• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH KEPERAWATAN DAN MATERNITAS KELUARGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH KEPERAWATAN DAN MATERNITAS KELUARGA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH KEPERAWATAN MATERNITAS

“KELUARGA BERENCANA”

Disusun Oleh : Kelompok 5

1. Winda Qowiyatus Sholihah (1150016005) 2. Annesya Alda Sujanna (1150016012) 3. Suamah (1150016040)

D – III KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SURABAYA

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 2 1.3 Tujuan ... 2 BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi KB ... 2.2 Tujuan Program KB ... 2.3 Sasaran Progam KB ... 2.4 Ruang Lingkup Program KB ... 2.5 Strategi Pendekatan Program Pelayanan KB ... 2.6 Dampak Program KB terhadap Pencegahan Kelahiran ... 2.7 Pengaruh Program KB ... 2.8 Manfaat Program KB ... 2.9 Cara Operasional Program KB ... 2.10...Optimalisasi Peran KB BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan ... 12

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita, meskipun tidak selalu diakui demikian. Peningkatan dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami oleh wanita. Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatasnya jumlah metode yang tersedia tetapi juga karena metode-metode tertentu mungkin tidak dapat diterima sehubungan dengan kebijakan nasional KB, kesehatan individual dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.

(5)

Program keluarga berencana oleh pemerintah adalah agar keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) yang berorientasi pada pertumbuhan yang seimbang. Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia telah berumur sangat lama yaitu pada tahun 70-an dan masyarakat dunia menganggap berhasil menurunkan angka kelahiran yang bermakna. Perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran seperti kondom, spiral, IUD, dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dan tujuan KB ?

2. Bagaimana sasaran, ruang lingkup, strategi pendekatan, dan cara operasional KB ?

1.3 Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui apa pengertian dan tujuan KB

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi KB

Pengertian keluarga berencana menurut UU no 10th 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan (PUP) pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Keluarga berencana (family planning) merupakan suatu usaha merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan menggunakan kontrasepsi

Menurut WHO (Expert Committe, 1970), tindakan yang membantu individu/pasutri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga

2.2 Tujuan Program KB

Tujuan utama program KB Nasional adalah untuk memenuhi perintah masyarakat akan pelayanan KB dan kesehatan ]reproduksi yang berkualitas, menurunkan tingkat/kematian ibu bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi dalam rangka membangun keluarga kecil berkualitas

(7)

anak agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Hal ini sesuai dengan teori pembangunan menurut Alex Inkeles dan David Smith yang mengatakan bahwa pembangunan bukan sekedar perkara pemasok modal dan teknologi saja tapi juga membutuhkan sesuatu yang mampu mengembangkan sarana yang beorientasi pada masa sekarang dan masa depan, memiliki kesanggupan untuk merencanakan, dan percaya bahwa manusia dapat mengubah alam, bukan sebaliknya.

Kesimpulan dari tujuan program KB adalah:

a. Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,anak, keluarga dan bangsa

b. Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa

c. Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.

Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi:

1. Keluarga dengan anak ideal

2. Keluarga sehat

3. Keluarga berpendidikan

4. Keluarga sejahtera

5. Keluarga berketahanan

6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

7. Penduduk tumbuh seimbang (PTS)

2.3 Sasaran Program KB

Sasaran program KB tertuang dalam RPJMN 2004-2009 sebagai berikut. 1. Menurunnya rata-rata laju pertumbuhan penduduk menjadi 1,14% per

(8)

2. Menurunnya angka kelahiran total (TFR) menjadi sekitar 2,2 per perempuan.

3. Meningkatnya peserta KB laki-laki menjadi 4,5%

4. Meningkatnya penggunaan metode kontrasepsi yang rasional, efektif, dan efisien.

5. Meningkatnya usia rata-rata perkawinan pertama perempuan menjadi 21 tahun.

6. Meningkatnya partisipasi keluarga dalam pembinaan tumbuh kembang anak.

7. Meningkatnya jumlah institusi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan program KB Nasional.

2.4 Ruang Lingkup Program KB

Ruang lingkup program KB mencakup sebagai berikut 1. Ibu

Dengan jalan mengatur jumlah dan jarak kelahiran. Adapun manfaat yang diperoleh oleh ibu adalah sebagai berikut

a) Tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek, sehingga kesehatan ibu dapat terpelihara terutama kesehatan organ reproduksinya.

b) Meningkatkan kesehatan mental dan sosial yang dimungkinkan oleh adanya waktu yang cukup untuk mengasuh anak-anak dan beristirahat yang cukup karena kehadiran akan anak tersebut

b) Mengurangi beban ekonomi keluarga yang ditanggungnya 3. Seluruh keluarga

(9)

kesempatan yang lebih besar dalam hal pendidikan serta kasih sayang orang tuanya.

Ruang lingkup KB secara umum adalah sebagai berikut. 1) Keluarga berencana

2) Kesehatan reproduksi remaja

3) Ketahanan dan pemberdayaan keluarga

4) Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas 5) Keserasian kebijakan kependudukan

6) Pengelolaan SDM aparatur

7) Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan 8) Peningkatan pengawasan dan akuntabilitas aparatur negara

2.5 Strategi Pendekatan Program Pelayanan KB

Dalam hal pelayanan kontrasepsi, diambil kebijaksanaan sebagai berikut. 1. Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi dengan cara menyediakan

sarana yang bermutu dalam jumlah yang mencukupi dan merata. 2. Pembinaan mutu pelayanan kontrasepsi dan pengayoman medis.

3. Pelembagaan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh masyarakat dan pelembagaan keluarga kecil sejahtera

Strategi pendekatan dalam program keluarga berencana antara lain : 1) Pendekatan kemasyarakatan (community approach).

Diarahkan untuk meningkatkan dan menggalakkan peran serta masyarakat (kepedulian) yang dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan.

2) Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach).

Mengkoordinasikan berbagai pelaksanaan program KB dan pembangunan keluarga sejahtera sehingga dapat saling menunjang dan mempunyai kekuatan yang sinergik dalam mencapai tujuan dengan menerapkan kemitraan sejajar.

3) Pendekatan integrative (integrative approach).

(10)

masyarakat sehingga dapat menguntungkan dan memberi manfaat pada semua pihak.

4) Pendekatan kualitas (quality approach).

Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi pemberi pelayanan (provider) dan penerima pelayanan (klien) sesuai dengan situasi dan kondisi.

5) Pendekatan kemandirian (self rellant approach).

Memberikan peluang kepada sektor pembangunan lainnya dan masyarakat yang telah mampu untuk segera mengambil alih peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan program KB nasional.

Selain itu, Strategi program KB terbagi dalam dua hal yaitu:

1. Strategi dasar :

a) Meneguhkan kembali program di daerah b) Menjamin kesinambungan program

2. Strategi operasional :

a) Peningkatan kapasitas sistem pelayanan Program KB Nasional

b) Peningkatan kualitas dan prioritas program

c) Dukungan regulasi dan kebijakan

d) Pemantauan, evaluasi, dan akuntabilitas pelayanan

Dalam hal strategi pelayanan kontrasepsi dibantu pokok-pokok sebagai berikut.

1) Menggunakan pola pelayanan kontrasepsi rasional sebagai pola pelayanan kontrasepsi kepada masyarakat, berdasarkan kurun reproduksi sehat.

(11)

3) Menyediakan sarana dan alat kontrasepsi yang bermutu dan dalam jumlah yang cukup.

4) Meningkatkan mutu pelayanan kontrasepsi.

5) Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kontrasepsi maupun dalam mengelola pelayanan kontrasepsi.

Untuk mencapai sukses yang diharapkan, maka ditempuh strategi tiga dimensi, strategi ini diterapkan atas dasar survey terhadap kecenderungan respon Pasangan Usia Subur (PUS) di Indonesia terhadap ajakan KIE untuk berKB. Strategi dimaksud dibagi dalam tiga tahap pengelolaan program Keluarga Berencana Nasional (KBN) yaitu sebagai berikut.

1. Tahap Perluasan Jangkauan.

Pola tahap ini penggarapan program lebih difokuskan kepada sasaran : a. Coverage wilayah. Penggarapan wilayah adalah penggarapan KB lebih diutamakan pada penggarapan wilayah potensial seperti wilayah Jawa Bali yaitu provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali dengan kondisi jumlah penduduk dan laju pertumbuhan yang besar.

b. Coverage khalayak. Diarahkan pada upaya menjadi akseptor KB sebanyak-banyaknya pada tahap ini pendekatan pelayanan KB didarkan pada pendekatan klinik.

2. Pembinaan

Organisasi yang sudah mulai ikut serta menangani program diajak berperan serta mendalami lebih terperinci tentang apa yang terjadi, dan diberikan kepercayaan untuk ikut menangani program KB dalam lingkungannya sendiri, menjadi petugas sukarela, dan mulai dikenalkan mengenai progam-program pos KB, posyandu, pembinaan anak-anak, dan sebagainya.

3. Pelembagaan dan Pembudayaan

(12)

2.6 Dampak Program KB terhadap Pencegahan Kelahiran Program keluarga berencana memberikan dampak yaitu:

1) Penurunan angka kematian ibu dan anak

2) Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi

3) Peningkatan kesejahteraan keluarga

4) Peningkatan derajat kesehatan

5) Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM 6) Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam

penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

2.7 Pengaruh Program KB

Program Keluarga Berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi. Berhasil atau tidaknya Pelaksanan Program Keluarga Berencana akan menentukan pula berhasil atau tidaknya usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia. Pertambahan penduduk yang cepat, tidak seimbang dengan peningkatan produksi akan mengakibatkan ketegangan – ketegangan sosial dengan segala akibat yang luas.

1) Pengaruh positif Program KB

Dengan adanya program KB maka laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan untuk menghindari terjadinya peledakan penduduk yang luar biasa, karena diperkirakan jika angka persentase kesetaraan jumlah penduduk yang ber-KB dapat dinaikkan 1 % pertahun, maka diprediksikan jmlah penduduk Indonesia pada tahun 2015 sekitar 237,8 juta jiwa, ini masih di bawah dari angka proyeksi penduduk tahun 2015 yang diperkirakan sekitar 248 juta jiwa.

(13)

kependudukan di berbagai bidang pembangunan. Dengan terkendalinya jumlah penduduk, maka akan tercipta generasi yang berkualitas, sehingga dapat meneruskan pembangunan Indonesia yang berkualiatas.

2) Pengaruh negatif Program KB

Selain mendatangkan pengaruh yang positif, program KB juga memiliki pengruh yang kurang menguntungkan, ini dilihat dari semakin meningkatnya partisipasi masyarakat dalam ber-KB, maka penggunaan metode KB berupa penggunaan AKDR, implant, suntik KB, pil KB juga semakin meningkat, maka biaya yang harus di keluarkan pemerintah untuk pengadaan alat – alat dan obat untuk kontrasepsi di Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi.

Menurut penelitian, dengan peggunaan metode untuk ber-KB maka dapat mempercepat penuaan pada akseptornya, sehingga dapat dikatakan jumlah usia lanjut akan semakin bertambah setiap tahunnya, sehingga biaya yang juga harus dikeluarkan pemerintah untuk kesejahteraan para Usia lanjut juga meningkat.

2 Mencegah terjadinya kanker uterus dan ovarium dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi.

(14)

Program keluarga berencana dalam pembangunan berkelanjutan yang berwawasan kependudukan dapat memberikan kontribusi dalam empat hal, yaitu :

a. Mengendalikan jumlah penduduk dan pertumbuhan penduduk juga dengan peningkatan kualitas penduduk.

b. Peningkatan kualitas penduduk sebagai sumber daya yang handal dilakukan dengan mengarahkan pembangunan pada penurunan kematian ibu dan bayi dengan menurunkan kelahiran atau kehamilan melalui penggunaan kontrasepsi.

c. Berusaha dan menjunjung tinggi perwujudan hak – hak asasi manusia dalam hal kesehatan reproduksi pasangan usia subur untuk merencanakan kehidupan berkeluarga.

d. Mendukung upaya pemberdayaan perempuan dengan menyadari sepenuhnya akan hak dan kewajiban perempuan serta sebagai

a. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan b. Mencegah setidaknya 1 dari 4 kematian ibu c. Menjaga kesehatan ibu

d. Merencanakan kehamilan lebih terprogram

e. Perbaikan kesehatan badan karena tercegahnya kehamilan yang berulang kali dalam jangka waktu yang terlalu pendek.

(15)

c. Mencegah bayi kekurangan gizi d. Tumbuh kembang bayi lebih terjamin

e. Kebutuhan ASI eksklusif selama 6 bulan relatif dapat terpenuhi f. Mendapatkan kualitas kasih sayang yang lebih maksimal 3 Manfaat Untuk Keluarga:

a. Meningkatkan kesejahteraan keluarga b. Harmonisasi keluarga lebih terjaga

2.9 Cara Operasional Program KB

(1) Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE).

Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi dilakukan dengan memberikan penerangan konseling, advokasi, penerangan kelompok (penyuluhan) dan penerangan massa melalui media cetak dan elektronik. Dengan penerangan, motivasi diharapkan meningkat sehingga terjadi peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan perilaku masyarakat dalam berKB, melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga sehingga tercapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

(2) Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB.

(16)

Dalam mencapai sasaran reproduksi sehat, dikembangkan 2 gerakan yaitu: pengembangan gerakan KB yang makin mandiri dan gerakan keluarga sehat sejahtera dan gerakan keluarga sadar HIV/AIDS. Pengayoman, melalui program ASKABI (Asuransi Keluarga Berencana Indonesia), tujuan agar merasa aman dan terlindung apabila terjadi komplikasi dan kegagalan.

(3) Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah.

PSM ditonjolkan (pendekatan masyarakat) serta kerjasama institusi pemerintah (Dinas Kesehatan, BKKBN, Depag, RS, Puskesmas). (4) Pendidikan KB.

Melalui jalur pendidikan (sekolah) dan pelatihan, baik petugas KB, bidan, dokter berupa pelatihan konseling dan keterampilan.

2.10Optimalisasi Peran Program KB

Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali akan berdampak pada kemiskinan dan pengangguran. Karenanya, diperlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga-lembaga terkait lainnya secara bersama-sama menanggulangi ledakan penduduk sekaligus memberikan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perencanaan keluarga agar kualitas hidupnya lebih baik. Di sinilah kehadiran KB menjadi kebutuhan yang sangat mendesak ketika ancaman ledakan penduduk menimpa bangsa ini.

Soerjono Soekanto dalam bukunya, Sosiologi Sebuah Pengantar (2010) mengatakan, bahwa masalah angka kelahiran akan dapat diatasi dengan melaksanakan program keluarga berencana yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu-ibu dan anak-anak maupun meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat dengan mengurangi angka kelahiran sehingga pertumbuhan penduduk tidak melebihi kapasitas produksi.

(17)

tinggi. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan untuk mengimbangi ledakan jumlah penduduk adalah penambahan dan penciptaan lapangan kerja, meningkatkan kesadaran dan pendidikan kependudukan, mengurangi kepadatan penduduk dengan program transmigrasi, dan meningkatkan produksi.

(18)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Program gerakan KB di laksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa di mana pada saat ini pemerintah sedang melakukan pembangunan di segala bidang, termasuk untuk mengatasi berbagai masalah kependudukan seperti pertumbuhan penduduk yang tinggi, penyebaran penduduk yang tidak merata dan kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah.

Adapun strategi pendekatan yang dilakukan dalam program pelayanan kb meliputi: Pendekatan Kemasyarakatan (community approach), Pendekatan koordinasi aktif (active coordinative approach), Pendekatan integrative (integrative approach), Pendekatan kualitas (quality approach), Pendekatan kemandirian (self rellant approach), Pendekatan tiga dimensi ( three dimension approach).

Dalam pelayanan KB juga ada cara operasinal programnya yang meliputi: Pelayanan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), Pelayanan kontrasepsi dan pengayoman peserta KB, Peran serta masyarakat dan institusi pemerintah dan Pendidikan KB.

(19)

reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.

DAFTAR PUSTAKA

Noviawati, Dyah. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan KB Terkini. Jogjakarta : Mitra Cendikia Press

Referensi

Dokumen terkait

Apa yang menjadi faktor pendukung terjadinya Harmoni Interaksi Masyarakat Multikultural di Desa Ujung Serdang, kecamatan Tanjung Morawa kabupaten Deli Serdang. 1.3

 Struktur Organisasi Laundry  Uraian jabatan  Pengenalan ruangan dan lingkungan kerja  Pengenalan personil  Pengenalan alur proses pengambilan  Pengenalan

Oleh karena itu tujuan dari tugas akhir ini adalah Merancang dan membuat PIDS`yang berfungsi untuk memberikan informasi berupa nama kereta, nomor kereta, nomor

Faktor kedua, adalah faktor penegak hukum terkait kualitas SDM aparat penegak hukum terhadap penanganan dan penindakan perkara TPPO meliputi 4 (empat) subsistem

 Atlet Yang Ada Sesi Latihan Intensif Sahaja dibenarkan balik jam 3.00 petang untuk meneruskan latihan sukan masing-masing semasa aktiviti kokurikulum dijalankan. Jadual

Pendeteksian outlier pada regresi nonlinier dengan metode statistik likelihood displacement (LD) dilakukan dengan cara menghilangkan pengamatan yang diduga mengandung

Kepada peserta Pelelangan yang keberatan, diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan khususnya mengenai ketentuan dan prosedur yang telah ditentukan dalam dokumen

Menyatakan bahwa mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dari kelompok 9 yang beranggotakan :.  M Daffa Yudia Putra  Muhamad Reza Fauzi 