• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. terbentuk suatu keteraturan dalam pendidikan di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka. terbentuk suatu keteraturan dalam pendidikan di Indonesia."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka.

Pendidikan yang seakan menjadi kebutuhan yang wajib di Indonesia, maka pemerintah membentuk suatu peraturan yang menjadi dasar hukum pendidikan di Indonesia. Di harapkan dengan adanya undang undang itu akan terbentuk suatu keteraturan dalam pendidikan di Indonesia.

Kemudian dari pada itu tenaga pendidik khususnya guru sangat memerlukan aneka ragam pengetahuan psikologis yang memadai dalam arti sesuai dengan tuntutan zaman yang berbeda dan kemajuan sains dan teknologi.

Pengetahuan psikologi yang dimaksud adalah psikologi dalam ranah psikomotorik (keterampilan). Hasil belajar peserta didik dapat dikelompokkan menjadi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga ranah ini tidak dapat dipisahkan satu sama lain secara eksplisit. Apapun mata pelajarannya selalu mengandung tiga ranah itu, namun penekanannya berbeda. Mata pelajaran yang menuntut kemampuan praktik

(2)

lebih menitik beratkan pada ranah psikomotor sedangkan mata pelajaran yang menuntut kemampuan teori lebih menitik beratkan pada ranah kognitif, dan keduanya selalu mengandung ranah afektif.

Berkaitan dengan psikomotor, Bloom berpendapat bahwa ranah psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang pencapaiannya melalui keterampilan manipulasi yang melibatkan otot dan kekuatan fisik. Singer, menambahkan bahwa mata pelajaran yang berkaitan dengan psikomotor adalah mata pelajaran yang lebih beorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi–reaksi fisik dan keterampilan tangan. Keterampilan itu sendiri menunjukkan tingkat keahlian seseorang dalam suatu tugas atau sekumpulan tugas tertentu.1

Menurut Mardapi, keterampilan psikomotor ada enam tahap, yaitu: gerakan refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, gerakan fisik, gerakan terampil, dan komunikasi nondiskursif. Gerakan refleks adalah respons motorik atau gerak tanpa sadar yang muncul ketika bayi lahir. Gerakan dasar adalah gerakan yang mengarah pada keterampilan komplek yang khusus. Kemampuan perseptual adalah kombinasi kemampuan kognitif dan motorik atau gerak. Kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan terampil. Gerakan terampil adalah gerakan yang memerlukan belajar,

1 Dave, R.H, Taxonomy of educational objectives and achievement testing, (London: University of London Press, 1967), h.176

(3)

seperti keterampilan dalam olah raga. Komunikasi nondiskursif adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan gerakan.2

Buttler, membagi hasil belajar psikomotor menjadi tiga, yaitu: specific responding, motor chaining, rule using. Pada tingkat specific responding peserta didik mampu merespons hal-hal yang sifatnya fisik, (yang dapat didengar, dilihat, atau diraba), atau melakukan keterampilan yang sifatnya tunggal, misalnya memegang raket, memegang bed untuk tenis meja. Pada motor chaining peserta didik sudah mampu menggabungkan lebih dari dua keterampilan dasar menjadi satu keterampilan gabungan, misalnya memukul bola, menggergaji, menggunakan jangka sorong, dan lain-lain. Pada tingkat rule using peserta didik sudah dapat menggunakan pengalamannya untuk melakukan keterampilan yang komplek, misalnya bagaimana memukul bola secara tepat agar dengan tenaga yang sama hasilnya lebih baik.3

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan psikomotorik yang diaplikasikan dalam pembelajaran, akan menghasilkan suatu tindakan yang berupa keterampilan. Sehingga akan membentuk peserta didik yang berkarakter dalam proses belajar mengajar di sekolah.

Tugas guru disini adalah menggunakan pendekatan mengajar (approach to teaching) yang memungkinkan para peserta didik menggunakan

2 Singer,R.N, The psychomotor domain: Movement behavior, (London: Henry Kimton Publisher, 1972), h.143

3

(4)

strategi belajar yang berorientasi pada pengembangan psikomotorik peserta didik yang tepat dan efektif terhadap isi materi pelajaran.

Selanjutnya, guru juga dituntut untuk mengembangkan kecakapan kognitif para siswa dalam memecahkan masalah dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya dan keyakinan-keyakinan terhadap pesan-pesan moral atau nilai yang terkandung dan menyatu dalam pengetahuannya.

Keberhasilan pengembangkan ranah kognitif juga akan berdampak positif terhadap perkembangan ranah psikomotorik. Kecakapan psikomotor adalah segala amal jasmaniah yang konkret dan mudah diamati baik kuantitasnya maupun kualitasnya, karena sifatnya yang terbuka. Namun, di samping kecakapan psikomotor itu tidak terlepas dari kecakapan kognitif ia juga banyak terikat oleh kecakapan afektif. Jadi, kecakapan psikomotor peserta didik merupakan manifestasi wawasan pengetahuan dan kesadaran serta sikap mentalnya.4

Terdapat hal yang dapat dikembangkan atau diasah dalam ranah psikomotorik ini adalah kreativitas/keterampilan seseorang. Sedangkan yang dimaksud dengan Kreativitas atau keterampilan disini adalah suatu proses yang menuntut keseimbangan dan aplikasi dari ketiga aspek esensial kecerdasan analistis, kreatif dan praktis, beberapa aspek yang ketika

4

(5)

digunakan secara kombinatif dan seimbang akan melahirkan kecerdasan kesuksesan.5

Dalam mengembangkan ranah psikomotorik peserta didik, seorang guru perlu menerapkan strategi dalam proses pembelajannya. Pada dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai “a plan, method, or series of activities

designed to achives a particular education goal”. Dengan demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.6

Strategi pembelajaran di sini ditujukan kepada guru fiqih, yang mana seorang guru fiqih harus bisa menguasai ilmu fiqih secara baik dan benar. Serta dapat memahami strategi apa yang cocok dan sesuai dengan tema dari materi tersebut.

Maka dari itu, di sekolah ini guru fiqih menggunakan suatu strategi dalam mengembangkan ranah psikomotorik peserta didiknya. Sekolah MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo adalah sekolah yang dituntut untuk lebih menonjolkan keterampilan atau kreativitasnya dalam pembentukan karakter peserta didik terutama di bidang fiqih.

Mata pelajaran fiqih merupakan mata pelajaran yang membahas di dalamnya tentang hukum-hukum syari’at Islam. Yang mana seorang guru dituntut untuk bisa menerapkan hukum-hukum fiqih tersebut kepada peserta

5Ibid., h. 225

6 Husniyatus Salamah Zainiyati, Model dan Strategi Pembelajaran Aktif, (Surabaya: CV. Putra Media Nusantara, 2010), h. 1-2

(6)

didik dengan baik dan benar. Maka dari itu, seorang guru harus mempunyai strategi khusus dalam menerapkan ilmu fiqih tersebut kepada peserta didiknya dengan mengasah ranah psikomotorik atau keterampilan siswa tersebut.

Pada pendidikan di era ini, sangat dibutuhkan peserta didik yang berkarakter dalam proses belajarnya. Seorang peserta didik dituntut untuk bisa memiliki karakter yang sesuai dengan bakat dan minatnya, agar bisa mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Oleh karena itu, di sekolah MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo ini seorang guru fiqih sangat dituntut untuk bisa mengembangkan bakat dan minat peserta didiknya dalam mengembangkan dan mengelola ranah psikomotoriknya. Dan hal tersebut yang menjadikan sekolah ini lebih menarik dalam proses pembelajarannya, karena peserta didik tidak akan merasa bosan dengan proses belajarnya nanti. Mereka bisa bebas mengembangkan keterampilannya melalui bakat yang ia miliki. Dengan adanya strategi yang diterapkan oleh guru fiqih nanti diharapkan kepada peserta didiknya agar bisa terampil dalam mengelola proses pembelajarannya dengan baik dan benar.

Berawal dari penalaran di atas, penulis mencoba untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan psikomotorik peserta didik dengan judul “Strategi Guru Dalam Mengembangkan Ranah

(7)

Psikomotorik Peserta Didik Pada Mata Pelajaran Fiqih Di MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran guru dalam mengembangkan ranah psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran fiqih di MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo ?

2. Apakah strategi yang diterapkan oleh guru bisa mengembangkan ranah psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran fiqih di MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk menjelaskan implementasi strategi pembelajaran guru dalam mengembangkan ranah psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran fiqih di MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo.

2. Untuk mengetahui bisa atau tidaknya strategi yang diterapkan oleh guru dalam mengembangkan ranah psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran fiqih di MA Bahauddin Sepanjang Sidoarjo.

D. Kegunaan Penelitian

Suatu penelitian dikatakan berhasil apabila dapat memberikan manfaat pada dunia pendidikan. Dalam penelitian ini, penulis mengharapkan adanya

(8)

manfaat atau kegunaan, khususnya bagi peneliti sendiri dan umumnya bagi yang berkepentingan di bidang pendidikan. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi guru

a. Dapat mengetahui strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan proses pengembangan psikomotorik peserta didik.

b. Dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran fiqih demi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik untuk masa yang akan datang serta mengembangkan kreatifitas guru dalam mengajar.

c. Membantu peserta didik dalam mengembangkan potensi atau bakat yang dimilkinya.

2. Bagi siswa

a. Siswa dapat memperoleh pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif, sehingga materi yang diajarkan oleh guru akan berkesan dan mudah difahami dan diterapkan oleh peserta didik.

b. Siswa termotivasi dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran fiqih.

c. Keterampilan siswa dapat meningkat. 3. Bagi sekolah

(9)

a. Memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam pengembangan kualitas dan kuantitas peserta didik.

b. Meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan generasi yang berbakat serta berakhlakul karimah.

4. Bagi Masyarakat

Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas satuan pendidikan yang melakukan penelitian ini dapat meningkat.

E. Penelitian Terdahulu

Judul yang saya temukan dalam penelitian sebelumnya yaitu: Implementasi strategi pengembangan afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran pendidikan islam untuk membentuk perilaku siswa MI Ma’arif Cangkringan Sukodono Sidoarjo. Pengarang Triwulandari, Ita, NIM. D51209052.

Dalam penelitian ini terdapat dua rumusan masalah, yaitu bagaimana implementasi strategi pembelajaran afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran pendidikan agama islam untuk membentuk perilaku siswa MI Ma’arif Cangkringan Sukodono Sidoarjo. Dan dalam penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi pembelajaran afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran pendidikan agama Islam untuk membentuk perilaku siswa MI Ma’arif Cangkringan Sukodono Sidoarjo. Metode yang digunakan dalam penggalian data adalah dengan observasi, wawancara, dan angket.

(10)

Setelah diadakan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa implementasi strategi pembelajaran afektif dan psikomotorik di MI Ma’arif Cangkringan Sukodono Sidoarjo sudah dibilang baik. Tetapi masih ada kesulitan dari implementasinya yaitu, sulitnya mengontrol tingkah laku semua siswa-siswi di luar sekolah. Dan hal tersebut dapat diatasi dengan dengan kerjasama antara kedua orangtua anak dengan guru ketika berada di sekolah. Dan masih danya siswa-siswi yang kesulitan dalam mengaplikasikan materi ajar dalam kehidupan sehari-hari.

F. Definisi Operasional

Untuk menfokuskankajian pada permasalahn yang telah dirumuskan, maka penulis perlu menegaskan beberapa hal yang berkaitan dengan judul tersebut, yaitu :

1. Strategi

a. Pengertian strategi

Strategi adalah suatu rencana tentang pendayagunaan dan penggunaan potensi dan sarana yang ada untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengajaran.7

b. Strategi Pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk siswa. Kegiatan pembelajaran akan melibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan efisien. Sedangkan strategi

7 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenada Group, 2012), h. 131

(11)

pembelajaran adalah siasat guru dalam mengefektifkan, mengefisiensikan, serta mengoptimalkan fungsi dan interaksi antara siswa dengan komponen pembelajaran untuk mencapai tujuan pengajaran.8

2. Psikomotorik

Ranah psikomotorik adalah ranah yang berorientasi pada keterampilan motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh, atau tindakan (action) yang memerlukan koordinasi antara syaraf dan otot. Dalam literatur tujuan ini tidak banyak ditemukan penjelasannya, dan lebih banyak dihubungkan dengan latihan menulis, berbicara, dan olahraga serta bidang studi berkaitan dengan keterampilan.9

3. Guru Fiqih

Guru fiqih merupakan seorang tenaga pendidik yang membekali peserta didiknya agar dapat mengetahui dan memahami pokok hukum secara terperinci dan menyeluruh baik berupa dalil naqli dan aqli agar dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar.10

4. Mata Pelajaran Fiqih

8Ibid., h.132

9

Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gunung Persada Press, 2005), h. 37

10 Aasrof Syafi’i, ESQ dan Kompetensi Guru PAI, (Tulunggagung: STAIN Tulunggagung Press, 2008), h. 22-23

(12)

Mata pelajaran fiqih adalah salah satu bagian dari Pendidikan Agama Islam yang mempelajari tentang Fiqih ibadah, terutama menyangkut pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun islam mulai dari ketentuan dan tata cara pelaksanaan taharah, shalat, puasa, zakat, sampai dengan pelaksanaan ibadah haji, serta ketentuan tentang makanan dan minuman, khitan, kurban, dan cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.

5. Peserta Didik

Peserta didik adalah anggota msyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan, baik pendidikan formal maupun pendidikan non-formal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu.

G. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut:

Dalam bab I skripsi ini akan dibahas uraian pendahuluan yang meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penelitian terdahulu, definisi operasional, sistematika pembahasan.

Adapun dalam bab II akan dibahas landasan teoritis yang meliputi pembahasan tentang: Teori Tentang Strategi Pembelajaran Ranah

(13)

Psikomotorik (pengertian strategi pembelajaran, pengertian ranah psikomotorik, strategi pembelajaran ranah psikomotorik, fungsi pembelajaran ranah psikomotorik, tujuan pembelajaran ranah psikomotorik, klasifikasi pembelajaran ranah psikomotorik, komponen strategi pembelajaran dalam meningkatkan Ranah Psikomotorik peserta didik, dan evaluasi psikomotorik dalam pembelajaran fiqih), strategi guru dalam mengembangkan ranah psikomotorik peserta didik pada mata pelajaran fiqih.

Sedangkan dalam bab III akan dibahas tentang metode penelitian yang uraiannya meliputi: jenis penelitian, populasi dan sampel, sumber dan jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

Selanjutnya dalam bab IV akan dibahas tentang hasil penelitian yang pembahasannya meliputi: gambaran umum obyek penelitian, penyajian data dan analisa data.

Akhirnya bab V sebagai bab penutup akan diuraikan tentang kesimpulan dan saran-saran.

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini berarti bahwa ada pengaruh toleransi akan risiko terhadap tujuan berwirausaha pada perempuan. Berarti Ho2 ditolak atau Ha2 diterima. Seorang wirausaha yang berani

Contoh perhitungan tulangan balok dipilih pada balok dengan nilai momen terbesar yaitu B1 (30×80) cm frame 337. Hasil perhitungan balok lainnya akan disajikan dalam

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kemampuan proses keilmuan melalui metode inkuiri; (2) perbedaan prestasi belajar antara kelas kontrol dengan

Berdasarkan saran yang didapat dari pengujian, maka jangkauan informasi data sebaiknya diperluas, tata warna lebih menarik untuk pengunjung, dan untuk fitur galeri ditambah

Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk mengkombinasikan ekstrak etanol buah apel dengan bahan aktif tabir surya alam lain atau bahan aktif sintetis untuk meningkatkan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh melatonin sebagai terapi tambahan pada pasien COPD eksaserbasi akut terhadap kadar NT- proBNP, NLR dan perbaikan klinis

Naskah siap cetak dari 165 buku yang disediakan tahun 2016 telah diserahkan ke Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk selanjutnya diharapkan bisa dicetak

Khususnya di sekolah Muhammadiyah Salatiga materi pembelajaran ISMUBA mengikuti instruksi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pendidikan Dasar