• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR Aspek Kelembagaan Kabupaten Banjar X-1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "LAPORAN AKHIR Aspek Kelembagaan Kabupaten Banjar X-1"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

Dalam pembangunan prasarana bidang Cipta Karya, untuk mencapai hasil yang optimal

diperlukan kelembagaan yang dapat berfungsi sebagai motor penggerak RPI2-JM agar dapat

dikelola dengan baik dan dapat meningkatkan kesejahteraanmasyarakat.

Kelembagaan dibagi dalam 3 komponen utama, yaitu organisasi, tata laksana dansumber

daya manusia. Organisasi sebagai wadah untuk melakukan tugas dan fungsiyang ditetapkan

kepada lembaga; tata laksana merupakan motor yang menggerakkanorganisasi melalui

mekanisme kerja yang diciptakan; dan sumber daya manusiasebagai operator dari kedua

komponen tersebut. Dengan demikian untukmeningkatkan kinerja suatu lembaga, penataan

terhadap ketiga komponen harusdilaksanakan secara bersamaan dan sebagai satu kesatuan.

10.1.

ARAHAN KEBIJAKAN KELEMBAGAAN INFRASTRUKTUR

Beberapa kebijakan berikut merupakan landasan hukum dalam pengembangan

danpeningkatan kapasitas kelembagaan RPI2-JM pada pemerintahan kabupaten Banjar.

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

Dalam UU 32/2004 disebutkan bahwa Pemerintah Daerah mengatur danmengurus sendiri

urusan pemerintahan dan menjalankan otonomi seluas-luasnya,dengan tujuan

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dandaya saing daerah. Untuk

membantu Kepala Daerah dalam melaksanakanotonomi, maka dibentuklah organisasi

perangkat daerah yang ditetapkan melaluiPemerintah Daerah.

Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalahadanya

urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.Besaran organisasi

perangkat daerah sekurang-kurangnya mempertimbangkanfaktor kemampuan keuangan,

kebutuhan daerah, cakupan tugas yang meliputisasaran tugas yang harus diwujudkan, jenis

dan banyaknya tugas, luas wilayahkerja dan kondisi geografis, jumlah dan kepadatan

penduduk, potensi daerah yangbertalian dengan urusan yang akan ditangani, dan sarana dan

prasaranapenunjang tugas. Oleh karena itu, kebutuhan akan organisasi perangkat

daerahbagi masing-masing daerah tidak senantiasa sama atau seragam.

BAB

ASPEK KELEMBAGAAN

(2)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

2. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan

PP tersebut mencantumkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidangwajib yang

menjadi urusan pemerintah daerah, dan pemerintah berkewajibanuntuk melakukan

pembinaan terhadap pemerintah kabupaten/kota.

PP 38/2007 ini juga memberikan kewenangan yang lebih besar kepadaPemerintah

Kabupaten/Kota untuk melaksanakan pembangunan di Bidang CiptaKarya. Hal ini dapat

dilihat dari Pasal 7 Bab III, yang berbunyi :

(1) Urusan wajib sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) adalah urusanpemerintahan

yang wajib diselenggarakan oleh pemerintahan daerah provinsi danpemerintahan daerah

kabupaten/kota, berkaitan dengan pelayanan dasar.

(2) Urusan wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: antara lainnyaadalah

bidang pekerjaan umum”.

Dari pasal tersebut, ditetapkan bahwa bidang pekerjaan umum merupakan bidangwajib

yang menjadi urusan pemerintah daerah, sehingga penyusunan RPI2-JMsebagai salah satu

perangkat pembangunan daerah perlu melibatkan Pemerintah,pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten/kota.

3. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 41 tahun 2007 tentang Organisasi Daerah

Berdasarkan PP 41 tahun 2007, bidang PU meliputi bidang Bina Marga,Pengairan, Cipta

Karya dan Penataan Ruang. Bidang PU merupakan perumpunanurusan yang diwadahi dalam

bentuk dinas. Dinas ditetapkan terdiri dari 1sekretariat dan paling banyak 4 bidang, dengan

sekretariat terdiri dari 3 subbagian dan masing-masing bidang terdiri dari paling banyak 3

seksi.

4. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang RPJMN 2010-2014

Dalam Buku II Bab VIII Perpres ini dijabarkan tentang upaya untuk meningkatkankapasitas

dan akuntabilitas kinerja birokrasi diperlukan adanya upaya penataankelembagaan dan

ketalalaksanaan, peningkatan kualitas sumber daya manusiaaparatur, pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi, penyempurnaansistem perencanaan dan

penganggaran, serta pengembangan sistem akuntabilitaskinerja instansi pemerintah dan

aparaturnya.Untuk mendukung penataan kelembagaan, secara beriringan telah

ditempuhupaya untuk memperkuat aspek ketatalaksanaan di lingkungan

instansipemerintah, seperti perbaikan standar operasi dan prosedur (SOP) dan penerapan

e-government di berbagai instansi.Sejalan dengan pengembangan manajemenkinerja di

lingkungan instansi pemerintah, seluruh instansi pusat dan daerahdiharapkan secara

bertahap dalam memperbaiki sistem ketatalaksanaan denganmenyiapkan perangkat SOP,

mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif, danmendukung upaya peningkatan

(3)

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2010 Tentang GrandDesign

Reformasi Birokrasi 2010-2025

Tindak lanjut dari Peraturan Presiden ini, Menteri Pendayagunaan AparaturNegara telah

mengeluarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur NegaraNomor 30 Tahun 2012

tentang Pedoman Pengusulan, Penetapan, dan PembinaanReformasi Birokrasi pada

Pemerintah Daerah. Berdasarkan peraturan menteri ini,reformasi birokrasi pada

pemerintah daerah dilaksanakan mulai tahun 2012,dengan dilakukan secara bertahap dan

berkelanjutan sesuai dengan kemampuanpemerintah daerah.Permen ini memberikan

panduan dan kejelasan mengenaimekanisme serta prosedur dalam rangka pengusulan,

penetapan, dan pembinaanpelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.Upaya

pembenahan birokrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya telahdimulai sejak

tahun 2005.Pembenahan yang dilakukan adalah menyangkut 3(tiga) pilar birokrasi, yaitu

kelembagaan, ketatalaksanaan, dan Sumber DayaManusia (SDM).Untuk mendukung

tercapainya good governance, maka perlu dilanjutkan dandisesuaikan dengan program

reformasi birokrasi pemerintah, yang terdiri darisembilan program, yaitu :

a. Program Manajemen Perubahan, meliputi: penyusunan strategi manajemenperubahan

dan strategi komunikasi K/L dan Pemda, sosialisasi daninternalisasi manajemen

perubahan dalam rangka reformasi birokrasi;

b. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan, meliputi: penataanberbagai

peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan/diterbitkan olehK/L dan Pemda;

c. Program Penguatan dan Penataan Organisasi, meliputi: restrukturisasi tugasdan fungsi

unit kerja, serta penguatan unit kerja yang menangani organisasi,tata laksana, pelayanan

publik, kepagawaian dan diklat;

d. Penataan Tatalaksana, meliputi: penyusunan SOP penyelenggaraan tugasdan fungsi,

serta pembangunan dan pengembangan e-government;

e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, meliputi: penataan system rekrutmen

pegawai, analisis dan evaluasi jabatan, penyusunan standarkompetensi jabatan, asesmen

individiu berdasarkan kompetensi;

f. Penguatan Pengawasan, meliputi: penerapan Sistem Pengendalian InternPemerintah

(SPIP) dan Peningkatan peran Aparat Pengawasan InternPemerintah (APIP);

g. Penguatan Akuntabilitas, meliputi: penguatan akuntabilitas kinerja instansipemerintah,

pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi danpenyusunan Indikator Kinerja

Utama (IKU);

h. Penguatan Pelayanan Publik, meliputi: penerapan standar pelayanan padaunit kerja

masing-masing, penerapan SPM pada Kab/Kota.

(4)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 Diagram 10.1.

Organisasi Pemerintah Kabupaten/Kota

BUPATI BANJAR

LEMBAGA/BADAN DINAS-DINAS

SEKRETARIS DAERAH

DPRD KABUPATEN BANJAR

Sumber: PP 41/2007

6. Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Genderdalam

Pembangunan Nasional

Di dalam Inpres ini dinyatakan bahwa pengarusutamaan gender ke dalam seluruhproses

pembangunan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatanfungsional semua

instansi dan lembaga pemerintah di tingkat Pusat dan Daerah.Presiden menginstruksikan

untuk melaksanakan pengarusutamaan gender gunaterselenggaranya perencanaan,

penyusunan, pelaksanaan, pemantauan, danevaluasi atas kebijakan dan program

pembangunan nasional yangberperspektif gender sesuai dengan bidang tugas dan fungsi,

sertakewenangan masing-masing. Terkait PUG, Kementerian PU dan Ditjen Cipta Karya pada

umumnya telah mulaimenerapkan PUG dalam tiap program/kegiatan Keciptakaryaan. Untuk

itu perludiperhatikan dalam pengembangan kelembagaan bidang Cipta Karya

untukmemasukkan prinsip-prinsip PUG, demikian pula di dalam pengelolaan RPI2-JM

Bidang Cipta Karya.

7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14/PRT/M/2010 Tentang

StandarPelayanan Minimum

Peraturan Menteri PU ini menekankan tentang target pelayanan dasar bidang PUyang

menjadi tanggungjawab pemerintah kabupaten/kota. Target pelayanan dasaryang

ditetapkan dalam Permen ini yaitu pada Pasal 5 ayat 2, dapat dilihat sebagaibagian dari

beban dan tanggungjawab kelembagaan yang menangani bidang ke PU an, khususnya untuk

sub bidang Cipta Karya yang dituangkan di dalamdokumen RPI2-JM.Dalam Permen ini juga

disebutkan bahwa Gubernur bertanggung jawab dalamkoordinasi penyelenggaraan

pelayanan dasar bidang PU, sedangkanBupati/Walikota bertanggung jawab dalam

(5)

dasar Bidang PekerjaanUmum dan Penataan Ruang dilaksanakan oleh instansi yang

bertanggung jawabdi Bidang PU dan Penataan Ruang baik provinsi maupun kabupaten/kota.

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 tentang PetunjukTeknis

Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Peraturan menteri ini menjadi landasan petunjuk teknis dalam penataan

perangkatdaerah.Berdasarkan Permen ini dasar hukum penetapan perangkat daerahadalah

Peraturan Daerah (Perda).Penjabaran tupoksi masing-masing SKPDProvinsi ditetapkan

dengan Pergub, dan SKPD Kab/Kota dengan Perbup/Perwali.

9. Permendagri Nomor 57 tahun 2010 tentang Pedoman Standar PelayananPerkotaan

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pemerintah daerah sebagai dasaruntuk

memberikan pelayanan perkotaan bagi masyarakat. SPP adalah standarpelayanan minimal

kawasan perkotaan, yang sesuai dengan fungsi kawasanperkotaan merupakan tempat

permukiman perkotaan, termasuk di dalamnya jenispelayanan bidang keciptakaryaan,

seperti perumahan, air minum, drainase,prasarana jalan lingkungan, persampahan, dan air

limbah.

10. Kepmen PAN Nomor 75 tahun 2004 tentang Pedoman Perhitungan Kebutuhan

Pegawai Berdasarkan Beban Kerja Dalam Rangka PenyusunanFormasi Pegawai

Negeri Sipil

Pedoman ini dimaksudkan sebagai acuan bagi setiap instansi pemerintah dalammenghitung

kebutuhan pegawai berdasarkan beban kerja dalam rangkapenyusunan formasi PNS. Dalam

perhitungan kebutuhan pegawai, aspek pokokyang harus diperhatikan adalah: beban kerja,

standar kemampuan rata-rata, danwaktu kerja. Dalam keputusan ini, Gubernur melakukan

pembinaan danpengendalian pelayanan perkotaan, sedangkan Bupati/Walikota

melaksanakandan memfasilitasi penyediaan pelayanan perkotaan.Berdasarkan

peraturan-peraturan di atas, maka dimungkinkan untuk mengeluarkanperaturan-peraturan daerah untuk

pemantapan dan pengembangan perangkat daerah,khususnya untuk urusan pemerintahan

bidang pekerjaan umum dan lebih khusus lagitentang urusan pemerintahan pada sub bidang

Cipta Karya. Dengan adanya suatu kelembagaan yang definitif untuk menangani urusan

pemerintah pada bidang/subbidang Cipta Karya maka diharapkan dapat meningkatkan

kinerja pelayanankelembagaan.

10.2.

KONDISI KELEMBAGAAN SAAT INI

10.2.1.

Kondisi Organisasi

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah

(6)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

menyempurnakan kembali Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Banjar. Berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupater Banjar No.3. Tahun 2012, tentang Perubahan Ke Dua Perda

Kabupaten Banjar No.09 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar tanggal 26 Januari 2012 :

1. Dalam Peraturan Daerah ini dibentuk :

a. Perangkat Daerah yang terdiri dari :

1) Sekretariat Daerah

2) Sekretarian DPRD

3) Dinas Daerah

4) Lembaga Teknis Daerah

5) Kecamatan

6) Kelurahan

b. Pamong Praja

c. Lembaga Lain Daerah

2. Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi daerah. Dinas Daerah dipimpin oleh

Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah. Dinas Daerah yang dibentuk adalah :

a. Dinas Kesehatan

b. Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan

c. Dinas Pendidikan

d. Dinas Perikanan dan Kelautan

e. Dinas Kehutanan

f. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informarmatika

g. Dinas Perindustrian dan Perdagangan

h. Dians Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

i. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan aset Daerah

j. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

k. Dinas Sosial

l. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

m. Dinas Pertambangan dan Energi

n. Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah raga

o. Dinas Perumahan dan Pemukiman

p. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

3. Lembaga Teknis Daerah yang dibentuk adalah :

a. Inspektorat

b. Badan Perencana Pembangunan Daerah

(7)

d. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

e. Badan Lingkungan Hidup

f. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

g. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana

h. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu

i. Kantor Ketahanan Pangan

j. Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi

k. Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha.

4. Lembaga Lain Daerah terdiri dari :

a. Badan Pelaksana Penyuluhan

b. Badan Penanggulangan Bencana Daerah

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab masing-masing Dinas di daerah, Lembaga

Teknis Daerah dan Lembaga Daerah Lainnya sesuai dengan opsi dari masing-masing dan selalu

berkordinasi dengan Dinas, Lembaga Teknis dan Lembaga Lain daerah dalam pelaksanaan tugas

nya. Lembaga Pemerintah Kabupaten Banjar yang terlibat dengan pekerjaan tersebut adalah :

1. Sekretaris Daerah dengan struktur organisasi sebagai berikut:

a. Asisten Pemerintahan terdiri dari:

1) Bagian Tata Pemerintahan, terdiri dari :

- Sub Bagian Pembinaan Kecamatan;

- Sub Bagian Otonomi Daerah ;

- Sub Bagian Fasilitasi Kerjasama Antar Daerah dan Batas Wilayah .

2) Bagian Hukum terdiri dari :

- Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan ;

- Sub Bagian Dokumentasi dan Publikasi Hukum ;

- Sub Bagian Bantuan Hukum .

3) Bagian Hubungan Masyarakat, terdiri dari :

- Sub Bagian Publikasi ;

- Sub Bagian Informasi;

- Sub Bagian Protokol .

b. Asisten Ekonomi dan Penanaman Modal, terdiri dari :

1) Bagian Ekonomi, terdiri dari :

- Sub Bagian Produksi Daerah ;

- Sub Bagian Perekonomian ;

- Sub Bagian Penanaman Modal .

2) Bagian Pembangunan terdiri dari :

(8)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 - Sub Bagian Program .

c. Asisten Administrasi, terdiri dari :

1) Bagian Tata Usaha, terdiri dari :

- Sub Bagian Tata Usaha, Sandi dan Telekomunikasi ;

- Sub Bagian Keuangan ;

- Sub Bagian Kepegawaian.

2) Bagian Organisasi terdiri dari :

- Sub Bagian Kelembagaan ;

- Sub Bagian Ketatalaksanaaan ;

- Sub Bagian Analisis, Formasi Jabatan dan Pemberdayaan Aparatur

3) Bagian Umum, terdiri dari :

- Sub Bagian Perlengkapan ;

- Sub Bagian Rumah Tangga ;

- Sub Bagian Fasilitasi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah. .

d. Kelompok Jabatan Fungsional .

2. Dinas Perumahan dan Permukiman, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

a. Sekretariat, terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .

b. Bidang Perumahan, terdiri dari :

- Seksi Pengembangan Kawasan

- Seksi Perumahan Formal dan Swadaya

- Seksi Penataan Lingkungan

c. Bidang Penataan Ruangan dan Bangunan terdiri dari :

- Seksi Penataan Ruang

- Seksi Penataan Bangunan

- Seksi Pengendalian, Pemanfaatan Ruang dan Bangunan

d. Bidang Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan terdiri dari :

- Seksi Pengembangan Air Minum

- Seksi Pengembangan Sanitasi Lingkungan

- Seksi Pengelolaan Drainase

e. Bidang Kebersihan, terdiri dari :

- Seksi Kebersihan Lingkungan

- Seksi Pengangkutan Sampah

- Seksi Pengelolaan Persampahan

(9)

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

3. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Sumber Daya Air terdiri dari :

- Seksi Perairan

- Seksi Pengairan

- Seksi Operasional dan Pemeliharaan

c. Bidang Bina Marga terdiri dari :

- Seksi Jalan Kabupaten

- Seksi Jalan Desa

- Seksi Jembatan

d. Bidang Pembinaan Konstruksi, terdiri dari

- Seksi Bina Penyelenggara Konstruksi

- Seksi Bina Teknik Konstruksi

e. Unit Pelaksana Teknis .

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

4. Dinas Kesehatan, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Kesehatan Keluarga terdiri dari :

- Seksi Kesehatan Ibu dan Anak

- Seksi Kesehatan Remaja dan Usia Lanjut

- Seksi Bina Gizi Masyarakat

c. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, terdiri dari :

- Seksi Imunisasi dan Surveilana Penyakit

- Seksi Penanggulangan Penyakit

- Seksi Penyehatan Lingkungan

d. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari

- Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan

- Seksi Farmasi dan Alat Kesehatan

(10)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 f. Kelompok Jabatan Fungsional.

5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dengan struktur organisasi sebagai berikut :

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Penempatan, Perluasan dan Produktivitas Kerja terdiri dari :

- Seksi Penempatan Tenaga Kerja

- Seksi Perluasan Kerja dan Produktivitas Kerja

- Seksi Bina Lembaga

c. Bidang Hubungan Industrial dan Syarat Kerja terdiri dari :

- Seksi Hubungan Industri

- Seksi Syarat Kerja

d. Bidang Pengawasan Ketenagakerjaan, terdiri dari

- Seksi Norma Kerja

- Seksi Kesehatan dan Keselamatan Kerja

e. Bidang Bina Transmigrasi, terdiri dari

- Seksi Penyiapan dan Penempatan

- Seksi Pembinaan Transmigrasi

- Seksi Pemberdayaan Unit Permukiman

f. Unit Pelaksana Teknis .

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, dengan struktur organisasi :

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian .

b. Bidang Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Terdiri dari

- Seksi Pendataan dan Pelaporan PBB

- Seksi Penetapan dan Keberatan PBB

- Seksi Penagihan dan Penyuluhan PBB

c. Bidang Penerimaan Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari :

- Seksi Pajak ;

- Seksi Retribusi ;

- Seksi Pendapatan Asli Daerah Lainnya ;

d. Bidang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri dari

(11)

- Seksi Penetapan dan Keberatan PAD

- Seksi Penagihan dan Penyuluhan PAD

e. Bidang Penerimaan Bukan Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari :

- Seksi Bagi Hasil Pajak ;

- Seksi Bagi Hasil Sumber Daya Alam ;

- Seksi Pembukuan dan Pelaporan .

f. Bidang Anggaran dan Belanja, terdiri dari :

- Seksi Anggaran ;

- Seksi Penatausahaan Keuangan ;

- Seksi Penatausahaan Bantuan.

g. Bidang Akuntansi, terdiri dari :

- Seksi Akuntansi / Pembukuan

- Seksi Informasi dan Pelaporan Keuangan Daerah

h. Bidang Aset

- Seksi Perencanaan dan Pengadaani ;

- Seksi Penatausahaan ;

- Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian .

i. Unit Pelaksana Teknis.

j. Kelompok Jabatan Fungsional.

7. Badan Lingkungan Hidup dengan struktur organisasi terdiri dari

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program - Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian . b. Bidang Penataan Lingkungan

- Sub Bidang Penataan Pengelolaan Lingkungan

- Sub Bidang Peningkatan Kapasitas dan Peran Serta Masyarakat c. Bidang Pengawasan dan Pengendalian, terdiri dari

- Sub Bidang Pengkajian dan Pembinaan Teknis Analisa Dampak Lingkungan - Sub Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Kerusakan Lingkungan d. Bidang Konservasi Sumber Daya Alam, terdiri dari

- Sub Bidang Pengkajian Kawasan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam - Sub Bidang Pemantauan dan Pemulihan Kualitas Lingkungan

e. Unit Pelaksana Teknis.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

(12)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 - Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian . b. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan

- Sub Bidang Tata Pemerintahan, Perangkat dan Administrasi Desa dan Kelurahan - Sub Bidang Pengembangan Lembaga Desa dan Kelurahan

c. Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, terdisi dari

- Sub Bidang Ekonomi Masyarakat

- Sub Bidang Teknologi Tepat Guna, Bantuan Pembangunan dan Kekayaan Desa d. Bidang Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan, yang terdiri dari

- Sub Bidang Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan dan Sumber Daya Desa - Sub Bidang Pemberdayaan Adat, Sosial, Budaya dan Permukiman Desa e. Unit Pelaksana Teknis

f. Kelompok Jabatan Fungsional

9. Bappeda, merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah. Struktur

organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah terdiri dari :

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

a. Bidang Pendataan, Penelitian, Pengembangan dan Pelaporan terdiri dari :

- Sub Bidang Data, Penelitian dan Pengembangan ;

- Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan.

b. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari :

- Sub Bidang Kesehatan, Kependudukan, Kesejahteraan Rakyat dan Pemerintahan

- Sub Bidang Agama, Pendidikan, Kebudayaan dan Pariwisata.

c. Bidang Perekonomian, terdiri dari :

- Sub Bidang Perindustrian dan Dunia Usaha ; .

- Sub Bidang Sumber Daya Alam.

d. Bidang Fisik dan Prasarana terdiri dari :

- Sub Bidang Transportasi, Perhubungan dan Rencana Tata Ruang;

- Sub Bidang Permukiman, Pengairan, Komunikasi dan Lingkungan Hidup.

e. Unit Pelaksana Teknis.

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

10.Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika, dengan struktrur organisasi terdiri dari :

a. Sekretariat , terdiri dari :

(13)

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Bina Sistem Transportasi terdiri dari :

- Seksi Teknologi Kendaraan;

- Seksi Prasarana dan Fasilitas Transportasi

- Seksi Jaringan Transportasi

c. Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan, terdiri dari :

- Seksi Angkutan Jalan

- Seksi Rekayasa Lalu Lintas Angkutan Jalan

- Seksi Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angktan Jalan

d. Bidang Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau, terdiri dari :

- Seksi Angkutan Sungai dan Danau; .

- Seksi Rekayasa Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau.

- Seksi Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas Angkutan Sungai dan Danau

e. Bidang Komunikasi dan Informatika terdiri dari :

- Seksi Pemberdayaan Teknologi dan Informatika;

- Seksi Sarana Komunikasi.

- Seksi Pos dan Telekomunikasi

f. Unit Pelaksana Teknis.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

11.Dinas Pertambangan dan Energi, dengan struktrur organisasi terdiri dari :

a. Sekretariat , terdiri dari :

- Sub Bagian Program

- Sub Bagian Keuangan .

- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

b. Bidang Pertambangan Mineral dan Batu Bara terdiri dari :

- Seksi Pengusahaan Pertambangan Mineral dan Batubara;

- Seksi Data dan Produksi Pertambangan Mineral dan Batu Bara

c. Bidang Geologi dan Pengembangan Wilayah Pertambangan Mineral dan Batubara terdiri:

- Seksi Geologi Tata Lingkungan Pertambangan Mineral dan Batu Bara

- Seksi Pengembangan Wilayah Pertambangan Mineral dan Batu Bara

d. Bidang Ketanagalistrikan, Energi dan M<igas, terdiri dari :

- Seksi Ketenagalistrikan;

- Seksi Energi dan Migas.

e. Unit Pelaksana Teknis.

(14)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 Tabel 10.1.

Hubungan Penyelenggaraan Urusan Bidang Cipta Karya Kabupaten Banjar

LEMBAGA

8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah   

9. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa            

10. Dinas Perhubungan, Komunikasi & Informatika    

11. Dinas Pertambangan dan Energi    

Sumber : Hasil Analisa

Diagram 10.2.

Keterkaitan Antar Lembaga Daerah Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan RPI2-JM

Dalam penyusunan RIPJM Kabupaten Banjar ini harus didukung oleh berbagai

(15)

pengelolaan antar beberapa komponen lembaga yang harus terintegrasi, efektif dan efisien,

sehingga sangat tergantung pada efektivitas beberapa komponen lembaga yang terlibat dalam

penyusunan RIPJM ini. Berdasarkan fakta ini, maka rencana pengembangan kapasitas dalam

penyelenggaraan investasi jangka menengah diarahkan untuk menjamin adanya penguatan

kelembagaan, perbaikan tata kerja dan mekansme koordinasi, peningkatan kapasitas sumber

daya manusia (SDM) yang mencakup peningkatan keterampilan dan kualifikasi, perbaikan

sistem administrasi dan peningkatan partisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Banjar.

Dalam rangka itu rencana peningkatan kapasitas disusun berdasarkan prinsip :

1. Berjangka waktu, yaitu 5 tahun

2. multiple stakeholder

3. bersifat demand driven, dimana kebutuhannya tidak ditentukan dari atas / luar tetapi

datang dari stakeholder-nya sendiri

4. mengacu pada kebijakan nasional.

Diagram 10.3.

Hubungan Kordinasi Antar Pemerintahan

Sebagaimana yang tertulis dalam Perda Kab.Banjar Nomor 3 tahun 2012, tentang

Perubahan ke dua atas Perda Kab.Banjar Nomor 09 tahun 2008 tentang Pembentukan,

Organisasi dan Tatakerja Perangkat Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Banjar.

Adapun Tugas dan Fungsi dari Dinas Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut :

Tugas Pokok :

Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas

pembantuan dibidang perumahan dan permukiman yang meliputi bidang perumahan, bidang

penataan ruang dan bangunan, bidang pengembangan air minum dan penyehatan lingkungan

serta bidang kebersihan. Pemerintah Pusat

Kementerian Pekerjaan Umum

Kementerian Keuangan

Pemerintah Provinsi

Gubernur &dinas Tingkat Propinsi

Satker & Cabang dinas pusat di

provinsi

Pemerintah Tingkat Kab/Kota

Bupati

Wakil Bupati

Sekretaris Daerah

(16)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 Fungsi :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Bupati.

2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang perumahan.

3. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang

dan bangunan.

4. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan bidang pengembangan air minum

dan penyehatan lingkungan.

5. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan bidang kebersihan

6. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman

7. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan

8. Pembinaan terhadap Unit Pelayanan Teknis

9. Pembinaan terhadap Kelompok Jabatan Fungsional

Dari Fungsi yang dijalankan Dinas Perumahan dan Pemukiman tersebut, maka dibagi

dalam 4 (empat) bidang, yaitu :

1. Bidang Perumahan

2. Bidang Penataan Ruang dan Bangunan

3. Bidang Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

4. Bidang Kebersihan

Dalam upaya pengembangan perumahan dan permukiman pada dasarnya merupakan

upaya untuk mewujudkan kondisi perkotaan dan perdesaan yang layak huni, nyaman, damai

dan sejahtera dengan memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh

permukiman yang layak huni.Upaya ini dilakukan melalui serangkaian strategi:

1. Pengembangan Kawasan Permukiman Perkotaan, yang dilakukan melalui program:

a. Pengembangan Kawasan Perumahan RSH / PNS / TNI / POLRI

b. Penataan dan Peremajaan Kawasan (termasuk pembangunan rumah susun sederhana

sewa / rusunawa pada kawasan permukiman kumuh berat)

c. Peningkatan Kualitas Permukiman

2. Pengembangan Permukiman Perdesaan, yang dilakukan melalui program:

a. Pengembangan Kawasan Perdesaan Potensial (Strategis / Unggulan) yang meliputi

kegiatan :

• Pengembangan Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa

• Pengembangan Kawasan Agropolitan

b. Pengembangan Kawasan Eks Transmigrasi atau Kawasan Terpadu Mandiri (KTM)

c. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pulau-Pulau Kecil dan Terpencil

(17)

3. Pengembangan Permukiman Perkotaan, melalui program:

a. Penyediaan PSD bagi kawasan perumahan RSH / PNS / TNI / POLRI

b. Penataan dan Peremajaan Kawasan (pada kawasan kumuh berat)

c. Peningkatan Kualitas Permukiman

Strategi, program, dan kegiatan pengembangan permukiman pada dasarnya diarahkan

untuk pengembangan prasarana dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang

terjangkau, khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan lahan,

pengembangan ekonomi kota dan perdesaan, serta penciptaan social budaya di perkotaan.

10.2.2.

Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Seperti telah dipaparkan sebelumnya urusan penyelenggaraan pengembangan

permukiman secara teknis pada dasarnya ditangani oleh beberapa SKPD yakni Dinas

Perumahan dan Permukiman, Badan Pemberdayaan Masyarat dan Pemerintahan Desa, Bappeda

dan juga PDAM. Namun demikian terdapat juga SKPD lain yang mendukung penyelenggaraan

pengembangan permukiman dari aspek non teknis yaitu Dinas Kesehatan. Upaya dukungan

tersebut dilaksanakan oleh Seksi Penyehatan Lingkungan, Bidang Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan (P2PL).

Seluruh lembaga yang terlibat dalam penyelenggaraan pengembangan permukiman ini

pada dasarnya memiliki tugas yang saling terkait baik dalam fase perencanaan, pelaksanaan,

maupun pada fase operasi dan pemeliharaan.

A. Organisasi Penyelenggara Pengembangan Permukiman

Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada

Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Bupati.

2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang perumahan.

3. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman

Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan

Pengembangan Permukiman ini adalah :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Badan Lingkungan Hidup

3. Dinas Perumahan dan Permukiman

4. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

5. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

(18)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

Diagram 10.4.

Bagan Susunan Organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Banjar

DINAS

SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN

BIDANG PENGB AIR MINUM & PENYTN

LINGKUNGAN

SEKSI PENGENDALIAN, PEMANFAATAN RUANG

LAMPIRAN PERDA KABUPATEN BANJAR NOMOR : 3 TAHUN 2012

TANGGAL : 26 JANUARI 2012

(19)

Diagram 10.5.

Tata Laksana Penyelenggara Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kabupaten Banjar

DINAS PU BAPPEDA

Bidang Cipta Karya

Bidang Tata Kota

dan Kebersihan Seksi Tata Kota Seksi Tata Ruang

Kawasan Renja Penataan Bangunan &

Lingkungan Teknis / Pemberian

(20)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 Diagram 10.6.

Tata Laksana Penyelenggara Pengembangan Permukiman Kabupaten Banjar

DINAS PU Fisik sarana air

bersih

Operasi & Pemeliharaan Fisik Sarana Air

Bersih (sarpras dasar jalan lingkungan, drainase,

saluran air buangan, saluran air bersih) dalam Musrenbang

(21)

Penjabaran tugas penanganan upaya pengembangan permukiman secara jelas

tergambar dalam tabel di bawah ini.

Tabel 10.2.

Organisasi Penyelenggara Pengembangan Permukiman Kabupaten Banjar

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

1.Dinas Perumahan dan Permukiman

Bidang

Bidang Melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perumahan dan permukiman yang meliputi bidang perumahan,

• Perumusan kebijakan teknis

di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati.

• Pembinaan, pengawasan,

pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang perumahan.

• Penyelenggaraan pelayanan

umum di bidang perumahan

  

• Melaksanakan

pengaturan dan pengendalian pembangunan perumahan.

• Penghimpunan dan

pengolahan data

• Penyiapan bahan petunjuk

teknis

• Penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan

• Pemeliharaan arsip kegiatan

 

2. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air

a. Seksi c. Seksi Penataan

Lingkungan

• Melaksanakan

pengaturan dan pengendalian pembangunan perumahan.

• Penghimpunan dan

pengolahan data

• Penyiapan bahan petunjuk

teknis

• Penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan

• Pemeliharaan arsip kegiatan

(22)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

3. Badan Lingkungan Hidup

• Bidang

Teknis di Bidang

Lingkungan Hidup sesuai kebijakan yang ditetapkan Bupati

• Pembinaan, Pelaksanaan,

Pengawasan dan Pengendalian kegiatan bidang penataan lingkungan

• Pembinaan, Pelaksanaan,

Pengawasan dan

Teknis di Bidang

Lingkungan Hidup sesuai kebijakan yang ditetapkan Bupati

• Pembinaan, Pelaksanaan,

Pengawasan dan Pengendalian kegiatan bidang penataan lingkungan

• Pembinaan, Pelaksanaan,

Pengawasan dan Pengendalian kegiatan bidang pengelolaan sumber daya alam

4. PDAM Intan Banjar

Menyelenggarakan pelayanan penyediaan air bersih kepada pelanggan di

Kabupaten Tanah Laut

    

5. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

Bidang

Belum jelas • Pengkoordinasian dan

fasilitasi pemeliharaan prasarana dan sarana perdesaan serta penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman

• Pengawasan serta supervisi

pemeliharaan sarana dan

(23)

Lembaga Dasar Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

Bidang • Merencanakan

pengembangan bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi

• Penetapan kebijakan teknis

perencanaan pembangunan infrastruktur dan

perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan, permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup

• Pelaksanaan monitoring,

evaluasi, pengawasan, dan pengendalian secara teknis bidang pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang juga meliputi bidang permukiman

  

B. Organisasi Penyelenggara Penataan Bangunan Dan Lingkungan

Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada

Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Bupati.

2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang

dan bangunan.

3. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman

Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan

Bidang Penataan Ruang dan Bangunan ini adalah :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Badan Lingkungan Hidup

3. Dinas Perumahan dan Permukiman

4. Dinas Kesehatan

5. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

6. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Upaya penataan bangunan dan lingkungan dalam RPI2-JM pada dasarnya merupakan

(24)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

binaan, khususnya mewujudkan fisik bangunan gedung dan lingkungan yang layak huni dan

berjati diri. Upaya ini dilakukan secara umum dengan 4 strategi besar sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan penataan bangunan gedung agar tertib, fungsional, andal, dan efisien

2. Penyelenggaraan penataan lingkungan permukiman agar produktif dan berjatidiri

3. Penyelenggaraan penataan dan revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan

nilai tambah fisik, social, dan ekonomi.

4. Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitektur

perkotaan, dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan

untuk menunjang kearifan budaya local.

Keempat strategi tersebut di atas dijalankan dalam Program Bangunan Gedung, Program

Bangunan Gedung dan Rumah Negara, Program Penataan Lingkungan Permukiman, dan

Program Pemberdayaan Masyarakat di Perkotaan. Program-program tersebut dikemas dalam

kelompok kegiatan sebagai berikut :

1. Kegiatan pembinaan teknis bangunan dan gedung

2. Kegiatan penataan lingkungan permukiman

3. Kegiatan pemberdayaan masyarakat di perkotaan.

Dalam beberapa Peraturan Bupati, upaya penataan bangunan dan lingkungan di

Kabupaten Banjar merupakan upaya yang menjadi tanggung jawab Dinas Perumahan dan

Permukiman, dan Bappeda. Pembedaan peran, tugas dan fungsi dari masing-masing organisasi

SKPD terlihat pada table di bawah ini :

Tabel 10.3.

Organisasi Penyelenggara Upaya Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kabupaten Banjar

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

1. Dinas Perumahan dan Permukiman

Bidang Penataan Ruang dan Bangunan

Bidang Melaksanakan urusan

pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan dibidang perumahan dan permukiman yang meliputi bidang penataan ruang dan bangunan

• Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan Bupati. • Pembinaan,

pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan kegiatan bidang penataan ruang dan bangunan.

• Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang pemukiman

(25)

Lembaga Dasar Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

a. Seksi Penataan Ruangan

Seksi • Menyiapkan bahan

pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap penataan ruang dan bangunan

perubahan tata ruang dan bangunan

• Penghimpunan dan pengolahan data • Perumusan

perencanaan dan pengawasan kawasan • Penyiapan bahan

pelaksanaan

Bidang • Merencanakan

pengembangan bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi

• Penetapan kebijakan teknis perencanaan pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan,

permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup ruang yang juga meliputi bidang permukiman

  

Sumber : Hasil Analisa

C. Organisasi Penyelenggara Penyehatan Lingkungan Permukiman

Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada

Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Bupati.

2. Pembinaan, pengawasan, pengendalian dan pelaksanaan bidang kebersihan

(26)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 dan penyehatan lingkungan.

4. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman

Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan

Bidang Penyehatan Lingkungan Permukiman ini adalah :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Badan Lingkungan Hidup

3. Dinas Perumahan dan Permukiman

4. Dinas Kesehatan

5. PDAM Intan Banjar

6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Upaya penyehatan lingkungan permukiman dalam RPI2-JM pada dasarnya diarahkan

untuk :

1. Pengembangan system pengelolaan air limbah, yang dilakukan melalui program:

a. Pengembangan system pengelolaan air limbah terpusat (sewerage system)

b. Pembangunan sarana pengelolaan air limbah komunal berbasis masyarakat (sanimas)

c. Sarana pengolahan air limbah menunjang kawasan RSH

d. Pembinaan system pengelolaan air limbah

e. Pengembangan perencanaan pengelolaan air limbah

f. Perluasan cakupan pelayanan air limbah

g. Peningkatan system pengolahan lumpur tinja

h. Pengembangan pembangunan PS air limbah yang bertumpu pada partisipasi masyarakat

i. Pengelolaan system air limbah terpadu mendukung perlindungan sumber daya air

j. Pengembangan kapasitas masyarakat dan swasta

k. Pembangunan kapasitas pendanaan

l. Promosi pengelolaan air limbah

m. Pengembangan inovasi teknologi.

2. Pengembangan sistem pengelolaan persampahan, yang dilakukan melalui program:

a. Pengembangan TPA Regional

b. Peningkatan kinerja TPA serta up grade TPA open dumping (mendukung UU Sampah)

c. Pengelolaan persampahan terpadu 3R

d. Pembinaan sistem pengelolaan persampahan

e. Pengembangan perencanaan pengelolaan persampahan

f. Pengurangan timbulan sampah

g. Perluasan cakupan pelayanan persampahan

(27)

i. Peningkatan pengelolaan sampah terpadu mendukung perlindungan sumber daya air

j. Pengembangan kapasitas masyarakat dan swasta meningkatkan sistem pengelolaan

persampahan

k. Pembangunan kapasitas pendanaan pengelolaan persampahan

l. Promosi sistem pengelolaan sampah

m. Pengembangan inovasi teknologi sistem pengelolaan persampahan.

3. Pengembangan system pengelolaan drainase, yang dilakukan melalui program:

a. Pembinaan pengelolaan system drainase

b. Pengembangan program dan perencanaan pembangunan system drainase

c. Pembangunan PS sistem drainase mendukung kawasan strategis / tertentu dan

pemulihan dampak bencana dan kerusuhan

d. Pengembangan PS drainase skala kawasan / lingkungan berbasis masyarakat

e. Pengelolaan system drainase terpadu mendukung konservasi sumber daya air

f. Pengembangan kapasitas pendanaan pembangunan system drainase

g. Promosi pengelolaan PS system drainase

h. Pengembangan inovasi teknologi system drainase.

1. Organisasi Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik

Menurut Peraturan Bupati No. 25 tahun 2009 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Perumahan

dan Permukiman Kabupaten Banjar, urusan pengelolaan air limbah domestik atau air

buangan di Kabupaten Banjar menjadi tanggungjawab Dinas Perumahan dan Permukiman.

Operasionalisasi penyelenggaraan urusan ini dijalankan oleh seksi perumahan dan

permukiman (Dinas Perumahan dan Permukiman).

Tugas Seksi Perumahan dan Permukiman terkait dengan pengelolaan air limbah domestik

saat ini di dalam Peraturan Bupati tersebut memang tidak dinyatakan secara jelas. Seksi ini

dalam praktik menjalankan tugas pengelolaan air limbah domestik yang menjadi tugas Dinas

Perumahan dan Permukiman yang tertuang di dalam pasal 5 Peraturan Bupati No. 25 tahun

2009. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman

bertanggungjawab untuk penanganan:

a. Pemberian izin penyelenggaraan PS air limbah.

b. Penyelenggaraan pengembangan prasarana dan sarana air limbah.

c. Penyelenggaraan bantuan teknis kepada kecamatan, pemerintah desa, serta kelompok

masyarakat di wilayahnya dalam penyelenggaraan PS air limbah.

d. Penyelenggaraan pembangunan PS air limbah untuk daerah dalam rangka memenuhi

SPM.

e. Penyusunan rencana induk pengembangan PS air limbah.

(28)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 g. Evaluasi terhadap penyelenggaraan PS air limbah.

Secara diagramatis, posisi Seksi Perumahan dan Permukiman dalam struktur Dinas

Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut:

Diagram 10.7.

Struktur Organisasi Penyelenggara Pengelolaan Air Limbah Domestik Kabupaten Banjar

DUNAS

SU BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN

BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TATA KOTA DAN KEBERSIHAN

SEKSI PENINGKATAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN JALAN DAN

JEMBATAN

SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. TANAH LAUT Berdasarkan Perda Kab. Tanah Laut No. 25 Tahun 2009

SEKSI TATA BANGUNAN

SEKSI TATA KOTA

SEKSI KEBERSIHAN BIDANG PENGAIRAN

SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PENGAIRAN SEKSI IRIGRASI, SUNGAI,

RAWA DAN PANTAI

Penyelenggaraan Pengelolaan Air Limbah Domestik

SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

2. Organisasi Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan

Urusan pengelolaan persampahan di Kabupaten Banjar merupakan urusan yang dikelola

oleh Dinas Perumahan dan Permukiman. Penyelenggaraan urusan ini didasarkan pada

Peraturan Bupati Kabupaten Banjar No. 25 tahun 2009 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Perumahan dan Permukiman. Operasionalisasi penyelenggaraan urusan ini dijalankan oleh

Seksi Kebersihan.

Tugas pengelolaan sampah dalam Peraturan Bupati ini dijelaskan dalam pasal 30 yang

menyatakan bahwa Seksi Kebersihan mempunyai tugas:

a. Menyediakan bahan pelaksanaan pemanfaatan dan pengendalian kebersihan.

b. Menyediakan bahan pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan evaluasi terhadap

pembangunan di bidang kebersihan.

c. Merumuskan perencanaan dan pengawasan kawasan kebersihan dan sarana dan

prasarana kebersihan.

d. Melaksanakan pengaturan dan pengendalian sampah dan pengolahan daur ulang

(29)

Secara diagramatis, posisi Seksi Kebersihan dalam struktur Dinas Perumahan dan

Permukiman adalah sebagai berikut:

Diagram 10.8.

Struktur Organisasi Penyelenggara Urusan Pengelolaan Persampahan Kabupaten Banjar

DUNAS

SU BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN

BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TATA KOTA DAN KEBERSIHAN

SEKSI PENINGKATAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN JALAN DAN

JEMBATAN

SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. TANAH LAUT Berdasarkan Perda Kab. Tanah Laut No. 25 Tahun 2009

SEKSI TATA BANGUNAN

SEKSI TATA KOTA

SEKSI KEBERSIHAN BIDANG PENGAIRAN

SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PENGAIRAN SEKSI IRIGRASI, SUNGAI,

RAWA DAN PANTAI

Penyelenggaraan Pengelolaan Persampahan

SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN

3. Organisasi Penyelenggaraan Pengelolaan Drainase

Urusan pengelolaan drainase di Kabupaten Banjar merupakan urusan yang secara formal

menjadi kewenangan dan tanggungjawab Dinas Perumahan dan Permukiman. Penjelasan

tentang kewenangan pengelolaan urusan di tingkat Dinas tertuang jelas dalam pasal 5

Peraturan Bupati No. 25 tahun 2009, namun demikian tugas pengelolaan tersebut kemudian

tidak tertuang dengan jelas dalam tupoksi Bidang atau Seksi manapun di Dinas Perumahan

dan Permukiman. Dalam praktik, urusan ini akhirnya dikelola oleh Seksi Perumahan dan

Permukiman Bidang Cipta Karya.

Tugas Seksi Perumahan dan Permukiman terkait dengan pengelolaan drainase saat ini di

dalam Peraturan Bupati tersebut tidak dinyatakan secara jelas. Namun demikian Seksi ini

dalam praktik menjalankan tugas pengelolaan drainase yang menjadi tugas Dinas

Perumahan dan Permukiman yang tertuang di dalam pasal 5 Peraturan Bupati No. 25 tahun

2009. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa Dinas Perumahan dan Permukiman

(30)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

a. Peningkatan kapasitas teknik dan manajemen penyelenggaraan drainase dan pematusan

genangan.

b. Penyelesaian masalah dan permasalahan operasionalisasi sistem drainase dan

penanggulangan banjir.

c. Penyelenggaraan pembangunan dan pemeliharaan PS drainase.

d. Evaluasi terhadap penyelenggaraan sistem drainase dan pengendali banjir

e. Pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan drainase dan pengendalian banjir.

Secara diagramatis, posisi Seksi Perumahan dan Permukiman dalam struktur Dinas

Perumahan dan Permukiman adalah sebagai berikut :

Diagram 10.9.

Struktur Organisasi Penyelenggara Urusan Pengelolaan Drainase Kabupaten Banjar

DUNAS

SU BAGIAN UMUM DAN PERLENGKAPAN

BIDANG CIPTA KARYA BIDANG TATA KOTA DAN KEBERSIHAN

SEKSI PENINGKATAN, PEMELIHARAAN, PENGAWASAN JALAN DAN

JEMBATAN

SEKSI TATA RUANG KAWASAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS PEKERJAAN UMUM KAB. TANAH LAUT Berdasarkan Perda Kab. Tanah Laut No. 25 Tahun 2009

SEKSI TATA BANGUNAN

SEKSI TATA KOTA

SEKSI KEBERSIHAN BIDANG PENGAIRAN

SEKSI OPERASI DAN PEMELIHARAAN

PENGAIRAN SEKSI IRIGRASI, SUNGAI,

RAWA DAN PANTAI

Penyelenggaraan Pengelolaan

Drainase

SEKSI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

(31)

Tabel 10.4.

Organisasi Penyelenggara Upaya Penyehatan Lingkungan Permukiman

di Kabupaten Banjar

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

1. Dinas Perumahan dan Permukiman

• Bidang

Bidang Mengkoordinasikan dan

mengendalikan

pengawasan tata ruang dan tata bangunan serta pemberian rekomendasi perizinan

• Penyusunan program, rencana teknis dan bimbingan teknis pembangunan permukiman

• Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian

Seksi • Menyelenggarakan,

mengatur dan menghimpun data jaringan dan bangunan air bersih yang sudah dibangun

• Menyiapkan bahan penyelenggaraan dan pengawasan

pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan air bersih serta bangunan-bangunan pelengkapnya • Menyiapkan bahan

pelaksanaan

• Menyiapkan bahan pelaksanaan

• Penghimpunan dan pengolahan data

• Penyiapan bahan petunjuk teknis

• Penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan • Pemeliharaan arsip

kegiatan

 

• Bidang Tata

Kota dan

Kebersihan

Bidang Melaksanakan

koordinasi dan mengendalikan

• Pengumpulan dan pengolahan data untuk menentukan skala

(32)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang keindahan dan penataan perkotaan

• Pelaksanaan kegiatan pengembangan, umum dan kebersihan perkotaan

• Melaksanakan

pengaturan dan pengendalian sampah dan pengolahan daur ulang sampah

• Penghimpunan dan pengolahan data

• Perumusan perencanaan dan pengawasan

kawasan • Penyiapan bahan

pelaksanaan pengawasan • Pelaksanaan pengaturan

dan pengendalian

 

• Bidang Pengairan

Bidang • Melaksanakan

perencanaan dan pelaksanaan pengembangan wilayah pengairan serta pemanfaatan dan sumber daya air, pengelolaan data dan pemeliharaan proyek-proyek di bidang air baku

• Mengkoordinasikan

dan mengendalikan

(33)

Lembaga Dasar Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

pengairan akibat

banjir dan bencana alam

• (Tugas terkait drainase belum jelas tertuang di dalam tupoksi)

(Fungsi organisasi terkait drainase belum jelas tertuang di dalam tupoksi)

1. PDAM

Menyelenggarakan pelayanan penyediaan

air bersih kepada

pelanggan di

Kabupaten Banjar

   

2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

Bidang

Belum jelas • Pengkoordinasian &

fasilitasi pemelihara-an prasarana dan sarana perdesaan serta penyediaan air bersih & penyehatan lingkungan permukiman

• Pengawasan serta supervisi pemeliharaan sarana dan prasarana perdesaan

  

3. Dinas Kesehatan

Bidang kegiatan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan

penyehatan lingkungan

• Menginventarisasi

permasalahan yang

berhubungan dengan

urusan penyehatan

lingkungan dan

menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah

• Penyusunan rencana • Penyelenggaran

bimbingan teknis • Inventarisasi masalah

 

Bidang • Merencanakan

pengembangan

• Penetapan kebijakan teknis perencanaan

(34)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi

infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan, permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup

• Pelaksanaan monitoring, evaluasi, pengawasan, dan pengendalian secara teknis bidang

pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang juga meliputi bidang permukiman

D. Organisasi Penyelenggara Pengembangan Air Minum

Upaya pengembangan air minum dalam RPI2-JM pada dasarnya diarahkan pada :

1. Program pembangunan prasarana air minum melalui pendekatan masyarakat di desa miskin

dan rawan air

2. Program pengembangan air minum di Ibukota Kabupaten / Kota Pemekaran

3. Program pengembangan air minum di Ibukota Kecamatan (IKK) yang belum mempunyai

system dan rawan air

4. Program penyediaan air minum bagi kawasan RSH / Rusuna

5. Program penyehatan PDAM

6. Program pembangunan prasarana dan sarana air minum di perkotaan

7. Program penyediaan air baku.

Secara operasional di Kabupaten Banjar upaya pengembangan air minum dilakukan oleh

PDAM, Dinas Perumahan dan Permukiman, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan

Pemerintahan Desa, dengan koordinasi Bappeda. Masing-masing unit dan SKPD dalam upaya

pengembangan air minum ini memiliki area tanggung yang berbeda. Pembedaan peran, tugas

dan fungsi dari masing-masing organisasi SKPD terlihat pada table di bawah ini:

Tugas dan fungsi Penyelenggaraan Organisasi Pengembangan Permukiman berada pada

Dinas Perumahan dan Permukiman di Bidang Perumahan dengan tugas dan fungsinya adalah :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang perumahan dan pemukiman sesuai dengan kebijakan

yang ditetapkan Bupati.

(35)

dan penyehatan lingkungan.

3. Penyelenggaraan pelayanan umum di bidang perumahan dan pemukiman

Unsur-Unsur dinas daerah dan lembaga daerah yang terkait dalam penyelenggaraan

Bidang Penyelenggaraan Pengembangan Air Minum ini adalah :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

2. Badan Lingkungan Hidup

3. Dinas Perumahan dan Permukiman

4. Dinas Kesehatan

5. PDAM Intan Banjar

6. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

7. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Tabel 10.5.

Organisasi Penyelenggara Upaya Pengembangan Air Minum Di Kabupaten Banjar

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

1. Dinas Perumahan dan Permukiman

• Bidang

Bidang Mengkoordinasikan

dan mengendalikan ruang dan tata bangunan serta pemberian rekomendasi perizinan

• Penyusunan program, rencana teknis dan bimbingan teknis pembangunan permukiman • Pelaksanaan, pengawasan,

pengendalian pembangunan

Seksi • Menyelenggarakan,

mengatur dan menghimpun data jaringan dan bangunan air bersih yang sudah dibangun • Menyiapkan bahan

penyelenggaraan dan pengawasan

pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan air bersih serta bangunan-bangunan pelengkapnya

• Penghimpunan dan

pengolahan data

• Penyiapan bahan petunjuk

teknis

• Penyiapan bahan pelaksanaan

pengawasan

• Pemeliharaan arsip kegiatan

(36)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

Lembaga Dasar

Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

• Menyiapkan bahan pelaksanaan • Menyiapkan bahan

pelaksanaan

Bidang • Melaksanakan

perencanaan dan pelaksanaan pengembangan wilayah pengairan serta pemanfaatan dan sumber daya air, pengelolaan data dan pemeliharaan proyek-proyek di bidang air baku • Mengkoordinasikan

• Pengkoordinasian perumusan rencana kegiatan

• Pengkoordinasian penyiapan petunjuk pelaksanaan • Pembinaan pelaksanaan

pengawasan pengendalian pelaksanaan pembangunan, operasi dan pemeliharaan, pengamanan pengairan

 

1. PDAM

Menyelenggarakan pelayanan

penyediaan air bersih kepada pelanggan di Kabupaten Banjar

   

2. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa

Bidang

Subbidang Belum jelas • Pengkoordinasian dan

fasilitasi pemeliharaan prasarana dan sarana

(37)

Lembaga Dasar Hukum

Bentuk

Lembaga Tugas Pokok Fungsi

Bidang

Masyarakat 2009 perdesaan serta penyediaan

air bersih dan penyehatan lingkungan permukiman

• Pengawasan serta supervisi

pemeliharaan sarana dan prasarana perdesaan

Bidang • Merencanakan

pengembangan bidang SDA dan lingkungan hidup bersumber dari dana APBN dan APBD propinsi

• Penetapan kebijakan teknis

perencanaan pembangunan infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang meliputi bidang perhubungan, pengairan, permukiman, pariwisata, SDA dan lingkungan hidup

• Pelaksanaan monitoring,

evaluasi, pengawasan, dan pengendalian secara teknis bidang pembangunan

infrastruktur dan perencanaan tata ruang yang juga meliputi bidang permukiman

  

Sumber : Hasil Analisa

E. Organisasi Penyelenggaraan Penyusunan RPIJ2M

Selain organisasi penyelenggaraan urusan bidang keciptakaryaan yang telah

dikemukakan di atas, terdapat organisasi yang bertugas untuk menyelenggarakan kegiatan

penyusunan RPI2-JM dan memegang peran strategis dalam pelaksanaan RPI2-JM yang akan

datang di Kabupaten Banjar. Organisasi tersebut adalah Satuan Tugas (SATGAS) Penyusunan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten

Banjar yang dibentuk atas dasar SK Bupati Banjar No. 741 Tahun 2008 Menurut SK Bupati

tersebut organisasi Satgas RPI2-JM ini pada dasarnya bertugas untuk:

1. Tim Pengarah :

a. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana

Program Investasi Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Cipta Karya.

b. Menetapkan kebijakan program dan anggaran yang akan dialokasikan kedalam APBN

(38)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019 2. Tim Pelaksana :

a. Melaksanakan tugas Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPI2-JM) Bidang PU Cipta Karya

b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat

kabupaten

c. Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2-JM Kabupaten yang akan dihasilkan dari

proses pendampingan ini

3. Tim Sekretariat :

a. Melaksanakan tugas untuk memberikan dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada

Tim Pengarah dan Tim Pelaksana

b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi

pelaksanaan RPI2-JM Kabupaten

c. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Tim Pelaksana.

Secara diagramatis, Struktur Organisasi Satgas RPI2-JM Kabupaten Banjar adalah

sebagai berikut :

Diagram 10.10.

Struktur Organisasi Satgas RPI2-JM Bidang Pu/Cipta Karya Kabupaten Banjar

10.2.3.

Kondisi Sumber Daya Manusia

Secara umum SKPD Pemerintah Kabupaten Banjar yang terlibat dalam penyelenggaraan

urusan bidang keciptakaryaan adalah Dinas Perumahan dan Permukiman, Badan Pemberdayaan

Masyarakat dan Pemerintahan Daerah, PDAM, dan Bappeda. Selain itu untuk hal penyehatan

lingkungan di dukung oleh Dinas Kesehataan. Saat ini SKPD-SKPD penyelenggaraan urusan

bidang keciptakaryaan ini telah memiliki dukungan sumber daya sebagaimana tercantum dalam

tabel berikut.

TIM

SEKRETARIAT

TIM PENGARAH

BUPATI BANJAR

(39)

Tabel 10.6.

Penempatan Pejabat Struktural Urusan Bidang Keciptakaryaan Kabupaten Banjar

Organisasi Jabatan Struktural Nama

Pangkat / Golongan

Ruang

Masa Kerja Pengalaman Pelatihan

Dinas Perumahan dan Permukiman

Kepala Dinas H. BOYKE WAHYU TRIESTIYANTO, ST, MT IV/a 19 TH 2 BL DIKLATPIM TK.III

Kabid. Perumahan H. IRWAN JAYA, ST, MT III/d 11 TH 7 BL DIKLATPIM TK. IV

Kasi Pengembangan Kawasan IWAN JUNAIDI, A.Md III/c 10 TH 7 BL DIKLATPIM TK.IV

Kasi Perumahan formal dan swadaya MUHAMMAD ADE ROZALIE, ST III/c 7 TH 0 BL DIKLATPIM TK.IV

Kasi Penataan Lingkungan AZHAR ALAMSYAH, S.Sos III/d 9 TH 1 BL DIKLATPIM TK. IV

PPNS

DIKDAS BANG

Kabid. Penataan Ruang dan Bangunan GALUH TANTRI NARINDRA, ST, MT III/d 9 TH 4 BL PRAJABATAN

Kasi Penataan Ruang YANUARSA, ST, MT III/d 12 TH 1 BL PRAJABATAN

Kasi Penataan Bangunan AHMAD RIZQON, ST III/c 10 TH 0 BL DIKLATPIM TK.IV

Kasi Pengendalian, Pemanfaatan Ruang dan Bangunan

BANGUN TAMBUNAN, S.ST III/c 18 TH 2 BL

Kabid Pengembangan Air Minum dan Penyehatan Lingkungan

EDY MULYONO, ST III/d 26 TH 0 BL KMP

Kasi Pengembangan Air Minum SULUH EKOWATY, ST III/c 8 TH 4 BL DIKLATPIM TK.IV

Kasi Pengembangan Sanitasi Lingkungan

HAMIDHAN NOORYANSYAH, ST III/c 8 TH 4 BL DIKLATPIM TK.IV

Kasi Pengelolaan Drainase AGUS SALIM, S.ST III/c 13 TH 0 BL PRAJABATAN

PLP

LAT BUDIDAYA JAMUR TIRAM

Kabid. Kebersihan Ir. NOORMANSYAH III/d 17 TH 2 BL ADUM

Kasi Kebersihan Lingkungan JUHRIANSYAH, S.Sos III/d 18 TH 8 BL ADUM

Kasi Pengangkutan Sampah RIJA RUSADI, SE III/c 12 TH 1 BL DIKLATPIM TK. IV

BENDAHARAWAN DAERAH SIMDUK

Kasi Pengelolaan Sampah MUHAMMAD NOOR, SP III/d 21 TH 1 BL ADUM

LATIHAN STATISTIK

Dinas Kesehatan Kepala Badan drg. YASNA KHAIRINA, MM IV/b 16 TH 7 BL PIM TK III DEPDAGRI

AKTA MENGAJAR IV MANAJEMEN PROYEK Kabid. Pengendalian Penyakit dan

Penyehatan Lingkungan

(40)

KABUPATEN BANJAR TAHUN 2015-2019

Organisasi Jabatan Struktural Nama

Pangkat / Golongan

Ruang

Masa Kerja Pengalaman Pelatihan

Kasi PenyehatanLingkungan WARHAMNI, S.Sos III/c 19 TH 1 BL

Dinas Bina Marga dan Sumber daya Air

Kepala Badan MOKHAMAD HILMAN, ST, MT IV/b 16 TH 1 BL ADUMLA

ANALISIS JABATAN

PEMB BANGUNAN JALAN DI TANAH BECEK

Kabid. Sumber Daya Air MUHAMMAD IKHSAN, ST, M.Eng IV/a 16 TH 1 BL DIKLATPIM TK. IV

TEKNIS LAB

Kasi Pengairan H. TAJUDDIN, S.ST III/d 23 TH 4 BL

Kasi Perairan IWAN TAUFIK, M.T III/c 18 TH 1 BL DIKLATPIM TK.I

DESIGN JALAN TANAH LEMBEK

Kasi Operasional dan Pemeliharaan MUHAMMAD HUSAINI, A.Md, SP III/c 22 TH 9 BL DIKLATPIM TK.IV

Badan

Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa

Kepala Badan Drs. ZAINUDDIN IV/c 20 TH 8 BL SPAMA

Kabid. Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

Hj. HABIBAH PALAMANI, M.Si IV/a 23 TH 1 BL

Kasubbid Pemberdayaan Adat, Sosial, Budayadan Permukiman Desa

SA DILLAH, S.KM III/d 19 TH 9 BL ADUM

Bappeda Kepala Badan H. MUHAMMAD RUSDI, ST. MT IV/b 16 TH 7 BL ADUM

PELATIHAN INSTRUKTUR

Kabid. Bidang Fisik dan Prasarana MOHAMMAD RIZA DAULY, ST III/d 9 TH 4 BL DIKLATPIM TK. IV

Kasubbid. Transportasi, Perhubungandan Rencana Tata Ruang

EDY JAYA, ST.MT III/b 4 TH 0 BL

KaSubbid Permukiman, Pengairan, Komunikasidan Lingkungan Hidup

BAHRUDIN, SST III/c 14 TH 1 BL

Gambar

Tabel 10.1. Hubungan Penyelenggaraan Urusan Bidang Cipta Karya Kabupaten Banjar
Tabel 10.2.Organisasi Penyelenggara Pengembangan Permukiman Kabupaten Banjar
Tabel 10.3. Organisasi Penyelenggara Upaya Penataan Bangunan Dan Lingkungan Kabupaten Banjar
Tabel 10.4. Organisasi Penyelenggara Upaya Penyehatan Lingkungan Permukiman
+7

Referensi

Dokumen terkait

A sum- mary is given of criteria cur- rently used to defi ne quality within the course but con- cerns about maintaining quality whilst also reacting to changing external and inter-

Dengan Selain aspek kemandirian keuangan daerah demikian, dapat dikatakan bahwa secara tidak (dari segi pendapatan daerah), aspek lain yang langsung terdapat peran

For the level terms detrended fixed effect regression the difference between the two main regressors of 0.56 means that 1 rupiah increase in block grant per capita increases

In addition, the extract can protect liver and renal function in alloxan induced diabetic rats directly, or indirectly through a reduction of blood glucose level.. Further research on

Semua aktivitaslembaga baik publik maupun swasta selalu dituntut transparan dan akuntabel.Kehidupan keagamaan seakan menjadi dimensi lain yang tidak memerlukan

Positive Youth Development Program as a part of Sex Education Program is effective to prevent various sexual problems in teenager. This program was created in order to fulfill the

untuk bergabung dengan BMT Assyafi’iyah, tetapi j ika pemasarannya kurang baik, maka tidak di pungkiri masyarakat akan enggan untuk bergabung. Oleh karena itu,

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerimaan upah pekerja harian para pekerja toko pakaian di pasar tengah Bandar Lampung menurut hukum