i
PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN MINAT SISWA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI MI
MAARIF KUTOWINANGUN KELURAHAN
KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN TINGKIR
KOTA SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
ELLA RAHMAWATI
11514008
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
iii
Dra. Siti Farikhah, M.Pd. Dosen IAIN Salatiga
PERSETUJUAN PEMBIMBING
REKTOR IAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.
Setelah kami meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi Saudara:
Nama : Ella Rahmawati
NIM : 115-14-008
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : Pengaruh Kompetensi Guru dan Minat Siswa Terhadap Prestasi
` Belajar Matematika di Mi Maarif Kutowinangun Kelurahan
Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018”
Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.
Salatiga, 13 Maret 2018 Pembimbing
iv
SKRIPSI
PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN MINAT SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DI MI MAARIF
KUTOWINANGUN KELURAHAN KUTOWINANGUN LOR KECAMATAN TINGKIR
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Maret 2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Suwardi, M.Pd.
v
DEKLARASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ella Rahmawati
NIM : 115-14-008
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.
Salatiga, 12 Maret 2018 Yang menyatakan
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrohim
Puji syukur alhamdulillahi robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah
SWT yang selalu memberikan nikmat, karunia, taufik, serta hidayah-Nya kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Pengaruh
Kompetensi Guru dan Minat Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika di Mi Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota
Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018”. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam. Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Rektor IAIN Salatiga, Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
2. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Bapak Suwardi, M. Pd.
3. Ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga, Ibu Peni Susapti, M.Si.
viii
5. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah
membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan,
serta karyawan IAIN Salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.
Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.
ix
ABSTRAK
Rahmawati, Ella. 2018. Pengaruh Kompetensi Guru dan Minat Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika di Mi Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota SalatigaTahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi, Salatiga: Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Kata kunci: kompetensi guru, minat siswa, prestasi belajar matematika
Kompetensi guru dan minat siswa merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika. Penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan antara kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun. Studi ini dimaksudkan
dengan menjawab permasalahan:(1) Adakah pengaruh antara kompetensi guru
terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?(2) Adakah pengaruh antara minat siswa terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?(3) Adakah pengaruh antara kompetensi guru dan minat siswa secara simultan terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018? Untuk menjawab permasalahan tesebut maka peneliti, dengan menitik beratkan pada korelasional pengaruh, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda. Subjek penelitian sebanyak 25 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data kompetensi guru, minat siswa, dan prestasi belajar matematika diperoleh melalui dokumen nilai rapor semester satu. Untuk informasi lainnya, peneliti menggunakan wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) Ada pengaruh antara
kompetensi guru terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018. Tampak bahwa variabel X1 (Kompetensi Guru)
sebesar 0,437, tanda b “+” berarti pengaruh prestasi belajar matematika dan kompetensi guru adalah positif. 2) Ada pengaruh antara minat siswa terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Tampak bahwa variabel X2 (Minat Siswa) sebesar 0,172, tanda b “+” berarti
pengaruh prestasi belajar matematika dan minat siswa adalah positif. 3) Ada pengaruh antara kompetensi guru dan minat siswa secara simultan terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Bentuk persamaan garis regresi adalah Y = 62,35 + 0,437X1 + 0,172X2, karena
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN BERLOGO ... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ... iv
DEKLARASI ... v
MOTTO ... vi
PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
ABSTRAKSI ... x
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
xi
D. Hipotesis Penelitian ... 4
E. Kegunaan Penelitian... 5
F. Definisi Operasional... 6
G. Metode Penelitian... 14
H. Sistematika Penulisan ... 20
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kompetensi Guru ... 21
1. Pengertian Kompetensi Guru ... 21
2. Macam-Macam Kompetensi Guru ... 23
B. Minat Siswa ... 25
1. Pengertian Minat Siswa ... 25
2. Macam-Macam Minat ... 26
3. Faktor Minat Belajar Siswa ... 28
C. Prestasi Belajar ... 29
1. Pengertian Prestasi Belajar ... 29
2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 30
D. Mata Pelajaran Matematika ... 31
Bab III Hasil Penelitian A. Gambaran Umum MI Maarif Kutowinangun ... 35
1. Sejarah Singkat MI Maarif Kutowinangun ... 35
2. Visi dan Misi MI Maarif Kutowinangun ... 36
3. Letak Geografis MI Maarif Kutowinangun ... 37
xii
5. Keadaan Sarana Prasarana MI Maarif Kutowinangun ... 37
6. Daftar Siswa dan Tenaga Kependidikan ... 38
7. Prestasi MI Maarif Kutowinangun ... 40
B. Penyajian Data ... 43
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Deskriptif ... 51
B. Pengujian Hipotesis ... 67
C. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ... 83
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 85
B. Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
xiii
19. Tabel 4.9 Skor tentang Pretasi Belajar Matematika ... 65
20. Tabel 4.10 Kualifikasi Nilai Prestasi Belajar ... 67
21. Tabel 4.11 Tabel Kerja ... 68
22. Tabel 4.12 Ringkasan Statistik X1Y ... 70
23. Tabel 4.13 Ringkasan Statistik X2Y ... 72
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup ... 90
Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi ... 91
Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 92
Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi ... 93
Lampiran 5 Lembar SKK ... 95
Lampiran 6 Angket X1 dan X2 ... 103
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Secara konseptual, matematika merupakan mata pelajaran yang
meletakkan dasar kemampuan bernalar, berpikir logis, dan berpikir untuk memahami simbol dan abstrak yang didasarkan pada fakta konkret. Mempelajari matematika memerlukan kemampuan berpikir yang bergerak ke wilayah penggunaan ruang-ruang berpikir kreatif dan imajinatif, yang diarahkan pada kemampuan memahami makna bilangan secara simbolis. Sehingga ini tidak menjadi sekedar hafalan yang cenderung digunakan dalam konsep mempelajari bidang bahasa. Pelajaran matematika adalah pelajaran yang amat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, terutama sebagai dasar yang dapat dijadikan rujukan untuk mempelajari bidang ilmu lainnya.
Dalam proses pembelajaran guru merupakan aktor utama. Karena
itu guru sangat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran. Kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya.
Minat merupakan keinginan untuk melakukan suatu kegiatan
2
akan semakin kuat pula minat yang mendorong. Sesuai dengan kondisi tersebut pula kiranya guru dan orang tua memberi harapan pada anak dalam membangun cita-cita yang mampu mendukung lahirnya minat belajar. Prestasi belajar matematika dipengaruhi banyak faktor, salah satu faktor adalah kompetensi guru dan minat siswa. Kompetensi guru dan minat siswa yang tinggi akan mendukung berlangsungnya proses belajar mengajar matematika.
Proses belajar dan hasil belajar para siswa bukan saja ditentukan
oleh sekolah, pola, struktur dan isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian besar ditentukan oleh kompetensi guru yang mengajar dan membimbing mereka. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal (Oemar Hamalik, 2002:36).
Peserta didik yang cenderung tidak menyenangi mata pelajaran
3
yakni 24% dan peserta didik perempuan 22% (Nyoman Surna dan Olga D. Pandeirot, 2014:154).
Pentingnya kompetensi guru, dapat menimbulkan kesungguhan
siswa dalam belajar matematika, sehingga siswa dapat meningkatkan prestasi belajar. Guru harus berusaha agar dapat meningkatkan prestasi belajar matematika, dengan hal tersebut guru perlu meningkatkan faktor. Beberapa faktornya adalah kompetensi guru itu sendiri dan minat siswa. Dengan kompetensi guru, minat siswa dan faktor pengaruh lainnya prestasi belajar matematika dapat tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Memahami persoalan yang berkembang yang berkaitan dengan kompetensi guru, minat siswa, dan prestasi belajar matematika, maka
penulis membuat judul Pengaruh Kompetensi Guru dan Minat Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Matematika di MI Maarif Kutowinangun
Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga
Tahun Pelajaran 2017/2018.
B. Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh antara kompetensi guru terhadap prestasi belajar
matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?
2. Adakah pengaruh antara minat siswa terhadap prestasi belajar
4
3. Adakah pengaruh antara kompetensi guru dan minat siswa secara
simultan terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi guru terhadap
prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara minat siswa terhadap prestasi
belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara kompetensi guru dan minat
siswa terhadap prestasi belajar matematika secara simultan di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Penelitian
1. Ada pengaruh antara kompetensi guru terhadap prestasi belajar
5
2. Ada pengaruh antara minat siswa terhadap prestasi belajar
matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
3. Ada pengaruh antara kompetensi guru dan minat siswa terhadap
prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
E. Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian adalah:
1. Kegunaan Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana teoritik dalam dunia pendidikan, terutama mengenai kompetensi guru, minat belajar matematika siswa.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi sekolah, guru matematika, beserta pembaca pada umumnya.
a. Bagi sekolah dapat meningkatkan mutu pendidikan
khususnya mata pelajaran matematika di sekolah.
b. Sebagai bahan informasi bagi guru bidang studi matematika
6
c. Bagi pembaca dapat menambah pengetahuan dalam
mencapai tujuan pendidikan.
F. Definisi Operasional
1. Kompetensi Guru
Kompetensi guru adalah hasil dari penggabungan dari kemampuan-kemampuan yang banyak jenisnya, dapat berupa seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam menjalankan tugas keprofesionalannya (Imas Kurniasih & Berlin Sani, 2015:18). Siti
Asdiqoh (2015: 20) menyatakan bahwa, kompetensi guru adalah
seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif. Oemar Hamalik (2002:36) mencatat bahwa Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi adalah dari penggabungan dari
7
menciptakan lingkungan belajar yang efektif, menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelola kelasnya, sehingga belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
Tabel 1.1
mengenal anda dengan baik?
Apakah guru matematika anda, disetiap pembelajaran menanyakan
“Apakah kalian sudah paham?”?
2 Evaluasi hasil
pembelajaran
Apakah guru matematika anda, menjelaskan kembali materi jika anda belum paham?
Apakah guru matematika anda, memberikan soal dalam setiap akhir pembelajaran?
Apakah guru matematika anda, memberikan penilaian dalam setiap proses pembelajaran?
8
Sambungan ....
3 Pengembangan
siswa
Apakah guru matematika anda, memberikan kebebasan kepada anda untuk bertanya?
4 Berakhlak mulia Apakah guru matematika anda,
memberikan contoh bertutur kata yang baik?
5 Menjadi teladan
peserta didik
Apakah guru matematika anda, masuk ke dalam kelas tepat waktu?
Apakah guru matematika anda, berpakaian bersih dan rapi?
6 Penguasaan materi
pelajaran
Apakah guru matematika anda, menjelaskan materi dengan jelas?
7 Memilih metode
yang tepat
Apakah guru matematika anda,
menyampaikan materi dengan
menarik?
8 Berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik
Apakah guru matematika anda, mudah berinteraksi dengan anda?
9
Sambungan ....
9 Berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan sesama guru
Apakah guru matematika anda, mudah berinteraksi dengan guru lain?
10 Berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif dan efisien dengan orangtua/ wali peserta didik, masyarakat sekitar
Apakah guru matematika anda,
berkomunikasi dengan orangtua
anda tentang pemahaman anda dalam bidang matematika?
Apakah guru matematika anda, ramah?
2. Minat Siswa
Minat (Interest) secara sederhana dapat dipahami sebagai
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu hal (Doni Juni Priansa, 2014: 284). Istilah minat merupakan terminologi aspek kepribadian, yang menggambarkan
adanya kemauan, dorongan (force) yang timbul dari dalam diri
10
menyuruh. Sedangkan menurut Djamaraah di dalam sumber yang sama, minat merupakan suatu kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas.
Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar matematika adalah keinginan besar, ketertarikan siswa terhadap kegiatan untuk memperoleh pengetahuan mata pelajara matemtika.
Tabel 1.2
Indikator dan Angket
No. Indikator Minat Siswa Angket Minat Siswa
1 Tartarik pada mata
Apakah anda berusaha
sungguh-sungguh dalam belajar
matematika?
11
suasana kelas menyenangkan
bagi anda?
3 Tertarik pada mata
pelajaran matematika dikarenakan faktor cara guru mengajar
Apakah menurut anda dalam cara penyampaian, guru itu menarik?
4 Rasa ingin tahu dalam
pembelajaran matematika
Apakah anda bertanya apabila
mengalami kesulitan dalam
pembelajaran matematika?
matematika karena disuruh dari orangtua?
6 Membuat catatan yang
lengkap
Apakah anda mencatat materi setiap pembelajaran berlangsung?
12
Sambungan ....
7 Membaca bahan
pelajaran matematika
Apakah anda mempelajari materi sebelum pembelajaran
berlangsung?
8 Memperhatikan dengan
seksama jika guru menerangkan
Apakah anda selalu
memperhatikan penjelasan guru ketika pelajaran matematika?
9 Mengikuti jadwal
belajar matematika
Apakah anda mengerjakan PR tepat waktu?
Apakah anda belajar kelompok
dengan teman sekelas agar
menguasai pelajaran matematika ?
10 Berusaha menjawab
soal matematika yang diberikan
Apakah anda suka belajar
matematika karena ingin
13
3. Prestasi Belajar Matematika
Prestasi belajar matematika kata “prestasi” berasal dari
bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia
menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar” (learning outcome). Menurut Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini (2012: 119) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek belajar di dalam suatu interaksi dengan lingkungannya. Sehingga dikatakan bahwa prestasi belajar matematika merupakan suatu perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melakukan suatu proses belajar matematika.
14
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kuantitatif dikarenakan peneliti hanya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai faktor-faktor pendukung antara variabel, kemudian dianalisis untuk menanamkan peranan antar variabel penelitian. Rancangan penelitian ini adalah korelasi.
Peneliti hanya mencari pengaruh antara variabel X1, yaitu
kompetensi guru dan variabel X2, yaitu minat siswa dan variabel Y,
yaitu prestasi belajar matematika.
Dalam penelitian ini peneliti bermaksud meneliti pengaruh kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika. Penelitian ini meliputi 3 variabel, yaitu kompetensi
guru (X1), minat siswa (X2) dan prestasi belajar matematika (Y).
Asumsi dasar dari penelitian ini adalah variabel X1 yaitu
kompetensi guru dan variabel X2 yaitu minat siswa berpengaruh
variabel Y yaitu prestasi belajar matematika.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Maarif
15
sesuatu yang menurut peneliti menarik untuk diteliti yaitu
Pengaruh Kompetensi Guru dan Minat Siswa Terhadap
Prestasi Belajar Matematika di MI Maarif
Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran
2017/2018.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan 6 minggu , terhitung 7 November 2017 sampai dengan 16 Desember 2017.
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang memiliki jumlah banyak dan luas (Deni Dermawan, 2014: 137). Populasi dari penelitian ini adalah siswa MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
16
Tabel 1.3
Jumlah siswa MI Maarif Kutowinangun
No. Kelas keseluruhan jumlah siswa di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah 144 siswa.
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti (Suharsimi Arikunto, 2014: 174). Teknik
pengambilan sampel menggunakan metode sampel
bertujuan atau Purposive Sample, sampel bertujuan
17
atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Teknik ini biasanya dilakukan
karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan
keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh (Suharsimi Arikunto, 2014: 183).
Sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelas IV siswa MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018 adalah 25 siswa, dikarenakan peneliti mengambil tengah antara I-IV, dengan berbagai pertimbangan yakni jika I-III, termasuk kelas rendah dan kurang dapat terlihat, peneliti mengambil kelas tinggi yakni kelas IV, sekaligus dengan tujuan dapat di perbaiki ketika naik ke kelas selanjutnya yakni V dan VI.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Angket atau Kuesioner (Questionnaires)
18
kuesioner instrumen yang dipakai adalah angket atau kuesioner. Dipandang dari cara menjawab, maka termasuk kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kompetensi guru dan minat siswa di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
b. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan melihat benda-benda tertulis seperti: nilai raport kelas IV Semester 1, yang berhubungan dengan prestasi belajar siswa.
Nilai prestasi belajar siswa yang diambil adalah nilai raport Semester 1, maka yang dimasukkan yaitu rata-ratanya untuk keperluan analisisnya dibulatkan angkanya, kemudian dimasukkan dalam rumus analisa statistik.
c. Wawancara dan Observasi
Digunakan untuk penunjang mengetahui tentang
profil sekolah.
5. Instrumen Penelitian
19
a. Angket atau kuesioner
Ada dua instrumen yang perlu dibuat yaitu :
1) Instrumen untuk mengukur kompetensi guru.
2) Instrumen untuk mengukur minat siswa.
Bentuk angketnya adalah multiple choice (pilihan ganda). Penulis menggunakan skala ordinal (skala 4), dengan alternatif jawaban pertanyaan adalah A, B, C dan D. Skor A adalah 4, skor B: 3, skor C: 2, dan skor D: 1. Jumlah pertanyaan atau soal angket sebanyak 30 buah. Sumber datanya adalah siswa MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
b. Pedoman dokumen
Pengumpulan data yang dilakukan melalui
penelusuran raport kelas IV semester 1 MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
6. Analisis Data
20
Instrumen pengumpulan data dengan kuesioner, dengan titik berat korelasional pengaruh, dimana satu variabel terikat yakni prestasi belajar matematika, dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda. Iqbal Hasan (2006: 74) mencatat bahwa, regresi linier berganda adalah regresi linier dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua/ lebih variabel bebas (variabel X).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi adalah:
Bab I Pendahuluan, terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian, sistematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka, terdiri dari: kompetensi guru, minat siswa, prestasi belajar, mata pelajaran matematika.
Bab III Hasil Penelitian, pemaparan hasil penelitian berisi tentang: gambaran umum MI Maarif Kutowinangun, penyajian data.
21
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
E. Kompetensi Guru
1. Pengertian kompetensi guru
Kompetensi merupakan suatu tugas yang memadai atas kepemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dituntut oleh jabatan seseorang. Kompetensi juga berarti sebagai pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan
dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Siti Asdiqoh, 2015: 18).
Mulyasa (2011: 26) mencatat bahwa, kompetensi diartikan dan dimaknai sebagai perangkat perilaku efektif yang terkait dengan eksplorasi dan investigasi, menganalisis dan memikirkan, serta memberikan perhatian, dan mempersepsi yang mengarahkan seseorang menemukan cara-cara untuk mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efisien. Kompetensi bukanlah suatu titik akhir dari suatu upaya melainkan suatu proses yang berkembang dan
belajar sepanjang hayat (lifelong learning process).
22
Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan
kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif (Siti Asdiqoh,
2015: 20). Agus Wibowo dan Hamrin (2012: 107) mencatat bahwa
kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah, namun kompetensi guru tidak berdiri sendiri, tetapi dipengaruhi oleh faktor latar belakang pendidikan, pengalaman mengajar, dan lamanya mengajar.
Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi adalah dari penggabungan dari
23
2. Macam-macam kompetensi guru
a. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik adalah pemahaman guru
terhadap anak didik, perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan anak didik untuk mengaktualisasikan sebagai potensi yang dimilikinya (Agus Wibowo dan Hamrin, 2012: 110). Imas Kurniasih dan Berlin Sani (2015: 38) mencatat bahwa,
kompetensi pedagogik berasal dari Yunani “paedos”, yang
berarti anak laki-laki, dan “agogos” artinya mengantar,
membimbing. Jadi pedagogik secara harafiah berarti pembantu anak laki-laki pada jaman Yunani kuno, yang pekerjaannya mengantarkan anak majikannya ke sekolah.
Jadi kompetensi pedagogik adalah kemampuaan mengelola pembelajaran peserta didik.
b. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepribadian adalah kemempuan
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik (Siti
Asdiqoh, 2015: 27). Mulyasa (2011; 118) mencatat bahwa
24
pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas pribadi
peserta didik. Guru yang menguasai kompetensi
kepribadian akan sangat membantu upaya pengembangan karakter siswa. Dengan menampilkan sebagai sosok yang bisa digugu (didengar nasehatnya) dan ditiru (diikuti), secara psikologis, anak cenderung merasa yakin dengan apa yang sedang diajarkan guru.
Dengan kata lain kompetensi kepribadian yaitu kemampuan kepribadian yang mantap, berakhlak mulia arif, dan berwibawa, serta menjadi teladan peserta didik.
c. Kompetensi Profesional
Kompetensi profesional adalah penguasaan guru atas materi pembelajaran secara luas dan mendalam (Agus Wibowo dan Hamrin, 2012: 118). Jadi yang dimaksudkan adalah guru memiliki pengetahuan yang luas serta mendalam tentang mata pelajaran yang diampu dan akan diajarkan kepada siswa.
d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/ wali peserta didik dan masyarakat
25
dalam Agus Wibowo dan Hamrin, kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sekolah dan luar sekolah.
Jadi kompetensi sosial adalah kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru, orangtua/ wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
F. Minat Siswa
1. Pengertian minat siswa
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri, semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Syaiful Bahri Djamarah, 2011: 191). Doni Juni Priansa (2014: 282)
mencatat bahwa minat (interest) secara sederhana dapat dipahami
sebagai kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan besar terhadap sesuatu hal. Istilah minat merupakan terminologi aspek kepribadian, yang menggambarkan adanya kemauan,
dorongan (force) yang timbul dari dalam diri individu yang
memilih objek lain yang sejenis. Objek dari minat bisa berbagai macam, baik makhluk hidup, aktivitas, benda mati, pekerjaan dan lain-lain. Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini (2012: 19)
26
paling vital dalam setiap usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Mustaqim (2004: 33) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang merupakan hasil pengalaman yang lalu.
Berdasarkan dari beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli seperti yang dikutip di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar matematika adalah keinginan besar, ketertarikan siswa terhadap kegiatan untuk memperoleh pengetahuan mata pelajaran matematika.
2. Macam-macam minat
Setiap individu peserta didik memiliki berbagai macam minat yakni:
a. Minat Personal
27
menguasai mata pelajaran tersebut. Minat personal identik dengan minat intrinsik peserta didik yang mengarah pada minat khusus pada ilmu sosial, olah raga, sains, musik, kesusatraan, komputer dan lain sebagainya. Selain itu minat personal peserta didik juga dapat diartikan dengan minat peserta didik dalam pilihan mata pelajaran.
b. Minat Situasional
Minat situasional menjurus pada minat peserta didik yang tidak stabil dan relatif berganti-ganti tergantung dari faktor rangsangan dari luar dirinya. Misalnya, suasana kelas, cara mengajar guru, dorongan keluarga. Minat situasional ini merupakan kaitan dengan tema pelajaran yang diberikan.
c. Minat Psikologikal
Minat psikologikal erat kaitannya dengan adanya sebuah interaksi antara minat personal dengan minat situasional yang terus menerus dan berkesinambungan. Jika peserta didik memiliki pengetahuan yang cukup tentang mata pelajaran, dan dia memiliki cukup punya peluang untuk mendalaminya dalam aktivitas yang terstruktur (kelas) atau pribadi (di luar kelas), serta punya penilaian yang tinggi atas mata pelajaran tersebut maka dapat
28
psikologikal terhadap mata pelajaran tersebut (Doni Juni Priansa, 2014: 283).
3. Faktor minat belajar siswa
Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang bisa digunakan, dengan membuat materi yang akan dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku marei, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain
belajar siswa (kognitif, afektif, psikomotorik) sehingga siswa
menjadi aktif, maupun performansi guru yang menarik saat mengajar (Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, 2008: 24).
Faktor yang mempengaruhi minat belajar peserta didik menurut Slameto dalam buku Doni Juni Priansa,antara lain;
a. Faktor Intern.
1) Faktor jasmaniah, seperti faktor kesehatan dan cacat
tubuh;
2) Faktor psikologi, seperti intelegensi, perhatian,
bakat, kematangan dan kesiapan.
b. Faktor Ekstern.
1) Faktor keluarga, seperti cara orang tua mendidik,
29
2) Faktor sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar penilaian di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar dan tugas rumah (Doni Juni Priansa, 2014: 284).
G. Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi belajar
Prestasi Belajar Kata “prestasi” berasal dari bahasa Belanda
yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi
“prestasi” yang berarti “hasil usaha”.Menurut Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini (2012: 119) bahwa prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai dari suatu kegiatan yang berupa perubahan tingkah laku yang dialami oleh subyek belajar didalam suatu interaksi dengan lingkungannya. Menurut Sutratinah
Tirtonegoro dalam buku Muhammad Fathurrohman dan
Sulistyorini, prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
30
proses belajar suatu mata pelajaran yang dilambangkan dengan nilai hasil belajar. Jadi prestasi belajar adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai dalam belajar.
2. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
Prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.
Yang tergolong faktor internal adalah;
a. Faktor Jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan
maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.
b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh terdiri atas:
1) Faktor intelektif yang meliputi:
a) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat,
b) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang
telah dimiliki.
2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
31
c. Faktor kematangan fisik maupun psikis.
Yang tergolong faktor eksternal, adalah:
a. Faktor sosial yang terdiri atas:
1) Lingkungan keluarga,
2) Lingkungan sekolah,
3) Lingkungan masyarakat,
4) Lingkungan kelompok.
b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian.
c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar, iklim.
d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.
Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 2014: 138).
H. Mata Pelajaran Matematika
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema
yang berarti “belajar atau hal yang dipelajari”, sedang dalam bahasa
Belanda disebut wiskunde atau “ilmu pasti”. Di Indonesia, matematika
32
antara pengalaman belajar siswa sebelumnya dengan konsep yang akan diajarkan.
Beberapa kemampuan yang harus dipelajari dan dikuasai para siswa selama proses pembelajaran matematika di kelas adalah:
1. Berpikir dan bernalar secara matematis (mathematical thinking and
reasoning).
2. Berargumen secara matematis (mathematical argumentation).
Dalam arti memahami pembuktian, mengetahui bagaimana membuktikan, mengikuti dan menilai rangkaian argumen, memiliki
kemampuan menggunakan heuristics (strategi), dan menyusun
argumentasi.
3. Berkomunikasi secara matematis (mathematical communication).
Dapat menyatakan pendapat dan ide secara lisan, tulisan, maupun bentuk lain serta mampu memahami pendapat dan ide orang lain.
4. Pemodelan (modelling). Menyusun model matematika dari suatu
keadaan atau situasi, menginterpretasi model matematika dalam konteks lain atau pada kenyataan sesungguhnya, bekerja dengan model-model, memvalidasi model, serta menilai model matematika yang sudah disusun.
5. Penyusunan dan pemecahan masalah (problem posing dan solving).
33
6. Representasi (representation). Membuat, mengartikan, mengubah,
membedakan, dan menginterpretasikan representasi dan bentuk matematika lain; serta memahami hubungan antar bentuk atau representasi tersebut.
7. Simbol (symbols). Menggunakan bahasa dan operasi yang
menggunakan simbol bail formal maupun teknis.
8. Alat dan teknologi (tools and technology). Menggunakan alat
bantu dan alat bantu dan alat ukur, termasuk menggunakan dan mengaplikasikan teknologi jika diperlukan (Fadjar Shadiq, 2014: 8).
Jadi untuk bisa memahami materi matematika maka harus bisa mempersiapkan, pertama sikap sistematis melalui lisan maupun tulisan, dan komunikasi sistematis yang bersifat pasti seperti yang dituliskan di dalam Surat An-Nur Ayat 45 dan Surat Al-Fathir Ayat 1 terdapat konsep matematika yaitu kumpulan objek-objek yang mempunyai ciri-ciri yang sangat jelas, yakni:
Surat An-Nur Ayat 45
34
Artinya :”Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air, maka sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”
Surat Al-Fathir Ayat 1
َ ٱَۡل
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang35
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Maarif Kutowinangun
1. Sejarah singkat MI Maarif Kutowinangun
MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor
Kecamatan Tingkir Kota Salatiga berdiri pada tahun 1980. Pendirian madrasah ini didasari atas pemikiran pengurus Nahdhotul Ulama (NU) Ranting Canden Kutowinangun Salatiga, untuk kecerdasan masyarakat sekitar terutama dalam bidang keagamaan. Awalnya penyelenggaraan proses kegiatan belajar mengajar di MI tersebut berlangsung pada sore hari. Namun 1985 atas saran warga sekitar yang semakin haus akan pendidikan, Lembaga Pendidikan Nahdhotul Ulama (LPNU) selaku penyelenggara pendidikan membuka madrasah yang proses kegiatannya berlangsung pada pagi hari.
Pada tahun 2017 ini usia MI Ma’arif Kutowinangun telah
mencapai 37 tahun. MI Ma’arif Kutowinangun berdiri diatas tanah
wakaf dari Bapak Muhtarom dengan luas 699 m2, dan meminjam
36
2. Visi dan Misi MI Maarif Kutowinangun
a. Visi
Terwujudnya Madrasah yang mampu menghasilkan lulusan yang islam, unggul dalam ilmu pengetahuan, berkarakter, mandiri, dan berwawasan kebangsaan
b. Misi
1) Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran sesuai
dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan IPTEK.
2) Meningkatkan profesionalisme tenaga pendidik
sehingga dapat diteladani dalam membangun sikap kritis, kreatif, dan inofatif siswa.
3) Menyelenggarakan program pendidikan yang
senantiasa memberi bekal pengetahuan dan
ketrampilan yang relevan dengan perkembangan zaman.
4) Melaksanakan program pendidikan yang berakar pada
sistem nilai ahlussunnah waljama’ah dan budaya
positif dengan mengikuti perkembangan zaman.
5) Meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan budi pekerti
serta keterampilan agama kepada siswa dalam kehidupan sehari-hari.
6) Menanamkan sikap percaya diri, dan trampil dalam
menghadapi persaingan dan tantangan secara global.
7) Menciptakan suasana kekeluargaan yag demokratis
dan berbudaya dengan dilandasi saling hormat menghormati antar warga sekolah.
8) Meningkatkan kerja sama sekolah dengan masyarakat
sekitar dan Stakeholder lainnya. (Dokumen Tahun
37
3. Letak Geografis MI Maarif Kutowinangun
MI Maarif Kutowinangun terletak dekat dengan pusat kota Salatiga. Tepatnya berlokasi di Jl. Nusantara 1 Canden RT.5 RW.3 Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Luas areal MI Maarif Kutowinangun adalah 899 m2. Secara
geografis MI Maarif Kutowinangun terletak di tengah-tengah pemukiman warga Canden Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga.
Madrasah ini berdiri di atas aral tanah wakaf seluas area
899 m2 terdiri dari 13 ruangan, yaitu masing-masing kelas 1, 2, 3A,
3B, 4, 5, dan 6, serta ruang guru, ruang UKS, ruang komputer, 1 WC guru 2 WC siswa, serta halaman sekolah.
4. Kurikulum MI Maarif Kutowinangun
Madrasah ini menerapkan kurikulum KTSP dan kurikulum 2013 untuk kelas 1 dan 4, akan tetapi kelas 4 pada mata pelajaran matematika disendirikan.
5. Keadaan sarana prasarana MI Maarif Kutowinangun
38
Tabel 3.1
Daftar Sarana Prasarana MI Maarif Kutowinangun
No Jenis Ruang Jumlah
6. Daftar siswa dan tenaga kependidikan
Madrasah ini memiliki banyak siswa dengan rombongan belajar sebanyak 7 kelas, yang perinciannya seperti terlihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Data Siswa MI Maarif Kutowinangun Kelurahan
Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
39
Data Guru MI Maarif Kutowinangun Kelurahan
Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun
40
2) Juara 1 Calistung MI Kota Salatiga Tahun 2016.
3) Juara 1 CCAI (Cerdas Cermat Agama Islam &
Umum) MAPSIUM Kota Salatiga Tahun 2016.
4) Juara 3 Tartil Qur’an Putra Kategori SD/MI (Salatiga
41
5) Juara 1 Calistung 3MI Kota Salatiga Tahun 2016.
6) Juara 3 Matematika Kompetensi Sains Madrasah
Katagori MI Tingkat Kota Salatiga Tahun 2016 (Kantor Pemerintahan Agama Kota Salatiga).
7) Juara Umum Cabang Tingkat Madrasah Kota
Salatiga Tahun 2016/2017.
8) Juara 3 CCQ Katagori SD/MI (Salatiga 12, Januari
2017).
9) Juara 2 Lomba Calistung Kelas 1 (KKM MI Kota
Salatiga Tahun 2017) (Salatiga, 16 Maret 2017). 10) Juara 3 Tartilul Qur’an Putri Kategori SD/MI
(Salatiga, 9 Januari 2017).
11) Juara 3 Lomba MTQ Putra AKSIMA & PORSEMA
Salatiga Tahun 2017 (Salatiga, 16 Maret 2017).
14) Juara 3 Lomba Ke An Olimpiade Sains Ke
42
b. Prestasi Non Akademik
1) Juara 1 Adzan MAPSIUM Kota Salatiga Tahun
2016.
2) Juara 3 Lari 200 m Putri PORMI Kota Salatiga Tahun
2016.
3) Juara 3 Adzan Putra Kategori SD/MI (Salatiga, 11
Januari 2016 (Panitia Pekan Maulid Nabi PPHBI Kec. Tingkir Tahun 1437H/ 2016).
4) Juara 2 Sprint 60m Putra AKSIMA & PORSEMA
Kota Salatiga Tahun 2017 (Salatiga,16 Maret 2017).
5) Juara 3 Tenis Meja Putri AKSIMA & PROSEMA
Kota Salatiga Tahun 2017 (Salatiga, 16 Maret 2017).
6) Juara 3 Lomba Puisi Putri PERSEMA Kota Salatiga
Tahun 2017 (Salatiga, 16 Maret 2017).
7) Juara 1 Adzan Kategori SD/MI (Salatiga, 9 Januari
2017).
8) Juara 2 Lomba Lari Jarak Jauh 3 km AKSIOMA &
PORSEMA Kota Salatiga Tahun 2017 (Salatiga, 16 Maret 2017).
9) Penghargaan Perkemahan Jum’at Sabtu Pramuka
43
B. Penyajian Data
Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui nilai rapor semester 1, terlebih dahulu disajikan data guna memperlancar langkah suatupenelitian.
Untuk memperoleh data tentang kompensi guru dan minat siswa MI Maarif Kutowinangun, penulis menggunakan angket yang berisi indikator tentang kompetensi guru dan minat siswa yang diberikan kepada sampel yakni kelas IV sebanyak 25 orang, dengan pilihan A, B, C, dan D berjumlah 30 pertanyaan.
Berikut ini penulis sajikan data responden (tabel 3.4) dari hasil penelitian di MI Maarif KutowinangunKelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
Tabel 3.4
Daftar Nama Responden Penelitian
45
Sambungan....
24 M. Rifky K V IV
25 Raisa Aqila R V IV
1. Data tentang Kompetensi Guru
Tabel 3.5
Jawaban Angket Kompetensi Guru
47
2. Data tentang Minat Siswa
Tabel 3.6
Jawaban Angket Minat Siswa
48 pelajaran Matematika siswa kelas IV MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018.
3. Nilai rapor semester 1 mata pelajaran Matematika
Tabel 3.7
Nilai Rapor Semester 1 Mata Pelajaran Matematika
49
13 Muhammad Najih
82
17 Mohammad Ridho
69
18 Zaki Zain P
70
19 Mega Fajar S
66
20 Muhammad Ibrahim
69
21 M. Abizard I
73
22 Achiyat Halimi
66
23 Arfino Candra A
70
50
Sambungan ....
24 M. Rifky K
71
25 Raisa Aqila R
51
BAB IV
ANALISIS DATA
Untuk mengetahui ada tidaknya atau ada seberapa besar pengaruh antara kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa di MI Maarif Kutowinangun, maka peneliti mengadakan analisis dari data yang diperoleh dan langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan statistik. Analisais data ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauhmana tingkat pengaruh kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa di MI Maarif Kutowinangun.
A. Analisis Deskriptif
Dalam analisis ini dideskripsikan tentang pengaruh kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa di MI Maarif Kutowinangun, melalui data yang diperoleh responden.Setelah diketahui data tersebut kemudian dihitung untuk mengetahui tingkat pengaruh masing-masing variabel dalam penelitian ini. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:
1. Analisis tentang kompetensi guru di MI Maarif Kutowinangun
Untuk mengetahui tentang kompetensi guru di MI Maarif Kutowinangun, maka peneliti mengadakan penskoran data yang di peroleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi
frekuensi untuk dihitung rata-rata kelas (mean) dari data yang
52
dengan criteria jawaban dimana setiap soal terdapat 4 item jawaban, yaitu:
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3
c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 2
d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1
Tabel 4.1
Skor Jawaban Angket tentang Kompetensi Guru
53
Hasil Skor tentang Kompetensi Guru
55
Sambungan ....
23 10 2 2 1 40 6 4 1 51
24 9 4 2 0 36 12 4 0 52
25 7 2 5 1 28 6 10 1 45
Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan stastistik deskriptif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses pembuatan tabel kerja ke dalam distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.3
Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Kompetensi Guru di MI Maarif
56
Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X1 yaitu tentang kompetensi
guru dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk
variabel X1 adalah:
̅=
=
= 48, 56 (dibulatkan 49)
Jadi nilai rata-rata untuk variabel X1 adalah sebesar 49
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori
57
i =
Keterangan :
i : Interval kelas
R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H-L
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut: i =
=
= 11,25
58
Tabel 4.4
Nilai interval Variabel X1(Kompetensi Guru)
No Interval Kualifikasi Kode
1 50 – 60 Sangat Tinggi A
2 39 – 49 Tinggi B
3 28 – 38 Sedang C
4 17 –27 Kurang D
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 49 dari
variabel X1 tentang kompetensi guru tergolong tinggi karena
termasuk dalam interval (39 – 49). Artinya pengaruh kompetensi
guru termasuk tingkat kualifikasi tinggi untuk mempengaruhi prestasi belajar matematika.
2. Analisis tentang minat siswa di MI Maarif Kutowinangun, maka
peneliti mengadakan penskoran data yang diperoleh untuk kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk
di hitung rata-rata kelas (mean) dari data yang terkumpul melalui
59
a. Jika jawaban A, nilai yang diberikan 4
b. Jika jawaban B, nilai yang diberikan 3
c. Jika jawaban C, nilai yang diberikan 2
d. Jika jawaban D, nilai yang diberikan 1
Tabel 4.5
Skor Jawaban Angket tentang Minat Siswa
60
Hasil Skor Tentang Minat Siswa
62
Kemudian untuk menganalisis data tersebut, maka dilakukan statisik deskripif dari tabel di atas yang dilakukan dengan proses pembuatan tabel kerja ke dalam disribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.7
Tabel Kerja Distribusi Frekuensi Minat Siswa Di MI Maarif
63
Berdasarkan tabel tersebut maka untuk proses selanjutnya dilakukan perhitungan sebagai berikut:
a. Mencari nilai rata-rata dari variabel X2 yaitu tentang minat siswa
dengan cara menjumlahkan keseluruhan nilai angket dibagi responden. Berdasarkan hal tersebut maka nilai rata-rata untuk
variabel X2 adalah:
̅ =
=
= 49,76 (dibulatkan 50)
Jadi nilai rata-rata untuk variabel X2 adalah sebesar 50
b. Menafsirkan nilai mean yang telah didapatkan interval kategori
64
i =
Keterangan :
i : Interval kelas
R : Range (nilai tertinggi dikurangi nilai terendah)
K : Jumlah kelas (berdasarkan jumlah multiple choice)
Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus:
R = H-L
Maka diperoleh nilai interval sebagai berikut: i =
=
= 11,25
65
Tabel 4.8
Nilai Interval Variabel X2 (Minat Siswa)
No Interval Kualifikasi Kode
1 50 – 60 Sangat Tinggi A
2 39 – 49 Tinggi B
3 28 – 38 Sedang C
4 17 – 27 Kurang D
Hasil di atas menunjukkan mean dengan nilai 50 dari variabel X2
tentang minat siswa tergolong sangat tinggi karena termasuk dalam
interval (50 – 60). Artinya pengaruh minat siswa termasuk sangat tingkat
kualifikasi sangat tinggi untuk mempengaruhi prestasi belajat matematika.
Tabel 4.9
Skor Tentang Pretasi Belajar Matematika
67
Tabel 4.10
Kualifikasi Nilai Prestasi Belajar
Cara mencari rentang predikat yakni dengan:
matematika siswa di MI Maarif Kutowinangun mayoritas berada pada nilai
rata-rata 66 – 77 sebanyak 22 siswa di MI Maarif Kutowinangun. Hal ini berarti
rata-rata prestasi belajar siswa atau sebagian besar siswa termasuk tingkat kualifikasi Sedang.
B. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui kuat rendahnya pengaruh dan diterima tidaknya hipotesa yang diajukan dalam sekripsi ini, maka dibuktikan dengan mencari nilai koefisien korelasi ganda antara variabel pengaruh
kompetensi guru (X1) dan minat siswa (X2) terhadap prestasi belajar
68
dengan titik berat korelasional pengaruh, dimana satu variabel terikat yakni prestasi belajar matematika, dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda.
Uji korelasi adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X1 dan X2
terhadap Y ditentukan dengan rumus F0 kemudian dibandingkan dengan F
tabel.
Adapun untuk mencari nilai koefisien korelasi tersebut, maka penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1. Membuat tabel kerja atau tabel perhitungan untuk mengetahui
pengaruh kompetensi guru dan minat siswa terhadap prestasi belajar Matematika siswa di MI Maarif Kutowinangun Kelurahan Kutowinangun Lor Kecamatan Tingkir Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018, sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.11
Tabel Kerja atau Tabel Perhitungan Variabel X1, Variabel X2,
70
Sambungan ....
24 52 55 71 1849 3025 5041 3053 3905 2365
25 45 48 68 1764 2304 4624 2856 3264 2016
1214 1244 1780 58300 62566 127328 85841 88835 60156
Untuk mengetahui korelasional pengaruh, dimana satu variabel terikat yakni prestasi belajar matematika, dipengaruhi oleh dua variabel bebas, digunakan analisis statistik regrasi linear berganda, sebagai berikut:
a. Korelasi X1 dengan Y
Tabel 4.12
Ringkasan Statistik X1Y
Simbol Statistik Nilai Statistik
N 25
X1 1214
Y 1780
X12 59344
Y2 127328
71
Jadi r = 0,476 selanjutnya akan dibandingkan dengan r tabel, pada kesalahan 5% maka r tabel = 0,396 sedangkan r hitung adalah 0, 476.
Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Hα
ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt)
maka Hα diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r
tabel maka Hαditerima, dengan demikian korelasi 0,476 itu signifikan.
72
b. Korelasi X2 dengan Y
Tabel 4.13
Ringkasan Statistik X2Y
Simbol Statistik Nilai Statistik
73
Jadi r = 0,418 selanjutnya akan dibandingkan dengan r tabel, pada kesalahan 5% maka r tabel = 0,396 sedangkan r hitung adalah 0, 418.
Ketentuan bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Hα
ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh> rt) maka
Hα diterima. Dari hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel
maka Hα diterima, dengan demikian korelasi 0,418 itu signifikan. Terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara minat siswa terhadap prestasi belajar matematika.
c. Korelasi X1 dengan X2
Tabel 4.14
Ringkasan Statistik X1X2
Simbol Statistik Nilai Statistik
N 25
X1 1214
X2 1244
X12 59344
X22 62566
74 kesalahan 5% maka r tabel = 0,396 sedangkan r hitung adalah 0, 663. Ketentuan
bila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka Ho diterima, dan Hα ditolak. Tetapi
sebaliknya bila r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rt) maka Hα diterima. Dari
hasil tampak bahwa r hitung lebih besar dari r tabel maka Hα diterima, dengan
75
d. Mencari nilai koefisien korelasi ganda
√
√
√
√
√
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat hasil bahwasannya terdapat korelasi antara kompetensi dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika di MI Maarif Kutowinangun sebesar 0,495. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan dari
variabel X1 dan X2 terhadap variabel Y (0,50² x 100% = 25%), hal ini
76
Selanjutnya apakah koefisien korelasi berganda digunakan untuk menguji signifikan atau tidak, maka harus diuji signifikansinya dengan
rumus F0 sebagai berikut:
( )
Keterangan:
R = Koefisien korelasi berganda
k = Jumlah variabel independen yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan
77
ditetapkan 5%. Maka F tabel = 3,44. Dalam hal ini berlaku ketentuan bila Fh lebih besar dari Ft, maka koefisien korelasi ganda yang diuji adalah signifikan. Jadi F hitung > F tabel atau 3,57 > 3,44. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kompetensi dan minat siswa terhadap prestasi belajar matematika di MI Maafir Kutowinangun.
e. Uji statistik regresi linear berganda
Regresi linear berganda adalah regresi linear dimana sebuah variabel terikat (variabel Y) dihubungkan dengan dua atau lebih variabel bebas (variabel bebas). Secara umum, bentuk persamaan garis regresinya adalah (yang diberikan hanya melibatkan tiga variabel):
Y = a + +
Nilai-nilai a, b1 dan b2 dapat ditentukan dengan rumus:
( )
( )( )
( )
( )( )
78
79
81
Arti dari persamaan regresi diatas adalah 1) Intercept atau konstanta sebesar
2) Arah hubungan dan koefisien regresi
Variabel X1 (Kompetensi Guru) sebesar , tanda b “+”
berarti hubungan prestasi belajar matematika dan kompetensi guru
adalah positif. Variabel X2 (Minat Siswa) sebesar , tanda b
“+” berarti hubungan prestasi belajar matematika dan minat siswa
adalah positif.
82
Keterangan:
R = Koefisien korelasi berganda
k = Jumlah variabel independen