P A N D U A N
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
UNTUK DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
(DU/DI)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 1 GALANG
2013
NAMA DU/DI
:
……….
ALAMAT
:
……….
KATA PENGANTAR
Buku panduan Praktik Kerja Industri di dunia usaha/dunia industri disusun dengan maksud untuk menjadikan pedoman bagi guru, instruktur dan paserta pelatihan dalam melaksanakan Program Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia usaha/dunia industri atau instansi pasangan.
Buku panduan ini mengacu pada kurikulum Spektrum 2008 dan petunjuk pelaksanaan Prakerin pada Sekolah Menengah Kejuruan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kejuruan.
Harapan kami dengan adanya buku panduan ini kerjasama antara sekolah dengan Institusi Pasangan (dunia usaha/ dunia industri) dapat ditingkatkan.
Disamping itu buku panduan ini diharapkan dapat membantu sekolah dan Institusi Pasangan (dunia usaha/dunia industri) dalam menyusun program pelatihan serta membantu sekolah memberikan layanan bimbingan belajar melalui bekerja langsung, sehingga pelaksanaan pelatihan didunia usaha/dunia industri dapat berjalan dengan efektif dan efisien seperti yang diharapkan.
Kami berharap semoga buku panduan ini dapat memberikan manfaat bagi yang berkepentingan.
Ketua Pokja Prakerin SMK Negeri 1 Galang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 1 BAB II PEMELAJARAN/PELATIHAN DI INSTITUSI
PASANGAN
3
(DUNIA KERJA)
BAB III SISTEM BIMBINGAN 5
BAB IV PENILAIAN/EVALUASI 8
BAB V PELAPORAN 16
BAB VI TATA TERTIB 17
BAB I
PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Pengertian Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Prakerin merupakan bagian dari program bersama antara SMK dan Industri yang dilaksanakan di dunia usaha/ dunia industri.
Program yang dilaksanakan di industri/perusahaan, meliputi :
a. Praktik dasar kejuruan, dapat dilaksanakan sebagian disekolah dan sebagian lainnya di industri. Praktik dasar kejuruan dapat dilaksanakan di industri apabila industri pasangan memiliki fasilitas pelatihan di industrinya. Apabila industri tidak memiliki, sepenuhnya dilaksanakan di sekolah.
b. Praktik keahlian produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk “on the job training” berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di dunia industri.
c. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program oleh kedua belah pihak.
B. Landasan
1. Undang-undang No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Kepmendikbud No. 0490/U/1992,tentang Sekolah Menengah Kejuruan 3. Kepmendikbud No.080/U/1993, tentang kurikulum SMK
4. Kepmendikbud No.323/U/1993, tentang penyelenggaraan PSG
C. Tujuan
1. Pelaksaan pendidikan dan pelatihan di sekolah bertujuan untuk membekali peserta diklat mengembangkan kepribadian, potensi akademik dan dasar-dasar keahlian yang kuat dan benar melalui pembelajaran program normatit,adaptif, dan produktif. 2. Pendidikan dan pelatihan di dunia usaha/dunia industri bertujuan untuk
D. Pelaksanaan
1. Kegiatan pendidikan dan pelatihan di SMK dilaksanakan di dua tempat yaitu sekolah dan dunia industri.
2. Program pendidikan dan pelatihan dirancang dalam satu kesatuan utuh untuk satuan program diklat yang disusun dan ditetapkan bersama oleh SMK dan Institusi Pasangan dibawah koordinasi Komite Sekolah
BAB II
PEMBELAJARAN/PELATIHAN DI INSTITUSI PASANGAN
(DUNIA KERJA)
A. Pengertian
Pembelajaran di dunia kerja adalah suatu strategi dimana setiap peserta mengalami proses belajar melalui bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya
B. Tujuan
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta diharapkan : a. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja b. Memiliki tingkat kompetensi terstandart sesuai dunia kerja
c. Menjadikan tenaga kerja yang berwawasan mutu, kewirausahaan, dan produktif
C. Pelaksanaan
Pembelajaran didunia kerja adalah bagian integral dari program diklat secara menyeluruh,karena itu materi yang dipelajari dan kompetensi yang dilatihkan harus jelas kaitannya dengan profil kompetensi tamatan yang ditetapkan. Sebelum peserta diterjunkan di dunia kerja, sekolah bersama institusi pasangan mengadakan pembekalan bagi peserta yang meliputi :
· Pemahaman tentang program pelatihan yang akan diikuti.
· Pemahaman peraturan ketenagakerjaan secara umum dan tata tertib (disiplin) pekerja ditempat mereka akan bekerja
· Orientasi tempat bekerja.
BAB III
SISTEM BIMBINGAN
Guru dan Instruktur
Guru dan instruktur yang dimaksud adalah tenaga kependidikan di SMK dan tenaga pembimbing di dunia usaha, serta kelayakan professional untuk membimbing kegiatan belajar peserta, baik di sekolah maupun di dunia industri.
Tugas Guru dan Instruktur
1. Guru
a. Turut serta secara aktif mengadakan seleksi bagi peserta program diklat.
b. Mengkondisikan peserta diklat sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan tentang: § Sifat dan etos kerja sebagai pekerja serta tata tertib dan peraturan selama
mengikuti pelatihan di dunia usaha/dunia industri. § Administrasi peserta pelatihan.
c. Memonitor dan membimbing peserta bimbingan secara sistematis berdasarkan program dan jadwal yang telah ditentukan (minimal 1 bulan sekali) serta memonitor kemajuan peserta pelatihan di tempat kerja dengan cara memeriksa jurnal kegiatan peserta pelatihan.
d. Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap kegiatan, baik yang menyangkut aspek sikap maupun kinerja.
e. Memecahkan masalah-masalah pelaksanaan pelatihan di dunia industri baik yang dihadapi pembimbing maupun yang dihadapi peserta pelatihan.
f. Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam mengikuti kegiatan pelatihan di dunia industri/dunia usaha.
h. Memberi peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai dengan sifat pelanggaran yang dilakukan.
2. Instruktur
a. Mengkoordinasikan peserta pelatihan sebelum melaksanakan kegiatan pelatihan dengan memberikan penjelasan tentang :
§ Sifat dan etos kerja sebagai pekerja.
§ Tata tertib dan peraturan yang berlaku ditempat kerja. § Spesifikasi bidang kerja yang dilakukan.
§ Peralatan media keselamatan kerja yang digunakan. § Memperkenalkan lingkungan kerja.
§ Menyusun program pelatihan bagi peserta prakerin b. Program pelatihan tersebut berisi antara lain :
§ Standar keahlian yang harus dikuasai peserta.
§ Jenis-jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh peserta. § Jadwal pekerjaan peserta.
§ Rencana pembimbingan.
§ Penilaian proses dan hasil pekerjaan peserta.
§ Melaksanakan pelatihan dan bimbingan bagi peserta pelatihan.
§ Melakukan penilaian secara kontinyu terhadap setiap kegiatan baik yang menyangkut aspek teknis maupun non teknis, pada waktu melaksanakan pekerjaan yang dituangkan dalam laporan pembimbing.
§ Memberikan dorongan kepada peserta pelatihan agar selalu aktif dan tekun serta antusias dalam mengikuti atau melaksanakan program pelatihan.
§ Memberikan peringatan atau hukuman kepada peserta pelatihan sesuai dengan sifat pelanggan dan ketentuan yang berlaku di dunia usaha/dunia industri.
§ Mengisi buku laporan pembimbing.
Prinsip-prinsip Pembimbingan
1. Bimbingan harus dapat dilaksanakan secara terus-menerus atau berkelanjutan sejalan dengan program pelatihan.
BAB IV
PENILAIAN/EVALUASI
A. Pengertian
Evaluasi peserta adalah suatu proses penilaian terhadap kegiatan dan hasil belajar peserta, meliputi pengukuran, analisa dan penafsiran hasil pengukuran serta pemberian nilai terhadap tingkat penguasaan hasil belajar yang dicapai.
B. Tujuan
Evaluasi peserta pelatihan memiliki tujuan :
1. Untuk mengetahui sejauhmana telah terjadi kemajuan hasil belajar pada diri peserta sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pembinaan selanjutnya.
2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan apakah yang bersangkutan berhasil (lulus) atau tidak.
3. Untuk mengetahui tingkat penguasaan peserta terhadap kompetensi suatu keahlian tertentu sesuai dengan yang dipersyaratkan dunia kerja.
C. Penilaian
Selama peserta diklat mengikuti atau melaksanakan program pelatihan di dunia usaha/ dunia industri, penilaian sepenuhnya menjadi wewenang dunia usaha/dunia industri.
D. Aspek yang dinilai
1. Aspek Teknis
Aspek teknis dimaksudkan adalah tingkat penguasaan keterampilan peserta pelatihan dalam menyelesaikan pekerjaan.
2. Aspek Non Teknis
Aspek non teknis dimaksudkan adalah sikap dan perilaku peserta pelatihan selama di tempat kerja yang menyangkut antara lain displin, motivasi, kesiagaan, inisiatif, tanggungjawab, kepribadian, penampilan, keramahtamahan, kerjasama, dan sebagainya.
a. Kriteria Penilaian
Penilaian peserta pelatihan di dunia usaha/dunia industri didasarkan atas kriteria standar yang berlaku dalam Dunia Usaha.
b. Petunjuk Penilaian
Untuk mengevaluasi keberhasilan peserta pelatihan (siswa) pada pelaksaan Prakerin di dunia usaha/ dunia industri digunakan kriteria dan skala nilai sebagai berikut :
1. Aspek Teknis
Range Nilai Kualifikasi Indikator
86 – 100 Baik sekali
Menyelesaikan semua tugas yang dibebankan, dapat dikerjakan dengan baik, dengan hasil sempurna. Mutu paling tinggi dalam standar industri.
70 – 85 Baik
Menyelesaikan semua tugas yang dibebankan,
dilaksanakan dengan benar. Hanya terdapat kesalahan-kesalahan kecil. Mutu tinggi dalam pekerjaan.
60 – 69 Cukup
Hanya mencukupi untuk persyaratan minimal yang diharapkan dari tenaga kerja atau sesuai dengan standar rata-rata tenaga kerja yang ada.
30 – 49 Kurang Sekali
Tidak mengerjakan, tidak menghasilkan, tanpa suatu nilai, atau tidakl berguna.
2. Aspek non teknis
1. Disiplin Selalu mentaati
Ada kalanya tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan jam kerja yang ditetapkan
melaksana-3. Inisiatif Selalu cara kerja yang berdayagu-na dan tempat kerja dan alat-alat yang
aspek
keselamatan kerja
CONTOH DAN CARA PENILAIAN
PENILAIAN/EVALUASI
Nama Peserta : ………. Industri : ………. Departemen/Site : ………. Periode : ……….
Tingkat keberhasilan Trainee ditetapkan dengan huruf (A) sampai dengan huruf (D) dengan ketentuan sebagai berikut :
A = Baik sekali (86 – 100) B = Baik (70 – 85) C = Cukup (60 – 69) D = Kurang (50 – 59)
Penilaian dengan mencantumkan tanda () pada kolom yang tersedia :
APKG I
NO KRITERIA DAN URAIAN 1 2 3 4
01 MOTIVASI
praktek.
02
KESIAGAAN
Tanggap terhadap setiap instruksi yang diberikan oleh atasan dan mampu melaksanakan pekerjaan.
03
INISIATIF
Usaha untuk menambah pengetahuan dan kemampuan yang berkaitan dengan pekerjaan.
04
TANGGUNGJAWAB
Selalu menyelesaikan tugas sebaik-baiknya dengan tepat waktu, dengan merawat tempat kerja serta alat-alat yang digunakan
05
KEPRIBADIAN
Sikap dan tingkah laku Trainee termasuk penyesuaian dengan lingkungan, profesi sikap pribadi tamu, teman dan atasan
06
PENAMPILAN
Kerapian diri dan pakaian seragam dan kerapian tempat kerja. Nilai Rata-rata ANGKA HURUF
Cara pengisian :
APKG II
NO KRITERIA DAN URAIAN 1 2 3 4
01
KERAMAHTAMAHAN
Sopan santun, perhatian dan respek (menghargai) kepada orang lain, tamu, teman sekerja dan atasan.
02 DISIPLIN
Selalu mentaati peraturan yang berlaku.
03
KERJASAMA
Mampu bekerjasama dengan pembimbing dan teman kerja tanpa konflik dalam melaksanakan tugas.
04
KEBERSIHAN
Selalu membersihkan tempat dan alat-alat sebelum dan setelah bekerja sesuai dengan aspek keselamatan kerja.
05 LAPORAN :
Hasil laporan kegiatan selama di DU/DI
Nilai Rata-rata ANGKA HURUF
Cara pengisian :
Nilai rata-rata = keseluruhan nilai dari No. 01 – No. 05 dibagi dengan 20. Angka = Nilai rata-rata dikali dengan 100.
Galang, ………. Mengetahui
Pimpinan/Manager Pembimbing/Instruktur
____________________ ____________________
Diisi oleh pembimbing/instruktur DU/DI
CATATAN : (Hal yang positif/negative dari Trainee selama praktek)
· Laporan Peserta Pelatihan
Peserta pelatihan wajib menyusun laporan kegiatan pelatihan di dunia usaha/dunia industri dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Isi Laporan meliputi :
a. Halaman judul berisi judul laporan dan nama penyusun.
b. Halaman pengesahan yang ditandatangani siswa, pembimbing sekolah dan pembimbing DU/DI
c. Jurnal kegiatan seperti format terlampir yang di tanda tangani oleh pembimbing baik sekolah maupun di dunia usaha/dunia industri.
d. Program pelatihan
2. Satu minggu setelah kegiatan berakhir di kumpulkan 3. Laporan dijilid
· Laporan Pembimbing Dunia Usaha/Dunia Industri
Pada akhir kegiatan pembimbing dari dunia usaha/dunia industri menyerahkan buku laporan pembimbing yang sudah diisi kepada pembimbing sekolah.
Demi kesempurnaan pelaksanaan pelatihan pembimbing di dunia usaha/industri diharapkan mengisi angket sesuai dengan kondisi sebenarnya dan diserahkan kembali ke sekolah melalui guru pembimbing.
· Laporan Pembimbing Sekolah
BAB VI
TATA TERTIB
1. Hak Peserta
1) program pelatihan.
2) Mendapat perlakuan yang sesuai dengan bidang/program keahlian.
3) Memperoleh kesempatan melaksanakan ibadah sesuai dengan agamanya. 4) penilaian penghargaan atas hasil praktiknya.
2. Kewajiban Peserta
1) Mematuhi peraturan yang berlaku atau ditetapkan oleh instansi pasangan (tempat pelatihan).
2) Memperhatikan dan melaksanakan aturan keselamatan kerja yang diperlukan dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
3) Menghormati instruktur.
4) Berada di tempat kerja pelatihan 30 menit sebelum pelatihan dimulai.
5) Berlaku sopan dan santun serta bekerja jujur, bertanggung jawab berinisiatif dan kreatif terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pelatihan kerja.
6) Mengenakan pakaian sesuai dengan ketentuan.
7) Memberikan salam pada waktu datang dan mohon diri waktu pulang/meninggalkan tempat kerja.
8) Memberitahu pimpinan unit/pembimbing apabila berhalangan hadir atau bermaksud meninggalkan tempat pelatihan kerja, dengan diketahui pihak sekolah. 9) Membicarakan dengan segera kepada guru pembimbing, ketua kelompok
instruktur apabila menemui kesulitan dalam melaksanakan pelatihan.
10) Melaporkan dengan segera kepada petugas yang berwenang apabila terjadi kerusakan atau salah mengambil bahan/alat.
LAMPIRAN
DAFTAR KOMPETENSI YANG TELAH DITUNTASKAN OLEH PESERTA PRAKERIN I. Jurusan Agribisnis Tanaman Perkebunan (ATP)
A Dasar Kompetensi Kejuruan Kode Kompetensi
1 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup /(K3LH) PROD.A.KEP.DKK.1 2 Mengidentifikasi tanaman dan pertumbuhannya/ (MTDP) PROD.A.KEP.DKK.2 3 Mengoperasikan alat dan mesin produksi tanaman /(MAMPT) PROD.A.KEP.DKK.3 4 Membiakkan tanaman secara generatif /(MTSG) PROD.A.KEP.DKK.4 5 Membiakkan tanaman secara vegetatif /(MTSV) PROD.A.KEP.DKK.5
B Kompetensi Kejuruan
1 Menentukan komoditas tanaman perkebunan yang akan diusahakan (MKTP) PROD.B.KEP.KK.1
2 Menyiapkan lahan produksi tanaman perkebunan/ (MLPTP) PROD.B.KEP.KK.2
3 Membibitkan tanaman perkebunan /(MTP) PROD.B.KEP.KK.3
4 Mengendalikan gulma pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM)/
(MGTTBMTM) PROD.B.KEP.KK.5
5 Mengendalikan hama pada Tanaman Belum Menghasilkan(TBM) dan Tanaman Menghasilkan (TM)/(MHTBMMTM) PROD.B.KEP.KK.7
II. Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)
A Dasar Kompetensi Kejuruan Kode Kompetensi
1 Merakit Personal Computer/(MPC) PROD.A.KEP.DKK.1
2 Melakukan Instalasi Sistem Operasi Dasar/(MISOD) PROD.A.KEP.DKK.2 3 Menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup/(K3LH) PROD.A.KEP.DKK.3
B Kompetensi Kejuruan
1 Menerapkan Teknik Elektronika Analog dan Digital Dasar/(MTEADD) PROD.B.KEP.KK.1 2 Menerapkan Fungsi Peripheral dan Instalasi PC/ (MFPIPC) PROD.B.KEP.KK.2 3 Mendiagnosis Permasalahan Pengoperasian PC dan Peripheral/(MPPPCP) PROD.B.KEP.KK.3
4 Melakukan Perbaikan dan Setting Ulang System PC/ (MPSUSPC) PROD.B.KEP.KK.4
5 Melakukan Perbaikan Peripheral /(MPP) PROD.B.KEP.KK.5
6 Melakukan Perawatan PC /(MPPC) PROD.B.KEP.KK.6
7 Melakukan Instalasi System Operasi Berbasis Graphical User Interface (GUI)/(MISOBGUI) PROD.B.KEP.KK.7