• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kesetaraan Gender Dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo | Roosinda | KOMUNIKATIF 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kesetaraan Gender Dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo | Roosinda | KOMUNIKATIF 1 PB"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Abstrak

Terdapat kesenjangan antara kebijakan Pemerintah berupa Perat uran Presiden Nomor 14 Tahun 2007 dan sikap w arga korban Lumpur Lapindo Sidoarjo. Hal ini disebabkan adanya ket idak sepahaman ant ara maksud dan t ujuan yang terkandung dalam Perpres nomor 14 t ahun 2007 dan kemauan w arga korban Lumpur lapindo Sidoarjo. Perbedaan pandangan tersebut semakin menajam dengan berbunt ut adanya aksi-aksi blokade yang dilakukan oleh w arga, baik w arga yang berasal dari wilayah pet a terdampak maupun w arga yang diluar pet ab terdampak, dijalan raya Sidoarjo M alang hingga aksi unjuk rasa yang masih saja terjadi hingga kini. Terakhir sebagian w arga korban lumpur melakukan aksi unjuk rasa besar didepan ist ana negara pada bu lan M a ret 2009. Ket id ak kon sist en an pih ak La pin do m en jad i p em icu aksi-a ksi ya ng bermunculan menolak perpres 14 t ahun 2007 maupun menunt ut hak-hak w arga maupun janji-janji pemerint ah pusat maupun daerah.

Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) sebagai penjelmaan Perpres 14/ 2007 t idak bisa berbuat banyak. BPLS bert anggungjaw ab unt uk mem persempit kesenjangan kebijakan pemerintah dengan kemauan w arga. Namun pada kenyataannya, badan yang dibent uk tersebut t idak mampu meredam konflik yang terus saja terjadi ant ara w arga dengan pemerint ah. Unt uk itu dibut uhkan sebuah w adah komunikasi yang efekt if. Apakah Sosialisasi telah dilakukan secara terus menerus dan bagaimana pola komunikasinya. Warga membut uhkan t indakan konkrit dari pihak-pihak yang terkait dengan masalah lumpur sidoarjo ini. Warga menilai pemerint ah dan juga pihak Lapindo hanya memberikan janji-janji penyelesaian saja. Sampai saat ini w arga masih diliput i kecemasan mengenai kondisi lingkungan dimana mereka tinggal, sebab bisa jadi sew akt u-w akt u lumpur akan menggenangi w ilayah mereka.

Keset araan gender yang menonjol dalam proses penyelesaian konflik lumpur lapindo sidoarjo ini lebih menekankan bagaimana sebenarnya peran w anit a didalamnya. Apa saja yang mereka tempuh guna mendapat kan hak-haknya sebagai bagian dari perist iw a tersebut . Bagaimana mereka saling menguat kan diri unt uk keberlangsungan hidup keluarganya. Peran yang t idak bisa dikat akan kecil meski mereka ada dibalik layar dalam proses penyelesaian konflik tersebut . Riset ini lebih menekankan bagaimana sosialisasi dijalankan, apakah kendala komunikasinya dan bagaimana jalan keluarnya.sert a apa yang diharapkan oleh w arga dari adanya Perpres tersebut bagi kelangsungan hidup mereka selanjut nya.

Kata kunci : keset araan gender dan konflik

Kesetaraan Gender dalam Penyelesaian Konflik

Korban Lumpur Lapindo Sidoarj o

Ol eh : Fit ria Widiyani Roosinda

1

(2)

PENDAHULUAN

Tragedi lum pur lapindo dimulai pada t anggal 27 M ei 2006, perist iw a ini menjadi suat u t ragedi ket ika banjir lumpur panas mulai menggenangi areal persawahan, pemukiman penduduk dan kaw asan insdust r i. Volum e lumpur diperkirakan sekitar 5.000 hingga 50 ribu meter kubik perhari. Akibat nya semburan it u m embawa dam pak yang luar biasa bagi m asyar akat sekit ar m aupun bagi akt if it as perekonomian di Jawa Timur. Setelah hamper dua tahun belum bisa tertangani dengan baik dan t unt as, bai k m enyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan sumber penghasilan, ket idakpast ian penyelesaian, dan tekanan psikis.

Kenyataan it u berpotensi konflik vertikal antara korban lumpur dengan pihak lapindo maupun pemerintah, serta konflik horizontal an t ar a sesam a kor ban lu m pu r. Ber bagai t unt utan warga hingga mengarah anarkhisme, pemblokiran jalan raya, rel kereta api (radar, 25/3/2007). Set elah m elalui proses polit ik b egi t u p an jan g ak h ir nya p em er i nt ah mengeluarkan Perat uran Presiden nomor 14 t ahun 2007 t ent ang pem bent ukan badan penanggulangan lumpur Sidoarjo yang berisi at uran hak warga dan kewajiban pemerintah dan lapindo (kompas. 5/4/2007)

Akan tetapi hampir setahun perpres it u dit er bit kan belum m enunjukkan hasi lnya terbukt i masih banyak warga yang berada di dalam kawasan berdampak m aupun diluar peta berdam pak dem o menunt ut hak-hak-nya, m enanyakan kejelasan dan ket egasan atas penanganan korban lumpur lapindo. Hal ini dimungkinkan masyarakat belum tahu isi perpres tersebut , kususnya pasal 15 ayat (1) hingga ayat (6) yang m enyangkut social kem asyarakat an w arga kor ban t erdam pak. Padahal dalam pasal it u tercant um at uran tentang tata cara pembayaran atas pembelian tanah dan bangunan warga korban lumpur,

at ur an prosent ase pem bayaran dan w akt u pem bayaran (Solusi, edisi 15/10/3). M isalnya masyarakat berdampak masih mempersoalkan pem bayaran jual beli 20 % dibayar dim uka sisanya dibayar paling lambat sebulan sebelum m asa kont rak r um ah 2 (dua) t ahun habis. Sedangkan biaya social diluar areal berdampak dibebankan pada APBN (sumber Perpres 14/ 2007)

Kesim pang siuran persepsi perat uran presiden nom or 14 tahun 2007 ber peluang m en i m bu l kan kon f l i k . M i salnya ad anya kelo m p ok w ar ga ko r b an l um p u r ( p agar rekont rak) yang menunt ut pembayaran diluar sekenar io. Bahkan m enur ut Kom nas HAM p em er in t ah p u sat secar a t ak l an gsun g melakukan pelanggaran HAM terhadap korban lu m pu r Lapi ndo . Indi kasi nya pem er int ah m elalui Perpres nom or 14/2007 m elegalkan Lapindo Brantas Inc melakukan jual beli bukan member gant i rugi (Radar, 14/4)

Dalam ber b agai kasu s ko nf l i k d i masyarakat baik vert ikal maupun horizont al posisi perempuan sangat lemah tersubordinasi oleh kaum laki-laki. Padahal peran perempuan sangat pent ing dikar enakan per t im bangan perempuan lebih logis t idak emosional. Dalam kasus penyelesaian korban lum pur Lapindo, bagaim ana posisi perempuan? penelit i akan m engkaji keset ar aan p er em p u an d al am penyelesaian konflik lumpur lapindo.

Den gan b er p ed om an p ad a l at ar belakang masalah dapat disimpulkan beberapa per m asalahan yang kit a dapat dar i analisa SWOT, masalah tersebut dapat dit unjukkan pada t abel berikut ini, dimana hasil ini akan digunakan unt uk menent ukan st rategic issue. Bahw a t er d ap at Per b ed aan p and an gan , pengert ian mengenai Perpres 14 tahun 2007 ant ar a pem er int ah dalam hal ini BPLS dan m asyar akat kor ban Lum p ur at au sesam a masyarakat korban Lapindo.

Fit ria W idiyani Roosinda Keset araan Gender dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Volume 3 / Nomor 01 / Juli 2014

KOMUNIKATIF

Jurnal Ilmiah Komunikasi

(3)

Perumusan Masalah

Per pr es 14/ 2007 m er upakan pr oduk hukum pem er int ah, oleh karena it u sem ua elem en yang ber kait an lan gsung den gan fenom ena lum pur lapindo baik pem er intah m aup u n p i h ak Lap i n d o h ar u s m en -sosialisasikan. Jika produk hukum t ersebut t idak dipaham i oleh masyarakat maka akan m enim bulkan si kap negat ive. M asalahnya ad al ah ap akah per p r es 14/ 2007 sud ah dipaham i oleh m asyarakat kor ban lum pur Lapindo ? unt uk mencari jawaban atas prob-lem t er sebut dapat dit er jem ahkan dalam kalimat pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaim ana keset araan gender dalam penyelesaian konf lik kor ban lum pur Lapindo Sidoarjo.

2. Adakah perbedaan gender dalam

penyelesaian konflik korban lumpur lapindo Sidoarjo

Tuj uan Penelitian

1. Penelit ian ini diharapkan bermanfaat unt uk menambah wawasan pengetahuan serta pengembangkan ilmu pengetahuan penelit i 2. M emperkuat penelit ian sebelumnya

tentang efekt ifitas sosialisasi

3. Sebagai kont ribusi pemerintah dalam hal ini BPLS dalam mengambil kebijakan

sosialisasi Perpres 14/2007

Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan unt uk mengkaji kembali alternat if model komuniksi dalam mengaplikasikan sebuah kebijakan

2. Hasil penelit ian akan dit ulis dalam jurnal ilmiah dengan harapan dapat menjadi bahan kajian lebih lanjut , menjadi wacana publik untuk terus didiskusikan secara ilmiah.

Kerangka Teori

M odel Proses Persuasif

Di dal am p r oses ko m u ni kasi p esan merupakan sekumpulan lambang komunikasi yang m em iliki m akna dan kegunaan dalam m enyam paikan suat u ide at au gagasan lain kepada manusia lain, unt uk ini sangat vit al dalam suat u kom unikasi khususnya dalam kom unikasi persuasi seper t i yang dikat akan Robbin dan Jones (1986 : 51) yang vital bagi ko m u n i kasi i al ah m eny u sun p esan d an m engat ur pesan sedem i kan r upa sehingga kit a m em peroleh respons yang diingini dar i pada hanya sat u respons saja

Ji ka pesan akan dapat m enghasi lkan respon tertent u kalau dirancang dengan baik sehingga har us m engopt im alkan lam bang kom unikasi yang t ersedia dan disesuai kan dengan t opik yang akan dikom uni kasikan, salur an kom uni kasi yang digunakan ser t a khalayak yang set uju. Keper suasif an suat u p esan seb en ar nya t i d ak h anya seb at as menst imulasi emosi khalayak sasaran. Tetapi d apat pu l a d i kat akan p er su asi f ap abi l a menyent uh rasio (akal) khalayak sasaran. Jadi p esan p er su asif seb agai m ana yan g dikemukakan lettle John (1996 : 7) : Dipandang sebagai usaha sadar unt uk mengubah pikiran dan t indakan dengan mem anipulasi m ot if-m ot if kearah t ujuan yang t elah dit et apkan. M aka m em an ip u l asi d isi n i d alam ar t i memanfaat kan fskt or-fakt or yang berkait an dengan m ot if khalayak sasaran sehingga tergerak unt uk mengikut i maksud pesan yang disampaikan kepadanya.

(4)

eprint s.ut m.my/6258/1/2.pdf )

M od el Gr een w ald m en eyeb u t kan bahw a per ubahan sikap dim ediasikan oleh pem ikiran-pem ikiran yang t er jadi di benak pener im a pesan, berkembang dar i ket idak-puasan Greenwald terhadap Hovland bahwa sem ua per ubahan sikap berdasar kan pada p em b el aj ar an . Gr een w al d b er pen d ap at b ah w a d aya t ahan seb u ah p esan d an pener im aan sebuah pesan adalah dua hal ber beda --- seseor ang dapat m em pelajar i materi dalam sebuah pesan tanpa mengalami perubahan sikap. Dia mengemukakan bahwa dal am kasus per suasi t er t en t u p ener im a p esan m em per t im b angkannya, m eng-h ub u n gkan nya den gan si kap -si kap , pengetahuan dan perasaan yang ada.

Dal am m elakukan hal it u pener im a pesan mengulang-ulang materi kognit if yang t el ah t er si m p an , m o d el Gr een w al d m enyebu t kan b ah w a r espo n ko gn it i f t er h ad ap seb u ah p esan p er su asi f i t u m er upakan sebuah bagian pent ing pr oses persuasi yang seharusnya t idak diabaikan.

Teori Pemrosesan -Informasi McGuire

Teori Pemrosesan -Infor masi M cGuire menyebut kan bahwa perubahan sikap terdiri dari enam tahap, yang masing-masing tahap m er upakan kejadian pent ing ysng m enjadi pat okan unt uk tahap selanjut nya. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tahap persuasive harus dikomunikasikan 2. Penerima akan memerhat ikan pesan 3. Penerima akan memahami pesan 4. Penerima akan terpengaruh pesan dan

yakin dengan argumen yang disajikan 5. Tercapai adopsi baru

6. Terjadi perilaku yang diinginkan

M cGuire m engat akan bahwa berbagai variable independen dalam sit uasi komunikasi dapat memiliki efek pada salah sat u atau lebih

dar i sat u di ant ar a t ah ap d iat as. Var iab el sep er t i kecer dasan, m isal nya m u n gki n m engakibat kan kecil-nya pengar uh, karena semakin cerdas eseorang akan semakin mampu m endet eksi cacat dalam sebuah argument dan lebih suka m em egang opini yang ber-beda dengan lainnya. Tet api m ungkin lebih m enar i k per hat ian karena sem akin cerdas seseor ang sem akin besar ket er t ar i kannya pada dunia luar.

M cGuire (dalam Tankard : 2009) juga m enyebut kan bahw a cir ri khasnya variable-variabel independen akan memengaruhi sat u t ahap dengan car a posit if dan t ahap lain dengan cara negat ive. Pada ar t ikel ber ikut -nya M cGu i r e ( 1976) m em p r esen t asi kan delapan tahap teori pemrosesan informasi : (1) Paparan, (2) Persepsi, (3) Pem aham an, (4) Kesepakat an, (5) Penyim panan inf or m asi/ m em o r i , ( 6) Pem u n cu lan kem b al i . ( 7) Pengam bilan keput usan, dan (8) Tindakan. M asih dalam ar t i kel selanjut nya M cGuir e (1989) m em pr esent asi kan 12 t ahap dalam o u t p u t at au var i ab le d ep en den yan g m endukung proses persuasive, (1) Paparan pada kom unikasi, (2) Per hat ian t er hadap-nya, 3. Rasa suka at au t ert ar ik padanya (4) M emahaminya, (5) Pemerolehan ket rampilan (belajar car a), (6) Ter pengar uh/ m enur ut i-nya (perubahan sikap), (7) Penyim panan isi dalam m em or i dan/ at au kesepakat an, (8) Pencarian dan pemunculan kembali informasi, ( 9) Pen gam bi l an kep u t u san b er dasar kan p em u n cul an kem bal i i n f or m asi , (10) Ber per ilaku sesuai dengan keput usan, (11) Penguatan t er hadap t indakan-t indakan yang diinginkan, dan (12) Konsolidasi pascaperilaku. Teor i pem rosesan infor m asi M cGuire m em ber pan dangan yang b agu s t ent an g proses perubahan sikap, mengingat kan bahwa ia m el i bat kan sej um l ah kom po nen . Akan tetapi M cGuire mengingat kan pada kesulitan p er ub ah an si kap . Teor i in i m enyeb ut kan

Fit ria W idiyani Roosinda Keset araan Gender dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Volume 3 / Nomor 01 / Juli 2014

KOMUNIKATIF

Jurnal Ilmiah Komunikasi

(5)

bahwa banyak variable independen cenderung m em bat alkan keselur uhan dam pak m ereka sendir i dengan m em berikan dampak posit if sebuah tahap dalam proses perubahan sikap tetap memberik dampak negat ive pada tahap lain proses perubahan sikap.

Model Sistematik-Heuristik

M odel Sist em at ik-Heur ist ik (Chaiken, Liber m an, dan Engly, 1989 dalam Tankard : 2009) mendiskripsikan dua cara pemrosesan pesan-pesan per suasive--- sist em at i k dan heur ist ic. Pem rosesan sist em at ik m er f leksi-kan pengamatan yang hat i-hat i, analit ik dan sungguh-sungguh t er hadap pesan. Or ang h ar u s d i m ot i f asi un t u k m em p r akt i k kan pem rosesan sist em at ik, dan ini sebaliknya dapat d ipengar uhi ol eh var iable-var iabel sit uasi sepert i tekanan wakt u atau kurangnya keah lian di bidang t er t ent u . Pem r osesan her uist ik adalah cara yang lebh seder hana yang m en ggun akan at ur an -at u r an at au skema prediksi unt uk mem bent uk penilaian at au m em buat keput usan. Cont oh-cont oh at ur an yan g m u ngk i n d zpat m em b an t u pengambilan keput usan adalah pernyataan-pernyataan para pakar yang dapat dipercaya. ”Orang-orang yang m enar ik dan popular, d an t in d akan - t i n d akan o r ang yan g merefleksikan sikap mereka.

Model Kemungkinan Elaborasi

Teor i in i un t u k p er t am a kal inya d i kem bangkan ol eh Ri ch ar d E Pet t y dan Jo hn T. Caci o p po, pakar ko m u n i kasi persuasif dari Ohio State Universit y AS, pada t ahun 1980. Asum si yang m endasar i t eor i ini adalah bahw a orang dapat m em proses pesan persuasive dengan cara yang berbeda. Pada suat u sit uasi ini kit a m enilai sebuah pesan secara mendalam, hat i-hat i dan dengan

pem ikiran yang kr it is, nam un pada sit uasi l ai n ki t a m en i l ai p esan sam b i l l alu saj a t anpa m em per t im bangkan ar gum ent yang mendasari isi oesan tersebut (Griffin, 2003). Kem u n gk i n an u nt u k m em ah am i p esan per suasive secar a m endalam ber gant ung pada cara seseorang memroses pesan. Pesan i ni d it er i m a d an d isal ur kan m el alu i du a jalur yang berbeda yakni cent ral route dan pe-r ip h epe-r al pe-r o u t e. Ket i ka k i t a m em p pe-r oses inform asi melalui cent ral route, kita secara akt if dan krit is memikirkan dan menimbang-n im b amenimbang-ng i si p esamenimbang-n t er seb u t d emenimbang-ngamenimbang-n m en ganal i si s dan m em b an d i ngkannya dengan penget ahuan at au infor m asi yang telah kita miliki.

Pada um um nya orang ber pendidikan t in ggi at au b er st at u s seb agai p em uka pendapat (opinion leader) berkecenderungan menggunaka cent ral rout e dalam mengolah pesan-p esan per suasif. Sem ent ar a or ang ber pend idi kan r end ah cender un g m en ggu nakan j alu r per iph er al di m an a f ak t o r -fakt or di luar isi pesan atau nonargumentasi lebih ber pengar uh bagi yang bersangkut an dalam menent ukan t indakan. (htt p:/ / commu-nicat ion domain.w ordpress.com/ )

Persuasi dapat terjadi dibawah elaborasi t inggi maupun elaborasi rendah, atau bahkan keduanya, t et api m o del ini m enyebut kan bahwa proses perubahan sikap akan sangat ber b ed a pada m asing-m asin g t in gkat an elaborasi.

(6)

kegiat an, baik yang m enyangkut dinam ika int r ar um ah t angga m aupu n int er r u m ah tangga. Peran perempuan yang hanya dalam dom ain dom ist i k sal ah sat unya disebab-kan budaya pat r iar ki dengan dominasi laki-laki t er hadap per em puan t ent unya akan lebih berar t i dengan adanya repr esent asi dalam parlemen desa. Diharapkan perempuan akan lebih ada (Yuna Farhan, kompas, 2003). Dal am m em ah am i ko nsep gen der, t er l ebi h dah u lu h ar u s d i b ed akan kat a gender dan kata seks (jenis kelam in). Jenis kelam i n ad al ah p em bagi an d ua j en i s kelam in m anusia yang dit ent ukan secara b io lo gi s m elekat pada kel am in t er t ent u m isal nya : j eni s lak i -l ak i m em i l k i p eni s sed an gkan p er em p u an m em i l ki alat menyusui. Secara biologis alat tersebut t idak dapat dipert ukarkan dan sudah m erupakan kodrat (fakih, 1996 : 7). Sedangkan konsep gender adalah suat u sif at yang m elekat pada laki-laki am aupun perem puan yang dikonst r uksi secara social m aupun cult ural. M isalnya b ahw a p er em pu an i n i d i kenal l em ah lem b ut can t i k , em osi o nal at au keibuan. Sem entara laki-laki dianggap kuat , rasional per kasa dan jantan. Cirr i-ciri dan sifat it u sendiri merupakan sifat yang dapat d ip er t u kar kan , ar t i nya ad a l aki - l ak i yan g em osio n al , lem ah lem bu t kei b uan sem entara juga ada perem puan sebaliknya. Jadi sem ua hal yang dapat diper t ukar kan ant ar sifat perem puan dan laki-laki yang ber ubah dar i wakt u ke w akt u ser ta berada dar i tempat lainnya disebut dengan gender (Fakih 1999 : 9)

Per em pu an d al am keh i d up an m asyarakat dan adalam hokum pergaulan Indonesia mem punyai kedudukan tersendiri menurut golongan dan fungsinya ditent ukan o leh sej eni snya. Dal am kead aan t i dak / belum menikah dan dalam kehidupan keluarga ser t a fam ili at au dalam kehidupan um um

dar i kelom pok or ganisasi ini, m aka w anit a selalu dianggap sebagai wakil dari golongan t ersendir i, seper t i halnya dengan golongan laki-laki hanya merupakan sebagian saja. Yang sat u memerlukan yang lain sebagai pelengkap unt uk bersam a-sama mem bent uk kesat uan hidup yang organis dan harmonis. Fenomena per anan w anit a di sect or publi k saat ini m enjadi diskusi dan kajian yang m enar ik, w anit a t idak lagi dipaham i sebagai akt or yang m enjadi subordinasi laki-laki baik di sect or domist ik (rumah tang) maupun sect or publik. Peranan wanita disekt or publik saat ini m enjadi fenom ena social dan universal dalam art i hampir semua negara mengenal w an it a di ket o r publ i k. M asyar akat p ada um um nya mem perkembangkan t iga m acam kedudukan yait u ( soerjono soekant o 1996 : 198)

Ascribed stat us : kedudukan diperoleh dari kelahiran/ t urunan Achieved stat us : kedudukan diperoleh

dengan usaha

Assigned stat us : kedudukan diperoleh dari suat u kelompok karena berkat jasa-jasanya.

METODE PENELITIAN

Metodologi

Penelitian ini menggunakan met ode penelitian deskript if

Lokasi Penelitian

Kor b an Lu m p u r Lap in d o d i pet a berdampak maupun diluar pet a berdam pak. Al asan p en el i t ian di am bi l di d u a l o kasi ini adalah karena penelit i ingin menget ahui bagaim ana sit uasi dan kondisi yang t er jadi serta tanggapan para korban dengan adanya kejadian ini dan m engenai per pr es no 14 tahun 2007.

Fit ria W idiyani Roosinda Keset araan Gender dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Volume 3 / Nomor 01 / Juli 2014

KOMUNIKATIF

Jurnal Ilmiah Komunikasi

(7)

Teknik pengumpulan data

Data dikumpulkan dengan m engguna-kan teknik Purposif sampling, yait u responden yang m asu k d al am sam p l i ng d isel ek si at as dasar kr it er ia-k r it er ia t er t en t u yang dibut uhkan sesuai dengan t ujuan yang akan d i cap ai d alam pen el it i an. Sed an gkan r esp o nd en at au o r an g- or an g yang t id ak m asuk kr it er ia dalam populasi t idak dijadi-kan sample.

Set el ah r esp o nd en t er pi l i h, t ah ap selanjut nya adalah m elakukan w aw ancara m en d alam yan g d i l aku kan d al am m engu m pu l kan d at a yai t u d en gan car a langsung bertatap muka dengan para korban Lum p u r Lapi n d o d i p et a b er d am pak m aupun diluar pet a berdampak yang t elah terpilih agar mendapat kan data lengkap dan m en dal am . W aw an car a i ni d i laksanakan dalam f r ek w ensi t inggi (ber ulang-ulang), m engingat unt uk m enggali dat a m endalam m em but uhkan w aw ancar a yang di lakukan lebih dari sekali.

Teknik analisa data

Teknik analisis dat a dilakukan dengan analisis deskript if kualitat if, yait u data yang diperoleh dar i proses FGD dan w aw ancara mendalam diklasifikasikan kedalam kategori-kat egor i t er t ent u, selanjut nya m elakukan pendeskr ipsian at as dat a yang diper oleh, t ent unya dengan per t im bangan m em enuhi unsur validitas dan reliabilitas.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Kasus Lapindo yang terjadi sejak tahun 2006 m em ang m enyit a banyak per hat ian masyarakat . Perist iwa ini bukan lagi menjadi perhat ian masyarakat nasional namun sudah menjadi perhat ian masyarakat dunia. Terlebih dam pak yang di hasi l kan p un san gat l uar

b i asa bai k b agi p ar a kor b an m aup u n masyarakat sekitar. Selain rumah mereka yang t enggel am , par a kor ban juga m er asakan gangguan dar i segi akt ivit as perekonomian, pendidi kan, ket idak past ian penyelesaian masalah gant i rugi baik berupa uang maupun lahan, dan juga ber agam bent uk t ekanan psi k is lainnya. Tekanan-t ekanan t er sebut telah mereka rasakan selama bertahun-tahun, m u lai saat t er j ad inya p er ist iw a t er seb ut hingga saat ini.

Selain para kor ban, bagi m asyar akat yang merasakan im bas dar i adanya lum pur lapindo yakni dar i per m asalahan r usaknya kondi si alam ser t a si kap anar kism e yang dilakukan oleh para korban unt uk menunt ut haknya seh in gga t er j adi nya p em b lok ir an jal an yang m enyebabkan kem acet an dan m engganggu arus lalu lint as sekit ar. Akibat kem acet an yang ser ing t er jadi karena ada-nya aksi blokade jalan yang dilakukan oleh w ar ga, m em b u at b eber apa p er u sah an merasakan dampak kerugian secara finansial. Hal-hal diatas tent unya hanya sebagian kecil saj a ben t uk p er m asal ahan so si al yan g dit imbulkan sebagai efek dari adanya perist iwa lumpur lapindo tersebut . Tindakan t ersebut dipicu karena lambannya proses penyelesaian konflik oleh pihak-pihak yang terkait .

(8)

yang t er jadi, m em ngat ur bagaim ana BPLS bekerja dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penanganan lumpur lapindo tersebut .

W aw an car a yan g p en eli t i l akukan terhadap responden rata-rata mereka t idak begit u m em pedul i kan apap un kebi jakan yang dibuat oleh pemerintah bila it u hanya sekedar w acana dan bent uk hit am diat as put ih saja aat au hanya dijadi-kan sebagai asas legal f o r m al b el aka. Seb ab yan g t er p en t in g b agi m er eka, t er u t am a p ar a korban adalah keberlanjutan hidup mereka d an kel u ar ganya p asca p er i st iw a yan g m er eka an ggap m en ger i kan t er sebu t . Seb uah p er ist i w a yang m er eka anggap telah menenggelamkan masa depan keluarga mereka dan keluarga para korban lainnya. Dan t ent u saja t indakan nyat a pemer int ah d al am m em ban t u m enyel esai kan p er m asal ahan m er eka san gat m er eka harapkan. Pem er int ah per lu m em per hat ikan b agai m an a n asi b m er eka selan j ut -nya. Sebab sebelum t er jadinya per ist iw a lum pur lapindo tersebut , kondisi keuangan keluarga mereka baik-baik saja dan perist iwa lum pur lapindo t elah m engub ah sem ua-nya secara drast is.

M embahas tentang kesetaraan gender dalam penyelesaian konflik lum pur lapindo memang menjadi menarik manakala gender seb en ar nya m em egang p er an an yan g cukup besar meski perannya hanya dibalik layar saja. Namun bukan berart i peran yang keci l i t u t i d ak b er gu na d an t id ak ad a m an f aat nya. Per an yan g keci l t er seb u t sangat m em bant u m er edam konf li k yang t er jadi aki bat per ist iw a sem buran lum pur t er seb ut . Ib u -i b u r u m ah t an gga j u st r u m em i l i k i per an p ali n g st r at egis d al am pengambilan kebijakan yang dilakukan oleh kaum pria, baik para korban yang terdampak m au p u n yang b er ad a d i l u ar p et a t er -dam pak. Banyak keput usan yang diam bi l

just r u dar i m asukan yang di ber i kan oleh ko m uni t as par a i b u in i. Ibu- i bu m em ang t idak sem uanya i kut t ur un kejalan unt uk menyampaikan aspirasi para kor ban, namun p er t em uan - per t em u an d i b al i k i t u d an beberapa gagasan yang m ereka lont ar kan memberi pengaruh yang besar.

Penge t ahuan Te nt ang Pe r Pe r s no 1 4

Tahun 2007

Ket i ka dit anyakan pada narasum ber m engenai bagaim ana penget ahuan par a kor ban tentang Per Pres No 14 Tahun 2007, t er nyat a t i d ak sem u a nar a-su m ber m em aham inya. Nar asum ber yang paham m enjelaskan bahw a Per Pr es No 14 Tahun 2007 isi nya m en gen ai h al h al yang b er -kait an dengan Kasus Lapindo yang t er jadi pada 27 M ei 2006, baik dar i segi dam pak d an ker u gi an yan g di ak i b at kan . Ad alagi yang m enjelaskan dengan pan jan g leb ar mengenai perm asalahan gant i rugi dan hal-h al yang b er kait an den gan p er i st i w a l um p u r l ap i n do t er sebu t . N ar asu m ber yan g lai n m en gat akan ket i dak p ed u l ian -nya dengan Perpres no 14 tahun 2007 maupun bent uk perat uran-per at uran lainnya, yang m enu r u t nya sem ua p er at u r an t er seb u t dibuat hanya sebagai asas legalitas sem at a bagi pihak pem er int ah. Supaya dinilai oleh b anyak p i h ak b ah w a pem er i n t ah t el ah menyelesaikan kasus lumpur lapindo tersebut , padahal kenyataannya sampai dengan tahun 2014 i ni b el u m t er sel esai kan d engan sepenuhnya.

Per ist iw a lum pu lapindo yang menyita perhat ian ini terjadi pada tahun 2006, memiliki volum e lum pur diper kirakan sekit ar 5.000 hingga 50 r i bu m et er kubi k per har i yang m em baw a dam pak luar biasa bagi kor ban d i l o kasi t er dam pak m au pu n m asyar akat sekit ar lokasi. Berdasarkan waw ancara yang

Fit ria W idiyani Roosinda Keset araan Gender dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Volume 3 / Nomor 01 / Juli 2014

KOMUNIKATIF

Jurnal Ilmiah Komunikasi

(9)

d i l akukan p en el i t i,m enu r u t salah sat u narasumber yang menjadi korban langsung dipet a t er dam pak Lapindo, m ereka hanya i n gi n pem er i n t ah m em ah am i ap a yan g selam a ini t elah m ereka alam i dan m ereka rasakan, karena baginya yang pent ing gant i rugi cepat selesai saja sudah cukup. M ereka t idak ingin pemer intah ber lar ut -larut dalam m enyelesaikan proses gant i r ugi t ersebut . Nam un bagi m ereka, apa pun yang t er t ulis di dalam Per Pers No 14 Tahun 2007 t idak-lah pent ing. Yang ter pent ing adaidak-lah proses penyelesaian gant i r ugi. Kar ena seb elum proses gant i r ugi t ersebut dapat terselesai-kan, rat a-rat a ibu-ibu yang aw alnya hanya sebagai i bu r um ah t angga t rer paksa t ur ut bant ing t ulang unt uk m em bant u suam inya dalam memperbaiki perekonomian keluarga yang sudah porak por anda kar ena adanya perist iwa tersebut . M ereka berjualan dengan ala kadar -nya, apa saja yang pent ing bisa u nt u k m en am b ah keuan gan kel u ar ga. M engandal-kan pendapatan suami saja t idak cu ku p , ap alagi sej ak adanya p er i st iw aa t er seb ut , m er eka m em u l ai keh i d up an keuangan keluarganya dari nol lagi.

Pemerintah bukannya t idak melakukan sosialisasi t er kait dengan t er bit nya Per pres no 14 tahun 2007 tersebut , namun memang t elah m elakukan sosialisasi t er kait dengan adanya per pres t ersebut , nam un r at a-rat a r esp o nd en t i dak begi t u m em p edu l i kan per pres tersebut . M ereka hanya mengingin-kan konflik yang terjadi t idak berkepanjangan. M er eka m engan ggap ap a yan g m er eka rasakan dan alami sebagai dampak fisik dan psikologis selama ini sudah cukup mem buat mereka menderita baik lahir maupun bat hin.

Re spon

Pe me r i nt ah

Te r ha da p

Penyelesaian konflik Lapindo

Ham p i r sem ua ko r b an Lap in d o m er asakan ku r ang si gap nya si kap d an respon pemer intah t erhadap per m asalahan Lapindo yang sam pai saat ini belum juga t erselesai kan. M er eka m eni lai pem er int ah lam ban dalam m enyelesaikan per masalahan nasional ini. Dialog -dialog m em ang ser ing di laku kan t api set elah it u t i dak ad a lagi t indak lanjut dari pihak pemerintah. Bahkan menurut salah sat u korban dari Desa Kedung Bendo m enyat akan, pihak pem erintah t er-kesan acuh tak acuh terhadap permasalahan Lapi n d o, p ad ah al i n i ad al ah b en can a kem an usi aan d im an a ko r b an t i d ak saj a m ender it a ker ugian secara m at er i nam un juga ker ugian secara non m at er i. M em ang p er m asal ah an gan t i r u gi b u kan t ugas p em er i nt ah , akan t et ap i sepat u t nya p em er i nt ah d i h ar ap kan b isa m em b an t u p ar a kor b an m end ap at kan gant i r u gi dengan cepat . Beberapa warga merasa usaha m er eka t er kadang siasia dan pada akhir -nya mereka pasrah terhadap apa yang akan t er jadi. M ereka t ak lagi m enunt ut kar ena sud ah san gat lel ah b er j u ang d an b iaya yang harus dikeluarkan juga t idak sedikit .

(10)

m en gat akan b ahw a gan t i r u gi yan g d i b er i kan pu n t i d ak akam m am p u m engem balikan selur uh kehidupan m ereka sep er t i sem u l a, sej ak seb el u m ad anya perist iwa lumpur lapindo tersebut .

Tidak ada sosialisasi pem ber dayaan at au p un p em b er i an m o d al u sah a bagi par a kor ban juga din i lai sebagai sesuat u yan g seh ar u snya m en j adi p er h at i an pemerintah terhadap para korban. Beberapa dar i m er eka, yang b elu m m endapat kan gant i r ugi, ada yang ber jualan pracangan seadanya, ada pula yang menjadi t ukang mie ayam keliling, pedagang dipasar tanggulangin ataupun peker jaan serabut an lainnya, yang pent ing bisa dilakukan unt uk menyambung hidup.

Sen ad a d engan h al t er seb u t , b agi m asyarakat yang kena im bas dar i Lapindo m erasakan pem er int ah t idak m em ber ikan r esp on ap ap un t er had ap co m p lai n p ar a kor ban. Fokus pem erint ah hanya pada soal gant i r u gi saj a, p ad ah al d isam pi n g i t u m asih banyak dam pak lain yang dit im bul-kan dar i adanya per ist iw a lum pur lapindo t er sebut . Dam pak m at er i m em ang besar namun dampak psikologis jauh lebih besar lagi. Ket ika dit anyakan apa harapan bagi pem er int ah yang bar u nant i, nara-sum ber yan g ber asal dar i d esa M i nd i ber h ar ap p em er i nt ah an yan g bar u t er pi l i h n ant i -nya, di har apkan m en jadi l eb ih b ai k dan r esp o nsi b le t er h adap kel u han - kel u han yang diut ar akan oleh m asyar akat per ihal Lapindo. Khususnya dar i sekt or kesehat an, ekonomi dan SDM . Unt uk bidang kesehatan, set idaknya pem er int ah bisa m enyediakan pengobatan dan check up grat is baik unt uk korban yang berdampak maupun ber imbas. Saat in i p un set i ap h ar i m er eka h ar u s m en gh ir u p u d ar a yan g t i d ak sehat , gas yang dikeluarkan oleh lumpur lapindo set iap

h ar i nya m em an g m engel uar kan ar o m a yang t idak sedap, sehingga t er kadang bagi beb er apa or an g bisa m eni m bulkan sesak nafas. Aroma t idak sedap ini t erhirup set iap w ak t u , set i ap h ar i. Ar o m anya m en u su k p er n af asan . Sedan gkan dal am b i dan g eko n o m i d an SDM , di h ar ap kan t er d apat pem bahar uan, pem ber ian bant uan ber upa m o dal at au so sial i sasi kep ada w ar ga m engenai bagaim ana ber w irausaha dengan baik. Pendampingan juga m ereka but uhkan secara ber kesinam bungan sebab selam a ini kadang beberapa pihak yang ber keinginan memberdayakan mereka, hanya m endatangi m er eka sekali saja, set elah it u t idak lagi. m er eka i n gi n pr o gr am pen d am p i ngan tersenut berlanjut terus hingga mereka benar-b enar m an d ir i secar a f in an si al . M er eka ber harap ada semacam pelat ihan-pelat ihan at au lapangan ker ja keci l yang disediakan o leh p em er in t ah t er ut am a t er had ap i b u r u m ah t an gga. Seh i n gga sel ain d ap at mem anfaat kan w akt unya mereka juga dapat m em b ant u su am i m em en u hi keb u t uh an hidup keluarga.

Up ay a Kor ban d al a m Pe n ye l e sai an

Konflik Lapindo

Ber bagai upaya dalam m enyelesaikan konf lik Lapindo banyak dilakukan oleh para kor ban Lapindo yang berasal dar i ber bagai d esa ( Si r i ng, M i n d i, Ked u n g Bend o, d an sebagainya). Warga yang ber tem pat t inggal d i l u ar w i layah p et a b er d am p ak pu n ju ga ikut membant u warga yang berada didalam pet a t er dam pak. Beber apa ada yang ber inisiat if m engum pulkan m assa unt uk ber -demo, bahkan ada yang bekerja sama dengan RT setempat unt uk pemberitahuan informasi kapan dem o akan diadakan. Upaya dem o ini pun t idak hanya dilakukan sekali atau dua kali, melainkan berkali-kali. Dari demo hingga

Fit ria W idiyani Roosinda Keset araan Gender dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Volume 3 / Nomor 01 / Juli 2014

KOMUNIKATIF

Jurnal Ilmiah Komunikasi

(11)

negoisasi yang cukup panjang telah mereka lakukan selama ini sebagai bent uk keprihatinan agar pihak-pihak yang t er kait m endengar keluhan para warga dan segera m enyelesai-kan tanggung-jawab mereka terhadap warga. M asyarakat sekit ar yang kena im bas dari kasus Lapindo, yang berada jauh diluar w ilayah peta terdampak, menyatakan bahwa belum ada upaya tert ent u unt uk mengklaim berbagai permasalahan yang terjadi. Sepert i b au yang m enyengat d an m en gak i bat -kan po lu si u dar a, ser t a kem acet an yang ser ing dit im bulkan ji kalau ada dem o. Bau yan g m enyen gat sangat d i kelu h kan i bu -i bu, t er ut am a bag-i m ereka yang m em -il-ik-i balit a. Bagi m er eka, bau t er sebut sangat menggangu dan jika hal it u t er us m ener us dilakukan akan merusak kesehatan.

Beber apa n ar asum ber m enyat akan, sering mengadakan per temuan dengan ibu-i b u PKK l ain nya u n t u k m em b ah as p er m asal ahan Lap i nd o in i . So l usi yan g d ih ar ap kan d ar i d am p ak yang d it i m bu l -kan. Seper t i per m asalahan air sum ur yang saat ini terkontaminasi karena adanya lumpur p an as Lap in d o, b eber apa i bu - i bu yan g m erasakan kekhaw at ir an t er hadap kondisi keseh at an t u b u h, b er i n i si at if u nt u k m em asang air PDAM sebagai sum ber air unt uk kehidupan sehar i-har i. Respon yang didapat dari pihak yang t er kait sehubungan dengan ad anya per m asalahan i ni sangat lam bat , sem ent ar a disat u sisi kebut uhan akan air yang bersih sangat mereka harapkan. Beber apa di an t ar a nar asu m ber m em ang p er n ah m en gal am i gat al- gat al, kem u ng-kinan disebabkan dari air.

Hal yan g m en ar i k di u t ar akan o leh sal ah seo r an g ko r ban yan g seb en ar nya m ereka berada diluar pet a t erdam pak, ibu it u mengat akan bahw a ia dan ibu-ibu lain-nya su dah m en gum p u lkan su r at - sur at yang diper lukan seper t i surat t anah, kar t u

susunan keluarga / KSK, surat nikah, kar t u t and a pen d ud u k / KTP m au p u n su r at -sur at pen t ing l ainnya, f ot ocopy -sur at ini dikum pulkan jadi sat u dari beberapa kepala keluarga / KK sehingga kalau suat u w akt u terjadi apa-apa dengan mereka, maka surat-su r at it ul ah yang akan m enjad i per t an g-gungjaw aban m er eka dalam pr oses gant i rugi. Ibu tersebut mengatakan t rauma melihat para kor ban yang kesulit an m endapat kan gan t i r u gi kar en a p er m asalah an su r at -sur at yang dini lai t idak lengkap. M er eka m engat akan jika set iap har i berada dalam kekh aw at i r an kar en a sem bu r an l u m p u r hingga saat ini belum ber hent i. Sew akt u-w akt u sem b ur an l u m p ur b isa saj a menggenangi daerah mereka.

Kesetaraan Gender dalam Penyelesaian

Konflik Lapindo

Kegiat an dem o m er upakan kegiatan m assa yang biasanya dilakukan oleh kaum pr ia dan w anit a. Hal ini ber t ujuan unt uk m enyam pai kan asp i r asi m er eka kepad a p em er i nt ah m au pu n pi h ak- p i hak yan g t er kait d en gan m asal ah t er seb ut . Sam a halnya dengan dengan kasus Lapindo yang t er j adi , bai k kau m p r ia m au p u n w ani t a b er am ai- r am ai un t u k i ku t d em o u nt u k menunt ut uang gant i r ugi. Nam un ada pula dar i sebagian ibu-i bu t idak ber par t isipasi secar a lan gsun g di kar enakan ol eh b er -bagai fakt or. Salah sat unya m ereka memilih dir um ah atau sebagian dar i m ereka adalah ibu-ibu pekerja.

(12)

yang berlaku di masyarakat saat ini. M ereka m eyak i ni Bud aya Jaw a, m en ghar u skan bahwa kodrat seorang wanit a adalah t inggal di rum ah melakukan kewajiban sebagai ist ri dan ibu bagi anak-anaknya ser ta mengurus rumah tangga dengan baik.

M it o s Jaw a b er asu m si , m er up akan hal yang t abu jika kaum w anit a ikut dalam kegiatan yang biasanya dilakukan oleh kaum Pr ia d i kar en akan m ayo r i t as kegi at an t er sebu t m em b ut u h kan f i si k yang kuat dan sif at nya cen der ung anar k ism e. Pada dasar nya, peran dar i kaum Pria dan wanit a i ni sam a. Yai t u adanya kesam aan p er an yan g cu ku p b esar dal am m enyel esai kan kasus Lapin do. Akan t et api kaum w an it a lebih cender ung berada di balik layar. Yang dim aksudkan dengan per nyat aan di bali k l ayar yak n i m o t i vasi / do r o ngan yan g di ber i kan disalur kan ber upa kegiat an non f isi k . Kegi at an t er sebu t di an t ar anya sepert i perkumpulan ibu-ibu PKK, dibent uk-nya kelompok kecil sesama korban Lapindo.

Salah sat unya adanya per kum pulan / komunitas PKK ibu-ibu baik yang berdampak m aupun yang ber im bas dar i kasus Lapindo m er u p akan u saha kau m w an i t a u nt u k m em bant u para suam i unt uk mendapat kan gan t i r u gi. Dar i kegi at an i n i , m er eka m engu m pu l kan sem u a kel uh an -kel uh an yan g di r asakan d ar i adanya d am p ak Lapindo serta bagaimana solusi yang mereka harapkan unt uk kedepannya.

Disam ping it u , adanya keper cayaan m it os budaya ini juga dikarenakan f akt or pendidikan t iap orang it u berbeda. Semakin r en dah t in gkat pend i di kan yan g m er eka t em puh, m aka akan sem akin m udah orang t er sebut m em per cayai m it os yang t engah beredar di kalangan masyarakat . Responden yang penelit i w aw ancarai rat a-r at a lulusan SM A, sehingga pola pikir m er ekapun uga t er kadan g h anya seb at as m en gu r u s

kepent ingan keluarganya saja. M ereka juga berstat us menikah.

Um u m nya, beb er ap a n ar asu m ber kor ban Lapindo yang penelit i w aw ancar ai m engat akan bahw a t idak ada per bedaan antara Pria dan Wanita dalam penyelesaian konf lik per ist iw a lum pur lapindo ini. Baik p r i a m au p un w an i t a sem u anya b ah u -membahu dan saling bant u agar proses ini b i sa cep at selesai. Hal i n i d i per kuat , d en gan p er nyat aan sal ah sat u ko r b an . Bahw a, bai k p r ia m au pun w an it a sam a. M asalah gant i rugi it u, cepat at au t idaknya b ukan m asal ah gend er. M elai n kan kelengkapan su r at - su r at yang b er kait an dengan r um ah dan har t a yang t enggelam kar en a l um p ur. Ji ka sem ua kel engkap an sur at -su r at r u m ah su dah di m i li k i d an dipersiapkan, maka semua proses gant i rugi pun cepat t erselesai kan. Nam un ji ka ada beberapa surat rumah yang hilang/ kurang, m aka p ar a ko r b an Lapi n d o h ar u s r el a bersabar m enunggu proses gant i r ugi yang cend er un g m em akan w ak t u lam a u nt uk prosesnya.

Senada dengan hal t ersebut , per ihal dem o dan aksi t ur un kejalanpunpun baik pr ia atau w anit a sem ua dibebaskan unt uk i ku t dan ber p ar t i si p asi m enyam p ai kan asp i r asi nya m asi n g- m asi n g. Hanya saj a m em ang kebanyakan yang t ur un kejalan adalah kaum pria, sedangkan kaum w anit a l ebi h m em i li h un t u k b er ad a d i r um ah m engur u s anak-anak . Dal am m elakukan aksi t urun kejalan dan demo massa tersebut , bi asanya ada sat u at au d ua o r ang yan g m engkoor dinir m assa dar i t iap-t iap desa unt uk dikumpulkan menjadi sat u membent uk massa besar.

M eski kaum w anit a t idak sem uanya ikut t urun kejalan, namun mereka selalu rut in m engadakan per t em uan-per t em uan keci l gu na m em b ahas penyel esai an ko n f l i k

Fit ria W idiyani Roosinda Keset araan Gender dalam Penyelesaian Konflik Korban Lumpur Lapindo Sidoarjo

Volume 3 / Nomor 01 / Juli 2014

KOMUNIKATIF

Jurnal Ilmiah Komunikasi

(13)

lum pur lapindo t er sebut . Bahkan m er eka yang memiliki inisiat if mengumpulkan surat-surat tanah warga unt uk mengurus masalah gant i r ugi kepada pihak lapindo. M ereka j u ga yan g m en gko o r di n i r w ar ga yan g berada diw ilayah luar peta terdampak unt uk selal u w aspad a m en gu m p ul kan su r at -surat t anahnya, m anakala sew akt u-w akt u lum pur m ener jag t empat t inggal m ereka. Sebab pengur usan gant i r ugi akan m udah m anakala sem ua kelengkapan surat -sur at yan g ber hu b un gan d en gan kep em i l i kan tanah lengkap.

Kesimpulan

Per ist iw a lum pur lapindo Sidoar jo yang t er j adi p ad a t ah u n 2006 si l am m enyisakan konf li k ber kepanjangan bagi w ar ga, b ai k w ar ga yang t in ggal di p et a

b er d am pak m au p un w ar ga yan g t i n ggal diluar peta berdampak. Berbagai macam solusi dit awar kan oleh pemer int ah, salah sat unya dengan diterbit kannya Perpres no 14 t ah u n 2007. M in i m nya so si al i sasi yan g dilakukan oleh pemerintah, membuat warga t id ak b egit u m en get ah ui apa saj a isi Perpres tersebut . Sikap acuh dan t idak peduli j u ga d it u n ju k kan w ar ga m an akal a m er eka m eni lai sem ua it u hanyalah akal-akalan p em er i nt ah saj a un t uk m er edam konflik yang terjadi akibat dari adanya perist iwa t er sebut . Yang m er eka inginkan sebenar -nya adalah t indakan -nyata pem er int ah bagi keber langsungan hidup m er eka selan jut -nya. Ibu-ibu menginginkan adanya semacam program pemberdayaan secara berkelanjutan yang digagas bai k oleh pihak pem er int ah maupun pihak swasta, sehingga mereka dapat berdaya secara finansial. [a]

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

1. Abdullah, Irwan, 2001, Seksi Gender dan Reproduksi Kekuasaan, Yogyakarta Tarawang Press. 2. Fakih, M ansoer, Analisis Gender dan Transformasi, 2000, Pustaka Pelajar Yogyakarta. 3. Azwar, S, 2004, Relibilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar Yogyakarta.

4. Soekidjo Not oat mojo, 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Pustaka Pelajar Yogyakarta. 5. Tankard, Severin - James, 2009, Teori Komunikasi : Sejarah, M et ode, dan Terapan

di Dalam M edia M assa, Edisi kelima, Prenada M edia Grup, Bandung.

Non Buku :

1. htt p:/ / eprint s.ut m.my/6258/1/2.pdf. Teori-teori Kognit if.

Referensi

Dokumen terkait

Desain penelitian adalah cross-sectional (potong lintang) dengan tujuan untuk mengetahui pemberian obat simtomatik atau obat lain yang diberikan tenaga kesehatan selain

Tulisan ini menyajikan serangkaian tes yang dilakukan untuk menghubungkan gambar termal dan kegagalan yang biasa terjadi dalam arrester Zinc Oxide dan pengembangan

Penelitian Kelebihan Kekurangan Penelitian 1: ITIL Assessment in a Healthcare Environment: The Role of IT Governance at Hospital São Sebastião [7] Identifikasi kelemahan

Gambar 88 Pembagian zona ruang pada perencanaan city walk dan taman bersepeda. 138 Gambar 89 Konsep identifikasi area yang dapat dicampur aktivitas bersepeda dan tidak

mendapatkan model pembelajaran terpadu berbasis sentra yang dilaksanakan pada.. paud

Hasil dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu: perbedaan antara daun sehat dengan daun yang terserang penyakit garis kuning pada tanaman kelapa

Keywords : Health and Safety (K3), Hazard Identification, Risk, Risk Assessment, and Risk Control (HIRARC) How to Cite: Willy Tambunan, Fatria Ismi Zudhari, & Theresia

Interaksi yang terbaik untuk produksi benih adalah kombinasi perlakuan Biourine 10 ml/l dan Varietas Kancil (B1V2) yang memberikan pengaruh yang berbeda nyata