai IKM sebagai indikator kinerja didapat dari hasil quesioner yang dibagikan kepada responden yang menerima layanan dari Kecamatan Srandakan. Maksud dilaksanakan pengukuran indikator sasaran adalah untuk mengukur indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Kecamatan Srandakan. Formulasi pengukuran indikator ini adalah jumlah permohonan pelayanan yang terselesaikan dibagi jumlah permohonan dikalikan seratus persen. Dari semua permohonan pelayanan semua telah diproses sehingga capaiannya sebesar 86 dengan prosentase 96%.

Faktor penghambat untuk IKU ini adalah

1. Sering terjadi pergantian pejabat struktural di seksi pelayanan.

Dengan adanya SDM pelayanan yang beberapa kali terjadi pergantian menyebabkan terhambatnya kelancaran dalam pelayanan, selama proses SDM yang baru dalam proses penyesuaian pekerjaan.

2. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap syarat dan alur pelayanan.

Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap syarat dan alur pelayanan yang diberikan, merupakan salah satu kendala dalam proses pelayanan, kurangnya pemahaman tersebut berakibat pada terhambatnya kecamatan dalam melayani masyarakat, karena masyarakat harus bolak-balik terlebih dahulu untuk melengkapi persyaratan yang telah ditentukan.

(32)

Solusi permasalahan adalah :

1. Meningkatkan kapasitas dan integritas SDM yang terkait pelayanan Publik.

Hal ini telah dilaksanakan di tahun 2019 dan perlu kesinambungan untuk terus dilakukan ditahun berikutnya, karena dinamisnya kebijakan pemerintah terhadap dinamisnya perkembangan pada masyarakat, tentunya akan melahirkan kebijakan-kebijakan baru. Pergantian personil di tingkat desa yang terkait dengan pelayanan masyarakat, juga memerlukan pengetahuan terkait pelayanan masyarakat secara update.

2. Meningkatkan pelayanan informasi terkait produk-produk pelayanan.

Pelayanan informasi terkait produk-produk pelayanan adalah dengan memberikan ruang papan pengumuman/informasi, leaflet pelayanan, banner SOP Pelayanan dan informasi lain melalui media social, diharapkan proses dan persyaratan pelayanan yang diperlukan masyarakat, dapat diketahui serta dipahami, sehingga produk layanan yang dibutuhkan dapat selesai tepat waktu.

Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU terhadap IKM Kecamatan Srandakan yang akan dilaksanakan adalah :

1. Meningkatkan sarana dan prasarana layanan publik.

Hal ini telah dilakukan di tahun 2019 dengan mengubah tampilan ruang pelayanan sebagai fasilitas public tampak lebih indah dan elegan, sehingga menghasilkan kenyamanan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan di Kecamatan srandakan. Kegiatan ini perlu kebersinambungan ditahun depan sebagai bentuk pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan dalam melayanai masyarakat.

2. Meningkatkan pengembangan model pelayanan public berbasis teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi berbasis informasi telah dilakukan ditahun 2019 dengan pemasangan baner dan leaflet yang memuat jenis pelayanan dan jam pelayanan di Kecamatan srandakan. Pengelolaan website dan media social lain secara optimal terus dilakukan secara berkesinambungan, agar kebutuhan masyarakat akan informasi yang diperlukan melalui perkembangan teknologi dapat terlayani.

(33)

3. Meningkatkan pelayanan melalui layanan aduan masyarakat.

Pelayanan aduan masyarakat telah disediakan baik melalui kotak saran maupun melalui email atau media social kecamatan srandakan. Respon yang cepat dan tepat terhadap aduan tersebut adalah kebutuhan yang ditunggu serta dibutuhkan oleh masyarakat yang melayangkan aduan tersebut. Hal ini merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang terus dibutuhkan sebagai tolok ukur evaluasi terhadap kinerja Kecamatan srandakan.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai kegiatan yang dilakukan terkait program peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pada tahun 2019, program Peningkatan Pelayanan Masyarakat yang terdiri dari kegiatan :

1. Peningkatan Pelayanan Masyarakat

Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 90, capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 96% dari target akhir renstra tahun 2021.

Inovasi yang dapat dilakukan oleh seksi pelayanan kecamatan srandakan yaitu segala bentuk informasi terkait public/masyarakat dapat memanfaatkan media social, seperti facebook, web resmi yang dimiliki kecamatan srandakan dan dapat juga melalui penyebaran brosur serta pemasangan leaflet sebagai media publikasi agar informasi dapat tersebar luas kepada masyarakat sekitar kecamatan srandakan dan dapat terlayani secara cepat, tepat dan akurat dengan sistim pelayanan yang ramah, cermat dan memiliki SDM yang handal dengan pemanfaatan tehnologi canggih.

Faktor penghambat : Sering adanya kekurangan berkas pendukung untuk memenuhi persyaratan pelayanan masyarakat, seperti KTP dan KK, sehingga perlu adanya sosialisasi informasi terkait syarat dan prosedur pelayanan, dapat pula membagikan brosur dan memasang pamflet dibeberapa tempat strategis di sekitar kantor kecamatan agar mudah dibaca di pahami oleh masyarakat.

Dalam menanggapi permasyalahan pada system yang digunakan oleh operator yang berdampak pula pada kinerja seksi pelayanan kecamatan srandakan , dengan demikian perlu adanya system pada operator perbaikan yang sering error agar memberikan kepuasan kepada masyarakat dan sering dilakukan pengecekan pada permasalahan system tersebut.

(34)

2. Sasaran meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

Uraian analisa secara umum tentang sasaran meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah adalah sebagai berikut :

Rencana dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kualitas dan Sinergitas Perencanaan Pembangunan Wilayah

No Indikator Kinerja Utama Capaian 2018 2019 Target Akhir Renstra (2021) Capaian s/d 2019 terhadap 2021 (%) Target Realisasi % Realisasi 1. Persentase Desa yang

menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat Waktu 90 95 100 105 100 100 2. Rata-rata Kesesuaian APBDes dengan RPJMDes 85 88 88 100 90 97.78 3. Prosentase Realisasi Program Proiritas Musrenbang Kecamatan 85 90 90 100 100 90

Sumber : Esakip-ROPK Tahun 2019

a. Persentase desa yang menyelesaikan perencanaan dan pelaporan tepat waktu, capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang sangat tinggi. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 95, realisasi sebesar 100 tercapai 100% atau bernilai kinerja sangat tinggi, dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 90, maka capaian tahun 2019 mengalami peningkatan. Target capaian tahun 2021 (akhir renstra)sebesar 100. Capaian tahun ii telah menyumbangkan 100% dari target akhir renstra tahun 2021.

Capaian tersebut diperoleh dari jumlah desa dengan penyelesaian perencanaan (RPJMDes, RKPDes dan APBDes) dan laporan keuangan tepat waktu, dibagi jumlah seluruh desa di kecamatan kali seratus persen. Capaian indicator tersebutsebesar 100% sudah mencapai target maksimal.Desa yang menyelesaikan

(35)

perencanaan dan laporan keuangan tepat waktu ada 2 (dua) desa dibagi dengan semua desa dikalui 100%.

Faktor penghambat untuk Indikator Kinerja Utama ini adalah:

1. Keterbatasan SDM desa yang relatif kurang memadai dalam penyusunan perencanaan dan pelaporan.

2. Integritas dan komitmen desa dalam melaksanakan penyusunan perencanaan

dan pelaporan tepat waktu relative kurang.

Integritas dan komitmen desa dari tingkat bawah, sebagai unsur utama dalam menjaring aspirasi pembangunan desa, belum mempunyai integritas dan komitmen bersama di tingkat atasnya secara berjenjang, untuk menyusun perencanaan berdasar prioritas komitmen bersama. Sedangkan dalam pelaksanaan dan pelaporan kegiatan, tentunya tercermin dalam penyusunan perencanaannya. Apabila perencanaan mundur maka pelaksanaan dan pelaporan pun akan menjadi mundur.

Solusi permasalahan adalah :

Meningkatkan intensitas pendampingan dan monitoring ke desa-desa

Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU terhadap Persentase Desa Yang Menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat Waktu adalah :

3. Meningkatkan kegiatan fasilitasi dan pengendalian pengelolaan keuangan desa.

Kegiatan ini telah dilaksanakan di tahun 2019 dan diperlukan keberlanjutannya di tahun depan dengan strategi yang lebih efektif dan efisien, seperti dengan menyusun matrik kegiatan penyusunan dan pelaporan keuangan desa, disertai monitoring progres kegiatan desa terkait matrik tersebut. Harapannya desa mengetahui skala prioritas pekerjaan yang harus dilakukan disetiap bulannya.

b. Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 88 realisasi sebesar 88, maka capaian indikator pada tahun ini sebesar 100% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Capaian tersebut diperoleh dari Rata-rata jumlah desa yang APBDes dengan RPJMDesnya sesuai yaitu 2 (dua) Desa dibagi jumlah seluruh Desa dalam kecamatan yaitu 2

(36)

(dua) Desa kali seratus persen. Capaian indikator tersebut sebesar 100% sudah mencapai target maksimal. Dengan penghitungan adalah semua desa sesuai antara APBDes dengan RPJMDes.

Faktor penghambat tercapainya Indikator Kinerja Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes adalah:

1. Kompetensi dari penyusun perencanaan APBDes yang masih kurang memadai.

Penyusun APBDes harus mengetahui bahwa dalam langkah penyusunannya harus sesuai dengan RPJMDes sebagai acuan.

2. Dinamisnya kebutuhan pembangunan di tingkat dusun.

Dinamisnya kebutuhan pembangunan di tingkat dusun dapat mengakibatkan ketidaksesuaian antara APBDes dengan RPJMDes.

Solusi permasalahan adalah :

1. Pendampingan secara intensif dengan disertai monitoring terhadap capaian penyusunan APBDes dan pencermatan terhadap kesesuaian RPJMDes.

2. Mengkaji ulang usulan dari tingkat dusun, dengan kesesuaian kegiatan yang tertuang dalan RPJMDes.

Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU Rata-rata persentase kesesuaian APBDes dengan RPJMDes adalah :

1. Meningkatkan pendampingan, monitoring dan konsultasi ke desa-desa.

Hal ini ditempuh sebagai upaya menumbuhkan semangat dan motifasi dari desa untuk menyusun APBDes dengan RPJMDes yang berkualitas serta bersinergi.

2. Meningkatkan kegiatan rakorpem desa

Dengan kegiatan ini diharapkan unsur desa sampai dengan tingkat dusun, mempunyai satu pemahaman dan komitmen dalam menyusun skala prioritas pembangunan yang tertuang dalam APBDes dan RPJMDes, sehingga apabila terdapat ketidaksesuaian yang teleh disepakati bersama dapat segera dilaksanakan reviu ulang.

Capaian kinerja di atas merupakan hasil dari berbagai program yang dilakukan terkait meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan desa. Pada

(37)

tahun 2019, program yang dilaksanakan untuk sasaran strategis ini adalah Program Pembinaan Pemerintahan Umum Kecamatan.

c. Persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan

Capaian kinerja yang sudah diraih menunjukkan hasil yang baik. Target yang ditetapkan tahun 2019 adalah 90, realisasi sebesar 90 tercapai 100% atau bernilai kinerja Sangat Tinggi. Realisasi tahun sebelumnya sebesar 85 atau tercapai sebesar 98%. Target capaian tahun 2021 (akhir Renstra) sebesar 100. Capaian tahun 2019 ini telah menyumbangkan 90% dari target akhir Renstra tahun 2021.

Pengukuran indikator ini diperoleh dari jumlah usulan prioritas Musrenbang kecamatan yang diakomodir oleh OPD dibandingkan dengan jumlah total program prioritas usulan dikalikan seratus persen. Usulan prioritas Musrenbang 2018 kecamatan yang diakomodir oleh Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bantul, yaitu :

1. Rumah pilah dusun Srandakan, Trimurti

2. Gerobag sampah, dusun Srandakan dan dusun Paten, Trimurti

3. Tong sampah, dusun Srandakan dan dusun Paten, Trimurti

4. MPSO dusun Srandakan dan dusun Paten, Trimurti

5. Motor roda 3, dusun Srandakan dan dusun Paten, Trimurti

6. Rumah pilah sampah, dusun Paten, Trimurti

7. Perbaikan jalan aspal jalan srandakan-mangiran

8. Perbaikan jalan aspal jalan korowelang-Mangiran

9. Pengembangan kewirausahaan, pelatihan ketrampilan olahan makanan pembuatan bakpia di desa wonotingal dan ngentak, Poncosari

10. Bangket jalan, jalan gunturgeni-puron

11. Perbaikan jembatan jragan I

12. Fasilitasi RTLH desa poncosari

Faktor Penghambat pada IKU realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan adalah :

(38)

1. Keterbatasan dana/anggaran pada OPD pengampu sesuai tugas pokok dan fungsinya terhadap banyaknya usulan pembangunan dari desa.

2. Usulan infrastruktur yang menggunakan tanah kas desa/SG persyaratannta harus jelas, sementara desa belum punya perdes tentang tanah kas desa/SG

3. Kesesuaian tata ruang terhadap usulan infrastruktur fisik tergantung kewenangan propinsi/kabupaten

Langkah strategis kedepan untuk meningkatkan IKU Rata-rata persentase realisasi program prioritas Musrenbang Kecamatan adalah :

1. Dengan mengawal dan mengkomunikasikan setiap usulan, disertai argument yang meyakinkan terhadap prioritas usulan yang diajukan, sehingga pengambil kebijakan mengakomodir usulan tersebut.

2. Mengupayakan partisipasi masyarakat

3. Menyusun rencana dan prioritas lain sebagai cadangan apabila terjadi perubahan kebijakan prioritas.

Terhadap usulan yang belum dapat diakomodir, langkah yang dapat ditempuh sebagai solusinya adalah :

1. Memasukan dalam anggaran pembangunan desa apabila dimungkinkan.

2. Mempergunakan CSR(Corporate Social Responsibility) atau sumber-sumber dana lain yang dapat diakses dalam mengakomodir usulan-usulan tersebut.

3. Mengusulkan ulang, bersama usulan baru ditahun depan, dengan menyesuaikan prioritas usulan.

Capaian sasaran meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah di dukung dengan program dan kegiatan sebagai berikut :

a. Program Pembinaan Pemerintahan Umum Kecamatan.

Capaian Program ini diukur dengan indikator Cakupan Pemerintahan Umum Kecamatan pada tahun 2019 mentargetkan100%

(39)

terealisasi sebesar 100% dengan capaian sebesar 100%. Program tersebut didukung dengan kegiatan, antara lain:

1) Sosialisasi pendaftaran tanah

2) Penyusunan profil desa, monografi kecamatan

3) Pengendalian keamanan lingkungan

4) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

5) Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa

6) Penyebarluasan dan sosialisasi berbagai informasi pendidikan dasar

7) Peningkatan pemberdayaan keagamaan

8) Intensifikasi dan ektensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah

9) Fasilitasi dan pengendalian pengelolaan keuangan desa

10)Rapat koordinasi unsur Muspika

1) Pelaksanaan Rakorpem desa

2) Musrenbang Tingkat Kecamatan

b. Program Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kecamatan

Capaian Program ini ukur dengan indikator Cakupan Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Kecamatan. Target pada tahun 2019 sebesar 90 terealisasi sebesar 90 dengan capaian sebesar 100%. Program tersebut didukung dengan kegiatan, antara lain :

1) Pengembangan Produk Unggulan Kecamatan

2) Kegiatan pembinaan organisasi perempuan

3) Pemberdayaan petani

4) Pemantauan penyebarluasan informasi bencana alam

c. Program Pembinaan Sosial Kemasyarakatan Kecamatan

Capaian Program ini diukur dengan indikator Cakupan Pembinaan Sosial Kemasyarakatan. Target pada tahun 2019 sebesar 100%

(40)

terealisasi sebesar 100% dengan capaian sebesar 100%. Program tersebut didukung dengan kegiatan, antara lain :

1) Peningkatan kemampuan (capacity building) petugas dan pendamping social pemberdayaan

2) Pembinaan organisasi kepemudaan

3) Fasilitasi penyelenggaraan festival budaya daerah

4) Peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi

5) Penyuluhan pemberantasan penyakit masyarakat

6) Fasilitasi kelancaran pelaksanaan demokrasi

7) Penyelenggaraan lomba desa

Terlaksananya program kegiatan yang mendukung tercapainya sasaran Kecamatan Srandakan, baik dalam meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, maupun dalam meningkatkan kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah, tentunya tidak terlepas dari program kegiatan yang diampu Sekretariat sebagai unsur pendukung pelaksanaan kegiatan kecamatan. Adapun Program pendukung tersebut adalah:

a. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

Capaian Program ini diukur dengan indikator Cakupan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Aparatur. Target pada tahun 2019 sebesar 100% terealisasi sebesar 100% dengan capaian sebesar 100%. Program tersebut didukung dengan kegiatan, antara lain :

1. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan

2. Pemeliharaan Rumah dan Gedung Kantor

3. Pemeliharaan Kendaraan Dinas/Operasional

4. Pemeliharaan Peralatan dan Perlengkapan

b. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Capaian Program ini diukur dengan indikator angka Capaian AKIP. Target pada tahun 2019 sebesar 90 terealisasi sebesar 86 dengan capaian sebesar 96%. Program tersebut didukung dengan kegiatan, antara lain :

(41)

1. Penyediaan jasa Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran

2. Penyediaan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi

c. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

Capaian Program ini diukur dengan indikator nilai Capaian Evaluasi Kinerja. Target pada tahun 2019 sebesar 100 terealisasi sebesar 100% dengan capaian sebesar 100% Program tersebut didukung dengan kegiatan, antara lain :

1. Penyusunan laporan capaian kinerja, keuangan, barang, kepegawaian dan ketatausahaan.

C. Akuntabilitas Anggaran

Dari kemampuan keuangan daerah, yaitu kemampuan Pendapatan dan Pembiayaan (Pembiayaan netto) maka jumlah pendanaan yang dimungkinkan untuk dibelanjakan pada Tahun Anggaran 2019 di Kecamatan Srandakan sebesar Rp.882.226.100 yang digunakan untuk membiayai Belanja Langsung. Sedangkan realisasi belanja langsung sebesar Rp.866.886.886, atau sebesar 98,26%.

Alokasi anggaran belanja langsung Tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program-program prioritas yang langsung mendukung pencapaian sasaran strategis adalah sebagai berikut :

Tabel III.4 Alokasi Anggaran Belanja per Sasaran Strategis Tahun 2019

No Sasaran Strategis Anggaran (Rp) %

1 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat 12.500.000 1

2 Meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah

348.431.100 39

Jumlah 360.931.100 41

Belanja Langsung Pendukung 521.295.100 59

Total Belanja Langsung 882.226.100 100

(42)

Belanja langsung dibagi menjadi anggaran yang digunakan untuk penyelenggaraan program/kegiatan yang utama dan anggaran untuk belanja langsung program/kegiatan pendukung. Jumlah anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 360.931.100,- atau sebesar 41% dari total belanja langsung, sedangkan anggaran untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp. 521.295.100,- atau sebesar 59 % dari total belanja langsung.

Anggaran untuk program/kegiatan utama, sasaran strategis dengan anggaran paling besar adalah sasaran meningkatnya kualitas dan sinergitas perencanaan pembangunan wilayah dengan besaran anggaran 39% dari total belanja langsung. Sementara itu, sasaran dengan anggaran yang relative kecil adalah sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pada masyarakat sebesar 1% dari total anggaran belanja langsung.

Penyerapan belanja langsung pada Tahun 2019 sebesar Rp.866.886.886, atau sebesar 98,26% dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja telah efektif jika dibandingkan dengan penyerapan anggaran daerah. Realisasi anggaran untuk program/kegiatan utama sebesar Rp. 360.931.100 atau sebesar 41%, sedangkan realisasi untuk program/kegiatan pendukung sebesar Rp. 521.295.100 atau sebesar 59%.

Jika dilihat dari realisasi anggaran per IKU, penyerapan anggaran terbesar pada program/kegiatan di IKU Persentase Desa yang menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat Waktu sebesar 105,26%, sedangkan penyerapan anggaran terkecil pada program/kegiatan di IKU IKM Kecamatan sebesar 95,56%. Jika dilihat dari serapan anggaran per sasaran, maka sasaran meningkatnya kualitas dan sinergritas perencanaan pembangunan daerah menyerap anggaran paling besar yaitu sebesar Rp.314.251.000 atau sebesar 100% dari target. Sedangkan sasaran meningkatnya kualitas pelayanan pada masyarakat menyerap anggaran terkecil yaitu sebesar Rp.9.990.000 atau sebesar 1% dari target.

Anggaran dan realisasi belanja langsung Tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut :

(43)

Tabel III.5 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Tahun 2019

No Indikator

Kinerja

Kinerja Anggaran

Target Realisasi % Target (Rp) Realisasi (Rp) %

1 IKM 90 86 95.56 12.500.000 9.990.000 80 2 Persentase Desa yang menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat Waktu 95 100 105.26 217.120.000 217.120.000 100 3 Rata-rata Kesesuaian APBDes dengan RPJMDes 88 100 113.64 41.080.000 40.980.000 100 4 Prosentase Realisasi Program Proiritas Musrenbang Kecamatan 90 90 100 56.151.000 56.151.000 100

Sumber : Esakip-ROPK Tahun 2019

D. Efisiensi Sumber Daya

Efisiensi belanja langsung pada tahun 2019 sebesar Rp, 15,339.214,- atau sebesar 2%, dari total anggaran belanja langsung yang dialokasikan. Hal ini menunjukkan bahwa dalam melaksanakan akuntabilitas kinerja telah terjadi efisiensi, yaitu tercapainya target yang telah ditentukan akan tetapi terdapat penghematan anggaran.

Efisiensi belanja langsung Tahun 2019 yang dialokasikan untuk membiayai program/kegiatan dalam pencapaian Indikator Kinerja Utama disajikan sebagai berikut:

Tabel III.6 Efisiensi Anggaran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019

No Indikator Kinerja

Anggaran

Target (Rp) Realisasi

(Rp) Efisiensi %

(44)

No Indikator Kinerja

Anggaran

Target (Rp) Realisasi

(Rp) Efisiensi %

2 Persentase Desa yang menyelesaikan Perencanaan dan Pelaporan Tepat Waktu

217.120.000 217.120.000 0 0

3 Rata-rata Kesesuaian APBDes dengan RPJMDes

64.590.000 64.190.000 400.000 1 4 Prosentase Realisasi Program Proiritas Musrenbang Kecamatan 56.151.000 56.151.000 0 0 Jumlah 350.361.000 347.451.000 2.910.000

Belanja Langsung Pendukung 531.865.100 519.435.886 12.429.214 3

Total Belanja langsung 882.226.100 866.886.886 15.339.215 2

(45)

B a b I V P e n u t u p

Penyelenggaraan pemerintahan yang baik, pada hakikatnya adalah proses pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, akuntabilitas, partisipatif, adanya kepastian hukum, kesetaraan, efektif dan efisien. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan demikian merupakan landasan bagi penerapan kebijakan yang demokratis yang ditandai dengan menguatnya kontrol dari masyarakat terhadap kinerja pelayanan publik. Laporan ini memberikan gambaran tingkat pencapaian sasaran maupun tujuan instansi pemerintah sebagai jabaran dari visi, misi dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.

Dalam laporan ini disimpulkan bahwa secara umum Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul telah memperlihatkan pencapaian kinerja yang signifikan atas sasaran-sasaran strategisnya. Sebanyak 2 (dua) sasaran, 4 (empa)t Indikator Kinerja Utama (IKU) yang tertuang dalam Rencana Strategis Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2016 - 2021. Secara umum realisasi masing-masing IKU telah tercapai sesuai dengan target, bahkan ada yang melebihi target, atau rata-rata tercapai sebesar 100% atau kinerja kriteria Sangat Tinggi.

Secara umum disimpulkan bahwa pencapaian target terhadap seluruh indikator yang dicantumkan dalam Renstra Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul Tahun 2016 – 2021 khususnya untuk Tahun Anggaran 2019 dipenuhi sesuai dengan harapan. Jika terdapat indikator sasaran yang belum memenuhi target yang ditetapkan, kami akui semata-mata merupakan kelemahan dan ketidaksempurnaan sebagai manusia, karena disadari kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT., namun demikian segala kekurangan dan ketidaksempurnaan tentunya harus menjadi motivasi untuk lebih baik lagi di esok hari.

(46)

Gambar

Tabel II.1
Tabel II.2
Tabel II.3 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama
Tabel II.4 Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2019  No  Sasaran Strategis  Indikator Kinerja
+6

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Sumber itu asli atau salinan dan sudah dirubah (Ismaun, 2005, hlm. Kritik internal atau kritik dalam, yakni untuk menilai kredibilitas sumber terhadap aspek dari dalam

Berge dan Johansson (2012) menyatakan bahwa pada satuan luas yang sama, padatan dengan ukuran yang lebih kecil memiliki sifat insulasi panas yang lebih baik

perbankan nasional sesuai dengan POJK SPP yang melakukan pengendalian secara langsung aktifitas bisnis perusahaan anak Bank, kedua, perusahaan anak Bank memiliki

Drs. Heru Ribawanto, MS. Sebagai Dosen Pembimbing II. Penelitian ini dilandasi atas dasar kebutuhan akan pengakuan hak atas tanah yang berupa kepemilikan sertifikat tanah.

Tujuan penelitian secara khusus untuk membuktikan hasil belajar IPA pada standar kompetensi memahami wujud zat dan perubahannya, siswa kelas VIIB SMP Negeri 15

Apabila permasalahan diatas dikaitkan dengan pasal 99 Kompilasi Hukum Islam yang menyatakan “anak yang sahadalah: (a) anak yang dilahirkan dalam atau akibat

Summary of innovations and strategies MULTI DISICPLINARY LINGUAL MULTI VALUES DRIVEN Balanced between knowledge and character JOB CREATORS ENTREPRENEURIAL LEARNED