• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR ONLINE DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SERANG PROVINSI BANTEN - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "TINGKAT EFEKTIVITAS PELAYANAN PEMBUATAN PASPOR ONLINE DI KANTOR IMIGRASI KELAS I SERANG PROVINSI BANTEN - FISIP Untirta Repository"

Copied!
388
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Publik pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Administrasi Publik

Oleh :

GALIH HIDAYAT R NIM 6661120412

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)

Provinsi Banten, Program Studi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Pembimbing I, Kandung Sapto N., M.Si., Pembimbing II, Riny Handayani, M.Si.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah terbatasnya kuota pemohon paspor

online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang karena tidak sebanding dengan pemohon paspor yang begitu banyak serta kurangnya sosialisasi dan informasi mengenai

pembuatan paspor secara online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat efektivitas

pembuatan paspor online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang. Dengan

menggunakan teori efektivitas menurut Hessel Nogi Tangkilisan (2005) yang terdiri dari 4 indikator, yaitu ; pencapaian target, kemampuan adaptasi (fleksibilitas), kepuasan kerja dan tanggung jawab. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif. Dalam mengumpulkan data yaitu dengan cara menyebar kuesioner. Sample pada penelitian ini berjumlah 97 orang dengan taraf

kesalahan 10% menggunakan teknik Sampling Insidental. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa persentase Tingkat Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor

Online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang Provinsi Banten menghasilkan 73,96% dari angka minimal yaitu 70% hal ini dapat dikatakan berjalan dengan efektif. Saran dari peneliti adalah lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat, terutama dalam hal perbaikan sarana dan prasarana, meningkatkan jumlah pegawai, lebih meningkatkan sosialisasi mengenai prosedur pembuatan

paspor secara online, menambah kuota pemohon paspor online yang ditiap

harinya dirasa kurang, dan meningkatkan kualitas jaringan, agar mempermudah masyarakat dalam mengakses website.

(3)

Galih Hidayat Ramadhan. 6661120412. Undergraduate Thesis. Effectiveness Level of Online Passport Application Service at Class I Immigration Office Serang, Banten. Department of Public Administration, Faculty of Social and Political Sciences, Sultan Ageng Tirtayasa University. Advisor I, Kandung Sapto N., M.Si., Advisor II, Riny Handayani, M.Si.

The problem of research is the limited online passport applicant quota at the Class I Immigration Office Serang because it is not comparable to the many passport applicants and the lack of socialization and information regarding the making of passports online at the Class I Immigration Office Serang. The aim of this research is to find out how much the effectiveness level of online passport applicaton at the Immigration Office Class I Serang. By using the theory of effectiveness according to Hessel Nogi Tangkilisan (2005) which consists of 4 indicators, namely; achievement of targets, adaptability (flexibility), job satisfaction and responsibility. This research used descriptive quantitative method. Data collected by distributing questionnaire. Sample in this research amounted to 97 people with a level of error of 10% used the technique of Incidental Sampling. The results of this research indicated that the percentage of Level Effectiveness of Online Passport Application Service at Class I Immigration Office Serang Banten Province produced 73.96% of the minimum number of 70% this can be said to run effectively. Researchers suggestion to improve the quality of service to the community, especially improvement of facilities and infrastructure, increase the number of employees, improve the socialization of the procedure of passports online application, increase the quota of applicants online passport, and improve network quality, facilitate the public in accessing the website.

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

i

Puji syukur selalu kita panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan

karunia-Nya yang telah diberikan kepada kita semua. Atas berkat rahmat, karunia

dan ridho-Nya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu

syarat untuk melaksanakan penelitian pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Administrasi Publik dengan judul “Tingkat Efektivitas Pelayanan

Pembuatan Paspor Online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang Provinsi Banten”. Hasil skripsi ini tentunya tidak lepas dari bantuan banyak pihak yang selalu mendukung peneliti secara moril dan materil. Maka dengan ketulusan hati,

peneliti ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak

sebagai berikut:

1. Prof. Dr. Sholeh Hidayat, M.Pd, sebagai Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

2. Bapak Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

3. Ibu Rahmawati, M.Si, sebagai Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Nurokhman, S.Sos., M.Si, sebagai Wakil Dekan II Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto N., M.Si., sebagai sebagai Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

6. Ibu Listyaningsih, S.Sos., M.Si., sebagai Ketua Program Studi

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Ibu Dr. Arenawati, M.Si., sebagai Sekretaris Program Studi Administrasi

Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

(9)

ii

memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan

skripsi.

10.Ibu Yeni Widyastuti, M.Si., Dosen Pembimbing Akademik Program Studi

Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

11.Bapak Oman Zamroni S.H, Kepala Urusan Kepegawaian Kantor Imigrasi

Kelas I Serang yang telah banyak memberikan bantuan kepada peneliti

dalam mencari data yang dibutuhkan.

12.Ayah dan Ibu yang tidak pernah lelah untuk membantu dengan semangat

serta doanya setiap hari sehingga membantu dalam proses penyusunan

skripsi.

13.Mbak Santi Nurmayanti yang selalu menemani, membantu dan

memberikan semangat dalam proses penyusunan skripsi.

14.Untuk Seluruh Keluarga Serikat Eksekutif Muda Untirta (SEMUT) yang

telah memberikan dukungan dan motivasi untuk peneliti.

15.Keluarga Geng paket hemat (Fani, Dian, Utut dan Dilon), team Coboy

Senior ( Paman Ridwan, Kak Akmal, Kak Step, Tante Angel dan Kak Napi), Prajurit Samurai Wahyu (Wahyu, Senja, Dika, Epoy, Santi, Yandi, Jarot, Suryacitah, Fawaz, Umam dan Pekah), Tanteku yg lain Lulu, Fufu, Himma dan Kawan-kawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa angkatan 2012 yang saling membantu semoga sehat dan sukses selalu.

(10)

iii

Serang, Maret 2018

Penulis

Galih Hidayat Ramadhan

(11)

iv ABSTRAK

ABSTRACT

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR DIAGRAM... xi

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 16

1.3Batasan Masalah ... 16

1.4Rumusan Masalah ... 17

1.5Tujuan Penelitian ... 17

1.6Manfaat Penelitian ... 17

1.7Sistematika Penulisan ... 18

BAB II KAJIAN TEORI DAN HOPOTESIS PENELITIAN ... 24

2.1 Deskripsi Teori ... 24

2.1.1 Pengertian Efektivitas ... 24

(12)

v

2.2.3 Standar Pelayanan Publik ... 43

2.3 Konsep Paspor Online ... 45

2.3.1 Alur Pembuatan Paspor Online... 46

2.3.2 Macam-macam Paspor di Indonesia ... 48

2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Paspor Online dengan Paspor Manual 51 2.4 Penelitian Terdahulu ... 52

2.5 Kerangka Berfikir ... 54

2.6 Hipotesis Penelitian ... 57

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 58

3.1 Metode Penelitian ... 58

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 59

3.3 Lokasi Penelitian ... 59

3.4 Variabel Penelitian ... 60

3.4.1 Definisi Konsep ... 60

3.4.2 Definisi Operasional ... 60

3.5 Instrumen Penelitian ... 62

3.6 Jenis Data ... 64

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 65

3.8 Populasi ... 66

3.9 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data ... 68

3.9.1 Uji Validitas ... 69

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 71

(13)

vi

4.1.1 Sejarah Singkat Kantor Imigrasi Kelas I Serang... 74

4.1.2 Visi dan Misi Kantor Imigrasi Kelas I Serang... . 75

4.1.3 Wilayah kerja Kantor Imigrasi Kelas I Serang... 75

4.1.4 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Imigrasi Kelas I Serang... 78

4.1.5 Lokasi Kantor Imigrasi Kelas I Serang... 81

4.1.6 Komposisi Sumber Daya Manusia... 81

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik... 82

4.2.1 Uji Validitas... 82

4.2.2 Uji Reabilitas... 84

4.2.3 Pengujian Hipotesis... 85

4.3 Deskripsi Data... 88

4.3.1 Identitas Responden... 88

4.3.2 Analisis Data... 90

4.3.2.1 Pencapaian Target... 91

4.3.2.2 Kemampuan Adaptasi... 108

4.3.2.3 Kepuasan Kerja... 117

4.3.2.4 Tanggung Jawab... 145

4.4 Interpresati Hasil Penelitian... 166

4.5 Pembahasan... 167

BAB V PENUTUP... 178

5.1 Kesimpulan... 178

5.2 Saran... 178

(14)

vii

Halaman

Tabel 1.1 Statistik Pelayanan Keimigrasian (paspor) Tahun 2016 ... 9

Tabel 1.2 Statistik Pelayanan Keimigrasian Paspor Manual (walk in) Tahun 2014 – 2016 ... 10

Tabel 1.3 Statistik Pelayanan Keimigrasian Paspor Online Tahun 2014-2016 11 Tabel 3.1 Skor dalam Penelitian ... 63

Tabel 3.2 Instrumen Penelitian ... 63

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 73

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Instrument Penelitian ... 82

Tabel 4.2 Hasil Uji Reabilitas Instrument... 84

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 89

(15)

viii

Halaman

Gambar 2.1 Hubungan Efektivitas ... 26

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian ... 56

(16)

ix

Halaman

Diagram 4.1 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Kantor Imigrasi Aktif

Dalam Mensosialisasikan Informasi Mengenai Pembuatan

Paspor Online. ... 91

Diagram 4.2 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Masyarakat Tidak Perlu

Antri Lama Untuk Membuat Paspor... 92

Diagram 4.3 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pemohon Mengetahui Alur

Pembuatan Paspor... 93

Diagram 4.4 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pelayanan Pembuatan

Paspor Di Kantor Imigrasi Kelas I Serang Sesuai Dengan Alur

Yang Berlaku... 95

Diagram 4.5 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Alur Pelayanan Pembuatan

Paspor Mudah Dipahami Oleh Masyrakat... 96

Diagram 4.6 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Kepahaman Pemohon

Mengenai Alur Pembuatan Paspor... 97

Diagram 4.7 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Persyaratan Pembuatan

Paspor Mudah Dipahami Oleh Masyarakat... 98

Diagram 4.8 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Persyaratan Pembuatan

Paspor Mudah Dipenuhi Oleh Masyarakat... 99

Diagram 4.9 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Tersedianya Informasi

Mengenai Pembuatan Paspor Online Di Website Kantor

(17)

x

Oleh Pegawai Mudah Dipahami Oleh Masyarakat... 103

Diagram 4.12 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Informasi Yang Tertulis

Di Website Imigrasi Mudah Dipahami Oleh Masyarakat... 104

Diagram 4.13 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Adanya Pengumuman

Tentang Batas Kuota Pemohon Paspor Di Ruang Pelayanan... 105

Diagram 4.14 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Masyarakat Mudah Dalam

Mengakses Website Kantor Imigrasi Kelas I Serang... 106

Diagram 4.15 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Desain Website Kantor

Imigrasi Kelas I Serang Bagus Dan Mudah Dipahami

Oleh Masyrakat... 107

Diagram 4.16 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Mampu

Menggunakan Teknologi Yang Ada Dalam Memberikan

Pelayanan Kepada Masyarakat... 108

Diagram 4.17 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Pandai Dan Cepat

Dalam Mengoperasikan Alat Untuk Mengupload Data Pemohon.. 109

Diagram 4.18 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Selalu Menjawab

Dengan Baik Setiap Masalah Atau Komplain Dari Masyarakat... 110

Diagram 4.19 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Menerima Setiap

Komplain Yang Ada Dari Pemohon Paspor... 111

Diagram 4.20 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Selalu

Menjelaskan Kepada Masyarakat Apabila Ada Yang

Kurang Dimengerti Oleh Masyarakat... 112

Diagram 4.21 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Adanya Kotak Layanan

(18)

xi

Diagram 4.23 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Tidak

Mengerjakan Hal Yang Lain Pada Saat Melayani

Pemohon Paspor... 116

Diagram 4.24 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Bekerja Sesuai

Jam Operasional Pelayanan Yang Berlaku... 117

Diagram 4.25 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Selalu Berada

Diloket Pelayanan Ketika Jam Kerja... 118

Diagram 4.26 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Yang

Memberikan Pelayanan Dapat Diandalkan... 120

Diagram 4.27 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Selalu Siap Siaga

Dalam Memberikan Pelayanan... 121

Diagram 4.28 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Tidak Menunda-

Nunda Saat Melakukan Pelayanan... 122

Diagram 4.29 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Teliti Dalam

Memeriksa Berkas Pemohon Paspor... 123

Diagram 4.30 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Tidak Pilih

Kasih Dalam Memberikan Pelayanan... 124

Diagram 4.31 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Perlakuan Pegawai

Dalam Memberikan Pelayanan Tidak Diskriminatif... 126

Diagram 4.32 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Bekerja Secara

Cekatan Dalam Memberikan Pelayanan... 137

(19)

xii

Memberikan Salam Dan Menyapa Kepada Masyarakat... 129

Diagram 4.35 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Selalu Bersikap

Sopan Dan Santun Dalam Memberikan Pelayanan

Kepada Masyarakat... 131

Diagram 4.36 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Ramah Ketika

Memberikan Pelayanan... 132

Diagram 4.37 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pegawai Tidak

Menggunakan Kata-Kata Kasar Ketika Melayani Masyarakat... 133

Diagram 4.38 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Lokasi Kantor Imigrasi

Kelas I Serang Mudah Dijangkau Oleh Masyarakat... 134

Diagram 4.39 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Akses Jalan Menuju Kantor

Imigrasi Mudah Dijangkau Oleh Masyarakat... 135

Diagram 4.40 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Fasilitas Ruang Tunggu

Yang Memadai Bagi Masyarakat... 136

Diagram 4.41 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Masyarakat Nyaman

Dengan Ruang Tunggu Yang Telah Disediakan... 137

Diagram 4.42 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Tempat Pengisian Formulir

Yang Memadai Bagi Masyarakat... 138

Diagram 4.43 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Masyarakat Nyaman

Dengan Tempat Pengisian Formulir Yang Telah Disediakan... 140

Diagram 4.44 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Ketersediaan Fasilitas

Tempat Parkir Bagi Masyarakat... 141

(20)

xiii

Diagram 4.47 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Masyarakat Nyaman

Dengan Toilet Yang Telah Disediakan... 144

Diagram 4.48 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Masyarakat Mendapatkan

Kompensasi (Uang Kembali) Apabila Salah Dalam

Mengupload Data Di Website Kantor Imigrasi Kelas I Serang.. 146

Diagram 4.49 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Toleransi Apabila Salah

Dalam Mengisi Data Di Website Kantor Imigrasi Kelas I

Serang... 147

Diagram 4.50 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Data Yang Diupload

Dengan Data Yang Dilampirkan Sesuai Dengan Persyaratan

Pembuatan Paspor... 148

Diagram 4.51 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Mendapatkan Penjelasan

Apabila Data Yang Diupload Dengan Data Yang Dilampirkan

Tidak Sesuai Dengan Persyaratan Pembuatan Paspor... 149

Diagram 4.52 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Waktu Proses Pengurusan

Paspor Sesuai Dengan Ketentuan Yang Berlaku... 150

Diagram 4.53 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Waktu Proses Pengurusan

Paspor Dianggap Wajar Oleh Pemohon Paspor... 151

Diagram 4.54 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Penyelesaian Atau

Penerbitan Paspor Tepat Waktu... 152

Diagram 4.55 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pemohon Mengetahui

Jangka Waktu Penerbitan Paspor... 153

Diagram 4.56 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Biaya Yang Ditetapkan

(21)

xiv

Masyarakat Sebanding Dengan Kualitas Paspor... 156

Diagram 4.59 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pemohon Paspor Merasa

Puas Dengan Biaya Yang Dikeluarkan Karena Sebanding

Dengan Kualitas Paspor... 157

Diagram 4.60 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Kesesuaian Biaya Yang

Dibayar Dengan Biaya Yang Telah Ditetapkan... 158

Diagram 4.61 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Adanya Penjelasan

Apabila Biaya Yang Dibayar Dengan Biaya Yang Telah

Ditetapkan Tidak Sesuai... 159

Diagram 4.62 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Terdapat Biaya

Tambahan Diluar Dari Ketentuan Yang Telah Ditetapkan... 160

Diagram 4.63 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Adanya Pihak Yang

Meminta Biaya Tambahan Diluar Dari Ketentuan Yang

Telah Ditetapkan... 161

Diagram 4.64 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Paspor Yang Diterbitkan

Sesuai Dengan Identitas Pemohon Paspor... 162

Diagram 4.65 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Pemohon Paspor Merasa

Puas Terhadap Paspor Yang Diterbitkan Karena Sesuai

Dengan Identitas Pemohon Paspor... 163

Diagram 4.66 Pernyataan Yang Berkaitan Dengan Keberadaan Petugas

Keamanan Sebagai Salah Satu Bentuk Kantor Imigrasi

(22)
(23)

xvi

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran 2 Struktur Organisasi

Lampiran 3 Alur Paspor Online

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Penghitungan Spss

Lampiran 6 Tabel Jawaban Responden

Lampiran 7 Dokumentasi Lapangan

Lampiran 8 Website Kantor Imigrasi Kelas I Serang

(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan kualitas pelayanan publik yang di selenggarakan

instansi

pemerintahan kini semakin mengemuka, bahkan menjadi tuntutan

masyarakat. Di negara-negara berkembang dapat kita lihat mutu pelayanan

publik merupakan masalah yang sering muncul, karena pada negara

berkembang umumnya permintaan akan pelayanan jauh melebihi

kemampuan pemerintah untuk memenuhinya sehingga persoalan yang

sering dikritisi masyarakat atau para penerima layanan adalah persepsi

terhadap “kualitas” yang melekat pada seluruh aspek pelayanan. Karena

itu pemerintah harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,

terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil dan kebutuhan dasar

masyarakat. Dengan kata lain, seluruh kepentingan yang menyangkut hajat

hidup orang banyak itu harus atau perlu adanya suatu pelayanan. Seiring

dengan perkembangan, fungsi pemerintahan pun ikut berkembang, dulu

fungsi pemerintah hanya membuat dan mempertahankan hukum, akan

tetapi pemerintah tidak hanya melaksanakan Undang-Undang tetapi

berfungsi juga untuk merealisasikan tujuan negara dan menyelenggarakan

(25)

menjadi pelayanan masyarakat, pada dasarnya pemerintah berkeinginan

untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat.

Sampai saat ini pelayanan publik masih ditemukan adanya prosedur

yang begitu sulit ketika kita harus melakukan perizinan tertentu, biaya

yang tidak transparan serta terjadinya praktek pungutan liar, hal itu

menjadikan rendahnya kualitas pelayanan publik oleh aparatur pemerintah

di mata masyarakat Indonesia. Dengan adanya pungutan liar dan oknum

aparat yang melakukan penyalahgunaan wewenang dan panjangnya

birokrasi pelayanan di Indonesia, maka dapat berdampak pada turunnya

kepercayaan publik masyarakat dan citra pemerintahan di mata

masyarakat. Peningkatan kualitas pelayanan publik yang di selenggarakan

instansi

pemerintahan kini semakin mengemuka, bahkan menjadi tuntutan

masyarakat. Di negara-negara berkembang dapat kita lihat mutu pelayanan

publik merupakan masalah yang sering muncul, karena pada negara

berkembang umumnya permintaan akan pelayanan jauh melebihi

kemampuan pemerintah untuk memenuhinya sehingga persoalan yang

sering dikritisi masyarakat atau para penerima layanan adalah persepsi

terhadap “kualitas” yang melekat pada seluruh aspek pelayanan. Karena

itu pemerintah harus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Hal tersebut tentunya sangat memerlukan perhatian yang besar dari

pemerintah. Seharusnya birokrasi dalam penyelenggara pelayanan publik

(26)

fungsi

sebagai penyelenggara pelayanan publik dan seiring dengan tuntutan

perkembangan sudah menjadi keharusan pemerintah melakukan perbaikan

dalam pelayanan publik tersebut.

Masyarakat setiap waktu menuntut pelayanan publik yang

berkualitas dari birokrat, meskipun tuntutan tersebut sering tidak sesuai

dengan harapan karena secara empiris pelayanan publik yang terjadi

selama ini masih bercirikan berbelit-belit, lambat, mahal dan melelahkan.

Kecenderungan seperti itu terjadi karena masyarakat masih diposisikan

sebagai pihak yang “melayani” bukan yang dilayani. Oleh karena itu, pada

dasarnya dibutuhkan reformasi pelayanan publik dengan mengembalikan

dan mendudukkan ”pelayan” dan yang ”dilayani” ke pengertian yang

sesungguhnya. Pelayanan yang seharusnya ditujukan pada masyarakat

umum kadang dibalik menjadi pelayanan masyarakat terhadap negara,

meskipun negara berdiri sesungguhnya adalah untuk kepentingan

masyarakat yang mendirikannya. Artinya, birokrat sesungguhnya haruslah

memberikan pelayanan terbaiknya kepada masyarakat, dalam (Sinambela,

2011:4)

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang

Pelayanan Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian

(27)

penyelenggara pelayanan publik. Pelayanan publik merupakan pelayanan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk melayani

masyarakat, pelayanan publik yang ada di Indonesia meliputi ; pendidikan,

pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan

informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan,

perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya.

Salah satu pelayanan publik di Indonesia dalam bidang jasa yaitu

pembuatan paspor. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011

tentang Keimigrasian, paspor adalah dokumen yang dikeluarkan oleh

Pemerintah Republik Indonesia kepada warga negara Indonesia untuk melakukan perjalanan antar negara yang berlaku selama jangka waktu tertentu.

Undang-Undang yang membahas mengenai pembuatan paspor di

Indonesia di atur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang

Keimigrasian yang menyatakan, “Keimigrasian adalah hal ihwal lalu

lintas orang yang masuk atau keluar wilayah Indonesia serta pengawasannya dalam rangka menjaga tegaknya kedaulatan negara.”

Sehingga menurut UU Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian,

Keimigrasian dilaksanakan dengan fungsi, “Pertama, untuk melaksanakan

(28)

imigrasi dan pos lintas batas.” (Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian).

Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011

Tentang Keimigrasian menyatakan bahwa Bab IV mengenai Dokumen

Perjalanan Republik Indonesia pada pasal 24 ayat (1) ; “Dokumen

Perjalanan Republik Indonesia terdiri atas: Paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.” Ayat (2) ; “Paspor terdiri atas: a. Diplomatik, b.

Paspor Dinas, dan c. Paspor Biasa.” Pada pasal 26 Ayat (1) ; “Paspor biasa diterbitkan untuk warga negara Indonesia.” Ayat (2) ; “Paspor biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh Menteri atau Pejabat Imigrasi yang ditunjuk.” Selanjutnya pada Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 Tentang Keimigrasian, Bagian

Kedua mengenai Persyaratan dan Tata cara pemberian dokumen

perjalanan Republik Indonesia pada Paragraf 3 Pasal 48 Ayat (1) ; “Paspor

biasa terdiri atas: a. Paspor biasa elektronik dan b. Paspor biasa non elektronik.” Ayat (2) ; “Paspor sebagaimana dimaksud pada ayat(1)

diterbitkan dengan menggunakan Sistem Informasi Manajemen Keimigrasian.” Sehingga paspor adalah Dokumen Perjalanan Republik

Indonesia terdiri atas ; Paspor dan Surat Perjalanan Laksana Paspor.

Paspor ini diterbitkan untuk warga negara Indonesia dan paspor biasa

(29)

Untuk mendukung pelaksanaan pembuatan paspor online di

Indonesia, pemerintah mengeluarkan beberapa Undang – Undang atau

peraturan mengenai paspor. Beberapa payung hukum yang berkaitan

dengan Surat Perjalanan Republik Indonesia khususnya paspor

diantaranya; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2011

Tentang Keimigrasian; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

31 Tahun 2013 Tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6

Tahun 2011 Tentang Keimigrasian; dan Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 8

Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pemeriksa Keimigrasian dan

Angka Kreditnya.

Dalam hukum keimigrasian setiap orang yang melakukan perjalanan

antar negara diharuskan memiliki dokumen perjalanan yang diterbitkan

oleh negara. Dokumen perjalanan yang ada di Indonesia diantaranya;

Paspor Diplomatik, Paspor Dinas, Paspor Biasa, Surat Perjalanan Laksana

Paspor untuk Warga Negara Indonesia, Surat Perjalanan Laksana Paspor

untuk Orang Asing, Surat Perjalanan Lintas Batas atau Pas Lintas Batas,

Visa Diplomatik, Visa Dinas, Visa Kunjungan, dan Visa Tinggal Terbatas.

Dokumen perjalanan yang biasanya digunakan oleh masyarakat umum

atau Warga Negara Indonesia ialah Paspor Biasa, Visa Kunjungan, dan

Visa Tinggal Terbatas.

Paspor Biasa adalah adalah dokumen resmi yang dikeluarkan

(30)

pemegangnya dan berlaku untuk melakukan perjalanan antar negara. Di

Indonesia terdapat dua jenis paspor yang berlaku, yakni ; paspor biasa

elektronik dan paspor biasa nonelektronik. Visa kunjungan diberikan

kepada Orang Asing yang akan melakukan perjalanan ke Wilayah

Indonesia dalam rangka kunjungan tugas pemerintahan, pendidikan, sosial

budaya, pariwisata, bisnis, keluarga, jurnalistik, atau singgah untuk

meneruskan perjalanan ke negara lain. Visa Tinggal Terbatas diberikan

kepada Orang Asing sebagai rohaniawan, tenaga ahli, pekerja, peneliti,

pelajar, investor, lanjut usia, dan keluarganya, serta Orang Asing yang

kawin secara sah dengan warga negara Indonesia, yang akan melakukan

perjalanan ke Wilayah Indonesia untuk bertempat tinggal dalam jangka

waktu yang terbatas atau dalam rangka bergabung untuk bekerja di atas

kapal, alat apung, atau instalasi yang beroperasi di wilayah perairan

nusantara, laut teritorial, landas kontinen, dan/atau Zona Ekonomi

Eksklusif Indonesia.(imigrasi.go.id : 2013)

Menurut Kepala Urusan Kepegawaian Kantor Imigrasi Kelas I

Serang, perbedaan Paspor Biasa Elektronik dengan Paspor Biasa

Nonelektronik adalah chip yang terdapat di Paspor Biasa Elektronik. Data

di paspor biasa elektronik itu lebih lengkap dan akurat dari paspor biasa

non elektronik. Kalau di paspor biasa non elektronik datanya hanya

berisikan data pemilik paspor itu berbeda dengan paspor biasa elektronik

yang datanya lengkap dan akurat meliputi data biometrik. Data biometrik

(31)

yang bisa dikenali dengan cara pemindaian. Data biometrik di dalam

paspor biasa elektronik sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh

International Civil Aviation Organization (ICAO) dan telah digunakan di beberapa negara seperti; Australia, Amerika Serikat, Malaysia, Inggris,

Jepang, Selandia Baru dan Swedia.

Dengan adanya data biometrik dan chip di paspor biasa elektronik

maka akan sulit untuk dipalsukannya data pemilik paspor sehingga lebih

aman berbeda dengan paspor biasa non elektronik yang rentan untuk

dipalsukan. Untuk pemilik paspor biasa elektronik memiliki kelebihan

dibandingkan dengan paspor biasa non elektronik yakni cara membaca

paspor biasa elektronik cukup dengan dipindai saja beda dengan paspor

biasa non elektronik yang harus dibuka perhalaman. Selain itu,

dipermudahkannya mendapatkan persetujuan visa kunjungan bagi

pemegang paspor biasa elektronik karena data pemilik paspor itu sangat

akurat dan valid serta sangat mudah diverifikasi langsung oleh kedutaan

negara yang akan didatangi.

Banten merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terbentuk

pada tahun 2000. Awalnya Provinsi Banten ialah bagian dari Provinsi

Jawa Barat. Provinsi Banten memiliki 4 Kota, 4 Kabupaten, 155

Kecamatan dan 1551 Desa/Kelurahan. Provinsi Banten mempunyai Tiga

kantor imigrasi yang masing-masing terletak di Kota Tangerang, Kota

Serang dan Kota Cilegon. Kantor Imigrasi Kelas I Serang adalah UPT

(32)

peranan penting. Tugas pokok dan fungsi kantor imigrasi kelas I Serang

adalah untuk melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Kepala Kantor

Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten di bidang keimigrasian di

wilayah kabupaten dan kota Serang. Dalam hal pelayanan kepada

masyarakat atau publik dalam hal pengurusan seperti ; dokumen

perjalanan, visa dan fasilitas, izin tinggal dan status, intelijen, penyidikan,

penindakan, lintas batas, dan kerjasama luar negeri serta sistem informasi

keimigrasian. Seiring perkembangan dan kemajuan teknologi, transportasi

dan perekonomian, permintaan Surat Perjalanan Republik Indonesia

(SPRI) atau paspor semakin meningkat dari waktu ke waktu. Hal ini dapat

dilihat sebagai berikut :

Tabel 1.1

Statistik Pelayanan Keimigrasian (paspor) Tahun 2016

Jenis Paspor Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des

Sumber : (Seksi Infokim Kantor Imigrasi Kelas I Serang, 2017)

Berdasarkan tabel 1.1 di atas permohonan permintaan pembuatan

paspor cenderung stabil yaitu di bulan januari menerbitkan paspor

sebanyak 1646 paspor, lalu di bulan februari naik menjadi 1973 paspor,

(33)

turun menjadi 1.624 paspor, dibulan Mei sedikit menurun dari bulan

sebelumnya menjadi 1.289 paspor, dibulan selanjutnya yakni bulan Juni

naik menjadi 1.589 paspor, dibulan Juli menurun menjadi 1.039 paspor,

dibulan Agustus naik angka penerbitan paspor menjadi 2.070 paspor,

namun seikit menururn di bulan September menjadi 1.122 paspor, bulan

selanjutnya naik menjadi 1.597 paspor pada bulan Oktober, sempat turun

sedikit pada bulan November sebanyak 1.542 paspor dan diakhir tahun

naik menjadi 1.786 paspor yang terbit pada bulan Desember tahun 2016.

Dengan demikian permintaan permohonan paspor dari masyarakat di

setiap bulannya yang mencapai ribuan pemohon untuk membuat paspor.

Selain Statistik pelayanan paspor di tahun 2016, berikut statistik pelayanan

paspor Manual (walk in) dan paspor online dari tahun 2014 sampai dengan

tahun 2016.

Tabel 1.2

(34)

Sumber: (Seksi Infokim Kantor Imigrasi Kelas 1 Serang, 2017)

Berdasarkan tabel 1.2 di atas, dapat dilihat bahwa tingginya

pemohon pelayanan pembuatan paspor manual (walk in) dari tahun 2014

sampai dengan 2016. Penilaian itu bisa dilihat dari naiknya jumlah

permohon pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau

paspor tiap tahunnya dari tahun 2014 dengan jumlah 8.656 paspor,

kemudian pada tahun 2015 naik dengan jumlah 10.641 paspor, dan

semakin naik pemohon paspor di tahun 2016 menjadi 16.608 paspor.

Jumlah tersebut menandakan bahwa masyarakat yang antusias akan

pelayanan pembuatan paspor secara manual (walk in). Hal itu dibuktikan

dengan jumlah pemohon pembuatan paspor manual (walk in) yang setiap

tahunnya semakin naik. Selain Statistik pelayanan paspor Manual Tahun

2014 sampai dengan tahun 2016, adapun statistik pelayanan paspor Online

Tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 :

8,656

10,641

16.608

0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 14,000

2014 2015 2016

(35)

Tabel 1.3

Statistik Pelayanan Keimigrasian Paspor Online

Tahun 2014 - 2016

Sumber: (Seksi Infokim Kantor Imigrasi Kelas 1 Serang, 2017)

Berdasarkan tabel 1.3 di atas, dapat dilihat bahwa belum berhasilnya

pelayanan pembuatan paspor online dari tahun 2014 sampai dengan tahun

2016. Penilaian itu bisa dilihat dari turunnya jumlah pemohon pembuatan

Surat Perjalanan Republik Indonesia (SPRI) atau paspor tiap tahunnya dari

tahun 2014 dengan jumlah 6.901 paspor, kemudian pada tahun 2015 turun

dengan jumlah 3.835 paspor, dan semakin menurun pemohon paspor di

tahun 2016 menjadi 3.009 paspor. Jumlah tersebut menandakan bahwa

masyarakat yang kurang tertarik akan pelayanan pembuatan paspor secara

online. Hal itu dibuktikan dengan jumlah pemohon pembuatan paspor

online yang setiap tahunnya semakin turun dan di harapkan pelayanan yang diberikan semakin baik.

6,901

3,835

3.009

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000

2014 2015 2016

Statistik pelayanan keimigrasian

(36)

Kesimpulan yang peneliti dapatkan berdasarkan dua tabel di atas

mengenai statistik pelayanan keimigrasian paspor manual (walk in) dan

paspor online. Bahwa dari tahun 2014 sampai dengan 2016 paspor walk in

mengalami kenaikan peminat setiap tahunnya dibandingkan paspor online

yang sejak diterbitkan pada tahun 2014 sampai dengan 2016 mengalami

penurunan. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemohon walk in lebih banyak

dibandingkan pemohon online ditambah lagi informasi di Website Kantor

Imigrasi Kelas I Serang yang kurang update sehingga pemohon paspor

hanya mengetahui infornasi mengenai pembuatan paspor secara walk in.

Berdasarkan hasil observasi awal dimana peneliti melihat langsung

kegiatan yang dilakukan oleh Kantor Imigrasi Kelas I Serang khususnya di

bidang pelayanan pembuatan paspor online dan wawancara secara tidak

terstruktur kepada pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Serang dan para

pemohon paspor, maka peneliti menemukan beberapa masalah penting

yang terdapat pada Kantor Imigrasi Kelas I Serang dalam melayani

Pembuatan paspor online, yaitu : Pertama, Permohonan pembuatan paspor

begitu banyak namun adanya keterbatasan karena daya upload jaringan

data untuk pembuatan paspor hanya 70-85 Pemohon perhari. Menurut Pak

Oman Zamroni S.H Selaku Kepala Urusan Kepegawaian menjelaskan

bahwa setiap hari Kantor Imigrasi Kelas I Serang selalu banyak

permintaan terkait paspor, visa, maupun surat perjalanan lainnya namun

permohonan pembuatan paspor untuk perhari di batasi hanya 70-85 perhari

(37)

selebihnya harus mengantri di hari berikutnya. Dikarenakan daya upload

jaringan data untuk pemohonan pembuatan paspor masih tergantung dari

Pusat Data Keimigrasian (PUSDAKIM).

Kedua, Sistem sering error dan down ketika sedang memproses

upload ataupun input data para pemohon paspor. Menurut Kepala Urusan

Kepegawaian Pak Oman Zamroni S.H mengatakan Sistem sering error

dan down ketika memproses berkas para pemohon paspor secara online.

Sistem sering error dan down karena trafik terlalu tinggi mengingat

website banyak yang mengakses secara bersamaan pada jam-jam sibuk,

dan menjadi slow respond karena semakin banyak pengunjung maka

semakin berat kerja sebuah server bahkan tidak bisa diakses (bisa dilihat

pada daftar lampiran). Mengakibatkan para pemohon paspor yang

membuat paspor secara online harus menunggu dalam jangka waktu yang

tidak ditentukan dan bahkan harus kembali lagi besok ke Kantor Imigrasi.

Hal ini membuat para pemohon paspor tertunda dalam pengurusan paspor

dikarenakan menunggu konfirmasi dari Pusat data Keimigrasian

(PUSDAKIM).

Ketiga, Lahan parkir kendaraan yang kurang memadai jika

dibandingkan dengan Kantor Imigrasi lain untuk menunjang pelayanan

penerbitkan paspor. Jika dibandingkan dengan Kantor Imigrasi Kelas II

Cilegon dan Kantor Imigrasi Kelas I Tangerang, lahan parkir yang ada di

Kantor Imigrasi Kelas I Serang dapat dikatakan terbatas atau kurang

(38)

kendaraaan untuk para pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Serang saja.

Sehingga apabila masyarakat ingin membuat paspor atau ada keperluan

lain di Kantor Imigrasi Kelas I Serang harus memarkirkan kendaraannya di

bahu jalan depan kantor imigrasi, atau bahkan harus menumpang parkir di

sekolah maupun di Kantor Dinas Kecamatan Serang yang ada di samping

kantor imigrasi, dan membuat kemacetan sehingga memperhambat

masyarakat yang ingin mengurus dokumen keimigrasiannya terganggu.

Selanjutnya fasilitas seperti ruang tunggu yang ada di Kantor Imigrasi

Kelas I Serang terlihat sangat sempit jika dibandingkan Kantor Imigrasi

Kelas I Tangerang, yang menyebabkan menumpuknya orang sampai

keluar ruang tunggu. Bahkan sebagian pemohon paspor tidak mendapatkan

tempat duduk di jam-jam tertentu pada pukul 09:00 sampai 11:30 sehingga

harus berdiri dan sebagian lainnya duduk di halaman luar.

Keempat, Kurangnya sosialisasi yang dilakukan Kantor Imigrasi

Serang dibanding Kantor Imigrasi lain mengenai paspor online, membuat

banyak pemohon yang tidak mengetahui tata cara pembuatan paspor

online. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemohon walk in lebih banyak

dibandingkan pemohon online. Selain itu informasi yang ada di Website

Kantor Imigrasi Kelas I Serang yang tidak diperbaharui. Selanjutnya

sosialisasi mengenai pembuatan paspor online tersebut sudah tidak ada di

sekitar Kantor Imigrasi Kelas I Serang sehingga para pemohon yang ingin

membuat paspor hanya mengetahui pelayanan pembuatan paspor secara

(39)

dan para pemohon pun mengetahui pembuatan paspor online dari mulut ke mulut dan membuat sosialiasi dirasa kurang jelas, kurang informatif

sehingga menimbulkan kebingungan. Jika dibandingkan dengan Kantor

Imigrasi Kelas I Tangerang, informasi mengenai pembuatan paspor online

tersedia di ruang tunggu dan bahkan dijelaskan di website Kantor Imigrasi

Kelas I Tangerang untuk pembuatan Surat Perjalanan Republik Indonesia

(SPRI) atau paspor bisa datang langsung (walk in) ke Kantor Imigrasi atau

bisa online melalui website www.tangerang.imigrasi.go.id atau

www.imigrasi.go.id.

Dari berbagai permasalahan yang telah dijabarkan oleh peneliti

di atas dapat diketahui bahwa Kantor Imigrasi Kelas I Serang masih

mengalami permasalahan dalam melayani pembuatan paspor online. Hal

inilah yang menjadi latar belakang peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang “Tingkat Efektivitas Pelayanan Pembuatan Paspor Online di

Kantor Imigrasi Kelas I Serang Provinsi Banten”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti dapat

mengidentifikasikan suatu permasalahan dalam penelitian ini sebagai

(40)

1. Permohonan pembuatan paspor begitu banyak namun adanya

keterbatasan karena daya upload jaringan data untuk

pembuatan paspor hanya 70-85 Pemohon perhari.

2. Sistem sering error dan down ketika memproses data

pemohon paspor

3. Lahan parkir kendaraan yang kurang memadai jika

dibandingkan dengan Kantor Imigrasi lain untuk menunjang

pelayanan penerbitkan paspor.

4. Kurangnya sosialisasi dan informasi yang dilakukan Kantor

Imigrasi Serang dibanding Kantor Imigrasi lain mengenai

paspor online, membuat banyak pemohon yang tidak

mengetahui tata cara pembuatan paspor online.

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba membatasi ruang lingkup

permasalahan agar peneliti ini tidak menyimpang dari tujuannya. Maka

penelitian ini terfokus pada objek penelitian, yaitu melihat sejauh mana

Tingkat Efektifitas Pelayanan Pembuatan Paspor Online di Kantor

Imigrasi Kelas I Serang Provinsi Banten.

(41)

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti dapat mengambil

rumusan masalah sebagai berikut: Seberapa Besar Tingkat Efektifitas

Pelayanan Pembuatan Paspor Online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang Provinsi Banten ?

1.5 Tujuan Penelitian

Setiap peneliti yang terencana tentunya sudah mempunyai tujuan

tertentu, demikian pula halnya dengan penelitian yang penulis lakukan ini.

Berdasarkan perumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini

diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah diuraikan.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas

pelayanan pembuatan paspor online di Kantor Imigrasi Kelas I Serang

Provinsi Banten.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

1. Bagi peneliti, seluruh rangkaian kegiatan dan hasil penelitian

diharapkan dapat memantapkan penguasaan keilmuan yang

dipelajari selama mengikuti program perkuliahan Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(42)

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperoleh cakrawala

dan wawasan pengetahuan yang lebih mendalam tentang

tingkat efektivitas pelayanan pembuatan paspor online di

Kantor Imigrasi Kelas I Serang Provinsi Banten sehingga

dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan teori

ilmu-ilmu sosial khususnya Ilmu Administrasi Negara.

b. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi

instansi terkait dalam hal pelayanan masyarakat dan

membantu dalam menerapkan dan memperkenalkan sebuah

sistem online kepada seluruh masyarakat. Dengan dikenalnya

sistem online ini oleh masyarakat, pihak kantor Imigrasi

Kelas I Serang sangat terbantu dalam pelayanannya kepada

masyarakat.

2. Dapat mempermudah masyarakat dalam proses pengurusan

dan pembuatan paspor Republik Indonesia.

1.7 Sistematika Penulisan

Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab, setiap bab merupakan

bagian-bagian yang paling berkesinambungan secara sistematis.

Sistematika ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang

penelitian yang dilakukan, sistematika penulisan dalam penelitian ini

(43)

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pemabatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Latar belakang masalah menggambarkan ruang lingkup dan

kedudukan masalah yang akan diteliti dalam bentuk uraian secara

deduktif, dari luang lingkup yang paling umum hingga menukik ke

masalah yang spesifik, yang relevan dengan judul skripsi.

1.2 Indentifikasi Masalah

Identifikasi masalah akan memperjelas aspek permasalahan yang

muncul dan berkaitan dengan variabel yang akan diteliti. Identifikasi

masalah dapat diajukan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah akan lebih memepersempit masalah yang akan

diteliti, sehingga objek penelitian, subjek penelitian, lokus penelitian,

hingga periode penelitian secara jelas termuat.

1.4 Perumusan Masalah

Bagian ini, peneliti mengidentifikasi masalah secara implisit secara

tepat atas aspek yang akan diteliti seperti terpapar dalam latar

belakang masalah dan pembatasan masalah.

1.5 Tujuan Penelitian

Mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

(44)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian akan menjelaskan manfaat teoritis dan praktis dari

diadakannya penelitian ini.

BAB II DESKRIPSI TEORI DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Deskripsi Teori

Mengkaji berbagai teori dan konsep-konsep yang relevan dengan

permasalahan dan variabel penelitian, kemudian menyusun secara

teratur dan rapi yang digunakan untuk merumuskan hipotesis.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang pernah

dilakukan oleh penelitian lain sebelumnya yang berasal dari berbagai

sumber ilmiah, baik Skripsi, Tesis, Disertasi atau Junal Penelitian.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir menggambarkan alur pikiran penelitian sebagai

kelanjutan dari kajian teori untuk memberikan penjelasan kepada

pembaca terkait anggapan peneliti dalam pernyataan hipotesisnya.

2.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara atas permasalahan

yang ada, yang diteliti, dan diuji kebenarannya. Hipotesis dirumuskan

berdasarkan kajian dan teori dan kerangka berfikir.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

(45)

Pendekatan dan metode penelitian menjelaskan tentang tipe atau

pendekatan apa yang digunakan dalam penelitian.

3.2 Fokus Penelitian

Bagian ini membatasi dan menjelaskan substansi materi kajian

penelitian yang dilakukan.

3.3 Lokasi Penelitian

Menjelaskan tempat (locus) penelitian dilaksanakan. Menjelaskan

tempat penelitian, serta alasan memilihnya.

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian menerangkan tentang variabel yang digunakan

dalam penelitian ini.

3.5 Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian menjelaskan tentang proses penyusunan dan

jenis alat pengumpulan data yang digunakan.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

diterapkan oleh penelti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Dan sampel merupakan bagian dari populasi yang

menjadi objek penelitian.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Menjelaskan teknik analisis beserta rasionalisasinya yang sesuai

(46)

3.8 Jadwal Penelitian

Menjelaskan waktu penelitian yang dilaksanakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Menjelaskan mengenai objek penelitian meliputi lokasi penelitian,

struktur organisasi dan sample atau populasi yang telah ditentukan.

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

Melakukan pengujian terhadap persyaratan statistik dengan

menggunakan uji statistik tertentu.

4.3 Deskripsi data

Merupakan penjelasan mengenai hasil penelitian yang telah diolah

dari data mentah dengan menggunakan teknik analisis data.

4.4 Pengujian Hipotesis

Melakukan pengujian terhadap hipotesis dengan menggunakan teknik

analisis statistik yang sudah ditentukan.

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Melakukan penafsiran terhadap hasil akhir pengujian hipotesis.

4.6 Pembahasan

Pada Sub bab ini dilakukan pembahasan secara lebih terperinci

terhadap hasil analisis data.

BAB V PENUTUP

(47)

Merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dijelaskan secara

singkat, jelas dan mudah di pahami.

5.2 Saran

Menjelaskan mengenai tindak lanjut dari sumbangan peneliti terhadap

bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun praktis.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar referensi yang digunakan dalam penyusunan Skripsi.

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Berisi mengenai daftar dokumen yang menunjang data penelitian.

BAB II

(48)

2.1 Deskripsi Teori

Deskripsi teori dalam suatu penelitian merupakan uraian sistematis

tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang

diteliti. Beberapa jumlah kelompok teori yang perlu dikemukakan atau

dideskripsikan, akan tergantung pada luasnya permasalahan dan secara

teknis tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

Deskripsi teori paling tidak berisi tentang penjelasan terhadap

variable-variabel yang diteliti, melalui pendefinisian, dan uraian yang

lengkap dan mendalam dari berbagai referensi, sehingga ruang lingkup,

kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti

menjadi lebih jelas dan terarah.

2.1.1 Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata efektif yang mengandung pengertian

dicapainya keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

Efektivitas selalu terkait dengan hubungan antara hasil yang diharapkan

dengan hasil yang telah dicapai. Efektivitas dapat dilihat dari berbagai

sudut pandang dan dapat dinilai dengan berbagai cara dan mempunyai

kaitan yang erat dengan efisiensi.

Efektivitas merupakan keadaan yang berpengaruh terhadap suatu

hal yang berkesan, kemanjuran, keberhasilan usaha, tindakan ataupun hal

yang berlaku. Hal tersebut juga sejalan dengan pendapat yang

dikemukakan Sedarmayanti dalam bukunya yang berjudul Sumber Daya

(49)

“Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai. Pengertian efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran sedangkan masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Apabila efisiensi dikaitkan dengan efektivitas maka walaupun terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi meningkat” (Sedarmayanti, 2009: 59)

Berdasarkan pengertian di atas, bahwa sesuatu dapat berjalan sesuai

dengan apa yang diharapkan dengan tepat dan berhasil, maka sesuatu itu

sudah berjalan dengan efektif dan efisien, artinya informasi harus sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan pemerintahan dapat tercapai

apabila setiap badan dan instansi pemerintahan perlu melakukan

aktivitasnya secara lebih efektif dan efisien agar tujuan yang telah

ditetapkan dapat tercapai.

Menurut pendapat Mahmudi dalam bukunya Manajemen Kinerja

Sektor Publik mendefinisikan : “Efektivitas merupakan hubungan antara

output dengan tujuan, semakin besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin efektif organisasi, program atau kegiatan” (Mahmudi,2005:92).

Efektivitas berfokus pada outcome (hasil), program, atau kegiatan

yang dinilai efektif apabila output yang dihasilkan dapat memenuhi

tujuan yang diharapkan atau dikatakan spending wisely. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada mengenai hubungan arti efektivitas di bawah

ini :

(50)

Sumber : Mahmudi, 2005:92.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka efektivitas adalah

menggambarkan seluruh siklus input, proses dan output yang mengacu

pada hasil guna daripada suatu organisasi, program atau kegiatan yang

mengatakan sejauhmana tujuan (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah

dicapai, serta ukuran berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai

tujuannya dan mencapai target-targetnya. Hal ini berarti, bahwa

pengertian efektivitas yang dipentingkan adalah semata-mata hasil atau

tujuan dikehendaki. Pandangan yang sama menurut pendapat Peter F.

Ducker yang dikutip H.A.S. Moenir dalam bukunya Manajemen Umum

di Indonesia yang mendefinisikan efektivitas, sebagai berikut:

Effectivennes on the other hard, is the ability to choose appropriate objective. An effective manager is one who selects the right things to get done.”

(Efektivitas pada sisi lain, menjadi kemampuan untuk memilih sasaran hasil sesuai. Seorang manajer efektif adalah satu yang memiih kebenaran untuk melaksanakan) (dalam Moenir,2010:166).

Memperhatikan pendapat ahli di atas, bahwa konsep efektivitas

merupakan suatu konsep yang bersifat multidiensional, artinya dalam

mendefinisikan efektivitas berbeda-beda sesuai dengan dasar ilmu yang

dimiliki walaupun tujuan akhir dari efektivitas adalah pencapaian tujuan.

Kata efektif sering disamakan dengan kata efisien walaupun artinya tidak

sama, sesuatu yang dilakukan secara efisien belum tentu efektif.

Efektivitas = OUTCOME

(51)

Pengertian efektivitas menurut Supriono dalam bukunya yang berjudul

Sistem Pengendalian Manajemen mengatakan bahwa :

“Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran suatu pusat tanggung jawab dengan sasaran yang mesti dicapai, semakin besar kontribusi daripada kepada keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka dapat dikatakan efektif pula

unit tersebut.” (Supriono, 2000:29)

Dilihat dari pengertian di atas, bahwa efektivitas merupakan suatu

tindakan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek

atau akibat yang dikehendaki dan menekankan pada hasil atau efeknya

dalam pencapaian tujuan. Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran

dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya. Efektivitas juga dapat diartikan sebagai tindakan dan

kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh

pemerintah, serta sangat penting peranannya di dalam setiap badan

pemerintahan dan berguna untuk melihat perkembangan dan kemajuan

yang dicapai oleh suatu badan atau instansi pemerintahan itu sendiri.

Selanjutnya menurut Kurniawan dalam bukunya Transformasi

Pelayanan Publik mendefinisikan : “Efektivitas adalah kemampuan

melaksanakan tugas, fungsi (operasi kegiatan program atau misi) daripada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau tegangan diantara pelaksanaannya.” (Kurniawan, 2005:19)

Mengacu pada penjelasan di atas, maka untuk mencapai tujuan

organisasi secara efektif perlu adanya harmonisasi kemampuan sumber

(52)

dicapai menjadi jelas. Pencapaian sasaran tersebut dapat dikatakan efektif

apabila adanya keharmonisan.

Setiap pekerjaan pegawai dalam organisasi sangat menentukan bagi

pencapainya hasil kegiatan seperti yang telah direncanakan terlebih

dahulu. Untuk itu faktor keefektifannya banyak mempengaruhi kepada

kemampuan aparatur dan organisasi dalam melaksanakan tugas dan

kewenangannya. Tingkat pencapaian tujuan aparatur dalam suatu

organisasi dikatakan efektif apabila pencapaian itu sesuai dengan tujuan

organisasi dan memberikan hasil yang bermanfaat.

Pengertian efektivitas informasi menurut Mc. Leod yang dikutip

oleh Susanto dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen

mengatakan bahwa :

“Efektivitas artinya informasi harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis, termasuk di dalamnya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat, format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsistensi dengan format sebelumnya, isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan” (Mc Leod dalam Susanto, 2007:41).

Dilihat dari pengertian di atas, bahwa efektivitas merupakan suatu

tindakan yang mengandung pengertian mengenai terjadinya suatu efek

atau akibat yang dikehendaki dan menekankan pada hasil atau efeknya

dalam pencapaian tujuan. Efektivitas dapat diartikan sebagai pengukuran

dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya merupakan sebuah pengukuran dimana suatu target telah

(53)

dapat diartikan sebagai tindakan dan kegiatan dalam mencapai tujuan

yang ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah, serta sangat penting

peranannya di dalam setiap badan pemerintahan dan berguna untuk

melihat perkembangan dan kemajuan yang dicapai oleh suatu badan atau

instansi pemerintahan itu sendiri.

2.1.2 Indikator Efektivitas

Efektivitas pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah kepada

masyarakat dapat diwujudkan apabila ada beberapa indikator sebagai

ukuran efektivitas. Efektivitas juga merupakan pengukuran dalam arti

tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya

merupakan sebuah pengukuran dimama suatu target telah tercapai sesuai

dengan apa yang telah direncanakan.

Oleh karena itu, dalam mengukur efektivitas suatu organisasi, akan

dilihat sejauh mana atau seberapa besar kemampuan organisasi dalam

melakukan inovasi, kemampuan beradaptasi dengan perubahan

lingkungan, kemampuan organisasi dalam mengambil pelajaran, baik

dari kegagalan maupun keberhasilan, dan kapasitas organisasi itu untuk

mengatur perubahan-perubahan yang terjadi.

Adapun kriteria atau indikator pada efektivitas menurut Hessel

Nogi Tangkilisan (2005: 140-141)

1. Pencapaian target

(54)

organisasi dalam mencapai target sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

2. Kemampuan adaptasi (fleksibilitas)

Keberhasilan suatu organisasi dilihat dari sejauh mana organisasi dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi baik dari dalam organisasi dan dari luar organisasi.

3. Kepuasan kerja

Suatu kondisi yang dirasakan oleh seluruh anggota organisasi yang mampu memberikan kenyamanan dan motivasi bagi peningkatan kinerja organisasi secara keseluruhan untuk mencapai efektivitas organisasi. Elemen yang menjadi focus analisis ini adalah lamanya penyelesaian pekerjaan yang dilakukan karyawan dan system intensif yang diberlakukan bagi anggota organisasi yang berprestasi atau telah melakukan pekerjaan yang melebihi beban yang ada.

4. Tanggung Jawab

Organisasi dapat melaksanakan mandat yang telah diembanya sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat sebelumnya dan bisa menghadapi serta menyelesaikan masalah yang terjadi dengan pekerjaannya.

Sedangkan Gibson dalam Tangkilisan ( 2005:141) mengatakan

bahwa efektivitas organisasi dapat pula diukur yaitu diantaranya sebagai

berikut :

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap

4. Perencanaan yang matang

5. Penyusunan program yang tepat

6. Tersediannya sarana dan prasarana

7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

Efektivitas organisasi pada dasarnya adalah efektivitas individu

para anggotanya di dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kedudukan

dan peran mereka masing-masing dalam organisasi tersebut. Pendapat

Gibson dalam Makmur (2008 : 125) mengenai indikator efektivitas

(55)

1. Produktifitas

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan.

2. Efisiensi

Pemakaian sedikit mungkin sumber daya atau unit untuk menghasilkan sebanyak mungkin ouput. Efisiensi dalam

menggunakan masukan (input) akan menghasilkan

produktivitas yang tinggi, yang merupakan tujuan daripada setiap organisasi apapun bidang kegiatannya.

3. Fleksibilitas

Kemampuan dalam menjawab perubahan lingkungan eksternal, kemampuan individu, dan kelompok dalam organisasi yang sama dan kemampuan organisasi dalam mengadaptasikan praktik perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian serta kebijakan dalam menjawab perubahan yang ada.

4. Kenunggulan

Kemampuan bersaing terhadap perubahan-perubahan yang ada.

5. Pengembangan

Pengembangan timbul untuk menghadapi kebutuhan. Tujuan umum pengembangan adalah untuk membuat lebih tanggap sacara manusiawi, lebih efektif, dan lebih memperbaharui diri sendiri.

6. Kepuasan

Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara singkat kepentingan dan kinerja atau hasil yang dirasakan.

2.2Pengertian Pelayanan Publik

Pada dasarnya setiap manusia membutuhkan pelayanan, bahkan

dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak dapat dipisahkan dengan

kehidupan manusia. Masyarakat setiap waktu selalu menuntut pelayanan

publik yang berkualitas dari para birokrat, meskipun tuntutan tersebut

sering tidak sesuai dengan harapan karena secara empiris pelayanan

publik yang terjadi selama ini masih bercirikan berbelit-belit, lambat,

mahal, dan melelahkan. Oleh karena itu pelayanan yang diberikan

(56)

dibutuhkan publiknya, karena pelayanan merupakan penyediaan

kepuasan untuk masyarakat atau publik.

Pelayanan adalah kunci keberhasilan dalam berbagai usaha atau

kegiatan yang bersifat jasa. Peranan pelayan di bidang pemerintahan

menyangkut pada lingkup kepentingan umum, bahkan dalam arti yang

luas mencakup kepentingan rakyat secara keseluruhan, karena pelayanan

umum yang diselenggarakan oleh pemerintah melibatkan seluruh aparat

pegawai negeri, maka pelayanan telah meningkat kedudukannya di mata

masyarakat menjadi suatu hak, yaitu hak atas pelayanan.

Menelusuri arti pelayanan umum tidak terlepas dari masalah

kepentingan umum yang menjadi asal-usul timbulnya istilah pelayanan

umum. Oleh karena itu antara kepentingan umum dengan pelayanan

umum adanya hubungan yang saling berkaitan. Meskipun dalam

perkembangan yang lebih lanjut pelayanan umum dapat juga timbul

akrena adanya kewajiban sebagai suatu proses penyelenggaraan kegiatan

organisasi.

Pelayanan hakekatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu

pelayanan merupakan proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung

secara rutin dan berkesinambungan meliputi seluruh kehidupan orang

dalam masyarakat. Pelasanaan pelayanan dapat diukur, oleh karena itu

dapat ditetapkan standar baik dalam waktu yang diperlukan atau hasilnya.

Dengan adanya standar, manajemen dapat merencanakan agar hasil akhir

(57)

pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat ditetapkan standar baik

dalam waktu yang diperlukan atau hasilnya.

Di Indonesia, konsepsi mengenai pelayanan administrasi

pemerintahan seringkali dipergunakan secara bersama-sama atau dipakai

sinonom dari konsepsi pelayanan perijinan, pelayanan umum, serta

pelayanan publik. Keempat istilah tersebur dipakai sebagai terjemahan

dari public service. Hal ini dapat dilihat dalam dokumen-dokumen

pererintah sebagaimana dipakai oleh Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 63

Tahun 2003 mendefinisikan pelayanan umum sebagai berikut :

“Segala bentuk pelayanan yang dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di Lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Mengikuti definisi tersebut diatas, pelayanan publik atau pelayanan

umum dapat didefinisikan sebagai segala bentuk jasa pelayanan, baik

dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang ada pada

prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi

Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik

Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan

kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.3
Tabel 3.1 Skor dalam Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

X (Penguasaan Materi Operasi Aljabar) Y (Kemampuan Menyelesaikan Soal-Soal Persamaan kuadrat)

Kesimpulan : Pemberian ekstrak kulit kacang tanah dosis 300, 600, dan 1200 mg/kgBB/hari pada tikus yang diinduksi diet tinggi lemak memiliki efek yang setara

We would like to express our sincere gratitude and appreciation to Mr Jose dos Reis Magno, General Director of the Ministry of Health of the Democratic Republic of Timor-Leste (MoH);

Universitas Negeri

They used National Security Guards (NSG) who are specially trained paramilitary force. Operation Black Thunder was carried out under the leadership of Police

Diajukan Kepada Jurusan Tradis Matematika Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Tulungagung. Untuk Memenuhi salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh

The attitude that the researcher highlight is the importance of the Javanese language mastery (both Java and Ngapak dialect), the politeness level of the use of local dialect