i
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, karena berkat taufik, hidayah dan karunia – Nya, maka Laporan Kinerja Pemerintah (LKIP) di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau dapat diselesaikan. Penyusunan LKIP ini pada prinsipnya adalah dalam rangka penyampaian potret kegiatan dan capaiannya, hambatan dan masalahnya, sampai dengan bagaimana cara Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau dapat mencari solusi pemecahan masalahnya. Tujuan yang hendak dicapai dengan penyusunan LKIP ini adalah untuk menunjukkan pencapaian sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan yang merupakan bagian integral dari pelaksanaan rencana strategis (Renstra) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau tahun 2014 – 2018 yang dijabarkan dalam Rencana Kerja (RENJA). Laporan ini menggambarkan wujud dari upaya yang serius dan konsisten Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau dalam melaksanakan dan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas aparatur dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Subtansi yang tersaji dalam LKIP ini, memuat informasi yang berkaitan dengan capaian kinerja selama kurun waktu Tahun 2016 dan menyajikan berbagai informasi keberhasilan dan kekurangberhasilan. Seluruh informasi tersebut tersaji dalam deskripsi yang tertuang di dalam analisis terhadap keberhasilan dan ketidakberhasilan yang telah
ii
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
dicapai pada masing-masing kegiatan yang telah dilaksanakan dan dikoordinasikan oleh para Kepala Bidang.
LKIP ini tentunya belum sempurna merefleksikan prinsip transparansi dan akuntabilitas aparatur terkait dengan capaian kinerja pada tahun 2016 yang telah dicapai oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau secara ideal, namun demikian kami berharap bahwa LKIP ini tetap dapat memberi informasi kepada semua pihak yang berkepentingan.
Pekanbaru, Januari 2017
KEPALA BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Ir. FAIRUZEL GAZALI, M.Sc Pembina Utama Muda
iii
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI iii
IKHTISAR EKSEKUTIF iv
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN
ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
1 1 1
BAB II PENETAPAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 – 2018
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
25 25 27 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016
B. ANALISIS DESKRIPTIF CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016
C. KINERJA KEUANGAN TAHUN 2016
30 30
33
38
iv
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
IKHTISAR EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau Tahun 2016 merupakan instrument pertanggung jawaban dalam pengukuran kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau selama menjalankan tugasnya sebagai perangkat daerah, yang diserahkan wewenang tugas dan tanggung jawab yang menunjang penyelenggaraan urusan otonomi daerah, desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dibidang kesatuan bangsa, dan politik.
Sebagai salah satu komponen Pemerintah Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau memiliki peranan penting dalam menjaga keutuhan Bangsa dan Negara khususnya di wilayah Provinsi Riau dalam upaya mempertahankan Kesatuan dan Persatuan Bangsa dalam rangka memperkokoh NKRI dan meningkatkan kehidupan demokrasi di daerah.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik berperan dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan serta standarisasi teknis di bidang kesatuan bangsa dan politik, menyelenggarakan fungsi penyiapan perumusan kebijakan pemerintah daerah di bidang pengembangan
v
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
nilai-nilai kebangsaan, penanganan konflik, fasilitasi partai politik dan organisasi kemasyarakatan, partisipasi politik dan pengembangan budaya politik.
Belanja Langsung (BL) di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau yang terdiri dari 75 kegiatan dengan 11 program. Untuk Belanja Langsung (BL) urusan terdiri 11 program yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Dalam Negri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Adapun tujuan yang telah ditetapkan adalah :
1. Memantapkan rasa nasionalisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Meminimalisir potensi disentigrasi dalam menopang terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
3. Meningkatkan kualitas kehidupan politik dan demokrasi yang dilandasi oleh semangat dan nila-nilai Pancasila dan UUD 1945. 4. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas kelembagaan politik.
5. Mempercepat pemulihan stabilitas sosial dalam kehidupan kemasyarakatan di wilayah konflik.
6. Mempercepat pemulihan stabilitas kamtibmas di wilayah pasca bencana.
Sedangkan sasaran yang ingin dicapai adalah : 1. Mantapnya rasa cinta taanah air.
2. Mantapnya wawasan kebangsaan. 3. Kokohnya integrasi.
vi
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
4. Kuatnya integritas wilayah.
5. Makin baiknya pemahaman politik masyarakat. 6. Meningkatnya partisipasi polotik.
7. Makin berperannya lembaga politik.
8. Meningkatnya citra lembaga politik di mata masyarakat. 9. Pulihnya roda pemerintahan.
10. Lancarnya program pembangunan.
11. Aman dan tentramnya kehidupan masyarakat. 12. Kokoh dan kuatnya ketahanan bangsa.
Dalam pencapaian tujuan dan sasaran ini ditemui beberapa kendala dan hambatan yang pada perinsipnya terletak pada tingkat koordinasi dengan Kabupaten/Kota, sehingga dilakukan langkah – langkah antisipatif berupa meningkatkan kualitis koordinasi dengan melibatkan Kabupaten/Kota sebagai pelaksanaan kegiatan di daerah.
Untuk tahun 2016 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi
Riau tahun mendapat alokasi dana APBD Provinsi sebesar Rp. 19.919.763.427,- (Sembilan Belas Milyar Sembilan Ratus Sembilan
Belas Juta Tujuh Ratus Enam Puluh Tiga Ribu Empat Ratus Dua Puluh
Tujuh Rupiah) yang digunakan untuk membiayai Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 9.913,081,480.- (Sembilan Milyar Sembilan Ratus Tiga Belas Juta Delapan Puluh Satu Ribu Empat Ratus Delapan Puluh
vii
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
(Sepuluh Milyar Enam Juta Lima Enam Ratus Delapan Puluh Satu Ribu Sembilan Ratus Empat Puluh Tujuh Rupiah).
Capaian kinerja selama tahun 2016 menunjukkan bahwa Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau telah melaksanakan kegiatan tersebut seoptimal mungkin, namun dalam pencapaian 5 sasaran strategis yang ditargetkan masih perlu adanya perbaikan-perbaikan.
Keberhasilan pencapaian sasaran tidak terlepas dari komitmen penuh dari Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau beserta dukungan segenap pegawai disamping adanya koordinasi dan senergi dengan pihak terkait. Namun demikian untuk masa mendatang perlu peningkatan kinerja dalam mengupayakan pencapaian tujuan dan sasaran tersebut.
Kekurangan dan keberhasilan yang telah dicapai selama tahun 2016 dan telah memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang.
viii
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Berbagai langkah antisipatif akan ditempuh sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau sebagai bahan pertimbangan di masa mendatang.
1
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANGDalam mewujudkan reformasi birokrasi diperlukan
serangkaian upaya terpadu di bidang Kesatuan Bangsa dan Politik
yang meliputi perubahan mind – set dan culture – set aparatur
negara yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan yang tepat dan akurat, pembinaan hukum, penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan serta pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien.
Terhadap hal tersebut Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau senantiasa proaktif menciptakan sistem dan iklim kerja organisasi agar lebih produktif dan akuntabel. Sebagai bagian dari Pemerintah Provinsi Riau yang memiliki kedudukan sebagai Pelaksana urusan Kesatuan Bangsa dan Politik maka seluruh kegiatan di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau melaporkan kinerjanya sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan kinerja selama tahun anggaran 2016.
B. KEDUDUKAN TUGAS, FUNGSI DAN ORGANISASI BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi
Landasan kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau adalah Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 03 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja
2
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Uraian Tugas Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pada sekretariat, Bidang kewaspadaan Nasional, Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Bidang Politik dalam Negeri, Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan serta kewenangan yang dilimpahkan pemerintah kepada Gubernur sesuai dengan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi:
1) Penyelenggaraan perumusan kebijakan umum di bidang Sekretariat, Bidang Kewaspadaan Nasional, Bidang Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Bidang Politik Dalam Negeri, Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
2) Penyelenggaraan koordinasi dan fasilitasi pada pada Sekretariat, Bidang Kewaspadaan Nasional, Bidang Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Bidang Politik Dalam Negeri, Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
3) Penyelenggaraan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di Sekretariat, Bidang Kewaspadaan Nasional, Bidang
3
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan, Bidang Politik Dalam Negeri, Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
Namun pada tahun 2014, dikarenakan kebijakan Pimpinan Daerah, Peraturan Daerah tersebut di atas belum bisa dilaksanakan dan Satuan Kerja perangkat Daerah Provinsi Riau kembali masih menggunakan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Riau dan Peraturan Gubernur Riau Nomor 15 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Provinsi Riau. Sturktur Organisasi dan Tata Kerja yang sesuai dengan Peraturan Daerah nomor 03 Tahun 2014 baru diberlakukan pada tahun 2015. Dalam Peraturan Gubernur nomor 33 tahun 2015 fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau adalah sebagai berikut :
1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di bidang pemantauan masalah strategis dan fasilitasi penanganan konflik, kesatuan bangsa, fasilitasi organisasi politik dan kemasyarakatan;
2. Pelaksanaan kegiatan di bidang pemantauan masalah strategis dan fasilitasi penanganan konflik, kesatuan bangsa, fasilitasi organisasi politik dan kemasyarakatan; 3. Monitoring dan evaluasi kegiatan di bidang pemantauan
masalah strategis dan fasilitasi penanganan konflik,
4
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
kemasyarakatan, sesuai standar norma, pedoman, kriteria, dan prosedur yang ditetapkan peraturan perundang-undangan yang berlaku politik.
2. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau menurut Peraturan Daerah Nomor 03 tahun 2014 terdiri dari :
a. Kepala Badan b. Sekretaris
c. Bidang Kewaspadaan Nasional;
d. Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan; e. Bidang Politik Dalam Negeri; dan
f. Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama, dan Kemasyarakatan.
Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau :
1. Kepala
Kepala badan kesatuan bangsa dan politik mempunyai tugas melaksanakan urusan desentralisasi, dekosentrasi,
tugas pembantuan, melaksanakan perencanaan
pelaksanaan kegiatan monitoring dan evaluasi di Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik serta melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Gubernur.
5
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas menyelenggarakan pekerjaan dan kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, keuangan, kehumasan, protokol dan keamanan kepada semua unsur dan mengkoordinir kegiatan bidang-bidang di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik.
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana
dimaksud sekretaris menyelenggarakan fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan administrasi anggaran,
kepegawaian, kehumasan, keprotokolan, dan
keamanan;
b. Pelaksanaan kegiatan administrasi penganggaran, perbendaharaan, verifikasi, akuntansi, pengandaan dan administrasi perlengkapan dan pemeliharaan fasilitasi kantor;
c. Melaksanakan kegiatan penyusunan rencana
program, kegiatan dan anggaran pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik serta menyusun laporan kegiatan;
d. Mengkoordinir rencana, program, kegiatan dan
anggaran baik APBD maupun APBN, baik internal maupun eksternal;
e. Pekerjaan yang berhubungan dengan analisis beban
kerja, analisis jabatan, budaya kerja, hukum,
kelembagaan dan ketatalaksanaan di lingkup Badan Kesatuan Bangsa dan Politik dan mengkoordinasikan dengan Biro Hukum, Organisasi dan Tatalaksana; dan
6
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sekretaris dibantu oleh sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan Program 2. Sub Bagian Umum
3. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
Masing – masing Sub Bagian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris
1. Kepala Sub Bagian Perencanaan Program mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan program kerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau;
b. Melakukan koordinasi dan kerja sama dalam rangka sinkronisasi program Badan Kesatuan Bangsa dan Politik se – Provinsi Riau;
c. Monitoring dan evalusi terhadap pelaksanaan program kerja dan kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau;
d. Membuat Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau;
7
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
e. Mengkoordinir dan membuat usulan rencana program dan kegiatan di unit kerja untuk di teruskan ke BAPPEDA;
f. Mempersiapkan laporan tahunan program dan kegiatan unit kerja;
g. Mempersiapkan dan mengkoordinir penyelesaian tindak lanjut LHP atau pemuktahiran data hasil pemeriksaan program dan kegiatan;
h. Mengumpulkan dan mengolah data untuk
pembuatan laporan pertanggungjawaban Gubernur; dan
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
a. Menerima, mengagendakan, memproses surat masuk dan menata kearsipan;
b. Menyiapkan draf surat keluar, mengagendakan dan mengirimnya;
c. Melaksanakan urusan rumah tangga Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik;
d. Mempersiapkan penyelenggaran rapat-rapat dinas; e. Mengkoordinir operasional perpustakaan Badan
Kesatuan Bangsa dan Politik;
f. Melaksanakan undangan dengan masyarakat, pers dan media
g. Melaksanakan Dokumentasi semua kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik;
8
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
h. Melaksanakan penegakan disiplin pegawai; i. Melaksanakan administrasi kepegawaian;
j. Melaksanakan tugas-tugas keprotokolan dan
melayani tamu Badan Kesatuan Bangsa dan Politik; k. Mengkoordinir SPT dan SPPD;
l. Mengkoordinir penggunaan kendaraan dinas; dan m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan
atasan.
3. Kepala Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan anggaran keuangan;
b. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan termasuk pengolahan dan pembayaran gaji, penghasilan pegawai lainya, kegiatan rutin kantor dan kegiatan langsung;
c. Menyusun rencana pendapatan dan belanja dinas
serta mengkoordinir dan membuat laporan
pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan (SPJ) atas pelaksanaan kegiatan;
d. Mengkoordinir pencairan dan pembayaran dana belanja tidak langsung dan belanja langsung.
e. Memberikan petunjuk pelaksanan keuangan
bendahara dan pembantu bendahara kegiatan langsung;
9
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
f. Mengkoordinir rencana keperluan, perlengkapan dan fasilitasi rutin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau; dan
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan.
3. Bidang Kewaspadaan Nasional (Bidang I),
Bidang Kewaspadaan Nasional mempunyai tugas
penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi di Bidang Kewaspadaan Nasional.
Kepala Bidang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Kewaspadaan Nasional menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Kewaspadaan Nasional;
b. Mengkoordinir, pemantauan, monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Kewaspadaan Nasional;
c. Penyiapan perumusan kebijakan dan pelaksanaan serta fasilitasi kewaspadan dini dan kerjasama intelijen keamanan;
d. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta pemantauan masyarakat perbatasan dan tenaga kerja;
e. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi
pelaksanaan penanganan konflik pemerintahan dan penanganan konflik sosial;
10
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
f. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi
pelaksanaan pengawasan orang asing dan lembaga asing; dan
g. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan
Bidang Kewaspadaan Nasional terdiri dari :
1. Sub Bidang Kerjasama Intelijen dan Bina Masyarakat Perbatasan mempunyai tugas:
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan kerjasama intelijen dan bina masyarakat perbatasan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan
keterangan yang dibutuhkan melalui Forum
Komunitas Intelijen Daerah (KOMINDA) di Provinsi Riau;
c. Peningkatan peran aktif masyarakat melalui tokoh masyarakat dan lembaga kemasyarakatan yang ada untuk mencegah dan penyelesaian konflik;
d. Melakukan kewaspadaan dan kemampuan
mendeteksi dini secara dini berbagai potensi dan indikasi terjadinya gejolak sosial baik dalam bentuk konflik horizontal maupun konflik vertikal;
e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Provinsi Riau;
11
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
f. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
fasilitasi perkembangan kehidupan masyarakat
perbatasan dan tenaga kerja;
g. Penyiapan bahan dan rekomendasi serta monitoring dan evaluasi kerjasama intelijen, perkembangan kehidupan masyarakat perbatasan dan tenaga kerja perbatasan; dan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Kewapadaan Nasional.
2. Sub Bidang Penanganan Konflik dan Pengawasan
Orang Asing mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan penanganan konflik dan pengawasan orang asing;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka rehabilitasi dan rekonsiliasi pasca konflik;
c. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan
fasilitasi pelaksanaan penanganan konflik
pemerintahan;
d. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan penanganan konflik sosial di masyarakat;
e. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengawasan orang asing dan lembaga asing;
f. Penyiapan bahan dan rekomendasi serta
12
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
penangganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial dan pengawasan orang asing dan lembaga asing;
g. Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pemantauan dan analisis potensi konflik penanganan konflik pemerintahan, penanganan konflik sosial dan pengawasan orang asing dan lembaga asing; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Kewapadaan Nasional.
4. Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan (Bidang II)
Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan mempuyai tugas penyiapan, perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi di Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.
Untuk melaksanakan tugas Bidang Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan
anggaran di Bidang Ideologi dan Wawasan
Kebangsaan;
b. Mengkoordinir dan monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan;
c. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi
ketahanan ideologi negara;
d. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi
13
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
e. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi
pelaksanaan bela negara;
f. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi penghayatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;
g. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi
pembinaan pembauran dan kewarganegaraan; dan h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Badan.
Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan terdiri dari: 1. Sub Bidang Ketahanan Ideologi, Pembauran dan
Kewarganegaraan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program penguatan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah; c. Melakukan pemantapan supervisi dan evaluasi kondisi pemahaman masyarakat tentang wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;
d. Melakukan koordinasi, kebijakan dan konsultasi
dalam rangka perumusan, pembinaan dan
pemantapan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;
e. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
14
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
penguatan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;
f. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi implementasi, koordinasi serta
pembinaan dan sosialisasi wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah;
g. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pendidikan bela negara; h. Melakukan perumusan kebijakan, pengembangan
serta penguatan nilai-nilai sejarah kebangsaan;
i. Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pemantapan wawasan kebangsaan, bela negara dan nilai sejarah; dan
j. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan. 2. Sub Sub Bidang Wawasan Kebangsaan, Bela Negara
dan Nilai Sejarah mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka
penyusunan kegiatan ketahanan ideologi,
pembauran dan kewarganegaraan;
b. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Forum Pembaruan Kebangsaan (FPK);
c. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program penguatan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;
d. Melakukan pemantauan supervisi dan evaluasi kondisi pemahaman masyarakat tentang ketahanan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;
15
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
e. Melakukan penyiapan bahan kajian, perumusan kebijakan dan fasilitasi implementasi, pembinaan, koordinasi dan sosialisasi ideologi, pembauran dan kewarganegaaan;
f. Melakukan penyiapan analisis kondisi pemahaman
masyarakat serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan ketahanan ideologi, pembauran dan kewarganegaraan;
g. Memfasilitasi percepatan proses pembauran bagi warga transimigrasi/ pengungsi/ pendatang di lingkungan masyarakat Provinsi Riau;
h. Melaksanakan koordinasi, kerjasama dan konsultasi
dalam rangka perumusan, pembinaan dan
pemantapan ketahanan ideologi pembauran dan kewarganegaraan
i. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta evaluasi pelaksanaan pembinaan
kewarganegaraan serta pemberian tanda
penghargaan;
j. Menyiapkan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan pemantapan ketahanan ideologi dan pembauran dan kewarganegaraan; dan
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan.
16
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
5. Bidang Politik Dalam Negeri (Bidang III)
Bidang Politik Dalam Negeri mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi di Bidang Politik Dalam Negeri
Untuk melaksanakan tugas Bidang Politik Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Politik Dalam Negeri;
b. Mengkoordinir dan monitoring pelaksanaan kegiatan, kajian, evaluasi dan pembinaan di Bidang Politik Dalam Negeri;
c. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan politik; d. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta
monitoring dan evaluasi kelembagaan politik
pemerintahan;
e. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi kelembagaan partai politik; f. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta
monitoring dan evaluasi pendidikan budaya politik;
g. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pemilihan umum, pemilihan presiden dan wakil presiden; dan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
17
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Bidang Politik Dalam Negeri terdiri dari :
1. Sub Bidang Fasilitasi Lembaga Politik mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan fasilitasi lembaga politik;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi lembaga politik;
c. Melakukan pemantauan, supervisi dan evaluasi dalam rangka menghimpun data keberadaan, kegiatan, dan kondisi partai politik di Provinsi Riau; d. Melakukan koordinasi dalam rangka fasilitasi proses
bantuan keuangan partai politik dan pengeluaran dana bantuan dan pergantian antar waktu anggota DPRD
e. Memfasilitasi penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang politik bagi fungsionaris partai politik;
f. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi implementasi kebijakan politik;
g. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi
kelembagaan politik pemerintahan di Provinsi Riau; h. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi
18
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
i. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi
kelembagaan partai politik yang memperoleh kursi; j. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi
kelembagaan partai politik yang tidak memperoleh kursi; dan
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri.
2. Sub Bidang Fasilitasi Pendidikan Politik dan Pemilu mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan fasilitasi Pendidikan politik dan Pemilihan Umum;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi pendidikan politik dan pemilihan umum di Provinsi Riau;
c. Menyiapkan bahan kajian dan analisis tentang peta politik pemilihan umum di Provinsi Riau;
d. Memfasilitasi penyebarluasan peraturan perundang-undangan bidang politik masyarakat dan simpatisan partai politik;
e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka optimalisasi peran Desk Pemilu/Pilkada di Provinsi Riau;
f. melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan
19
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
penyelenggaraan pendidikan budaya politik bagi elemen masyarakat;
g. penyiapan bahan perumusan kebijakan monitoring dan evaluasi penyelenggaraan pendidikan budaya politik bagi elemen masyarakat;
h. melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi
pelaksanaan pemilihan umum, legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden serta pemilukada kab/kota; dan
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri
6. Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan (Bidang IV),
Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan
Kemasyarakatan mempuyai tugas perumusan, koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi di Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan
Untuk melaksanakan tugas Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan perumusan rencana program, kegiatan dan anggaran di Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan;
20
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
b. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi ketahanan sumber daya alam dan kesenjangan perekonomian;
c. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi ketahanan perdagangan, investasi, fiskal dan moneter;
d. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta
monitoring dan evaluasi perilaku perekonomian
masyarakat;
e. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi ketahanan lembaga usaha ekonomi;
f. Perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan ketahanan seni, budaya, agama dan kemasyarakatan;
g. Perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan
kepercayaan;
h. Perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan
evaluasi pelaksanaan pembauran dan akulturasi
budaya;
i. Perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan;
j. Perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan penanganan masalah sosial kemasyarakatan; dan
21
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan.
Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan terdiri dari :
1. Sub Bidang Ketahanan Ekonomi mempunyai tugas : a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka
penyusunan kegiatan di bidang ketahanan ekonomi, seni dan budaya;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi ketahanan ekonomi, seni dan budaya;
c. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelestarian seni dalam rangka penguatan persatuan dan kesatuan;
d. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan
pelestarian dan pengembangan nilai-nilai
kebudayaan;
e. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan
keterangan yang dibutuhkan dalam bidang
ketahanan ekonomi;
f. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi identifikasi ketahanan sumber daya alam dan penanganan kesenjangan perekonomian;
22
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
g. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan identifikasi ketahanan di bidang perdagangan, investasi, fiskal dan moneter;
h. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi
identifikasi dan kompilasi serta pembinaan organisasi kemasyarakatan perekonomian;
i. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi cinta produksi dalam negeri dan perlindungan konsumen; j. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan
dan fasilitasi pelaksanaan kerjasama lembaga perekonomian dan penanganan kejahatan lembaga perekonomian;
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Sosial Kemasyarakatan; dan
l. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.
2. Sub Bidang Ketahanan Budaya, Agama dan
Kemasyarakatan mempunyai tugas :
a. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka penyusunan kegiatan di bidang ketahanan budaya, agama dan sosial kemasyarakatan;
b. Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan program fasilitasi Ketahanan, agama dan sosial kemasyarakatan;
23
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
c. Melakukan koordinasi dan kerjasama dengan instansi terkait dalam rangka pengumpulan bahan keterangan yang dibutuhkan dalam bidang budaya, agama dan sosial kemasyarakatan;
d. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerukunan agama dan kepercayaan yang berada di masyarakat;
e. Melakukan dan koordinasi dan kerjasama dengan elemen masyarakat serta dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Riau;
f. Melakukan penyiapan,mfasilitasi, evaluasi dan
koordinasi terhadap LSM, Organisasi Masyarakat Provinsi Riau;
g. Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, fasilitasi, bimbingan, identifikasi serta monitoring dan evaluasi pelaksanaan hubungan dengan organisasi kemasyarakatan; dan
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Sosial Kemasyarakatan.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
24
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
KEPALA BADAN
Bidang Kewaspadaan Nasional
Subbid Kerjasama Intelijen dan Bina Masyarakat Perbatasan
Subbid Penanganan Konflik dan Pengawasan
Orang Asing
Bidang Ideologi dan Wawasan Kebangsaan
Subbid Ketahanan Ideologi, Pembauran dan
Kewarganegaraan
Subbid Wawasan Kebangsaan,Bela Negara
dan Nilai Sejarah
Bidang Politik Dalam Negeri
Subbid Fasilitasi Lembaga Politik
Subbid Fasilitasi Pendidikan Politik dan
Pemilu Bidang Ketahanan Ekonomi, Budaya, Agama dan Kemasyarakatan Subbid Ketahanan Ekonomi Subbid Ketahanan Budaya, Agama dan
Kemasyarakat SEKRETARIAT
Subbag Perencanaan Program
Sub Bagian Keuangan
dan Perlengkapan Sub Bagian Umum
Kelompok Jabatan Fungsional
25
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
BAB II
PENETAPAN KINERJA
A RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014-2018
Rencana Startegis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau tahun 2014-2018 pada hakikatnya merupakan pernyataan komitmen bersama jangka menengah mengenai upaya terencana
dan sistematis untuk meningkatkan kinerja serta cara
pencapaiannya melalui pengelolaan manajemen internal yang terpadu dan mantap, sarana/prasarana kerja yang memadai. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif, pengelolaan anggaran yang akuntabel, manajemen kepegawaian yang handal dan profesional, sistem perencanaan yang tepat dan akurat, penyusunan bahan kebijakan yang tepat dan akurat, pelaksanaan sosialisasi kebijakan melalui fungsi kehumasan serta pengelolaan administrasi perkantoran yang efektif dan efisien, agar tercapai efektivitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau.
Penyusunan Renstra Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau telah mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2014-2018. Untuk menyatukan persepsi dan fokus arah tindakan dimaksud, maka pelaksanaan tugas dan fungsi dilandasi suatu visi dan misi sebagai berikut:
Visi :
“Terwujudnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa dalam Suasana yang Kondusif di Provinsi Riau”
26
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Misi :
Dalam mencapai visi tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau merumuskan empat misi yang menjadi tugas utama yang harus diselesaikan dalam 5 (lima) tahun kedepan, yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas demokrasi
2. Menciptakan stabilitas daerah yang aman, tertib dan kondusif
3. Meningkatkan kualitas wawasan kebangsaan
4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mendukung dan
mensukseskan percepatan pembangunan Provinsi Riau
Adapun penjelasan dari empat misi diatas adalah sebagai berikut : >Misi Pertama
Diarahkan untuk menumbuh kembangkan demokrasi yaitu perwujudan nilai-nilai demokrasi yang bermartabat, beretika dan berlandaskan nilai-nilai budaya lokal.
>Misi Kedua
Merupakan suatu upaya dalam melaksanakan pencegahan potensi
konflik dan peningkatan pencegahan penyakit – penyakit
masyarakat. >Misi Ketiga
Diarahkan pada peningkatan kualitas pemahaman ideologi dan wawasan kebangsaan dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara.
27
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
>Misi Keempat
Diarahkan untuk mengerahkan seluruh komponen dan elemen masyarakat baik LSM, Organisasi Kemasyarakatan, Forum Pembauran Kebangsaan (FPK), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) sebagai mitra pemerintah dalam mensukseskan percepatan pembangunan di Provinsi Riau.
B. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
Penetapan kinerja merupakan tekad dan janji rencana
kinerja tahunan yang akan dicapai oleh para pejabat di setiap instansi pemerintah. Dengan demikian, penetapan kinerja ini menjadi kontrak kinerja yang harus diwujudkan oleh para pejabat tersebut sebagai penerima amanah dan pada akhir tahun nanti akan dijadikan sebagai dasar evaluasi kinerja dan penilaian terhadap
pejabat tersebut. Dengan penetapan kinerja ini, diharapkan
para pimpinan instansi tidak hanya pandai mendapatkan dan menghabiskan anggaran saja, tetapi juga harus mampu menunjukkan
serta mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada pimpinannya dan kepada masyarakat. Penetapan Kinerja sebagai bagian tidak
terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) ini merupakan upaya dalam membangun manajemen pemerintahan yang transparan, partisipatif, akuntabel dan berorientasi hasil, yaitu peningkatan kualitas pelayanan publik dan kesejahteraan rakyat.
Penetapan kinerja ini harus dipandang sebagai salah satu langkah sistematis yang diperlukan dalam rangka pencegahan tindak pidana
28
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
korupsi. Kita tentu sepaham bahwa memerangi korupsi yang sudah sistematis dan mengakar haruslah dengan melakukan tindakan-tindakan sistematis dan luar biasa dan tidak hanya cukup dengan
tindakan-tindakan represif saja. Perubahan – perubahan mendasar perlu
dilakukan terhadap sistem manajemen pemerintahan guna tercapainya kondisi negara yang lebih baik dan lebih bersih.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah memuat laporan pelaksanaan pengukuran suatu capaian kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau pada tahun 2016, tentunya harus terlebih dahulu disusun pula suatu penetapan kinerjanya. Penetapan Kinerja merupakan fokus yang akan diupayakan oleh seluruh jajaran di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau. Fokus perhatian utama Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau adalah mewujudkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau yang profesional,
berkinerja, akuntabel dan sejahtera. Upaya – upaya yang akan
dilakukan untuk mewujudkan hal tersebut adalah penyempurnaan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau sebagai salah satu SKPD yang menjalankan urusan Kesatuan Bangsa dan Politik.
29
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU Tabel 2.1
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK
PROVINSI RIAU
NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya nilai-nilai demokrasi yang bermartabat dengan semakin bijaknya masyarakat dalam
menggunakan hak Politik dan hak sipilnya
1. Jumlah Parpol yang mendapatkan pembinaan
2. Jumlah masyarakat yang mendapat pendidikan Politik
12 parpol
400 org
2. Terdeteksinya kondisi-kondisi laten actual dalam sosial kemasyarakatan yang berpotensi memproduksi rasa ketidakpuasan terhadap pihak lain (sikap/perilaku,kebijakan) guna meminimalisasi konflik sosial
1. Pemetaaan Potensi Konflik
2. Jumlah aksi unjuk rasa di Provinsi Riau
12 kab/kota
185 unjuk rasa
3. Meningkatnya sikap nasionalisme,
rasa persatuan dan serta kesadaran bela negara dikalangan masyarakat
1. Jumlah masyarakat yang mendapatkan pendidikan,pelatihan dan sosialisasi tentang nilai-nilai ideologi Pancasila
2. Jumlah masyarakat yang mendapatkan PendidikanSejarah dan wawasan kebangsaan.
140 orang
1300 org
4. Meningkatnya ketahanan budaya
dan ekonomi masyarakat dalam menunjang ketahanan bangsa
1. Jumlah forum ketahanan ekonomi yang terbentuk
1 forum Kab/ Kota
5. Meningkatnya kapasitas lembaga
non pemerintah (LSM/ orkemas, FPK,FKDM dan FKUB) dalam menunjang pembangunan daerah
1. Jumlah LSM /Orkemas yang mendapatkan SKT.
2. Jumlah Orkemas dan LSM yang memperoleh Pembinaan
3. Jumlah data base LSM/Ormas
22 Ormas/LSM
100 Ormas/LSM 1 data base
30
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016.
Indikator kinerja utama merupakan acuan ukuran kinerja yang akan digunakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau dalam rangka menetapkan rencana kinerja tahunan, rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja, serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau.
Mengingat pentingnya penetapan indikator kinerja utama bagi
masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
sebagaimana tersebut di atas, maka Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau telah melakukan Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Di dalam Indikator Kinerja Utama telah ditetapkan 5 (lima) sasaran strategis untuk capaian indikator kinerja di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau.
Kelima Sasaran Startegis itu adalah :
1. Meningkatnya nilai-nilai demokrasi yang bermartabat dengan semakin bijaknya masyarakat dalam menggunakan hak politik dan hak sipilnya
2. Terdeteksinya kondisi – kondisi laten aktual dalam sosial
31
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
puasan terhadap pihak lain (sikap/perilaku, kebijakan) guna meminimalisasi konflik sosial
3. Meningkatnya sikap nasionalisme, rasa persatuan dan serta kesadaran bela negara dikalangan masyarakat
4. Meningkatnya ketahanan budaya dan ekonomi masyarakat dalam menunjang ketahanan bangsa
5. Meningkatnya kapasitas lembaga non pemerintah (LSM/ orkemas, FPK, FKDM dan FKUB) dalam menunjang pembangunan daerah
Capaian Indikator Kinerja tahun 2016 di lingkungan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau dapat dilihat dalam Tabel berikut:
Tabel 3.1
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016
NO INDIKATOR KINERJA TARGET CAPAIAN % CAPAIAN
1 Meningkatnya nilai-nilai demokrasi yang bermartabat dengan semakin
bijaknya masyarakat dalam menggunakan hak politik dan hak sipilnya
1. Jumlah Parpol yang mendapatkan Pembinaan 12 parpol 12 parpol 100 % 2. Jumlah Masyarakat yang mendapat Pendidikan Politik 400 org 450 org 9 kab/kota 115 %
2. Terdeteksinya kondisi-kondisi laten aktual dalam sosial kemasyarakatan
yang berpotensi memproduksi rasa ketidakpuasan terhadap pihak lain (sikap/perilaku,kebijakan) guna meminimalisasi konflik sosial
32
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU 1. Pemetaaan Potensi
Konflik
12 kab/kota 12 kab/kota 100 %
2. Jumlah Aksi Unjuk Rasa di Provinsi Riau
185 unjuk rasa 200 unjuk rasa 88 %
3. Meningkatnya Sikap Nasionalisme, Rasa Persatuan dan serta Kesadaran
Bela Negara di kalangan Masyarakat 1. Jumlah Masyarakat yang mendapatkan Pendidikan, Pelatihan dan Sosialisasi tentang nilai-nilai Ideologi Pancasila 400 generasi muda/ masyarakat 575 generasi muda/ masyarakat 144 % 2. Jumlah Masyarakat yang mendapatkan Pendidikan Sejarah dan Wawasan Kebangsaan. 1400 org 1200 org 86 %
4. Meningkatnya Ketahanan Budaya dan Ekonomi Masyarakat dalam
menunjang Ketahanan Bangsa 1. Jumlah Forum
Ketahanan Ekonomi yang terbentuk
1 forum 1 forum 100 %
5. Meningkatnya Kapasitas Lembaga Non Pemerintah (LSM/ Orkemas,
FPK,FKDM dan FKUB) dalam menunjang Pembangunan Daerah 1. Jumlah LSM /Orkemas yang mendapatkan SKT. 22 Ormas/LSM 13 ormas/LSM 59%
1. Jumlah Orkemas dan LSM yang memperoleh Pembinaan 150 Ormas/LSM 200 Ormas dan LSM 133 %
33
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU 2. Jumlah Data Base
LSM/Ormas
1 data base
1 data base 100 %
B. ANALISIS DESKRIPTIF CAPAIAN INDIKATOR KINERJA TAHUN 2016
Analisis deskriptif terhadap capaian indikator kinerja Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau untuk setiap indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan dan berorientasi pada percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi di pusat dan daerah.
1. Sasaran Strategis Indikator Kinerja ke – 1 yaitu :
Meningkatnya nilai - nilai demokrasi yang bermartabat dengan semakin bijaknya masyarakat dalam menggunakan hak politik dan hak sipilnya
Capaian kinerja indikator ini diukur melalui kinerja 8 ( delapan ) kegiatan, yaitu:
Monitoring dan Peliputan PILKADA Kab/Kota, dimana
pelaksanaan Monitoring dan Peliputan PILKADA Kab/Kota,ini terlaksana pada 2 Kabupaten/Kota yang melaksanakan Pilkada serentak. Dari monitoring yang dilaksanakan pelaksanaan tahap pertahap pemilukada serentak baik di Kab. Kampar maupun di Kota Pekanbaru berjalan dengan baik sesuai jadwal yang telah ditetapkan begitu juga halnya dengan daftar pemilih. Ini dapat terlaksana dengan baik karena juga terlaksananya
34
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Masyarakat, dan Fasilitasi Pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi Pendidikan bagi Calon Pemilih Pemula.
Dalam mengukur Jumlah Parpol yang mendapatkan
pembinaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau
juga melaksanakan Dialog Partai Politik se Provinsi Riau
juga melakukan pembinaan melalui kegiatan Pendidikan
Budaya Politik bagi Elemen Masyarakat dan Partai Politik, Fasilitasi Pelaksanaan Komunikasi Politik terhadap Partai Politik, serta Fasilitasi Pengembangan Kapasitas Partai Politik dan Sosialisasi Peraturan Bantuan Keuangan Partai Politik ada sebanyak 12 Partai Politik yang dilibatkan pada kegiatan tersebut.
2. Sasaran Strategis Indikator Kinerja ke – 2 yaitu :
Terdeteksinya kondisi – kondisi laten aktual dalam sosial
kemasyarakatan yang berpotensi memproduksi rasa ketidak puasan terhadap pihak lain (sikap/perilaku, kebijakan) guna meminimalisasi konflik sosial.
Capaian kinerja indikator ini diukur melalui kinerja 9 (sembilan ) kegiatan, yaitu:
Pengawasan Kegiatan Orang Asing di Daerah adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk melakukan deteksi dini terhadap Ketahanan Bangsa terhadap pengaruh dan tindakan – tindakan yang dilakukan oleh orang asing maupun lembaga dan ormas asing.
Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Terorisme
dan Penguatan Kelembagaan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se Provinsi Riau adalah kegiatan
35
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
preventif yang membangun kepedulian masyarakat dan generasi muda terhadap bahaya terorisme, serta Aparat. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau melalui
Pelatihan Deteksi Dini, guna meminimalisir bahaya radikalisme di Provinsi Riau maka dilakukan koordinasi antar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik se Provinsi Riau melalui
kegiatan Rapat Koordinasi dan Identifikasi Paham Radikal
se Provinsi Riau serta Pemetaan Potensi Konflik dan Penanganan Konflik Sosial se Provinsi Riau juga
Investigasi Masalah Aktual dan Aksi – Aksi Unjuk rasa se Provinsi Riau, Penyusunan, Fasilitasi, Evaluasi Rencana Aksi Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri dan menjaga kedaulatan wilayah perbatasan melalui
kegiatan Pembinaan Masyarakat Wilayah Perbatasan terkait
Kewaspadaan Nasional.
3. Sasaran Strategis Indikator Kinerja ke – 3 yaitu :
Meningkatnya sikap nasionalisme, rasa persatuan dan serta kesadaran Bela Negara dikalangan masyarakat
Capaian kinerja indikator ini diukur melalui kinerja 8 (delapan) kegiatan, yaitu:
Dalam upaya pembangunan karakter bangsa dan
penguatan nilai – nilai Pancasila serta semangat bela negara
telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Peningkatan
Kesadaran Bela Negara Bagi Perempuan, dan Jambore Bela negara dimana pada kegiatan ini juga dilaksanakan apel peringatan hari Bela Negara dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan masyarakat dan generasi muda mampu
36
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
mengaktualisasikan dan pengimplementasikan nilai – nilai
Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
Dalam penerapan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 38 Tahun 2011 tentang Pedoman Peningkatan Bela
Negara di Daerah telah dilakukan Monitoring Evaluasi dan
Supervisi Peningkatan Kesadaran Bela Negara. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau juga melaksanakan
Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Melalui Media Massa,
serta kegiatan Forum Pembauran Kebangsaan Bagi Etnis
Masyarakat se-Provinsi Riau, dan kegiatan Pemantauan Supervisi dan Evaluasi serta Monitoring Pelaksanaan Ketahanan ideologi Pembauran dan Kewarganegaraan se-Provinsi Riau sekaligus kegiatan Fasilitasi dan Sosialisasi Percepatan Proses Pembauran Bagi Warga Transmigrasi/ Pengungsi Pendatang di Lingkungan Masyarakat Riau Sekaligus Pemberian Tanda Penghargaan dan Kegiatan
Forum Dialog Penguatan Nilai – nilai Sejarah Kebangsaan
4. Sasaran Strategis Indikator Kinerja ke – 4 yaitu :
Meningkatnya ketahanan budaya dan ekonomi
masyarakat dalam menunjang ketahanan bangsa.
Capaian kinerja indikator ini diukur melalui kinerja 3 (tiga) kegiatan, yaitu:
Forum Koordinasi Peningkatan Peran Pemda dalam Pembentukan Lembaga Ekonomi di Daerah dalam Penyusunan Rekomendasi Strategis Penguatan Investasi dalam rangka Ketahanan Ekonomi. Penyusunan Rekomendasi
37
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
terkonsentrasi pada kebijakan untuk Ketahanan Pangan,
disamping itu juga dilaksanakan kegiatan Forum Dialog
Konflik Sumber Daya Ekonomi dan Sumber Daya Alam,
guna menginventarisir potensi konflik yang berhubungan dengan sumber daya ekonomi dan sumber daya alam.
Juga melaksanakan Pemantauan Perkembangan Harga
terkait Kewaspadaan Nasional. Kegiatan ini bertujuan agar terwujudnya sinergitas program dan kegiatan antar pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
5. Sasaran Strategis Indikator Kinerja ke – 5 yaitu :
Meningkatnya kapasitas lembaga non pemerintah (LSM/ orkemas, FPK, FKDM dan FKUB) dalam menunjang pembangunan daerah
Capaian kinerja indikator ini diukur melalui kinerja 6 (enam ) kegiatan, yaitu:
Dalam rangka meningkatkan peranan FKUB, kompetensi anggota FKUB, serta upaya antisipasi dan pencegahan konflik sosial bernuansa agama maka dilaksanakan kegiatan
Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama.
Fasilitasi Perkembangan Organisasi Kemasyarakatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota dan Pembinaan Ormas dan LSM di Provinsi Riau dan Kabupaten/Kota serta Sosialisasi tentang Peraturan Organisasi Kemasyarakatan merupakan Kegiatan bertujuan untuk meneguhkan kembali seluruh elemen
bangsa tentang pilar – pilar kehidupan kebangsaan sehingga
38
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
secara berkelanjutan dalam bentuk kebijakan strategis yang perlu di implementasikan secara masif. Terhadap organisasi masyarakat yang telah terdaftar dan mendapatkan bantuan hibah dari Pemerintah Provinsi Riau, Badan Kesatuan Bangsa
dan Politik Provinsi Riau juga melakukan Verifikasi Evaluasi
dan Monitoring Penerima Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial.
Disamping itu juga dilakukan monitoring dan identifikasi terhadap aliran atau kepercayaan yang menyimpang yaitu
kegiatan Koordinasi Identifikasi Aliran Sempalan di
Provinsi Riau.
C. KINERJA KEUANGAN TAHUN 2016
Dalam rangka melaksanakan program – program yang telah
ditetapkan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Riau didukung anggaran belanja dengan realisasi sebagai berikut :
39
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
Tabel.3.2
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN BADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
TAHUN 2016
No Nama Kegiatan Jumlah Realisasi
Perincian Kegiatan Anggaran Bobot Volume Fisik Keuangan
Rp (%) Kegiatan Fisik % Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9
BELANJA 19,919,763,427 100,00 90,62 90,62 90,62 18,052,140,409
A BELANJA TIDAK LANGSUNG 9,913,081,480 100,00 95,29 100,00 95,29 9,446,524,820
B BELANJA LANGSUNG 10,006,681,947 100,00 92,96 8,48 86,00 8,605,615,589
I Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
2,648,910,375 26,47 114,54 30,32 87,45 2,316,576,842
1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 10,000,000 0,10 100,00 0,10 87,60 8,760,000
2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air, dan Listrik
413,570,000 4,13 84,63 3,50 77,00 318,439,255
3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor
78,400,000 0,78 97,87 0,78 99,07 77,670,000
4 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
40
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 233,368,050 2,33 100,00 2,33 100,00 233,368,050
6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 53,900,000 0,54 100,00 0,54 100,00 53,900,000
7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
50,523,010 0,50 98,96 0,50 88,28 44,600,000
8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan Kantor
30,000,000 0,30 100,00 0,30 97,73 29,318,400
9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
172,082,000 1,72 100,00 1,50 99,74 171,628,600
10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang – undangan
21,556,800 0,22 100,00 0,22 99,14 21,372,00
11 Penyediaan Makanan dan Minuman 115,000,000 1,15 97,39 1,12 94,71 108,910,900
12 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
795,073,975 7,95 97,48 7,74 99,99 794,997,037
13 Penyediaan Jasa Keamanan Kantor 115,200,000 1,15 100,00 1,15 100,00 115,200,000
14 Penyedian Jasa Sosialisasi, Informasi, Publikasi dan Kehumasan SKPD
195,522,540 1,95 98,20 1,92 97,68 190,982,100
15 Verifikasi Evaluasi dan Monitoring Penerima Bantuan Hibah dan Bantuan Sosial
41
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
16 Revisi Standar Operasional Prosedur SKPD 95,043,000 0,96 94,69 0,90 80,19 76,216,000
II Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur
485,111,240 4,85 123,89 6,01 95,09 461,304,150
17 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 49,470,000 0,49 141,50 0,70 99,70 49,320,000
18 Penggadaan Meubelur 136,750,000 1,37 87,75 1,20 87,06 119,048,800
19 Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor 144,000,000 1,44 69,44 1,00 98,25 141,480,000
20 Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan 96,877,440 0,97 96,86 0,94 96,86 93,837,350
21 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
58,013,800 0,58 100,00 0,58 99,32 57,618,000
III Program Peningkatan Disiplin Aparatur 105,500,000 1,05 90,32 0,95 92,99 94,100,000
22 Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
86,900,000 0,87 100,00 0,87 100,00 86,900,000
23 Pembinaan Fisik dan Mental Aparatur 247,312,000 0,19 80,65 0,15 60,22 11,200,000
IV Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
297,312,000 2,97 93,52 2,78 96,15 285,863,600
42
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
25 Capacity Building di Lingkungan SKPD 247,312,000 2,47 97,04 2,40 95,41 235,963,600
V Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
869,755,225 8,69 90,80 7,89 81,62 709,935,800
26 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
158,216,100 1,58 82,17 1,30 74,77 118,290,500
27 Penyusun laporan Keuangan Semesteran 14,941,825 0,15 100,00 0,15 92,07 13,757,400
28 Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun
53,782,700 0,54 92,97 0,50 97,11 52,229,700
29 Penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) SKPD
95,517,000 0,95 95,27 0,91 79,95 76,362,400
30 Penyusunan Rencana Kerja (Renja) SKPD 136,771,000 1,37 87,74 1,20 82,93 113,429,500
31 Penyusunan Perjanjian Kinerja, Rencana Kinerja Tahunan (RKT), Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)
70,400,600 0,70 85,23 0,60 48,18 33,920,000
32 Rapat Koordinasi Pada Setiap SKPD 340,126,000 3,40 91,14 3,10 88,77 301,946,300
VI Program Bina Idologi dan wawasan
kebangsaan
1,299,246,207 12,98 69,13 8,98 84,35 1,095,934,306
33 Revatilisasi dan Aktulisasi Nilai-nilai Pancasila di Lingkungan Provinsi Riau
43
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
34 Pendidikan Wawasan Kebangsaan 63,129,000 0,63 98,21 0,62 86,34 54,505,400
35 Sosialisasi Peningkatan Kesadaran Bela Negara Sejarah Kebangsaan
198,276,400 1,98 85,74 1,70 81,99 162,568,800
36 Forum Dialog Penguatan Nilai-nilai Sejarah Kebangsaan
130,789,000 1,31 76,46 1,00 73,24 95,793,400
37 Monitoring Evaluasi dan Suvervisi Penigkatan Kesadaran Bela Negara di Daerah berdasarkan permendagari No. 38 2011
74,184,000 0,74 94,36 0,70 88,89 65,945,050
38 Sosialisasi Wawasan Kebangsaan Melalui Media Massa
71,148,000 0,71 84,33 0,60 56,34 40,085,600
39 Penyusunan Indeks Demokrasi Indonesia Provinsi Riau
84,909,240 0,85 100,00 0,85 90,66 76,974,650
40 Forum Pembauran Kebangsaan Bagi Etnis Masyarakat se Provinsi Riau
89,369,404 0,89 92,87 0,83 88,62 79,199,100
41 Pemantauan Supervisi dan Evaluasi Serta Monitoring Pelaksanaan Ketahanan
Ideologi Pembauran dan Kewarganegaraan se -Provinsi Riau
52,764,731 0,53 94,76 0,50 87,77 46,313,731
42 Fasilitasi dan Sosialisasi Percepatan Proses Pembuaran Bagi Warga Transmigrsi
/Pengungsi Pendatang di Lingkungan Masyarakat Riau Sekaligus Pemberi Tanda Penghargaan
44
|
LAPORAN KINERJABADAN KESATUAN BANGSA DAN POLITIK PROVINSI RIAU
43 Jambore Bela Negara 200,153,000 2,00 97,43 1,95 95,63 191,398,000
VII Program Fasilitasi Kewaspadaan Nasional 1,685,599,978 16,84 72,48 12,21 78,41 1,321,665,631
44 Pengawasan Kegiatan Orang Asing di Daerah
84,226,050 0,84 100,00 0,84 95,41 80,357,625
45 Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Terorisme
86,481,759 0,86 100,00 0,86 96,67 83,601,900
46 Pelatihan Deteksi Dini 106,472,450 1,06 100,00 1,06 81,26 86,515,904
47 Penguatan Kelembagaan Forum
Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) se- Provinsi Riau
101,195,450 1,01 98,82 1,00 94,73 95,862,802
48 Rapat Koordinasi dan Identifikasi Paham Radikal se Prov. Riau
109,414,985 1,09 82,26 0,90 61,79 67,602,600
49 Investigasi Masalah Aktual dan Aksi Unjuk Rasa se-Provinsi Riau
96,291,861 0,96 75,81 0,73 98,60 94,945,000
50 Pembinaan Masyarakat Wilayah Perbatasan Terkait Kewaspadaan Nasional
159,986,557 1,60 100,00 1,60 85,19 136,297,076
51 Penyusunan, Fasilitasi, Evaluasi Rencana Aksi Terpadu Penanganan Gangguan Keamanan Dalam Negeri
376,446,200 3,76 87,66 3,30 85,54 322,014,824
52 Sosialisasi, Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit Masyarakat