• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA M ENINGKATKAN KEM AM PUAN M EM B A C A A L -Q U R AN D EN GA N M E T O D E IQ R A ' PE N D E K A T A N TU TO R SEBAYA P A D A S IS W A K E L A S II S D N W A TES 4 M A G ELA N G TA H UN PELA JA R A N 2 0 0 7 2 0 0 8

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA M ENINGKATKAN KEM AM PUAN M EM B A C A A L -Q U R AN D EN GA N M E T O D E IQ R A ' PE N D E K A T A N TU TO R SEBAYA P A D A S IS W A K E L A S II S D N W A TES 4 M A G ELA N G TA H UN PELA JA R A N 2 0 0 7 2 0 0 8"

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA M ENINGKATKAN KEM AM PUAN

M EM BACA A L -Q U R AN DENGAN M E T O D E IQ R A '

PEN D E K A TA N TU TO R SEBAYA PA D A S IS W A

K E L A S II SD N W ATES 4 M AGELANG

TAHUN PELA JA R A N 2 0 0 7 / 2 0 0 8

S K R I P S I

SEKO

Oleh:

A LFIYAH

NIM: 11406253

LAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(2)

UPAYA MENINGKATKAN KEM AM PUAN

M EM BACA A L -Q U R AN D EN G A N M E T O D E IQ R A '

PENDE1KATAN TU TO R SEBAYA PA D A S IS W A

K ELA S II SD N W A TES 4 M AGELANG

TAHUN PELA JA R A N 2 0 0 7 / 2 0 0 8

S K

R

I P S I

<Diajukan untukjMemenufii lugas

(an Melengkapi Syarat (juna MemperoCeh

(jeCar Sarjana daCam iCmu (Tar6iyaf

Oleh:

A LFIY A H

N IM : 11406253

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

S A L A T I G A

(3)

DEPARTEM EN AGAM A

r SEKOLAH TING GI AGAM A ISLAM (STAIN)

SALATIGA

Jl. Tentara Pelajar No. 2 Telp. 323706, 323433 Kode Pos 507221 Salatiga

Salatiga, 19 Agustus 2008

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lamp : 1 (satu) naskah

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

Yth. Ketua STAIN

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Wr. W'b

Bersama ini kami kirimken naskah skripsi mahasiswa :

Nama : ALFIYAH

NIM : 11 4062 53

Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI)

Judul : l PAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE IQRA’ PENDEKATAN TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SDN WATES 4 MAGELANG TAHUN 2007/ 2008.

Untuk diujikan dalam sidang munaqasyah Skripsi. Demikian untuk

menjadikan periksa. Wassalmu’alaikum Wr. Wb.

Pembimbing

l £ ( i ' yU

(4)

P E N G E S A H A N S K R IP S I

Judul : UP A Y /l MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MEMBACA AL-QUR’AN DENGAN METODE

IQRA’ PENDEKATAN TUTOR SEBAYA

PADA SISWA KELAS II SDN WATES 4

MAGELANG TAHUN 2007/ 2008.

Nama : Alfiyah

NIM : 11 4062 53

Program Studi: Pendidikan Agama Islam (PAI)

Salatiga, 23 Agustus 2008

Dewan Penguji,

Ketua Sekretaris

Drs. H. Nasafi

NIP. 15020J971

Muna Erawati, Msi.

(5)

PEMERINTAH KOTA MAGELANG

DINAS PENDIDIKAN

SD N E G E R I W A TES 4 M A G ELA N G

A lam at: J L Sumba Wates Kota Magelang

Magelang, 3 Juli 2008

SUj^AT K ETER A N G A N

N O : ST.27/K-I/TL.01/I324/VII/2008

Yang bertanda tangan tangan c iibawah ini Kepala Sekolah Dasar Negeri Wates 4,

Cabang Dinas Magelang Utara, JCota Magelang Menerangkan bahwa :

Nama : ALFIYAH

NIM :11406253

Status : Mahasiswa STAIN Salatiga

Telah melaksanakan kegiatan penelitian kelas pada kelas II SD Negeri Wates 4,

Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang tahun pelajaran 2007 2008 yang

dilaksanakan pada bulan Mei sampai pertengahan Juni 2008.

Demikian keterangan ini kami buat dangan sebenar-benarnya, sesuai dengan keadaan

yang telah dilakukan/ dilaksanakan oleh saudara yang namanya tersebut di atas.

(6)

HALAMAN MOTTO

* i

(Jjp)*** *-* .1^ * ^ - f y ^ - ^ j ^ • j ! • ■ ■ . . .

Sesungguhnya Jillah tidahjnero6ah l{eadaan sesuatu /{aum

sehingga mere ha men6ah headaanyang ada pada diri merehg

sendiri

. . .

(QS. J4r^ a’du 11)

(J|p

(J„jgyaS\

a

I)I

j l Sjl^ajlj

jL^aJb I

y^yZ A

1

li

^

j

UJI

tgdlllj

H ai orang-orang yang 6 zriman,jadikanlah sa6ar dan shafat seSagai

penotbngmu, Sesungguhnya Jftttah 6eserta orang-orang yang sa6ar.

(3S. JZC(Baqarah 153)

Sesungguhnya sesudah hesuRtan itu ada hemudahan. (QS

.

(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

S u a m i tercinta, y a n g telah m e m beriku m otivasi, sem angat, bim bingan

dalam setiap suka duka dalam segala s is i h id u p ku d e nga n segala

kesabaran, kete la te n a n serta doa d i setiap lang kah pe rjalanan

hidupku..

P u tra / putriku y a n g m e lu p a ka n p e le cu t sem ang at b a g iku un tu k selalu

berkarya..

♦>

Seluruh p iha k y a n g telah m em bantu m e nyelesaikan P enelitian

Tindakan K elas ini.

(8)

ABSTRAKSI

Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Iqra’ Pendekatan Tutor Sebaya Pida Siswa Kelas II SDN Wates 4 Magelang Tahun 2007/ 2008. PTK. Alfiyah: J jrusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga.

Usaha memberikan pekjaran membaca Al Qur’an disekolah belum dapat memberikan hasil yang maksimal, dalam artian siswa 100% belum mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, baik, dan benar. Pembelajaran yang kondusif dan kooperatif diharapkan d ipat meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an siswa kelas II SDN Wates 4 Magelang melalui bantuan teman sekelas yang dijadikan sebagai tutor sebaya.

Rumusan masalah dalam penelitian ini, Apakah dengan menggunakan metode Iqro’ pendekatan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an pada siswa SDN Wales 4 Magelang? Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah metode Iqra’ yang diterapkan dengan benar dapat meningkatkan kemampuan membaca Al Qur’an pada siswa kelas II SDN Wates 4 Magelang.

Jenis penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua kali siklus dengan sub>ek seluruh siswa kelas II SDN Wates 4 Magelang yang berjumlah sebanyak 23 orang siswa. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan tes secara lisai, kemudian data hasil evaluasi diolah menggunakan statistik deskriptif karena berkaitan dengan pencarian rata-rata dan prosentase.

(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT, yang telah

memberikan rahmat, hidayah serta inayahNya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Kemampuan

Membaca Al-Qur’an Dengan Metode Iqra’ Pendekatan Tutor Sebaya Pada Siswa

Kelas II SDN Wates 4 Magelang Tahun Ajaran 2007/ 2008”.

Penulis sudah berusa ia semaksimal mungkin baik doa maupun pikiran

untuk menyelesaikan penyusman PTK ini. Namun demikian penulis menyadari

karena keterbatasan ilmu dar pengetahuan yang penulis kuasai, sehingga dalam

penyajian penelitian ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu dengan

kerendahan hati penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun.

Dalam kesempatan iri perkenankan penulis menyampaikan terimakasih

kepada yang terhorm at:

1. Bapak Kastolani M. Ag. selaku dosen pembimbing yang telah banyak

membantu mengarahkan membimbing, dan memberi dorongan sampai

Penelitian Tindakan Kelas ini terselesaikan.

2. Ketua Sekolah Tirggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, beserta

jajaran dosen dan seluruh staf karyawan.

3. Bapak Ibu guru SDN Wates 4 Magelang yang ikut mendukung

penelitian yang penulis lakukan.

Magelang, 19 Agustus 2008

Penulis

viii

(10)

DAFTAR ISI

Halaman Sampul... i

Halaman Pengesahan... i i Halaman Persetujuan... iii

Surat Izin Penelitian... iv

Motto ... v

C. Tujuan Penelitian... 2

D. Hipotesis Penelitian... 3

E. Manfaat Penelit: a n ... 3

F. Definisi Operasional... 3

G. Metode Penelitian... 4

H. Sistematika Pen alisan... 6

1. Pengertian Tutor Sebaya... 11

2. Fungsi dan Tujuan Pendekatan Tutor Sebaya... 12

3. Pemilihan Pendekatan Tutor Sebaya dalam Membaca Al Quran... 13

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Siklus 1... 15

1. Perencanaan... 15

2. Pelaksanaan... 15

(11)

4. Refleksi... 16

B. Deskripsi Siklus II... 16

1. Perencanaan... 16

2. Pelaksanaan... 17

3. Pengamatan... 17

4. Refleksi... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data Penelitian P ersik lu s... 19

1. Siklus 1... 19

2. Siklus II... 22

B. Pembahasan... 25

1. Ketuntasan Belajar Sisw a... 25

2. Kemampuan Guru dan Tutor dalam Mengelola Pembelajaran 25 3. Analisis Data Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik... 25

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... ... 27

B. Saran... 27

DAFTAR PUSTAKA... 29

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rekapitulasi Has 1 Tes Formatif Siklus 1... 20

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siklus I I ... 23

(13)

BABI

PEDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin

pesat, terjadilah perubahan dan perkembangan di masyarakat, yang

berpengaruh besar terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Pada saat ini

diharapkan program pendidikan yang ada dan mampu menyediakan sumber

data diolah untuk mengatasi dan memecahkan permasalahan. Agar harapan

tersebut dapat terwujud di perlukan adanya perbaikan dan pembaharuan dalam

dunia pendidikan.

Sekolah merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang

memberikan pembelajarar tentang membaca Al-Qur’an. Akan tetapi, usaha

ini belum dapat memberikan hasil yang maksimal, dalam artian siswa 100%

belum mampu membaca Al-Qur’an dengan lancar, baik, dan benar

berdasarkan pada evaluasi harian yang telah dilaksanakan.

Di Indonesia, banyak netode membaca Al Qur’an yang disusun secara

sistematis, dan diciptakan sesuai dengan tingkat perkembangan anak agar

mereka lebih mudah dalam belajar membaca, seperti metode Iqra.

Menurut HM. Budiyanto,1 kunci sukses pengajaran buku Iqra’ adalah

asistensi. Santri yang lebh tinggi pelajarannya dapat membantu menyimak

HM Budiyanto dkk Ringkasan Redaman, Pengelolaan, pembinaan dan Pengembangan (.jerakan Membaca, Menulis, Memahami, Mengamalkan, dan Memasyarakatkan Al-Onr'an.

(14)

santri lain. Sehingga, dalam hal ini asistensi/tutor sebaya dapat membantu

guru dalam memahamkan pelajaran kepada siswa

Berdasarkan pada permasalahan di atas, penulis memandang perlunya

diadakan adanya perbaikan mutu pembelajaran Baca Tulis Al-Qur’an dengan

mengadakan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul: “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca Al-Qur’an dengan Metode Iqra’ Pendekatan Tutor

Sebaya pada Siswa Kelas II SDN Wates 4 Magelang”.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar telakang masalah di atas dapat dirumuskan

permasalahan penelitian sebagai berikut: “Apakah dengan menggunakan

metode Iqro’ pendekatan tutor sebaya dapat meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qur’an pada siswa SDN Wates 4 Magelang?”

C. TUJUAN PENELIAN

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah metode Iqra’ yang diterapkan dengan benar

dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa SDN

Wates 4 Megelang bagi siswa SDN Wates 4 Magelang?

2. Untuk mengetahui apakah penerapan metode Iqra’ pendekatan tutor

sebaya dapat membantu guru untuk mencapai target pembelajaran

(15)

D. HIPOTESIS TINDAKAN

Mengacu pada pengguiaan metode membaca Iqra pendekatan tutor sebaya

dalam pembelajaran membaca Al Qur’an, penulis mengajukan hipotesis:

“Dengan Metode Iqra’ pendekatan tutor sebaya dapat meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa SDN Wates 4 Magelang.”

E. KEGUNAAN PENEL ITIAN

1. Secara teoritis, diharapkan hasil penelitian tindakan kelas ini dapat

memperkuat teori yang sudah ada.

2. Secara Praktis, dite rapkan akan membantu lembaga pendidikan dalam g

membekali para siswa sehingga mampu membaca Al Q ur’an.

F. PENEGASAN ISTILaH

Adapun definisi variabel operasional yang diajukan adalah sebagai

berikut:

1. Menurut WJS Poerwadarminta, membaca adalah melihat tulisan dan

mengerti atau dapat melisankan apa yang tertulis itu .2

Dari pengertian di atas, penulis dapat menarik pengertian bahwa

kemampuan memteca Al Qur’an adalah kecakapan yang diperagakan

oleh siswa dalam melisankan apa yang tertulis dalam Al Qur’an.

2. Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir dengan baik, untuk

mencapai suatu maksud. (WJS Purwadarminta, 1976)

(16)

Dari pengertian ci atas, penulis dapat menarik pengertian bahwa

metode Iqra’ ada ah cara membaca Al-Qur’an secara teratur dan

terpikir dengan baik menggunakan penduan Iqra\

3. Tutor adalah orang yang memberi pelajaran (membimbing) kepada

seseorang atau sejumlah kecil siswa.3

Pendekatan tutor sebaya adalah bagaimana mengoptimalkan

kemampuan sisw i yang berprestasi dalam satu kelas untuk

mengajarkan atau menularkan kepada teman sebaya mereka yang

kurang berprestasi. Sehingga siswa yang kurang berprestasi bisa

mengatasi ketertinggalan,"4.

G. METODE PENELITIAN

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas.

Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,

yang sengaja ditimbulkan dan teijadi dalam sebuah kelas secara

bersama.5

2. Subyek Penelitian

Penelitian ini diadakan pada seluruh siswa kelas II SD Negeri

Wates 4 Magelang, pada tahun ajaran 2007/ 2008 tercatat sebanyak 33

orang siswa.

3 Ibid, him 526

1 Metode Tutor Sebava ( 'oeok Diterapkan di Aceh, http://www.suaramerdeka.com Kamis, 17 Februari 2005.

(17)

3. Langkah-langkah/ Siklus Penelitian

Prof. Suhardjono merinci kegiatan Penelitian Tindakan kelas

adalah sebagai berikut :6

a) Perencanaan

Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang

menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan

bagaimana tindakan tersebut dilakukan.

b) Tindakan

Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario penerapan

pembelajaran akan diterapkan.

c) Pengamatan atau observasi

Tahap ini sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan.

Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi

keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.

d) Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh

tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah

terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan

tindakan berikutnya.

4. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti menggunakan alat

berup tes dan observasi untuk mendapatkan data yang diinginkan.

Untuk evaluasi menggunakan instrumen tes lisan, yaitu evaluasi yang

dilakukan guru dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

(18)

sudah disusun terlebih dahulu. Observasi menggunakan instrumen

daftar cocok (chek list).

5. Pengumpulan Data

Data yang diperoleh penulis, dihimpun dari nilai tes kemampuan

membaca Al Qur’an secara lisan. Sedangkan untuk observasi, karena

penelitian ini bersifat kolaboratif maka pengamatan dilakukan oleh

teman sejawat yang telah ditunjuk oleh peneliti.

6. Analisis Data

Analisis data kualitatif, digunakan untuk menarik kesimpulan dari

gambaran kejadian di kelas dalam bentuk kalimat. Hasil evaluasi

berupa data kuantitatif,7 diolah dengan statistik deskriptif karena

berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah,

mencari prosentase, dan menyajikan data yang menarik, mudah dibaca,

dan diikuti alur berpikirnya (berupa grafik, tabel, chart).

H. SISTEMATIKA PENULISAN

Sebelum menelusuri lebih jauh per bab pada halaman-halaman

yang selanjutnya penulis akan memberikan garis besar penulisan PTK ini

agar pembaca yang budiman mempunyai satu gambaran yang jelas.

Adapun sistematika penulisan adalah:

BAB I : Mengemukakan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat

(19)

penelitian, definisi istilah, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : Membahas tentang kajian teoritis yaitu Al Qur’an, meliputi

pengertian, dan keutamaan membaca Al Qur’an, metode

Iqra’ meliputi Pengertian metode Iqra, Sistematika buku

Iqra, dan Prinsip-prinsip metodologi buku Iqra. Tutor

sebaya meliputi pengertian tutor sebaya, peran tutor sebaya

dalam membaca, dan kelebihan tutor sebaya dalam

pembelajaran

BAB III : Membahas tentang pelaksanaan penelitian meliputi

deskripsi pelaksanaan siklus I dan deskripsi penelitian

siklus II

BAB IV : Membahas tentang hasil penelitian dan pembahasannya,

yaitu data dari hasil evaluasi tes lisan, pengamatan,

refleksi.

BAB V : Kesimpulan dan saran

(20)

BAB II

KAJIA

N TEORI

A. AL QUR’AN

1. Pengertian Al Qur’an

Secara bahasa Al Qur’an ( ) adalah mashdar dari kata qara a

( ^ ) yang artinya bacaan.1 Al Qur’an merupakan kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW secara Mutawatir, yang tertulis

dalam bentuk mushaf dan membacanya sebagai ibadah.2 3

Membaca adalah melihat tulisan dan mengerti atau dapat melisankan

apa yang tertulis itu/' Jadi Kemampuan membaca Al Qur’an adalah

keahlian mengerti, melisankan apa yang tertulis dalam Alqur’an

2. Keutamaan Membaca Al Qur’an

Sesungguhnya ibadah paling baik, ketaatan yang paling mulia serta

pendekataan diri kepada Allah yang paling sempurna adalah dengan

membaca Al Qur’an. Bagi pembacanya, Allah akan menyempurnakan

pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Hal ini

sesuai dengan firman Allah dalam surat Al Faathir ayat 29- 30 :

1 Mahmud Yunus, Kamus Arah-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/ Pentafsiran Al Qur’an. 1989. him. 335.

(21)

, a . ? S a 9

^ -9 i I / | / 9 ^ ✓

!/*- ^ - ^ j j

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan

mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami

anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan,

mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, Agar Allah

menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada

mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi

berterimaksih (memberi nikmat dan pahala) " 4 Qs. Faathir: 29-30.

3. Pelajaran Al Qur’an di Sekolah

Pelajaran Al Qur’an di sekolah diberi nama dengan Baca Tulis Al

Qur’an yaitu bagian dari sub mata pelajaran pendidikan agama Islam.

Penyelenggaraan pendidikan agama adalah tanggung jawab keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu perlu ditentukan isi dan bahan

pelajaran yang harus saling mendukung dan melengkapi.5

aSll lJ^-3 I ^ (jLSc- (jl—<uc- (jc- j

a l j j 4 j (j* j AjIc- Afal

,u a i

Dari Utsman Ibn Affan Ra., dia berkata: Rasulullah SAW. Bersabda:

Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al Qur’an yang dan

yang mengajarkannya. (HR. Bukhari)6

4 Mahmud Junus. Tar jamah Q ur’an Karim. Bundling PT Al Ma’arif. 1987. him 5 Udin S. Wiranaputra Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Dep P & K 1998. him 1.18

(22)

B. METODE IQRA

1. Pengertian Metode Iqra

Metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir dengan baik, untuk

mencapai suatu maksud. 7 Iqra’ sebenarnya adalah nama judul sebuah

buku yang berisi tuntunan belajar membaca Al Qur’an dengan cara-cara

baru yang berbeda dengan cara-cara lama, sebagaimana yang dituntunkan

o

oleh Al Qowaidul Baghdadiyah.

Dari dua pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa metode Iqra’

adalah cara membaca Al Qur’an yang telah teratur dan terpikir dengan

baik, menggunakan panduan Iqra agar siswa dapat membaca lebih baik.

2. Sistematika Buku Iqra’

Buku Iqra yang kemudian di tengah masyarakat dikenal dengan istilah

“Metode Iqra” disusun dalam buku-buku kecil ukuran % (seperempat

folio) dan terbagi dalam enam jilid. Tiap jilid rata-rata memiliki 43

halaman dengan warna sampul masing-masing jilid yang berbeda-beda.

Jilid-jilid tersebut disusun berdasarkan urutan dan tertib materi yang

harus dilalui secara bertahap oleh masing-masing anak. Jika seorang anak

yang telah menyelesaikan jilid 6, bila mengajarnya sesuai petunjuk, dapat

dipastikan bahwa ia telah mampu membaca Al Qur’an dengan benar.

3. Pemilihan Metode Iqra

Banyak metode membaca Al Qur’an yang dipakai di Indonesia, seperti

metode An Nur, Metode Qiro’ati, Metode Tsaqifa dll. Setiap metode

mempunyai kelebihan dibandingkan metode yang lainnya. Kelebihan

7 Ibid

(23)

metode Iqra yang tertuang dalam Buku Iqra’ disusun berdasarkan prinsip-

prinsip sebagai berikut:

a. Mengajarkan membaca huruf-huruf Al Qur’an

b. Mengajarkan secara berangsur-angsur mulai dari kongkrit menuju yang

abstrak, dari mudah menuju yang sulit, dan dari sederhana menuju

yang komplek.

c. Prinsip CBSA (Cara Belajar Santri Aktif) yang ditandai oleh

diutamakannya belajar daripada mengajar yang menekankan keaktifan

siswa. Prinsip CBSA ini sesuai dengan prinsip- prinsip pengajaran

modem dan didukung pula oleh Imam Ghazali dalam maqalahnya.9 10

d. Pengajaran berorientasi pada tujuan, bukan alat yang digunakan.

e. Prinsip memperhatikan kesiapan, kematangan, potensi-potensi dan

tabi'at peserta didik.1"

C. TUTOR SEBAYA

1. Pengertian Tutor Sebaya

Peer Tutoring dalam bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah

tutor sebaya. Ada beberapa ahli yang meneliti masalah ini diantaranya,

adalah Edward L. Dejnozken dan David E. Kopel dalam American

Education Encyclopedia menyebutkan pengertian tutor sebaya adalah

sebagai berikut: Tutor sebaya adalah sebuah prosedur siswa mengajar

siswa lainnya. Tipe pertama adalah pengajar dan pembelajar dari usia yang

Abu Tauhied MS BeberapaAspek Pendidikan Islam, IAIN Sunan Kalijaga: Yogyakarta 1990. him. 94.

(24)

sama, kedua adalah pengajar yang lebih tua usianya dari pembelajar. Tipe

yang lain kadang dimunculkan pertukaran usia pengajar.11

Kelemahannya, pendekatan tutor sebaya menjadi tidak efektif bila

dilaksanakan pada kelas yang jumlah siswanya sedikit. Dengan jumlah

siswa yang sedikit pembelajaran cukup dilaksanakan oleh guru, karena

tujuan pendekatan tutor sebaya adalah untuk meringankan tugas guru

dalam proses belajara mengajar bila jumlah siswa terlalu banyak.

2. Fungsi dan Tujuan Pendekatan Tutor Sebaya

Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antar

peserta didik, hal ini bisa teijadi ketika peserta didik yang lebih mampu

menyelesaikan pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta

didik lain yang kurang mampu. Caranya, Setiap hari alokasikan waktu

khusus agar peserta didik dapat saling membantu dalam belajar. 12

Metode tutor sebaya adalah bagaimana mengoptimalkan kemampuan

siswa yang berprestasi dalam satu kelas untuk mengajarkan atau

menularkan kepada teman sebaya mereka yang kurang berprestasi.

Sehingga siswa yang kurang berprestasi bisa mengatasi ketertinggalan,13

Fungsi lain adanya tutor sebaya siswa yang kurang aktif menjadi aktf

karena tidak malu lagi untuk bertanya dan mengeluarkan pendapat secara

bebas, sebagaimana diungkapkan oleh M. Saleh Muntasir bahwa dengan

pergaulan antara para tutor dengan murid-muridnya mereka dapat

mewujudkan apa yang terpendam dalam hatinya, dan khayalannya.

11 Dikutip dari Majalah Guru SMP Negeri 1 Cidahu "DIDAKTIKA" terbit Edisi I Tahun 2006 http://www.blogger.com/feeds/

"Mengelola Kelas Inklusif Dengan Pembelajaran yang Ramah. Authentic Assessment a briefing http//home ecn ab ca/ him 14

(25)

Tutor maupun yang ditutori sama-sama diuntungkan, bagi tutor akan

mendapat pengalaman, sedang yang ditutori akan lebih kreatif dalam

menerima pelajaran. Hal tersebut dimungkinkan karena diantara siswa

telah terbentuk bahasa mereka sendiri, tingkah laku, dan juga pertanyaan

perasaaan yang dapat diterima oleh semua siswa.

Jadi, sistem pengajaran dengan tutor sebaya akan membantu siswa

yang kurang mampu atau kurang cepat menerima pelajaran dari tutornya.

Kegiatan tutor sebaya bagi siswa merupakan kegiatan yang kaya akan

pengalaman yang sebenarnya merupakan kebutuhan siswa itu sendiri.14

Bila tujuan pembelajaran telah tercapai, pengkondisian kelas, serta

jalannya pembelajaran dapat diampu kembali oleh guru untuk melakukan

pengulangan atas pengetahuan yang telah didapatkan siswa dari tutornya.

3. Pemilihan Pendekatan Tutor Sebaya dalam Membaca Al Qur’an

Tutor Sebaya merupakan salah satu strategi pembelajaran untuk

membantu memenuhi kebutuhan peserta didik. Ini merupakan pendekatan

kooperatif bukan kompetitif. Rasa saling menghargai dan mengerti dibina

di antara peserta didik melalui kerja sama.

Dalam membaca, pengajaran tutor sebaya sering digunakan untuk

membantu pembaca yang lambat atau untuk memberikan tambahan

membaca bagi semua peserta didik lebih muda. Kelebihan Tutor sebaya

dalam pembelajaran: 15

a. Memberikan pengaruh positif, baik dalam pendidikan dan sosial pada

guru, dan tutor sebaya.

14 lbid

(26)

b. Merupakan cara praktis untuk membantu secara individu dalam

membaca. Seringkali guru sering tidak punya cukup waktu untuk

memperhatikan satu per satu peserta didik.

c. Pencapaian kemampuan membaca dengan bantuan tutor sebaya

hasilnya bisa menjadi di luar dugaan (lebih baik).

d. Jumlah waktu yang dibutuhkan peserta didik untuk membaca akan

meningkat dengan strategi ini. Pembaca yang lemah memperoleh

(27)

BAB III

DESKRIPSI PENELITIAN

Penelitian tindakan kelas ini bersifat kolaboratif (saling keijasama) antara

peneliti bersama teman sejawatnya, tujuannya agar data yang diperoleh obyektif.

Teman sejawat bertugas sebagai pengawas jalannya pembelajaran membaca Al

Qur’an, dengan mengisi lembar observasi yang disediakan oleh peneliti.

Adapun Jalannya penelitian dilaksanakan dalam dua kali siklus, yaitu siklus I,

dan siklus II. Pada siklus II penelitian dihentikan karena hasil yang diperoleh telah

mencapai standar yang ditentukan.

A. DESKRIPSI SIKLUS I

1. Perencanaan

a. Guru merancang pembuatan Rencana Pengajaran I, sesuai pokok

bahasan yang diajarkan.

b. Guru merancang membentuk kelompok-kelompok kecil untuk

melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Tutor Sebaya.

c. Guru merancang pelatihan soal dengan tes lisan sebagai evaluasi

pembelajaran membaca Al Qur’an.

d. Bersama teman sejawat, guru merancang indikator-indikator yang

digunakan dalam observasi, seperti pengamatan aspek kognitif,

psikomotorik, dan afektif sebagaimana tercantum dalam lampiran.

2. Pelaksanaan

(28)

b. Berdasarkan nilai harian, guru mengelompokkan siswa sesuai tingkat

kemampuan kognitif masing-masing siswa.

c. Beberapa siswa dengan kemampuan diatas rata-rata kelas (berdasarkan

nilai harian), ditunjuk menjadi tutor. Tutor yang dianggap paling

mampu menjelaskan pelajaran dengan baik ditempatkan bersama

kelompok yang memiliki aspek kognitif terendah untuk mengadakan

pembelajaran bersama sesuai dengan arahan guru.

d. Setelah tujuan pembelajaran tercapai, guru mengambil alih jalannya

pembelajaran dan membubarkan kelompok kemudian secara klasikal

membimbing siswa membuat kesimpulan.

e. Guru mengadakan evaluasi melalui tes lisan secara individual.

3. Pengamatan

a. Teman sejawat yang telah ditunjuk peneliti melakukan observasi

dengan mengisi form chek list yang berisi indikator kemajuan siswa

saat proses pembelajaran membaca Al Qur’an masih berlangsung.

b. Guru melakukan penilaian hasil membaca Al Qur’an yang dilakukan

siswa secara individual.

4. Refleksi

Hasil tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi

oleh peneliti kemudian peneliti dapat merefleksikan berhasil tidaknya

pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil dari siklus I digunakan untuk

perbaikan-perbaikan pada siklus II.

B. DESKRIPSI SIKLUS II

1. Perencanaan

a. Guru merancang pembuatan Rencana Pengajaran II, sesuai pokok

(29)

b. Guru merancang membentuk kelompok-kelompok kecil untuk

melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Tutor Sebaya.

c. Guru merancang pelatihan soal dengan tes lisan sebagai evaluasi

pembelajaran membaca Al Qur’an.

d. Bersama teman sejawat, guru mempersiapkan lembar observasi.

2. Pelaksanaan

a. Guru mengawali pembelajaran membaca Al Qur’an secara klasikal

b. Guru mengelompokkan siswa kedalam kelompoknya sesuai dengan

susunan kelompok pada siklus I.

c. Beberapa siswa dengan kemampuan diatas rata-rata kelas, ditunjuk

menjadi tutor seperti pada siklus I. Tutor yang dianggap paling mampu

menjelaskan pelajaran dengan baik ditempatkan bersama kelompok

yang memiliki aspek kognitif terendah untuk mengadakan

pembelajaran bersama sesuai dengan arahan guru.

d. Setelah tujuan pembelajaran tercapai, guru mengambil alih jalannya

pembelajaran dan membubarkan kelompok kemudian secara klasikal

membimbing siswa membuat kesimpulan.

e. Guru mengadakan evaluasi melalui tes lisan siklus II secara individual.

3. Pengamatan

a. Saat pembelajaran siklus II berlangsung, teman sejawat melakukan

observasi dengan mengisi form chek list yang berisi indikator

kemajuan siswa dalam proses pembelajaran membaca Al Qur’an

dengan pendekatan tutor sebaya.

b Guru melakukan penilaian hasil membaca Al Qur’an yang dilakukan

(30)

4. Refleksi

Guru beserta teman sejawat, merenungkan kembali berhasil tidaknya

pembelajaran yang telah dilaksanakan berdasarkan hasil observasi, dan

hasil evaluasi siswa di akhir siklusl dan II.

Yang menjadi tolok ukur keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas

ini adalah bila kemampuan membaca Al Qur’an siswa secara individu

meningkat yakni mencapai nilai rata-rata 7, serta ketuntasan secara

klasikal sebanyak 85 %.

Diharapkan setelah akhir siklus II ini, dengan penggunaan metode Iqra

pendekatan tutor sebaya dalam pengajaran membaca Al Qur’an maka

prestasi membaca Al Qur’an siswa kelas Kelas II SDN Wates 4 Magelang

(31)

BAB IV

HASIL

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah penelitian selesai dilaksanakan, data hasil penelitian kemudian

dikumpulkan dan diolah sesuai dengan jenis datanya. Data pengamatan yang

berbentuk kalimat atau pernyataan-pernyataan dari peristiwa jalannya penelitian

disimpulkan melalui analisis data kualitatif, sedangkan data berupa angka-angka

(data kuantitatif) seperti hasil evaluasi lisan dianalisis menggunakan statistik

deskriptif untuk dicari rata-rata, serta prosentasenya.

A. ANALISIS DATA PENELITIAN PERSIKLUS 1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan pembelajaran yang terdiri

dari rencana pembelajaran I, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran

yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi

aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran membaca Al Qur’an

dengan metode Iqra melalui tutor sebaya.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 28 Mei 2008 dikelas II SDN Wates 4 Magelang dengan

jumlah siswa 33 orang. Proses belajar mengajar mengacu pada rencana

pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (Observasi)

(32)

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses

belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian

pada siklus I adalah sebagai berikut:

Table 4.1

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I

No Uraian Hasil Siklus I

1 Nilai rata-rata tes formatif 69

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 24

3 Prosentase ketuntasan belajar 72.7 %

Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan

pembelajaran membaca Al Qur’an menggunakan metode lqra melalui

tutor sebaya diperoleh nilai rata-rata kemampuan membaca siswa

adalah 69, dan ketuntasan belajar mencapai 72.7 % atau ada 24 siswa

dari 33 siswa sudah tuntas belajar.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara

klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh

nilai > 70 hanya sebesar 72.7 % lebih kecil dari prosentase ketuntasan

yang dikehendaki yaitu sebesar 85 %. Hal ini disebabkan karena siswa

masih merasa asing dengan pendekatan yang digunakan guru dalam

pembelajaran dengan tutor sebaya, juga faktor kurangnya kemampuan

(33)

c. Analisis Data Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siklus I

1) Aspek Kognitif

Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 24 anak (72.1 %)

memiliki aspek kognitif yang baik dan 9 anak atau (27.9 %) memiliki

aspek kognitif yang kurang.

2) Aspek Afektif

Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 28 anak (84 %)

memiliki aspek afektif yang baik dan 5 anak (16 %) memiliki aspek

afektif kurang.

3) Aspek Psikomotorik

Dari analisis data diperoleh hasil sebanyak 27 anak (81.8 %)

memiliki aspek psikomotor yang baik dan 6 orang anak (18.2 %)

memiliki aspek psikomotor kurang.

d. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi

dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Kurangnya kemampuan tutor dalam menyampaikan materi

pelajaran

2) Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung

e. Revisi

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus I ini masih terdapat

kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus

(34)

1) Tutor perlu diberi pelatihan agar terampil dalam menyampaikan

pelajaran.

2) Siswa perlu berikan semangat dan motivasi agar lebih antusias

dalam mengikut pembelajaran.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pembelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-

alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar

obsevasi aktivitas tutor dan siswa dalam pembelajaran membaca Al

Qur’an dengan metode Iqra pendekatan tutor sebaya.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan

pada tanggal 31 Mei 2008 dikelas II dengan jumlah siswa 33 orang.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pembelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus I sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan

(observasi) dilaksanakan oleh teman sejawat bersamaan dengan

berlangsungnya proses belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif dengan

tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses

(35)

formatif 2. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.2

Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II No Uraian Hasil Siklus n

1 Nilai rata-rata tes formatif 76

2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 29

3 Prosentase ketuntasan belajar 87.8 %

Dari tabel diatas diperoleh nilai kemampuan membaca Al Qur’an

siswa adalah 76 dan dari 33 siswa yang telah tuntas sebanyak 29 siswa

dan masih ada 4 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Tetapi

demikian, secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar

87.8 % (termasuk kategori tuntas. Hasil pada siklus II ini mengalami

peningkatan lebih baik dari siklus I.

Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena guru

menginformasikan bahwa setiap akhir pelajaran akan diadakan tes

sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran, juga peningkatan

kemampuan tutor dalam menyampaikan materi pelajaran,

c. Analisi Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik Siklus II

1) Aspek Kognitif

Dari analisis diperoleh hasil sebanyak 30 siswa (90.4 %)

memiliki aspek kognitif yang baik, dan 3 siswa (9.6%) anak yang

(36)

2) Aspek Afektif

Dari analisis diperoleh hasil sebanyak 29 siswa (87.9 %)

memiliki aspek afektif baik, dan 4 siswa (12.1 %) memiliki aspek

afektif kurang.

3) Aspek Psikomotorik

Dari analisis diperoleh hasil sebanyak 29 siswa (87.9 %)

memiliki aspek psikomotorik baik, dan 4 siswa (12.1 %) memiliki

aspek psikomotorik kurang,

d. Refleksi

Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik

maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

dengan penerapan metode Iqra melalui tutor sebaya dalam membaca

Al Qur'an. Dari data-data yang ada, dapat diuraikan sebagai berikut:

Selama proses belajar mengajar guru maupun tutor telah

melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada

beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase

pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar.

Berdasarkan data hasil pengamatan di akhir siklus II, diketahui

bahwa siswa aktif selama pembelajaran berlangsung.

Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan, sehingga menajdi lebih baik. Hasil belajar

(37)

B. PEMBAHASAN

1. Ketuntasan Belajar Siswa

Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

metode Iqra melalui tutor sebaya memiliki dampak positif dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin

mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru

(ketuntasan belajar meningkat pada siklus I dan II) yaitu dari semula 60.6

% (sebelum diadakannya pembelajaran membaca Al Qur’an dengan

metode Iqra melalui tutor sebaya) menjadi 72.7 % pada siklus I dan pada

siklus II menjadi 87.8 % . Pada siklus II ketuntasan belajar siswa secara

klasikal telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dan Tutor dalam Mengelola Pembelajaran

Fungsi guru dalam pembelajaran dengan metode Iqra lebih mengarah

kepada bagaimana mengkondisikan kelas, sedangkan tutor sebagai

penyampai materi kepada teman sekelompoknya.

Berdasarkan analisis data yang di gambarkan oleh teman sejawat,

kemampuan guru dan tutor dalam mengelola pembelajaran pada siklus I

81.15% meningkat pada siklus II menjadi 85 %. Hal ini berdampak positif

terhadap kemampuan siswa dalam membaca Al Qur’an pada tiap siklus.

3. Analisis Data Aspek Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik

a. Aspek Kognitif

Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 24 anak (72.1

%) memiliki aspek kognitif baik dan 9 orang anak (27.9 %) memiliki

(38)

memiliki aspek kognitif baik dan 3 siswa (9.6%) memiliki aspek

kognitif kurang.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

membaca Al Qur’an dengan metode Iqra melalui pendekatan tutor

sebaya dapat meningkatkan aspek kognitif siswa.

b. Aspek Afektif

Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 28 anak (84 %)

memiliki aspek afektif baik dan 5 anak (16 %) memiliki aspek afektif

kurang. Pada siklus II sebanyak 29 siswa (87.9 %)) memiliki aspek

kognitif baik dan 4 siswa (12.1 %) memiliki aspek afektif kurang.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

membaca Al Qur’an dengan metode Iqra melalui pendekatan tutor

sebaya dapat meningkatkan aspek afektif siswa.

c. Aspek Psikomotorik

Dari analisis data siklus I diperoleh hasil sebanyak 27 anak 81.8 %

memiliki aspek psikomotorik baik dan 6 anak atau (18.2 %) memiliki

aspek psikomotorik kurang. Pada siklus II sebanyak 29 siswa (87.9 %)

memiliki aspek psikomotorik baik dan 4 siswa (12.1 %) memiliki

aspek psikomotorik kurang.

Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran

membaca Al Qur’an dengan metode Iqra melalui pendekatan tutor

(39)

BAB V

K

ESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selam dua siklus hasi

seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Metotode Iqra yang sistematis dapat meningkatkan kemampuan membaca

Al Qur’an pada siswa SDN Wates 4 Magelang

2. Pendekatan tutor sebaya dapat membantu guru dalam meningkatkan

kemampuan mambaca Al Qur’an siswa ditandai dengan peningkatan

ketuntasan belajar siswa yang semula 60.6 % (sebelum diadakannya

pembelajaran membaca Al Qur’an dengan metode Iqra melalui tutor

sebaya) menjadi 72.7 % pada siklus I dan pada siklus II menjadi 87.8 %.

3. Membaca Al Qur’an dengan metode Iqra melalui tutor sebaya mempunyai

pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik siswa.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses

belajara mengajar membaca Al Qur’an lebih efektif dan memberikan hasil

yang optimal pada siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1 Untuk melaksanakan metode Iqra melalui tutor sebaya memerlukan

(40)

benar-benap mampu dijadikan tutor, agar pembelajaran dapat dilaksanakan

dengan baik sehingga diperoleh hasil yang maksimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakart: PT. Bumi Aksara.

As’ad Human, H. (2000). Buku lqro\ Cara Cepat Belajar Membaca Al Quran. Yogyakarta: Balai Litbang LPTQ Nasional Team Tadarus AMM.

Budianto, HM. (1995). Prinsip-Prinsip Metodologi Buku Iqra. Yogyakarta: Team Tadarus AMM.

HM. Budiyanto dkk. (2003). Ringkasan Pedoman, Pengelolaan, pembinaan dan Pengembangan Gerakan Membaca, Menulis, Memahami, Mengamalkan, dan Memasyarakatkan Al-Qur’an. Yogyakarta: Yayasan Team Tadarus “AMM".

http://www.blogger.com/feeds/. Majalah Guru SMP Negeri 1 Cidahu "DIDAKTIKA" terbit Edisi 1 Tahun 2006. Diakses tanggal 24 Mei 2008. Pukul 5:04:24.

http://home.ecn.ab.ca/ Authentic Assessment: a briefing. Mengelola Kelas Inklusif Dengan Pembelajaran yang Ramah. Diakses tanggal 22 Juni 2008. Pukul 3:32:52.

MZ. Syamsuddin U. (1997) Panduan Kurikulum & Pengajaran. Jakarta. LPPTKA.

MS. Abu Tauhied. (1990). Beberapa Aspek Pendidikan Islam. Yogyakarta: IAIN Sunan Kalijaga.

(42)

Purwadarminta, WJS. (1976) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Salih, Subhi. (1997). Mabahis f i "Ulumi Al-Quran. Mesir: Dar Al Fikri.

Suhardjono. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Jakart: PT. Bumi Aksara.

(43)
(44)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

: Membaca Al Qur’an Surat Pendek Pilihan

KOMPETENSI DASAR

Membaca Huruf Hijaiyah Bersambung

INDIKATOR

Melafalkan huruf Hijaiyah bersambung dengan benar.

Mengulang-ulang melafalkan huruf hijaiyah bersambung dengan benar.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir pelajaran siswa dapat membaca huruf Hijaiyah bersambung dengan

benar.

A. MATERI PEMBELAJARAN/ SUMBER

1. Huruf Hijaiyah bersambung.

2. Buku PAI Kelas II. M. A. Maksum, Buku Iqro’ 2, oleh KH. As’ad Humam

B. METODE DAN ALAT

1. Metode : Iqra melalui tutor sebaya

2. Media/ alat : Buku Iqra’ jilid II

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1. Kegiatan Awal/ Apersepsi

• Guru dan siswa membaca do'a belajar dan surat-surat pendek yang

sudah dihafal.

(45)

• Mengingatkan kembali tanda baca (harakat)

• Guru memberi motivasi pada siswa.

2. Kegiatan Inti

MATERI KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

Huruf Hijaiyah - Guru menjelaskan materi - Siswa memperhatikan

Bersambung huruf hijaiyah bersambung penjelasan guru

- Guru melafalkan huruf - Siswa mencoba

hijaiyah bersambung yang melafalkan huruf

telah dituliskan hijaiyah bersambung

yang dituliskan secara klasikal

- Guru memberi tugas siswa - Siswa membaca huruf membaca huruf hijaiyah hijaiyah bersambung bersambung buku Iqra’ 2 buku Iqra’ 2 halaman 3 halaman 3 s/d 9 secara

kelompok.

s/d 9 secara kelompok

- Guru bersama siswa - Siswa membaca huruf membahas buku Iqra’ 2

halaman 3 s/d 9.

- Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.

Hijaiyah secara individu.

D. EVALUASI SIKLUS I (Soal Terlampir)

(46)

OBS

ERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS KE I

NO ASPEK YANG DIAMATI JUMLAH JUMLAH Ya Tidak

Aspek Kognitif

1 Siswa mengetahui bahasa yang digunakan tutor dalam 25 6

menjelaskan materi pelajaran

2 Siswa dapat mengetahui penjelasan tutor mengenai 23 6

materi

3 Siswa dapat mengetahi maksud dari pertanyaan yang 24 5

diberi guru

4 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 24 5

5 Siswa dapat membaca huruf Hjaiyah bersambung yang 23 5

disajikan

Jumlah 119 46

Rata-rata 24 9

Prosentase 72.1 % 27.9 %

Apek Afektif

1 Siswa duduk dengan tenang saat pelajaran berlangsung 28 5

Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran

2 Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 30 3

3 Siswa tertarik dengan penjelasan guru 27 6

4 Siswa membaca materi yang disampaikan guru 29 4

5 Siswa aktif bertanya 30 3

6 Siswa tertarik menggunakan metode Iqra’ melalui tutor 20 13

7 sebaya 30 3

Jumlah 194 37

Rata-Rata 28 5

Prosentase 8 4 % 16%

Aspek Psikomotorik

1 Siswa cepat didalam merespon pertanyaan yang 25 8

disampaikan guru

2 Siswa terampil dalam menggunakan buku Iqra’ 29 4

Jumlah 54 12

Rata-Rata 27 6

Prosentase 8 1 8 % 18.2%

Magelang, 28 Mei 2008

Observer

(47)

OBS

ERVASI PELAKASANAAN TINDAKAN

OLEH GURU DAN TUTOR SIKLUS I

Pengampu

: Membaca Al Qur’an Surat Pendek Pilihan

: Membaca Huruf Hijaiyah Bersambung

: 70 Menit

No Hal Yang Diamati Ya Tidak Nilai Komentar Aspek Kognitif

V

1 Kemampuan menentukan buku

sumber

- 90 Baik Sekali

2 Kemampuan pengorganisasian materi

V

- 80 Baik

3 Kemampuan

V

- 75 Perlu adanya tambahan

mendemonstrasikan bahan mengenai makhorijul

pelajaran Huruf dengan memberi

contoh secara lisan

2 Menunjukkan sikap sensitif dan simpatik terhadap persaan dan kesukaran siswa

V 65

3 Menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian, dan sabar

V

V

- 80

4 Menunjukkan semangat dalam mengajar

- 85

V

5 Mengembangkan hubungan

antar pribadi yang sehat dan

(48)

3 evaluasi secara lisan dan pengamatan.

Magelang, 28 Mei 2008

(49)

S o a l T e s S i k l u s I

SD

Mata Pelajaran

Kelas/ Semester

Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

: SD. Negeri Wates 4

: Pendidikan Agama Islam

: II/ 2

: 30 menit

: Membaca Al Qur’an Surat Pendek Pilihan

: Membaca Huruf Hijaiyah Bersambung

: Melafalkan Huruf Hijaiyah Bersambung Dengan Benar.

Bacalah Dengan Fasih Dan Benar !

(J-uiC.

C

l j

CljJ

1

j

CHJ

' i*

<J-ij

±4

J

J-5

l l i

13

(50)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

: Pendidikan Agama Islam

: II/2

: 2 X 35 Menit (lx Pertemuan)

: Membaca Al Qur’an Surat Pendek Pilihan

KOMPETENSI DASAR

Membaca Huruf Hijaiyah Bersambung

INDIKATOR

Melafalkan huruf Hijaiyah bersambung dengan benar.

Mengulang-ulang melafalkan huruf hijaiyah bersambung dengan benar.

TUJUAN PEMBELAJARAN

Pada akhir pelajaran siswa dapat membaca huruf Hijaiyah bersambung dengan

benar.

A. MATERI PEMBELAJARAN/ SUMBER

1. Huruf Hijaiyah bersambung.

2. Buku PAI Kelas II. M. A. Maksum, Buku Iqro’ 2, oleh KH. As’ad Humam

B. METODE DAN ALAT

1. Metode : Iqra melalui tutor sebaya

2. Media/ alat : Buku Iqra’ jilid II

C. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

(51)

a. Guru dan siswa membaca do’a belajar dan surat-surat pendek yang

sudah dihafal.

b. Guru memberi motivasi pada siswa.

c. Siswa mengulang pelajaran yang lalu

2. Kegiatan Inti

MATERI KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA

Huruf Hijaiyah - Guru menjelaskan materi - Siswa memperhatikan

Bersambung huruf hijaiyah bersambung penjelasan guru

- Guru melafalkan huruf - Siswa mencoba

hijaiyah bersambung yang melafalkan huruf

telah dituliskan hijaiyah bersambung

yang dituliskan secara klasikal

- Guru memberi tugas siswa - Siswa membaca huruf

membaca huruf hijaiyah hijaiyah bersambung

bersambung buku Iqra’ 2 buku Iqra’ 2 halaman 10 halaman 10 s/d 15 secara

kelompok.

- Guru mengevaluasi hasil pembelajaran.

s/d 15 secara kelompok

- Siswa membaca huruf Hijaiyah secara individu.

D. EVALUASI SIKLUS I (Soal Terlampir)

Mahasiswa

(52)

S o a l T e s S i k l u s I I

SD

Mata Pelajaran

Kelas/ Semester

Waktu

Standar Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

: SD. Negeri Wates 4

: Pendidikan Agama Islam

: I I / 2

: 30 menit

: Membaca Al Qur’an Surat Pendek Pilihan

: Membaca Huruf Hijaiyah Bersambung

: Melafalkan Huruf Hijaiyah Bersambung Dengan Benar.

Bacalah Dengan Fasih Dan Benar !

LPC

c3

-*j

u J U

Cl ju

l

H J

L U

-5

^ j

'

(J

\ * \

q

b ^

(53)

OBSERVASI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA SIKLUS II

NO ASPEK YANG DIAMATI JU M LA H JUMLAH

Ya Tidak

Aspek Kognitif

1 Siswa mengetahui bahasa yang digunakan guru dalam 30 3

menjelaskan materi pelajaran

2 Siswa dapat mengetahui penjelasan guru mengenai materi 31 2

3 Siswa dapat mengetahi maksud dari pertanyaan yang 30 3

diberi guru

4 Siswa dapat menjawab pertanyaan yang diberikan guru 30 3

5 Siswa dapat membaca huruf Hjaiyah bersambung yang 29 4

disajikan

Jumlah 150 15

Rata-rata 30 3

Prosentase 90.9 % 9.1 %

Apek Afektif

1 Siswa dapat duduk dengan tenang saat pelajaran 29 4

berlangsung

2 Siswa siap dengan buku atau alat pelajaran 30 3

3 Siswa tenang pada waktu guru menerangkan 29 4

4 Siswa tertarik dengan penjelasan guru 31 2

5 Siswa membaca materi yang disampaikan guru 30 3

6 Siswa aktif bertanya 23 10

7 Siswa tertarik menggunakan metode Iqra’ melalui tutor 31 2

sebaya

Jumlah 203 28

Rata-rata 29 4

Prosentase 87.9 % 12.1 %

Aspek Psikomotorik

1 Siswa cepat didalam merespon pertanyaan yang 28 5

disampaikan guru

2 Siswa terampil dalam menggunakan buku Iqra’ 30 3

Jumlah 58 8

Rata-rata 29 4

Prosentase 87.9 % 12.1 %

Magelang, 31 Mei 2008

(54)

OBSERVASI PELAKASANAAN TINDAKAN

: Membaca Al Qur’an Surat Pendek Pilihan

: Membaca Huruf Hijaiyah Bersambung

: 70 Menit

No Hal Yang Diamati Ya Tidak Nilai Komentar

Aspek Kognitif

v

1 Kemampuan menentukan buku

sumber

1 Membantu siswa menumbuhkan

rasa percaya diri

- 85 Baik

V 2 Menunjukkan sikap sensitif dan

simpatik terhadap persaan dan kesukaran siswa

80 Baik

3 Menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian, dan sabar

V V

- 85 Baik

4 Menunjukkan semangat dalam mengajar

- 85 Baik

V

5 Mengembangkan hubungan

antar pribadi yang sehat dan

" 90 Baik Sekali

2 Kemampuan menggunakan

(55)

3

tepat

Mendemonstrasikan

v

- 85 Baik

kemampuan pembelajaran

dengan menggunakan metode

v

80 Baik

4

yang tepat

Melakukan pelaksanaan evaluasi secara lisan dan pengamatan.

Jumlah 1105

Prosentase 8 5 %

Magelang, 4 Juni 2008

Observer

Eka Rositalia Prahesti, S. Pdi

Keterangan Nilai

> 85 = Baik Sekali

(56)

DAFTAR

K

E

LO

MP

OK B

E

LAJA

R MEMBACA A

L QU

R’AN

DENGAN T

U

T

O

R

S

EBAYA

KELOMPOK 1 KELOMPOK II

T u to r : (Dinda Shavira T u to r : (Bagas W i6ow o

Kristiyowati Anggi Tri Haryu N.

Damar Jati Herdewanto

Lastiko Wardoyo Anggun Rahmawati

Wanti Ardina Rizkiyani

Adip Fauza R Calvin Lucky B.

KELOMPOK II I KELOMPOK III

T u to r ; Isnaem J fe n d a rti T u to r : M Jftd ji (Prasetyo

Dewi Sartika M. Yusuf

Ervin Haryani Rizaldi Alfian N. Fery Noviyanto Retno Dwi Ningrum

Fathurohim Siti M ar’atul N. Leonard Candra P Salsabila A.

Wahyu Setyorini Widiyani Erviawati

KELOMPOK IV

T u to r : N u ru f ‘J lin i

Thomas Aldo S. Triany Putri S.

Tri Tomy Umi Rokyati Winddy Arfri V.

(57)

DAFTAR

NILAI MEMBACA AL-QUR’AN SEMESTER II

TAHUN AJARAN 2007 - 2008

NO KETUNTASAN

URUT NAMA NILAI Ya T idak

1 Kristiyowati 60 ?

2 Damar Jati 60

V

3 Lastiko Wardoyo 60

V

4 Wanti 60

V

5 Adi p Fauza R 60

V

6 Anggi Tri Haryu N. 60

V

7 Herdewanto 60

V

8 Anggun Rahmawati 70

V

9 Ardina Rizkiyani 70

V

10 Calvin Lucky B. 60

V

11 Dewi Sartika 70

V

12 Dinda Shavira 80

V

13 Ervin Haryani 60

V

14 Fery Noviyanto 70

V

15 Fathurohim 60

V

16 Bagas Wibowo 70

V

17 Isnaeni Hendarti 80

V

18 Leonard Candra P 70

V

19 M. Adji Prasetyo 80

V

20 M. Yusuf 70

V

21 Nurul ‘Aini 70

V

22 Rizaldi Alfian N. 70

V

23 Retno Dwi Ningrum 70

V

24 Siti Mar’atul N. 70

V

25 Salsabila A. 60

V

26 Thomas Aldo S. 60

V

27 Triany Putri S. 60

V

28 Tri Tomy 60

V

29 Umi Rokyati 70

V

30 Winddy Arfri V. 70

V

31 Wahyu Setyorini 70

V

32 Widiyani Erviawati 70

V

33 Yussika 70

V

JUMLAH 2200 20 13

RATA-RATA 67

(58)

DAFTAR N

ILAI

MEMBACA A

L-QU

R’AN

SIKLUS I

3 Lastiko Wardoyo 60

v

4 Wanti 60

V

8 Anggun Rahmawati 70

V

9 Ardina Rizkiyani 70

V

V

10 Calvin Lucky B. 60

V

11 Dewi Sartika 70

12 Dinda Shavira 80

V

13 Ervin Haryani 60

16 Bagas Wibowo 80

V

17 Isnaeni Hendarti 80

V

18 Leonard Candra P 70

V

19 M. Adji Prasetyo 80

V

20 M. Yusuf 70

V

21 Nurul ‘Aini 80

V

22 Rizaldi Alfian N. 70

V

23 Retno Dwi Ningrum 70

a

/

24 Siti Mar’atul N. 70

V

25 Salsabila A. 70

V

26 Thomas Aldo S. 60

V

31 Wahyu Setyorini 70

V

32 Widiyani Erviawati 70

V

33 Yussika 70

V

JUMLAH 2270 24 9

RATA-RATA 69

(59)

RE

KA

P

I

T

ULASI HASIL

EVA

LUASI

1 Kristiyowati 60 60 70

2 Damar Jati 60 70 80

3 Lastiko Wardoyo 60 60 70

4 Wanti 60 60 60

5 Adip Fauza R 60 70 80

6 Anggi Tri Haryu N. 60 60 70

7 Herdewanto 60 70 80

8 Anggun Rahmawati 70 70 80

9 Ardina Rizkiyani 70 70 70

10 Calvin Lucky B. 60 60 60

11 Dewi Sartika 70 70 70

12 Dinda Shavira 80 80 90

13 Ervin Haryani 60 60 70

14 Fery Noviyanto 70 70 80

15 Fathurohim 60 60 60

16 Bagas Wibowo 70 80 90

17 Isnaeni Hendarti 80 80 90

18 Leonard Candra P 70 70 80

19 M. Adji Prasetyo 80 80 90

20 M. Yusuf 70 70 80

21 Nurul ‘Aini 70 80 90

22 Rizaldi Alfian N. 70 70 80

23 Retno Dwi Ningrum 70 70 70

24 Siti Mar’atul N. 70 70 80

25 Salsabila A. 60 70 70

26 Thomas Aldo S. 60 60 60

27 Triany Putri S. 60 70 80

28 Tri Tomy 60 60 70

29 Umi Rokyati 70 70 80

30 Winddy Arfri V. 70 70 80

31 Wahyu Setyorini 70 70 80

32 Widiyani Erviawati 70 70 70

33 Yussika 70 70 80

JUMLAH 2210 2270 2510

Gambar

Table 4.1Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
Tabel 4.2Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

Flavonoid adalah suatu kelompok yang termasuk ke dalam senyawa fenol yang terbanyak di alam, senyawa-senyawa flavonoid ini bertanggung jawab terhadap zat warna ungu, merah, biru

Pedagang kaki lima adalah seseorang yang melakukan kegiatan usaha perdagangan dan jasa yang menempati tempat-tempat prasarana Kabupaten dan fasilitas umum baik yang

Konversi ransum yang hampir sama diduga disebabkan penambahan enzim fitase pada berbagai level dalam penelitian ini juga memberikan pengaruh yang tidak nyata

Menurut Darminto (2010) kinerja keuangan juga merupakan keseluruhan hasil kerja manajemen dalam mengelola berbagai sumber daya yang dimiliki yang dapat.. Kinerja

Khususnya pada DAS Siak di Perawang melalui analisis parameter mikrobiologi meliputi: total bakteri, angka lempeng total jamur, Coliform, serta ada tidaknya kontaminasi

Biaya Jasa Pengelolaan Sumber Daya Air yang selanjutnya disebut biaya jasa, adalah iuran pembiayaan eksploitasi dan pemeliharaan prasarana pengairan yang dipungut dari

11) Studi Penyusunan Pedoman Pembangunan Fasilitas Penunjang Dalam Rangka Keterpaduan Pelayanan Transportasi Perkotaan, studi ini dikerjakan melalui kerjasama dengan

Selama proses integrasi, assessor penilai harus menyampaikan informasi yang ia peroleh sehubungan dengan suatu Dimensi/kompetensi tertentu serta tidak menyampaikan informasi lain