• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARYA ILMIAH TENTANG SAMPAH DISUSUN OLEH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KARYA ILMIAH TENTANG SAMPAH DISUSUN OLEH"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA ILMIAH

TENTANG SAMPAH

DISUSUN OLEH:

RAIHAN.F.SIHOMBING

NATALIA NINA.K.G

SILVIA MELINDA

DINA

FEBY

(2)

SOLUSI SAMPAH

PADA KEHIDUPAN SEKITAR

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkatnya yang sangat melimpah sehingga makalah ini dapat kami selesaikan.Makalah yang kami beri judul “Solusi Sampah pada Kehidupan Sekitar” ini kami susun untuk memenuhi tugas bidang studi Bahasa Indonesia.

Meskipun upaya keras telah dilakukan untuk membuat makalah yang ideal,namun kami sadari bahwa masik banyak kekurangan dalam buku ini.Oleh karena itu kritik dan saran akan diterima dengan senang hati demi perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga buku ini dapat diterima da bermanfaat bagi semua orang terutama bagi yang membutuhkannya

(3)

Daftar isi:

1.1 Latar Belakang………..4

1.2 Rumusan Masalah………...…………..5

1.3 Tujuan ………...………5

1.4 Metode Pengumpulan Data...……….………….5

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Sampah………..…………..………...6

2.2 Jenis-jenis Sampah..………...…...………..……..6

2.3 Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah…..……….………9

2.4 Dampak Buruk Sampah Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan…………...10

2.5 Tindakan yang dapat dilakukan untuk menganggulangi sampah...11

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN……….……….15

3.2 SARAN………...………..15

3.3 LAMPIRAN………...………16

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah adalah material yang tidak bisa lekang dalam kehidupan kita. Setiap harinya kita bersentuhan dengan sampah. Sampah adalah material yang sudah tidak diinginkan. Sampah yang kita hasilkan sangatlah bermacam-macam dan juga banyak. Jenis sampah berdasarkan sumbernya yakni sampah alam,sampah manusia, sampah konsumsi, sampah nuklir, sampah industri, dan sampah pertambangan. Berdasarkan sifatnya sampah terbagi 2 yakni sampah organik dan sampah anorganik.

Di kota-kota besar tumpukan sampah sudah ditemukan di mana-mana dan hal ini sudah menjadi pemandangan yang biasa. Tumpukan-tumpukan sampah itu tak diurus dan dibiarkan begitu saja. Bahkan, tidak sedikit pula masyarakat yang tinggal di perumahan kumuh. Kurangnya kepedulian masyarakat akan kebersihan lingkungan pastilah memberikan dampak negatif yang besar pengaruhnya. Pertanyaannnya, apakah masyarakat tidak mengetahui bahwa berawal dari sampah itu akan menimbulkan ancaman yang besar yang mana bisa mempengaruhi keberlangsungan hidup mereka.

Oleh karena itu, untk menjawab permasalahan di atas maka makalah ini akan membahas tentang bahaya sampah, dan semoga makalah ini dapat bermaanfaat bagi semua orang, khususnya yang membutuhkan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahannya adalah:

(1) Bagaimana tanggapan dari masyarakat tentang sampah?

(5)

(3) Tindakan apa sajakah yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah?

1.3 Tujuan

Berdasarkan pokok masalah yang telah dirumuskan di atas, maka makalah ini

bertujuan untuk:

(1) Mengetahui tanggapan masyarakat tentang sampah.

(2) Mengetahui dampak sampah terhadap kesehatan manusia,lingkungan hidup dan sosial ekonomi.

(3) Tindakan yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi masalah sampah.

1.4 Metode Pengumpulan Data

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sampah

Sampah merupakan

material

sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu

proses

.

Sampah didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam

proses-proses alam

sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah

dan selama proses alam te rsebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia

didefinisikan konsep

lingkungan

maka sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

2.2 Jenis-jenis Sampah

1. Berdasarkan sumbernya meliputi

:

(1) Sampah alam

(2) Sampah manusia

(3) Sampah konsumsi

(4) Sampah nuklir

(5) Sampah industri

(6) Sampah pertambangan.

2. Berdasarkan sifatnya:

a. Sampah organik - dapat diurai (

degradable

)

(7)

b. Sampah anorganik - tidak terurai (

undegradable

)

Yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan,

kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini

dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya.

Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol

dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton.

3. Berdasarkan bentuknya:

Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang.

Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:

a. Sampah Padat

Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair.

Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan

lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah

anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung

bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari

peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan

sebagainya.

Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi

menjadi:

1) Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik

aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan.

2) Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi

lagi menjadi:

(8)

Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau

diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.

b. Sampah Cair

Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali

dan dibuang ke tempat pembuangan sampah.

(1)

Limbah hitam

: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang

berbahaya.

(2)

Limbah rumah tangga

: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat

cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen.

Sampah dapat berada pada setiap

fase materi

: padat, cair, atau

gas

. Ketika dilepaskan dalam

dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai

emisi

. Emisi

biasa dikaitkan dengan

polusi

.

Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri

(dikenal juga dengan sebutan

limbah

), misalnya

pertambangan

,

manufaktur

, dan

konsumsi

.

Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah

yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi.

c. Sampah Alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses

daur ulang

alami, seperti halnya

daun-daun

kering di

hutan

yang terurai menjadi

tanah

. Di luar kehidupan

liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan

pemukiman

.

d. Sampah Manusia

Sampah manusia adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan

manusia, seperti

feses

dan

urin

. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan

karena dapat digunakan sebagai

vektor

(sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan

virus

(9)

Termasuk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa (

plumbing

). Sampah manusia

dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air.

e. Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang,

dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah

yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh

lebih kecil dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

f. Limbah radioaktif

Sampah

nuklir

merupakan hasil dari

fusi nuklir

dan

fisi nuklir

yang menghasilkan

uranium

dan

thorium

yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga manusia. Oleh

karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk

melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas

tambang garam

atau

dasar laut

(walau jarang namun kadang masih dilakukan).

2.3 Tanggapan Masyarakat Tentang Sampah

Masalah sampah tidak hanya mengenai bagaimana mengelola sampah saja, tetapi juga terkait dengan masalah budaya/sosiologi masyarakat. Masyarakat Indonesia umumnya tidak peduli tentang sampah, suka buang sampah sembarangan, dan cenderung mementingkan diri sendiri. Tanggapan yang salah ini mungkin merupakan salah satu penyebab kenapa banyak program tentang sampah yang tidak berhasil. Merubah tanggapan masyarakat tentang sampah menjadi salah satu bagian yang tidak terpisahkan dari upaya-upaya penanganan sampah secara terpadu.

(10)

kosong tanpa arti, seperti macan tak punya gigi, tidak ada orang yang memperhatikan atau mematuhi larangan tersebut. Contoh lain, pemerintah atau lembaga-lembaga lain sudah cukup lama menyediakan tiga tempat sampah yang berbeda. Satu tempat sampah untuk limbah plastik atau logam, satu tempat sampah untuk limbah kertas, dan satu lagi tempat sampah untuk limbah organik. Tulisannya dibuat besar sekali, warnanya menyolok, dan masih terbaca dengan jelas dari jarak yang cukup jauh. Warnanya pun dibuat berbeda-beda. Masalahnya sekarang, apakah warga atau masyarakat sudah membuat sampah sesuai dengan tempatnya. Jawabannya adalah tidak. Mereka membuang sampah semaunya sendiri tampa memperhatikan tulisan-tulisan tersebut.

Pemerintah juga sudah mencoba membuat peraturan daerah tentang sampah yang akan menghukum orang yang membuang sampah sembarangan. Salah satunya denda Rp 50.000,00 untuk orang yang ketahuan membuang sampah sembarangan. Apakah peraturan daerah ini pernah diberlakukan? Sudahkan ada orang yang didenda karena membuang sampah sembarangan? Jawabannya kita sudah tahu semuanya. Peraturan ini cuma sekedar tulisan di atas kertas.

2.4 Dampak Buruk Sampah Bagi Manusia dan Lingkungan

Sudah kita sadari bahwa pencemaran lingkungan akibat perindustrian maupun rumah tangga sangat merugikan manusia, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kegiatan perindustrian dan teknologi diharapkan kualitas kehidupan dapat lebih ditingkatkan. Namun seringkali peningkatan teknologi juga menyebabkan dampak negatif yang tidak sedikit.

1. Dampak Sampah Bagi Kesehatan

Lokasi dan pengelolaan sampah yang kurang memadai (pembuangan sampah yang tidak terkontrol) merupakan tempat yang cocok bagi beberapa organisme dan menarik bagi berbagai binatang seperti lalat dan anjing yang dapat menimbulkan penyakit.

Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan sampah adalah sebagai berikut:

(1) Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.

(11)

(3) Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.

(4) Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan yaitu jika proses pembakaranya tidak sempurna, plastik akan mengurai di udara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Dampaknya antara lain memicu penyakit kanker, hepatitis, pembengkakan hati, gangguan sistem saraf dan memicu depresi.

(5) Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

2. Dampak Sampah Terhadap Lingkungan

Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis. Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak. Sampah juga penyebab banjir, karena menyumbat saluran-saluran air, tanggul. Sehingga mengakibatkan banjir bahkan yang terparah merusak turbin waduk.

3. Dampak Sampah terhadap keadaan social dan ekonomi

(1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan membentuk lingkungan yang kurang menyenangkan bagi masyarakat: bau yang tidak sedap dan pemandangan yang buruk karena sampah bertebaran dimana-mana. (2) Memberikan dampak negatif terhadap kepariwisataan.

(3) Pengelolaan sampah yang tidak memadai menyebabkan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat. Hal penting di sini adalah meningkatnya pembiayaan secara langsung (untuk mengobati orang sakit) dan pembiayaan secara tidak langsung (tidak masuk kerja, rendahnya produktivitas).

(4) Pembuangan sampah padat ke badan air dapat menyebabkan banjir dan akan memberikan dampak bagi fasilitas pelayanan umum seperti jalan, jembatan, drainase, dan lain-lain.

(12)

2.5

Tindakan Yang Dapat Dilakukan Untuk Menanggulangi

Sampah

1.

Reduce (Mengurangi Sampah)

(1) Membawa tas belanja sendiri untuk mengurangi sampah kantong plastik pembungkus barang belanja. (2) Membeli kemasan isi ulang untuk shampoo dan sabun daripada membeli botol baru setiap kali habis. (3) Membeli susu, makanan kering, deterjen, dan lain-lain dalam paket yang besar daripada membeli beberapa paket kecil untuk volume yang sama.

2.

Re-use (Menggunakan sisa sampah yang masih bisa dipakai)

(1) Memanfaatkan botol-botol bekas untuk wadah.

(2) Memanfaatkan kantong plastik bekas kemasan belanja untuk pembungkus.

(3) Memanfaatkan pakaian atau kain-kain bekas untuk kerajinan tangan, perangkat pembersih (lap), maupun berbagai keperluan lainnya.

3.

Recycle(Daur Ulang Sampah)

(1) Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar bekas untuk di daur ulang. (2) Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur ulang.

(3) Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.

Adapun contoh alternative mengolah sampah menjadi kerajinan :

A .Membuat Bunga Plastik dari Sedotan

Alat : gunting, cutter dan lem

Bahan : sedotan, lidi atau kawat yang agak besar (diameter ±2 mm), kertas krep atau dapat diganti dengan kertas pita, bekas botol plastic sebagai tambahan aksesoris

(13)

(1) Potong sedotan kira-kira panjang ± 10 cm

(2) Setelah itu belah ujung sedotan jadi empat bagian

(3) Kemudian kesut sedotan yang telah dibelah hingga didapat bentuk yang lebih mekar dan agak lemas

(4) Gunting tiap ujung sedotan yang telah dikesut, membentuk lancip menyerupai bentuk kelopak bunga asli

(5) Satukan beberapa (4-5 buah) sedotan yang telah dipotong lancip tersebut kemudian digabungkan menjadi satu sehingga berbentuk bunga sedang mekar.

(6) Bunga-bunga mekar dapat disatukan dengan kawat/lidi yang dibalut kertas krep/pita warna-warni.

(7) Untuk ornament daunnya, kita bisa membuat dari potongan kertas pita atau dari potongan bekas gelas plastik

(8) Ulang cara yang sama, untuk membuat tangkai – tangkai bunga selanjutnya.

(9) Bunga-bunga plastic siap dirangkai ke dalam pot bunga yang telah diisi spoon/ busa.

b. Membuat Pupuk Kompos

1) Kompos Jadi Siap Pakai

Kompos alami banyak terdapat di lahan-lahan yang sebelumnya menjadi tempat pembangan sampah organik. Untuk mendapatkannya :

(1) Gali tumpukan sampah (garbage atau sampah lapuk) yang sudah seperti tanah. (2) Pisahkan dari bahan-bahan yang tidak dapat lapuk.

(3) Jemur sampai kering, lalu ayak.

(4) Bubuhkan 50 – 100 gram belerang untuk setiap 1 kg tanah sampah.

Bahan:

(1) 2 1 /4 hingga 4 m3 sampah lapuk (garbage). (2) 6,5 m3 kulit buah kopi.

(3) 750 kg kotoran ternak memamah biak (± 50 kaleng ukuran 20 liter). (4) 30 kg abu dapur atau abu kayu.

(14)

(1) Buatlah bak pengomposan dari bak semen. Dasar bak cekung dan melekuk di bagian tengahnya. Buat lubang pada salah satu sisi bak agar cairan yang dihasilkan dapat tertampung dan dimanfaatkan.

(2) Atau buatlah bak pengomposan dengan menggali tanah ukuran 2,5 x 1 x 1 m (panjang x lebar x tinggi). Tapi hasilnya kurang sempurna dan kompos yang dihasilkan berair dan lunak.

(3) Aduk semua bahan menjadi satu kecuali abu. Masukkan ke dalam bak pengomposan setinggi 1 meter, tanpa dipadatkan supaya mikroorganisme aerob dapat berkembang dengan baik. Kemudian taburi bagian atas tumpukan bahan tadi dengan abu.

(4) Untuk menandai apakah proses pengomposan berlangsung dengan balk, perhatikan suhu udara dalam campuran bahan. Pengomposan yang baik akan meningkatkan suhu dengan pesat selama 4 – 5 hari, lalu segera menurun lagi.

(5) Tampunglah cairan yang keluar dari bak semen. Siram ke permukaan campuran bahan untuk meningkatkan kadar nitrogen dan mempercepat proses pengomposan.

(6) 2 – 3 minggu kemudian, balik-balik bahan kompos setiap minggu. Setelah 2 -3 bulan kompos sudah cukup matang.

(7) Jemur kompos sebelum digunakan hingga kadar airnya kira-kira 50 -60 % saja.

(8) Kalau di daerah kita tidak tersedia kulit buah kopi, cara ke II dapat diadaptasi dengan menggantikan kulit buah kopi dengan hijauan seperti Iamtoro ataulainnya.

c. Membuat Kerajinan Tangan Unik Dari Sampah Kertas

Selama ini, kita seringkali membuang secara percuma sampah - sampah kertas yang sudah tidak terpakai lagi. Padahal, jika kita memanfaatkannya dengan baik, kertas - kertas itu dapat berubah menjadi suatu kerajinan tangan unik dan menarik:

Caranya secara garis besar adalah sebagai berikut :

Siapkan kertas-kertas yang sudah tidak terpakai itu.

Sobek menjadi bagian - bagian kecil.

Campurkan dengan air secukupnya dan blender sampai halus. (Jika tidak diblender, juga bisa

dengan menumbuk sendiri)

Jika sudah selesai, campurkan dengan lem PVA, aduk merata.

(15)

Tunggulah sampai kering.

Jika sudah kering, beri warna dengan menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat emulsi, ataupun

cat poster. Akan tetapi, biasanya yang terbaik adalah cat akrilik karena cepat kering dan

warnanya bagus.

Tunggu sampai kering, lalu lapisi dengan vernis agar mengkilap.

Jadilah kerajinan tangan buatanmu sendiri.

Tips : jika ingin bentuknya rapi, gunakan cetakan untuk membuatnya. Bisa memakai cetakan

pudding

BAB III

PENUTUP

3.1Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat kami simpulkan bahwa sampah adalah material

yang sudah tidak diinginkan banyak orang. Sampah juga memiliki banyak jenis mulai dari

sumbernya,bentuknya maupun sifatnya.

Sampah memiliki banyak dampak negatif bagi kehidupan. Misalnya saja bagi

kesehatan, sampah dapat menimbulkan berbagai macam penyakit dan kematian. Bagi

lingkungan, sampah juga dapat mencemari air bersih dan dapat menyebabkan banjir. Selain

itu, sampah juga memberi dampak negatif terhadap keadaan social dan ekonomi masyarakat.

Pemanfaatan sampah yang baik dan benar dapat mendatangkan banyak manfaat. Bahkan

sampah-sampah tersebut dapat kita daur ulang menjadi aneka kerajinan tangan dan sesuatu yang

berguna seperti pupuk kompos.

3.2 Saran

(16)

tempatnya, memilah-milah sampah organik dan anorganik saat membuangnya, dan

memanfaatkan sampah yang masih layak pakai untuk kita jadikan barang yang berguna.

3.3 LAMPIRAN

Contoh sampah anorganik Contoh sampah organik

Contoh pembuatan pupuk Contoh kerajinan tangan dari

(17)

DAFTAR PUSTAKA

http://harmonish.blogspot.com/2012/02/bahaya-sampah-sampah-bagi-manusia-dan.html.Diakses pada tanggal11 Desember 2012 pukul 09.12 WIB.

Mily.2009.Makalah Bahaya Sampah.disampaikan di wordpress.com.

http://mily.wordpress.com/2009/01/04/makalah-bahaya-sampah

Sedaja.2011.Penanggulangan Sampah.disampaikan di blogspot.com.

Referensi

Dokumen terkait

sama#an den,an rindi.. sama#an

Sebagai tindak lanjut Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang mengamanatkan bahwa Perangkat Daerah disusun sesuai dengan kebutuhan

Hasil penelitian tidak sejalan dengan hasil penelitian lain bahwa bagi ibu yang bekerja kesulitan untuk menyusui bayinya secara eksklusif dikarenakan lebih banyak

Dari pengujian parameter diatas menunjukkan bahwa model ARIMAC3.0.3) adalah model yang 'lidak sesuai. Berdasarkan pengujian-pengujian diatas maka dapat disimpulkan

 untuk ayah saya Rustam Hasit dan mama saya Maryam Tompo yang telah mendukung dan selalu mendoakan demi keberhasilan saya dan yang tidak berhentinya untuk

4 Saya membutuhkan waktu dalam memilih model busana muslim yang akan saya beli..

Penelitian yang dilakukan ini adalah untuk merumuskan bagaimana cara memodelkan/menterjemahkan data tentang karakteristik agregat kasar, agregat halus, air,

Jaringan Syaraf Tiruan (JST) adalah model sistem komputasi yang dapat bekerja seperti sistem syaraf biologis pada saat berhubungan dengan ‘dunia luar’, nama jaringan