• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VI PENUTUP. Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VI PENUTUP. Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%,"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Efektivitas Pajak Daerah.

Pajak Bumi dan Bangunan tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 118,2%, Pajak Restoran juga tergolong sangat efektif dengan kontribusi sebesar 117,7% selanjutnya Pajak Penerangan Jalan sebesar 108,9% sedangkan yang tergolong kurang efektif yaitu Pajak Parkir sebesar 79,81%.

2. Efektivitas Peranan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah.

Pajak Penerangan Jalan tergolong sangat mempunyai peranan dengan kontribusi sebesar 22,08%, Pajak Bumi dan Bangunan juga tergolong sangat mempunyai peranan dengan kontribusi sebesar 10,28% selanjutnya Pajak BPHTB sebesar 10,19% sedangkan Pajak Parkir tergolong tidak mempunyai peranan dengan kontribusi sebesar 0,96%.

3. Faktor penghambat yang dihadapi pemerintah daerah Kota Kupang dalam meningkatkan peranan pajak daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kota Kupang adalah rendahnya kesadaran para wajib pajak dalam kedisiplinannya membayar pajak daerah, sebagian masyarakat belum memahami sistem perpajakan, dan sistem kontrol yang kurang baik.

6.2 Saran

Untuk meningkatkan penerimaan pajak daerah sehingga bisa memberikan kontribusi atau peranan yang lebih besar terhadap Pendapatan Asli Daerah, maka dapat disarankan sebagai berikut :

(2)

1. Pemerintah daerah Kota Kupang perlu mengelola dan mengembangkan sumber-sumber penerimaan pajak daerah yang belum dikelola secara optimal guna menunjang pendapatan asli daerah Kota Kupang.

2. Pihak Dispenda dan Pemerintah Daerah setempat perlu memberikan penerangan, pengawasan dan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh wajib pajak. 3. Perlu diadakan penataran-penataran yang berkesinambungan bagi petugas-petugas

pemungut dan penyuluh pajak daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahmat. 2003, Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya.

Adisasmita. 2010, Otonomi daerah merupakan kewenangan bagi kepala daerah untuk mengurus sendiri rumah tangganya.

Badan Pusat Statistik Provinsi NTT.

Bratakusumah dan Solihin. 2001, Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber keuangan daerah yang digali dari dalam wilayah daerah yang bersangkutan yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan pendapatan asli daerah lain-lain yang sah.

(3)

Dinas Pendapatan Daerah Kota Kupang, 2010-2014.

Erly Suandy. 2001, Pajak merupakan pungutan berdasarkan Undang-Undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk penyediaan barang dan jasa publik.

Fajarwati, Istriyah Nikmah. 2008, Analisis Efisiensi dan Efektivitas Pemungutan Pajak Daerah (Studi Kasus Pemerintah Kota Surakarta), Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hidayat. 1986, Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002.

Lohyu. 2003, Pendapatan daerah sendiri dapat diartikan sebagai penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber dalam wilayah sendiri

Mahmudi. 2001. Manajemen Keuangan Daerah. Erlangga. Yogyakarta.

Mamesah. 1995, Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban yang dapat dimulai dengan uang, demikian pula segala sesuatu baik berupa uang maupun barang

Mardiasmo. 2003. Perpajakan. Yogyakarta: Andi Offset.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Permendagri Nomor 13 Tahun 2006

Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Kabupaten atau Kota.

Republik Indonesia . Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Republik Indonesia . Undang –Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Daerah.

Republik Indonesia . Undang-Undang 1945 pasal 23A.

Santosa. 1995, Hal-hal yang menyebabkan rendahnya Pendapatan Asli Daerah

Saragih. 2003, Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan yang diurus dan diusahakan oleh daerah sendiri yang digunakan untuk membiayai pembangunan daerah yang ditetapkan setiap tahun dalam bentuk anggaran daerah.

Selo Soemardjan. 1993, Perubahan sosial budaya merupakan segala perubahan pada berbagai lembaga masyarakat dalam suatu lingkungan masyarakat yang memengaruhi sistem sosial Sjaiful. 2004, Pendapatan Asli Daerah adalah pendapatan daerah yang diurus dan diusahakan oleh daerah sendiri yang digunakan untuk membiayai pembangunan daerah yang ditetapkan setiap tahun dalam bentuk anggaran daerah

Soeratno, dan Lincon A, 2003, Metodologi Penelitian, Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) Akademi Manajemen Perusahaan YKPN, Yogyakarta.

Suparmoko. 2002, Pajak daerah mempunyai peran ganda yaitu sebagai sumber pendapatan daerah (budgetary) dan sebagai alat pengaturan alokasi dan distribusi kegiatan ekonomi dalam suatu daerah tertentu.

Tambajong, Antonius Luntungan dan Jacline Sumual, 2013, Analisis Tingkat Efektivitas Pajak dan Retribusi Sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Minahasa, Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi, Manado.

(4)

Tjahja Supriatna, Keuangan daerah adalah kemampuan pemerintah daerah untuk mengawasi daerah untuk mengelola mulai dari merencanakan, melaksanakan, mengawasi, mengendalikan, dan mengevaluasi berbagai sumber keuangan

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah

Warsito. 2001, Pendapatan Daerah merupakan komponen dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Yulastiana, dan I Wayan Suartana. 2013, Analisis Efesiensi dan Efektivitas Penerimaan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Klungkung, Fakultas Ekonomi Udayana, Bali.

LAMPIRAN

DATA

(5)

5.3.1 Efektivitas Pajak hotel

Efektivitas pajak hotel yakni perbandingan antara realisasi pajak hotel dengan target pajak hotel yang ditetapkan. Efektivitas pajak hotel Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2010 = 110,4% 2. Tahun 2011 = 102,7% 3. Tahun 2012 = 119,9% 4. Tahun 2013 = 84,8% 5. Tahun 2014 = 110,7%

(6)

5.3.2 Efektivitas pajak restoran 1. Tahun 2010 = 105,7% 2. Tahun 2011 = 99,51% 3. Tahun 2012 = 106,3% 4. Tahun 2013 = 121,9% 5. Tahun 2014 = 155,1%

5.3.3 Efektivitas pajak hiburan

Efektivitas pajak hiburan yakni perbandingan antara realisasi pajak hiburan dengan target pajak hiburan yang ditetapkan. Efektivitas pajak hiburan Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2010 = 116,6% 2. Tahun 2011 = 126,7% 3. Tahun 2012 = 113,8%

(7)

4. Tahun 2013 = 79,39% 5. Tahun 2014 = 80,77%

5.3.4 Efektivitas pajak reklame

Efektivitas pajak reklame yakni perbandingan antara realisasi pajak reklame dengan target pajak reklame yang ditetapkan. Efektivitas pajak reklame Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2010 = 102,3% 2. Tahun 2011 = 91,7% 3. Tahun 2012 = 107,1% 4. Tahun 2013 = 84,14% 5. Tahun 2014 =130,04%

5.3.5 Pajak penerangan jalan

Efektivitas pajak penerangan jalan yakni perbandingan antara realisasi pajak penerangan jalan dengan target pajak penerangan jalan yang ditetapkan. Efektivitas pajak penerangan jalan Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

(8)

1. Tahun 2010 = 101,8% 2. Tahun 2011 = 112,4% 3. Tahun 2012 = 109,1% 4. Tahun 2013 =105,7 % 5. Tahun 2014 = 115,9%

5.3.6 Efektivitas Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C

Efektivitas pajak pengambilan bahan galian golongan c yakni perbandingan antara realisasi pajak pengambilan bahan galian golongan c dengan target pajak hotel yang ditetapkan. Efektivitas pajak pengambilan bahan galian golongan c Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2010 = 110,1% 2. Tahun 2011 = 40,53% 3. Tahun 2012

(9)

= 123,6% 4. Tahun 2013 = 136,9% 5. Tahun 2014 = 89,47%

5.3.7 Efektivitas Pajak Parkir

Efektivitas pajak pengambilan bahan galian golongan c yakni perbandingan antara realisasi pajak pengambilan bahan galian golongan c dengan target pajak hotel yang ditetapkan. Efektivitas pajak pengambilan bahan galian golongan c Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2011 = 170,9% 2. Tahun 2012 = 91,7% 3. Tahun 2013 = 67,15% 4. Tahun 2014 = 69,3%

(10)

Efektivitas pajak BPHTB yakni perbandingan antara realisasi pajak BPHTBdengan target pajak BPHTB yang ditetapkan. Efektivitas pajak BPHTB Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2011 = 129,2% 2. Tahun 2012 = 121,8% 3. Tahun 2013 = 120,1% 4. Tahun 2014 = 128,9%

5.3.9 Efektivitas Pajak Air Tanah

Efektivitas pajak air tanah yakni perbandingan antara realisasi pajak air tanah dengan target pajak air tanah yang ditetapkan. Efektivitas pajak air tanah Kota Kupang tahun anggaran 2010-2014 dapat dihitung sebagai berikut:

1. Tahun 2013 = 56,38% 2. Tahun 2014 = 115,3%

5.3.10 Efektivitas Pajak Bumi dan Bangunan 1. Tahun 2014

(11)

= 118,2%

5.4.1 Efektivitas Peranan Pajak Hotel Terhadap PAD (EPPHTP)

Efektivitas peranan pajak hotel terhadap PAD yaitu untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan pajak hotel untuk pembentukan PAD dengan membandingkan realisasi pajak hotel dengan realisasi PAD tahun bersangkutan.

1. Tahun 2010 = 5,04% 2. Tahun 2011 = 4,94% 3. Tahun 2012 = 5,89% 4. Tahun 2013 =5,54 % 5. Tahun 2014 = 6,64%

5.4.2 Efektivitas Peranan Pajak Restoran Terhadap PAD (EPPRTP)

Efektivitas peranan pajak restoran terhadap PAD yaitu untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan pajak restoran untuk pembentukan PAD dengan membandingkan realisasi pajak restoran dengan realisasi PAD tahun bersangkutan.

1. Tahun 2010

(12)

2. Tahun 2011 = 5,03% 3. Tahun 2012 = 4,99% 4. Tahun 2013 =6,90 % 5. Tahun 2014 = 8,78%

5.4.3 Efektivitas Peranan Pajak Hiburan Terhadap PAD (EPPHTP)

Efektivitas peranan pajak hiburan terhadap PAD yaitu untuk mengetahui seberapa besar kontribusi atau sumbangan pajak hiburan untuk pembentukan PAD dengan membandingkan realisasi pajak hiburan dengan realisasi PAD tahun bersangkutan.

1. Tahun 2010 = 0,98% 2. Tahun 2011 = 1,43% 3. Tahun 2012 = 1,68% 4. Tahun 2013 =2,04% 5. Tahun 2014

(13)

= 1,54%

5.4.4 Efektivitas Peranan Pajak Reklame Terhadap PAD (EPPRTP) 1. Tahun 2010 = 1,96% 2. Tahun 2011 = 1,77% 3. Tahun 2012 = 1,92% 4. Tahun 2013 = 1,64 % 5. Tahun 2014 = 2,40%

5.4.5 Efektivitas Peranan Pajak Penerangan Jalan Terhadap PAD (EPPPJTP) 1. Tahun 2010 = 17,1% 2. Tahun 2011 = 18,1% 3. Tahun 2012 = 25,5% 4. Tahun 2013

(14)

= 24,3%

5. Tahun 2014

= 25,4%

5.4.6 Efektivitas Peranan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C Terhadap PAD (EPPPBGCTP) 1. Tahun 2010 = 1,58% 2. Tahun 2011 = 0,48% 3. Tahun 2012 = 1,10% 4. Tahun 2013 = 1,32% 5. Tahun 2014 = 0,94%

(15)

1. Tahun 2011 = 0,30% 2. Tahun 2012 = 0,14% 3. Tahun 2013 = 0,14% 4. Tahun 2014 = 0,17%

5.4.8 Efektivitas Peranan Pajak PBHTB Terhadap PAD (EPPPTP) 1. Tahun 201 = 9,75% 2. Tahun 2012 = 10,12% 3. Tahun 2013 = 10,61% 4. Tahun 2014 = 10,28%

(16)

1. Tahun 2013 = 0,07% 2. Tahun 2014 = 0,18%

5.4.10 Efektivitas Peranan Pajak Bumi dan Bangunan Terhadap PAD (EPPBBTP) 1. Tahun 2014

Referensi

Dokumen terkait

Media yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia khususnya penguasaaan kosakata adalah media yang berisi kartu huruf dan gambar yang dinamai dengan papan selip

Kemudian data yang diperoleh tersebut diperhitungkan dengan menggunakan skala likert, dalam penelitian ini penulis menggunakan data kuesioner yang ditujukan kepada

Julian Cummins mendefinisikan promosi sebagai rangkaian teknik yang digunakan untuk mencapai sasaran penjualan atau pemasaran dengan penggunaan biaya yang efektif,

Dengan keluarnya Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 6 Tahun 2003 tentang Pedoman Pembinaan Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah

bahwa pengaturan pendidikan dan pelatihan kerja bagi calon tenaga kerja Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud dalam huruf a, merupakan norma, standar,

Dari data nilai angket yang diperoleh dari kelas eksperimen dapat diketahui hasil persentase respon siswa terhadap penggunaan model pembelajaran discovery learning

Giving question and getting answer atau memberi pertanyaan dan menerima jawaban merupakan salah satu cara guru untuk mengetahui taraf penguasaan siswa dalam suatu

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada dua metode ekstraksi fitur, hasil akurasi pengenalan emosi untuk ekstraksi fitur LPC dan klasifikasi Jaringan Syaraf