Seni Rupa: Pengertian Seni Menurut Ahli
Seni dan kesenian. Kata – kata ini pasti sering kamu ucapkan atau gunakan dalam percakapan sehari – hari. Tapi apa arti seni
sesungguhnya?
Kamus besar Bahasa Indonesia
Seni mempunyai pengertian: (1) halus, kecil dan halus, tipis dan halus, lembut dan enak didengar, mungil dan elok; (2) keahlian membuat karya yang bermutu; (3) kesanggupan akal untuk
menciptakan sesuatu yang bernilai tinggi (luar biasa); orang yang berkesanggupan luar biasa.
Secara istilah seni berasal dari kata Seni (sansekerta) yang berarti pemujaan, pelayanan, persembahan dan pelayanan. Kata ini berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang ada pada akhirnya disebut kesenian, tetapi menurut Pemda Puspita, kata seni berasal dari bahasa Belanda, genie yang dalam bahasa Latin disebut genius yang artinya kemapuan luar biasa yang dibawa sejak lahir.
▸ Baca selengkapnya: menurut feldman (1967) seni rupa memiliki 3 fungsi yaitu
(2)2006
Seiring perkembangan waktu banyak definisi diungkapkan oleh beberapa ahli, antara lain sebagai berikut:
1. Everyman Encyklopedia
Seni adalah segala sesuatu yang dilakukan orang bukan atas dorongan kebutuhan pokoknya, melakukan apa saja yang dilakukan semata – mata karena kehendak akan kemewahan, kenikmatan ataupun kebutuhan spiritual
2. Ensiklopedia Indonesia
Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya 3. Frederich Schiler dan Herbert Spencer
Seni lahir dilatarbelakangi adanya dorongan bermain – main yang ada dalam diri seniman
4. Herbert Read
Seni adalah kemahiran dalam menciptakan aneka bentuk untuk menggembirakan orang lain.
5. Plato
Seni adalah peniruan terhadap alam, sehingga karya seni merupakan tiruan dan bentuk alam seperti manusia, binatang dan tumbuhan 6. Soedarso Sp
Seni adalah karya manusia yang mengomunikasikan pengalaman – pengalaman batinnya, pengalaman batin tersebut disajikan secara indah atau menarik seningga merangsang timbulnya pengalaman batin pula pada manusia lain yang menghayatnya. Kelahirannya tidak
didorong oleh hasrat memenuhi kebutuhan pokok, melainkan merupakan usaha melengkapi dan menyempurnakan derajat kemanusiaanya memenuhi kebutuhan yang sifatnya spiritual. 7. Ki Hajar Dewantara
Seni adalah perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya dan bersifat indah sehingga dapat menggetarkan jiwa perasaan manusia
8. Drs. Sudarmadji
▸ Baca selengkapnya: soal seni rupa
(3)terang.
9. Prof. Drs. Suwadji Bustomi
Seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru
10. Akhdiat Kartamihardja
Seni adalah kegiatan mumi manusia yang merleksikan kenyataan dalam suatu karya yang berkat bentuk dan isinya mempunyai daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si penerima.
Berdasarkan beberaka pendapat di atas dapat diketahui bahwa seni merupakan hasil aktivitas batin yang direfleksikan dalam bentuk
karya, yang pada akhirnya dapat membangkitkan parasaan orang lain yang melihatnya. Dalam pengertian ini yang termasuk seni adalah kegiatan menghasilkan karya indah. Definisi secara umum seni adalah segala macam keindahan yang diciptakan oleh manusia.
Ekspresi seni manusia di muka bumi ini tidaklah seragam. Ekspresi yang timbuk dengan berbagai gagasan, bentuk dan corak
ungkapannya, justru dengan berbeda – beda atau beragam.
Keagaman ini berkembang sesuai dengan kebudayaan masyarakat yang bersangkutan. Perbedaan budaya, perbedaan kondisi sosial, dan perbedaan alam sekitar akan membentuk seni yang berbeda.
Dengan beragamnya nilai – nilai budaya nusantara timbullah kesenian nusantara. Kesenian nusantara adalah ekspresi gagasan atau perasaan manusian yang berisi nilai – nilai budaya nusantara melaui pola
kelakuan yang menghasilkan karya yang bersifat estetis dan
Seni Rupa: Medium berkarya Seni Rupa
h.m. Idem4:23 AM
seni budayaSeni Rupa
Medium adalah perantara yang biasa dipakai untuk menyebut berbagai hal yang berhubungan dengan bahan (termasuk alat dan teknik) yang dipakai dalam karya seni.
1. Bahan dan penggunaannya a. Pensil
Pensil sebagai salah satu alat dalam seni rupa terdiri dari 3 jenis yaitu : H, HB, dan B. pengeelompokkan ini berdasarkan pada sifat goresan yang dihasilkannya.
H : hard. Semakin banyak nomor serinya, semakin keras goresan yang dihasilkannya. Jenisnya antara lain 2H, 3H, 4H
HB : sedang
B : bold, semakin banyak nomor serinya, semakin lunak dan teabal goresan yang dihasilkannya. Jenisnya antara lain : 2B, 3B, 4B, 5B
b. Pensil berwarna
Sebagai salah satu bahan seni rupa pansil warna memiliki beragam warna. Pilih atau pakai pensil warna yang berkualitas baik yakni yang lunak agar memudahkan pada saat mencampur warna. Cara
penggunaannya seperti pensil biasa.
c. Pastel colour/ crayon
tanpa proses pencampuran). Pastel atau crayon berbentuk kapur batangan kecil yang dikemas dalam bentuk kardus berisi 12 warna atau lebih. Sifat utamanya bersifat lembut; namun dapat juga menjadi cerah dan cemerlang bila kita terampil menggunakannya. Media yang digunakan sebaiknya kertas karton padalarang yang permukaannya kasar (meyerap air). adapun teknik penggunaannya adalah dengan cara digoreskan langsung, seperti menggunakan kapur tulis biasa. Pada bidang gambar yang luas (lebar), dapat digunakan secara dussel, yaitu setelah ditorehkan digosok dengan jari atau penghapus (brushes)
d. Spidol berwarna
Spidol warna biasanya dikemas dalam plastik tebal dan
penggunaannya adalah dengan mengggoreskan langsung dengan ujungnya seperti alat tulis biasa.
e. Tinta bak/tinta cina
Tinta bak adalah jenis tinta yang warnanya hitam pekat. Dalam
penggunaan bisa menggunakan pana, trak pena atau kuas. Biasanya tinta dijual dalam kemasan botol – botol kecil.
f. Cat air
Cat air adalah cat atau bahan pewarna yang penggunaannya harus dicampur dengan air. cat air ini bersifat trasparan (tembus pandang). Transaparan artinya pulaskan warna yang pertama. Jika ditumpangi (ditutup) dengan pulasan warna berikutnya akan menghasilkan warna baru.
g. Cat plakat (poster colour)
yang cemerlang. Cat plakat ini ada yang dikemas dalam tube dan ada juga yang dikemas dalam botol. Cat poter memiliki sifat apaque
(menutup warna) artinya jika satu warna ditempa warna berikutnya maka warna pertama menjadi tertutup/tidak terlihat. Sedang
keencerannya cat plakat dicampur dengan air adonannya kental.
h. Cat minyak
Sifat umum dari bahan ini adalah menutup (opaque). Karena sifatnya yang saling menutup ini, maka untuk mencapur atau mencari warna – warna tertentu digunakan pallet mess (tempat mengacuk cat)
meskipun demikian ada juga pelukis yang mencapurkan warna langsung diatas kanvas. Untuk memudahkan dalam mencari warna terang digunakan warna putih. Untuk melukis dengan cat minyak pada umumnya digunakan kanvas (alat yang digunakan bisa berbentuk kuas, pisau pallet, atau langsung dari tube)
i. Bahan warna alami
Bahan ini diambil dari tumbuhan yang ditumbuh atau direbus. Contoh : daun jati, daun tarum, kunyit, pohon nila, daun suji (hijau) dll.
2. Media dan alat dalam seni rupa a. Kertas gambar
Kertas gambar merupakan salah satu media dalam seni lukis. Ketebalan, derajat keputihan dan kehalusan permukaannya disesuaikan dengan bahan yang hendak dipergunakan
b. Kanvas
dengan lem agar jangan tembus.
c. Easel
Easel adalah alat penyangga berkaki tiga untuk mendudukkan kanvas untuk melukis maupun memanjang karya dalam pameran.
d. Pallet mess
Pallet mess adalah alat untuk mengaduk cat (warna).
e. Pisau pallet
Pisau mess biasanya digunakan untuk mencampur warna pada pallet mess. Bentuknya seperti sendok semen. Tapi lebih kecil serta terbuat dari baja yang tipis dan lentur sifatnnya.
Kuas yang macam-macam f. Kuas untuk cat air dan poster
g. Kuas untuk cat minyak
Kuas untuk car minyak bulunya kuat, bentuknya tidak meruncing
tetapi rata dan pipih. Kuas cat minyak ini mempunyai ukuran dari yang terkecil 1 sampai yang terbesar 12.
h. Penggaris/mistar
Alat ini selain digunakan sebagai alat Bantu dalam membuat garis juga berfungsi sebagai alat ukur. Untuk membuat panjang suatu garis lurus pakailah penggaris yang lurus dan jelas mata ukurannya
Seni Rupa: Cabang-cabang Seni secara UMUM
h.m. Idem4:25 AM
seni budayaSeni Rupa
1. Seni rupa
saat saya pameran seni grafis di Perpustakaan Kota Malang
2. Seni musik
Istilah musik berasal dari Yunani, Mousiko. Kata ini diambil dari nama salah satu dewa orang Yunani yang bernama Mousiko yang
dilambangkan sebagai sewa keindahan dan menguasai bidang kesenian dan ilmu pengetahuan. Pada masa sekarang musik dapat diartikan sebagai ungkapan perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi – bunyian. Ungkapan yang dikeluarkan melalui alat musik disebut instrumen. Berdasarkan jenisnya musik dibagi menjadi dua yaitu musik tradisional dan musik modern
3. Seni tari
Seni tari adalah seni yang dihasilkan dari gerak dan tingkah laku seseorang. Agar gerakannya menarik dan enak dipandang, umumnya tariannya diiringi musik
4. Seni drama
Drama berasal dari kata Yunani dramos yang berarti suatu perbuatan atau kumpulan pertunjukkan perikehidupan seseorang. Drama ialah seni pertunjukkan yang menyayikan perikehidupan manusia di atas pentas panggung.
5. Seni sastra
Istilah kasusastran berasal dari Sansekerta susastra. Su berarti baik dan sastra berarti buku. Jafi kasusastran adalah tulisan yang
Seni Rupa: Fungsi Seni Secara Umum
h.m. Idem4:24 AM
seni budayaSeni Rupa
Di sela-sela pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia senantiasa mencari peluang untuk menyalurkan ekspresi seninya. Seni
Kebutuhan hidup manusia sendiri dapat digolongkan ke dalam tiga - jenis. Yaitu:
(1) kebutuhan primer atau pokok, seperti makanan, pakaian, dan rumah;
(2) kebutuhan sekunder atau sosial, yang terwujud dalam usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan primer yang melibatkan orang atau sejumlah orang; dan
(3) kebutuhan integrat atau yang berkaitan dengan berbagai kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya.
Seni merupakan kebutuhan manusia yang tergolong kebutuhan
integratif yang terkait dengan kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial.
1. Seni dari Kebutuhan Pokok Pangan (makanan)
Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wujud ma¬kanan yang cantik dilihat tentu lebih menggugah selera orang yang akan
menyantapnya. Itulah sebabnya terdapat seni menyajikan hidangan. Bagai¬mana pun sederhananya suatu budaya, masyarakat senantiasa mempunyai keinginan untuk memperindah bentuk makanan yang dikonsumsinya, apalayi bila makanan tersebut disajikan untuk orang lain atau oranq banyak. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa bentuk makanan yang disajikan atau yang dikomsumsi sehari-hari, secara tidak langsung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seni yang terkait dengan kebutuhan pangan.
Sandang (pakaian)
Pakaian tidak hanya berfungsi untuk menutupi dan melindungi tubuh dari kondisi lingkungan alam saja, tetapi juga sebagai sarana sosial budaya. Semakin tinggi peradaban manusia, semakin tinggi fungsi sosial dan budaya dari pakaian ini. Pakaian merupakan suatu gengsi, lambang status sosial manusia. Selain itu, pakaian di¬ kenakan
identitas budaya pada masya¬rakat tertentu. Misalnya, pakaian adat Flores tentu berbeda dengan pakaian adat Minahasa. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pakaian sebagai benda pakai sekaligus benda hias, selain sebagai penutup dan pelindung tubuh manusia dari cuaca ataupun sebagai penghias, juga dapat dianggap sebagai identitas sosial-budaya.
Papan (tempat tinggal)
Kebutuhan akan tempat tinggal mendorong manusia menciptakan rumah. Manusia membangun rumah untuk melindungi dirinya dari gang¬guan-gangguan alam, seperti hujan, panas matahari, angin, atau binatang buas. Selain sebagai tempat tinggal, rumah merupakan karya seni. Betapa pun sederhananya, rumah merupakan hasil
ekspresi manusia yang dipedomani oleh budayanya. Rumah dibuat dari berbagai komponen bahan yang diperoleh dari lingkungan alam dan disusun secara artistik. Dari kamar tidur, dapur, sampai atap, semua ditata sedemikian rupa sehingga nyaman ditinggali dan berfungsi sebagaimana mestinya.
Rumah Adat Tradisional : Rumah bolaang mongondow
2. Seni dan Kebutuhan Sosial Pendidikan Seni
Seni memiliki fungsi yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Fungsi yang secara langsung dapat
dirasakan adalah sebagai media untuk berekspresi diri, berkomunikasi, bermain, dan menyalurkan bakat yang dimiliki Secara tidak langsung, manusia dapat memperoleh manfaat pendidikan melalui
pengembangan berbagai kemampuan dasarnya untuk belajar. Selain itu, melalui pendidikan seni manusia dapat memperoleh kehalusan budi pekerti, karena seni mengolah kepekaan manusia terhadap alam dan lingkungan sekitar serta hal-hal vana berkaitan dengan
keindahan.
Kemampuan dasar manusia yang dapat dikembangkan melalui seni meliputi
1. Perkembangan fisik yang berkaitan dengan kegiatan seni adalah kemampuan gerak. Gerak/motorik dapat dibedakan menjadi motorik kasar dan motorik halus. Seni banyak terkait dengan motorik halus. Menggambar, membentuk, mematong, serta menggerakkan jari
sewaktu menari dan memainkan alat musik merupakan gerak motorik halus. Gerak kepala, tangan, kaki, dan tubuh saat menari dan
memainkan peran adalah contoh motorik kasar. Melalui seni, kemampuan motorik manusia bisa berkembang.
kritis.
4. Emosi berkaitan dengan kemampuan manusia mengungkapkan perasaannya secara bebas dan spontan. Hal yang tak bisa
diungkapkan lewat kata-kata dapat diekspresikan lewat karya seni. Lagu misalnya, seringkali merupakan tumpahan emosi dari
pengalaman hidup penciptanya.
5. Daya cipta atau kreativitas berkaitan dengan kemampuan manusia berpikir kreatif. Kreatif berkaitan dengan hal yang baru, unik, dan khas. Karya seni yang baik bukan hasil mencontek atau meniru karya lain. Karya lain bisa menjadi sumber ilham, tapi kita harus membuat kreasi karya yang lain agar karya kita bernilai lebih tinggi dan diakui masvarakat.
6. Cita rasa keindahan. Cita rasa keindahan berkaitan dengan kemampuan - manusia dalam menata unsur-unsur seni secara
harmonis berdasarkan kaidah-kaidah seni. Cita rasa keindahan lebih cenderung pada kegiatan untuk mengolah kepekaan rasa akar, nilai-nilai keindahan. Nilai keindahan bagi manusia berkaitan dengan
kepuasan batin. Kesadaran akan nilai-nilai keindahan melalui kegiatan berolah seni, berfungsi untuk menyelaraskan otak kanan dan otak kiri sehingga membuahkan cara berpikir kritis dan kreatif.
7. Sosial, seni pun memberl kesadaran bahwa manusia satu
berhubungan dengan manusia yang lain. Kesadaran sosial ini diolah dalam kegiatan seni sehingga menumbuhkan sikap dan perasaan dalam berkomunikasi, bekerja-sama, dan menghargai pendapat manusia lain.
Keagamaan
Setiap manusia memiliki kesadaran terhadap Tuhan yang diwujudkan dalaln agama. Setiap agama memiliki pedoman tata cara beribadah dan tempat ibadah. Tempat ibadah sebagai karya seni bangunan merupakan ungkapan manusia yang mengandung nilai-nilai
Ritus Kehidupan
Setiap manusia yang berbudaya, termasuk masyarakat nusantara yang berada di berbagai daerah, memiliki upacara atau ritual yang berkaitan dengan lingkaran hidup manusia. Sejak dalam kandungan, kelahiran, khitan, perkawinan, sampai dengan kematian, banyak rangkaian upacara dilakukan.
Dalam upacara-upacara ini banyak karya seni yang terlibat. Dalam pesta adat perkawinan misalnya, tempat pesta perkawinan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi indah, hiburan musik dan tarian menyemarakkan acara pesta, makanan dengan berbagai bentuk disajikan dengan apik, dan para tamu mengenakan pakaian dengan berbagai model dan warna yang menarik.
Seni Rupa: Konsep Cara Mengapresiasi Karya Seni
Kriya
Bagaimana mengapresiasi sebuah karya seni rupa terapan???apakah sama seperti mengapresiasi karya seni rupa murni dimana ada apresiasi empatik hingga apresiasi kritik??? Adakah apresiasi kritik pada karya seni rupa terapa(Kriya.red)???
karya seni rupa terapan Nusantara”. Penafsiran terhadap KD ini sangat luas, salah satunya akan melahirkan materi Apresiasi Karya Seni Terapan Nusantara.
Sedangkan Apresiasi Ditinjau dari asal katanya terbentuk dari kata appreciation, dalam bentuk kata kerja yaitu to appreciate yang berarti menyadari sepenuhnya sehingga mampu menilai dengan semestinya. Dengan kata lain menyadari sepenuhnya seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif terhadap segi-segi estetiknya sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.( Suwaji. 2000)
Bila menikmati dan menilai karya yang dimaksud dalam pengertian di atas tergeneralisasi untuk karya seni kriya, berarti teridentifikasi bahwa karya seni kriya tidak hanya difungsikan sebagaimana terapannya, tetapi juga dinikmati segi estetiknya agar dapat memantapkan nilai dari karya seni kriya.
Merujuk pada pengertian seni kriya, yang diartikan sebagai seni fungsional yang mengutamakan fungsi sebelum mengutamakan estetika atau keindahan. Lebih jauh, seni kriya memiliki 3 jenis fungsional yang harus dipenuhi yaitusecurity, comfortable, dan flexibility.
Sehingga proses apresiasi karya seni rupa kriya tidak bisa pincang hanya mengupas segi fungsional saja, tetapi harus mengulas unsur estetikanya. Estetika disini tidak serumit dan sekompleks estetika seni murni yang notabene memiliki perlambangan,simbol, ekspresi-sosial, dan sarat independensial
seniman. Menurut hemat penulis, karya seni kriya dalam porsi apresiasi karya seni kriya(estetika) cukup mengulas estetika yang mendukung 3 jenis fungsional seni kriya. Bila estetika tersebut tidak mendukung 3 jenis fungsional, maka
Terkait seni kriya menjadi seni murni, pernah majalah visual art mengupasnya. Terkait bagaimana bahasannya langsung saja berkunjung ke web portal visual art indonesia.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimanakah estetika yang mendukung fungsional??? singkatnya estetika yang terdiri dari unsur-unsur rupa, warna, bentuk, tekstur, dsb(lihat di unsur-unsur seni rupa) serta kaidah/prinsip seni rupa dirangkai
secara harmonis dengan tujuan fungsionalnya(applied). Bilapun dibatasi estetika yang fungsional itu sebatas mana,ya,.,.susah...tidak beda jauh, kajian itu dengan bagaimana membatasi seni dan bukan seni dalam kacamata manusia sebagai penciptanya.
Sekarang penulis lagi bingung membuat assesment untuk mengukur nilai dari sebuah karya seni kriya, sebagai wahana praktis bagi para pelajar tingkat SLTP belajar apresiasi seni kriya. Bagi yang telah mempunyai mohon
moderasinya...share-ya,.,.,.
A.Jenis-Jenis Karya Seni Rupa Terapan
1. Pengertian Seni Rupa
Seni rupa adalah seni yang pengungkapkannya diwujudkan dalam
bentuk rupa dengan unsur – unsur garis, bidang, warna, tekstur, titik,
ruang, dan value (gelap terang).
2. Jenis-jenis seni rupa terapan
a. Menurut Matra/Dimensi (Ukuran, Bentuk)
Jenis matra seni rupa ada dua macam, yaitu: 1) Seni rupa datar dengan dua ukuran (dwimatra)
Seni rupa ini berbentuk dastar dengan dua ukuran(panjang dan lebar), hanya dapat dipandang dari depan saja
2) Seni rupa tiga dimensi (trimatra)
Seni rupa ini memiliki ukuran panjang, lebar, tinggi dan isi. Dapat dipandang dari berbagai arah pandangan.
Contoh: seni bangun, patung, diaroma, mebel, dan maket.
b. Menurut Teknik dan Cara Pembuatannya
Jenis teknik (cara membuat) seni rupa, yaitu:
1) Teknik pada seni rupa dua dimensi, meliputi: arsir, blok, transparan, gosok, sablom, dan kuas.
2) Teknik pada seni rupa tiga dimensi, meliputi: pahat, cetak(cor), sambung, plester, dan membentuk.
c. Menurut Gaya atau Aliran (Paham)
Jenis gaya atau aliran seni rupa, meliputi: naturalisme, realisme, impresionisme, ekspresionisme, surrealisme, romantisme,klasikisme, kubisme, abstrak, pointilisme, dan primitivisme.
d. Menurut Tujuan Pembuatan
Jenis seni rupa menurut tujuannya dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: 1) Karya seni rupa murni (pure art)
Karya seni rupa murni diciptakan sebagai sarana atau media berkreasi, rekreasi, terapi, dan kkomunikasi.
2) Karya seni rupa terapan
Karya seni rupa terapan diciptakan untuk tujuan fungsional atau memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis.
e. Menurut Teknik dan Media yang Digunakan
Berdasarkan teknik dan media yang digunakan dibagi 5, yaitu: 1) Karya Tekstil
Seni rupa menurut fungsinya, dapat dibedakan menjadi: 1) Karya seni rupa murni (fine art)
Karya seni rupa murni adalah karya seni rupa untuk keperluan mewujudkan ekspresi, gagasan, dan imajinasi secara bebas tanpa terikat dan tidak berhubungan dengan unsur fungsi produk. 2) Karya seni rupa pakai (Appleid art)
Karya sen i rupa pakai adalah karya seni yang hasil karyanya langsung dapat dipergunakan fungsinya oleh kehidupan manusia
3. Karya Seni Rupa Terapan Daerah
a. Pengertian Seni Rupa Terapan
dan psikologis (kejiwaan). Bentuknya berupa benda -benda pakai atau benda guna untuk kebutuhan manusia.
Contoh: alat perkakas rumah tangga (meja, kursi, lemari, bufet, tempet tidur), benda – benda gerabah, keramik, kerajinan kulit,
dan mainan anak.
b. Karya Seni Rupa Terapan Daerah
Karya seni rupa terapan daerah disebut seni terapan tradisional. Karya seni terapan diciptaka bertujuan untuk melestarikan tradisi seni rupa di suatu daerah. Digarap olah masyarakat tertentu sebagai ciri khas suatu daerah yang terikat oleh nilai-nilai filosofi dan nilai-nilai tradisi.
Seni terapan daerah dikerjakan secara tradisi, dengan keterampilan tangan yang sederhana. Bahan atau media yang digunakan umumnya diambil dari alam yang ada didaerah tersebut. Contoh: bahan kayu, bambu, rumput – rumputan, tanah liat, batu andesit, akar pohon jati, eceng gondok, dan masih banyak lagi.
4. Pembuatan Karya Seni Terapan
Penbuatan seni terapan atau seni pakai berupa seni kerajinan (seni kriya) harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
a. Komposisi dan proporsi benda harmonis atau serasi. b. Memenuhi selera keinginan masyarakat.
c. Berharga murah bila di jual.
d. Bentuknya selaras dengan kegunaannya. e. Memiliki kegunaan praktis (nilai guna) f. Bentuknya dibuat indah, bagus, dan menarik.
5. Macam Karya Seni Rupa Terapan Daerah
Daerah – daerah di indonesia banyak menghasilkan berbagai karya seni yang i ndah dan mnenarik, berupa karya seni kriya atau seni kerajinan.
Daerah penghasil seni kerajinan atau kriya yang terkenal, antara lain: a. Cendera mata: Bali, Yogyakarta, Suraskarta, dan Bandung.
b. Kerajinan bordir: Tasikmalaya dan Kudus.
c. Kerajinan keramik urwakarta, Karawang, dan Yogyakarta. d. Kerajinan perak: Kota Gede-Yogyakarta
e. Kerajina Kuningan: Juwono-Bali.
f. Wayang: Bandung,Yogyakarta, Surakarta dan Bali. g. Seni ukir: Jepara, Bali, dan Papua.
h. Seni batik: Surakarta, yagyakarta, Garut, Pekalongan, Lasem, Palembang, dan Cirebon.
guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik) juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan manusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga, kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilai tradisi dan adat dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk, model, teknik, dan media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan seni budaya.
Karya seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang memiliki fungsi pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada di daerah setempat, sebagai aset atau kekayaan budaya nasional.
2. Hasil Karya Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Benda-benda seni rupa terapan yang dihasilkan di bagian daerah di wilayah Indonesia diantaranya yang terkenal adalah:
a. Kerajinan Batik
Seni batik adalah sebagai budaya nasional yang sudah banyak dikenal di mancanegara. Sebagian besar daerah di Indonesia memiliki karya seni batik yang berbeda jenis dan coraknya. Batik termasuk karya seni terapan dua dimensi yang umumnya digunakan sebagai nama motif atau corak batik. Antara lain :
Batik Solo
Batik Pekalongan (corak Pekalongan)
Batik Madura
Batik Palembang
Batik Garut (Jawa barat)
Batik Bali
Batik Tuban (Jawa Timur)
b. Kerajinan keramik dari Kasongan Yogyakarta, Purwakarta, Sompok, Mayong (Jepara), Bojonegoro (Jawa Timur), Bandung, dan Kedu.
d. Kerajinan kuningan dari Juwana Pati (Jawa Tengah).
e. Kerajinan ukir perak bakar dari Kota Gede Yogyakarta.
f. Kerajinan anyaman dari bahan alami untuk benda tas, keranjang, tikar, dan topi. Daerah asal Tangerang, Kudus, Kedu, Tasikmalaya dan Bali.
g. Kerajinan tangan untuk cinderamata (souvenir) dari daerah Surakarta, Jepara, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Bandung, Palembang, Makassar, dan Samarinda.
h. Kerajinan wayang kulit (Wayang / boneka yang terbuat dari kulit berbentuk dua dimensi) digunakan untuk seni perdalangan atau sebagai hiasan. Dihasilkan dari daerah Yogyakarta, Surakarta, Kedu, Bali, dan Jawa Timur.
i. Wayang Golek (boneka berbentuk tiga dimensi) dihasilkan dari daerah, Bandung, dan Yogyakarta (Jawa tengah)
j. Kerajinan ukir kayu, yang menghasilkan benda-benda ukir berupa perabotan rumah tangga ukir (meja, kursi, tempat tidur, almari, dan hiasan dinding) dan gambar relief. Daerah penghasik ukiran kayu antara lain Jepara, Bali, Kalimantan, Madura, dan Papua (suku Asmat), Yogyakarta, Surakarta, Cirebon, dan Palembang.
k. Kerajinan topeng kayu dari daerah Yogyakarta, Surakarta, Betawi, Cirebon, Bali, dan Bandung.
l. Kerajinan merangkai janur. Jawa Tengah, Bali dan Yogyakarta.
m. Kerajinan bordir berasal dari daerah Kudus dan Tasikmalaya.
Karya Seni Rupa Terapan
Krajinan
Tas Kulit Tektil Batik Kerajinan
3. Media dan Teknik Seni Rupa Terapan Daerah Setempat
Media (bahan/alat) yang digunakan umumnya bahan alami dn yang mudah didapat dari daerah setempat. Contoh media seni terapan tradisional (daerah setempat) umumnya menggunakan yang harganya murah, mudah terjangkau masyarakat umum/luas, bambu, kayu, tanah liat, jenis rumput-rumputan (untuk anyaman), eceng gondok, tempurung (batok) kelapa, kulit kerang, kulit hewan, batu marmer, batu andesit, dan daun-daunan.
Teknik (cara) yang digunakan dalam pembuatan karya seni terapan daerah setempat atau tradisional pada umumnya sangat sederhana yaitu dengan menggunakan tangan atau dengan alat bukan mekanis (mesin). Misalnya dalam pembuatan anyaman bambu daun, ukirankayu, kain tenun, kain songket keramik tradisi, wayang kulit dan golek, bordir, sulaman, kain batik. Dikerjakan secara perorangan atau kelompok. Dengan cara (teknik) ukir, pahat, anyam, aplikasi, jahit, butsir, membentuk.
BATIK JUMPUTAN
Batik modern adalah batik yang diproses dengan teknik baru. Pembaruan pada batik modern tidak hanya pada urutan pengerjaan, tetapi juga pemakaian warna dan ragam hiasnya. Salah satu batik modern ialah batik jumputan.
Batik jumputan sepintas seperti batik yang proses pembuatannya menggunakan lilin malam sebagai bahan perintang atau bahan resist (penolak) warna. Sebenarnya teknik jumputan tidak menggunakan lilin malam sebagai bahan perintang. Teknik ini menggunakan tali-tali sebagai penolak warna. Bagian-bagian kain dijumput dan diikat dengan kuat menggunakan karet gelang atau tali rafia. Setelah itu kain diwarnai dengan cara dikuaskan. Jadi teknik ini tidak
merembes ke bagian ikatan.
Setelah dikuas warna, tali-tali dibuka dan kain dijemur. Motif yang dihasilkan adalah pada bagian kain yang dijumput tidak terkena warna sehingga menyisakan warna kain. Batas antara warna dengan bagian kain yang dijumput berbentuk gelombang abstrak.
Kain jumputan lebih cocok dibuat dengan bahan kain yang tipis, seperti sutera, atau sutra buatan, Kain jumputan sering disebut pula dengan kain pelangi.
Teknik jumputan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Siapkan kain tipis dengan bahan dari katun
2. Buatlah ikatan-ikatan dibeberapa bagian kain dengan karet gelang atau tali rafia dengan ikatan yang kuat.
3. Setelah seluruh ikatan (jumputan) selesai kain diberi warna dengan kuas, untuk pekerjaan ini tidak dicelup agar hasilnya lebih baik. Agar terlihat bervariasi bagian ujung ikatan dapat diolesi dengan warna yang berbeda.