• Tidak ada hasil yang ditemukan

Olahraga dan pembangunan negara negara-negara budaya negara-negara budaya negara-negara budaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Olahraga dan pembangunan negara negara-negara budaya negara-negara budaya negara-negara budaya"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

OLAHRAGA DAN PEMBANGUNAN NEGARA ( Tugas Makalah Dasar –Dasar Ilmu Keolahragaan)

Dosen Pengampu: Prof. Dr. Suharjana,M.Kes

Dr. Widiyanto, M.Kes

Disusun oleh:

Ratia Hesti Putridinanti, S.Pd NIM. 14711251013

JURUSAN ILMU KEOLAHRAGAAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

Kata Pengantar

Ilmu keolahragaan adalah pengetahuan yang sistematis dan terorganisir tentang fenomena keolahragaan yang dibangun melalui sebuah sistem penelitian ilmiah yang diperoleh dari medan–medan penyelidikan, produk nyata ilmu keolahragaan tampak dalam batang tubuh pengetahuan. Disiplin ilmu

keolahragaan bersandar pada prostulat, asumsi dan prinsip yang berbeda sesuai dengan rumpun akar disiplin ilmu.

Fungsi ilmu keolahragaan adalah untuk mengaji persoalan berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan mengungkapkan pengetahuan sebagai jawabannya secara ilmiah. Selain itu olahraga juga berkaitan dengan

pembangunan suatu negara baik dibidang ekonomi, politik, agama, budaya dan lain sebagainya.

Untuk itu penulis akan membahas lebih lanjut tentang olahraga dan pembangunan negara. Namun penulis menyadari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan maka daripada itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik terhadap makalah ini. Atas saran dan kritik penulis ucapkan terimakasih.

Yogyakarta, 12 September 2014

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga telah menjadi bagian hidup dari sebagian besar masyarakat Indonesia, baik di kota besar maupun di pelosok pedesaan. Olahraga adalah bagian integral dari kebudayaan masyarakat indonesia. Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

Menurut kodratnya olahraga merupakan kebutuhan manusia yang bersumber kepada kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Esa, merupakan salah satu unsur pokok dan sangat berpengaruh di dalam pembangunan rohani dan jasmani setiap insan manusia didalam rangka pembangunan manusia seutuhnya, yang sangat dibutuhkan didalam pelaksanaan pembangunan bangsa dan negara menuju masyarakat yang sehat dan bermartabat. Oleh karena itu, merupakan hak setiap insan untuk melaksanakan dan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga.

(4)

nilai-nilai sportivitas, nilai-nilai moral dan estetika sekaligus meningkatkan prestasi. Selain itu juga dapat meningkatkan dan mengembangkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang sangat diperlukan sebagai generasi muda penerus bangsa.

Prestasi olahraga merupakn hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras dalam bidang olahraga. Prestasi olahraga pasti tidak lepas dari tingkat kedisiplinan para atlet dalam latihan yang dilakukan secara terus menerus.

Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu dimana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai suatu kedaulatan, sedangkan Prof. Miriam Budiardjo memberikan pengertian Negara adalah organisasi dalam suatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari kehidupan bersama itu. Jadi Negara adalah sekumpulan orang yang menempati wilayah tertentu dan diorganisasi oleh pemerintah negara yang sah, yang umumnya mempunyai kedaulatan (keluar dan ke dalam). Disetiap negara olahraga menjadi bagian yang sangat penting baik untuk fungsi kesehatan juga di bidang politik, ekonomi, budaya dll.

(5)

individual, kelompok, masyarakat, bangsa dan Negara (HR. Agung Laksono : kompas 20/06/04).

B. Batasan Masalah

Agar tidak meluas, berdasarkan uraian latar belakang di atas, makalah ini hanya membahas olahraga dan pembangunan negara.

C. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dikemukakan, pokok pembahasan dalam makalah ini dapat dirumuskan sbagai berikut :

1. Apa itu olahraga? 2. Apa itu negara?

3. Bagaimana peran olahraga dalam pembangunan negara? D. Tujuan Makalah

Untuk mengetahui dan memberikan informasi tentang hubungan olahraga terhadap pembangunan negara dan meningkatkan minat masyarakat untuk berolahraga tidak hanya mencari kebugaran namun juga mengharumkan nama bangsa dan negara.

E. Manfaat Makalah

Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, yaitu sebagai berikut: 1. Bagi pembaca, makalah ini dapat menambah wawasan serta

(6)
(7)

BAB II PEMBAHASAN A. Olahraga

1. Definisi Olahraga dan Perkembangan di Indonesia.

Olahraga adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur yang melibatkan gerakan tubuh berulang-ulang dan ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani. Olahraga merupakan sebagian kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari karena dapat meningkatkan kebugaran yang diperlukan dalam melakukan tugasnya. Olahraga dapat dimulai sejak usia muda hingga usia lanjut dan dapat dilakukan setiap hari.

Perkembangan olahraga di Indonesia dalam perspektif sejarah merupakan bagian integral dari kebudayaan masyarakat Indonesia. Olahraga bangsa Indonesia dipengaruhi oleh negara-negara Eropa, seperti bangsa Belanda, Jerman, Swedia, dan Austria. Karena itu pula sistem olahraga Jerman, Swedia, dan Austria mempengaruhi perkembangan olahraga di Indonesia (Husdarta, 2010:5).

(8)

Olahraga digemari oleh semua kalangan masyarakat, terbentuknya olahraga masa kini dari masyarakat. Olahraga tidak lain terbentuk dari lingkungan masyarakat dan diperuntukan bagi masyarakat itu sendiri. Tingkat perkembangan olahraga atau bisa dibilang maju tidaknya olahraga berawal dari masyarakat. Faktor penyebab perkembangan olahraga dari zaman ke zaman serta kemunculan berbagai macam olahraga, hingga terbentuknya olahraga modern atau olahraga masa kini semua timbul dari kesukaan suatu masyarakat. Semakin masyarakat secara luas menyukai cabang olahraga itu, semakin populer olahraga itu sendiri. Secara garis besarnya bahwa olahraga bersumber dari masyarakat. Masyarakat mampu mengembangkan aturan, cara main, sarana dan prasarana dalam olahraga, sehingga semakin populer olahraga saat ini.

(9)

Sejalan dengan perkembangan olahraga di Indonesia, untuk dapat mencapai pemahaman dan prestasi yang optimal perlu adanya dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Dalam olahraga, teknologi bukan berarti identik dengan pemakaian mesin, tetapi pencapaian hasil yang lebih baik melalui penerapan pengetahuan ilmiah (Lutan, Rusli, dkk, 1991:22). Pengetahuan yang sistematis dan terorganisir tentang fenomena keolahragaan yang dibangun melalui sebuah sistem penelitian ilmiah yang diperoleh dari medan-medan penyelidikan, akan sangat berperan penting dalam perkembangan olahraga di Indonesia.

Berbagai definisi yang sudah ada tentang olahraga, bagaimanapun harus dilandasi suatu argumentasi yang konsisten. Istilah olahraga yang dipakai sebagai rujukan pengembangan Ilmu Keolahragaan adalah definisi yang bersifat umum, rumusan pedagog asal Jerman, Herbert Haag yang memperoleh pengakuan internasional:

The world sport is not used in the narrow sense of athletics of competitive

sport, rather it means the sum of physical activities of formal and informal

nature realize mostly in sport discipliness but also in fundamental forms

like calisthenics, fitness training, or aerobics (Rusli dan Sumardianto, 2000: 7).

(10)

1. Olahraga pendidikan adalah proses pembinaan menekankan penguasaan keterampilan dan ketangkasan berolahraga termasuk juga pembinaan nilai-nilai kependidikan melalui pembekalan pengalaman yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses sosialisasi melalui dan ke dalam olahraga.

2. Olahraga kesehatan adalah jenis kegiatan olahraga yang lebih menitikberatkan pada upaya mencapai tujuan kesehatan dan fitnes yang tercakup dalam konsep well-being melalui kegiatan olahraga.

3. Olahraga rehabilitatif adalah jenis kegiatan olahraga, atau latihan jasmani yang menekankan tujuan yang bersifat terapi atau aspek psikis dari perilaku.

4. Olahraga kompetitif adalah jenis kegiatan olahraga yang menitik beratkan peragaan performa dan pencapaian prestasi maksimal yang biasanya dikelola oleh organisasi olahraga formal, baik nasional maupun internasional (KDI Keolahragaan, 2000: 10-11).

B. Definisi Negara

Pengertian negara dtinjau dari empat sudut yaitu: 1. Negara sebagai organisasi kekuasaan

(11)

organisasi kekuasaan pada hakekatnya merupakan suatu tata kerja sama untuk membuat suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap sesuai dengan kehendak negara itu.

2. Negara sebagai organisasi politik

Negara adalah asosiasi yang berfungsi memelihara ketertiban dalam masyarakat berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang diberi kekuasaan memaksa. Dari sudut organisasi politik, negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik atau merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Sebagai organisasi politik negara Bidang Tata Negara berfungsi sebagai alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dan sekaligus menertibkan serta mengendalikan gejala–gejala kekuasaan yang muncul dalam masyarakat. Pandangan tersebut nampak dalam pendapat Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver. Dalam bukunya “The Modern State”, Robert M Mac Iver menyatakan : “Negara ialah persekutuan manusia (asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah yang dilengkapi kekuasaan memaksa. Menurut RM Mac Iver, walaupun negara merupakan persekutuan manusia, akan tetapi mempunyai ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan antara negara dengan persekutuan manusia yang lainnya. Ciri khas tersebut adalah : kedualatan dan keanggotaan negara bersifat mengikat dan memaksa.

(12)

Negara merupakan penjelmaan dari keseluruhan individu. Menurut Friedrich Hegel : Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang timbul sebagai sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan individu. Negara adalah organisme dimana setiap individu menjelmakan dirinya, karena merupakan penjelmaan seluruh individu maka negara memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tidak ada kekuasaan lain yang lebih tinggi dari negara. Berdasarkan pemikirannya, Hegel tidak menyetujui adanya : Pemisahan kekuasaan karena pemisahan kekuasaan akan menyebabkan lenyapnya negara. Pemilihan umum karena negara bukan merupakan penjelmaan kehendak mayoritas rakyat secara perseorangan melainkan kehendak kesusilaan. Dengan memperhatikan pendapat Hegel tersebut, maka ditinjau dari organisasi kesusilaan, negara dipandang sebagai organisasi yang berhak mengatur tata tertib dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, sementara manusia sebagai penghuninya tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

4. Negara sebagai integrasi antara pemerintah dan rakyat

Negara sebagai kesatuan bangsa, individu dianggap sebagai bagian integral negara yang memiliki kedudukan dan fungsi untuk menjalankan negara. Menurut Prof. Soepomo, ada 3 teori tentang pengertian negara:

1) Teori Perseorangan (Individualistik)

(13)

2) Teori Golongan (Kelas)

Negara adalah merupakan alat dari suatu golongan (kelas) yang mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas golongan lain yang kedudukan ekonominya lebih lemah. Teori golongan diajarkan oleh : Karl Marx, Frederich Engels, Lenin

3) Teori Intergralistik (Persatuan)

Negara adalah susunan masyarakat yang integral, yang erat antara semua golongan, semua bagian dari seluruh anggota masyarakat merupakan persatuan masyarakat yang organis. Negara integralistik merupakan negara yang hendak mengatasi paham perseorangan dan paham golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum sebagai satu kesatuan. Teori persatuan diajarkan oleh : Bendictus de Spinosa, F. Hegel, Adam Muller. C. Olahraga dan Pembangunan Negara

(14)

Hubungan olahraga dengan politik

Ketika pada Piala Dunia 1990 Maradona diangkat oleh Presiden Menem sebagai duta resmi Argentina, maka sang legenda sepak bola

Argentina itu menjadi symbol konkret identifikasi antara olahraga dan politik. Pertalian erat antara olahraga dan politik bukanlah sesuatu yang baru.

Bahkan, bukan hanya dengan politik. Sebab olahraga memiliki multimakna; sosial, ekonomi, politik atau ideologi, dan kesehatan.

Diktator Adolf Hitler juga pernah memanfaatkan Federasi Sepak Bola (DFB) untuk propaganda politik Nazi. Dia mengatakan, ”Orang besar adalah pelari marathon sejarah”. Diktator lainnya, Bennito Mussolini, merasa penting dirinya ditampilkan dalam pose-pose olahraga, seperti sedang bermain anggar, tenis, atau naik kuda. Sebab, menyitir I Bambang Sugiarto (2000), bagi Mussolini, seorang politikus sejati haruslah serentak merupakan simbol kejantanan sportif. Sedangkan bagi kaum sosialis, olahraga adalah

manifestasi penting semangat ideal kolektivisme yang rasional dan higienis. Jadi, dari pertalian antara olahraga dan politik atau ideologi, sudah tampak betapa olahraga dalam peradaban modern, bukan lagi sekadar kegiatan yang netral, melainkan kental sekali kandungan multimakna itu.

Tulisan ini memfokuskan diri pada sepakbola, dengan lebih

(15)

politik kekuasaan –seperti diktator Franco di Spanyol yang konon pernah memanfaatkan klub sepak bola Real Madrid sebagai alat legitimasi kekuasaannya, Mussolini pada Piala Dunia 1934 yang memaksakan Piala Dunia harus dilaksanakan di Italia dan klubnya harus ‘menang atau mati’, atau seperti Hitler di atas– tetapi juga sebagai media pembelajaran politik demokratik, terutama yang bertalian dengan politisi dan konstituennya. Hubungan olahraga dengan ekonomi

Hingga saat ini, tampaknya masih ada opini yang mengatakan bahwa kegiatan olahraga cenderung menghambur-hamburkan uang. Bahkan ada analisis yang tendensius, daripada untuk kegiatan olahraga yang jutaan bahkan milyaran rupiah lebih baik digunakan untuk mengentaskan

kemiskinan rakyat yang masih sekitar 140 juta. Pendapat dan analisis yang demikian tentu sah-sah saja.

Tetapi benarkah olahraga hanya menghabiskan uang ? Tidakkah ada revenue yang bisa diharapkan dari kegiatan olahraga ? Mungkinkah terjadi multiplier effect dari sebuah kegiatan olahraga? Pertanyaan seperti itu memang agak sulit dijawab secara pasti, jika saja tidak ada bukti-bukti yang mendukungnya.

(16)

terhadap perekonomian Indonesia. Pertama – tama yang bisa kita lihat disini dan yang sangat jelas terlihat adalah adanya pendapatan dari penjualan tiket SEA Games. Dengan adanya transaksi jual beli tiket, pasti akan berpengaruh juga pada pendapatan nasional. Contohnya dengan terjualnya tiket SEA Games, pemerintah mendapat pemasukkan dari penjualan tersebut, lalu juga adanya pemasukkan dari sektor pembayaran tenaga relawan ataupun yang direkrut.mereka tentu diberikan gaji dan itu bisa menjadi pemasukkan yang baik bagi meeka. Lalu juga pendapatan nasional disini akan meningkat karena adanya pemsaukkan dari sector pajak dan devisa. Pajak tersebut didapat dari pembangunan stadion dan perbaikkan sarana penunjang pertandingan. Serta dari banyaknya barang – barang yang berhubungan dengan SEA Games yang dijual dan juga dari restoran – restoran yang terkena dampak SEA Games tersebut. SEA Games mempunyai dampak tidak langsung terhadap Indonesia, salah satunya adalah semakin dikenalnya Indonesia di mancanegara. Hal tersebut bisa menjadi suatu pemasukkan nasional apabila dengan dikenalnya Indonesia di mancanegara, Indonesia sudah mempunyai rating baik di luar sana, maka secara tidak langsung akan menarik investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Dari sektor pendapatan perorangan atau yang biasa disebut pendapatan perkaipta,pasti mempunya hubungan juga dengan adanya SEA Games ini. Pertana – tama pastilah meningkatnya pendapatan para atlet yang bertanding, lalu kemudian meningkatnya pendapatan para pekerja – pekerja dan relawan SEA Games, kemudian yang juga meningkat

(17)

Warga yang kebagian dampak acara festival olahraga terbesar di ASEAN tersebut mendapatkan pemasukkan dari penjualan souvenir – souvenir SEA Games, lalu juga dari hotel – hotel tempat orang – orang atau supportenr menginap. Ditambah lagi dengan diliburkannya siswa siswi SMP dan SMA karena adanya SEA Games ini, pastilah akan meningkatkan perekonomian baik yang di Palembang maupun yang di Jakarta. Dengan meningkatnya pendapatan perkapita tersebut, maka secara otomatis akanberdampak pula pada pendapatan nasional Indonesia

(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional, 14 November 2011 Pendapatan Perkapita).

Kemudian Olympiade Los Angeles 1984, yang nyata nyata panitia mendapat keuntungan sebesar $ 223 juta dolar. Olympiade Los Angeles merupakan olympiade pertama yang menerapkan pendekatan logika ekonomi melalui sport business. Pernyataan tersebut memberikan bukti bahwa

olahraga apabila dikelola secara profesional dapat mendatangkan keuntungan ekonomi disamping nonekonomi. Itulah sebabnya mengapa banyak negara yang berebut untuk menjadi tuan rumah suatu event olahraga seperti Asian Games, Olympic Games, Piala Dunia ( sepakbola) dan Piala Eropa. Oleh karena itu, saya ingin melihat hubungan olahraga dan ekonomi sebagai hubungan yang bersifat resiprokal. Artinya, olahraga mempengaruhi ekonomi dan ekonomi mempengaruhi olahraga.

(18)

yang sangat berarti. Lihatlah bagiamana perkembangan olahraga di Amerika, Australia, Perancis, Inggris, Jepang, dan sebagainya yang telah berkembang begitu pesat. Dari segi prestasi, terutama dalam Olympic Games , sejumlah negara tersebut telah menempatkan dirinya di papan atas. Dari segi perspektif tingkat kesehatan masyarakat yang diukur dari angka kematian bayi, angka harapan hidup, dan sebagainya, negara-negara maju juga lebih unggul.

Sungguhpun demikian, tidak berarti prestasi tinggi hanya terjadi pada negara-negara yang secara ekonomi lebih maju. Brasil secara ekonomi barangkali jauh di bawah negara-negara maju seperti Perancis, Jerman, dan Italia. Ditinjau dari GDP per capita, Brasil hanya US$ 7,037, sementara ketiga negara tersebut masing-masing adalah US$ 22,897, US$ 23,742, dan US$ 22,172. Sebuah perbedaan yang sangat signifikan, karena lebih dari tiga kali lipat. Akan tetapi, Brasil memiliki tradisi prestasi sepakbola yang lebih tinggi dibandingkan ketiga negara tersebut. Apa yang ingin saya katakan disini adalah bahwa untuk membangun olahraga tidak harus menunggu negara kita maju atau secara ekonomi sejajar dengan negara-negara maju. Justru yang perlu di dorong adalah bagaimana olahraga dijadikan sebagai salah satu instrumen untuk membangun ekonomi.

(19)

olahraga) dapat mengurangi biaya kesehatan sekitar $ 778 juta dolar atau sekitar 6,6 trilyun rupia. Selain itu juga menstimulasi produktivitas 1-3 % , dari setiap 2-5 $ dolar yang diinvestasikan. Sementara anggaran yang digunakan untuk menstimulasi kegiatan olahraga tersebut hanya $ 191 juta dolar atau sekitar 1,6 trilyun rupiah (B.Kidd,World Summit on Physical Education,1999).

Studi di Austraia juga menunjukkan bahwa layanan olahraga dan rekreasi dapat menghasilkan pendapatan nasional sebesar AUD $4,8 milyar pertahun, AUD $ 4 milyar dihasilkan dari penjualan produk olahraga dan rekreasi; dan sektor ini menyumbang AUD$ 1,2 milyar terhadap GOP (Pereira,2004).

(20)

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Olahraga digemari oleh semua kalangan masyarakat, terbentuknya olahraga masa kini dari masyarakat. Olahraga tidak lain terbentuk dari lingkungan masyarakat dan diperuntukan bagi masyarakat itu sendiri. Tingkat perkembangan olahraga atau bisa dibilang maju tidaknya olahraga berawal dari masyarakat. Masyarakat merupakan unsur dari suatu negara. Olahraga merupakan salah satu aset devisa negara yang berarti olahraga tidak hanya memberikan dampak positif dalam bentuk kebugaran dan kesehatan tetapi juga dapat memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi, politik sosial dan budaya suatu negara. Kemajuan suatu negara salah satunya dapat diukur dengan prestasi olahraga suatu negara, prestasi olahraga suatu negara menjadi tolok ukur kemajuan bangsa dan negara, oleh karena itu persaingan mencapai prestasi olahraga antar negara terus berjalan dengan berbagai pengembangan teknik dan teknologi bidang olahraga. Dunia

olahraga saat ini dan bahkan yang akan datang, tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Saran

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Depdiknas.2000.Ilmu Keolahragaan dan Rencana Pengembanganya.jakarta.

Haag, H. 1994. Theoretical Foundation of Sport Science as a Scientific Discipline: Contribution to a Philosophy (Meta-Theory) of Sport Science. Schourdorf: Verlaag Karl Hoffmann.

http://sistempemerintahan-indonesia.blogsport.com/2012/09/pengertian-negara-unsur-fungsi-tujuan.html

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2011/09/04/157919/berkah tuan-rumah-SEA-Games

http://www.slideshare.net/crsandika/dampak-perekonomian-terhadap-indonesia

http;//HUBUNGAN%20OLAHRAGA%20DENGAN%20POLITIK, %20EKONOMI,%20HIBURAN,%20PERDAMAIAN%20DUNIA, %20SUKU,%20DAN%20AGAMA% 20%20%20Jalu_malang %20Blog.htm

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan teknologi VPN dengan menggunakan protokol PPTP ini juga pernah diimplementasikan oleh mahasiswa dari program Studi Teknik Informatika Stimik Provisi yang

16 Desmita, Op.Cit, hlm. Santrock, Op.Cit ,hlm.. Attachment adalah suatau hubungan yang psikologis yang diskriminatif dan spesifik serta mengikat seseorang dengan

Gangguan mobilitas sendi, fungsi motor, kinerja otot dan ROM yang berkaitan dengan.. Cedera

 Akan tetapi meskipun tidak ada gejala yang muncul, virus hepatitis B dapat merusak hati secara diam-diam selama bertahun-tahun.  Oleh karena itu PENTING bagi

Belajar akan lebih berhasil apabila sesuai dengan minat dan kebutuhannya. Cita-cita tentang jenis pekerjaan di masa datang merupakan faktor penting yang

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga laporan Tugas Akhir yang berjudul “Perancangan Sistem

ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah,

Adis Elbela Kurnia Dewi , 462009005, Gambaran Strategi Koping Pasien Dalam Menghadapi Kecemasan Pre operasi di Ruang Rawat Inap RSUD Salatiga, Skripsi, Fakultas