FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU
DALAM MEMENUHI IMUNISASI DASAR ANAK
USIA 10-36 BULAN DI RW 08 SURONATAN
NGAMPILAN YOGYAKARTA
TAHUN 2010
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Pada Program Pendidikan Ners-Program Studi Ilmu Keperawatan
di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Yogyakarta
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM
MEMENUHI IMUNISASI DASAR PADA ANAK USIA 10-36
BULAN DI RW 08 SURONATAN NGAMPILAN
YOGYAKARTA TAHUN 2010
1Fitriya Nur Hidayati2, Diyah Candra Anita K3
INTISARI
Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen. Program imunisasi nasional dilaksanakan di Indonesia sejak tahun 1977. Namun kejadian penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi masih ada. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2007 cakupan imunisasi hepatitis masih sekitar 75,9% dan imunisasi lengkap balita masih sekitar 67,3%, sedangkan target nasional imunisasi 2010 sebesar 100%.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan ibu dalam memenuhi imunisasi dasar anak. Jenis penelitian deskripsi korelasional dengan pendekatan wakturetrospektif.Responden sebanyak 26 orang dengan sampel jenuh. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuesioner serta uji statistik
chi-square.
Hasil analisa data menunjukkan pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga dengan nilai p value p=0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan terdapat hubungan antara pendidikan, pengetahuan, dan dukungan keluarga dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Oleh karena itu diharapkan ibu untuk meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi dan mengikuti penyuluhan, khususnya imunisasi dan keluarga memberikan dukungan kepada ibu agar dapat meningkatkan cakupan imunisasi dasar pada anak.
Kata kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu, pemenuhan imunisasi dasar Kepustakaan : 21 buku, 5 artikel, 6 internet
Jumlah halaman : xi, 77 halaman, lampiran
1
THE FACTORS INFLUENCING MOTHERS IN FULFILLING
THE BASIC IMMUNIZATION ON CHILDREN OF 10-36
MONTHS OLD IN RW 08 SURONATAN NGAMPILAN
YOGYAKARTA YEAR 2010
1Fitriya Nur Hidayati2, Diyah Candra Anita K3
ABSTRACT
Immunization is a way to improve someone’s immunity actively towards one antigen. The national immunization program has been conducted in Indonesia since 1977. However, the occurrence of the preventable diseases by immunization still exist. Based on the research of the basic health of special region province of Yogyakarta 2007, the hepatitis immunization coverage is around 75,9% and the complete communication for toddlers is around 67,3%. The national target for the immunization 2010 is 100%.
This research was aimed at exploring the factors which deal with mothers in fulfilling the children’s basic immunization. It is a descriptive correlation with the retrospective time approach. There were 26 respondents with saturation samples. The instrument applied in this research was questionnaires as well as chi-square statistical test.
The result of the data analysis showed that education, knowledge, and family support with the p value is p=0,000 (p<0,05). It indicated that there was a correlation between education, knowledge, family support and the fulfillment of the children’s basic immunization. Therefore, mothers are expected to improve the knowledge by looking for information and joining counseling, especially immunization and the family gives support for mothers so that they can increase the basic immunization coverage on children.
Keywords : Factors Influencing Mothers, the Basic Immunization Fulfillment Reference : 21 Books, 5 Articles, 6 Internet Resources
Number of Page : Xi, 78 Pages, Enclosures
1
The Title of the Thesis
2
The Student of School of Nursing, STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
3
THE FACTORS INFLUENCING MOTHERS IN FULFILLING THE BASIC IMMUNIZATION ON CHILDREN OF 10-36 MONTHS OLD IN RW 08
SURONATAN NGAMPILAN YOGYAKARTA YEAR 20101 Fitriya Nur Hidayati2, Diyah Candra Anita K3
ABSTRACT
Immunization is a way to improve someone’s immunity actively towards one antigen. The national immunization program has been conducted in Indonesia since 1977. However, the occurrence of the preventable diseases by immunization still exist. Based on the research of the basic health of special region province of Yogyakarta 2007, the hepatitis immunization coverage is around 75,9% and the complete communication for toddlers is around 67,3%. The national target for the immunization 2010 is 100%.
This research was aimed at exploring the factors which deal with mothers in fulfilling the children’s basic immunization. It is a descriptive correlation with the retrospective time approach. There were 26 respondents with saturation samples. The instrument applied in this research was questionnaires as well as chi-square statistical test.
The result of the data analysis showed that education, knowledge, and family support with the p value is p=0,000 (p<0,05). It indicated that there was a correlation between education, knowledge, family support and the fulfillment of the children’s basic immunization. Therefore, mothers are expected to improve the knowledge by looking for information and joining counseling, especially immunization and the family gives support for mothers so that they can increase the basic immunization coverage on children.
Kata kunci : Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu, pemenuhan imunisasi dasar
PENDAHULUAN
Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai masalah. Penyakit menular tidak mengenal batas wilayah administrasi, sehingga menyulitkan
kesehatan.net/id, diperoleh tanggal 3 November 2009)
Di Indonesia bayi mati setiap tahun. Itu berarti setiap harinya ada 421 bayi mati yang sama dengan 2 bayi mati setiap menit, hal ini salah satunya disebabkan cakupan imunisasi yang kurang lengkap, bahkan ada yang sama sekali tidak diimunisasi (Suara muhammadiyah, 2009, kesehatan, http:// suara-muhammadiyah.com/2009, diperoleh tanggal 4 desember 2009)
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992, “Paradigma Sehat” dilaksanakan melalui beberapa kegiatan antara lain pemberantasan penyakit. Salah satu upaya pemberantasan penyakit menular adalah upaya pengebalan (imunisasi).
Di seluruh Indonesia, vaksin yang termasuk ke dalam program imunisasi dasar diberikan secara gratis dalam arti tidak perlu membayar harga vaksin. Dalam pelaksanaannya di berbagai unit pelayanan hanya diperlukan membayar kartu masuk puskesmas atau rumah sakit. Hal ini sangat tergantung kebijakan daerah. Vaksin yang diberikan secara gratis oleh pemerintah hanya untuk tujuh antigen imunisasi dasar, yakni Hepatitis B, diphteri, Pertusis, Tetanus, Polio, BCG, dan vaksin campak. (Achmadi, 2006)
Berdasarkan hasil Rriset Kesehatn Dasar (RISKESDAS) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2007cakupan imunisasi balita mencapai di atas 85%, kecuali cakupan imunisasi hepatitis masih sekitar 75,9%. Untuk cakupan imunisasi lengkap pada balita masih sekitar 67,3%. Target Nasional UCI (Universal Child Imunization) tahun 2010 adalah sebesar 100% dan rata-rata cakupan bayi dengan imunisasi lengkap di provinsi DIY adalah 94,69%. (Anonim, 2007, Hasil Riset Kesehatan Dasar Propinsi D.I Yogyakarta http://www.litbang.depkes.go.id,
diperoleh tanggal 3 November 2009) Di masyarakat sering terdengar pendapat yang salah atau miskonsepsi mengenai imunisasi. Tidak jarang dijumpai orang tua yang ragu atau bahkan menolak imunisasi dengan berbagai alasan.
Ketakutan atau penolakan imunisasi mungkin berdasarkan Ketakutan atau penolakan imunisasi mungkin berdasarkan pandangan religi, filosofi tertentu, anggapan imunisasi sebagai intervensi pemerintah. Alasan lain adalah berhubungan dengan keamanan dan efikasi vaksin atau pandangan bahwa penyakit yang dapat dicegah oleh vaksinasi tidak menimbulkan masalah kesehatan yang berbahaya. (Ranuhet al.,2008)
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 22 desember 2009, cakupan imunisasi dasar di puskesmas Ngampilan yaitu BCG (82%), DPT1 (85%), DPT II (85%), DPT III (79%), HB1 (52%), HB II (85%), HB III (79%), polio1 (84%), polioII (82%), polio III (83%), polio IV (68%), dan campak (74%). Dari hasil studi pendahuluan tersebut masih ada cakupan imunisasi yang belum memenuhi target. Hal inilah yang menarik perhatian penulis untuk mengangkat permasalahan ini dalam penelitian karena wilayah Ngampilan berada di pusat kota Yogyakarta.
Faktor yang berperan penting dan sangat berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi imunisasi dasar pada anak adalah orang tua. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu dalam memenuhi imunisasi dasar pada anak seperti pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, jarak fasilitas kesehatan, dukungan keluarga, pendapatan dan ketersediaan informasi terhadap imunisasi dasar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini bersifat deskriptif, korelasi. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain, atau variabel satu dengan variabel lain. (Notoatmojo, 2005). Pendekatan waktu yang digunakan pada penelitian ini adalah
retrospektif (Notoatmojo, 2002). Pengambilan sampel dengan teknik
kurang dari tiga puluh maka anggota populasi diambil seluruhnya (Hidayat, 2006) jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 responden. Analisa data dengan menggunakan chi-square.
Responden dalam penelitian ini yaitu ibu-ibu yang mempunyai anak usia 10-36 bulan yang berada di RW 08 Suronatan Ngampilan Yogyakarta.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1) Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Variabel Pekerjaan dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Tot P value Lengkap Tidak
Pekerjaan Bekerja 7 5 12 0,249
Tidak 5 9 14
Total 12 14 26
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji chi square
diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,249. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini dapat disebabkan oleh tidak jelasnya pengelompokkan pekerjaan dan ibu-ibu yang bekerja pada sektor non formal, atau sebagai ibu rumah tangga saja. Pekerjaan orang tua erat kaitannya dengan kesibukan, aktivitas, serta keadaan ekonomi keluarga.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ridho Ladifre (2006) membuktikan bahwa tidak
Harga signifikan ini lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak.
Pendidikan orang tua mencerminkan wawasan dan pengetahuan orang tua, yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan berbagai keputusan, ternasuk memberikan imunisasi dasar pada anak. Pendidikan merupakan upaya pembelajara kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan-tindakan atau praktek untuk memelihara kesehatannya. Dengan pendidikan ibu yang baik, maka ibu akan mengimunisasikan anaknya secara lengkap sebagai upaya untuk memelihara kesehatan. Notoatmodjo (2003)
3) Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Variabel Pengetahuan dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Total P value Lengkap Tidak
Pengetahuan Cukup 11 2 13 0,000
Sedang 1 12 13
Total 12 14 26
Berdasarkan tabel diatas, perhitungan dengan menggunakan uji
4) Hubungan Sikap Ibu dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Variabel Sikap dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Berdasarkan hasil uji chi square
diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,759. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dengan pemenuhan imunisasi dasar anak.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari Febriana (2008). Sikap orang tua terhadap imunisasi dipengaruhi banyak hal, seperti latar belakang pendidikan, maupun penerimaan program imunisasi.
5) Hubungan Ketersediaan Informasi dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Variabel Dukungan Keluarga dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Tinggi 12 3 15 0,000
Sedan g
0 11 11
Total 12 14 26
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,000. Harga signifikan ini lebih kecil dari 0,05 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pemenuhan imunisasi dasar anak.
Hal ini sesuai dengan pendapat Subekti (2005) yang menyatakan bahwa keluarga mempunyai peran yang vital dalam upaya peningkatan kesehatan. Peran keluarga disini sangat penting dimana imunisasi melibatkan keputusan dan partisipasi dari keluarga.
6) Hubungan Ketersediaan Informasi dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Informasi dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Tinggi 12 11 23 0,088
Sedang 0 3 3
Total 12 14 26
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga sinifikan sebesar 0,088. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan informasi dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini disebabkan karena informasi juga didasari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki ibu tentang informasi yang diterima dan diperlukan lebih dari satu macam media informasi. Kemampuan penyampaian informasi masing-masing alat yang dipergunakan berbeda dalam meningkatkan pengetahuan.(Machfoedz, 2003)
7) Hubungan Jarak Pelayanan Kesehatan dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Jarak dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
8) Hubungan Pendapatan Keluarga dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan uji chi square
diperoleh harga sinifikan perhitungan sebesar 0,310. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Variabel Pendapatan Keluarga dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendapatan keluarga dengan pemenuhan imunisasi dasar. Hal ini disebabkan karena hampir seluruh orang tua mengimunisasikan anaknya di puskesmas, dimana pada unit pelayanan kesehatan tersebut vaksin yang termasuk dalam program imunisasi dasar diberikan secara gratis, dan masyarakat hanya perlu membayar biaya administrasi yang murah dan terjangkau. (Achmadi, 2006). Hasil penelitian yang sesuai juga ditunjukkan pada penelitian yang dilakukan Sari Febriana (2008).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 26 responden dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
SARAN
Berdasarkan adanya faktor-faktor yang berhubungan dalam memenuhi imunisasi dasar anak di RW 08 Suronatan Yogyakarta, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada Pihak Puskesmas, dengan mengetahui informasi tentang faktor yang berhubungan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak diharapkan pihak
puskesmas agar dapat
mengoptimalkan pemberian imunisasi dasar anak.
2. Bagi orang tua, sebaiknya mencari informasi dan pengetahuan mengenai imunisasi pada tempat dan orang yang tepat seperti mengikuti penyuluhan atau bertanya pada petugas kesehatan, serta memahami pentingnya imunisasi dan meningkatkan kesadaran untuk mau membawa anaknya diimunisasi mengingat pentingnya imunisasi agar tidak terjangkit penyakit infeksi. 3. Bagi institusi pendidikan, hasil
penelitian ini agar dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk penelitian selanjutnya, selain itu dapat menambah referensi perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta.
KEPUSTAKAAN
Achmadi, F.. 2006. Imunisasi Mengapa Perlu. Kompas. Jakarta
Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1059/MENKES/SK/IX/ 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Imunisasi http://www.desentralisasikesehat aNnet/id, diperoleh tanggal 3 November 2009
Anonim, 2007, Hasil Riset Kesehatan Dasar Propinsi D.I Yogyakarta http://www.litbang. depkes.go.id, diperoleh tanggal 3 November 2009)
Anonim, 2009, Imunisasi http://www. infeksi.com/articles, diperoleh tanggal 4 Desember 2009
Febriana, Sari. 2008. Kelengkapan Imunisasi Dasar Anak Balita dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Poliklinik Anak Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan Jakarta tahun 2008.
Hidayat, A. Aziz Aimul. 2008.
Pengantar Ilmu Kesehatan Anak untuk Pendidikan Kebidanan. Salemba Medika. Jakarta.
IGN, Ranuh. Suyitno, H. Hadinegoro, S. Kartasasmita, C Ismoedijanto. Dan Soedjatmiko. 2008. Pedoman Imunisasi di Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.
Ircham, Machfoedz. 2003. Kesehatan Keluarga Bagian Dari Kesehatan. Fitrimaya. Yogyakarta
Ladifre, Ridho. 2006. Hubungan
Karakteristik Ibu, Jarak ke
Pelayanan Kesehatan Dan
pengeluaran Keluarga dengan
Status Imunisasi Dasar Lengkap
pada Balita di Kabupaten
Tangerang tahun 2006
Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
5) Hubungan Ketersediaan Informasi dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Variabel Ketersediaan Informasi dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Tinggi 12 11 23 0,088
Sedang 0 3 3
Total 12 14 26
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga sinifikan sebesar 0,088. Harga signifikan ini lebih besar dari 0,05 (p>0,05) berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara ketersediaan informasi dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal ini disebabkan karena informasi juga didasari pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki ibu tentang informasi yang diterima dan diperlukan lebih dari satu macam media informasi. Kemampuan penyampaian informasi masing-masing alat yang dipergunakan berbeda dalam meningkatkan pengetahuan.(Machfoedz, 2003)
7) Hubungan Jarak Pelayanan Kesehatan dengan Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Variabel Jarak dan Variabel Pemenuhan Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga sinifikan sebesar 0,417. (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara jarak rumah ke tempat pelayanan kesehatan dengan pemenuhan imunisasi dasar anak. Hal disebabkan karena jarak juga dipengaruhi oleh jenis jalan, jenis kendaraan, dan biaya transportasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ridho Ladifre (2006) Notoatmodjo, soekidjo. 2002. Metode
Penelitian Kesehatan. Cetakan Kedua. Rineka Cipta. Jakarta.
. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Rineka Cipta. Jakarta.
. 2005.
Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta
Suara muhammadiyah, 2009, kesehatan,
http://
suara-muhammadiyah.com/2009,