• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BOKASHI PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PRODUKSI WORTEL (Daucus carota L.)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BOKASHI PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PRODUKSI WORTEL (Daucus carota L.)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BOKASHI PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP

PRODUKSI WORTEL (Daucus carota L.)

E- JURNAL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA I)

MIA WENITA

NIM. 08010226

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATER BARAT

PADANG

2014

(2)

Oleh:

Mia Wenita, Mulyati dan Lince Meriko

Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatra Barat

ABSTRACT

Carrot crop is a function of horticulture crops as a vegetable. Carrot market needs will continue to increase but production is still relatively low. There are several factors that influence success in the production of one of them is nurturing. Therefore research has been done in the area of allergy Long, GUMANTI Valley District, Solok regency, from December 2013 to March Month 2014. Purpose of this study was to determine the effect of cow manure fertilizer Bokashi for production of carrot (Daucus carota L.). New varieties Kuroda. In the implementation of this study was arranged in Completely Randomized Design (CRD) with five treatments and four replications. The treatments were given in a dose of fertilizer Bokashi is made up of (A) control (1.95 g Urea, TSP and KCL 3.91 g 1.46 g) / polybag, (B) 100g Bokashi fertilizer / polybag, (C) Bokashi fertilizer 140g / polybag , (D) Bokashi fertilizer 180g / polybag, and (E) Bokashi fertilizer 220g / polybag. The results showed that Bokashi cow manure with different dose of the very real influence on weight carrots, and carrots showed significant length, and has been able to increase the production of carrots.

Key Words: Bokashi Fertilizer, Carrot (Daucus carota L.)

PENDAHULUAN

Sayuran merupakan sumber berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti vitamin A, B, C, kalsium, dan seng. Selain kandungan air dan seratnya penting untuk kesehatan tubuh, vitamin dan mineral di dalamnya sangat penting sebagai penyusun struktur tubuh dan pelancar berbagai proses dalam darah. Salah satu jenis sayuran yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan berfungsi sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar karoten (provitamin A) yang tinggi adalah wortel (Daucus carota L.). Wortel menyimpan cadangan makanan didalam umbi (Ali dkk, 2003).

Wortel hidup pada suhu dingin, lembab dan mendapat sinar matahari yang cukup, dengan ketinggian 1200-1500 m dari permukaan laut. Tetapi wortel sekarang sudah bisa ditanam di daerah berketinggian 500 m dari permukan laut (Rukmana, 1995). Wortel 100gr mengandung 1,20g protein, 0,30g lemak, 9,30g karbohidrat,

39,00g kalsium, 37,00g fosfor (Mg), 0,80g besi (Fe), 12,000,00 mg vitamin A, 0,06mg vitamin B, dan 6,00 mg vitamin C (Sunarjono, 1994). Negara pengimpor wortel yang berasal dari Indonesia adalah Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam (Rukmana, 1995).

Produksi wortel di Indonesia secara nasional masih rendah yaitu antara 20-25 ton/ha (tahun 2013 yaitu 15,42 ton/ha) sedangkan di Negara lain seperti Amerika dan Eropa produksi wortel mencapai 30-35 ton/ha (Cahyono, 2002).

Salah satu penyebab rendahnya produksi wortel di Indonesia adalah masalah pemupukan yang kurang tepat. Dimana petani lebih sering menggunakan pupuk anorganik dibandingkan dengan pupuk organik. Akibatnya bisa merusak kestabilan, tekstur, dan sifat fisika dan kimia tanah. Dalam pembudidayaan tanaman wortel umumnya petani hanya memakai pupuk anorganik yaitu Urea, SP-36, dan KCL.

(3)

2

Dilihat dari akibat yang ditimbulkan oleh pemakaian pupuk anorganik maka dianjurkan kepada petani wortel memakai pupuk organik, pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan organik atau makhluk hidup yang telah mati. Menurut (Sutedjo, 2010) bahan organik sangat berperan penting dalam penyediaan zat hara makro (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan zat hara mikro (Zn, Cu, Mo, B, Cl, Mn, dan Fe). Tanah yang diberi pupuk organik mempuyai porositas tanah yang baik, air yang tersedia tinggi, aerasi baik, dan sifat fisika dan kimia tanah yang rusak bisa menjadi baik kembali.

Salah satu pupuk organik yang digunakan adalah bokashi. Bokashi merupakan pupuk kompos yang dihasilkan dari proses fermentasi dengan menggunakan teknologi EM4 (Effective Microorganism 4). EM4 merupakan bakteri pengurai dari bahan organik yang digunakan untuk proses pembuatan bokashi, yang dapat menjaga kesuburan tanah sehingga berpeluang untuk meningkatkan produksi (Hadisuwito, 2010). EM4 (Effective Microorganism 4) berfungsi sebagai ragi yang mampu mempercepat proses fermentasi bahan organik menjadi senyawa organik yang mudah diserap tumbuhan. Sonhaji (2008) menyatakan manfaat bokashi adalah memperbaiki struktur tanah, menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman (padi, palawija, sayuran dan bunga).

Bahan bokashi adalah jerami padi, pupuk kandang, sampah, sekam serbuk gergaji, sisa tanaman, gulma, seresah, pangkasan rumput, ranting, sisa kayu, bahkan kotoran manusia bisa digunakan. Belum diketahui dengan jelas mengapa petani di Indonesia enggan menggunakan bokashi. Padahal bila digunakan, bahan baku bokashi tersedia melimpah dan bahkan seringkali dianggap sebagai limbah sehingga kerap dihargai sangat murah (Ginting, 2010).

Berdasarkan latar belakang di atas maka penggunaan bokashi juga diperkirakan dapat meningkatkan produksi wortel. Oleh karena itu telah dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Bokashi Pupuk Kandang Sapi Terhadap Produksi Wortel (Daucus

carota L.).

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Eksperiment, Penelitian ini telah dilaksanakan pada Bulan Desember 2013 sampai Bulan Maret 2014 di kawasan Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah bak besar/ember, cangkul, sekop, gayung, polybag ukuran 30×40 cm, terpal atau karung goni, gunting, parang, gembor (sebagai alat untuk penyiraman), kamera, timbangan, mistar, dan alat tulis. Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah pupuk kandang sapi (kotoran sapi), sekam, dedak, EM4, tanah kebun, tetes tebu atau larutan gula merah (gula jawa), air, benih wortel varietas New Kuroda.

Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan 4 kali ulangan. Perlakuan yang diberikan untuk 2x pemberian untuk pupuk bokashi dengan jumlah keduanya :

Perlakuan A : Kontrol (Urea 1,95 TSP 3,91g dan KCL 1,46g ) / polybag Perlakuan B : 100g bokashi pupuk kandang sapi / polybag

Perlakuan C : 140g bokashi pupuk kandang sapi / polybag

Perlakuan D : 180g bokashi pupuk kandang sapi/polybag

Perlakuan E : 220g bokashi pupuk kandang sapi /polybag.

A. Prosedur Penelitan

1. Penyediaan media tanam

Sebelum penanaman, siapkan polibag berukuran 30 x 40 cm. Tanah yang digunakan adalah tanah lapisan olah (kedalaman 30 cm dari permukaan tanah). Tanah dibersihkan dari gulma dan benda-benda yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman, kemudian tanah dimasukkan ke dalam polybag sebanyak 8 kg.

2. Pemasangan label

Pemasangan label dilakukan pada tanaman sebelum ditanam. Label dipasang pada polybag untuk setiap unit sesuai dengan perlakuan. Pemasangan label ini dimaksudkan agar mudah untuk pengamatan selanjutnya.

3. Pemberian naungan

Pemberian naungan dilakukan pada tanaman sebelum ditanam.

(4)

Pemberian naungan bertujuan untuk menghindari hujan deras.

4. Peletakan sampel

Sebelum benih ditanam dalam polybag, kemudian polybag disusun secara acak pada lokasi yang telah disiapkan dengan jarak 30 x 30 cm. 5. Persiapan benih

Benih yang digunakan adalah varietas New Kuroda, di dapatkan dari toko sarana produksi pertanian di Alahan Panjang, benih bebas dari hama dan penyakit, benih tidak tercampur dengan tanaman lain. Benih tidak cacat dan keriput. 6. Persiapan pupuk bokashi pupuk

kandang sapi

Bahan – bahan yang diperlukan a. Pupuk kandang sapi (kotoran

sapi) b. Dedak c. Sekam padi

d. Gula yang telah dicairkan e. EM-4

f. Air

Cara pembuatan pupuk bokashi a. Buat larutan yang terdiri dari

200 ml EM4, 3 sendok makan gula, dan 3 liter air.

b. Campurkan kotoran sapi 3 kg, sekam 1 kg, dedak 1 kg, secara merata di atas lantai yang kering.

c. Selanjutnya bahan disiram dengan larutan EM4 yang telah dicampur dengan air dan air gula secara perlahan dan bertahap sehingga terbentuk adonan (adonan yang terbentuk jika dikepalkan dengan tangan, maka tidak ada air yang keluar dari adonan).

d. Adonan selanjutnya dibuat menjadi gundukan setinggi 15cm kemudian ditutup dengan karung goni selama 12 hari. Pertahankan suhu adonan maksimal 40-50°C.

e. Setelah 12 hari karung goni dapat dibuka. Pembuatan bokashi dikatakan berhasil jika terfermentasi dengan baik. Ciri-cirinya adalah bokashi akan ditumbuhi oleh jamur

yang berwarna putih dan aromanya tidak menyengat. 7. Penanaman benih wortel

Masukan benih wortel ke polybag dengan cara membuat lubang pada tanah sedalam 1 cm, setelah itu ditutup dengan tanah di bagian sebelah kiri dan kanan lubang tanam.

8. Pemupukan

Sebagai kontrol untuk perlakuan A dilakukan pemupukan dengan pupuk buatan, yaitu Urea 1,95g, TSP 3,91g dan KCL 1,46 g/ polybag. Pupuk TSP dan KCL diberikan bersamaan sebagai pupuk dasar, sedangkan pupuk Urea diberikan dua kali yaitu sebagai pupuk dasar dan sebagai pupuk susulan pada saat tanaman berumur 1 bulan setelah tanam masing pemberian dengan dosis 1,95g. Pemberian bokashi pupuk kandang dilakukan 1 minggu sebelum benih ditanam dan selanjutnya setelah bibit berumur 4 minggu. Pemberian bokashi pupuk kandang secara melingkar yaitu 5cm dari tanaman kemudian disiram.

9. Pemeliharaan bibit

Bibit wortel memerlukan air yang memadai, sehingga perlu disiram secara kontiniu 1-2 kali sehari. Waktu penyiraman dilakukan pada pagi dan sore, saat suhu udara dan sinar matahari tidak terlalu tinggi, dilakukan penyiraman sore saja. 10. Gulma

Apabila terdapat gulma dilakukan penyiangan.

11. Panen

Tanaman wortel dengan varietas New Kuroda dapat dipanen pada umur 110 hari. Dengan ciri-ciri umbi yang siap dipanen adalah sebagian tangkai daun sudah berwarna kekuningan. Cara pemanenan umbi wortel yaitu dengan mencabut batangnya, pemanenan dilakukan dengan sekali penen saja. Pencabutan umbi dilakukan dengan hati-hati agar umbi tidak patah.

(5)

4

B. Parameter

1. Berat wortel

Pengukuran berat wortel dilakukan dengan cara menimbang seluruh wortel. Sebelum ditimbang umbi dibersihkan terlebih dahulu, serabut-serabut pada umbi dibersihkan dengan pisau dan umbi wortel dibersihkan dengan handuk basah. 2. Panjang umbi

Pengukuran panjang umbi dilakukan setelah tanaman dipanen. Pengukuran dilakukan mulai dari pangkal sampai ujung umbi dengan menggunakan mistar.

C. Teknik Analisa Data

Data yang diperoleh di uji dengan analisis ragam (uji f) pada taraf α 5 % dan dilanjutkan dengan Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk produksi wortel, F hitung > F tabel dengan α 5 %.

HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh bokashi pupuk kandang sapi terhadap produksi wortel (Daucus carota L.) datanya disajikan pada Tabel 2 dan tabel 3 dan berat serta panjang wortel (Daucus

carota L.) disajikan pada Gambar 2 dan 3.

Tabel 1. Rata-Rata Berat Wortel dan Panjang Umbi Wortel (Daucus carota L.)

.Gambar 1. Rata-rata Berat Wortel

Gambar 2. Rata-rata Panjang Umbi Wortel Tabel 2. Rata-rata dan Hasil Analisis Sidik

Ragam Berat Wortel dan Panjang Umbi Wortel

Paramet

er Perlakuan Rata-rata

Hasil Analisis Sidik Ragam S K db JK KT F hitun g F tabel (α 5 %) Berat Wortel A. 145,42 B. 215,48 C. 159,26 D. 122,87 E. 150,43 P G T 4 15 19 19011,84 12764,4 31776,2 4752,96 850,96 5,85 ** 3,06 Panjang umbi wortel A. 8,25 B. 19,73 C. 8,75 D. 16,55 E. 18,00 P G T 4 15 19 462,312 2145,848 2608,16 536, 46 143, 05 3,75 * 3,06

Keterangan : ** = Berpengaruh Sangat Nyata (F hitung > F tabel α 1%) * = Berpengaruh Nyata

(F hitung > F tabel α 5%)

Setelah dianalisis dengan analisis ragam pemberian bokashi pupuk kandang sapi terhadap produksi wortel (Daucus

carota L.) menunjukkan hasil yang berpengaruh sangat nyata terhadap berat wortel dan berpengaruh nyata terhadap panjang umbi wortel maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT.

PEMBAHASAN 1. Berat Wortel

Dari hasil analisis sidik ragam terlihat bahwa F hitung lebih besar dari F tabel baik pada taraf kepercayaan 1% ini berarti pemberian bokashi berpengaruh sangat nyata terhadap berat wortel. Hal ini diduga karena cukupnya unsur hara N, P dan K dari bokashi. Menurut Suwahyono (2011) pupuk kandang sapi dapat meningkatkan kandungan hara tanah, menyediakan unsur hara makro dan memperbaiki struktur tanah. Hal yang sama dinyatakan oleh (Sutedjo, 2010) bahwa pupuk kandang sapi mengandung unsur hara Nitrogen 0,40%, 0 50 100 150 200 250 A B C D E B e rat W orte l ( g) Perlakuan 0 10 20 30 A B C D E P an ja n g W or te l ( C m ) Perlakuan

(6)

Posfor 0,20% dan Kalium 0,10%, sedangkan menurut Habisaran dan Yasir (2012) dan Erviana (2012) pupuk kandang sapi yang telah diolah menjadi pupuk bokashi mengandung unsur hara Nitrogen 1,90%, Posfor 1,905%, dan Kalium 0,072%.

Menurut Dwidjoseputro (1990) dalam Novriza (2007) bahwa suatu tanaman akan tumbuh dengan baik bila unsur hara yang dibutuhkan tersedia dalam jumlah yang cukup dan berada dalam bentuk yang sesuai untuk diserap tanah dan pupuk optimal bagi tanaman. Oleh karena itu pemberian pupuk kandang sapi yang telah diolah menjadi pupuk bokashi lebih efektif dibandingkan pupuk yang belum diolah menjadi bokashi, sehingga dengan pemakaian pupuk bokashi dengan takaran yang sangat rendah yaitu perlakuan B (100g bokashi) memberikan hasil terbaik untuk berat wortel.

Berdasarkan uji lanjut yang mengunakan Uji Beda Terkecil (BNT) terlihat bahwa perlakuan B (100g bokashi) berbeda nyata terhadap perlakuan A (Tanpa pupuk bokashi ), C (140g bokashi), D (180g bokashi), dan E (220g bokashi). Hal ini menunjukkan bahwa pemberian bokashi dengan takaran B (100gr bokashi) sudah memenuhi kebutuhan wortel sehinga dapat meningkatkan produksi wortel, sedangkan pada perlakuan A (Tanpa pupuk bokashi ), C (140g bokashi), D (180g bokashi), dan E (220g bokashi) mengandung unsur hara yang sangat banyak dapat mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan hara di dalam tanah dan tanaman, sehingga tanaman tidak bisa melakukan pengontrolan akan hara yang diserap yang mengakibatkan terjadinya keracunan pada tanaman. Menurut Cahyono (2002) pemberian unsur terlalu banyak dapat berpengaruh buruk pada tanaman, yaitu menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik dan produktivitas tanaman rendah bahkan tanaman mati.

2. Panjang Wortel

Dari hasil analisis sidik ragam terlihat bahwa pemberian bokashi berpengaruh nyata terhadap panjang umbi wortel. Hal ini diduga karena unsur hara yang dibutuhkan wortel tersedia dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhannya. Keberadaan bahan organik dalam tanah akan menjamin ketersediaan hara bagi tanaman. Bokashi juga bermanfaat untuk memperbaiki sifat fisika tanah, kimia dan biologis tanah selain

itu keberadaan bahan organik dapat merangsang aktifitas berbagai jasad renik yang berfungsi untuk mendaur ulang beragam sisa makhluk hidup yang berada dalam tanah.

Nitrogen, Posfor, Kalium merupakan unsur hara yang penting dalam pertumbuhan tanaman wortel. Hal ini dilihat bahwa unsur Nitrogen, Posfor, dan Kalium berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman wortel. Menurut Sutedjo (2010) Nitrogen merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman untuk pembentukan atau pertumbuhan dan bagian-bagian vegetatif tanaman seperti daun, batang, dan akar. Nitrogen juga dapat meningkatkan berkembangbiaknya mikroorganisme di dalam tanah yang berguna untuk kelangsungan pelapukan bahan organis. Menurut Hardjowigeno (1995) dalam Gustini (2013) kelebihan unsur Nitrogen dapat menghambat kematangan tanaman, batang tanaman lemah dan mudah roboh.

Berdasarkan uji lanjut terlihat bahwa Perlakuan A (Tanpa pupuk bokashi ) tidak berbeda nyata dengan perlakuan C (140g bokashi) hal ini diduga karena unsur hara perlakuan A (Tanpa pupuk bokashi ) dengan perlakuan C (140g bokashi) sama. Perlakuan B (100g bokashi) berbeda nyata terhadap perlakuan A (Tanpa pupuk E (220g bokashi). Ini diduga karena ketersediaan air telah mencukupi dalam tanah sewaktu proses pembentukan umbi wortel, dimana air merupakan peranan penting dalam penghancuran pupuk yang nantinya akan diserap oleh tanaman untuk pembentukan umbi. Namun secara ekonomis pemberian bokashi dengan dosis 100g lebih efektif dibandingkan dengan pemberian bokashi dengan dosis 180g dan 220g, karena pemakaian bokashi dengan dosis 100g memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan dosis 180g dan 220g.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Produksi bokashi pupuk kandang sapi dapat meningkatkan produksi wortel yaitu jumlah berat dan panjang wortel. Pupuk bokashi pupuk kandang sapi takaran 100gr/8kg tanah terbaik meningkatkan produksi wortel.

DAFTAR PUSTAKA

(7)

6

Venus, A N.B., Rahayu dan Sunarjono. 2003. Wortel dan Lobak. Penebar Swadaya: Jakarta.

Cahyono, B. 2002. Wortel. Kanisius: yogjakarta.

Ginting, M.2010.Pemanfaatan Jerami Menjadi Bokashi. Diakses 2 Februari 2012.

Gustini, H. 2013.Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Sapi Dikombinasikan Dengan Abu Sekam Padi Terhadap Produksi Tanaman Kacang Tanah (Aracis

hypogaea L). Skripsi pendidikan biologi.STKIP Sumatra Barat. padang Habinsaran dan Yasir 2012. Dampak

bokashi kotoran ternak dalam pengurangan pemakaian pupuk anorganik pada budidaya tanaman tomat. Jurnal Agronomi Indonesia. Hal 207

Hadisuwito, S. 2010. Membuat Pupuk Kompos Cair. Angro Media Pustaka: Jakarta

Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka: Jakarta. Rukmana. R. 1995. BertanamWortel.

Kanisius: Yogyakarta

Sonhaji, A. 2008. Pupuk Tanaman Buatan Sendiri. Wahana Iptek: Bandung. Sutedjo, Mul Mulyani. 2010. Pupuk dan

Cara Pemupukan. Rineka Cipta: Jakarta

Gambar

Tabel  1.  Rata-Rata  Berat  Wortel  dan  Panjang Umbi Wortel (Daucus carota L.)

Referensi

Dokumen terkait

Ada 4 tindakan yang dianjurkan oleh WHO untuk mencegah terjadinya penularan HIV dari ibu ke anak yaitu: (1) Penguatan tindakan pencegahan primer HIV untuk memastikan bahwa

Apabila memperhatikan ayat-ayat tersebut di atas, maka Allah menyebutkan dua pandangan yaitu: al-kitab (al- Qur’an) dan al -Hikmah. Imam Syafi’i telah mendengar pendapat

Tidak adanya perbedaan komunikasi yang dirasakan oleh sebagian besar infor- man pelajar putra ini menunjukkan bahwa konsep diri tidak terbangun pada saat me-

Dasar-dasar pendidikan agama yang telah diletakkan orang tua, menjadi tugas guru agama di lembaga pendidikan formal, dan nonformal.Para guru pendidikan agama Islam

Hal yang senada juga diungkapkan oleh Maryani dan Ludigdo (2001) bahwa kecerdasan emosional berpengaruh terhadap audit judgment seorang auditor di mana seorang

Keberadaan Perkotaan Kraksaan kedepan sebagai pusat aktifitas pemerintah daerah Kabupaten Probolinggo sehingga dalam pengembangan permukiman perkotaan sistem penataan

Pengertian tentang “orang yang termasuk di dalam kekuasaan peradilan Agama pada waktu penjajahan, sesuai dengan politik pembedaan penduduk, adalah orang Indonesia

Hasil pengujian antara kedua variabel bebas yaitu Gaya Hidup dan Harga terhadap Keputusan pembelian Peacockoffie diketahui bahwa sumbangan yang diberikan Gaya Hidup