i PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN PENERIMA PELAYANAN TUKANG GIGI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DI KABUPATEN DEMAK
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Mencapai derajat S-2
Program Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan
diajukan oleh Yoghi Bagus Prabowo
15.C2.0018
kepada
FAKULTAS PASCASARJANA
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG
ii Tesis
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PASIEN PENERIMA PELAYANAN TUKANG GIGI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG
NOMOR 36 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN DI KABUPATEN DEMAK
diajukan oleh Yoghi Bagus Prabowo
15.C2.0018
telah disetujui oleh :
tanggal...
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan tesis ini dengan judul “PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP
PASIEN PENERIMA PELAYANAN KESEHATAN TUKANG GIGI DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 36 TAHUN 2009
TENTANG KESEHATAN DIKABUPATEN DEMAK”.
Tesis ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan
Program Pascasarjana (S2) pada Magister Ilmu Hukum konsentrasi Hukum
Kesehatan Universitas Katholik Soegijapranata Semarang. Penulis menyadari
bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan tesis ini tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, partisipasi dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Y. Budi Widyanarko, M.Sc, selaku rektor UNIKA Soegijapranata
Semarang.
2. Dr. Lindayani, MP, selaku Dekan fakultas pascasarjana UNIKA
Soegijapranata Semarang.
3. Prof. Dr. Agnes Widanti S., SH, CN selaku ketua Program Studi Magister
Hukum Kesehatan UNIKA Soegijapranata Semarang dan juga sebagai
pembimbing utama yang telah memberikan banyak nasehat, masukan dan
v 4. Dr. Endang Wahyati Y, SH. MH, selaku Sekretaris Program Studi Magister
ilmu Hukum Unika Soegijapranata Semarang.
5. drg. Irma Haida Yuliana Siregar, MH.Kes sebagai pembimbing pendamping
yang telah memberikan banyak nasehat, masukan dan petunjuk dalam
penyusunan tesis ini.
6. Drs. H. Hermawan Pancasiwi, BA, M.Si sebagai penguji tesis yang telah
memberikan banyak nasehat, masukan dan petunjuk dalam penyusunan tesis
ini.
7. Seluruh Narasumber yang bersedia memberikan waktu dan ilmunya untuk
penyusunan tesis ini.
8. Seluruh dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah
di Program Studi Magister Hukum Kesehatan UNIKA Soegijapranata.
9. Seluruh karyawan bagian administrasi yang banyak membantu penulis.
10. drg. Ken Sekar Langit dan putra tercinta Rhandra Rayhan Prabowo yang
selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat dalam menyusun tesis ini.
11.Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan doa, dorongan dan
dukunganya.
12.Para sahabat magister hukum kesehatan angakatan XXIII yang selalu kompak
dan saling pengertian selama perkuliahan.
13.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah
membantu memberikan informasi, refernsi dan masukan sehingga tulisan ini
vi Akhirnya dengan kerendahan hati dan tetap mengingat belum
sempurnanya tesis ini, maka besar harapan penulis adanya kritik dan saran sebagai
masukan yang bersifat konstruktif dan membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan pada masa yang akan datang. Semoga tesis ini dapat berguna
terutama untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam hal Hukum Kesehatan.
Semarang,
Penulis,
vii
E. Metode Penelitian... 10
1. Metode Pendekatan ... 17
2. Spesifikasi Penelitian ... 18
3. Variabel Dan Definisi Operasional ... 18
4. Jenis Data ... 20
viii
6. Metode Analisis Data ... 24
F. Kerangka Pemikiran ... 10
G. Penyajian Tesis... 25
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 26
A. Hukum Kesehatan ... 26
1. Definisi Hukum Kesehatan... 26
2. Asas Hukum Kesehatan ... 28
B. Tanggung Jawab Hukum... 30
1. Definisi Tanggung Jawab Hukum ... 30
2. Bentuk Tanggung Jawab Hukum ... 30
C. Pekerjaan ... 32
1. Hakikat kerja ... 32
2. Risiko Pekerjaan ... 32
D. Tukang Gigi ... 33
1. Sejarah Keberadaan Tukang Gigi ... 33
2. Dasar Hukum Tukang Gigi ... 35
3. Kewenangan Tukang Gigi ... 36
E. Tukang Gigi Sebagai Tenaga Kesehatan ... 38
1. Pengertian Tenaga Kesehatan ... 38
2. Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan ... 39
F. Hubungan Hukum Tenaga Kesehatan Dengan Pasien ... 40
G. Pasien ... 42
1. Definisi Pasien ... 42
2. Hak dan Kewajiban Pasien ... 42
ix
I. Sanksi Hukum ... 44
1. Pidana ... 45
2. Perdata ... 45
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
1. Hasil Wawancara dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak 48 2. Hasil Wawancara dengan Tukang Gigi ... 49
3. Hasil Wawancara dengan Pasien Tukang Gigi ... 54
4. Hasil Wawancara dengan Narasumber dari LP2K Jawa Tengah ... 58
B. Pembahasan ... 60
1. Ketentuan Hukum Pelayanan Tukang gigi ... 60
2. Asas Perlindungan Hukum ... 73
3. Pengawasan Dan Pembinaan Pelayanan Tukang Gigi ... 78
BAB IV PENUTUP ... 82
A. Kesimpulan ... 82
B. Saran ... 84
DAFTAR PUSTAKA ... 86
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR DIAGRAM
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
Tukang gigi adalah pekerja dengan metode tradisional di bidang kesehatan gigi. Tukang gigi melakukan pekerjaan upaya penyembuhan dan pemeliharaan menggunakan cara dan alat yang besar kesamaannya dengan dokter gigi tanpa adanya dasar ilmu kedokteran gigi, sehingga sangat berisiko merugikan kesehatan pasien tukang gigi. Undang-undang No. 36 Tahun 2009 telah menjelaskan perbedaan dari Tenaga Kesehatan dan Tenaga Kesehatan Tradisional, juga pada permenkes terdapat kewenangan dan larangan bagi tukang gigi sebagai tenaga kesehatan tradisional namun masih banyak tukang gigi yang melakukan pekerjaan diluar wewenangnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perlindungan hukum pasien penerima pelayanan tukang gigi.
Metode dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis, dengan spesifikasi deskriptif analitis. Responden sebanyak 4 tukang gigi yang memiliki izin dan 9 tukang gigi yang tidak memiliki izin serta 10 pasien tukang gigi yang memiliki izin dan 10 pasien dari tukang gigi yang tidak memiliki izin. Adapun narasumber dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak dan Kepala Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah.
xiv perlindungan hukum atas pelayanan yang di berikan oleh tukang gigi. Dalam hal ini tugas pemerintah untuk memberikan perlindungan hukum dan memberikan tempat untuk melaporkan masalah yang terjadi pada pasien yang merasa tidak puas dengan perawatan tukang gigi. Tukang gigi yang bekerja di luar kewenangannya menimbulkan tanggung jawab hukum bagi tukang gigi tersebut atas pelayanan yang mereka lakukan. Tanggung jawab hukum tersebut meliputi tanggung jawab hukum perdata, pidana, dan administrasi.
xv
ABSTRACT
Tukang Gigi is worker in tradisional dental health service. They also
have done some dentist’s activities that beyond their responsibilities. The Law No. 36/2009 has explained the differences between Health Workers and Traditional Health Workers. In addition, the Regulation of the Health Minister has also regulated the authority and prohibition of Tukang Gigi as the traditional health workers. There are a lot of Tukang Gigi, however, who do the unauthorized jobs. The objective of this study is to determine the legal protection for the patients treated by the Tukang Gigi.
The research method used in this study was sociological juridical
approach with analytic descriptive specification. The respondents of this study
were 4 licensed and 9 unlicensed Tukang Gigi with 10 patients, respectively.
Meanwhile, the exspert in this study were the Head of Health Office of Demak
Regency and the Head of Consumer Supervision and Protection Board
(LP2K) of the Central Java Province.
The results of this study showed that 9 unlicensed and 1 licensed
Tukang Gigi in Demak had done unauthorized jobs. The results also showed
that 30% of patients expressed satisfaction with their dental services;
meanwhile, 70% of patients expressed dissatisfaction with their dental
services. These unsatisfied patient usually come to the dentist to overcome or
fix their dental problems. Actually, those patients have the right to get legal
protection for services provided by Tukang Gigi. In this case, goverment has
the obligation to provide legal protection to all those patients and also
provide a place for receiving the unstatisfied patients reports. Tukang Gigi
has the legal responsibility in doing their works. Tukang Gigi who do the
unauthorized jobs lead to their legal responsibilities—including civil,
criminal, and administrative—for their dental services.