• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

24 3.1. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 80), sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang anggotanya diambil dari populasi yang digunakan peneliti untuk mampu menarik kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitian (Sekaran, 2006).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang sudah go public non industri keuangan dan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Alasan peneliti tidak menyertakan industri financial dalam penelitian ini karena untuk perusahaan yang bergerak di bidang industri financial memiliki kebijakan-kebijakan tersendiri mengenai utang dan biaya utang.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 165 perusahaan di sektor non keuangan pada tahun 2010-2014 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria tertentu dengan total observasi 825. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap sampel dan pemahaman tentang sifat atau karakteristiknya akan membuat kita dapat menggenaralisasikan sifat atau karakteristik tersebut pada elemen populasi

(2)

(Sekaran, 2006). Teknik pengambilan sampel penelitian ini adalah dengan metode purposive sampling.Metode purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan peneliti (Sugiyono, 2009:85).

3.2. Data dan Sumber Data

Data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder adalah informasi yang dikumpulkan dari sumber yang telah ada dan tersedia sehingga tidak perlu dikumpulkan sendiri (Sekaran, 2003:60), dengan kata lain data sekunder ini diperoleh dari pihak lain yang sudah jadi ataupun dalam bentuk publikasi. Dalam penelitian ini peneliti memilih annual report sebagai data sekunder penelitian. Annual report diperoleh dengan mengakses website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu

www.idx.co.id. Selain annual report peneliti menggunakan laporan keuangan perusahaan dan Indonesia Capital Market Directory (ICMD) perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui studi pustaka untuk data dan teori dari jurnal, literatur, dan penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian. Penelitian dengan menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan dan annual report perusahaan go-public melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id, Indonesian Capital Market Directory (ICMD), dan website lain yang terkait dalam penelitian ini.

(3)

3.4. Variabel Penelitian 1. Klasifikasi Variabel

Variabel dalam penelitian ini menggunakan tiga jenis variabel, yaitu variabel dependen (terikat), variabel independen (bebas) dan variabel kontrol.

a. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah biaya utang. b. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Variabel independen yang digunakan adalah koneksi politik. Peneliti membagi koneksi politik ke dalam dua bagian, yaitu koneksi politik dewan komisaris dan koneksi politik dewan direksi.

c. Variabel Kontrol

Variabel kontrol merupakan variabel yang digunakan untuk mengatur hubungan antara variabel dependen dan variabel independen agar faktor-faktor dari luar yang tidak dibutuhkan tidak dapat mempengaruhi hubungan anatara variabel dependen dan variabel independen. Variabel kontrol dari penelitian ini adalah usia perusahaan (AGE), diaudit oleh perusahaan audit besar (AUDITOR), leverage (LEV), operating cash flow (OCF), dan total asset (SIZE).

2. Definisi Operasi Variabel

Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen (terikat), dua variabel independen (bebas), dan lima variabel kontrol.

(4)

a. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah biaya utang. Biaya utang merupakan tingkat yang harus diterima dari investasi untuk mencapai tingkat pengembalian (yield rate) yang dibutuhkan oleh kreditor atau tingkat pengembalian yang dibutuhkan kreditor saat melakukan pendanaan dalam suatu perusahaan (Pratiwi, 2012). Bliss dan Gull (2012) dalam penelitiannya tentang koneksi politik terhadap biaya utang menggunakan biaya bunga satu tahun (interest expense) yang dibagi dengan rerata utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pengukuran biaya utang yang dilakukan Bliss dan Gull (2012) sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Shuto dan Kitagawa (2010).

Biaya utang dihitung dari besarnya beban bunga yang dibayarkan oleh perusahaan dalam periode satu tahun dibagi dengan jumlah utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Sehingga biaya utang dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐶𝑂𝐷 = 𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑒𝑠𝑡 𝐸𝑥𝑝𝑒𝑛𝑠𝑒

𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 𝑠ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑎𝑛𝑑 𝑙𝑜𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑚 𝑑𝑒𝑏𝑡 b. Variabel Independen (Bebas)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah koneksi politik komisaris dan koneksi politik direksi. Koneksi politik merupakan hubungan kedekatan yang dimiliki antara perusahaan dengan pemerintah. Perusahaan didefinisikan memiliki koneksi politik jika chairman perusahaan sedang menjabat atau mantan pejabat di

(5)

pemerintah atau militer (Wu et al., 2012), hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Bliss dan Gull (2012) yang mengatakan bahwa perusahaan memiliki koneksi politik jika pejabat di dalam perusahaan tersebut memiliki hubungan yang dekat dengan pemerintah atau merupakan mantan dari pejabat pemerintah dan militer. Bliss dan Gull (2012) mengategorikan perusahaan yang memiliki koneksi politik dengan angka satu dan nol untuk perusahaan yang tidak memiliki koneksi politik(dummy).

Peneliti membagi koneksi politik perusahaan kedalam dua kategori, yaitu koneksi politik di jajaran komisaris dan koneksi politik di jajaran direksi. Kriteria perusahaan yang memiliki koneksi politik dalam penelitian ini adalah jika dewan komisaris dan dewan direksi dalam perusahaan sedang menjabat atau mantan pejabat pemerintah, militer, atau kepolisian dan tergabung dalam kepengurusan suatu partai politik. Koneksi politik diukur dengan menggunakan variabel dummy, jika salah satu anggota dewan komisaris perusahaan memiliki koneksi politik diberikan nilai satu dan nol untuk perusahaan yang tidak memiliki koneksi politik. Untuk pengukuran koneksi politik di jajaran dewan direksi, nilai satu diberikan jika salah satu anggota dewan direksi memiliki koneksi politik dan nilai nol untuk sebaliknya.

Peneliti juga menggunakan presentase pemilikan saham dari komisaris dan direksi yang memiliki koneksi politik. Hal ini dilakukan peneliti untuk mengetahui lebih jauh signifikansi dan konsistensi

(6)

variabel koneksi politik komisaris dan koneksi politik direksi terhadap besarnya biaya utang perusahaan.

c. Variabel Kontrol

Peneliti menggunakan lima variabel kontrol untuk mengurangi bias penelitian dan agar faktor-faktor dari luar yang tidak dibutuhkan tidak dapat mempengaruhi hubungan anatara variabel dependen dan variabel independen. Berikut uraian variabel kontrol yang digunakan oleh peneliti:

1. Usia perusahaan (AGE)

Usia perusahaan dihitung dari seberapa lama perusahaan tersebut go public atau melakukan penjualan saham secara aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI).

𝐴𝐺𝐸 = 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑆𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 − 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛 𝐼𝑃𝑂 2. Auditor big 4 (AUDIT)

Kualitas auditor dengan menggunakan variabel dummy, untuk perusahaan yang laporan keuangannya diaudit oleh kantor akuntan publik big 4 diberikan nilai satu dan nol untuk perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik non big 4. Kantor Akuntan Publik yang dikategorikan kedalam KAP Big 4 adalah Deloitte Touche Tohmatsu, Pricewaterhouse Coopers, Ernst & Young, dan KMKG.

(7)

Leverage merupakan rasio perhitungan yang digunakan untuk melihat nilai assets yang didanai melalui utang dan melihat aktiva yang digunakan untuk menjamin utang perusahaan, sehingga dapat melakukan analisa terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya (Sartika, 2012). Pengukuran yang digunakan untuk variabel ini adalah menggunakan debt to total asset sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bliss dan Gul (2012), semakin tinggi rasio leverage maka semakin besar tingkat ketergantungan perusahaan terhadap kreditur dan semakin tinggi pula beban biaya utang yang harus dibayar oleh perusahaan. Perhitungan tingkat leverage (LEV) perusahaan dirumuskan sebagai berikut:

𝐿𝐸𝑉 =𝑆ℎ𝑜𝑟𝑡 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡 + 𝐿𝑜𝑛𝑔 𝑇𝑒𝑟𝑚 𝐷𝑒𝑏𝑡

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 4. Operating Cash flow (OCF)

Operating cash flow mengacu pada arus kas yang dihasilkan dari kegiatan produksi sehari-hari (Pratiwi, 2012). Bliss dan Gull (2012) menggunakan arus kas yang berasal dari kegiatan operasi dibagi dengan total aset di tahun yang sama untuk mengukur operating cash flow. Oleh karena itu operating cash flow (OCF) dirumuskan sebagai berikut:

𝑂𝐶𝐹 =𝐶𝑎𝑠ℎ 𝐹𝑙𝑜𝑤 𝑓𝑟𝑜𝑚 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 5. Total asset (SIZE)

(8)

Ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan natural logaritma dari total aset (Bliss dan Gull, 2012).

𝑆𝐼𝑍𝐸 = Ln 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡

3.5. Metode Analisis Data

Analisis dalam penelitian ini menggunakan data panel yang diolah menggunakan software Stata versi 13. Data panel merupakan gabungan antara data deret waktu (time series) dan data deret lintang (cross-section). Dengan menggunakan data panel, jumlah observasi yang digunakan untuk kepentingan estimasi parameter populasi akan semakin besar sehingga dengan semakin banyaknya jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian dapat meningkatkan keakuratan hasil penelitian. Adapun kelebihan dari penggunaan data panel menurut Baltagi (2005) adalah sebagai berikut:

1. Panel data memberikan kontrol terhadap heterogenitas individu.

2. Panel data memberikan lebih banyak informasi mengenai data, lebih bervariasi, kolinearitas antar variabel lebih rendah, derajat kebebasan lebih banyak dan lebih efisien.

3. Panel data lebih baik untuk menggambarkan adanya dinamika perubahan. 4. Panel data lebih baik dalam mendeteksi serta mengukur akibat-akibat yang

secara sederhana tidak dapat diobservasi dengan data cross-section atau data time-series.

5. Panel data dapat meminimalkan bias yang mungkin dihasilkan dalam agregasi.

(9)

Terdapatbeberapa pendekatan dalam analisis data panel untuk menentukan metode estimasi model regresi, yaitu:

1. Model Efek Tetap (Fixed Effect Model)

Model efek tetap dapat diartikan bahwa satu objek yang memiliki konstanta yang besarnya tetap untuk berbagai waktu. Dalam mengestimasi data panel menggunakan metode efek tetap digunakan variabel dummy untuk memungkinkan perubahan-perubahan dalam intersep deret waktu dan deret lintang akibat adanya peubah yang dihilangkan. Model ini mengasumsikan bahwa perbedaan antar unit diketahui melalui perbedaan nilai konstannya. 2. Model Efek Random (Random Effect Model)

Model efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan dari metode efek tetap yang menggunakan variabel semu, sehingga mengakibatkan model mengalami ketidakpastian.

3.6. Estimasi Model Analisis Regresi Data Panel

Dari ketiga model pendekatan analisis regresi yang telah diungkapkan dapat dipilih model pendekatan terbaik yang kemudian dapat dirumuskan estimasi model regresinya. Analisis regresi ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari faktor koneksi politik yang dimiliki perusahaan terhadap besarnya biaya utang perusahaan. Model regresi dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

𝑪𝑶𝑫𝒊𝒕 = 𝜶 + 𝜷𝟏𝑷𝑪𝑲𝑶𝑴𝒊𝒕+ 𝜷𝟐𝑷𝑪𝑫𝑰𝑹𝒊𝒕+ 𝜷𝟑𝑨𝑮𝑬𝒊𝒕+ 𝜷𝟒𝑨𝑼𝑫𝑰𝑻𝒊𝒕+ 𝜷𝟓𝑳𝑬𝑽𝒊𝒕+ 𝜷𝟔𝑶𝑪𝑭𝒊𝒕+ 𝜷𝟕𝑺𝑰𝒁𝑬𝒊𝒕

(10)

Keterangan:

COD : Cost of Debt

PCKOM : Political Connection Komisaris PCDIR : Political Connection Direksi

AGE : Usia perusahaan diukur dari tahun IPO AUDITOR : KAP Big 4

LEV : Leverage

OCF : Operation Cash Flow

SIZE : Ukuran Perusahaan α : Konstanta

β1- β7 : Koefisien Regresi

ɛ : Error Term

i : Cross Section

t : Time Series

3.7. Pemilihan Metode Estimasi Model Regresi

Pemilihan metode estimasi model regresi dilakukan dengan pertimbangan tujuan analisis dan adanya data yang hanya dapat dioleh dengan menggunakan salah satu metode akibat jenis data penelitian. Dari ketiga model pendekatan yang telah disebutkan diatas, dapat dipilih pendekatan yang terbaik dan yang cocok untuk penelitian ini untuk dirumuskan estimasi model analisis regresinya, untuk memilih model data panel yang cocok dilakukan pengujian yang bertahap (Lab. Komputasi Departemen Ilmu Ekonomi UI) , yaitu: 1. Memilih Model Panel : PLS vs FE

Pemilihan dari kedua model ini digunakan Chow Test/F-Restricteddengan membuat hipotesis chow testsebagai berikut:

(11)

H0 = Pooled Least Square (PLS) H1 = Fixed Effect Model (FE)

Kriteria pengambilan keputusan chow test adalah tolak H0 jika nilai probabilitas F < alfa.

2. Memilih Model Panel : PLS vs RE

Pemilihan dari kedua metode ini ditentukan dengan menggunakan uji Breusch Pagan Lagrange Multiplier (LM) dan membuat hipotesis uji LM, sbagai berikut:

H0 = Pooled Least Square (PLS) H1 = Random Effect Model (FE)

Kriteria pengambilan keputusan adalah tolak H0 jika nilai probabilitas F<alfa.

3. Memilih Model Panel : FE vs RE

Pemilihan model ini menggunakan Hausman Testuntuk memilih antara metode data panel Fixed Effect Model (FE) dan Random Effect Model (RE). Hipotesis hausman test adalah sebagai berikut:

H0 = Random Effect Model (RE) H1 = Fixed Effect Model (FE)

Kriteria pengambilan keputusan pada hausman test adalah tolak H0 jika nilai probabilitas F < alfa.

3.8. Analisis Data

(12)

Statistik deskriptif merupakan bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data sehingga lebih mudah untuk dipahami. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum dan minimum.

2. Koefisien Determinan (R2)

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan berbagai variabel independen. Didalam penelitian ini koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar presentase pengaruh variabel political connection terhadap variabel cost of debt. Hal ini dapat dilihat dari besarnya nila R2 yang akan menunjukkan seberapa besar variabel independen akan mempengaruhi pergerakan variabel dependen, semakin besar nilai R2 akan semakin baik karena hal ini mengindikasikan semakin baik variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Jika nilai R2= 0, maka variabel independen sama sekali tidak menerangkan variabel dependen. Jika R2=1, maka variasi dari variabel dependen dapat diterangkan oleh variabel independen sehingga semua titik pengamatanberada tepat pada garis regresi. 3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Pengambilan keputusan dengan tingkat kepercayaan yang

(13)

digunakan 95% atau taraf signifikansi adalah 5% (α = 0,05). Pengujian ini dilakukan dengan membuat hipotesis sebagai berikut:

H0 = β1, β2 ,β3 ,β4 ,β5 ,β6, β7 = 0, variabel independen secara bersama-sama tidak mempengaruhi variabel dependen.

H1 = β1, β2 ,β3 ,β4 ,β5 ,β6, β7 ≠ 0, variabel independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan dalam pengujian ini adalah sebagai berikut:

a. H0 diterima apabila nilai probabilitas > 0,05 atau jika nilai signifikansinya lebih dari nilai alpha 0,05 yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak layak untuk digunakan dalam penelitian atau tidak ada satupun variabel independen yang mempengaruhi variabel dependen.

b. H0 ditolak apabila nilai probabilitas < 0,05 atau jika nilai signifikansinya kurang dari nilai alpha 0,05 yang berarti bahwa model regresi dalam penelitian ini layak untuk digunakan dalam penelitian atau hal ini menunjukkan bahwa paling tidak ada satu variabel independen yang signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.

4. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)

Uji statistik t dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara individu dalam menerangkan variabel dependen. Dalam penelitian ini apakah variabel koneksi politik komisaris dan koneksi politik direksi berpengaruh secara parsial (sendiri-sendiri)

(14)

terhadap variabel biaya utang. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

H0 = β1, β2 ,β3 ,β4 ,β5 ,β6, β7 = 0, artinya tidak ada pengaruh signifikan secara parsial pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 = β1, β2 ,β3 ,β4 ,β5 ,β6, β7 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan secara parsial pada masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian ini sebagai berikut:

a. H0 diterima apabila nilai probabilitas > 0,05 atau jika nilai signifikansinya lebih dari nilai alpha 0,05 yang berarti bahwa variabel independen secara individual tidak berpengaruh terhadap variabel dependennya.

b. H0 ditolak apabila nilai probabilitas < 0,05 atau jika nilai signifikansinya kurang dari nilai alpha 0,05 yang berarti bahwa variabel independen.

Referensi

Dokumen terkait

TNGL berada di dalam Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) yang luasnya mencapai 2,6 juta ha dan dianggap sebagai rumah terakhir bagi populasi gajah sumatera, orangutan sumatera,

Dilatarbelakangi oleh fenomena bahwa ruangan kelas sebagai lingkungan fisik sekolah yang dapat mempengaruhi perilaku siswa terutama pada motivasi belajar, serta

1) Bagi penulis, mengembangkan pengetahuan penulis dalam menganalisis profitabilitas dan opini audit yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan. 2) Bagi

Dashboard yang dibuat akan menampilkan informasi seperti pagu, realisasi, dan presentase pencapaian realisasi atas pagu untuk masing-masing satuan

Aku melepas pukulan berdentum, mengisi telah setiap kali Seli butuh waktu mengangkat tiang ke udara, mengambil ancang-ancang serangan berikutnya, Sementara itu Ali memukuli

Kenyataan ini menunjukkan bahwa nilai t-hitung yang diperoleh adalah signifikan maka dapat dikemukakan bahwa konseling kelompok Values Clarification (VC) efektif

[r]

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%