Company Profile
Kebun Binatang Surabaya (KBS) a.k.a BONBIN
1916
di Kaliondo
1916
di Kaliondo
merupakan Kebun Binatang terbesar dan tertua di Asia Tenggara
dengan
> 350 spesies & > 3000 satwa
1917
di Jl. Greodo
1917
di Jl. Greodo
1920
1920
di Jl. Setaildi Jl. Setail*SK Gubernur Jenderal Belanda 31 Agustus 1916 No.40
: KBS mengalami krisis dan akan dibubarkan, tapi banyak yg tidak setuju
: Rapat anggota Simpang Restaurant Untuk mendirikan
anggota KBS baru.
: KBS menerima sumbangan besar dari Walikota
: KBS beli tanah seluas 32000 m2 atas sumbangan
Maskapai Kereta Api.
: Luas KBS menjadi 15 hektar sampai sekarang.
: KBS membangun taman yang seluas 85.000 meter persegi.
Visi dan Misi KBS
Konservasi, Pendidikan, Penelitian dan Rekreasi
Fungsi dan
Tujuan KBS
•
Tempat konservasi bagi
hewan-hewan
•
Tempat pendidikan keluarga
•
Tempat rekreasi
Falsafah
“Aneka Binatang yang bertebaran dibumi adalah anugerah Tuhan Yang Maha Esa dan bermanfaat bagi manusia dan keseimbangan
alam sebagai sifat pengejahwantawan sifat Maha Pemurah dan Maha Pengasih dari Tuhan yang Maha Esa kepada seluruh
Product
live animals are kept, studied, bred, and exhibitedto the public Formal term zoological garden
Price
HTM
:
Rp15
K
+ layanan lain bayar lagi
Price
HTM
:
Rp15
K
+ layanan lain bayar lagi
Promoti
on
Media . Oral . Public
Promoti
on
Bahasan
Praktik
pertukaran hewan
dengan
material
(mobil, uang,
bangunan)
yang dilakukan
pengelola
Kebun Binatang Surabaya pada masa
pengelolaan Tim Pengelola
TRI RISMAHARINI
• Ka Seksi Tata Ruang dan Tata Guna Tanah Bappeko Surabaya (1997-2000)
• Ka Seksi Pendataan dan Penyuluhan Disbang (2001)
• Ka Cabang Dinas Pertamanan (2001)
• Ka Bagian Bina Bangunan (2002)
• Ka Bagian Penelitian dan Pengembangan (2005)
• Ka Dinas Kebersihan dan Pertamanan (2010)
• Wali Kota Surabaya (2010-2015)
TONY SUMAMPAU
• Kepala Asosiasi Taman Zoological Indonesia
• Ketua Asosiasi Pelestarian Curik Bali (APCB)
• Ketua Harian Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya
• Direktur Taman Safari Indonesia
Tony Sumampau
Membuat Kontrak Terlarang
"Tiga puluh sembilan satwa* itu ditukar dengan
kendaraan operasional yang kita butuhkan,"
- Humas KBS, Agus Supangkat, kepada Tempo, Selasa, 2 Juli 2013.
Agus memastikan penukaran satwa itu atas seizin Tim Pengelola Sementara * bentukan Kementerian Kehutanan.
- Tempo, Selalsa, 2 Juli 2013
*10 ekor pelikan kacamata , 4 ekor burung petuk padi hitam, 4 ekor burung ibis putih kepala hitam, 3 ekor rusa Bawean, 3 ekor kanguru tanah, 2 ekor banteng, 2 ekor orang utan, 4 ekor kambing gunung, 3 ekor kijang, 3 ekor sipatungga, dan 2 ekor babi rusa.
Penukaran Tiga Puluh Sembilan Satwa dengan kendaraan
operasional
Siapakah
? “Tim Pengelola Sementara” ?
• Dalam perjalanan pengelolaan KBS, muncul berbagai konflik internal, yakni antara Stanny Soebakir dan Basuki. Basuki
mengkudeta kepemimpinan Stanny Soebakir, pendiri dan ketua yayasan pengelola KBS (perkumpulan taman flora dan fauna surabaya). Stanny juga merupakan pemilik tanah menurut
pengadilan dan mayoritas hewan di KBS merupakan sumbangan Stanny Soebakir.
• Konflik berimbas pada pengelolaan koleksi satwa dan kematian banyak satwa. Puncaknya pada akhir 2009.
• Kementerian Perhutanan bersama Pemerintah Kota Surabaya dan Perkumpulan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) melakukan
mediasi di Tretes pada tanggal 7 januari 2010. dan pasuruan pada tanggal 18 februari 2010. kedua pertemuan tidak membuahkan islah/perdamaian kedua belah pihak.
• Terhitung mulai tanggal 22 Februari 2010, sesuai dengan Surat Dirjen PHKA Nomor: S.94/IV-KKH/2010 tanggal 19 Februari 2010 dan Surat Perintah Tugas Nomor : PT.27/IV-KKH/2010 tanggal 22 Februari 2010 maka Pengelolaan Kebun Binatang Surabaya
dilaksanakan oleh Tim Manajemen KBS Sementara yang terdiri dari wakil-wakil Ditjen PHKA, Balai Besar KSDA Jawa Timur,
Ketua Tim : Tonny Sumampau, MSc
(Sekjen Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia)
Bidang Keuangan : dr. Muhlas Udin, MKes
(Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemerintah Kota Surabaya)
Bidang Operasional: Ir. Ahmad Saerozi
(Kepala Bidang KSDA Wilayah II Gresik, BBKSDA Jawa Timur)
Bidang Keamanan : Ir. Lusman Pasaribu
(Kasubdit Penyidikan dan Perlindungan Wilayah I, Dit. PPH, Ditjen PHKA).
Tim Manajemen Sementara KBS melaksanakan tugasnya terhitung mulai tanggal 22 Februari 2010. Pengamanan pengambilalihan dan pengelolaan sementara KBS secara keseluruhan di lapangan dilakukan oleh POLHUT dan SATPOL PP dibawah koordinasi POLDA Jawa Timur
Susunan Tim Manajemen
Sementara
Tony Sumampau
Membuat Kontrak Terlarang
Pihak Tony Mendapat Kompensasi Selama Proses
Penukaran 387 Satwa
Polisi sedang mengusut pemindahan satwa Kebun Binatang Surabaya yang diindikasikan ada kejanggalan. Saat menjabat sebagai Ketua Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang, Tony meneken enam perjanjian pemindahan satwa ke lembaga konservasi lain. Di antaranya Taman Safari II Prigen, Taman Safari Mirah Fantasia Banyuwangi, Lembaga Konservasi Lembah Hijau Lampung, dan Taman Hewan Pematang Siantar.
Pada saat proses pemindahan satwa Kebun Binatang Surabaya sebanyak 387 ekor, pihak Tony menerima sejumlah kompensasi. Di antaranya uang ratusan juta, satu unit mobi dan sepeda motor yang digunakan sebagai kendaraan operasional pegawai kebun binatang.
Ihwal pemindahan satwa tersebut, sebelumnya Tony pernah mengatakan sudah sesuai dengan ketentuan, antara lain untuk menjalankan rekomendasi Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa. Dia mengatakan, dalam menjalankan rekomendasi Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa, Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kota Surabaya
Melanggar tanggung jawab Hukum
Peraturan pemerintahan nomer 8/1999*
tentang pemanfaatan jenis tumbuhan satwa liar,
untuk pertukaran satwa harus ada pembentukkan tim yang menilai kesetaraan pertukaran satwa
Di pasal 34 peraturan terrsebut disebut,
pertukaran satwa endemis seperti komodo dan babi rusa harus mendapat izin presiden
Penetapan peraturan
pemerintahan oleh Presiden RI 1998 - 1999, B J Habibie 27 Januari 1999
Apakah Salah
? Perbuatan Tony ?
Kesampingkan Peraturan dan Hukum, bukankah benar apa yang dilakukan Tony ? menukar hewan overpopulized dengan aset/materi karena kebun binatang Surabaya memang tidak bisa menampung hewan lagi.
• Berikut pengakuan I Komang Wiarsa Sarjana, mantan ketua pengurus
harian Kebun Binatang Surabaya. Komang menjelaskan, di awal
kepengurusannya, dia telah melakukan audit. Hasilnya? Memang banyak
penyimpangan keuangan di KBS. "Ini yang harus dibenahi," katanya
(dikutip dari Nefosnews.com – 21 januari 2014)
• Coba pikirkan!! Apakah kehidupan satwa KBS lebih sejahtera setelah KBS
menerima kompensasi atas pertukaran hewan ? Masih banyak hewan yang mati.
Melanggar tanggung jawab Etika
Norma atau Hukum, merupakan pengaplikasian/pengejawantahan nilai – nilai.
Melanggar tanggung jawab sosial
•
Menukar Satwa Kebun Binatang Surabaya
dengan material
melukai warga Surabaya
karena Kebun Binatang Surabaya, termasuk
kandungan-kandungan di dalamnya adalah
milik warga Surabaya.
•
Selain itu, dengan
hilang/ditukarnya satwa
dengan material
, koleksi kebun binatang
semakin berkurang, ditakutkan anak-anak
Surabaya tidak dapat melihat hewan-hewan
Dukungan terhadap kebun binatang surabaya
Gambar ini merupakan bukti gerakan untuk mendukung Kebun Binatang Surabaya, yaitu Gerakan 1 Juta Tanda Tangan untuk Selamatkan KBS,
diikuti oleh pecinta binatang, berbagai komunitas, dan artis senior seperti Pong Hardjatmo, serta anggota dari Dewan Perwakilan Daerah Whisnu
Risma
Mengambil Alih Manajemen KBS
Risma mengambil alih KBS setelah banyak hewan di kebun binatang itu mati. Enam bulan dalam pengelolaan Risma, pendapatan KBS dari penjualan tiket saja Rp 10,243 miliar. Risma menduga kisruh KBS yang selama ini tidak kunjung selesai salah satunya dilatarbelakangi masalah uang.
-Detik.com , 27 Januari 2014
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono turun tangan untuk
mengatasi ribut-ribut KBS. Ia mempertemukan Risma dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan. Hasil pertemuan, Risma
mendapat wewenang penuh untuk melakukan pengelolaan dan konservasi atas KBS.
Risma
Melaporkan Kubu Tony ke KPK
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuktikan
pernyataannya membawa kisruh Kebun Binatang Surabaya ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Hari ini Risma telah
melaporkan pengelola lama KBS yang ‘membarter’ satwa dengan barang. Namun, Risma enggan menjabarkan siapa pihak yang dia laporkan.
-Tempo.com, 20 Januari 2014
“Setelah kami ambil alih, di situ ada mobil Innova, bangunan. Nah kemudian ada kerja sama, kami diminta menyerahkan binatang. Direksi kami diminta menyerahkan. Saya bilang nggak bisa. Karena dalam Perpu tidak ada pergantian
binatang, maksudnya binatang tak bisa ditukar dengan Innova dan bangunan. Tapi kalau pertukaran antar binatang bisa,
meski harus ada izin presiden untuk binatang yang dilindungi,” ujar Risma.
Menurut Anda,
Apa Alasan Bu Risma, Walikota
Surabaya, Melaporkan Tony
Kondisi Kesehatan & Kematian
Satwa
Faktor umum kematian :
•
faktor
usia
•
sakit
yang
berkepanjangan
.Penyebab sakit, umumnya :
• Kondisi kandang yang kotor dan
tidak sehat
• Asupan makanan yang kurang sesuai