i
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Program Studi Psikologi
Disusun Oleh :
Fransiskus Xaverius Resky Prianto NIM: 039114040
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
Days have gone away in this
life,
Today will be last and
tomorrow will come,
a day with
a new hope,
a new challenge,
a new spirit,
v
My Great Creator, My Savior, and
My Best Friend Jesus Christ
My Beloved Family
My Friends
vii ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai efikasi diri pada mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya efikasi diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi. Efikasi diri merupakan keyakinan sejauh mana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tugas untuk mencapai suatu hasil tertentu. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi dengan tahun akademik 2002, 2003, 2004, 2005, dan 2006. Subjek penelitian sebanyak 116 orang. Pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling dengan menyebar skla efikasi diri yang disusun sendiri oleh peneliti. Estimasi reliabilitas dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach yang menghasilkan koefisien relibitas sebesar 0,926. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis statistik deskriptif dengan bantuan SPSS versi 15.00. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil kategorisasi tingkat sedang yang dominan yaitu 58,6%. Secara umum dapat disimpulkan bahwa tingkat efikasi diri mahasiswa fakultas psikologi yang sedang mengerjakan skripsi dalam kategori sedang.
viii ABSTRACT
This research is aimed to give vision about self efficacy to students of psychology department of sanata Dharma University who are doing thesis. This research is based on the importance of the students’ self efficacy when doing thesis. Self efficacy is a belief on how far an individual estimates his or her ability in doing a task to achieve a certain result. This research is a quantitative descriptive. The subjects of this research are students of psychology department of sanata Dharma University who are doing thesis in 2002,2003,2004,2005 and 2006 academic year. The research subjects are 116 students. The sampling technique is accidental sampling by spreading self efficacy scale which is arranged by the researcher. The Reliability Estimation uses alpha cronbach technique which result reliability coefficient 0.926. The data analysis use descriptive statistic done using SPSS version 15.00. According to the data analysis, the result of medium categorization which is dominant is 58.6%. Generally, it can be concluded that level of self efficacy of students of psychology department who are doing thesis is medium.
x
kasih dan anugerahnya sehingga penulis pada akhirnya dapat menyelesaikan
penulisan skripsi ini dengan baik.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana Psikologi Strata 1 Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis dengan segala kerendahan hati ingin mengucapkan terima kasih
atas segala petunjuk, bimbingan, bantuan, dorongan, dan perhatian serta fasilitas
yang telah penulis dapatkan dalam proses pembuatan skripsi ini kepada:
1. Ibu Ch. Siwi Handayani, S.Psi., M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu ML. Anantasari, S. Psi., M.si., selaku dosen pembimbing skripsi yang
dengan kesabarannya membimbing serta meluangkan waktunya untuk
penulis hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini.
3. Seluruh dosen Fakultas Psikologi yang telah membagikan ilmunya kepada
penulis.
4. Mbak Nanik, mas Gandung, mas Doni, mas Muji dan tak lupa pak Gie
terima kasih yang dengan ramah, tulus dan selalu tersenyum melayani
keluarga besar Fakultas Psikologi.
5. Keluargaku tercinta, terutama buat almarhum Ibuku yang masih tersenyum
xi
sekolah di Yogya dan memberikan banyak sekali fasilitas buat hidupku
seperti sekarang ini.
7. Lydia Yenni yang dengan penuh sabar dari awal kuliah selalu
memotivasiku, maaf kalau semua ini terlambat bagimu, tp percayalah
kehadiranmu tidak pernah tergantikan.
8. Untuk teman-temanku tercinta, bolot, panji, cuky, topix, Sumar, bambang,
tino, sutaman, vicky, martin, ronald, didie, sari, nana, widuri terima kasih
kalian memang luar biasa...
9. Teman-teman Mudika Yoyon, Yuni, Elly, Kakung, Niell, Deky, Esti,
Dodik, Edo terima kasih untuk semuanya....
10.Teman-teman OMK Trio, Olin, Tika, Andre, Sulilo, Tompel, Frans, Ucil,
Nita, Galuh, Penny, Vita, Rista terimakasih kalian memberikan warna baru
dalam hidupku.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, setiap saran dan masukan sangat diharapkan penulis
dari semua pihak.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan pembaca.
Yogyakarta, Juli 2010
xii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii
HALAMAN PENGESAHAN... iii
HALAMAN MOTTO... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi
ABSTRAK... vii
ABSTRACT... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ………ix
KATA PENGANTAR... x
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ...6
C. Tujuan Penelitian ...6
D. Manfaat Penelitian ...7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 8
A. Efikasi Diri ... 8
xiii
Yang Menyusun Skripsi ...11
C. Pertanyaan Penelitian ...16
BAB III METODE PENELITIAN ...17
A. Desain Penelitian ...17
B. Identifikasi Variabel Penelitian ...17
C. Definisi Variabel Penelitian ...17
1. Efikasi Diri ...17
D. Subjek Penelitian ... 18
E. Metode Pengumpulan Data ………... 19
1. Pengambilan Data ……….….…19
2. Skala Efikasi Diri ………. 19
3. Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri ………..………… 21
4. Penskoran ………... 22
F. Validitas Dan Reliabilitas ………... 23
1. Validitas ………... 22
2. Uji Kesahihan Item ………... 23
3. Realibilitas ……… 25
G. Metode Analisis Data ………... 26
xiv
B. Hasil Penelitian………... 30
1. Uji Normalitas Sebaran………... 30
2. Deskriptif Data Penelitian ………...………... 31
C. Pembahasan……….…….…………... 34
BAB V PENUTUP……….….………... 42
A. Kesimpulan………..………. 42
B. Saran……….….………... 42
DAFTAR PUSTAKA ... 44
xv
Table. 1 blue print dan sebaran item skala efikasi diri…………...… 21
Table. 2 skor untuk item favorable dan unfavorable…..………. 22
Table. 3 blue print dan sebaran item skala efikasi diri setelah seleksi…... 25
Tabel. 4 koefisien reliabilitas efikasi diri………... 26
Tabel. 5 Uji Normalitas……….. 31
Tabel. 6 Perbedaan Mean empirik dengan Hipotetik………. 32
Tabel. 6 Norma Kategorisasi………. 33
Tabel. 7 Kategorisasi Efikasi Diri Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yang Sedang Menyusun Skripsi………..………... 33
xvi
Lampiran A. Skala Try Out Efikasi Mahasiswa yang Sedang
Menyususn Skripsi...……….. 47
Lampiran B. Tabulasi Data Try Out ...……… 56
Lampiran C. Uji Realibilitas.Skala Efikasi Diri Mahasiswa yang Sedang Menyususn Skripsi ... 75
Lampiran D. Analisis Data Penelitian ……….………... 83
1. Uji Normalitas……….84
2. Kategorisasi ……….……….. 85
1 A. Latar Balakang Masalah
Menghadapi masalah yang mengakibatkan stres adalah suatu keadaan
yang tidak menyenangkan bagi siapapun, termasuk bagi mahasiswa.
Mahasiswa akan mengalami masalah yang tidak selalu dapat diatasi dengan
efektif. Masalah klasik yang terutama dialami oleh mahasiswa pada akhir
program studinya adalah ketika menghadapi kewajiban untuk mulai menyusun
skripsi. Menurut Ganda (1995) menyusun skripsi adalah suatu kegiatan
penelitian. Hal ini merupakan salah satu cara untuk membuktikan kematangan
nalar mahasiswa. Mahasiswa harus dapat menyelesaikan skripsi sebagai
persyaratan akademik untuk memperoleh derajat sarjana S-1.
Skripsi ialah tulisan ilmiah yang dibuat sebagai syarat seseorang
mahasiswa menyelesaikan studi program sarjana. Skripsi ini sebagai bukti
kemampuan akademik seorang mahasiswa dalam penelitian. Skripsi
merupakan suatu bentuk pelaporan penelitian ilmiah di perguruan tinggi
dengan melalui tahapan-tahapan mulai dari penentuan masalah, pengumpulan
data, pemilihan alat analisa, pengolahan data, analisa hasil pengolahan,
intepretasi hasil analisa sampai kepada pembuatan kesimpulan dan saran yang
semuanya didokumentasikan secara tertulis (Hariwijaya, 2004)
Dalam proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah
atau diminta untuk memperbaiki lagi. Hal ini terjadi karena kurangnya
kemampuan mahasiswa dalam memahami standar penyusunan skripsi yang
telah ditetapkan. Skripsi bisa menjadi stresor bagi sebagian mahasiswa, namun
dapat pula dianggap sebagai tantangan positif yang harus dihadapi bagi
mahasiswa yang lain.
Pada tanggal 15 Januari 2008 di daerah Bantul ada seorang mahasiswa
fakultas Tehknik Elektro Perguruan Tinggi Swasta yang nekat mengakhiri
hidupnya karena tidak mampu menyelesaikan skripsi dan ditemukan tewas
gantung diri (Waskita,2008). Hal serupa juga terjadi di Jakarta pada tanggal 15
Desember 2008 seorang mahasiswa YAI Fakultas Ekonomi mengakhiri
hidupnya dengan terjun dari lantai 13 Universitas Atmajaya Jakarta karena
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi (Amirullah,2008 ).
Sekretariat Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
mencatat bahwa Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma
yang sedang menempuh mata kuliah penulisan skripsi pada semester genap
tahun ajaran 2009/2010 berjumlah 186 orang, sedangkan yang telah
menyelesaikan skripsi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun berjumlah
kurang lebih 44 orang. Dari data ini menunjukkan bahwa cukup banyak
mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang mengalami
masalah dalam proses menyelesaikan skripsi.
Hasil penelitian Utama (2000) mengungkapkan kesulitan-kesulitan
mahasiswa dalam mengerjakan skripsi, antara lain : (1) kesulitan membagi
pekerjaan lain dan keluarga contohnya bagi mahasiswa yang bekerja atau
berkeluarga; (2) masalah kesehatan; (3) terbatasnya dana untuk operasional
skripsi, misalnya untuk kertas, rental komputer, dan lain-lain; (4) adanya
hambatan kognitif dan emosi yang cenderung menimbulkan sikap negatif
mahasiswa terhadap segala proses pengerjaan skripsi; (5) masalah yang
berkaitan dengan materi skripsi itu sendiri, misalnya: kurang literatur untuk
mendukung dasar teori, kesulitan membuat alat ukur, langkanya subjek
penelitian; dan (6) masalah dengan dosen pembimbing.
Dalam menghadapi hambatan-hambatan yang ada, diharapkan
mahasiswa dapat memiliki ketahanan untuk menghadapinya. Keyakinan
seseorang atas keberhasilan atau kegagalan tergantung pada dirinya sendiri.
Dalam diri individu terdapat suatu kekuatan yang merupakan sumber daya,
dimana apabila individu menyadarinya, maka individu akan terdorong untuk
mampu melihat hubungan antara potensial kemampuan dengan usaha, tingkah
lakunya, dan faktor penguat dari usaha dan tingkah laku itu. Adanya kekuatan
tersebut menimbulkan adanya rasa tanggung jawab atas tingkah lakunya dan
rasa percaya diri dalam menghadapi hambatan. Sebaliknya bila individu
kurang menyadari kekuatan tersebut, maka ia menjadi kurang mampu melihat
hubungan kemampuan dengan tinngkah laku dan akibatnya, (Saraswati 1998).
Adanya hambatan dalam hal kognitif dan emosi yang menimbulkan
sikap negatif terhadap proses pengerjaan skripsi, serta berkaitan dengan materi
skripsi yang dianggap sulit akan mempengaruhi keyakinannya untuk bisa
ini berkaitan dengan tinggi atau rendahnya efikasi mahasiswa yang sedang
mengerjakan skripsi. Keyakinan mengenai kemampuan diri juga berfungsi
sebagai suatu determinan bagaimana individu tersebut berperilaku, berpola
pikir, dan bereaksi emosional terhadap situasi-situasi yang sedang dialami.
Keyakinan diri juga memberikan kontribusi terhadap kualitas dari fungsi
psikososial seseorang (Bandura, 1986).
Penilaian tentang keyakinan diri tergantung pada analisis setiap
individu tentang tuntutan situasi, sumber-sumber coping dan strategi yang tersedia, serta kemampuan mengimplementasikan strategi yang dibutuhkan.
Penilaian terhadap keyakinan memperkirakan kemampuan diri dalam
menghadapi situasi dalam ilmu psikologi dikenal dengan konsep efikasi diri
(self-efficacy). Efikasi diri merupakan kepercayaan atau keyakinan bahwa seseorang dapat berperilaku sesuai kebutuhan untuk menghasilkan sesuatu
yang diinginkan (Lazarus,1984).
Efikasi diri berasal dari teori kognitif sosial. Bandura (1986)
mengatakan bahwa efikasi diri dapat menyebabkan keterlibatan aktif individu
dalam kegiatan dan mendorong perkembangan kompetensi. Penilaian
mengenai efikasi diri juga menentukan seberapa besar usaha yang dikeluarkan
dan seberapa lama individu bertahan dalam menghadapi rintangan dan
pengalaman yang menyakitkan dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Efikasi diri ini sangat mempengaruhi mekanisme perilaku manusia.
keyakinan individu untuk menghasilkan akan mendorong melakukan sesuatu.
akibat yang diinginkan, maka individu tersebut tidak akan berusaha untuk
mewujudkannya (Bandura, 1977).
Bandura (1995) mengatakan bahwa individu dengan efikasi diri tinggi
akan menghubungkan kegagalan dengan usaha yang tidak cukup atau
kurangnya pengetahuan. Efikasi diri yang tinggi akan mengembangkan
kepribadian yang kuat pada diri individu sehingga seseorang tidak mudah
terpengaruh pada situasi yang mengancam. Myers (1983), juga menjelaskan
bahwa individu yang memiliki efikasi diri tinggi saat menyusun tugas akan
lebih tekun dan memiliki tingkat kecemasan yang rendah serta jarang merasa
tertekan. Individu tersebut akan hidup secara lebih sehat, lebih fokus dalam
menyelesaikan tugasnya.
Selanjutnya, Bandura (1995) mengatakan bahwa individu dengan
efikasi diri yang rendah akan memandang buruknya prestasi sebagai akibat
kelemahan kecerdasan otak yang tidak mungkin diperbaiki lagi. Pandangan
yang pesimis ini membuat individu dengan efikasi diri yang rendah akan
semakin kehilangan kepercayaan terhadap kapasitas dirinya, hal ini nantinya
berakibat pada kesulitan saat menghadapi masalah-masalah yang ada.
Penelitiaan mengenai efikasi diri pernah dilakukan di Fakultas
Psikologi Sanata Dharma yang dikaitkan dengan variabel problem focus coping, (Wulandari, 2002).Dalam penelitian ini dikatakan bahwa prosentase mahasiswa yang mengalami masalah pada tahap awal proses mengerjakan
skripsi yaitu menentukan judul dan landasan teori cukup besar 58,8%. Hal ini
mengerjakan skripsi efikasi dirinya tidak terlalu tinggi, padahal tuntutan
skripsi sangat berbeda dengan tugas yang pernah dibuatnya.
Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini penting dilakukan
mengingat banyaknya mahasiswa Psikologi Sanata Dharma yang kesulitan
dalam menghadapi masalah saat menyelesaikan skripsinya sehingga masih ada
beberapa mahasiswa belum bisa menyelesaikan skripsi dengan tepat waktu.
Peneliti tertarik untuk melihat gambaran efikasi diri mahasiswa
Psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi.
Mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi diharapkan lebih mampu
menyelesaikan skripsi dengan baik, sementara individu yang memiliki efikasi
diri rendah cenderung lebih sulit atau bahkan gagal dalam menyelesaikan
skripsinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan sebuah
masalah, yaitu : bagaimana tingkat efikasi diri pada mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat efikasi diri
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pengembangan
teori-teori dibidang psikologi terutama psikologi belajar, kepribadian dan
pendidikan mengenai efikasi diri.
b. Manfaat Praktis
Bagi mahasiswa manfaat praktis penelitian ini untuk menambah
informasi, terutama mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengenai
gambaran efikasi diri dalam menyusun skripsi dan sebagai bahan evaluasi diri.
Bagi dosen pendamping akademis, penelitian ini diharapkan mampu
memberikan gambaran efikasi diri mahasiswa yang sedang menyusun skripsi
sehingga bisa menambah informasi dalam proses pendampingan.
Bagi seluruh pembaca pada umumnya, penelitian ini diharapkan
bermanfaat untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan
8 A. Efikasi Diri
1. Pengertian Efikasi Diri
Efikasi diri adalah keyakinan sejauh mana individu memperkirakan
kemampuan dirinya dalam melaksanakan suatu tugas atau tindakan yang
diperlukan untuk mencapai suatu hasil tertentu. Efikasi diri ini dibedakan
menjadi real self-efficacy dan perceived self-eficacay. Real self-eficacy
adalah keyakinan yang sebenarnya pada diri individu terhadap kemampuan
melakukan suatu tugas tertentu, sedangkan perceiced self-eficacy adalah kesan individu pada dirinya tentang kemampuannya melakukan tugas
tertentu (Bandura 1986).
Kanfer (dalam Mitchell, 1994) menyatakan bahwa efikasi diri adalah
penilaian kognitif yang kompleks tentang kemampuan individu dimasa
mendatang untuk mengorganisasiakan dan memilih tindakan yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu. Efikasi diri merupakan hasil dari
proses kognitif yang berbentuk keputusan, keyakinan atau harapan mengenai
sejauhmana individu memperkirakan kemampuan dirinya dalam
melaksanakan tugas atau tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil
Menurut Myers (1983) efikasi diri diartikan sebagai perasaan yang
dimiliki oleh individu bahwa dirinya adalah orang yang cakap dan mampu
melakukan tindakan-tindakan yang tepat.
Bandura dan Schunk (1981) lebih menekankan efikasi diri pada
komponen kepercayaan diri yang dimiliki seseorang dalam menghadapi
situasi-situasi akan datang yang tidak jelas, tidak dapat diperkirakan bahkan
menimbulkan tekanan.
Dari beberapa pengertian diatas, maka kesimpulan yang dapat
diambil mengenai efikasi diri adalah keyakinan khusus yang berkaitan
dengan pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayaan individu
dengan kemampuan melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu.
Kepercayaan individu terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi
suatu tugas akan ditindaklanjuti dengan pemilihan tindakan-tindakan yang
efektif agar bisa mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.
2. Dimensi Efikasi Diri
Bandura (1977) mengemukakan bahwa dimensi-dimensi tersebut
adalah :
a. Magnitude, sejauhmana keyakinan individu berkaitan dengan tingkat kesulitan tugas yang dilakukan. Jika dihadapkan pada tugas-tugas yang
disusun menurut tingkat kesulitan, maka pengharapan efikasinya akan
batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku
yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkat.
b. Generality, sejauhmana keyakinan individu berkaitan dengan luas bidang tugas yang dilakukan. Pengharapan efikasi individu yang satu
mungkin hanya terbatas pada bidang tugas tertentu, sementara pada
indivdu yang lain meliputi beberapa bidang tugas.
c. Strength, sejauhmana kemantapan atau tingkat keyakinan individu berkaitan dengan pengalaman masa lalu. Individu dengan efikasi diri
yang lemah lebih mudah menyerah pada pengalaman-pengalaman
ketidakberhasilan, sementara individu yang mempunyai efikasi diri yang
kuat akan tetap berusaha meskipun menemui pengalaman yang
menghambat.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efikasi Diri
Perbedaan tingkat efikasi diri individu dipengaruhi beberapa faktor
seperti yang dikemukakan Bandura (1982) sebagai berikut:
a. Sifat tugas yang dihadapi. Semakin komplek dan sulit tugas yang
dihadapi maka semakin besar keraguan terhadap kemampuannya.
Sebaliknya jika tugas yang dihadapi sederhana dan mudah semakin
yakin pada kemampuannya untuk berhasil.
melaksanakan tugas akan meningkatkan efikasi dirimya. Insentif yang
tepat atau menarik akan meningkatkan motif individu.
c. Status individu dalam lingkungan. Individu yang memiliki status sosial
lebih tinggi akan memiliki tingkat efikasi diri yang tinggi pula dibanding
individu yang berstatus sosial lebih rendah. Status sosial tinggi membuat
individu memperoleh penghargaan lebih dari orang yang
menghormatinya, sehingga memberi pengaruh pula terhadap efikasi
dirinya.
d. Informasi tentang kemampuan dirinya. Efikasi diri akan meningkat jika
individu mendapat informasi yang positif tentang dirinya. Demikian
sebaliknya, efikasi diri akan menurun jika individu mendapat informasi
negatif mengenai kemampuannya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ada empat faktor
yang mempengaruhi tingkat efikasi diri, yaitu sifat tugas yang dihadapi, insentif
eksternal, status individu dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan
dirinya.
B. Efikasi Diri Pada Mahasiswa Yang Sedang Menyusun Skripsi
Penulisan skripsi (PSU – 441) adalah salah satu mata kuliah yang wajib
ditempuh oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Sanata Dharma sebagai syarat
kelulusan. Mata kuliah skripsi ini ditempuh mahasiswa setelah lulus mata kuliah
pra syarat Seminar (PSU – 446). Kegiatan penelitian yang dilakukan mahasiswa
minimal yang harus dikumpulkan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma untuk menyelesaikan jenjang studi sarjana (S1) adalah 144 SKS.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma untuk mendapat gelar sarjana (S1) psikologi adalah telah
menempuh jumlah SKS minimum, indeks prestasi komulatif lebih dari 2,00 dan
lulus ujian skripsi dengan nilai minimal C.
Tuntutan menulis skripsi inilah yang sering dirasakan kebanyakan
mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Darma sebagai sebuah masalah. Hal ini
bisa dilihat dari banyaknya mahasiswa yang belum selesai menyusun skripsinya.
Fakultas Psikologi Sanata Dharma mahasiswa yang masih menyusun skripsi
terdiri dari angkatan 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006.
Semakin kompleks aktivitas yang berkaitan dengan proses pengerjaan
skripsi, semakin tinggi tingkat kesulitan mahasiswa. Tingkat kesulitan yang tinggi
membuat mahasiswa akan mempersepsikan skripsi sebagai beban atau sebagai
sumber masalah dalam menyelesaikan studi. Fenomena ini dapat berimplikasi
pada munculnya macam-macam reaksi mahasiswa terhadap skripsi seperti cemas,
sulit berkonsentrasi, menghindar, atau bahkan meningkatkan permasalahan
psikologis yang lain misalnya, frustasi atau menunda mengerjakan (prokastinasi).
Idealnya mahasiswa dalam menghadapi permasalahan seperti diatas
menggunakan kontrol diri yang kuat. Kontrol diri yang paling kuat adalah yang
bersumber dari penilaian kognitif individu (Sarafino dalam Shinta, 1995). Peran
tingkat ancaman dari suatu situasi dan potensi keberhasilan individu mengatasi
masalahnya.
Salah satu bentuk penilaian kognitif yang mempunyai fungsi kontrol
terhadap sumber-sumber masalah individu adalah penilaian efikasi diri
(Bandura,1995), yakni keyakinan individu terhadap kemampuan untuk
melaksanakan tugas pada tingkat tertentu hingga mencapai hasil yang diinginkan.
Peran penilaian efikasi diri dalam hal ini adalah mempengaruhi perilaku dan
kognisi individu dalam mengerjakan tugas tertentu, termasuk pula prilaku dan
usaha individu ketika menghadapi dalam menyelesaikan tugas hingga mencapai
hasil yang diinginkan. Dalam hal ini efikasi diri yang tinggi bukan dengan
sendirinya menghilangkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi, tetapi efikasi diri
yang tinggi mendorong individu berusaha lebih keras untuk mengatasi semua
kesulitan tugas.
Bagi mahasiswa yang menyusun skripsi, efikasi diri berperan dalam
meningkatkan performa dan usaha, menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan
diri, serta meningkatkan keberanian dalam menghadapi tantangan. Efikasi diri
meningkatkan kesungguhan mahasiswa dan meningkatkan daya tahan dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan yang menghambat penyelesaian skripsi.
Mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan sangat mudah dalam
menyelesaikan skripsi. Mahasiswa tidak merasa ragu karena memiliki
kepercayaan diri yang penuh dengan kemampuan dirinya.
Efikasi diri mahasiswa ini terbentuk dari tiga dimensi yaitu magnitude,
keyakian diri terkait dengan kesulitanya dalam menulis skripsi. Dimensi
generality, mahasiswa mempunyai tingkat keyakinan dalam mengerjakan skripsi berkaitan dengan luas hal-hal yang berhubungan dengan skripsi, seperti dosen
pembimbing, jam bimbingan, manajemen waktu, teman senasib dll. Dimensi
strength, tingkat keyakinan mahasiswa dalam mengerjakan skripsi berkaitan dengan pengalaman masa lalu dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah, ketidak
berhasilan dalam mengerjakan tugas mata kuliah maupun indek prestasi yang
kurang hal ini akan mempengaruhi bagaimana mahasiswa menyikapi masalah
dalam penyusunan skripsi. Ketiga dimensi ini membentuk keyakinan mahasiswa
untuk menghadapi tantangan yang ada dalam menyelesaikan skripsi.
Mahasiswa mengalami kesulitan dalam membagi waktu, kondisi internal
kognitif dan emosi, materi skripsi yang dirasa cukup sulit, dana operasional dalam
menyelesaikan skripsi dan mungkin adanya beberapa dosen pembimbing yang
kurang bisa dimengerti saat memberikan bimbingan. Hal-hal diatas merupakan
sebuah tantangan yang dialami oleh mahasiswa dalam proses mengerjakan skripsi.
Efikasi diri mahasiswa dihadapkan pada tantangan yang ada. Setelah melihat
efikasi diri mahasiswa dihadapkan pada tantangan dalam mengerjakan skripsi
maka akan terbentuk dinamika efikasi diri mahasiswa yang nantinya melahirkan
tingkatan keyakinan efikasi diri mahasiswa dalam menyusun skripsi.
Selain tantangan ada faktor-faktor yang mempengaruhi dalam dinamika
efikasi diri mahasiswa yang menyusun skripsi, yaitu sifat tugas yang dihadapi.
Semakin kompleks dan sulit skripsi yang dihadapai maka semakin besar keraguan
mudah dan sederhana maka mahasiswa semakin yakin akan kemampuanya untuk
bisa menyelesaikan. Dengan adanya penilaian terhadap skripsi yang dibuatnya
tersebut akan membentuk sebuah strategi dari mahasiswa untuk mengolah
kemampuan kognitif dan emosinya serta prioritas waktu dalam mengerjakan
skripsi.
Faktor yang lain yaitu, insentif eksternal. Insentif eksternal yaitu adanya
hadiah dari orang lain untuk merefleksikan keberhasilanya dalam menyelesaikan
skripsi. Dukungan yang menarik atau tepat akan meningkatkan efikasi diri
mahasiswa untuk segera menyelesaikan skripsinya, demikian sebaliknya.
Mahasiswa yang mengalami insentif eksternal dalam mengerjakan skripsi
motivasinya sangat dipengaruhi keberadaan orang-orang disekitarnya dalam
bentuk persuasi misalnya teman dekat atau dosen pembimbing.
Status mahasiswa dalam lingkungan juga merupakan salah satu faktor
yang mempengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam mengerjakan skripsi.
Penghargaan dari orang lain yang menghormatinya akan mempengaruhi efikasi
dirinya, misalnya dari teman kerja maupun orang yang dalam kesehariannya
menaruh hormat atau menghargainya.
Efikasi diri mahasiswa juga dipengaruhi oleh informasi tentang
kemampuan dirinya. Informasi ini bisa berupa positif maupun negatif, misalnya
dari pengalaman yang sudah pernah terjadi terhadap dirinya mengenai kegagalan
atupun keberhasilan, kepekaan reaksi-reaksi internal dalam tubuh yang berupa
Dari efikasi diri mahasiswa serta tantangan yang dialami saat harus
menyelesaikan skripsi dan dipengaruhi oleh beberapa faktor, dari sini akan
terbentuk dinamika efikasi dirinya yang selanjutnya membentuk sebuah tingkatan
efikasi mahasiswa yang sedang menyusun skripsi kedalam tingkat efikasi diri
yang rendah, sedang dan tinggi. Mahasiswa dapat juga menilai kemampuan
dirinya yang rendah dalam mengerjakan skripsi padahal kemampuan yang
dimiliki sebenarnya tinggi karena hal ini berhubungan dengan keyakinan diri
mahasiswa. Mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi melihat masalah
ataupun hambatan dalam mengerjakan skripsi sebagai hal yang menantang dengan
menunjukkan usaha yang tinggi, gigih serta mampu mengontrol stress dan
kecemasan dari pada mahasiswa yang memiliki efikasi rendah dengan
kemampuan yang setara.
C. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan dari paparan di atas peneliti ingin melihat tingkat efikasi diri
17 A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan
gejala-gejala atau fakta-fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan
akurat mengenai sifat-sifat atau populasi atau daerah tertentu. Penelitian
deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan
dan menguji hipotesis (Zuriah, 2006).
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Bentuk penelitian ini adalah deskriptif, sehingga tidak ada kontrol
terhadap variabel. Variabel dalam penelitian ini merupakan variabel tunggal
yaitu efikasi diri.
C. Definisi Operasional Variabel
1. Efikasi Diri
Efikasi diri adalah keyakinan khusus yang berkaitan dengan
pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayaan individu akan
kemampuannya melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu.
suatu tugas akan ditindaklanjuti dengan pemilihan tindakan-tindakan yang
efektif agar bisa mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.
Efikasi diri dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan Skala
Efikasi Diri yang terdiri dari 3 aspek yakni magnitude, generality dan
strenght. Semakin tinggi skor subjek pada skala efikasi diri, makin tinggi pula tingkat efikasi diri, demikian sebaliknya.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas
Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi, yang pada saat penelitian
dilakukan sedang menempuh mata kuliah penulisan skripsi. Pertimbangan
peneliti mengambil subjek mahasiswa pada semester genap tahun ajaran
2009/2010 adalah untuk memperoleh data yang lebih bervariatif mengingat
ada mahasiswa yang baru mengambil skripsi dan ada juga yang sudah lama
menyusun skripsi. Dengan demikian dapat dilihat gambaran efikasi diri dari
mahasiswa secara keseluruhan baik yang baru mengambil skripsi maupun
yang sudah lama belum bisa menyelesaikan skripsi.
Metode pengambilan subjek pada penelitian ini adalah accidental sampling, yakni sebuah metode yang dilakukan dengan mengambil subjek yang kebetulan ada atau mudah ditemui, seperti dikos, saat bimbingan maupun
saat bertemu dikampus. Anggota populasi yang tidak dijumpai sama sekali
tidak diperhatikan dan tidak diperhitungkan (Hadi, 2004). Pertimbangan yang
untuk mengumpulkan mahasiswa yang sedang menyusun skripsi pada tempat
dan waktu yang sama secara serentak.
E. Metode Pengumpulan Data
1. Pengambilan Data
Metode pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan skala
kepada subjek secara langsung yaitu mahasiwa psikologi Universitas Sanata
Dharma yang sedang menyusun skripsi. Sebelum digunakan pada penelitian
yang sebenarnya, skala diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui
validitas dan reliabilitasnya.
2. Skala
Skala Efikasi Diri ini disusun berdasarkan beberapa dimensi dari
Bandura (1977) yaitu :
a. Aspek Magnitude
Aspek Magnitude, yaitu suatu tingkat ketika seseorang meyakini
usaha atau tindakan yang dapat ia lakukan. Jika dihadapkan pada
tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitan, maka pengharapan
efikasinya akan jatuh pada tugas-tugas yang mudah, sedang, atau sulit
sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi
tuntutan perilaku yang dibutuhkan bagi masing-masing tingkat.
Indikator dalam aspek ini adalah kesulitan-kesulitan tugas yang
harus dihadapi saat menyusun skripsi. Indikatornya adalah tingkat
skripsi, keberadaan dosen pembimbing, pencarian subjek penelitian,
pembuatan alat ukur, menghadapi ujian skripsi dan metode penelitian.
b. Aspek Generality
Aspek Generality, diartikan sebagai keleluasaan dari bentuk kemantapan, keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seseorang untuk
digunakan dalam situasi lain yang berbeda. Pengharapan efikasi individu
yang satu mungkin hanya terbatas pada bidang tugas tertentu, sementara
pada indivdu yang lain meliputi beberapa bidang tugas.
Indikator dalam aspek ini adalah hal-hal yang pernah dialami
mahasiswa dan kemampuan yang dimilikinya. Indikatornya adalah
pengalaman mengerjakan tugas saat kuliah dan kemampuan diri dalam
menghadapi masalah sehari-hari.
c. Aspek Strenght
Aspek Strength, yaitu suatu kepercayaan diri yang ada dalam diri seseorang yang dapat ia wujudkan dalam meraih performa tertentu.
Individu dengan efikasi diri yang lemah lebih mudah menyerah pada
pengalaman-pengalaman ketidakberhasilan, sementara individu yang
mempunyai efikasi diri yang kuat akan tetap berusaha meskipun
menemui pengalaman yang menghambat.
Indikator dalam aspek ini adalah menghadapi dosen pembimbing,
3. Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri
Blue print dan sebaran aitem Skala Efikasi Diri ditunjukan pada tabel di bawah ini:
Tabel. 1
Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri Sebelum Seleksi
Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah
Magnitude 13, 15, 24, 25, 26, 34,
4. Penskoran
Menurut Hadi (2004), subjek memiliki kecenderungan untuk memilih
jawaban yang ada di tengah atau yang disebut central tendering effect. Untuk menghindari kecenderungan tersebut, maka peneliti tidak
memberikan jawaban tengah dan hanya memberi empat pilihan jawaban
yaitu : SS-S-TS-STS. Adapun penyusunan aitem ini dilakukan secara acak
pengaruh dari aitem-aitem yang lain, yang kemungkinannya disebabkan
adanya pengelompokkan.
Penskoran jawaban dalam penelitian ini tergantung dari jenis pernyataan
seperti yang tertulis dalam tabel 2 berikut ini :
Tabel. 2
Skor untuk Aitem Favorable dan Unfavorable
Alternatif Jawaban
Skor jawaban
Favorable Unfavorable
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat Tidak Setuju 1 4
F. Validitas Dan Reliabilitas
Instrumen dalam penelitian ini dipertanggungjawabkan kualitasnya
melalui uji validitas isi dan reliabilitas skala. Validitas isi dilakukan melalui
telaah item dan reliabilitas skala dilakukan melalui uji secara empiris.
Validitas pengukuran yang digunakan untuk skala efikasi diri adalah validitas
isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian isi skala
dengan analisis rasional atau professional judgement (Azwar, 2002).
Validitas dan reliabilitas merupakan dua hal yang berkaitan erat sangat
menentukan kualitas alat ukur.
Suatu alat ukur yang baik harus memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas yang tinggi. Menurut Azwar (2002) validitas alat ukur adalah
seberapa cermat alat ukur tersebut melaksanakan fungsi ukurnya. Pada
penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas isi. Sebagaimana
namanya, validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat
pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat profesional judgment yang dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi. Jadi menurut Azwar (2002) validitas isi adalah sejauh mana butir-butir dalam tes
mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur.
2. Uji Kesahihan Item
Dalam penelitian ini analisis item dihitung dengan teknik korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson. Analisis item dalam alat ukur penelitian ini adalah melalui pendekatan konsistensi
internal, dimana pengujian terhadap konsistensi item dilakukan dengan
menghitung koefesien korelasi antara skor subjek pada setiap item dengan
skor total skala dengan taraf signifikasi 0,05, pengkorelasian antara skor
item dengan skor item total menghasilkan koefisien korelasi item total
(rix). Koefisien korelasi yang baik adalah diatas atau sama dengan 0,30
pada taraf signifikasi 0,05, sedangkan item dengan nilai rix dibawah 0,30
dianggap buruk karena memiliki daya beda yang rendah sehingga tidak
dimasukkan dalam item yang digunakan untuk penelitian atau item
dilakukan dengan program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 15.
Hasil pengujian skala efikasi diri pada mahasiswa psikologi
Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi terdiri 62 item
menghasilkan indeks diskriminasi bergerak dari 0,127 sampai 0,666.
Setelah melalui empat kali analisis diperoleh hasil 17 item yang memiliki
nilai rix dibawah batas 0,30 sehingga dinyatakan gugur dan 45 item dengan
nilai rix diatas atau sama dengan 0,30 sehingga dinyatakan lolos dengan
indeks diskriminasi bergerak dari 0.316 sampai 0,673 dengan koefision
reliabilitas = 0,926. Item yang gugur dari dimensi Magnitude 4 item yaitu 16, 27, 42, dan 51. Generality 4 item yaitu 3,28, 29 dan 52. Strenght 9 item yaitu 5, 6, 8, 21, 22, 23, 39, 40 dan 59.
Dari hasil seleksi item diatas maka diperoleh alat ukur efikasi diri
pada mahasiswa psikologi Universitas Sanata Dharma yang sedang
menyusun skripsi dengan rincian, dimensi Magnitude terdiri dari 16 item,
Tabel. 3
Blue Print dan Sebaran Aitem Skala Efikasi Diri Setelah Seleksi
Dimensi Favorable Unfavorable Jumlah
Magnitude 9, 11, 16, 17, 18,
3. Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi hasil ukur yang mengandung
makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas dikaitkan dengan sejauh mana
hasil ukur bisa dapat dipercaya. Dalam aplikasinya, reliabilitas dinyatakan
oleh koefisien (rxx) yang angkanya berada pada rentang dari 0 sampai
dengan 1,00. Semakin tinggi reliabilitas yang diperoleh, semakin tinggi
tingkat kepercayaan hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subjek
yang diteliti (Azwar, 2002). Penghitungan reliabilitas alat ukur dalam
penelitian ini menggunakan teknik analisis koefisien alpha yang
Tabel. 4
Koefisien Reliabilitas Efikasi Diri Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata
Dharma yang Sedang Menyusun Skripsi
Koefisien Alpha Cronbach’s
N Item N Subjek
0,926 45 116
Dari hasil penghitungan, reliabilitas skala dianggap memuaskan
sehingga dapat dikatakan bahwa skala memiliki reliabilitas yang
memuaskan.
G. Metode Analisis Data
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, sehingga peneliti
menggunakan analisis yang meliputi penyajian data melalui tabel, perhitungan
nilai maksimum dan minimum, mean empiris, dan standar deviasi, serta
perhitungan prosentase. Kategori yang dilakukan adalah membandingkan
antara mean empirik dengan mean teoritik. Pengolahan data empirik
menggunakan program SPSS (Statistical Program for Social Science) versi 15. Berikut ini adalah hasil perhitungan data teoritik dengan N item = 45.
a. Skor minimum : 45 x 1 = 45
b. Skor maksimum : 45 x 4 = 180
d. Standar deviasi : 135/6 = 22,5
28 A. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian
1. Tahap Persiapan
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan uji-coba
terpakai atau try out terpakai. Sebagaimana yang dijelaskan Hadi (2004) bahwa dalam try out atau uji-coba terpakai hasil uji-cobanya langsung digunakan untuk menguji hipotesis penelitian dan tentu saja hanya data
dari butir-butir yang sahih saja yang dianalisis. Jadi try out terpakai merupakan suatu teknik untuk menguji validitas dan reliabilitas dengan
cara pengambilan datanya hanya sekali dan hasil uji-cobanya langsung
digunakan untuk menguji hipotesis. Artinya bahwa aitem uji-coba skala
dalam penelitian ini bersamaan dengan pelaksanaan penelitian yang
sesungguhnya atau dengan maksud bahwa subjek yang dijadikan uji coba
juga dipakai sebagai subjek penelitian.
Menurut Hadi (2004) try out atau uji-coba terpakai ini mengandung resiko dan pahala (reward). Resikonya adalah jika terlalu banyak butir yang gugur dan terlalu sedikit butir yang bertahan, peneliti
tidak (lagi) mempunyai kesempatan untuk merevisi instrumennya.
Alasan menggunakan try out terpakai dalam penelitian ini karena jika alat ukur efikasi diri diujikan kepada mahasiswa fakultas dan atau
universitas lain dianggap tidak mewakili atau signifikan dengan kriteria
subyek yang ingin diteliti hal ini dikarenakan tekanan dan hambatan yang
dihadapi mahasiswa dalam menyusun skripsi belum tentu sama dengan
tekanan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa Psikologi Universitas
Sanata Dharma, selain itu faktor dalam menemukan subjek yang cukup
sulit.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Sanata Dharma fakultas Psikologi yang sedang menyusun skripsi. Pada
saat penelitian ini berlangsung mahasiswa Sanata Dharma fakultas
psikologi yang sedang melakukan skripsi berjumlah 186 mahasiswa.
Penyebaran skala dilakukan langsung oleh peneliti. Akan tetapi, dari 186
mahasiswa Psikologi yang sedang melakukan skripsi peneliti hanya
mampu mengumpulkan skala sebanyak 116 eksemplar.
Sebelum digunakan dalam penelitian, terlebih dahulu peneliti
melakukan uji coba alat penelitian. Uji coba alat penelitian bertujuan untuk
melihat kualitas aitem-aitem berdasarkan validitas dan reliabilitas dari alat
penelitian yang digunakan.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan pada tanggal 12-20 Maret 2010.
tinggal masing-masing mahasiswa (rumah dan kos). Adapun kendala yang
dihadapi peneliti sewaktu menyebarkan skala yaitu jam bimbingan
masing-masing dosen berbeda-beda sehingga sewaktu peneliti ke kampus
peneliti harus meluangkan banyak waktu untuk menunggu jam bimbingan
dari mahasiswa jurusan psikologi saat bimbingan dengan dosen
pembimbing skripsi. Selain itu, bagi mahasiswa yang sudah jarang datang
ke kampus peneliti harus datang ke tempat kost dan rumah, namun
kenyataannya ternyata banyak yang peneliti belum tahu alamatnya atau
tempat tinggalnya sehingga tidak bisa diambil sebagai subjek.
B. Hasil Penelitian
1. Uji Normalitas Sebaran
Uji normalitas sebaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa
tidak ada perbedaan distribusi sebaran skor variabel yang dianalisis antara
sampel dan populasi, dengan kata lain sebaran skor suatu variabel sama
dengan populasi, yaitu mengikuti kurva normal. Dalam penelitian ini
pengujian normalitas sebaran dilakukan dengan menggunakan teknik
Kolmogorov-Smirnov Test. Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya sebaran adalah jika nilai p > 0,05 maka sebarannya
Tabel. 5
Uji Normalitas
(One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test)
TOTAL
N 116
Normal Parameters(a,b) Mean 134.3103 Std. Deviation 10.44190 Most Extreme Differences Absolute .101 Positive .101 Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z 1.092 Asymp. Sig. (2-tailed) .184
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Adapun penjelasan hasil uji normalitas sebaran data yang telah
dilakukan pada skala efikasi diri diperoleh skor K-S Z = 1,092 dan nilai p
= 0,184. Karena nilai p = 0,184 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa
data efikasi diri berdistribusi normal.
2. Deskripsi Data Penelitian
Setelah diketahui bahwa data yang diperoleh berdistribusi normal,
maka langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan data yang diperoleh.
Deskripsi data diperoleh dari skor empirik dan skor hipotetik. Deskriptif
Tabel. 6
Deskripsi Data Penelitian
Variabel Skor Empirik Skor Hipotetik
Min Maks M SD Min Maks M SD
Efikasi Diri
114 174 134.3103 10.44190 45 180 112,5 22,5
Selanjutnya untuk mendeskripsikan secara lebih detail mengenai
efikasi diri, maka dilakukan kategorisasi lebih lanjut. Variansi respon pada
masing-masing bagian dalam skala variabel penelitian ini berjumlah 4
dengan rincian skor 1, 2, 3, 4 dengan demikian skor terkecil yang nantinya
akan diperoleh subjek pada skala tersebut adalah 1 dan skor terbesarnya
bergantung pada banyaknya jumlah aitem pada masing-masing bagian
dalam aspek. Rentangan skor skala terbesar selanjutnya dibagi menjadi
enam satuan deviasi standar populasi ( ) sebagai estimasi untuk membuat
kategori normatif subjek.
Berdasarkan deskripsi data di atas, selanjutnya dapat dimanfaatkan
untuk melakukan kategorisasi pada efikasi diri. Kategorisasi ini didasarkan
pada asumsi bahwa skor subjek dalam populasi terdistribusi secara normal
sehingga dapat dibuat skor teoritis yang terdistribusi secara normal
(Azwar, 2002).
Dalam penelitian ini, peneliti menggolongkan subjek penelitian
berdasarkan skor kumulatif pada masing-masing aspek kedalam 3 kategori
berdasarkan distribusi normal Azwar (2002), dengan rumusan norma
Tabel. 7
Norma Kategorisasi
Norma Kategori Kategori
X < (N- 1,0O) Rendah
O : Deviasi Standar Teoritis
Berdasarkan norma diatas, maka diperoleh kategorisasi nilai
berdasarkan distribusi skor hipotetik pada masing-masing variabel yang
secara terperinci dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel. 8
Kategorisasi efikasi diri mahasiswa Psikologi Universitas sanata Dharma yang
Sedang Menyusun Skripsi
Variabel Interval Frekuensi % Kategori
Efikasi Diri
X < 90 0 0 Rendah
90PX < 135 68 58.6 Sedang
135 PX 48 41.4 Tinggi
Berdasarkan kategorisasi skor skala efikasi diri dari jumlah subjek
116 orang. Terdapat 68 orang (58,6%) dalam kategori efikasi diri sedang
dan 48 orang (41,4%) dalam kategori efikasi diri tinggi.
3. Data tambahan
Sampel Penelitian
Angkatan
Frequensi Percent Valid Percent Comulatif
Sampel yang diperoleh dalam penelitian ini berjumlah 116 orang dari
jumlah populasi 186 mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma yang
sedang mengerjakan skripsi.
C. Pembahasan
Titik puncak dari seluruh kegiatan akademik dibangku kuliah fakultas
Psikologi adalah skripsi, dengan demikian tentunya setiap mahasiswa
mengerahkan seluruh tenaga dan pikiran yang dimiliki guna menyusun skripsi.
Keberhasilan dalam penyusunan skripsi dipengaruhi oleh banyak faktor salah
satunya yakni kontrol diri. Kontrol diri yang paling kuat adalah yang
bersumber dari penilaian kognitif individu (Sarafino, 1995). Salah satu bentuk
penilaian kognitif yang mempunyai fungsi kontrol terhadap sumber-sumber
Efikasi diri (Self Efficacy) adalah keyakinan khusus yang berkaitan dengan pelaksanaan suatu tugas dan melibatkan kepercayaan individu bahwa
ia mampu melakukan suatu tindakan tertentu pada situasi tertentu.
Kepercayaan individu terhadap kemampuan dirinya dalam menghadapi suatu
tugas akan ditindaklanjuti dengan pemilihan tindakan-tindakan yang efektif
agar bisa mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan.
Keberhasilan penyusunan skripsi tentunya juga dipengaruhi oleh
Efikasi diri individu tersebut. Hasil penelitian berdasarkan perbandinagn mean
empiris dengan mean hipotetis menunjukkan bahwa mean empiris (134.31)
dan mean teoritis (112.5).
Berdasarkan kategorisasi subjek menurut skor skala efikasi diri terlihat
bahwa 0 subjek (0%) termasuk kategori rendah, 68 subjek (58,6%) termasuk
kategori sedang, dan 48 subjek (41,4%) termasuk pada kategori yang tinggi.
Hasil kategori menggambarkan bahwa kategori sedang memiliki presentase
total lebih besar dari pada kategori rendah dan tinggi. Dengan demikian
penelitian ini menghasilkan efikasi diri mahasiswa fakultas Psikologi
Universitas Sanata Dharma yang sedang menyusun skripsi ternyata sebagian
besar berada pada kategori sedang.
Mahasiswa yang berada dalam kategori sedang ini telah menunjukkan
gejala-gejala efikasi diri, namun masih dalam tingkatan yang sedang. Setiap
mahasiswa tentu saja mempunyai keyakinan diri dalam menyelesaikan skripsi
(0% mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang rendah), namun menyususn
Universitas Sanata Dharma menunjukakan hanya ada kurang lebih 44
mahasiswa yang mampu menyelesaikan skripsi kurang dari 1 tahun. Waktu
yang lama dalam mengerjakan skripsi ini tentu saja akan memmpengaruhi
tingkat keyakinan diri mahasiswa.
Mahasiswa dengan kategori efikasi diri yang sedang, tentu akan
berbeda dengan mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi. Hal ini
dapat dilihat dalam menghadapi tekanan dan tuntutan menyelesaiakn skripsi
serta lamanya waktu pengerjakan skripsi. Mahasiswa dengan efikasi diri yang
sedang mereka mampu menunjukan gejala-gejala efikasi diri seperti pada
mahasiswa yang memiliki efikasi diri yang tinggi. Akan tetapi dalam proses
mengerjakan skripsi adanya tekanan dan tuntutan yang diterima dalam jangka
waktu yang cukup lama akan menimbulkan kelelahan yang luar biasa dan
dikenal dengan istilah burnout. Stamm (2005) dalam ProQUOL Manual menjelaskan Burnout dalam perspektif penelitian, yaitu diasosiasikan dengan perasaan tanpa harapan dan kesulitan untuk melakukan pekerjaan secara
efektif.
Self efficacy atau efikasi diri seseorang (dalam Komandyahrini dan
Hawadi, 2005) dipengaruhi oleh empat faktor yaitu : sifat tugas yang dihadapi,
insentif eksternal, status dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan
diri.
Faktor pertama adalah sifat tugas yang dihadapi, semakin kompleks dan
sulit skripsi yang dihadapi maka semakin besar keraguan akan kemampuan
mahasiswa untuk menyelesaikan skripsi, sebaliknya jika skripsi yang dihadapi
Kompleksitas dan tingkat kesulitan tugas yang dihadapi dalam penyusunan
skripsi mahasiswa Psikolosi Sanata Dharma seperti kesulitan mencari literatur,
keterbatasan dana, tidak terbiasa menulis karya ilmiah, kurang terbiasa dengan
sistem kerja terjadwal dengan pengaturan waktu sedemikian ketat dan masalah
dengan dosen pembimbing skripsi (Januarti, 2009). Hal ini menyebabkan
keraguan terhadap kemampuan dirinya sehingga akan melemahkan efikasi
dirinya.
Subjek memandang tingkat kesulitan skripsi yang dihadapi
berbeda-beda, hal ini dipengaruhi sejauh mana langkah-langkah atau tahapan dalam
mengerjakan skripsi sudah dilaluinya. Subjek yang sedang menempuh tahap
awal akan cenderung menggeneralisasikan efikasi dirinya hanya berdasarkan
pengalaman mengerjakan tugas yang sudah ditempuhnya. Bila subjek
mengangap sifat tugas yang sudah ditempuhnya mudah maka sifat tugas yang
berikutnya akan diestimasi mudah pula, apalagi bila subjek kurang
mendapatkan informasi tentang sejauh mana tingkat kesulitan untuk
tugas-tugas skripsi yang selanjutnya. Subjek dalam hal ini tetap merasa mampu
menyelesaikan skripsi betapapun sulitnya, dilihat dari data efikasi diri dimana
dalam kategori efikasi diri kategori rendah sebesar 0%.
Subjek yang sudah menyelesaikan sebagian besar tahapan tugas-tugas
skripsi akan cenderung mengestimasi efikasi dirinya tinggi untuk beberapa
tahapan tugas-tugas skripsi yang belum dilaluinya karena subjek merasa telah
keberhasilan tersebut dapat mempengaruhi efikasi diri subjek untuk
menyelesaikan skripsinya.
Perbedaan pandangan mengenai sifat tugas yang dihadapi. Hal ini
membuat tingkat efikasi diri mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma
menjadi dominan pada kategori sedang.
Faktor lain yang mempengaruhi efikasi diri subjek sehingga masuk
dalam kategori sedang adalah perbedaan insentif eksternal yang diterima
subjek. Adanya insentif berupa hadiah untuk merefleksikan keberhasilan
dalam menguasai tugas. Hadiah disini bisa berupa motivasi ataupun dukungan
yang diberikan kepada subjek ketika menjalankan tahapan tugas-tugas dalam
menyusun skripsi dari luar dirinya. Motivasi ini bisa berasal dari dukungan
dosen, orang tua, teman dekat dan orang lain sehingga subjek tersebut menjadi
yakin akan kemampuannya untuk menyelesaikan skripsi.
Insentif yang tepat dan menarik akan meningkatkan motif subjek.
Motif menurut Kamus Psikologi (Chaplin,1999) adalah suatu keadaan
ketegangan didalam individu yang membangkitkan, melihat dan mengerahkan
tingkah laku menuju pada suatu tujuan atau sasaran. Motif juga disebut
sebagai alasan yang disadari, yang diberikan individu bagi tingkah lakunya.
Perbedaan insentif eksternal yang diterima oleh subjek akan
mempengaruhi efikasi dirinya. Insentif eksternal yang tepat dan menarik akan
meningkatkan motif subjek untuk mengerjakan skripsi. Subjek akan
memandang masalah dalam mengerjakan skripsi sebagai tantangan yang
skripsi. Sedangkan subjek yang mendapatkan insentif eksternal kurang
menarik dan tidak tepat misalnya ejekan, sindiran dari teman-temanya ataupun
orang tua dalam menyusun skripsi akan mengecilkan jiwanya dan
memamdang skripsi sebagai tugas yang menghambat sehingga tidak ada
upaya untuk segera menyelesaikannya.
Faktor ketiga yang mempengaruhi efikasi diri mahasiswa dalam
mengerjakan skripsi adalah status mahasiswa dalam lingkungan. Adanya
penghargaan dari orang lain yang menghormatinya akan berpengaruh pada
efikasi diri mahasiswa tersebut. Dari 116 subjek kemungkinan ada perbedaan
status mahasiswa dalam lingkungannya. Status terbentuk karena adanya
perbedaan peran dalam kelompok, karena dirinya mempunyai keistimewaan
yang membedakan dirinya dengan orang lain (Baron,2008).
Adanya perbedaan status menimbulkan perbedaan penghargaan dalam
masyarakat. Baik itu sosial,ekonomi maupun umur. Adanya penghargaan dari
orang lain dalam kehidupan keseharian dengan menaruh hormat akan
mempengaruhi efikasi dirinya. Dari 116 subjek terdiri dari mereka yang
berumur 21 tahun sampai 29 tahun. Hal ini jelas dalam status subjek dalam
lingkungan sangat bervariatif
Faktor keempat yang mempengaruhi efikasi para subjek masuk dalam
kategori sedamg adalah informasi tentang kemampuan dirinya. Informasi
kemampuan diri ini akurat atau keliru menurut Bandura (dalam Komandyahrini
(Enactive Attainment), pengalaman orang lain (Vicarious Experience), persuasi
verbal (Verbal Persuasion) dan Keadaan fisiologis (Physiological State).
Seorang individu yang banyak mengalami pengalaman keberhasilan
sehingga memiliki pencapaian hasil belajar sesuai dengan harapan, serta melihat
keberhasilan mahasiswa psikologi lain dapat menyelesaikan skripsi. Hal ini
diperkuat dengan adanya bujukan atau dukungan dari orang lain mengenai
kemampuan untuk menyelesaikan skripsi dan didukung dengan kondisi gejolak
emosi dan fisik yang baik menyebabkan efikasi dirinya menjadi tinggi.
Sebaliknya jika seseorang banyak mengalami pengalaman ketidak
berhasilan sehingga menganggap bahwa apa yang sudah dipelajari selama ini
sia-sia, serta melihat banyak ketidakberhasilan mahasiswa psikologi lain dalam
penyelesaian skripsi. Hal ini ditambah dengan tidak adanya bujukan atau
dukungan dari orang lain dan individu merasa stres karena skripsi dipandang
sebagai situasi yang menekan sehingga hal ini akan menyebabkan efikasi dirinya
menjadi rendah.
Uraian diatas menggambarkan bahwa ada kemungkinan beberapa subjek
penelitian yang kurang mampu mendapatkan informasi tentang dirinya yang
positif, namun ada pula sebagian yang sudah mampu mendapatkan informasi
yang positif dari dirinya. Sehingga data yang diperoleh mengenai efikasi subjek
secara keseluruhan dominan dalam kategori sedang.
Pada fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma mahasiswa yang
mengerjakan skripsi terdiri dari lima angkatan. Adanya perbedaan angkatan
serta lamanya mengerjakan skripsi masih bisa diteliti lagi untuk melihat
umum, karena memang belum ada teori yang membuktikan, mendukung dan
mengkaji bahwa perbedaan angkatan mempengaruhi perbedaan efikasi diri
dalam menyusun skripsi.
Peneliti menyadari penelitian ini masih jauh dari sempurna. Penelitian
ini memiliki keterbatasan pada penggunakan referensi sumber yang sudah
terlalu lama serta variabel kontrol subjek status individu dan status tempat
42 A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
pada bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum subjek
penelitian memiliki tingkat efikasi diri yang tergolong sedang. Hal ini
ditunjukkan dengan hasil kategorisasi sedang yang dominan sebesar 58,6% .
B. Saran
Berdasarkan hasil yang telah didapat, peneliti mengajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa terutama yang sedang mengerjakan
skripsi, hendaknya lebih memperhatikan kemampuan yang
sesungguhnya dalam mengerjakan skripsi. Mahasiswa diharapkan
tetap menjaga semangat dan motivasi diri dengan cara menjadikan
pengalaman keberhasilan orang lain dalam mengerjakan skripsi.
Hal ini bisa sebagai model untuk memacu keyakinan bahwa
dirinya juga mampu mengerjakan skripsi dengan berhasil.
2. Bagi Dosen Pembimbing Akademik
Bagi dosen pembimbing diharapkan untuk senantiasa terus
motivasi dan keyakinan supaya tetap bertahan ketika mengalami
kesulitan dalam proses mengerjakan skripsi.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dimaksudkan untuk memahami efikasi diri
mahasiswa ketika menghadapi masalah skripsi, yang sering
dijadikan alasan menghambat mahasiswa untuk menyelesaikan studi
S1 nya dengan tepat. Bagi peneliti lain yang akan mengadakan
penelitian serupa perlu kiranya meninjau faktor-faktor lain yang
mungkin cukup mempengaruhi dan memiliki sumbangan yang
cukup besar terhadap efikasi diri, misalnya motivasi, kontrol diri
atau tipe-tipe kepribadian. Lingkup penelitian hendaknya lebih
diperluas tidak hanya satu fakultas saja, mengingat skripsi
kewajiban yang harus ditempuh untuk memperoleh gelar S1
sehingga hasil penelitian lebih bervariatif dan dapat
44
Selesai. Dipungut 8 Januari,2009, dari http://news.okezone.com.
Azwar, S. 2002. Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta : Pustaka pelajar. Bandura, A. 1977. Self-Efficacy : Toward A Unifying Theory Of Behavioral
Change. Psychological Review. 84. 191. 215.
_________. 1982. Self-Efficacy Mechanism In Human Agency. American Psychologis 37. 2. 122-147.
_________.1986. Social Foundation Of Thougth And Action: A Social Cognitive Theory. Englewood Cliff, New Jersey : Presentice – hall.
_________. (Ed.). (1995). Self-efficacy in changing societies. New York: Cambridge University Press.
Bandura, A., and Schunk, D. H. 1981. Cultivating Competence, Self-Efficacy, and Intrinsic Interest Through Proximal Self Motivation. Journal Of Personality and Social Psychology.41. 586-598.
Baron, R.A. 2008. Social Psychology. Edisi 12. Boston: Pearson.
Chaplin, J. P. I. 2005. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Dr. Kartini Kartono. Jakarta: PT . Raja Grafindo Persada.
Ganda, Y. 1995. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar Di Perguruan Tinggi. Jakarta : CV. Rizky Grafis.
Hadi, S. 2004. Metodologi Research Jilid 2. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Januarti, R. 2009. Hubungan Antara Persepsi Terhadap Dosen Pembimbing
Komandyahrini, E. & Hawadi, R. 2005. Hubungan Self Eficacy dan Kematangan dalam Memilih Karir Siswa Program Percepatan Belajar. Jurnal Penelitian dan Evaluasi pendidikan / no.2.
Lazarus, R., & Folkman, S. 1984. Stress, Appraisal And Coping. New York: Springer.
Mitchell, T. R, Hopper, H., Daniles, D. , George. J dan james, L. R. 1994. Predicting Self Efficacy And Performance During Skill Acquisition.
Journal Of Applied Psychology. 79. 506-517.
Myers, D. G.1983. Social Psychology. Tokyo : Mc. Graw hill.
Sarafino, e.P., 1990, Health Psychology: Biopsychosocial Interaction. New York: john wiley & sons.
Saraswati, I. (1998) Locus of Control, Situasi Kompleks dan Kooperatif dan Pengaruhnya Terhadap Prestasi Penyelesaian Tugas. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Stamm, B. H. 2005. Measuring Compassion Satisfaction As wee as Fatigue: Developmental History of the Compassion Satisfaction and Fatigue. New York: Brunner-Routledge.
USD. 2007. Buku Pedoman Program Studi Psikologi fakultas Psikologi. Yogyakarta.
Utama, Y. (2000). Faktor-faktor Psikologis Yang Mempengaruhi Penulisan Skripsi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Waskita, D. (2008, Januari 16). Stres urus Skripsi, Mahasiswa Bunuh Diri. Dipungut 8 Januari, 2009. dari http://www.tempointeraktif.com
Wulandari, C. (2002) Hubungan Efikasi Diri Dengan Problem Focused Coping Dalam Menghadapi Masalah Skripsi. Skripsi (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi USD.
47
SURAT PERMOHONAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Dengan hormat
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta :
Nama : Fx Resky Prianto
NIM : 039114040
Dalam rangka melaksanakan tugas akhir penulisan skripsi, saya akan
mengadakan penelitian dengan judul “Efikasi Diri Pada Mahasiswa Psikologi
Universitas Sanata Dharma Yang Sedang Menyusun Skripsi”. Untuk keperluan
tersebut, dengan ini saya mohon kesediaan Saudara untuk berpartisipasi dalam
penelitian ini dengan cara mengisi skala terlampir. Jawaban dari Saudara hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian dan saya menjamin kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediaannya sebagai subjek pada penelitian ini saya
ucapkan terima kasih.
Peneliti
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN
Setelah membaca isi surat permohonan menjadi subjek penelitian dalam
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta yakni :
Nama : Fx Resky Prianto
NIM : 039114040
dengan judul penelitian “Efikasi Diri Pada Mahasiswa Psikologi Universitas
Sanata Dharma Yang Sedang Menyusun Skripsi”, saya memahami bahwa
pengisian skala dalam penelitian ini hanya sebagai bahan dalam penyusunan
skripsi dan tidak membahayakan serta merugikan saya. Maka dengan ini saya
menyatakan bersedia menjadi subjek dalam penelitian tersebut.
Yogyakarta, ………
Yang menyatakan,
I. IDENTITAS SUBJEK
6. mulai menyusun skripsi semester :
Berikut ini disajikan sejumlah pertanyaan beserta pilihan jawaban /
tanggapan. Anda diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang
tersedia yang paling sesuai dengan keadaan diri atau pun perasaan anda.
Petunjuk Cara Mengerjakan
1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama.
2. Pilihlah salah satu diantara empat pilihan jawaban yang tersedia yang paling
sesuai dengan keadaan diri ataupun perasaan anda yang sebenarnya, dengan
cara memberi tanda silang ( X ) pada kolom :
SS : Apabila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan tersebut.
S : Apabila Anda Setuju dengan pernyataan tersebut.
TS : Apabila Anda TidakSetuju dengan pernyataan tersebut.
STS : Apabila Anda SangatTidakSetuju dengan pernyataan tersebut. 3. Bila Anda keliru dalam memberi tanda silang ( X ) atau ( ), lingkarilah tanda
silang tersebut, kemudian berilah tanda silang ( X ) atau ( ) pada kolom yang
sebenarnya anda pilih.
4. Tidak ada jawaban yang salah sepanjang hal tersebut benar-benar sesuai
dengan keadaan diri ataupun perasaan Anda.
5. Bila sudah selesai periksalah kembali jawaban Anda untuk memastikan tidak
ada bagian yang terlewati.
No Pertanyaan SS S TS STS
1. Walaupun merangkai kata dalam penulisan
skripsi tidaklah mudah sehingga membuat saya menjadi tidak yakin bahwa saya mampu melakukannya
2. Karena sewaktu kuliah saya selalu bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah, maka saya pasti bisa menyelesaikan skripsi saya
3. Saya tidak terbiasa mengontrol hidup saya, dengan demikian saya tidak yakin bahwa saya bisa mengontrol skripsi saya
4. Karena saya terbiasa meluangkan waktu untuk menyusun rencana-rencana yang akan saya kerjakan, demikian juga dalam pengerjaan skripsi saya yakin bisa menyusun rencana-rencana untuk menyelesaikannya.
5. Meskipun revisian yang saya buat sering ditolak oleh dosen pembimbing skripsi, namun hal itu membuat saya jadi menyerah
6. Meskipun sewaktu menghadap dosen
pembimbing saya sering gagal memberikan penjelasan mengenai penelitian saya, namun hal tersebut membuat saya menjadi lebih berniat untuk belajar dan tetap meneruskan skripsi saya
7. Meski adakalanya dosen pembimbing skripsi kurang membantu saya dalam penulisan skripsi, hal itu menyurutkan niat saya untuk melanjutkan skripsi
8. Meski susah menyesuaikan diri dengan dosen pembimbing skripsi saya, namun saya tetap terus mencoba untuk menyesuaikan diri
9. Walaupun ada rasa takut untuk bertemu dosen pembimbing, hal itu tidak menyurutkan niat saya
10. Ketika saya memiliki masalah, saya biasanya dapat mencari jalan keluar lebih banyak untuk menyelesaikannya, demikian juga dalam proses skripsi saya yakin bahwa saya memiliki banyak jalan keluar untuk menyelesaikan skripsi saya
11. Saya adalah orang yang kurang disiplin, dengan demikian sewaktu pengerjaan skripsi saya tidak yakin bahwa saya dapat disiplin
12. Karena saya sudah terbiasa menghadapi
situasi-situasi yang sulit, jadi kesulitan-kesulitan dalam proses pengerjaan skripsi pasti mampu saya tangani