• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efikasi diri pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Efikasi diri pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang mengerjakan skripsi - USD Repository"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Disusun Oleh :

Fransiskus Xaverius Resky Prianto NIM: 039114040

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Days have gone away in this

life,

Today will be last and

tomorrow will come,

a day with

a new hope,

a new challenge,

a new spirit,

(5)

v

My Great Creator, My Savior, and

My Best Friend Jesus Christ

My Beloved Family

My Friends

(6)
(7)

vii ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai efikasi diri pada mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya efikasi diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Efikasi diri merupakan keyakinan sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tugas untuk mencapai suatu hasil tertentu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi dengan tahun akademik 2002, 2003, 2004, 2005, dan 2006. Subjek penelitian sebanyak 116 orang. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan menyebar skla efikasi diri yang disusun sendiri oleh peneliti. Estimasi reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yang menghasilkan koefisien relibitas sebesar 0,926. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis statistik deskriptif dengan bantuan SPSS versi 15.00. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil kategorisasi tingkat sedang yang dominan yaitu 58,6%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat efikasi diri mahasiswa fakultas psikologi yang sedang mengerjakan skripsi dalam kategori sedang.

(8)

viii ABSTRACT

This research is aimed to give vision about self efficacy to students of psychology department of sanata Dharma University who are doing thesis. This research is based on the importance of the students’ self efficacy when doing thesis. Self efficacy is a belief on how far an individual estimates his or her ability in doing a task to achieve a certain result. This research is a quantitative descriptive. The subjects of this research are students of psychology department of sanata Dharma University who are doing thesis in 2002,2003,2004,2005 and 2006 academic year. The research subjects are 116 students. The sampling technique is accidental sampling by spreading self efficacy scale which is arranged by the researcher. The Reliability Estimation uses alpha cronbach technique which result reliability coefficient 0.926. The data analysis use descriptive statistic done using SPSS version 15.00. According to the data analysis, the result of medium categorization which is dominant is 58.6%. Generally, it can be concluded that level of self efficacy of students of psychology department who are doing thesis is medium.

(9)
(10)

x

kasih dan anugerahnya sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini dengan baik.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna

memperoleh gelar sarjana Psikologi Strata 1 Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih

atas segala petunjuk, bimbingan, bantuan, dorongan, dan perhatian serta fasilitas

yang telah penulis dapatkan dalam proses pembuatan skripsi ini kepada:

1. Ibu Ch. Siwi Handayani, S.Psi., M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu ML. Anantasari, S. Psi., M.si., selaku dosen pembimbing skripsi yang

dengan kesabarannya membimbing serta meluangkan waktunya untuk

penulis hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.

3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah membagikan ilmunya kepada

penulis.

4. Mbak Nanik, mas Gandung, mas Doni, mas Muji dan tak lupa pak Gie

terima kasih yang dengan ramah, tulus dan selalu tersenyum melayani

keluarga besar Fakultas Psikologi.

5. Keluargaku tercinta, terutama buat almarhum Ibuku yang masih tersenyum

(11)

xi

sekolah di Yogya dan memberikan banyak sekali fasilitas buat hidupku

seperti sekarang ini.

7. Lydia Yenni yang dengan penuh sabar dari awal kuliah selalu

memotivasiku, maaf kalau semua ini terlambat bagimu, tp percayalah

kehadiranmu tidak pernah tergantikan.

8. Untuk teman-temanku tercinta, bolot, panji, cuky, topix, Sumar, bambang,

tino, sutaman, vicky, martin, ronald, didie, sari, nana, widuri terima kasih

kalian memang luar biasa...

9. Teman-teman Mudika Yoyon, Yuni, Elly, Kakung, Niell, Deky, Esti,

Dodik, Edo terima kasih untuk semuanya....

10.Teman-teman OMK Trio, Olin, Tika, Andre, Sulilo, Tompel, Frans, Ucil,

Nita, Galuh, Penny, Vita, Rista terimakasih kalian memberikan warna baru

dalam hidupku.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, setiap saran dan masukan sangat diharapkan penulis

dari semua pihak.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi penulis dan pembaca.

Yogyakarta, Juli 2010

(12)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 8

A. Efikasi Diri ... 8

(13)

xiii

Yang Menyusun Skripsi ...11

C. Pertanyaan Penelitian ...16

BAB III METODE PENELITIAN ...17

A. Desain Penelitian ...17

B. Identifikasi Variabel Penelitian ...17

C. Definisi Variabel Penelitian ...17

1. Efikasi Diri ...17

D. Subjek Penelitian ... 18

E. Metode Pengumpulan Data ………... 19

1. Pengambilan Data ……….….…19

2. Skala Efikasi Diri ………. 19

3. Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri ………..………… 21

4. Penskoran ………... 22

F. Validitas Dan Reliabilitas ………... 23

1. Validitas ………... 22

2. Uji Kesahihan Item ………... 23

3. Realibilitas ……… 25

G. Metode Analisis Data ………... 26

(14)

xiv

B. Hasil Penelitian………... 30

1. Uji Normalitas Sebaran………... 30

2. Deskriptif Data Penelitian ………...………... 31

C. Pembahasan……….…….…………... 34

BAB V PENUTUP……….….………... 42

A. Kesimpulan………..………. 42

B. Saran……….….………... 42

DAFTAR PUSTAKA ... 44

(15)

xv

Table. 1 blue print dan sebaran item skala efikasi diri…………...… 21

Table. 2 skor untuk item favorable dan unfavorable…..………. 22

Table. 3 blue print dan sebaran item skala efikasi diri setelah seleksi…... 25

Tabel. 4 koefisien reliabilitas efikasi diri………... 26

Tabel. 5 Uji Normalitas……….. 31

Tabel. 6 Perbedaan Mean empirik dengan Hipotetik………. 32

Tabel. 6 Norma Kategorisasi………. 33

Tabel. 7 Kategorisasi Efikasi Diri Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yang Sedang Menyusun Skripsi………..………... 33

(16)

xvi

Lampiran A. Skala Try Out Efikasi Mahasiswa yang Sedang

Menyususn Skripsi...……….. 47

Lampiran B. Tabulasi Data Try Out ...……… 56

Lampiran C. Uji Realibilitas.Skala Efikasi Diri Mahasiswa yang Sedang Menyususn Skripsi ... 75

Lampiran D. Analisis Data Penelitian ……….………... 83

1. Uji Normalitas……….84

2. Kategorisasi ……….……….. 85

(17)

1 A. Latar Balakang Masalah

Menghadapi masalah yang mengakibatkan stres adalah suatu keadaan

yang tidak menyenangkan bagi siapapun, termasuk bagi mahasiswa.

Mahasiswa akan mengalami masalah yang tidak selalu dapat diatasi dengan

efektif. Masalah klasik yang terutama dialami oleh mahasiswa pada akhir

program studinya adalah ketika menghadapi kewajiban untuk mulai menyusun

skripsi. Menurut Ganda (1995) menyusun skripsi adalah suatu kegiatan

penelitian. Hal ini merupakan salah satu cara untuk membuktikan kematangan

nalar mahasiswa. Mahasiswa harus dapat menyelesaikan skripsi sebagai

persyaratan akademik untuk memperoleh derajat sarjana S-1.

Skripsi ialah tulisan ilmiah yang dibuat sebagai syarat seseorang

mahasiswa menyelesaikan studi program sarjana. Skripsi ini sebagai bukti

kemampuan akademik seorang mahasiswa dalam penelitian. Skripsi

merupakan suatu bentuk pelaporan penelitian ilmiah di perguruan tinggi

dengan melalui tahapan-tahapan mulai dari penentuan masalah, pengumpulan

data, pemilihan alat analisa, pengolahan data, analisa hasil pengolahan,

intepretasi hasil analisa sampai kepada pembuatan kesimpulan dan saran yang

semuanya didokumentasikan secara tertulis (Hariwijaya, 2004)

Dalam proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah

(18)

atau diminta untuk memperbaiki lagi. Hal ini terjadi karena kurangnya

kemampuan mahasiswa dalam memahami standar penyusunan skripsi yang

telah ditetapkan. Skripsi bisa menjadi stresor bagi sebagian mahasiswa, namun

dapat pula dianggap sebagai tantangan positif yang harus dihadapi bagi

mahasiswa yang lain.

Pada tanggal 15 Januari 2008 di daerah Bantul ada seorang mahasiswa

fakultas Tehknik Elektro Perguruan Tinggi Swasta yang nekat mengakhiri

hidupnya karena tidak mampu menyelesaikan skripsi dan ditemukan tewas

gantung diri (Waskita,2008). Hal serupa juga terjadi di Jakarta pada tanggal 15

Desember 2008 seorang mahasiswa YAI Fakultas Ekonomi mengakhiri

hidupnya dengan terjun dari lantai 13 Universitas Atmajaya Jakarta karena

mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi (Amirullah,2008 ).

Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

mencatat bahwa Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang sedang menempuh mata kuliah penulisan skripsi pada semester genap

tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 186 orang, sedangkan yang telah

menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun berjumlah

kurang lebih 44 orang. Dari data ini menunjukkan bahwa cukup banyak

mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang mengalami

masalah dalam proses menyelesaikan skripsi.

Hasil penelitian Utama (2000) mengungkapkan kesulitan-kesulitan

mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, antara lain : (1) kesulitan membagi

(19)

pekerjaan lain dan keluarga contohnya bagi mahasiswa yang bekerja atau

berkeluarga; (2) masalah kesehatan; (3) terbatasnya dana untuk operasional

skripsi, misalnya untuk kertas, rental komputer, dan lain-lain; (4) adanya

hambatan kognitif dan emosi yang cenderung menimbulkan sikap negatif

mahasiswa terhadap segala proses pengerjaan skripsi; (5) masalah yang

berkaitan dengan materi skripsi itu sendiri, misalnya: kurang literatur untuk

mendukung dasar teori, kesulitan membuat alat ukur, langkanya subjek

penelitian; dan (6) masalah dengan dosen pembimbing.

Dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada, diharapkan

mahasiswa dapat memiliki ketahanan untuk menghadapinya. Keyakinan

seseorang atas keberhasilan atau kegagalan tergantung pada dirinya sendiri.

Dalam diri individu terdapat suatu kekuatan yang merupakan sumber daya,

dimana apabila individu menyadarinya, maka individu akan terdorong untuk

mampu melihat hubungan antara potensial kemampuan dengan usaha, tingkah

lakunya, dan faktor penguat dari usaha dan tingkah laku itu. Adanya kekuatan

tersebut menimbulkan adanya rasa tanggung jawab atas tingkah lakunya dan

rasa percaya diri dalam menghadapi hambatan. Sebaliknya bila individu

kurang menyadari kekuatan tersebut, maka ia menjadi kurang mampu melihat

hubungan kemampuan dengan tinngkah laku dan akibatnya, (Saraswati 1998).

Adanya hambatan dalam hal kognitif dan emosi yang menimbulkan

sikap negatif terhadap proses pengerjaan skripsi, serta berkaitan dengan materi

skripsi yang dianggap sulit akan mempengaruhi keyakinannya untuk bisa

(20)

ini berkaitan dengan tinggi atau rendahnya efikasi mahasiswa yang sedang

mengerjakan skripsi. Keyakinan mengenai kemampuan diri juga berfungsi

sebagai suatu determinan bagaimana individu tersebut berperilaku, berpola

pikir, dan bereaksi emosional terhadap situasi-situasi yang sedang dialami.

Keyakinan diri juga memberikan kontribusi terhadap kualitas dari fungsi

psikososial seseorang (Bandura, 1986).

Penilaian tentang keyakinan diri tergantung pada analisis setiap

individu tentang tuntutan situasi, sumber-sumber coping dan strategi yang tersedia, serta kemampuan mengimplementasikan strategi yang dibutuhkan.

Penilaian terhadap keyakinan memperkirakan kemampuan diri dalam

menghadapi situasi dalam ilmu psikologi dikenal dengan konsep efikasi diri

(self-efficacy). Efikasi diri merupakan kepercayaan atau keyakinan bahwa seseorang dapat berperilaku sesuai kebutuhan untuk menghasilkan sesuatu

yang diinginkan (Lazarus,1984).

Efikasi diri berasal dari teori kognitif sosial. Bandura (1986)

mengatakan bahwa efikasi diri dapat menyebabkan keterlibatan aktif individu

dalam kegiatan dan mendorong perkembangan kompetensi. Penilaian

mengenai efikasi diri juga menentukan seberapa besar usaha yang dikeluarkan

dan seberapa lama individu bertahan dalam menghadapi rintangan dan

pengalaman yang menyakitkan dalam usaha untuk mencapai tujuan.

Efikasi diri ini sangat mempengaruhi mekanisme perilaku manusia.

keyakinan individu untuk menghasilkan akan mendorong melakukan sesuatu.

(21)

akibat yang diinginkan, maka individu tersebut tidak akan berusaha untuk

mewujudkannya (Bandura, 1977).

Bandura (1995) mengatakan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi

akan menghubungkan kegagalan dengan usaha yang tidak cukup atau

kurangnya pengetahuan. Efikasi diri yang tinggi akan mengembangkan

kepribadian yang kuat pada diri individu sehingga seseorang tidak mudah

terpengaruh pada situasi yang mengancam. Myers (1983), juga menjelaskan

bahwa individu yang memiliki efikasi diri tinggi saat menyusun tugas akan

lebih tekun dan memiliki tingkat kecemasan yang rendah serta jarang merasa

tertekan. Individu tersebut akan hidup secara lebih sehat, lebih fokus dalam

menyelesaikan tugasnya.

Selanjutnya, Bandura (1995) mengatakan bahwa individu dengan

efikasi diri yang rendah akan memandang buruknya prestasi sebagai akibat

kelemahan kecerdasan otak yang tidak mungkin diperbaiki lagi. Pandangan

yang pesimis ini membuat individu dengan efikasi diri yang rendah akan

semakin kehilangan kepercayaan terhadap kapasitas dirinya, hal ini nantinya

berakibat pada kesulitan saat menghadapi masalah-masalah yang ada.

Penelitiaan mengenai efikasi diri pernah dilakukan di Fakultas

Psikologi Sanata Dharma yang dikaitkan dengan variabel problem focus coping, (Wulandari, 2002).Dalam penelitian ini dikatakan bahwa prosentase mahasiswa yang mengalami masalah pada tahap awal proses mengerjakan

skripsi yaitu menentukan judul dan landasan teori cukup besar 58,8%. Hal ini

(22)

mengerjakan skripsi efikasi dirinya tidak terlalu tinggi, padahal tuntutan

skripsi sangat berbeda dengan tugas yang pernah dibuatnya.

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini penting dilakukan

mengingat banyaknya mahasiswa Psikologi Sanata Dharma yang kesulitan

dalam menghadapi masalah saat menyelesaikan skripsinya sehingga masih ada

beberapa mahasiswa belum bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.

Peneliti tertarik untuk melihat gambaran efikasi diri mahasiswa

Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi.

Mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi diharapkan lebih mampu

menyelesaikan skripsi dengan baik, sementara individu yang memiliki efikasi

diri rendah cenderung lebih sulit atau bahkan gagal dalam menyelesaikan

skripsinya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah

masalah, yaitu : bagaimana tingkat efikasi diri pada mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat efikasi diri

(23)

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan

teori-teori dibidang psikologi terutama psikologi belajar, kepribadian dan

pendidikan mengenai efikasi diri.

b. Manfaat Praktis

Bagi mahasiswa manfaat praktis penelitian ini untuk menambah

informasi, terutama mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengenai

gambaran efikasi diri dalam menyusun skripsi dan sebagai bahan evaluasi diri.

Bagi dosen pendamping akademis, penelitian ini diharapkan mampu

memberikan gambaran efikasi diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi

sehingga bisa menambah informasi dalam proses pendampingan.

Bagi seluruh pembaca pada umumnya, penelitian ini diharapkan

bermanfaat untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan

(24)

8 A. Efikasi Diri

1. Pengertian Efikasi Diri

Efikasi diri adalah keyakinan sejauh mana individu memperkirakan

kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tugas atau tindakan yang

diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Efikasi diri ini dibedakan

menjadi real self-efficacy dan perceived self-eficacay. Real self-eficacy

adalah keyakinan yang sebenarnya pada diri individu terhadap kemampuan

melakukan suatu tugas tertentu, sedangkan perceiced self-eficacy adalah kesan individu pada dirinya tentang kemampuannya melakukan tugas

tertentu (Bandura 1986).

Kanfer (dalam Mitchell, 1994) menyatakan bahwa efikasi diri adalah

penilaian kognitif yang kompleks tentang kemampuan individu dimasa

mendatang untuk mengorganisasiakan dan memilih tindakan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Efikasi diri merupakan hasil dari

proses kognitif yang berbentuk keputusan, keyakinan atau harapan mengenai

sejauhmana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam

melaksanakan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil

(25)

Menurut Myers (1983) efikasi diri diartikan sebagai perasaan yang

dimiliki oleh individu bahwa dirinya adalah orang yang cakap dan mampu

melakukan tindakan-tindakan yang tepat.

Bandura dan Schunk (1981) lebih menekankan efikasi diri pada

komponen kepercayaan diri yang dimiliki seseorang dalam menghadapi

situasi-situasi akan datang yang tidak jelas, tidak dapat diperkirakan bahkan

menimbulkan tekanan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka kesimpulan yang dapat

diambil mengenai efikasi diri adalah keyakinan khusus yang berkaitan

dengan pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayaan individu

dengan kemampuan melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu.

Kepercayaan individu terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi

suatu tugas akan ditindaklanjuti dengan pemilihan tindakan-tindakan yang

efektif agar bisa mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

2. Dimensi Efikasi Diri

Bandura (1977) mengemukakan bahwa dimensi-dimensi tersebut

adalah :

a. Magnitude, sejauhmana keyakinan individu berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dilakukan. Jika dihadapkan pada tugas-tugas yang

disusun menurut tingkat kesulitan, maka pengharapan efikasinya akan

(26)

batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku

yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkat.

b. Generality, sejauhmana keyakinan individu berkaitan dengan luas bidang tugas yang dilakukan. Pengharapan efikasi individu yang satu

mungkin hanya terbatas pada bidang tugas tertentu, sementara pada

indivdu yang lain meliputi beberapa bidang tugas.

c. Strength, sejauhmana kemantapan atau tingkat keyakinan individu berkaitan dengan pengalaman masa lalu. Individu dengan efikasi diri

yang lemah lebih mudah menyerah pada pengalaman-pengalaman

ketidakberhasilan, sementara individu yang mempunyai efikasi diri yang

kuat akan tetap berusaha meskipun menemui pengalaman yang

menghambat.

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Diri

Perbedaan tingkat efikasi diri individu dipengaruhi beberapa faktor

seperti yang dikemukakan Bandura (1982) sebagai berikut:

a. Sifat tugas yang dihadapi. Semakin komplek dan sulit tugas yang

dihadapi maka semakin besar keraguan terhadap kemampuannya.

Sebaliknya jika tugas yang dihadapi sederhana dan mudah semakin

yakin pada kemampuannya untuk berhasil.

(27)

melaksanakan tugas akan meningkatkan efikasi dirimya. Insentif yang

tepat atau menarik akan meningkatkan motif individu.

c. Status individu dalam lingkungan. Individu yang memiliki status sosial

lebih tinggi akan memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi pula dibanding

individu yang berstatus sosial lebih rendah. Status sosial tinggi membuat

individu memperoleh penghargaan lebih dari orang yang

menghormatinya, sehingga memberi pengaruh pula terhadap efikasi

dirinya.

d. Informasi tentang kemampuan dirinya. Efikasi diri akan meningkat jika

individu mendapat informasi yang positif tentang dirinya. Demikian

sebaliknya, efikasi diri akan menurun jika individu mendapat informasi

negatif mengenai kemampuannya.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada empat faktor

yang mempengaruhi tingkat efikasi diri, yaitu sifat tugas yang dihadapi, insentif

eksternal, status individu dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan

dirinya.

B. Efikasi Diri Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi

Penulisan skripsi (PSU – 441) adalah salah satu mata kuliah yang wajib

ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Sanata Dharma sebagai syarat

kelulusan. Mata kuliah skripsi ini ditempuh mahasiswa setelah lulus mata kuliah

pra syarat Seminar (PSU – 446). Kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa

(28)

minimal yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma untuk menyelesaikan jenjang studi sarjana (S1) adalah 144 SKS.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma untuk mendapat gelar sarjana (S1) psikologi adalah telah

menempuh jumlah SKS minimum, indeks prestasi komulatif lebih dari 2,00 dan

lulus ujian skripsi dengan nilai minimal C.

Tuntutan menulis skripsi inilah yang sering dirasakan kebanyakan

mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Darma sebagai sebuah masalah. Hal ini

bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa yang belum selesai menyusun skripsinya.

Fakultas Psikologi Sanata Dharma mahasiswa yang masih menyusun skripsi

terdiri dari angkatan 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006.

Semakin kompleks aktivitas yang berkaitan dengan proses pengerjaan

skripsi, semakin tinggi tingkat kesulitan mahasiswa. Tingkat kesulitan yang tinggi

membuat mahasiswa akan mempersepsikan skripsi sebagai beban atau sebagai

sumber masalah dalam menyelesaikan studi. Fenomena ini dapat berimplikasi

pada munculnya macam-macam reaksi mahasiswa terhadap skripsi seperti cemas,

sulit berkonsentrasi, menghindar, atau bahkan meningkatkan permasalahan

psikologis yang lain misalnya, frustasi atau menunda mengerjakan (prokastinasi).

Idealnya mahasiswa dalam menghadapi permasalahan seperti diatas

menggunakan kontrol diri yang kuat. Kontrol diri yang paling kuat adalah yang

bersumber dari penilaian kognitif individu (Sarafino dalam Shinta, 1995). Peran

(29)

tingkat ancaman dari suatu situasi dan potensi keberhasilan individu mengatasi

masalahnya.

Salah satu bentuk penilaian kognitif yang mempunyai fungsi kontrol

terhadap sumber-sumber masalah individu adalah penilaian efikasi diri

(Bandura,1995), yakni keyakinan individu terhadap kemampuan untuk

melaksanakan tugas pada tingkat tertentu hingga mencapai hasil yang diinginkan.

Peran penilaian efikasi diri dalam hal ini adalah mempengaruhi perilaku dan

kognisi individu dalam mengerjakan tugas tertentu, termasuk pula prilaku dan

usaha individu ketika menghadapi dalam menyelesaikan tugas hingga mencapai

hasil yang diinginkan. Dalam hal ini efikasi diri yang tinggi bukan dengan

sendirinya menghilangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi, tetapi efikasi diri

yang tinggi mendorong individu berusaha lebih keras untuk mengatasi semua

kesulitan tugas.

Bagi mahasiswa yang menyusun skripsi, efikasi diri berperan dalam

meningkatkan performa dan usaha, menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan

diri, serta meningkatkan keberanian dalam menghadapi tantangan. Efikasi diri

meningkatkan kesungguhan mahasiswa dan meningkatkan daya tahan dalam

menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghambat penyelesaian skripsi.

Mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah dalam

menyelesaikan skripsi. Mahasiswa tidak merasa ragu karena memiliki

kepercayaan diri yang penuh dengan kemampuan dirinya.

Efikasi diri mahasiswa ini terbentuk dari tiga dimensi yaitu magnitude,

(30)

keyakian diri terkait dengan kesulitanya dalam menulis skripsi. Dimensi

generality, mahasiswa mempunyai tingkat keyakinan dalam mengerjakan skripsi berkaitan dengan luas hal-hal yang berhubungan dengan skripsi, seperti dosen

pembimbing, jam bimbingan, manajemen waktu, teman senasib dll. Dimensi

strength, tingkat keyakinan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi berkaitan dengan pengalaman masa lalu dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah, ketidak

berhasilan dalam mengerjakan tugas mata kuliah maupun indek prestasi yang

kurang hal ini akan mempengaruhi bagaimana mahasiswa menyikapi masalah

dalam penyusunan skripsi. Ketiga dimensi ini membentuk keyakinan mahasiswa

untuk menghadapi tantangan yang ada dalam menyelesaikan skripsi.

Mahasiswa mengalami kesulitan dalam membagi waktu, kondisi internal

kognitif dan emosi, materi skripsi yang dirasa cukup sulit, dana operasional dalam

menyelesaikan skripsi dan mungkin adanya beberapa dosen pembimbing yang

kurang bisa dimengerti saat memberikan bimbingan. Hal-hal diatas merupakan

sebuah tantangan yang dialami oleh mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi.

Efikasi diri mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang ada. Setelah melihat

efikasi diri mahasiswa dihadapkan pada tantangan dalam mengerjakan skripsi

maka akan terbentuk dinamika efikasi diri mahasiswa yang nantinya melahirkan

tingkatan keyakinan efikasi diri mahasiswa dalam menyusun skripsi.

Selain tantangan ada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam dinamika

efikasi diri mahasiswa yang menyusun skripsi, yaitu sifat tugas yang dihadapi.

Semakin kompleks dan sulit skripsi yang dihadapai maka semakin besar keraguan

(31)

mudah dan sederhana maka mahasiswa semakin yakin akan kemampuanya untuk

bisa menyelesaikan. Dengan adanya penilaian terhadap skripsi yang dibuatnya

tersebut akan membentuk sebuah strategi dari mahasiswa untuk mengolah

kemampuan kognitif dan emosinya serta prioritas waktu dalam mengerjakan

skripsi.

Faktor yang lain yaitu, insentif eksternal. Insentif eksternal yaitu adanya

hadiah dari orang lain untuk merefleksikan keberhasilanya dalam menyelesaikan

skripsi. Dukungan yang menarik atau tepat akan meningkatkan efikasi diri

mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsinya, demikian sebaliknya.

Mahasiswa yang mengalami insentif eksternal dalam mengerjakan skripsi

motivasinya sangat dipengaruhi keberadaan orang-orang disekitarnya dalam

bentuk persuasi misalnya teman dekat atau dosen pembimbing.

Status mahasiswa dalam lingkungan juga merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.

Penghargaan dari orang lain yang menghormatinya akan mempengaruhi efikasi

dirinya, misalnya dari teman kerja maupun orang yang dalam kesehariannya

menaruh hormat atau menghargainya.

Efikasi diri mahasiswa juga dipengaruhi oleh informasi tentang

kemampuan dirinya. Informasi ini bisa berupa positif maupun negatif, misalnya

dari pengalaman yang sudah pernah terjadi terhadap dirinya mengenai kegagalan

atupun keberhasilan, kepekaan reaksi-reaksi internal dalam tubuh yang berupa

(32)

Dari efikasi diri mahasiswa serta tantangan yang dialami saat harus

menyelesaikan skripsi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, dari sini akan

terbentuk dinamika efikasi dirinya yang selanjutnya membentuk sebuah tingkatan

efikasi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi kedalam tingkat efikasi diri

yang rendah, sedang dan tinggi. Mahasiswa dapat juga menilai kemampuan

dirinya yang rendah dalam mengerjakan skripsi padahal kemampuan yang

dimiliki sebenarnya tinggi karena hal ini berhubungan dengan keyakinan diri

mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi melihat masalah

ataupun hambatan dalam mengerjakan skripsi sebagai hal yang menantang dengan

menunjukkan usaha yang tinggi, gigih serta mampu mengontrol stress dan

kecemasan dari pada mahasiswa yang memiliki efikasi rendah dengan

kemampuan yang setara.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan dari paparan di atas peneliti ingin melihat tingkat efikasi diri

(33)

17 A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan

gejala-gejala atau fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan

akurat mengenai sifat-sifat atau populasi atau daerah tertentu. Penelitian

deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan

dan menguji hipotesis (Zuriah, 2006).

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif, sehingga tidak ada kontrol

terhadap variabel. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal

yaitu efikasi diri.

C. Definisi Operasional Variabel

1. Efikasi Diri

Efikasi diri adalah keyakinan khusus yang berkaitan dengan

pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayaan individu akan

kemampuannya melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu.

(34)

suatu tugas akan ditindaklanjuti dengan pemilihan tindakan-tindakan yang

efektif agar bisa mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

Efikasi diri dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala

Efikasi Diri yang terdiri dari 3 aspek yakni magnitude, generality dan

strenght. Semakin tinggi skor subjek pada skala efikasi diri, makin tinggi pula tingkat efikasi diri, demikian sebaliknya.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi, yang pada saat penelitian

dilakukan sedang menempuh mata kuliah penulisan skripsi. Pertimbangan

peneliti mengambil subjek mahasiswa pada semester genap tahun ajaran

2009/2010 adalah untuk memperoleh data yang lebih bervariatif mengingat

ada mahasiswa yang baru mengambil skripsi dan ada juga yang sudah lama

menyusun skripsi. Dengan demikian dapat dilihat gambaran efikasi diri dari

mahasiswa secara keseluruhan baik yang baru mengambil skripsi maupun

yang sudah lama belum bisa menyelesaikan skripsi.

Metode pengambilan subjek pada penelitian ini adalah accidental sampling, yakni sebuah metode yang dilakukan dengan mengambil subjek yang kebetulan ada atau mudah ditemui, seperti dikos, saat bimbingan maupun

saat bertemu dikampus. Anggota populasi yang tidak dijumpai sama sekali

tidak diperhatikan dan tidak diperhitungkan (Hadi, 2004). Pertimbangan yang

(35)

untuk mengumpulkan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada tempat

dan waktu yang sama secara serentak.

E. Metode Pengumpulan Data

1. Pengambilan Data

Metode pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala

kepada subjek secara langsung yaitu mahasiwa psikologi Universitas Sanata

Dharma yang sedang menyusun skripsi. Sebelum digunakan pada penelitian

yang sebenarnya, skala diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui

validitas dan reliabilitasnya.

2. Skala

Skala Efikasi Diri ini disusun berdasarkan beberapa dimensi dari

Bandura (1977) yaitu :

a. Aspek Magnitude

Aspek Magnitude, yaitu suatu tingkat ketika seseorang meyakini

usaha atau tindakan yang dapat ia lakukan. Jika dihadapkan pada

tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitan, maka pengharapan

efikasinya akan jatuh pada tugas-tugas yang mudah, sedang, atau sulit

sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi

tuntutan perilaku yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkat.

Indikator dalam aspek ini adalah kesulitan-kesulitan tugas yang

harus dihadapi saat menyusun skripsi. Indikatornya adalah tingkat

(36)

skripsi, keberadaan dosen pembimbing, pencarian subjek penelitian,

pembuatan alat ukur, menghadapi ujian skripsi dan metode penelitian.

b. Aspek Generality

Aspek Generality, diartikan sebagai keleluasaan dari bentuk kemantapan, keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seseorang untuk

digunakan dalam situasi lain yang berbeda. Pengharapan efikasi individu

yang satu mungkin hanya terbatas pada bidang tugas tertentu, sementara

pada indivdu yang lain meliputi beberapa bidang tugas.

Indikator dalam aspek ini adalah hal-hal yang pernah dialami

mahasiswa dan kemampuan yang dimilikinya. Indikatornya adalah

pengalaman mengerjakan tugas saat kuliah dan kemampuan diri dalam

menghadapi masalah sehari-hari.

c. Aspek Strenght

Aspek Strength, yaitu suatu kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang yang dapat ia wujudkan dalam meraih performa tertentu.

Individu dengan efikasi diri yang lemah lebih mudah menyerah pada

pengalaman-pengalaman ketidakberhasilan, sementara individu yang

mempunyai efikasi diri yang kuat akan tetap berusaha meskipun

menemui pengalaman yang menghambat.

Indikator dalam aspek ini adalah menghadapi dosen pembimbing,

(37)

3. Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri

Blue print dan sebaran aitem Skala Efikasi Diri ditunjukan pada tabel di bawah ini:

Tabel. 1

Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri Sebelum Seleksi

Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah

Magnitude 13, 15, 24, 25, 26, 34,

4. Penskoran

Menurut Hadi (2004), subjek memiliki kecenderungan untuk memilih

jawaban yang ada di tengah atau yang disebut central tendering effect. Untuk menghindari kecenderungan tersebut, maka peneliti tidak

memberikan jawaban tengah dan hanya memberi empat pilihan jawaban

yaitu : SS-S-TS-STS. Adapun penyusunan aitem ini dilakukan secara acak

(38)

pengaruh dari aitem-aitem yang lain, yang kemungkinannya disebabkan

adanya pengelompokkan.

Penskoran jawaban dalam penelitian ini tergantung dari jenis pernyataan

seperti yang tertulis dalam tabel 2 berikut ini :

Tabel. 2

Skor untuk Aitem Favorable dan Unfavorable

Alternatif Jawaban

Skor jawaban

Favorable Unfavorable

Sangat Setuju 4 1

Setuju 3 2

Tidak Setuju 2 3

Sangat Tidak Setuju 1 4

F. Validitas Dan Reliabilitas

Instrumen dalam penelitian ini dipertanggungjawabkan kualitasnya

melalui uji validitas isi dan reliabilitas skala. Validitas isi dilakukan melalui

telaah item dan reliabilitas skala dilakukan melalui uji secara empiris.

Validitas pengukuran yang digunakan untuk skala efikasi diri adalah validitas

isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian isi skala

dengan analisis rasional atau professional judgement (Azwar, 2002).

Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang berkaitan erat sangat

menentukan kualitas alat ukur.

(39)

Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan

reliabilitas yang tinggi. Menurut Azwar (2002) validitas alat ukur adalah

seberapa cermat alat ukur tersebut melaksanakan fungsi ukurnya. Pada

penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Sebagaimana

namanya, validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat

pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judgment yang dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi. Jadi menurut Azwar (2002) validitas isi adalah sejauh mana butir-butir dalam tes

mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur.

2. Uji Kesahihan Item

Dalam penelitian ini analisis item dihitung dengan teknik korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Analisis item dalam alat ukur penelitian ini adalah melalui pendekatan konsistensi

internal, dimana pengujian terhadap konsistensi item dilakukan dengan

menghitung koefesien korelasi antara skor subjek pada setiap item dengan

skor total skala dengan taraf signifikasi 0,05, pengkorelasian antara skor

item dengan skor item total menghasilkan koefisien korelasi item total

(rix). Koefisien korelasi yang baik adalah diatas atau sama dengan 0,30

pada taraf signifikasi 0,05, sedangkan item dengan nilai rix dibawah 0,30

dianggap buruk karena memiliki daya beda yang rendah sehingga tidak

dimasukkan dalam item yang digunakan untuk penelitian atau item

(40)

dilakukan dengan program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 15.

Hasil pengujian skala efikasi diri pada mahasiswa psikologi

Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi terdiri 62 item

menghasilkan indeks diskriminasi bergerak dari 0,127 sampai 0,666.

Setelah melalui empat kali analisis diperoleh hasil 17 item yang memiliki

nilai rix dibawah batas 0,30 sehingga dinyatakan gugur dan 45 item dengan

nilai rix diatas atau sama dengan 0,30 sehingga dinyatakan lolos dengan

indeks diskriminasi bergerak dari 0.316 sampai 0,673 dengan koefision

reliabilitas = 0,926. Item yang gugur dari dimensi Magnitude 4 item yaitu 16, 27, 42, dan 51. Generality 4 item yaitu 3,28, 29 dan 52. Strenght 9 item yaitu 5, 6, 8, 21, 22, 23, 39, 40 dan 59.

Dari hasil seleksi item diatas maka diperoleh alat ukur efikasi diri

pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang

menyusun skripsi dengan rincian, dimensi Magnitude terdiri dari 16 item,

(41)

Tabel. 3

Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri Setelah Seleksi

Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah

Magnitude 9, 11, 16, 17, 18,

3. Reliabilitas

Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil ukur yang mengandung

makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dikaitkan dengan sejauh mana

hasil ukur bisa dapat dipercaya. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan

oleh koefisien (rxx) yang angkanya berada pada rentang dari 0 sampai

dengan 1,00. Semakin tinggi reliabilitas yang diperoleh, semakin tinggi

tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subjek

yang diteliti (Azwar, 2002). Penghitungan reliabilitas alat ukur dalam

penelitian ini menggunakan teknik analisis koefisien alpha yang

(42)

Tabel. 4

Koefisien Reliabilitas Efikasi Diri Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata

Dharma yang Sedang Menyusun Skripsi

Koefisien Alpha Cronbach’s

N Item N Subjek

0,926 45 116

Dari hasil penghitungan, reliabilitas skala dianggap memuaskan

sehingga dapat dikatakan bahwa skala memiliki reliabilitas yang

memuaskan.

G. Metode Analisis Data

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga peneliti

menggunakan analisis yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan

nilai maksimum dan minimum, mean empiris, dan standar deviasi, serta

perhitungan prosentase. Kategori yang dilakukan adalah membandingkan

antara mean empirik dengan mean teoritik. Pengolahan data empirik

menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 15. Berikut ini adalah hasil perhitungan data teoritik dengan N item = 45.

a. Skor minimum : 45 x 1 = 45

b. Skor maksimum : 45 x 4 = 180

(43)

d. Standar deviasi : 135/6 = 22,5

(44)

28 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan uji-coba

terpakai atau try out terpakai. Sebagaimana yang dijelaskan Hadi (2004) bahwa dalam try out atau uji-coba terpakai hasil uji-cobanya langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan tentu saja hanya data

dari butir-butir yang sahih saja yang dianalisis. Jadi try out terpakai merupakan suatu teknik untuk menguji validitas dan reliabilitas dengan

cara pengambilan datanya hanya sekali dan hasil uji-cobanya langsung

digunakan untuk menguji hipotesis. Artinya bahwa aitem uji-coba skala

dalam penelitian ini bersamaan dengan pelaksanaan penelitian yang

sesungguhnya atau dengan maksud bahwa subjek yang dijadikan uji coba

juga dipakai sebagai subjek penelitian.

Menurut Hadi (2004) try out atau uji-coba terpakai ini mengandung resiko dan pahala (reward). Resikonya adalah jika terlalu banyak butir yang gugur dan terlalu sedikit butir yang bertahan, peneliti

tidak (lagi) mempunyai kesempatan untuk merevisi instrumennya.

(45)

Alasan menggunakan try out terpakai dalam penelitian ini karena jika alat ukur efikasi diri diujikan kepada mahasiswa fakultas dan atau

universitas lain dianggap tidak mewakili atau signifikan dengan kriteria

subyek yang ingin diteliti hal ini dikarenakan tekanan dan hambatan yang

dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi belum tentu sama dengan

tekanan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa Psikologi Universitas

Sanata Dharma, selain itu faktor dalam menemukan subjek yang cukup

sulit.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

Sanata Dharma fakultas Psikologi yang sedang menyusun skripsi. Pada

saat penelitian ini berlangsung mahasiswa Sanata Dharma fakultas

psikologi yang sedang melakukan skripsi berjumlah 186 mahasiswa.

Penyebaran skala dilakukan langsung oleh peneliti. Akan tetapi, dari 186

mahasiswa Psikologi yang sedang melakukan skripsi peneliti hanya

mampu mengumpulkan skala sebanyak 116 eksemplar.

Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan uji coba alat penelitian. Uji coba alat penelitian bertujuan untuk

melihat kualitas aitem-aitem berdasarkan validitas dan reliabilitas dari alat

penelitian yang digunakan.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 12-20 Maret 2010.

(46)

tinggal masing-masing mahasiswa (rumah dan kos). Adapun kendala yang

dihadapi peneliti sewaktu menyebarkan skala yaitu jam bimbingan

masing-masing dosen berbeda-beda sehingga sewaktu peneliti ke kampus

peneliti harus meluangkan banyak waktu untuk menunggu jam bimbingan

dari mahasiswa jurusan psikologi saat bimbingan dengan dosen

pembimbing skripsi. Selain itu, bagi mahasiswa yang sudah jarang datang

ke kampus peneliti harus datang ke tempat kost dan rumah, namun

kenyataannya ternyata banyak yang peneliti belum tahu alamatnya atau

tempat tinggalnya sehingga tidak bisa diambil sebagai subjek.

B. Hasil Penelitian

1. Uji Normalitas Sebaran

Uji normalitas sebaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa

tidak ada perbedaan distribusi sebaran skor variabel yang dianalisis antara

sampel dan populasi, dengan kata lain sebaran skor suatu variabel sama

dengan populasi, yaitu mengikuti kurva normal. Dalam penelitian ini

pengujian normalitas sebaran dilakukan dengan menggunakan teknik

Kolmogorov-Smirnov Test. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah jika nilai p > 0,05 maka sebarannya

(47)

Tabel. 5

Uji Normalitas

(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)

TOTAL

N 116

Normal Parameters(a,b) Mean 134.3103 Std. Deviation 10.44190 Most Extreme Differences Absolute .101 Positive .101 Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z 1.092 Asymp. Sig. (2-tailed) .184

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Adapun penjelasan hasil uji normalitas sebaran data yang telah

dilakukan pada skala efikasi diri diperoleh skor K-S Z = 1,092 dan nilai p

= 0,184. Karena nilai p = 0,184 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa

data efikasi diri berdistribusi normal.

2. Deskripsi Data Penelitian

Setelah diketahui bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal,

maka langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan data yang diperoleh.

Deskripsi data diperoleh dari skor empirik dan skor hipotetik. Deskriptif

(48)

Tabel. 6

Deskripsi Data Penelitian

Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik

Min Maks M SD Min Maks M SD

Efikasi Diri

114 174 134.3103 10.44190 45 180 112,5 22,5

Selanjutnya untuk mendeskripsikan secara lebih detail mengenai

efikasi diri, maka dilakukan kategorisasi lebih lanjut. Variansi respon pada

masing-masing bagian dalam skala variabel penelitian ini berjumlah 4

dengan rincian skor 1, 2, 3, 4 dengan demikian skor terkecil yang nantinya

akan diperoleh subjek pada skala tersebut adalah 1 dan skor terbesarnya

bergantung pada banyaknya jumlah aitem pada masing-masing bagian

dalam aspek. Rentangan skor skala terbesar selanjutnya dibagi menjadi

enam satuan deviasi standar populasi ( ) sebagai estimasi untuk membuat

kategori normatif subjek.

Berdasarkan deskripsi data di atas, selanjutnya dapat dimanfaatkan

untuk melakukan kategorisasi pada efikasi diri. Kategorisasi ini didasarkan

pada asumsi bahwa skor subjek dalam populasi terdistribusi secara normal

sehingga dapat dibuat skor teoritis yang terdistribusi secara normal

(Azwar, 2002).

Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan subjek penelitian

berdasarkan skor kumulatif pada masing-masing aspek kedalam 3 kategori

berdasarkan distribusi normal Azwar (2002), dengan rumusan norma

(49)

Tabel. 7

Norma Kategorisasi

Norma Kategori Kategori

X < (N- 1,0O) Rendah

O : Deviasi Standar Teoritis

Berdasarkan norma diatas, maka diperoleh kategorisasi nilai

berdasarkan distribusi skor hipotetik pada masing-masing variabel yang

secara terperinci dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel. 8

Kategorisasi efikasi diri mahasiswa Psikologi Universitas sanata Dharma yang

Sedang Menyusun Skripsi

Variabel Interval Frekuensi % Kategori

Efikasi Diri

X < 90 0 0 Rendah

90PX < 135 68 58.6 Sedang

135 PX 48 41.4 Tinggi

Berdasarkan kategorisasi skor skala efikasi diri dari jumlah subjek

116 orang. Terdapat 68 orang (58,6%) dalam kategori efikasi diri sedang

dan 48 orang (41,4%) dalam kategori efikasi diri tinggi.

3. Data tambahan

(50)

Sampel Penelitian

Angkatan

Frequensi Percent Valid Percent Comulatif

Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 116 orang dari

jumlah populasi 186 mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

sedang mengerjakan skripsi.

C. Pembahasan

Titik puncak dari seluruh kegiatan akademik dibangku kuliah fakultas

Psikologi adalah skripsi, dengan demikian tentunya setiap mahasiswa

mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran yang dimiliki guna menyusun skripsi.

Keberhasilan dalam penyusunan skripsi dipengaruhi oleh banyak faktor salah

satunya yakni kontrol diri. Kontrol diri yang paling kuat adalah yang

bersumber dari penilaian kognitif individu (Sarafino, 1995). Salah satu bentuk

penilaian kognitif yang mempunyai fungsi kontrol terhadap sumber-sumber

(51)

Efikasi diri (Self Efficacy) adalah keyakinan khusus yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayaan individu bahwa

ia mampu melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu.

Kepercayaan individu terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi suatu

tugas akan ditindaklanjuti dengan pemilihan tindakan-tindakan yang efektif

agar bisa mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.

Keberhasilan penyusunan skripsi tentunya juga dipengaruhi oleh

Efikasi diri individu tersebut. Hasil penelitian berdasarkan perbandinagn mean

empiris dengan mean hipotetis menunjukkan bahwa mean empiris (134.31)

dan mean teoritis (112.5).

Berdasarkan kategorisasi subjek menurut skor skala efikasi diri terlihat

bahwa 0 subjek (0%) termasuk kategori rendah, 68 subjek (58,6%) termasuk

kategori sedang, dan 48 subjek (41,4%) termasuk pada kategori yang tinggi.

Hasil kategori menggambarkan bahwa kategori sedang memiliki presentase

total lebih besar dari pada kategori rendah dan tinggi. Dengan demikian

penelitian ini menghasilkan efikasi diri mahasiswa fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi ternyata sebagian

besar berada pada kategori sedang.

Mahasiswa yang berada dalam kategori sedang ini telah menunjukkan

gejala-gejala efikasi diri, namun masih dalam tingkatan yang sedang. Setiap

mahasiswa tentu saja mempunyai keyakinan diri dalam menyelesaikan skripsi

(0% mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang rendah), namun menyususn

(52)

Universitas Sanata Dharma menunjukakan hanya ada kurang lebih 44

mahasiswa yang mampu menyelesaikan skripsi kurang dari 1 tahun. Waktu

yang lama dalam mengerjakan skripsi ini tentu saja akan memmpengaruhi

tingkat keyakinan diri mahasiswa.

Mahasiswa dengan kategori efikasi diri yang sedang, tentu akan

berbeda dengan mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi. Hal ini

dapat dilihat dalam menghadapi tekanan dan tuntutan menyelesaiakn skripsi

serta lamanya waktu pengerjakan skripsi. Mahasiswa dengan efikasi diri yang

sedang mereka mampu menunjukan gejala-gejala efikasi diri seperti pada

mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi. Akan tetapi dalam proses

mengerjakan skripsi adanya tekanan dan tuntutan yang diterima dalam jangka

waktu yang cukup lama akan menimbulkan kelelahan yang luar biasa dan

dikenal dengan istilah burnout. Stamm (2005) dalam ProQUOL Manual menjelaskan Burnout dalam perspektif penelitian, yaitu diasosiasikan dengan perasaan tanpa harapan dan kesulitan untuk melakukan pekerjaan secara

efektif.

Self efficacy atau efikasi diri seseorang (dalam Komandyahrini dan

Hawadi, 2005) dipengaruhi oleh empat faktor yaitu : sifat tugas yang dihadapi,

insentif eksternal, status dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan

diri.

Faktor pertama adalah sifat tugas yang dihadapi, semakin kompleks dan

sulit skripsi yang dihadapi maka semakin besar keraguan akan kemampuan

mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi, sebaliknya jika skripsi yang dihadapi

(53)

Kompleksitas dan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi dalam penyusunan

skripsi mahasiswa Psikolosi Sanata Dharma seperti kesulitan mencari literatur,

keterbatasan dana, tidak terbiasa menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan

sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah

dengan dosen pembimbing skripsi (Januarti, 2009). Hal ini menyebabkan

keraguan terhadap kemampuan dirinya sehingga akan melemahkan efikasi

dirinya.

Subjek memandang tingkat kesulitan skripsi yang dihadapi

berbeda-beda, hal ini dipengaruhi sejauh mana langkah-langkah atau tahapan dalam

mengerjakan skripsi sudah dilaluinya. Subjek yang sedang menempuh tahap

awal akan cenderung menggeneralisasikan efikasi dirinya hanya berdasarkan

pengalaman mengerjakan tugas yang sudah ditempuhnya. Bila subjek

mengangap sifat tugas yang sudah ditempuhnya mudah maka sifat tugas yang

berikutnya akan diestimasi mudah pula, apalagi bila subjek kurang

mendapatkan informasi tentang sejauh mana tingkat kesulitan untuk

tugas-tugas skripsi yang selanjutnya. Subjek dalam hal ini tetap merasa mampu

menyelesaikan skripsi betapapun sulitnya, dilihat dari data efikasi diri dimana

dalam kategori efikasi diri kategori rendah sebesar 0%.

Subjek yang sudah menyelesaikan sebagian besar tahapan tugas-tugas

skripsi akan cenderung mengestimasi efikasi dirinya tinggi untuk beberapa

tahapan tugas-tugas skripsi yang belum dilaluinya karena subjek merasa telah

(54)

keberhasilan tersebut dapat mempengaruhi efikasi diri subjek untuk

menyelesaikan skripsinya.

Perbedaan pandangan mengenai sifat tugas yang dihadapi. Hal ini

membuat tingkat efikasi diri mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma

menjadi dominan pada kategori sedang.

Faktor lain yang mempengaruhi efikasi diri subjek sehingga masuk

dalam kategori sedang adalah perbedaan insentif eksternal yang diterima

subjek. Adanya insentif berupa hadiah untuk merefleksikan keberhasilan

dalam menguasai tugas. Hadiah disini bisa berupa motivasi ataupun dukungan

yang diberikan kepada subjek ketika menjalankan tahapan tugas-tugas dalam

menyusun skripsi dari luar dirinya. Motivasi ini bisa berasal dari dukungan

dosen, orang tua, teman dekat dan orang lain sehingga subjek tersebut menjadi

yakin akan kemampuannya untuk menyelesaikan skripsi.

Insentif yang tepat dan menarik akan meningkatkan motif subjek.

Motif menurut Kamus Psikologi (Chaplin,1999) adalah suatu keadaan

ketegangan didalam individu yang membangkitkan, melihat dan mengerahkan

tingkah laku menuju pada suatu tujuan atau sasaran. Motif juga disebut

sebagai alasan yang disadari, yang diberikan individu bagi tingkah lakunya.

Perbedaan insentif eksternal yang diterima oleh subjek akan

mempengaruhi efikasi dirinya. Insentif eksternal yang tepat dan menarik akan

meningkatkan motif subjek untuk mengerjakan skripsi. Subjek akan

memandang masalah dalam mengerjakan skripsi sebagai tantangan yang

(55)

skripsi. Sedangkan subjek yang mendapatkan insentif eksternal kurang

menarik dan tidak tepat misalnya ejekan, sindiran dari teman-temanya ataupun

orang tua dalam menyusun skripsi akan mengecilkan jiwanya dan

memamdang skripsi sebagai tugas yang menghambat sehingga tidak ada

upaya untuk segera menyelesaikannya.

Faktor ketiga yang mempengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam

mengerjakan skripsi adalah status mahasiswa dalam lingkungan. Adanya

penghargaan dari orang lain yang menghormatinya akan berpengaruh pada

efikasi diri mahasiswa tersebut. Dari 116 subjek kemungkinan ada perbedaan

status mahasiswa dalam lingkungannya. Status terbentuk karena adanya

perbedaan peran dalam kelompok, karena dirinya mempunyai keistimewaan

yang membedakan dirinya dengan orang lain (Baron,2008).

Adanya perbedaan status menimbulkan perbedaan penghargaan dalam

masyarakat. Baik itu sosial,ekonomi maupun umur. Adanya penghargaan dari

orang lain dalam kehidupan keseharian dengan menaruh hormat akan

mempengaruhi efikasi dirinya. Dari 116 subjek terdiri dari mereka yang

berumur 21 tahun sampai 29 tahun. Hal ini jelas dalam status subjek dalam

lingkungan sangat bervariatif

Faktor keempat yang mempengaruhi efikasi para subjek masuk dalam

kategori sedamg adalah informasi tentang kemampuan dirinya. Informasi

kemampuan diri ini akurat atau keliru menurut Bandura (dalam Komandyahrini

(56)

(Enactive Attainment), pengalaman orang lain (Vicarious Experience), persuasi

verbal (Verbal Persuasion) dan Keadaan fisiologis (Physiological State).

Seorang individu yang banyak mengalami pengalaman keberhasilan

sehingga memiliki pencapaian hasil belajar sesuai dengan harapan, serta melihat

keberhasilan mahasiswa psikologi lain dapat menyelesaikan skripsi. Hal ini

diperkuat dengan adanya bujukan atau dukungan dari orang lain mengenai

kemampuan untuk menyelesaikan skripsi dan didukung dengan kondisi gejolak

emosi dan fisik yang baik menyebabkan efikasi dirinya menjadi tinggi.

Sebaliknya jika seseorang banyak mengalami pengalaman ketidak

berhasilan sehingga menganggap bahwa apa yang sudah dipelajari selama ini

sia-sia, serta melihat banyak ketidakberhasilan mahasiswa psikologi lain dalam

penyelesaian skripsi. Hal ini ditambah dengan tidak adanya bujukan atau

dukungan dari orang lain dan individu merasa stres karena skripsi dipandang

sebagai situasi yang menekan sehingga hal ini akan menyebabkan efikasi dirinya

menjadi rendah.

Uraian diatas menggambarkan bahwa ada kemungkinan beberapa subjek

penelitian yang kurang mampu mendapatkan informasi tentang dirinya yang

positif, namun ada pula sebagian yang sudah mampu mendapatkan informasi

yang positif dari dirinya. Sehingga data yang diperoleh mengenai efikasi subjek

secara keseluruhan dominan dalam kategori sedang.

Pada fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma mahasiswa yang

mengerjakan skripsi terdiri dari lima angkatan. Adanya perbedaan angkatan

serta lamanya mengerjakan skripsi masih bisa diteliti lagi untuk melihat

(57)

umum, karena memang belum ada teori yang membuktikan, mendukung dan

mengkaji bahwa perbedaan angkatan mempengaruhi perbedaan efikasi diri

dalam menyusun skripsi.

Peneliti menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Penelitian

ini memiliki keterbatasan pada penggunakan referensi sumber yang sudah

terlalu lama serta variabel kontrol subjek status individu dan status tempat

(58)

42 A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan

pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum subjek

penelitian memiliki tingkat efikasi diri yang tergolong sedang. Hal ini

ditunjukkan dengan hasil kategorisasi sedang yang dominan sebesar 58,6% .

B. Saran

Berdasarkan hasil yang telah didapat, peneliti mengajukan beberapa

saran sebagai berikut :

1. Bagi Mahasiswa

Bagi mahasiswa terutama yang sedang mengerjakan

skripsi, hendaknya lebih memperhatikan kemampuan yang

sesungguhnya dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa diharapkan

tetap menjaga semangat dan motivasi diri dengan cara menjadikan

pengalaman keberhasilan orang lain dalam mengerjakan skripsi.

Hal ini bisa sebagai model untuk memacu keyakinan bahwa

dirinya juga mampu mengerjakan skripsi dengan berhasil.

2. Bagi Dosen Pembimbing Akademik

Bagi dosen pembimbing diharapkan untuk senantiasa terus

(59)

motivasi dan keyakinan supaya tetap bertahan ketika mengalami

kesulitan dalam proses mengerjakan skripsi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami efikasi diri

mahasiswa ketika menghadapi masalah skripsi, yang sering

dijadikan alasan menghambat mahasiswa untuk menyelesaikan studi

S1 nya dengan tepat. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan

penelitian serupa perlu kiranya meninjau faktor-faktor lain yang

mungkin cukup mempengaruhi dan memiliki sumbangan yang

cukup besar terhadap efikasi diri, misalnya motivasi, kontrol diri

atau tipe-tipe kepribadian. Lingkup penelitian hendaknya lebih

diperluas tidak hanya satu fakultas saja, mengingat skripsi

kewajiban yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar S1

sehingga hasil penelitian lebih bervariatif dan dapat

(60)

44

Selesai. Dipungut 8 Januari,2009, dari http://news.okezone.com.

Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta : Pustaka pelajar. Bandura, A. 1977. Self-Efficacy : Toward A Unifying Theory Of Behavioral

Change. Psychological Review. 84. 191. 215.

_________. 1982. Self-Efficacy Mechanism In Human Agency. American Psychologis 37. 2. 122-147.

_________.1986. Social Foundation Of Thougth And Action: A Social Cognitive Theory. Englewood Cliff, New Jersey : Presentice – hall.

_________. (Ed.). (1995). Self-efficacy in changing societies. New York: Cambridge University Press.

Bandura, A., and Schunk, D. H. 1981. Cultivating Competence, Self-Efficacy, and Intrinsic Interest Through Proximal Self Motivation. Journal Of Personality and Social Psychology.41. 586-598.

Baron, R.A. 2008. Social Psychology. Edisi 12. Boston: Pearson.

Chaplin, J. P. I. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Dr. Kartini Kartono. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada.

Ganda, Y. 1995. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar Di Perguruan Tinggi. Jakarta : CV. Rizky Grafis.

Hadi, S. 2004. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Januarti, R. 2009. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dosen Pembimbing

(61)

Komandyahrini, E. & Hawadi, R. 2005. Hubungan Self Eficacy dan Kematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar. Jurnal Penelitian dan Evaluasi pendidikan / no.2.

Lazarus, R., & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal And Coping. New York: Springer.

Mitchell, T. R, Hopper, H., Daniles, D. , George. J dan james, L. R. 1994. Predicting Self Efficacy And Performance During Skill Acquisition.

Journal Of Applied Psychology. 79. 506-517.

Myers, D. G.1983. Social Psychology. Tokyo : Mc. Graw hill.

Sarafino, e.P., 1990, Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. New York: john wiley & sons.

Saraswati, I. (1998) Locus of Control, Situasi Kompleks dan Kooperatif dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Penyelesaian Tugas. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.

Stamm, B. H. 2005. Measuring Compassion Satisfaction As wee as Fatigue: Developmental History of the Compassion Satisfaction and Fatigue. New York: Brunner-Routledge.

USD. 2007. Buku Pedoman Program Studi Psikologi fakultas Psikologi. Yogyakarta.

Utama, Y. (2000). Faktor-faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Penulisan Skripsi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Waskita, D. (2008, Januari 16). Stres urus Skripsi, Mahasiswa Bunuh Diri. Dipungut 8 Januari, 2009. dari http://www.tempointeraktif.com

Wulandari, C. (2002) Hubungan Efikasi Diri Dengan Problem Focused Coping Dalam Menghadapi Masalah Skripsi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi USD.

(62)
(63)

47

(64)

SURAT PERMOHONAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Dengan hormat

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Fakultas

Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :

Nama : Fx Resky Prianto

NIM : 039114040

Dalam rangka melaksanakan tugas akhir penulisan skripsi, saya akan

mengadakan penelitian dengan judul “Efikasi Diri Pada Mahasiswa Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yang Sedang Menyusun Skripsi”. Untuk keperluan

tersebut, dengan ini saya mohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini dengan cara mengisi skala terlampir. Jawaban dari Saudara hanya

digunakan untuk kepentingan penelitian dan saya menjamin kerahasiaannya.

Atas perhatian dan kesediaannya sebagai subjek pada penelitian ini saya

ucapkan terima kasih.

Peneliti

(65)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Setelah membaca isi surat permohonan menjadi subjek penelitian dalam

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta yakni :

Nama : Fx Resky Prianto

NIM : 039114040

dengan judul penelitian “Efikasi Diri Pada Mahasiswa Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yang Sedang Menyusun Skripsi”, saya memahami bahwa

pengisian skala dalam penelitian ini hanya sebagai bahan dalam penyusunan

skripsi dan tidak membahayakan serta merugikan saya. Maka dengan ini saya

menyatakan bersedia menjadi subjek dalam penelitian tersebut.

Yogyakarta, ………

Yang menyatakan,

(66)

I. IDENTITAS SUBJEK

6. mulai menyusun skripsi semester :

Berikut ini disajikan sejumlah pertanyaan beserta pilihan jawaban /

tanggapan. Anda diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang

tersedia yang paling sesuai dengan keadaan diri atau pun perasaan anda.

Petunjuk Cara Mengerjakan

1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.

2. Pilihlah salah satu diantara empat pilihan jawaban yang tersedia yang paling

sesuai dengan keadaan diri ataupun perasaan anda yang sebenarnya, dengan

cara memberi tanda silang ( X ) pada kolom :

SS : Apabila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.

S : Apabila Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.

TS : Apabila Anda TidakSetuju dengan pernyataan tersebut.

STS : Apabila Anda SangatTidakSetuju dengan pernyataan tersebut. 3. Bila Anda keliru dalam memberi tanda silang ( X ) atau ( ), lingkarilah tanda

silang tersebut, kemudian berilah tanda silang ( X ) atau ( ) pada kolom yang

sebenarnya anda pilih.

4. Tidak ada jawaban yang salah sepanjang hal tersebut benar-benar sesuai

dengan keadaan diri ataupun perasaan Anda.

5. Bila sudah selesai periksalah kembali jawaban Anda untuk memastikan tidak

ada bagian yang terlewati.

(67)

No Pertanyaan SS S TS STS

1. Walaupun merangkai kata dalam penulisan

skripsi tidaklah mudah sehingga membuat saya menjadi tidak yakin bahwa saya mampu melakukannya

2. Karena sewaktu kuliah saya selalu bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah, maka saya pasti bisa menyelesaikan skripsi saya

3. Saya tidak terbiasa mengontrol hidup saya, dengan demikian saya tidak yakin bahwa saya bisa mengontrol skripsi saya

4. Karena saya terbiasa meluangkan waktu untuk menyusun rencana-rencana yang akan saya kerjakan, demikian juga dalam pengerjaan skripsi saya yakin bisa menyusun rencana-rencana untuk menyelesaikannya.

5. Meskipun revisian yang saya buat sering ditolak oleh dosen pembimbing skripsi, namun hal itu membuat saya jadi menyerah

6. Meskipun sewaktu menghadap dosen

pembimbing saya sering gagal memberikan penjelasan mengenai penelitian saya, namun hal tersebut membuat saya menjadi lebih berniat untuk belajar dan tetap meneruskan skripsi saya

7. Meski adakalanya dosen pembimbing skripsi kurang membantu saya dalam penulisan skripsi, hal itu menyurutkan niat saya untuk melanjutkan skripsi

8. Meski susah menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing skripsi saya, namun saya tetap terus mencoba untuk menyesuaikan diri

9. Walaupun ada rasa takut untuk bertemu dosen pembimbing, hal itu tidak menyurutkan niat saya

10. Ketika saya memiliki masalah, saya biasanya dapat mencari jalan keluar lebih banyak untuk menyelesaikannya, demikian juga dalam proses skripsi saya yakin bahwa saya memiliki banyak jalan keluar untuk menyelesaikan skripsi saya

11. Saya adalah orang yang kurang disiplin, dengan demikian sewaktu pengerjaan skripsi saya tidak yakin bahwa saya dapat disiplin

12. Karena saya sudah terbiasa menghadapi

situasi-situasi yang sulit, jadi kesulitan-kesulitan dalam proses pengerjaan skripsi pasti mampu saya tangani

Referensi

Dokumen terkait

Faktor dan sumber dapat menunjukkan perbedaan efikasi diri antara mahasiswa laki-laki maupun perempuan ketika sedang menyusun skripsi.Perbedaan laki-laki dengan perempuan

Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Terhadap Profesi Psikolog Dengan Motif Berprestasi beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan

5. Penelitian Konsep Diri Fisik ………. Pengertian Mahasiswa ……….. Ciri-ciri Mahasiswa sebagai Individu Dewasa Awal ………… D. Konsep Diri Fisik Mahasiswa Sebagai Manusia

dengan baik untuk berinteraksi dengan mahasiswa lain (Tempo Interaktif, 2003). 180) konflik merupakan tipe dari perilaku yang terjadi.. ketika dua atau lebih kelompok ada

Faktor dan sumber dapat menunjukkan perbedaan efikasi diri antara mahasiswa laki-laki maupun perempuan ketika sedang menyusun skripsi.Perbedaan laki-laki dengan perempuan

3 Saya yakin bahwa saya dapat menemukan peluang - peluang untuk memulai usaha karena saya senang melihat kegiatan yang berbeda. 4 Saya yakin bahwa saya mampu menghadapi

Berdasarkan uji beda yang dilakukan pada tingkat hardiness berdasarkan hambatan yang dimiliki responden, apapun hambatan yang dimiliki responden tidak membedakan tingkat

Terimakasih telah memberikan penulis jalan yang mudah untuk bisa menyelesaikan karya ini dengan baik... Teman – temanku di Fakultas Psikologi yang tentunya tidak