53 BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan yaitu menerapkan suatu tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu serta terselesaikannya sebuah masalah yang dihadapi oleh suatu kelompok subyek yang akan diteliti. Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) merupakan tindakan ilmiah yang dilakukan kepala sekolah untuk memecahkan masalah di sekolah yang dibinanya (Mills, 2003; Stringer, 2004; Glickman etr al., 2007; Hopkins, 2008). PTS juga merupakan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti (umumnya juga praktisi) di suatu sekolah untuk membuat peneliti lebih profesional terhadap pekerjaannya, memperbaiki praktik-praktik kerja, dan melakukan inovasi sekolah serta mengembangkan ilmu pengetahuan terapan (professional knowledge)
Peneliti mengamati keberhasilan sebagai akibat dari tindakan serta memberi tindakan lanjutan untuk menyempurnakan hasil yang lebih baik. Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
54
mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi, untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan lain untukproses penyempurnaan.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Greges, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung. Adapun waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan November sampai dengan selesai.
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah Guru kelas IV, kelas V, dan kelas VI Sekolah Dasar Negeri 2 Greges.
3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik dan instrumen pengumpulan data dari penelitian tindakan sekolah ini adalah melalui data kualitatif yang diperoleh dari studi dokumentasi, observasi/pengamatan, dan wawancara.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1.1 Wawancara
55 wawancara yang terbuka. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas IV, kelas V dan juga dengan Kepala Sekolah. Wawancara terhadap guru kelas IV, kelas V, dan kelas VI sebelum pelaksanaan pembelajaran, dan terhadap Kepala Sekolah pada saat selesai pembelajaran. Agar wawancara dapat terekam dengan baik peneliti menggunakan bantuan seperti buku catatan, laptop dan lain-lain.
3.4.1.2 Studi Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mengumpul data sekunder melalui dokumen-dokumen tertulis yang diyakini integritasnya karena mengambil dari berbagai sumber yang relevan dengan penelitian. Dokumen yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah hasil supervisi awal, program supervisi, jadwal supervisi, silabus, RPP, dan daftar nilai serta instrumen Penilaian Kinerja Guru (PKG).
3.4.1.3 Observasi atau pengamatan
56
3.4.2 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan sebuah pedoman dalam penelitian agar dapat menjalankan penelitian sesuai dengan standar dan kelengkapan penelitian agar hasil penelitian relevan dengan instrumen yang telah dibuat sebelumnya. Adapun instrumen penelitian yang ingin peneliti lampirkan adalah sebagai berikut:
Matriks Instrumen Penelitian
No Masalah Data yang
diperlukan Sumber data
Teknik pengambilan
data Instrumen Ket W O D
1 Bagaimana Perencanaan supervisi
Tabel 3.1 Matriks Supervisi Kunjungan Kelas
57 Supervisi kunjungan kelas ini dilaksanakan di ruang kelas IV, kelas V, dan kelas VI pada tanggal 6 November 2017 sampai dengan 27 November 2017. Data penelitian diperoleh melalui berbagai cara yaitu wawancara, observasi, dan studi dokumen. Data tahap persiapan penelitian dimulai dari pengajuan judul dan proposal tesis, kemudian mencari kajian teori yang sesuai dengan variabel penelitian, menyusun metode penelitian, pemilihan sumber-sumber data, menyusun jadwal penelitian dan menyiapkan instrumen penelitian. Data pelaksanaan kegiatan supervisi akademik diperoleh melalui wawancara, observasi pada proses pembelajaran di kelas dan studi dokumen. Kemudian dilanjutkan dengan tahap tindak lanjut melalui interview/wawancara dan dokumentasi.
3.5 Langkah Penelitian
Menurut penulis langkah-langkah penelitian tindakan yang diurutkan secara spiral seperti yang telah dituliskan pada buku Kemmis dan Mc. Taggart dalam buku Muslim (2011) sebagai berikut; penelitian ini merupakan proses pengkajian sistem berdaur. Sebelum dan sesudah pelaksanaan tindakan diadakan test kepada guru, yaitu untuk pre-test/tes awal dilakukan sebelum tindakan dan post-test/tes akhir dilakukan setelah tindakan.
58
proses pelaksanaan dan pengamatan, (3) observasi dan (4) refleksi dengan melakukan pertemuan balikan. Ketiga kegiatan tersebut saling terkait dan secara urut membentuk sebuah siklus. Penelitian Tindakan Sekolah ini merupakan penelitian yang bersiklus, dalam artian, penelitian ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai tujuan penelitian yang diinginkan dapat tercapai.
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Sekolah dengan Supervisi kunjungan kelas melalui tahapan-tahapan :
1. Indentifikasi Masalah
Studi pendahuluan dari hasil pengamatan dan wawancara di SDN Negeri 2 Greges ini masih ada guru yang mengajar hanya berbekal perencanaan pembelajaran (RPP) hasil replikasi dan pelaksanaan pembelajaran pun kadang kurang sesuai dengan RPP yang telah disiapakan. Ada juga yang mengajar hanya berbekal Lembar Kerja Siswa yang dibeli yang tidak semua isinya sesuai dengan keadaan siswa.
59 pembinaan ada pembinaan guru baik di sekolah, kelompok kerja, Guru Gugus, maupun UPTD Pendidikan selalu diingatkan bahwa tugas pokok guru adalah menyusun RPP, melaksanakan pembelajaran, melakukan penilaian.
2. Pemecahan Masalah
Permasalahan di dalam identifikasi masalah sangat erat hubungannya dan berkaitan langsung dengan pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas sehingga alternatif terbaik yang ditempuh dengan mendampingi kepala sekolah dalam mengoptimalkan pelaksananaan supervisi kunjugan kelas.
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Sekolah
Tahap I
Permasalahan Perencanaan
Observasi Refleksi dan
evaluasi
Tahap II
Perencanaan
Observasi Hasil tindakan
60
Perencanaan Penelitian meliputi penyusunan program, insturmen dan jadwal pelaksanaan penelitian. Pelaksanaan penelitian sesuai tahapan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas. Pada saat pelaksanaan supervisi dilakukan pengamatan dengan mengunakan instrumen yang telah disiapkan. Refleksi dilakukan agar kita dapat merenungkan kelebihan dan kekurangan supervisi kunjungan kelas yang telah dilaksanakan dapat memberikan tindak lanjut dengan tepat untuk menentukan revisi tindakan I (perencanaan siklus 2).
3.6Teknik Analisis Data
61 3.7 Validasi data
Untuk mencapai keabsahan data yang diperoleh mengunakan triangulasi sumber dan tringulasi teknik. Sumber data yang diperoleh dari wawancara dengan kepala sekolah dan guru. Data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi. Observasi dari hasil pengamatan pelaksanaan supervisi kunjungan kelas dibandingkan dengan dokumen yang sudah ada. Instrumen dan Rencana Kegiatan penelitian terlampir.
3.8 Indikator Keberhasilan
Keberhasilan pelaksanaan program supervisi akademik melalui kunjungan kelas ditandai dengan meningkatnya kinerja guru pemula. Untuk mengetahui meningkatnya kinerja guru, dalam kegiatan pembelajaran dinilai dengan menggunakan instrumen Penilaian Kinerja Guru. Instrumen penilaian digunakan pada saat observasi KBM yang dilaksanakan guru kelas.
Indikator keberhasilan guru pemula berdasarkan pedoman Penilaian Kinerja Guru adalah sebagai berikut:
Nilai Keterangan 91 – 100 Amat Baik
62
Jika nilai kinerja guru mengalami peningkatan dari tes awal dengan tes akhir atau
minimal mendapatkan nilai “Baik” berarti pelaksanaan